Anda di halaman 1dari 12

Nomor 1.

Soal Bank Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang berwenang, kecuali:

a. Memusnahkan uang

b. Mencetak uang

c. Mencabut uang

d. Menarik

Pembahasan Pasal 20 UU 23 Tahun 1999 (BAB V Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem
Pembayaran) tentang BI

Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan
mengedarkan mata uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari
peredaran.

Kesimpulan :

Berdasarkan pembahasan pada Pasal 20 UU 23 Tahun 1999 (BAB V Tugas Mengatur dan
Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran) tentang BI. Bank Indonesia adalah satu-satunya
lembaga yang berwenang, kecuali yaitu mencetak uang.

Kunci Jawaban :

B. Mencetak uang

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 2.
Soal Setelah 10 tahun sejak tanggal pencabutan uang ditetapkan, maka pernyataan yang benar
adalah :

a. Uang yang ditukarkan diperhitungkan sebagai pengeluaran tahun anggaran berjalan

b. Bank Indonesia menyatakan bahwa uang dimkasud bukan merupakan alat pembayaran
yang sah

c. Hak untuk menuntut penukaran uang tidak berlaku lagi

d. Bank Indonesia akan memusnahkan uang yang telah ditarik tersebut

Pembahasan Pembahasan :

Pasal 23 ayat (4) UU 23 tahun 1999 tentang BI : Hak untuk menuntut penukaran uang yang
sudah dicabut, tidak berlaku lagi setelah 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal pencabutan

Penjelasan :

Masyarakat dapat menukarkan uang yang telah dinyatakan dicabut tersebut dalam jangka
waktu 10 tahun sejak pencabutannya ditetapkan. Jadi apabila lebih dari 10 tahun sejak
pencabuttannya, maka masyarakat kehilangan hak untuk menukarkan uang. Pada 5 tahun
pertama, masyarakat dapat menukarkannya di kantor bank umum atau kantor Bank
Indonesia di seluruh wilayah NKRI dan pada 5 tahun kedua masyarakat hanya dapat
menukarkannya di kantor Bank Indonesia. Setelah itu, uang tersebut tidak dapat ditukarkan
lagi.

Kunci jawaban :

C. Hak untuk menuntut penukaran uang tidak berlaku lagi

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 3.
Soal Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia terdiri dari…

a. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Asisten Gubernur

b. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Asisten Gubernur

c. Gubernur, Deputi Gubernur, dan Asisten Gubernur

d. Gubernur,Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur

Pembahasan Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan
Gubernur. Dewan ini terdiri dari seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh Deputi
Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya
tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur tidak lebih dari lima
tahun, dan hanya dapat dipilih untuk maksimal dua kali masa jabatan.

Kesimpulan : Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Bank Indonesia dipimpin oleh
Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri dari seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh
Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-
banyaknya tujuh Deputi Gubernur.

Jawaban : d. Gubernur,Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 4.
Soal Pengangkatan dan pengusulan Gubernur dan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank
Indonesia dilakukan oleh Presiden. Hal ini menunjukan bahwa?

A. Fungsi Presiden sebagai Kepala Negara bukan sebagai Kepala Pemerintahan

B. Kita masih belum sepenuhnya independen karena Presiden masih dapat pula
memberhentikan Gubernur dan DGS

C. Presiden bisa mencari calon Gubernur dan DGS yang dapat menjalankan Bank Indonesia
sejalan dengan program-program Pemerintah

D. Presiden wajib mengundang pimpinan Bank Indonesia dalam rapat kabinet terutama
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas BI dan rancangan APBN

Pembahasan Berdasarkan UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Presiden memiliki kewenangan
untuk menunjuk dan mengangkat Gubernur dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Hal ini dapat diartikan bahwa Presiden memiliki pengaruh dalam menentukan siapa yang
akan memimpin Bank Indonesia. Dengan demikian, Presiden dapat mencari calon-calon
yang dianggapnya dapat menjalankan Bank Indonesia sesuai dengan program-program
pemerintah yang ada.

Kesimpulan :

Pengangkatan dan pengusulan Gubernur dan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank
Indonesia dilakukan oleh Presiden. Hal ini menunjukan bahwa, Presiden bisa mencari calon
Gubernur dan DGS yang dapat menjalankan Bank Indonesia sejalan dengan program-
program Pemerintah. Ini mencerminkan bahwa pengangkatan pejabat Bank Indonesia
memiliki elemen pengawasan dan pengaruh dari pemerintah dalam menjalankan tugas-
tugasnya.

Kunci Jawaban :

C. Presiden bisa mencari calon Gubernur dan DGS yang dapat menjalankan Bank
Indonesia sejalan dengan program-program Pemerintah

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 5.
Soal Sebagai salah satu alat efektif dalam pencegahan dan penanganan krisis adalah pengertian
dari….

A. Kebijakan lender of last resort (LLR)

B. Kebijakan lender of late resort (LLR)

C. Kebijakan lender of Lost resort (LLR)

D. Kebijakan lender of less resort (LLR)

Pembahasan Kebijakan lender of last resort (LLR) adalah salah satu alat efektif dalam pencegahan dan
penanganan krisis keuangan. LLR adalah peran yang dimainkan oleh bank sentral dalam
situasi darurat keuangan. Ketika sistem keuangan mengalami masalah likuiditas atau terjadi
ketidakstabilan keuangan yang dapat mengancam stabilitas sistem keuangan secara
keseluruhan, bank sentral (seperti Bank Indonesia) dapat bertindak sebagai "lender of last
resort."

Kesimpulan :

Kebijakan lender of last resort (LLR) adalah konsep yang sangat penting dalam ekonomi
dan keuangan, terutama dalam hal pencegahan dan penanganan krisis keuangan. Pilihan B,
C, dan D tidak memiliki makna dalam konteks ini dan bukan istilah yang digunakan dalam
kebijakan ekonomi atau keuangan.

Kunci Jawaban :

A. Kebijakan lender of last resort (LLR)

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 6.
Soal Perkembangan inflasi sangat diperhitungkan oleh pelaku usaha karena akan
mempengaruhi…

a. Semua jawaban benar

b. Tingkat profit yang dihasilkan

c. Biaya produksi yang harus dikeluarkan

d. Biaya bunga pinjaman yang harus dibayar


Pembahasan Usaha kecil harus memperhatikan, peka dan responsif terhadap perubahan inflasi.
Meningkatnya biaya bisnis dapat mengakibatkan pengeluaran produksi yang lebih besar dan
penurunan profitabilitas. Oleh karena itu, Anda mungkin terpaksa menaikkan harga. Jauh
lebih baik menaikkan harga secara bertahap, daripada menaikkan harga secara tiba-tiba dan
lebih besar karena konsumen dapat merespons secara negatif. Biaya lain juga dapat timbul
akibat kenaikan harga, misalnya, jika Anda memiliki kafe atau toko, Anda mungkin perlu
mengganti menu atau label harga Bagi konsumen, perasaan tidak pasti menyebabkan
pengeluaran berlebihan dan penimbunan uang pada saat inflasi. Konsumen mungkin akan
menahan diri untuk berbelanja sampai mereka memasuki iklim ekonomi yang lebih aman.
Dengan konsumen yang menahan diri, sayangnya, bisnis dapat merasakan dampaknya
dengan potensi penurunan penjualan. Efek inflasi ini dapat merugikan penjualan bisnis dan
stabilitasnya. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pekerjaan? Jika sebuah bisnis
mempersiapkan diri untuk menghadapi kenaikan tingkat inflasi, dampaknya terhadap
ketenagakerjaan tidak akan terlalu mengejutkan. Menaikkan harga secara perlahan dari
waktu ke waktu akan memudahkan konsumen ke dalam ekonomi yang lebih mahal.

Pengeluaran gaji karyawan bisa jadi sulit dikelola oleh perusahaan selama inflasi; biasanya
perusahaan akan mengalami pergantian staf yang tinggi selama periode ini. Jika bisnis
menghasilkan lebih sedikit keuntungan sebagai akibat dari konsumen yang ingin
membelanjakan lebih sedikit uang, karyawan mungkin tidak berhak mendapatkan kenaikan
gaji untuk mengimbangi kenaikan inflasi. Inflasi memiliki dampak yang sama terhadap
karyawan seperti halnya terhadap konsumen, dan oleh karena itu jika gaji mereka tidak
setinggi sebelumnya, mereka mungkin tidak mampu membeli barang-barang yang dulu
mereka mampu. Oleh karena itu, penting untuk tetap membuat karyawan Anda merasa
dihargai sehingga mereka tidak terpaksa mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di
tempat lain. Ada banyak strategi untuk menangani inflasi. Jika bisnis mengikuti pola, secara
bertahap menaikkan harga mereka untuk meniru perekonomian, konsumen tidak akan
terkejut dengan perubahan harga/layanan. Oleh karena itu, pelanggan akan lebih cenderung
untuk terus membeli produk. Inflasi juga akan mempengaruhi tingkat suku bunga. Semakin
tinggi tingkat inflasi, semakin besar kemungkinan suku bunga akan naik. Hal ini terjadi
karena pemberi pinjaman akan meminta suku bunga yang lebih tinggi sebagai kompensasi
atas penurunan daya beli uang yang mereka bayarkan di masa depan.

Kesimpulan : Perkembangan inflasi sangat diperhitungkan oleh pelaku usaha karena akan
mempengaruhi:

• Tingkat profit yang dihasilkan karena inflasi dapat menyebabkan harga barang dan jasa
naik sehingga biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan juga semakin tinggi.
Jika harga jual produk tidak dapat dinaikkan sesuai dengan kenaikan biaya produksi, maka
tingkat profit yang dihasilkan akan menurun.

• Biaya produksi yang harus dikeluarkan karena inflasi dapat menyebabkan harga bahan
baku dan tenaga kerja menjadi lebih mahal sehingga biaya produksi yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan juga semakin tinggi.

• Biaya bunga pinjaman yang harus dibayar karena inflasi dapat menyebabkan suku bunga
pinjaman menjadi lebih tinggi sehingga biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan
juga semakin tinggi.

Oleh karena itu, pelaku usaha harus memperhatikan perkembangan inflasi dan melakukan
strategi bisnis yang tepat agar dapat mengatasi dampak negatif dari inflasi tersebut.

Jawaban : a. Semua jawaban benar

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 7.
Soal Survey dapat dilakukan oleh lembaga lain yang memenuhi kriteria sebagai berikut, kecuali?

A. Profesional

B. Kompeten

C. Good governance

D. Independen

Pembahasan Lembaga yang melakukan survey atau penelitian biasanya diharapkan untuk memenuhi
kriteria-kriteria berikut:

Profesional: Lembaga tersebut harus memiliki tenaga ahli yang kompeten dalam bidangnya
dan menerapkan metodologi penelitian yang tepat.

Kompeten: Lembaga tersebut harus memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai
dalam melakukan penelitian atau survei yang relevan.

Independen: Independensi adalah kriteria penting dalam menjaga integritas dan objektivitas
penelitian atau survei. Lembaga tersebut tidak boleh dipengaruhi atau dikendalikan oleh
pihak-pihak tertentu yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

Kesimpulan :

“Good governance” bukan kriteria khas yang diharapkan dari lembaga yang melakukan
survei atau penelitian, tetapi merupakan prinsip-prinsip dan praktik-praktik tata kelola yang
berlaku secara umum dalam pemerintahan dan organisasi. Meskipun penting, itu bukan
kriteria yang khusus untuk lembaga yang melakukan survei atau penelitian.

Kunci Jawaban :

C. Good governance

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 8.
Soal Mana dari pernyataan di bawah ini yang paling tepat :

a. Pengalihan tugas pengawasan bank ke lembaga lain tidak menggangu pelaksanaan tugas
di kedua sektor lainnya, karena sepanjang sistem pembayaran aman, cepat, efisien dan
handal, maka pelaksanaan kebijakan moneter akan berjalan lancar

b. Penggunaan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebagai salah satu instrumen moneter dan
penetapan suku bunga penjaminan pemerintah terhadap kewajiban simpanan bank tidak
akan mempengaruhi kebijakan di sektor pengawasan bank

c. Penyelenggaran jasa sistem pembayaran harus diawasi dan dijaga dengan ketat, dan
apabila dilakukan oleh pihak lain harus secara profesional, kompeten dan memperhatikan
aspek keamanan

d. Pelaksanaan pengelolaan cadangan devisa di Bank Indonesia senantiasa mengedepankan


prinsip profitabilitas mengingat cadangan devisa adalah milik negara, dimana Bank
Indonesia diberikan wewenang untuk menjaganya

e. tidak dapat ditentukan

Pembahasan OJK bertanggung jawab dalam pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di
sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga keuangan non
bank. Selain itu, menyebutkan bahwa OJK akan memprioritaskan penanganan bank-bank
yang mengalami kesulitan permodalan dan bahkan berpotensi menjadi bank gagal
berdampak sistemik. pentingnya pengawasan dan persetujuan dalam penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran untuk memastikan bahwa transaksi pembayaran berlangsung dengan
aman dan terjamin keamanannya. Oleh karena itu, penyediaan jasa sistem pembayaran
harus diawasi dan dijaga secara ketat untuk menjamin stabilitas sistem keuangan.

Kesimpulan : OJK bertanggung jawab dalam pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa
keuangan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga
keuangan non bank. Selain itu, menyebutkan bahwa OJK akan memprioritaskan
penanganan bank-bank yang mengalami kesulitan permodalan dan bahkan berpotensi
menjadi bank gagal berdampak sistemik. pentingnya pengawasan dan persetujuan dalam
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran untuk memastikan bahwa transaksi pembayaran
berlangsung dengan aman dan terjamin keamanannya. Oleh karena itu, penyediaan jasa
sistem pembayaran harus diawasi dan dijaga secara ketat untuk menjamin stabilitas sistem
keuangan.

Jawaban : c. Penyelenggaran jasa sistem pembayaran harus diawasi dan dijaga dengan
ketat, dan apabila dilakukan oleh pihak lain harus secara profesional, kompeten dan
memperhatikan aspek keamanan

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 9.
Soal Salah satu ruang lingkup kebijakan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah
sebagai operator yang memiliki arti bahwa Bank Indonesia…

a. Memfasilitasi pengembangan sisitem pembayaran oleh industri

b. Mengawasi penyelenggaraan sistem pembayaran

c. Menyediakan layanan sistem pembayaran

d. Memberikan izin penyelenggaraan sistem pembayaran


Pembahasan Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan
mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran adalah suatu
sistem yang berhubungan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak
lain. Media yang digunakan untuk memindahkan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai
dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai dengan penggunaan sistem yang
kompleks yang melibatkan berbagai lembaga beserta aturan mainnya. Kewenangan untuk
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilakukan oleh Bank
Indonesia yang dituangkan dalam Undang-Undang tentang Bank Indonesia, dalam hal
sebagai lembaga yang mengedarkan uang, kelancaran sistem pembayaran diwujudkan
dengan menjaga agar jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat tetap dalam keadaan
layak edar atau yang biasa dikenal dengan clean money policy. Perbedaan mendasar dari
kedua jenis sistem pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan. Pada
sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal, yaitu uang dalam
bentuk fisik uang kertas dan uang logam, sedangkan pada sistem pembayaran nontunai
instrumen yang digunakan berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek,
bilyet giro, nota debet, atau uang elektronik. Bank Indonesia menyediakan layanan sistem
pembayaran, yaitu Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem
Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Untuk Bank Indonesia Scripless Securities
Settlement System (BI-SSSS), BI menyediakan fasilitas penatausahaan dan penyelesaian
surat berharga Peran Bank Indonesia sebagai operator dalam penyelenggaraan sistem
pembayaran adalah:

1) Menetapkan tingkat inflasi

2) Membeli atau menjual sertifikat bank Indonesia

3) Meningkatkan rasio kas

4) Menentukan tingkat suku bunga pinjaman bank komersial

5) Menetapkan sasaran-sasaran moneter

Kesimpulan : Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran

Bank Indonesia memiliki lima peran dalam sistem pembayaran yakni sebagai berikut:

1. Sebagai regulator: Bank Indonesia berperan sebagai regulator yang membuat peraturan-
peraturan terkait sistem pembayaran di Indonesia.

2. Sebagai operator: Bank Indonesia berperan sebagai operator yang menyediakan jasa
layanan sistem pembayaran di Indonesia.

3. Mengatur perizinan: Bank Indonesia berperan sebagai lembaga yang memberikan izin
kepada lembaga-lembaga lain yang menyediakan jasa layanan sistem pembayaran di
Indonesia.

4. Mengatur pengawasan: Bank Indonesia berperan sebagai lembaga yang memberikan


pengawasan atas lembaga-lembaga lain yang menyediakan jasa layanan sistem pembayaran
di Indonesia.

5. Sebagai fasilitator: Bank Indonesia berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi


pengembangan sistem pembayaran di Indonesia.

Jawaban : c. Menyediakan layanan sistem pembayaran

Materi Latsol Harian TPU

Nomor 10.
Soal Sebagai badan hukum publik, Bank Indonesia mempunyai pengertian:

a. Tidak dimiliki oleh perorangan dan atau sekelompok orang

b. Setingkat dengan lembaga negara tetapi berada di luar pemeritahan

c. Memiliki kejelasan wewenang dalam mengelola kekayaan sendiri terlepas dari APBN

d. Berwenang menetapkan peraturan dan menetapkan sanksi dalam batas kewenangannya

Pembahasan Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia dan merupakan badan hukum yang
memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum. Sebagai badan hukum publik,
Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan hukum pelaksana undang-undang yang
mengikat seluruh masyarakat luas, sesuai tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum
perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di
luar pengadilan.

Kesimpulan : Sebagai badan hukum publik, Bank Indonesia berwenang menetapkan


peraturan hukum pelaksana undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas, sesuai
tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak
untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

Jawaban : d. Berwenang menetapkan peraturan dan menetapkan sanksi dalam batas


kewenangannya

Materi Latsol Harian TPU

Anda mungkin juga menyukai