Anda di halaman 1dari 18

DEFINISI & PRINSIP

Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk


melewatkan lalu lintas yang terputus pada kedua ujungnya akibat
adanya hambatan berupa: sungai / lintasan air, lembah, jalan /
jalan kereta api yang menyilang dibawahnya

5 Prinsip Pemilihan Konstruksi Jembatan:


1. Konstruksi Sederhana (bisa dikerjakan masy)
2. Harga Murah (manfaatkan material lokal)
3. Kuat & Tahan Lama (mampu menerima beban lalin)
4. Perawatan Mudah & Murah (bisa dilakukan masy)
5. Stabil & Mampu Menahan Gerusan Air
JENIS KONSTRUKSI

Jenis Konstruksi & Batasan Jembatan yang


“Biasa” atau “Disarankan” di PPK :
1. Jembatan Gelagar Besi Lantai Kayu : max 16 M
2. Jembatan Beton Bertulang (Monolit) : max 6 M
3. Jembatan Gantung : max 60 M
4. Jembatan Gelagar dan Lantai Kayu : max 6 M
PERTIMBANGAN DALAM
PEMILIHAN JENIS KONSTRUKSI

Jembatan Gelagar Besi Lantai Kayu


Positif Negatif
1. Harga Murah (jika ada kayu di 1. Kayu Lantai Sering Lapuk
desa setempat) (apalagi kualitas kayu rendah)
2. Konstruksi Sederhana 2. Kenyamanan Lalu Lintas
3. Kekuatan Gelagar (besi) Kurang
Terjamin
4. Perawatan Mudah & Murah
5. Gelagar Besi Awet (jika
terlindung dari karat)
PERTIMBANGAN DALAM
PEMILIHAN JENIS KONSTRUKSI

Jembatan Beton Bertulang


Positif Negatif
1. Awet (tidak mengenal istilah 1. Harga Mahal jika kualitas jelek
lapuk seperti kayu) shg umur pakai pendek
2. “Relatif” Tidak Perlu 2. Konstruksi Lebih Rumit
Perawatan 3. Perlu Pengawasan Ketat untuk
Menjamin Kualitas Beton
3. Nyaman bagi Lalu Lintas
4. Pondasi Perlu Lebih Kuat
4. Harga murah jika dikaitkan
(beban konstruksi lebih berat)
dengan umur pakai/manfaat
5. Lebih Sulit dalam Perbaikan,
yang panjang krn kualitas baik
jika ada kerusakan
6. Kesalahan dalam “pengecoran”
PERTIMBANGAN DALAM
PEMILIHAN JENIS KONSTRUKSI

Jembatan Gantung
Positif Negatif
1. Bentang Cukup Panjang 1. Kayu Lantai Mudah Lapuk
2. Harga Murah (apalagi jika kualitas kayu rendah)
3. Konstruksi Sederhana 2. Hanya bisa untuk Kend Roda 2
4. Pelaksanaan Mudah (untuk bisa kend roda 4 harus ada
perhitungan yang rumit)
5. Kabel Baja “Awet”
3. Kurang Nyaman (kondisi yang
6. Tidak Ada Pekerjaan
bergoyang)
“Pondasi di Air atau Pilar”
PERTIMBANGAN DALAM
PEMILIHAN JENIS KONSTRUKSI

Jembatan Gelagar & Lantai Kayu


Positif Negatif
1. Harga Murah (apalagi jika 1. Kayu Kurang Awet atau Mudah
ada kayu di desa setempat) Lapuk (apalagi jika kualitas kayu
2. Konstruksi Sederhana rendah)
3. Pelaksanaan Mudah 2. Sedikit Kurang Nyaman bagi Lalin
4. Pemeliharaan Cukup Mudah
PONDASI JEMBATAN

3 Jenis Pondasi Jembatan yang “Biasa” atau


“Disarankan” di PNPM MD :
1. Pondasi Langsung
- Bahan pasangan batu kali atau beton bertulang
- Cocok untuk jenis tanah yang sedang hingga keras

2. Pondasi Pancang Sederhana


- Bahan tiang dari beton bertulang atau kayu
- Cocok untuk jenis tanah yang lunak

3. Pondasi Sumuran
- Bahan dari adukan beton
- Cocok untuk jenis tanah berpasir dimana tanah keras agak dalam
ALTERNATIF Pemilihan jenis fONDASI
JEMBATAN
NO FAKTOR PEMILIHAN BATU KALI SUMURAN TIANG PANCANG

1. Jenis Tanah
a. Lunak, lapisan dalam (> 6 M) Tidak Baik Sedang Sesuai
b. Lunak, lapisan dangkal (2-6 M) Sedang Sesuai Cukup
c. Keras / Berbatu Baik / Sesuai Kurang Tidak
d. Aluvial Sungai Kerikil, tebal Cukup (dengan Sesuai Tidak
perlindungan)

2. Kemudahan Pelaksanaan Mudah Sedang Sulit

3. Sketsa
PONDASI DANGKAL
(Konstruksi Pasangan Batu Kali)

Pada jenis pondasi dangkal, untuk menentukan kedalaman


harus berdasar pada 2 perhitungan :

1. Aman terhadap daya dukung tanah


Cara mengetahui dengan mangadakan galian percobaan sampai
mendapatkan kedalaman tanah keras. Bila meragukan diadakan test
laboratorium

2. Aman terhadap gerusan


Bangunan pondasi baru nantinya akan tergerus sampai kedalaman
tertentu, dasar pondasi harus diletakkan dibawah kedalaman tersebut.
Cara mengetahui dengan melihat pola gerusan pada bangunan sekitar
rencana jembatan atau dibelakang batu besar ditengah sungai cekungan
(gunakan angka keamanan 1,5 – 2)
STABILITAS FONDASI DANGKAL
(Konstruksi Pasangan Batu Kali)

Keterangan :
Ht = tinggi pondasi
Ha = tinggi muka air tanah
( MAN dan MAB )
Hp = tinggi muka tanah
didepan
tembok
G = berat konstruksi
Gt = berat tanah
B = lebar pasangan
L = panjang pasangan
STABILITAS FONDASI DANGKAL
(Konstruksi Pasangan Batu Kali)

Hitungan stabilitas terhadap titik ujung bawah harus


memenuhi angka keamanan :
∑ Momen Guling
Guling = -------------------------- > 1,5
∑ Momen tahan

∑ Gaya Horizontal
Daya Geser = --------------------------- > 1,5
∑ Gaya berat

Momen Berat
Daya dukung : t = ∑ ---------------- + ∑ --------- <  ijin
1/6 B2 x L BxL
BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN

1. SAYAP JEMBATAN
FUNGSI : menahan tebing sungai
dan pangkal jembatan
BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN
2. KRIB
FUNGI : mengarahkan & mengurangi hantaman air pada sayap &
pangkal jembatan yang terletak di belokan sungai
BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN

3. OPRIT
- Jalan masuk ke Jembatan & Tanjakan maksimum 12%

D E NAH
B
A A

oprit oprit
B
PEMILIHAN LETAK JEMBATAN

1. Pilih Bentang Terpendek

2. Hindari Lokasi Belokan Sungai


3. Hindari Tinggi Abutment yang Tinggi

Anda mungkin juga menyukai