Anda di halaman 1dari 7

Budaya Maritim: Konsep, 7 Unsur,

Hingga Contoh
Oleh Novianti Lavlia Diposting pada 10/08/2021
Sumber: https://beritaku.id/budaya-maritim-konsep-7-unsur-hingga-contoh/

Budaya maritim di Indonesia, secara konsep telah mengalami berbagai macam pergeseran,
seiring dengan mengikuti perkembangan zaman. Namun secara konsep, pengertian, unsur
dan fungsinya tetaplah sama adanya.

Beritaku.id, Budaya Maritim- Alam semesta menciptakan laut bagi kepentingan manusia,
agar dapat hidup dari laut tersebut. Sesungguhnya, hanya manusia yang bijaklah yang dapat
menjaganya, sebagai pertanggung jawaban atas karunia-Nya

Pengertian Konsep Budaya Maritim


Budaya maritim merupakan suatu konsep berupa gagasan, ide, nilai, norma, pengetahuan, dan
aturan yang terkait dengan bidang maritim.

Selain itu, juga menjadi pedoman bagi perilaku ekonomi, jasa bisnis, politik individu maupun
sekelompok masyarakat agraris dan non agraris. Adapun tujuannya adalah, untuk mencapai
kepentingan sosial ekonomi, hingga menghasilkan suatu produk.

Dalam konsep Budaya Maritim, perbedaan definisinya sendiri dapat terlihat dari pecahan dua
suku katanya, yaitu “Budaya” dan “Maritim”

Budaya merupakan gagasan manusia, yang dapat menghasilkan suatu tindakan dan karya
yang bermanfaat bagi manusia. Budaya juga memiliki sifat kolektif atau kebersamaan,
berupa sebuah nilai dari hasil kesepakatan bersama oleh sekelompok masyarakat.

Maritim menggambarkan suatu aktivitas kelautan, yang tujuannya untuk perdagangan atau
pencarian hasil budidaya kelautan.

Budaya Maritim adalah keseluruhan gagasan, yang dapat menghasilkan perilaku dan
tindakan bersama atau secara kolektif, oleh kelompok masyarakat kelautan.

Dalam definisi konsep tersebut, maka akan menggambarkan suatu kehidupan masyarakat
yang hidup di daerah pesisir pantai.

Fungsi Budaya Maritim


Dalam fungsinya, Budaya Maritim merupakan landasan bagi berkembangnya kebudayaan
dan tradisi dalam masyarakat pesisir.

Selain itu, bagi masyarakat tersebut, laut juga berfungsi sebagai objek budaya, seperti
berbagai acara ritual di wilayah laut. Adapun tujuannya adalah, sebagai apresiasi dari rasa
syukur masyarakatnya, atas anugerah yang mereka dapatkan dari laut.
Contoh Budaya Maritim

Terciptanya berbagai macam perangkat kelautan seperti perahu, merupakan bukti dari salah
satu karya pemikiran, dari budaya kelautan atau maritim.

Namun selain itu, terdapat juga berbagai jenis perahu, sebagai hasil dari budaya tersebut,
yang beberapa diantaranya seperti sampan, pinisi, tongkang, dan lain sebagainya.

Berbagai macam produk dari kapal tradisional, menandakan bahwa masyarakat pesisir cukup
memiliki keterampilan, dalam menciptakan suatu karya maritim.

Bentuk lain dari budaya kelautan tersebut adalah, berupa metode cara penangkapan ikan, dari
bentuk tradisional menjadi modern. Hal tersebut dapat terjadi, karena semakin
berkembangnya, konsep dan kemampuan, dari para pelaku dan masyarakatnya.

Selain itu, kemajuan tersebut juga bertujuan, untuk dapat meningkatkan pendapatan para
pelaku dan masyarakatnya. Contohnya seperti nelayan, dan penghasil industri kelautan.

Unsur Budaya Maritim

Beberapa elemen yang menjadi unsur dari suatu Kebudayaan Maritim adalah:
Sistem Pengetahuan

 Pengetahuan kelautan mengenai cuaca, musim, suhu, kondisi air laut, dan beberapa
pengetahuan yang berhubungan, berfungsi sebagai penentu kegiatan pelayaran.

 Semua pengetahuan, yang berhubungan dengan lingkungan dan sumberdaya laut.


Termasuk juga pengetahuan yang terkait dengan populasi spesies, perilaku dan lokasi
maritim.

 Berbagai pengetahuan tentang lingkungan sosial kelautan, yang terkait dengan


transaksi, hubungan kerjasama, perlindungan keamanan, dan aspek lainnya.

Bahasa
Sistem bahasa yang terdapat dalam masyarakat maritim, cukup berbeda dengan masyarakat
agraris, walaupun berasal dari suku yang sama. Perbedaannya terletak pada perbendaharaan
dan pengertian setiap katanya.

Organisasi sosial
Fungsi utama dari suatu organisasi sosial maritim adalah :

 Meringankan beban pekerjaan yang terbilang cukup berat dan sulit


 Merupakan mekanisme dalam memperoleh modal dan pemasaran.
 Sebagai wadah dan media pembelajaran, pengetahuan, keterampilan kerja, dan
kebaharian.
 Menjadi wadah atau lembaga untuk saling memberikan pertolongan
 Mekanisme dalam hal distribusi risiko.

Teknologi Kebaharian
Berbagai contoh dari tipe perahu tradisional milik sekelompok masyarakat maritim di
Indonesia adalah :

 Perahu Patorani dari Makassar


 Lambo dari Mandar
 Pinisi dan Bagang dari Bugis
 Lambo dari Buton
 Janggolan dan Perahu Jaring dari Madura
 Mayang dan Jukung dari Jawa
 Nade dari Sumatra

Ekonomi Kebaharian
Sistem Ekonomi Kebaharian terdiri dari :

 Sektor perikanan, seperti hasil tangkapan dan budidaya


 Jasa pengangkutan, pengamanan wilayah laut, pendidikan, pemerintahan, pengerukan
dasar laut, dan perdagangan.
 Industri hasil laut, pertambangan, pembuatan garam, pembuatan kapal dan alat
tangkap, jasa pariwisata serta barang kerajinan hasil laut.
Seni Kebaharian
Kebudayaan maritim juga memiliki unsur kesenian, terutama dalam seni arsitektur, atau
konstruksi kapal. Di dalam prosesnya, akan berkaitan dengan penentuan dalam segi
estetikanya, seperti ukiran, motif, warna dan juga musik

Sebagai contoh, beberapa kapal dari Jawa, Bali, India dan Cina, banyak memiliki banyak
ukiran, dan gambar binatang di dalamnya. Ukiran dan gambar tersebut, selain berfungsi
sebagai estetika seni, juga memuat makna akan gagasan dunia dan unsur religi.

Sistem Religi dan Keyakinan


Kebanyakan dari nelayan Bugis, Bajo, Makassar, dan Madura, mereka menganut Agama
Islam, yang sangat percaya pada kekuasaan Allah. Pada prinsipnya mereka selalu percaya,
bahwa seberapapun hasil tangkapan saat itu, merupakan takdir yang harus disyukuri.

Peradaban Budaya Maritim di Indonesia

Indonesia dan kemaritiman, merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Secara geografis,
negara ini terletak diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Selain itu, juga menjadi
penghubung antara Benua Asia dan Australia.

Situasi Negara Indonesia yang merupakan suatu negara kepulauan, memiliki sekitar 17 ribu
pulau, dan garis pantai lebih dari 99.000 km.Oleh karena itu, menjadikannya sebagai negara
yang memiliki garis pantai terpanjang kedua, setelah Kanada.

Sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang sangat luas, membuat Indonesia
berpotensi besar dalam bidang kelautan. Terutama dalam peran sertanya, untuk memajukan
perekonomian bangsa.

Keadaan yang menguntungkan ini, menyebabkan Indonesia menjadi menjadi jalur


perdagangan utama hingga saat ini, terutama dalam perdagangan rempah-rempah dunia.

Kisah tentang armada Sriwijaya dan Majapahit, merupakan contoh dari kejayaan armada
Nusantara di bidang maritim, yang terjadi pada abad 8 hingga 13. Pada masa itu, masyarakat
Indonesia telah berhasil melintasi Pulau Madagaskar hingga Afrika.

Setelah itu, kejayaan itu terus berlanjut pada abad 15 sampai 17, oleh beberapa armada
kerajaan yang ada saat itu. Sejarah kejayaan tersebut membuktikan, bahwa rahasia
kesuksesan perekonomian Indonesia saat itu, karena kemampuannya dalam memanfaatkan
kemaritimannya.

Namun seiring dengan jatuhnya kerajaan pesisir Indonesia, kejayaan tradisi maritim pun ikut
memudar secara perlahan. Aktivitas perekonomian yang mulai berpindah tempat di daratan,
seolah melupakan potensi kemaritiman yang sempat berjaya.

Beragam kekayaan Nusantara, seperti energi kelautan, bioteknologi kelautan, wisata bahari,
pelayaran, serta industri maritim, sebenarnya masih menjadi potensi yang besar. Tapi sayang,
harus terbagi dengan potensi lain yang ada di darat.

Cerita sukses tentang kejayaan maritim Indonesia sejak zaman Sriwijaya dan Majapahit, kini
hanyalah sebatas dongeng belaka. Kegagahan di zaman modern ini, semakin hilang tertelan
zaman.

Pencurian ikan oleh kapal asing, rusaknya biodiversity laut, serta hancurnya sebagian besar
pesisir pantai, adalah beberapa hal yang menyebabkan matinya peradaban Budaya Maritim di
Indonesia.

Pengaruh Negara Maritim Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Situasi geografis Indonesia sebagai Negara Maritim, memiliki potensi yang besar dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan transportasi. Selain itu, semua potensi tersebut juga
dapat menjadi modal utama, untuk dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya

Wilayah Indonesia yang merupakan kepulauan, memiliki karakteristik yang berbeda pada
setiap tempat, mulai dari kondisi alam hingga sosial-budayanya.

Kondisi yang seperti tersebut, justru membawa keuntungan sendiri, bagi masyarakat di
seluruh Indonesia. Pasalnya, wilayah laut yang sangat luas tersebut telah mendapatkan
pengakuan internasional, pada tahun 1982.

Hal tersebut memberikan predikat sebagai Negara Maritim bagi Indonesia, sekaligus
mendapatkan kewenangan, untuk memanfaatkan potensi sumber lautnya.
Cakupan zona wilayahnya yang sangat luas, mengandung kekayaan sumber daya laut yang
sangat potensial. Beberapa dari jenis kekayaan tersebut, antara lain seperti terumbu karang,
spesies Ikan dan kekayaan biologi yang bernilai tinggi.

Selain itu, terdapat juga wisata bahari, sumber mineral, energi minyak dan gas bumi, serta
media transportasi antar pulau. Semua potensi alam tersebut, telah tersedia dalam jumlah
besar, dan tersebar di seluruh Nusantara.

Begitu besarnya peluang ekonomi yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan sumber daya laut
tersebut, dapat berkontribusi bagi kehidupan ekonomi Negara. Dan pastinya, akan
memberikan pengaruh positif juga, terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kelompok masyarakat yang dapat merasakan langsung akan potensi dari kekayaan maritim
tersebut, adalah masyarakat pesisir.

Perbedaan Antara Laut, Kelautan dan Kemaritiman


Kemaritiman berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan laut. Atau dengan kata lain,
titik pusat dari kegiatannya adalah ekonomi. Sebagai contohnya, seperti memancing,
berlayar, menyelam, transportasi laut, kilang minyak, dan Navigasi.

Laut merupakan kumpulan air asin yang terdapat di permukaan bumi, dan memisahkan
antara pulau dan benua. Contohnya seperti Laut Jawa dan Lautan Atlantik

Kelautan adalah sebuah wilayah yang memiliki fisik atau kata benda. Sebagai
contoh, “Indonesia merupakan Negara Kelautan, karena wilayahnya yang sebagian besar
adalah lautan yang luas”. Kalimat tersebut menjelaskan akan bentuk fisik dari Indonesia.

Pengaruh Budaya Maritim Pada Masa Hindu Budha

Awal terbentuknya Kerajaan Hindu Budha di Nusantara, tidak terlepas dari keberadaan para
pedagang mancanegara dari India dan Tiongkok. Mereka juga menyebarkan pengaruh agama
secara bersamaan.

Berkembangnya Budaya Maritim, merupakan hal yang membuat para pedagang tersebut
masuk ke Indonesia, dan juga menyebarkan agama Hindu dan Budha. Hingga pada akhirnya,
membentuk berbagai kerajaan.
Dalam catatan sejarah, terdapat lima kerajaan Hindu Buddha, yang pernah berkembang di
Indonesia, dan berbentuk sebagai Kerajaan Maritim.

Adapun definisi dari Kerajaan Maritim tersebut adalah, sebagai kerajaan yang
menggantungkan ekonominya pada bidang perdagangan dan pelayaran. Umumnya, lokasi
dari seluruh kerajaan tersebut, terletak di wilayah pantai atau sungai.

Penutup
Perwujudan dari kewaspadaan nasional akan terwujud dalam bentuk Budaya Maritim.
Langkah tersebut sangatlah penting, mengingat telah terjadinya pergeseran akan keberadaan
dari budaya tersebut.

Budaya tersebut yang dahulu menjadi identitas Nusantara, saat ini hampir tidak terdengar lagi
gaungnya. Budaya Agraris dan Industri saat ini, telah mengambil alih masa kejayaan, yang
dahulu pernah eksis di Indonesia.

Hal tersebut memang terasa sangat ironis, mengingat Indonesia memiliki perairan yang
sangat luas, dan sangat kaya akan potensi bawah lautnya.

Anda mungkin juga menyukai