Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMINJAMAN

BUKU PADA PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN


METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(AHP)
(Studi kasus: SMP Negeri 2 Kwandang)

Nadira
Nurdia31@gmail.com

ABSTRAK

Perpustakaan SMP Negeri 2 Kwandang merupakan perpustakaan sekolah yang menyediakan koleksi buku yang
bervariasi untuk digunakan dalam media pembelajaran oleh guru maupun siswa-siswi. Dengan perkembangan IT
saat ini perpustakaan bisa lebih mudah dalam mengolah informasi yang tepat kepada peminjam yang teapat dalam
waktu yang cepat. Sistem yang ada disekolah tersebut kurang efektif. Informasi yang kurang tepat, peminjam yang
kurang tepat, sering kehilangan buku dan lama waktu peminjaman. Merancang sistem pendukung keputusan(SPK)
bertujuan menata permasalahan administrasi peminjaman buku pada perpustakaan SMP Negeri 2 Kwandang.
Adapun sistem tersebut, mengguankan metode Analytical Hierarchy Proses(AHP) merupakan suatu model
pengembalian keputusan yang komprehensif dan terstruktur. Adapun kriteria yang penulis gunakan adalah jumlah
buku, nama buku, kondisi buku, dan lama waktu peminjaman.

Kata Kunci : Perpustakaan, Sistem Pendukung Keputusan, Analytical Hierarchy Process

1.PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Sistem peminjaman buku pada SMP Negeri 2 ini perpustakaan bisa lebih mudah dalam pengolah
Kwandang saat ini kurang efektif yang artinya informasi yang tepat kepada peminjam yang tepat dan
peminjaman masih kurang tepat kepada siswa-siswi dalam waktu yang cepat. Perpustakaan dapat
SMP Negeri 2 Kwandang. Informasi yang tidak tepat, memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini
peminjam yang kurang tepat, sering terjadi dalam pengelohan perpustakaan. perpustakaan dapat
kehilangan buku, penetapan lamanya waktu dalam memberikan informasi yang tepat pada peminjam.
peminjaman buku dan peminjaman buku yang masih Sehingga peminjam pun mendapatkan buku yang
ditulis secara manual. Dengan perkembangan TI saat dalam waktu yang cepat.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tersebut adalah suatu sistem berbasis komputer yang
bermaksud merancang sistem pendukung ditujukan untuk membantu pengambil keputusan
keputusan(SPK) bertujuan menata permasalahan dengan cara memanfaatkan data dan model tertentu
administrasi peminjaman buku pada perpustakaan untuk memecahkan berbagai persoalan yang bersifat
SMP Negeri 2 Kwandang. Adapun sistem tersebut, semi terstruktur.
penulis mengguankan metode Analytical Hierarchy Menurut Fitriyani. (2016), tujuan, karakteristik,
Proses(AHP) merupakan suatu model pengembalian dan komponen sistem pendukung keputusan adalah:
keputusan yang komprehensif dan 1. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan:
terstruktur(Saefiduin, Wahyuningsih. 2014). Jumlah a. Memberikan dukungan pembuatan keputusan pada
buku yang terdapat di SMP Negeri 2 Kwandang masalah yang semi/tidak terstruktur.
adalah 4.086 buku dan jumlah siswa yadalah 490 b. Memberikan dukungan pembuatan keputusan
siswa. Adapun kriteria yang penulis gunakan adalah kepada manajer pada semua tingkat dengan
jumlah buku, nama buku, kondisi buku, dan lama membantu integrasi antar tingkat.
waktu peminjaman. c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan pembuatan keputusan dan bukan peningkatan
penelitian berdasarkan proses diatas, dengan judul efesiennya.
“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 2. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
PEMINJAMAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN adalah:
DENGAN METODE AHP DI SMP NEGERI 2 a. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk
KWANDANG” yang diharapkan dapat membantu membangun pengambil keputusan dalam
administrasi perpustakaan SMP Negeri 2 Kwandang. memecahkan masalah yang sifatnya
semiterstruktut atau tidak terstruktur dengan
menambahakan kebijaksanaan manusia dan
1.2. Landasan Teori informasi komputerisasi.
b. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung
1.2.1. Perpustakaan
keputusan mengkombinasikan pengguna model-
Menurut Priyatna dkk. (2016), Perpustakaan model analisis dengan teknik pemasukan data
adalah suatu pusat informasi yang sangat dekat konvesional serta fungsi-fungsi pencari/ interogasi
dengan masyarakat. Selain pusat informasi, informasi.
perpustakaan juga merupakan sumber ilmu c. Sistem pendukung keputusan, dirancang
pengetahuan, penelitian, dan sebagai jasa lainnya. sedemikian rupa sehingga dapat
Lalu, mengolah, melestarikan, memelihara dan digunakan/dioperasikan dengan mudah.
merawat seluruh koleksi buku perpustakaan yang ada d. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan
agar tetap dalam keadaan yang baik, utuh, layak menekankan pada aspek fleksibilitas serta
pakai, dan tidak cepat rusak, dan menyajikan kemampuan adaptasi yang tinggi.
informasi tersebut kepada pengguna untuk di 3. Komponen Sistem Pendukung Keputusan:
pergunakan dan diberdayakan. a. Data management. Termasuk database yang
Kepustakaan adalah suatu ilmu perpustakaan mengandung data yang relevan untuk berbagai
yang mempunyai daftar buku yang menyangkut suatu situasi dan diatur oleh software yang disebut
karya atau daftar buku yang digunakan untuk Database Management System(DBMS).
menyusun sebuah karya tulis. Kepustakaan itu sendiri b. Model Management. Melibatkan model finansial,
dimuat pada sebuah akhir buku atau artikel dengan statistical, menegement science, atau berbagai
memberikan petunjuk bagi pembaca untuk model Kuantitatif lainnya, sehingga dapat
selanjutnya menelusuri subjek yang bersangkutan memberikan kesistem suatu kemampuan analitis,
dengan menggunakan daftar buku. dan menejemen software yang diperlukan.
1.2.2. Sistem Pendukung Keputusan c. Commication(dialog subsystem). User dapat
berkomunikasi dan memberikan perintah pada dss
Menurut Munthafa dan Mubarok. (2017), konsep
melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan
sistem pendukung keputusan(SPK)/ Decision Support
antarmuka.
System(DSS) pertama kali dikemukakan pada awal
d. Knowledge Management. Subsistem Optimal
tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan
dapat mendukung subsistem lain atau bertindak
istilah Management Decision System. Sistem
sebagai komponen yang berdiri sendiri.
penting kuatmendukung
1.2.3. Analytical Hierarchy Process(AHP) ketimbang satu elemen atas
elemen yang elemen lainnya.
Menurut Fitriyani. (2016), metode Analytical
lainnya.
Hierarchy Process(AHP) dikembangkan awal
matematika tahun 1970-an oleh Thomas L. Saaty, Satu elemen
Satu elemen
seorang ahli dari universitas pittsburg, analisis ini dengan kuat
jelas lebih
ditujukan untuk membuat sebuah model 7 didukung dan
penting dan
permasalahan yang tidak mempunyai struktur, didominasinya
elemen
biasanya ditetapkan untuk masalah yang telah terlihat
lainnya
terukur(kuantitatif), masalah yang memerlukan dalam praktek.
pendapat(judgment) maupun pada situasi yang Bukti yg
kompleks atau tidak terkerangka, pada situasi dimana mendukung
Satu elemen
data statistic sangat minim atau tidak ada sama sekali elemen yang
mutlak lebih
dan hanya bersifat kualitatif yang didasari oleh lainnya memiliki
9 penting
persepsi , pengalaman, atau situasi. tingkat
ketimbang
Kriteria “expert” disini bukan berarti bahwa penegasan
elemen
orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doctor tertinggi yang
lainnya.
dan sebagainya tetapi lebih mengacu kepada orang mungkin
yang mengerti benar permasalahan yang dilakukan, menguatkan.
merasakan akibat suatu masalah atau punya Nilai diantara
Kompromi
kepentingan tahapan masalah tersebut. dua
2,4,6,8 diperukan antara
Menurut Munthafa dan Mubarok. (2017) pertimbangan
dua
Analytical Hierarchy Process(AHP) digunakan yg
pertimbangan.
sebagai metode pemecahan masalah dibandingkan berdekatan.
dengan metode yang lain karena alasan-alasan berikut Menurut Hasan dan Utami. (2018), metode AHP
ini: dapat diguankan untuk membantu pengambilan
1. Struktur yang berhierarki, sebagai konsekuensi keputusan dengan cara sebagai berikut:
dari kriteria yang dipilih, sampai pada sub 1. Membuat struktur hierarki, yang terdiri dari
kriteria yang paling dalam. atas:
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas a. Level pertama adalah tujuan
inkonsistensi sebagai kriteria dan alternatif yang b. Level kedua adalah kriteria
dipilih oleh pengambil keputusan. c. Level ketiga adalah alternatif
Tabel 1.1 Skala Perbandingan Berpasangan 2. Proses perhitungan bobot prioritas suatu
kriteria, yaitu:
Intensitas a. Membuat matriks perbandingan untuk
Definisi Penjelasan setiap kriteria/subkriteria.
Pentingnya b. Menunjukkan setiap baris (Ʃ baris) dalam
Dua elemen satu kolom, pada matriks perbandingan
Kedua menyumbangnya suatu kriteria atau subkriteria.
1 elemen sama sama besar pada c. Menunjumlahkan setiap kolom dalam
pentingnya kriteria yang satu baris kemudian dibagi dengan
ada. jumlah matriks perbandingan.
Pengalaman dan 3. Memeriksa konsistensi matriks perbandingan
Elemen yang suatu kriteria/subkriteria. Suatu matriks
pertimbangan
satu sedikit perbandingan dinyatakan konsisten jika nilai
3 sedikit
lebih penting
mendukung satu Consistency Ratio(CR) ≤ 0,1, jika CR > 0,1
ketimbang pertimbangan yang dibuat perlu diperbaiki.
elemen dan satu
yang lainnya. Adapun langkah-langkah dalam memeriksa
lainnya.
konsistensi adalah sevagai berikut:
Elemen yang Pengalaman dan
5 1. Mencari maks dengan sebagai berikut:
satu esensial pertimbangan
atau sangat dengan
a. Mencari nilai rata-rata setiap kriteria/subkriteria Vi =Nilai keseluruhan dari alternatif pilihan
yaitu Ʃbaris dibagi dengan bobot dari setiap suatu kriteria
kriteria yang ada. Wj = Bobot Prioritas
b. Mencari nilai rata-rata dari keseluruhan Xij = Nilai alternative pilihan suatu kriteria
kriteria/subkriteria ( maks), yaitu dengan i = Alternatif pilihan
persamaan : j = Kriteria
Wi= Ʃjai…………………………………..(1) 5. Menghitung perankingan pada AHP dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Dimana :
a. Untuk setiap tujuan I, tetapkan matriks
Wi = Bobot tujuan ke-1 dari vector bobot
perbandingan berpasangan A, untuk ,
n =Jumlah matriks perbandingan uatu kriteria.
alternatif.
2. Mencari nilai Consistency Index (CI), yaitu
b. Tentukan vektor bobot untuk setiap Ai yang
dengan persamaan:
mempresentasikan bobot relatif dari setiap
CI= ………………………………(2) alternatif ke j pada tujuan ke-I Sij.
Dimana : c. Hitungan total skor dengan persamaan
CI = Consitency Index berikut: Sj = Ʃi(Sij)(Wi)…………..(5)
maks = eigen value maksimum d. Pilih alternatif dengan skor tertinggi.
n= jumlah matriks perbandingan suatu kriteria
3. Kemudian mencari Consistency Ratio(CR) 2. Pembahasan dan Hasil
dengan mnengacu pada Tabel Nilai Indeks Sistem pendukung keputusan peminjaman buku
Random, dengan persamaan : perpustakaan pada SMP Negeri 2 Kwandang
CR= …………………………………(3) menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process sebagai pembobotan kriteria sesuai
Dimana :
dengan tingkat kepentingan dari kriteria yang
CR = Consistency Ration
telah disediakan yaitu :
CI = Consistency Index
Tabel 2.1 Kriteria yg digunakan
Ri = Rando Index
Tabel 1.2 Random Index
Kriteria
Ordo Matriks Ratio Index
1 0 Jumlah Buku
2 0 Nama Buku
3 0,58
4 0,9 Kondisi Buku
5 1,12 Lama Waktu Peminjaman
6 1,24
7 1,32 Tabel 2.2 Data Peminjaman
8 1,41
9 1,46
10 1,49
11 1,51
12 1,48
13 1,56
14 1,57
15 1,59

4. Melakukan perhitungan nilai keseluruhan dari


alternatif pilihan suatu kriteria yaitu dengan
melakukan perhitungan dengan metode a. Perbandingan Berpasangan
Analytical Hierarchy Process (AHP), seperti
pada persamaan dibawah ini:
Vi=ƩjWjXij ……………………………(4)
Dimana :
Tabel 2.3 Perbandingan Berpasangan Tabel 2.4 Perhitungan Rasio Konsentrasi

b. Matriks Perbandingan berpasangan dengan f. Hasil Perhitungan


konversi Desimal n=4 IR(n)= 0,9
Tabel 2.1 Matriks Perbandingan berpasangan dengan Jumlah = 5,4936
konversi Desimal
𝞴max(jumlah/n) = =1,3437
CI((𝞴max-n)/n-1) = (1,3437-4)/4-1) = -0,87553
CR(CI/IR) = = -0,9728
CR < 0,1 maka perhitungan bisa diterima.
b. Hasil Perhitungan Alternatif

Tabel 2.5 Hasil Perhitungan Alternatif

Nam Lama
Jumla Kondi
Nama a Waktu Tota
c. Nilai Perbandingan Kriteria h si
Siswa Buk Peminajm l
Buku Buku
u an
Tabel 2.2 Nilai Perbandingan Kriteria
Nadira 1,00 0,31 0,31 0,17 1.80
Moh.
Hiday 0,12 1,00 0,31 1,00 2,43
at Alfi
Ameli
0,65 1,00 0,31 0,17 2,14
a Ngea
Dari hasil perhitungan diatas adalah Moh.
Hidayat Alfi adalah siswa yang layak untuk
meminjam buku yang diinginkan.

d. Nilai Bobot Jumlah Tiap Baris System


Tabel 2.3 Nilai Bobot Jumlah Tiap Baris
<<include>>
<<include>> Kriteria Edit Kriteria
<<include>>
Melakukan Login Hapus Kriteria
<<include>>
<<include>>
<<include>> Data Peminjaman
Admin <<include>> Simpan Kriteria
<<include>>

Tambah Data
Logout Perhitungan
<<include>>
<<include>>

Read Data
Hasil Perhitungan <<include>>

Ubah Data

e. Perhitungan Rasio Konsentrasi <<include>>

Delete Data

Gambar 2.1 Usecase Diagram


Gambar 2.4 Activity Diagram Perhitungan

Gambar 2.2 Activity Diagram Login

Activity Diagram Sekolah

Aktor Sistem

Pilih Menu Sekolah Tampil menu Sekolah

Pilih Tombol Create

Tampil form tambah peminjaman


Gambar 2.5 Squence Diagram Login
Isi form peminjaman buku

Pilih tombol simpan Menyimpan dataset di databse


Phase

Gambar 2. 2 Activity Diagram Sekolah

Gambar 2.6Squence Diagram Sekolah

Gambar 2.3 Activity Diagram Kriteria

Gambar 2. 7 Squence Diagram Kriteria


Gambar 2.12 Halaman Utama

Halaman ini merupakan halaman utama admin.


Dihalaman ini terdiri dari halaman depan yaitu
Gambar 2. 8 Squence Diagram Perhitungan
halaman untuk masuk ke login. Dashboard yang
merupakan halaman utama admin. Kriteria yang
merupakan halaman untuk kriteria dari peminjam.
Perpustakaan yang merupakan data dari peminjaman
buku. Perhitungan yang meliputi dari alternative,
perbandingan dan hasil perhitungan.

 Tampilan Halaman Sekolah

Gambar 2. 9 Class Diagram

 Halaman Login

Gambar 2.13 Halaman Sekolah


Halaman ini merupakan tampilan dari Sekolah
yang menampilkan data peminjaman buku. Klik
create untuk menambahkan data peminjaman yang
baru.

 Tampilan Halaman Data Peminjaman

Gambar 2.11 Halaman Login

Halaman ini digunakan untuk mengakses


halaman admin. Diawali dengan memasukkan
username dan password, untuk menlanjutkan proses
login, silahkan klik tombol login.
Gambar 2.14 Halaman Tambah Data Peminjaman
 Halaman Utama Halaman ini digunakan untuk menambahkan data
peminjaman buku yang baru. Diawali dengan mengisi
form-form yang ada, seperti nama siswa, nama buku,
kelas, tanggal peminjaman dan batas tanggal
pengembalian.
 Tampilan Halaman Kriteria Halaman ini adalah hasil dari perhitungan yang
telah dilakukan menggunakan sistem perhitungan
AHP dan menghasilkan nilai yang nantinya menjadi
pendukung keputusan apakah layak untuk diberikan
apakah tidak.

3. Kesimpulan dan Saran


3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian diatas
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.15 Halaman Kriteria 1. Bahwa pada rancangan system pendukung
Halaman ini digunakan untuk melihat kriteria dari keputusan peminjaman buku pada
seseorang yang melakukan peminjaman apakah sudah perpustakaan dengan menggunakan metode
sesuai dengan kriteria yang ada. AHP menghasilkan perengkingan dari
peminjaman buku.
 Tampilan Halaman Alternatif 2. Dalam penelitian ini telah diperoleh kinerja
dan efektifitas system pendukung keputusan
peminjaman buku pada perpustakaan
menggunakan metode AHP.
3.2. Saran
Setelah melakukan penelitian ini tentang system
pendukung keputusan peminjam buku pada
perpustakaan dengan mnggunakan metode AHP, telah
ditemukan hal-hal sebagai berikut:
Gambar 2. 16 Halaman Alternatif 1. Untuk penggunaan variable dari peminjaman
Halaman ini digunakan untuk data yang akan perlu diperhitungkan nilai variable prioritas
dihitung atau diolah. seperti kepemilikan kartu
anggota/perpustakaan.
 Tampilan Halaman Perbandingan 2. Dalam perancangan database diperlukan
Teknik perekaman
data/pengkodean/merapikan data untuk
kemudahan dalam koneksi database ke
aplikasi.
3. Pengguna dataset ini perlu juga diuji coba
dengan menggunakan algoritma yang lain.

Daftar Pustaka
Gambar 2.17 Halaman Perbandingan Fitriyani, 2016. sistem pendukung keputusan
Halaman ini digunakan untuk memasukkan nilai pemilihan mahasiswa berprestasi di
yang nantinya akan dihitung menggunakan sistem STIMIK Atma Luhur pangkalpinang
perhitungan AHP. dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP),
 Tampilan Halaman Perhitungan 2(2):109-118,(http://fti.unand.ac.id),
diakses pada tanggal 11 oktober 2019.
Hasan, Patmawati., Utami, Ema., Nasiri, Asro.,
2018. Sistem pendukung keputusan
penilaian kinerja dosen menggunakan
metode AHP di STIMIK Sepuluh
November Jayapura, jurnal teknik
informatika dan sistem informasi,
Gambar 2.18 Halaman Hasil perhitungan
(online), 4(3): 499-510,
(https://journal.maranatha.edu),
diakses pada tanggal 26 oktober 2019
Munthafa, Agnia Eva., Mubarok, Husni., 2017.
Penerapan metode Analytical
Hierarchy Process dalam sistem
pendukung keputusan penentuan
mahasiswa berprestasi, jurnal siliwangi
seri sains dan teknologi,(online), 3(2):
192-201, (http://jurnal.unsil.ac.id),
diakses pada tanggal 11 oktober 2019.
. Priyatna, Jaka., Abdillah, Guanawan., Uriawan,
wisnu., 2016. Sistem pendukung
keputusan pemberian bantuan buku
untuk perpustakaan dikabupaten
bandung barat menggunkan metode
AHP dan SAW, seminar nasional
teknologi informasi dan
komunikasi,(Online), 369-375,
(http://fti.uajy.ac.id). diakses pada
tanggal 11 juli 2019.
Saefudin, Sri Wahyuningsih., 2014. Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Penilaian
Kinerja Pegawai Menggunakan
Metode Analytical Hierarchy
Process(AHP) Pada RSUD Serang,
jurnal Sistem Informasi(Online), 1(1):
33-37.

Anda mungkin juga menyukai

  • Halaman Sampul
    Halaman Sampul
    Dokumen1 halaman
    Halaman Sampul
    Operator Desa Mootinelo
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii
    Operator Desa Mootinelo
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii
    Operator Desa Mootinelo
    Belum ada peringkat
  • Upload Talud
    Upload Talud
    Dokumen2 halaman
    Upload Talud
    Operator Desa Mootinelo
    Belum ada peringkat