Kel 2 Makalah - Pengantar Ilmu Administrasi Publik
Kel 2 Makalah - Pengantar Ilmu Administrasi Publik
Disusun Oleh :
1. SAGITA PEGI SARI 2061404100012
2. YULIASIH 2061404100013
3. MUQLISIN ALAHUDIN 2061404100024
4. PATCHY WATTILETE 2061404100041
5. NACICI NIMAS NATASYA 2061404100044
6. DICKY DWI KURNIAWAN 2061404100049
7. NESINTA NIRMALA SARI 2061404100051
8. LUHFI RARA WIDURI 2061404100054
9. RONALD TITO R.H 2061404100056
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
Jl. Kimangunsarkoro Beji, Jl. Dusun Krajan, Sobontoro, Kec. Boyolangu,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66233
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,karena dengan berkah,rahmat,karunia serta hidayah-hidayah nya kita dapat
menyelesaikan makalah Surat Izin Mengemudi.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ilmu Administrasi Publik.Untuk itu kami selaku penyusun sangat
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.Terutama kepada dosen yaitu Bapak Dr.Muharsono ,M.Si yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan tepat
waktu.
Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan .Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran yang membangun agar
kami dapat menyusunnya kembali dengan lebih baik dari sebelumnya.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,terutama bagi saya dan selaku
penyusun.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………….……………………
C. Tujuan …………………………………………………………………….
D. Manfaat………………………………………………………............……..
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………….........
B. Saran……………………………....………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…….……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Syarat untuk mendapatkan SIM ada tiga menuirut Pasal 24 Peraturan Kapolri
Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Iizin Mengemudi,yaitu usia,administrasi ,dan
kesehatan.Syarat usia sebagaimana dimaksud diatur dalam Pasal 25,yaitu berusia 17
tahun SIM A,SIM C.dan SIM D.
Pasal 263,264, dan 266 KUHP secara jelas memaparkan tentang unsur-unsur
pemalsuan surat dan ancaman pidananya terhadap pembuat,yang menyuruh
memasukkan ,maupun pemakai surat palsu tersebut,namun nyatanya pasal-pasal
tersebut hanya digunakan untuk pemalsuan SIM yang dipalsukan bentuk fisik dan
isinya,namun tidak pernah digunakan untuk pemalsuan terkait identitas dari pemilik
SIM.Kepolisian selama ini hanya memproses pelaku pemalsuan terhadap SIM yang
berebntuk fisik dari surat tersebut.Apabila dilihat dari isi pasal tersebut ,SIM yang
dimiliki dengan memalsukan identitas seharusnya dapat dijerat dengan pidana,namun
kenyataannya sampai saat ini ditulis dan dilakukan ,belum ada kasus terkait
pemalsuan identitas SIM yang diperkarakan?
B.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
SIM (Surat Ijin Mengemudi) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan
oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat
jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan trampil mengemudikan
kendaraan bermotor.
Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki SIM peraturan ini tercantum
pada Pasal 18 (1) UU No. 14 Th 1992 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan, bahwa
setiap pengemudi kendaraan bermotor diwilayah wajib memiliki Surat Ijin
Mengemudi (SIM).
Bertitik tolak dari SIM akan diketahui identitas ciri-ciri fisik seseorang. Berfungsi
sebagai tanda bukti bahwa pemegang SIM telah memiliki kemampuan, pengetahuan
dan keterampilan untuk mengemudikan kendaraan bermotor tertentu.
2. Sebagai alat bukti.
SIM selain sebagai tanda bukti ,juga mempunyai fungsi dan peranan sebagai alat
bukti dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas pokok Polri, khususnya yang
bersifat represif yustisiil, di mana alat bukti tersebut sebagai penunjang penyelidikan
dan pengungkapan pelanggaran maupun kejahatan yang berkaitan dengan kePndaraan
bermotor.
3. Sebagai sarana upaya paksa Penyitaan SIM dalam kasus pelanggaran dan
kecelakaan lalu lintas Merupakan bukti nyata betapa besarnya fungsi dan peranan
SIM dalam pelaksanaan tugas Polri, karena pada dasarnya tanpa upaya paksa
demikian itu, sukar dipastikan bahwa pelaksanaan penegakan hukum akan berhasil
dengan baik.
Polri sebagai instansi yang berwenang menerbitkan SIM wajib melayani kebutuhan
masyarakat tersebut dengan sebaik-baiknya.Guna keperluan itulah Polri selalu
berusaha meningkatkan pelayanan masyarakat dalam bidang SIM ini, tanpa
mengurangi faktor security sebagai tujuan pokok.
Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan salah satu dokumen yang paling penting
dibawa dalam berkendara dengan kendaraan bermotor. Setiap orang berumur 17
(tujuh belas) tahun ke atas bisa memperoleh SIM dengan terlebih dahulu lulus dari
pengujian yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang melakukan pengujian.
Dasar hukum kewajiban memiliki SIM dalam berkendara dengan kendaraan bermotor
adalah berdasarkan Pasal 77 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, yang menyatakan setiap orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor di Jalan wajib memiliki SIM sesuai dengan jenis kendaraan
bermotor yang dikemudikan.
Jenis kendaraan 2 (dua) jenis yaitu pertama jenis kendaraan bermotor perseorangan
dan kendaraan bermotor kendaraan bermotor umum. Penggolongan SIM
menyesuaikan berdasarkan jenis kendaraan bermotor tersebut. Hal tersebut
sebagaimana diatur dalam Pasal 77 Ayat (2) UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, yang menyatakan Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas 2 (dua) jenis:
Adapun penggolongan SIM diatur berdasarkan Pasal 80 UU tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, yang menyatakan bahwa Surat Izin Mengemudi untuk Kendaraan
Bermotor perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 Ayat (2) huruf a
digolongkan menjadi:
Surat Izin Mengemudi (SIM) menjadi perlengkapan wajib dimiliki pengendara. SIM
menjadi bukti bahwa pengendara memiliki pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan berkendara.
Masih belum punya SIM dan ingin mengendarai kendaraan bermotor? Sebaiknya
Otolovers segera membuat SIM. Laman NTMC Polri mencantumkan persyaratan dan
tata cara pembuatan SIM. Penjelasan ini merupakan syarat dan tata cara pembuatan
SIM secara umum untuk semua daerah.
Syarat pembuatan SIM yang pertama adalah persayaratan usia. Untuk SIM A,
pemohon harus berusia 17 tahun. Untuk pemohon BI dan BII harus berusia 20 tahun,
SIM C dan D berusia minimal 16 tahun dan SIM umum paling tidak berusia 21 tahun.
Syarat berikutnya adalah kelengkapan berkas berupa KTP asli dan fotokopi (4
lembar) serta Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari dokter.
Sudah melengkapi persyaratan itu, kemudian isi formulir permohonan SIM disertai
fotokopi KTP. Selanjutnya, ikuti ujian teori.
Kalau sudah lulus ujian teori, maka pemohon berhak mengikuti ujian praktik sesuai
dengan jenis SIM yang ingin didapat. Misalnya, untuk SIM C, pemohon harus
mengikuti ujian praktik dengan Sepeda motor yang sudah tersedia.
Jika lulus dalam ujian teori dan praktik, pemohon akan dipanggil untuk pembuatan
SIM
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didalam makalah ini Tentang Surat Izin Mengemudi (SIM) dan dasar
hukumnya,mengetahui tentang persyaratan mendapatkan SIM dimana
dijelaskan tentang persyaratan usia,persyaratan administrasi,persyaratan
kesehatan untuk mendapatkan SIM,mengetahui persyaratan kelulusan peserta
uji SIM,menyebutkan biaya mendapatkan SIM dan mengetahui tata urut
mendapatkan Surat Izin Mengemudi.Penyelenggara administrasi Surat Ijin
Mengemudi (SIM) telah dilakukan Polri lebih dari 50 tahun yang lalu hingga
saat ini dalam kurun waktu lebih dari setengah abad maka masyarakat telah
menerima kenyataan bahwa Polri merupakan satu-satunya instansi yang
mengeluarkan SIM.
B. Saran
https://ferli1982.wordpress.com/2013/10/22/pengetahuan-tentang -
surat-izin-mengemudi-sim/
https://www.academia.edu/5492163/HUKUM_PERIZINAN-Surat-
Izin-Mengemudi
Httpps://www.slideshare.net/kimhelmijoon/ -sistem-informasi-
surat=ijin-mengemudi