31687-Article Text-37932-1-10-20200115

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Studi Kepustakaan Teknik Konseling “Dialectical Behavior Therapy”

STUDI KEPUSTAKAAN TEORI KONSELING


“DIALECTICAL BEHAVIOR THERAPY”

Evita Roesnilam Syafitri


Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email : evitasyafitri16010014039@mhs.unesa.ac.id.

Wiryo Nuryono, S.Pd., M.Pd.


Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email : wiryonuryono@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini diawali dari perlunya konselor maupun guru BK mengetahui teknik konseling
baru yang ada untuk mengikuti perkembangan zaman dan menambah pengetahuan. Belu m adanya
referensi mengenai DBT menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelit ian. Dit injau lebih
lanjut, DBT dapat digunakan untuk permasalahan mengenai kesulitan mengatur emosi pada remaja.
Remaja seringkali mengalami kesulitan dalam mengelola emosinya. Karena itu dibutuhkan suatu teknik
yang tepat sebagai upaya untuk mengatasinya. Namun dalam pelaksanannya, di tiga perguruan tinggi
yaitu Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Yoyakarta
belum mengajarkan dan memperkenalkan teknik konseling Dialectical Behavior Therapy. Penelitian ini
bertujuan untuk menginformasikan pengetahuan mengenai teori konseling “Dialectical Behavior
Therapy”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai teknik konseling “ Dialectical
Behavior Therapy”. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan atau yang disebut dengan
Library Research.
Hasil penelitian in i tersusunnya kajian teknik konseling Dialectical Behavior Therapy yang
merujuk pada ko mponen-komponen 5 buku dan 8 jurnal internasional serta maskan dari dosen
pembimb ing yaitu: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1)sejarah perkembangan dan tokoh
pencetus DBT, 2)konsep utama DBT, 3)tujuan dari konseling DBT, 4)teknik dan prosedur DBT,
5)keberhasilan DBT, 6)ruang lingkup dan sasaran DBT, 7)saran dan rekomendasi dari teknik konseling
DBT.
Kata Kunci: studi kepustakaan, teknik konseling, dialectical behavior therapy

Abstract
This research begins with the need for counselors and counseling teachers, learning new
counseling techniques available for the development of the times and increasing knowledge. The absence
of references about DBT is the background of researchers to conduct research. For further review, DBT
can be used for information about difficulties. Teenagers overcome difficulties in managing their
emotions. Therefore we need an appropriate technique in overcoming it. But in its implementation, in
three universities namely Surabaya State University, Indonesian University of Education and Yogyakarta
State University have not discussed and introduced Dialectical Behavior Therapy counseling techniqu es.
This research is to provide insight into the counseling technique "Dialectical Behavior Therapy". This
research is to provide insight into the counseling technique "Dialectical Behavior Therapy". This
research method uses the method of library study or the so-called Library Research..
The results of this study consisted of the study of dialectical Behavior Therapy counseling
techniques that discussed the components of 5 books and 8 international journals as well as input from
supervisors, namely: main DBT, 3) the objectives of DBT counseling, 4) DBT techniques and procedures,
5) DBT success , 6) approval space and DBT goals, 7) advice and discussion of DBT counseling
techniques.
Keywords: literature study, counseling techniques, dialectical behavior therapy.

53
konseling DBT perlu untuk diketahui dan dipelajarai
PENDAHULUAN karena dapat membantu permasalahan emosi pada remaja
Manusia selama h idupnya akan mengalami yang umumnya ada pada usia sekolah.
pertumbuhan dan perkembangan. Manusia lahir d isertai Individu dalam perjalanan hidupnya tidak bisa
dengan akal, untuk memecahkan beberapa permasalahan terlepas dari masalah. Semakin bertambahnya usia
yang akan dihadapi nantinya. Ind ividu dituntut untuk individu juga semakin ko mp leks pula masalah yang
mengikuti segala perkembangan yang terjadi. Terjadinya dialaminya. Misalnya masalah pribadi yang berhubungan
perkembangan di berbagai bidang menunjukkan bahwa dengan emosi diri. Ket ika indiv idu memasuki masa
sifat manusia salah satunya adalah tidak pernah puas . remaja yang seringkali disebut dengan istilah “badai dan
Manusia akan selalu membuat sesuatu yang baru guna tekanan”, yang artinya suatu kondisi saat ketegangan
memenuhi kebutuhannya dan juga sebagai upaya emosi mengalami peningkatan sebagai akibat dari
membahagiakan, melindungi individu di sekitarnya. perubahan fisik dan kelenjar. Selain itu, men ingkatnya
Namun seringkali sifat tidak pernah puas yang dimiliki emosi pada anak laki-laki dan perempuan yang berada di
manusia menjad i hal yang dapat melukai d iri sendiri. bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru.
Dalam upaya pencapaian hidupnya, terkadang manusia Sedangkan selama masa kanak-kanak mereka kurang
akan menerima saran dari orang lain. Ketika saran yang mempersiapkan d iri untuk menghadapi keadaan-keadaan
diberikan kurang memuaskan atau orang tersebut terlalu tersebut.
segan dan malu untuk menceritakan masalahnya, saat Terkadang, e mosi pada remaja sangat kuat, tidak
itulah konseling merupakan pilihan yang sangat tepat. terkendali dan tampak irrasional. Sebagian besar remaja
American Counseling Association mengartikan mungkin dapat mengalami ketidakstabilan emosi dari
konseling sebagai hubungan profesional yang waktu ke waktu, sebagai konsekuensi dari usaha
memberdayakan beragam indiv idu, keluarga, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan, tetapi pada
kelo mpok untuk mencapai kesehatan mental, umu mnya dari tahun ke tahun terjad i perbaikan perilaku
kesejahteraan, pendidikan dan tujuan karir. Konseling emosional dalam d iri setiap remaja. Remaja berada pada
melibatkan pemberian bantuan pada individu dalam masa banyak mengalami masalah pertumbuhan dan
membuat perubahan yang diperlukan dalam cara berpikir, perkembangan khususnya mengenai penyesuaian diri
merasakan dan berperilaku. Konseling melibatkan dua terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat serta orang
pihak, konselor (pemberi bantuan) dan konseli (yang dewasa.
meminta bantuan). Konseling juga merupakan proses Banyak feno mena yang terjadi di lapangan yang
kolaborasi berbasis tujuan, yang melibatkan konselor disebabkan karena emosi diri. dalam hal ini, dibutuhkan
suportif yang tidak menghakimi konseli dalam peran orang tua dan guru (seko lah) dalam memberikan
menceritakan kisahnya, menetapkan tujuan yang layak, pengawasan yang baik bagi individu. Karena dalam
dan mengembangkan strategi dan rencana yang keseharian siswa menghabiskan beberapa waktunya di
diperlukan untuk mencapai tujuan ini. sekolah, disinilah guru (konselor) harus berperan.
Semakin berkembangnya zaman, teori-teori Konselor yang bertugas untuk membatu siswa dalam
konseling juga banyak mengalami perkembangan. Sudah men jalan kan tugas perkembangannya baik itu dalam
banyak teori konseling yang berkembang seperti halnya bidang pribadi, sosial, belajar ataupun karir. Salah satu
teori konseling yang berbasis postmodern. Meskipun tugas perkembangan yang harus dicapai siswa adalah
demikian, konselor maupun guru bimbingan dan kematangan emosi. Semakin berkembangnya jaman,
konseling tetap harus mampu untuk mempelajari dan semakin ko mpleks pula faktor – faktor yang
menguasai teori konseling yang sudah berkembang sejak menyebabkan sulitnya mengontrol emosi. Disinilah
lama yang mungkin pada era globalisasi ini jarang sekali seorang konselor sekolah d ituntut untuk tetap
konselor menerapkannya. Salah satunya yaitu teori professional mengikuti dinamika perkembangan jaman.
konseling Dialectical Behavior Therapy (DBT). Zaman yang terus berkembang mengakibatkan
Dalam menangani masalah indiv idu, sebagai masalah yang dihadapi individu juga ko mp leks. Oleh
alternatif p ilihan salah satunya pendekatan DBT. karena itu konselor harus menguasai berbagai macam
Pendekatan DBT dikembangkan oleh Marsha Linehan pendekatan konseling yang akan digunakan dalam p roses
pada tahun 1970 dan 1980an, pada saat itu ia mencoba penanganan masalah indiv idu. Salah satu pendekatan
untuk mengaplikasikan standar Terapi Behavior teori konseling yang penting yang harus dikuasai oleh
(misalnya Goldfried & Dav ison, 1976) yang telah konselor yaitu dialectical behaviour therapy. Meskipun
mendemonstrasikan. Dalam perkembangannya, DBT setiap perguruan tinggi yang mempunyai jurusan
dapat digunakan dalam berbagai permasalahan pada bimbingan dan konseling sudah ada mata kuliah teori
individu, khususnya pada permasalahan emosi. Teori
Studi Kepustakaan Teknik Konseling “Dialectical Behavior Therapy”

konseling, namun teori Dialectical Behaviour Therapy ini (misalnya Goldfried & Dav ison, 1976) yang telah
belum banyak yang mengetahui. mendemonstrasikan.
Dari t iga Un iversitas (UNESA, UPI dan UNY), DBT didasarkan pada pandangan dialektis yang
teori-teori besar yang menjad i landasan dari teori-teori menekankan dasar interrelatedness atau keutuhan realitas
konseling lah yang menjadi bagian dari kurikulu m dan menghubungkan langsung ke konteks yang lebih
universitas jurusan Bimbingan dan Konseling. Selain besar dari perilaku. Dari pandangan dialekt is, realitas ini
faktor kurikulu m universitas, faktor lainnya adalah tidak tidak dilihat sebagai statis, tetapi terdiri dari menentang
adanya referensi buku teori Dialectical Behavior Therapy kekuatan (tesis dan antitesis) yang dapat berkembang
dalam bahasa Indonesia. Baik itu buku terjemahan dari sintesis, menghasilkan serangkaian baru menentang
buku-buku luar negeri maupun buku yang dibuat oleh kekuatan. Individu terjebak dalam polaritas, mampu
penulis Indonesia. Oleh karena itu sangatlah diperlukan bergerak melampaui konflik, dan terapis membantu klien
sumber buku terkait Dialectical Behavior Therapy dalam untuk menyelesaikan d ilema dialektis atau konflik dan
bahasa Indonesia. Hal in i juga bertujuan agar mahasiswa pindah ke sebuah sintesis. Sintesis adalah cara yang
mengenal dan mudah dalam memahami teori konseling berbeda untuk men jadi, perspektif yang berbeda yang
Dialectical Behavior Therapy yang nantinya dapat bergerak melampau i konflik. Dari sudut pandang ini,
diterapkan dalam penanganan masalah siswa. strategi dialektis mendasar yang digunakan oleh terapis
Studi kepustakaan atau penelitian pustaka adalah untuk tetap sadar polaritas klien terjebak dalam
(librarysearch) merupakan salah satu penelitian yang dan menyarankan cara keluar (misalnya, menggunakan
dapat membantu masalah kurangnya sumber buku terkait keterampilan).
teori konseling Dialectical Behavior Therapy (DBT). Terapi perilaku dialekt is (DBT) didas arkan pada
Studi kepustakaan sendiri merupakan suatu penelitian terapi perilaku kognitif (CBT), tetapi telah d isesuaikan
yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan info rmasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus orang-
dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat orang yang mengalami emosi yang sangat intens. Hal ini
di ruang perpustakaan, seperti: buku-buku, majalah, terutama d igunakan untuk mengobati masalah terkait
dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain- dengan gangguan kepribadian batas (BPD), seperti:
lainnya. Studi kepustakaan adalah salah satu metode 1)melukai diri berkali-kali, 2)mencoba bunuh diri,
penelitian kualitatif d imana tempat penelit iannya 3)menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk
dilakukan di pustaka, dengan dokumen, ars ip, dan jenis mengendalikan emosi, 4)masalah makan, seperti binge
dokumentasi lainnya sebagai bahan penelitian (Prastowo, eating dan purging, dan 5)hubungan yang tidak stabil.
2012). Metode kepustakaan bukan hanya sekedar Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun
membaca dan mencatat literatur atau buku-buku seperti dan mendeskripsikan: 1)sejarah perkembangan dan tokoh
yang sering dipahami oleh kebanyakan orang selama ini. pencetus DBT, 2)konsep utama DBT, 3)tujuan dari
Riset kepustakaan sering disebut sebagai studi pustaka, konseling DBT, 4)tekn ik dan prosedur DBT,
membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelit ian 5)keberhasilan DBT, 6)ruang lingkup dan sasaran DBT,
(Zed, 2008). Pada studi kepustakaan ini yang akan diteliti 7)saran dan rekomendasi dari teknik konseling DBT.
yaitu teori konseling Dialectical Behavior Therapy
(DBT) karena memang jarang sekali diju mpai sumber METODE
bacaan tentang teori konseling tersebut. Jenis Penelitian
Semakin berkembangnya zaman, teori – teori Pada penelitian in i, kami menggunakan
konseling juga banyak mengalami perkembangan. jenis/pendekatan penelitian yang berupa studi
Meskipun sudah banyak teori konseling yang kepustakaan (Library Research). Peneliti menggunakan
berkembang seperti halnya teori konseling yang berbasis metode penelitian deskriptif karena sesuai dengan
postmodern. Meskipun demikian, kita tetap harus mampu permasalahan yang diteliti. Penelitian in i menggunakan
untuk mempelajari dan menguasai teori konseling yang pendekatan penelitian studi pustaka yaitu dengan
sudah berkembang sejak lama yang mungkin pada era membaca, menelaah dan mencatat hal-hal yang berkaitan
globalisasi ini jarang sekali konselor menerapkannya. dengan permasalahan yang diteliti.
Salah satunya yaitu teori konseling DBT. Mestika Zed (2004) menyatakan bahwa, riset
Dalam menangani masalah individu, sebagai kepustakaan atau sering disebut studi pustaka, ialah
alternatif p ilihan salah satunya pendekatan DBT. serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
Pendekatan DBT dikembangkan oleh Marsha Linehan pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
pada tahun 1970 dan 1980, pada saat itu Ia men coba mengolah bahan penelitian. Studi kepustakaan adalah
untuk mengaplikasikan standar Terapi Behavior teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

55
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada mengklasifikasikan bahan penelitian yang meru juk pada
hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, relevansi konten isi sumber bacaan dengan fokus kajian.
1988). Tujuannya adalah agar mempermudah proses pengkajian
Tidak jauh berbeda dengan Nazir, menurut Prastowo sumber bacaan dengan fokus kajian. Dengan cara
(2012) penelitian kepustakaan adalah metode penelit ian memberikan tanda check-list (√) pada setiap kolom
kualitatif yang tempat penelit iannya di pustaka, dengan fokus kajian yang terdapat dalam sumber bacaan. Dalam
dokumen, arsip, dan jenis doku men lainnya sebagai daftar check list ini, fokus kajian men jadi poin penting.
bahan penelitiannya. Hal in i memberikan batasan mengenai hal yang dikaji
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan dalam penelitian. 2)format catatan penelit ian, format
bahwa studi kepustakaan adalah suatu metode yang dapat catatan penelitian sebagaimana menurut (Zed, 2004)
digunakan dalam penelitian dengan membaca dan digunakan untuk mencatat bahan penelitian. Catatan
menelaah hal-hal yang berkaitan dengan obyek yang akan penelitian berisi dua hal, yang pertama adalah kolo m
diteliti. nomor, yang kedua berisi konten yang relevan dengan
fokus kajian, yang ketiga berisi kode buku/jurnal yang
Prosedur Penelitian dikaji.
Metode penelitian ini digunakan untuk menyusun
konsep mengenai Dialectical Behavior Therapy. Adapun Teknik Analisis Data
langkah kepustakaan yang diambil adalah sebagai Metode analisis isi (content analysis) adalah
berikut: teknik analisis data yang digunakan dalam penelit ian
a. Pemilihan Topik kepustakaan ini. Dalam analisis isi peneliti akan
b. Eksplorasi Informasi melakukan proses memilih, membandingkan,
c. Menentukan Fokus Penelitian menggabungkan, memilah berbagai pengertian, h ingga
d. Pengumpulan Sumber Data ditemu kan yang relevan (Sabarguna dalam A zizah,
e. Persiapan Penyajian Data 2017). Menurut (Krippendoff dalam A zizah, 2017)
f. Penyusunan Laporan analisis isi digunakan untuk mendapatkan inferensi yang
valid dan dapat diteliti ulang berdasarkan konteksnya.
Sumber Data Untuk menjaga kekekalan proses pengkajian dan
Penelit i melakukan pengumpulan sumber data
mencegah serta mengatasi mis -informasi (kesalahan
berupa artikel-artikel jurnal ilmiah akreditasi terkait pengertian manusiawi yang bisa terjad i karena kekurang
dengan topik yang telah dipilih yaitu tekn ik konseling
pengetahuan peneliti atau kekurangan penulis pustaka)
DBT, kemudian diunduh dan dikaji. Peneliti
maka dilakukan pengecekan ulang antar pustaka dan
mendapatkan data tersebut melalui internet, d iantaranya
membaca ulang pustaka serta memperhatikan ko mentar
berasal dari link/ website http://www.sciencedirect.co m,
pembimbing (Sutanto, 2005).
https://www.n imh.nih.gov , https://libgen.io, https://sci-
hub.org dan http://journal.unesa.ac.id. Selain itu peneliti
HASIL DAN PEMBAHASAN
memanfaatkan buku yang tersedia di perpustakaan
Hasil
sehingga terkumpul sumber data yang diperlukan. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil
Sumber penelit ian dipero leh dari art ikel-artikel e-journal sebagai berikut:
yang digunakan sebanyak 5 buku dan 8 jurnal terkait 1. Sejarah Perkembangan dan tokoh DBT dari buku
teknik konseling DBT. dan artikel yang dikaji, Dari penjelasan beberapa
sumber baik buku maupun jurnal, maka dapat
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data disimpulkan bahwa tekn ik konseling DBT
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam merupakan pengembangan dari CBT. Hal tersebut
penelitian kepustakaan ini adalah dengan metode terjadi karena adanya penemuan bahwa teknik CBT
yang digunakan kurang efektif bagi penyitas BPD
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
dan upaya bunuh diri. Pada teknik CBT, pemberian
variabel yang berupa catatan, buku, makalah atau art ikel, konseling hanya berfokus pada perubahan yang
jurnal, dan sebagainya (Arikunto dalam Azizah, 2017). terjadi, namun menurut pengamatan da penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam yang dilaku kan oleh Linehan, bahwa konseli
penelitian kepustakaan ini adalah daftar check-list membutuhkan untuk menerima apa yang ada dalam
klasifikasi bahan penelitian berdasarkan fokus kajian dan dirinya. Maka dari itu Linehan dan tim
format catatan penelitian. 1)daftar check-list klasifikasi mengembangkan suatu teknik baru dari teknik CBT
yang dipengaruhi oleh Zen Buddhism dan
bahan penelitian adalah daftar check-list yang memuat paradoksial. Bukan hanya menekankan pada
sumber bacaan dan fokus kajian, dengan perubahan namun juga pada penerimaan diri
Studi Kepustakaan Teknik Konseling “Dialectical Behavior Therapy”

konseli. DBT yang pada awalnya hanya untuk Dalam meyusun kajian mengenai DBT agar
penyitas BPD dan individu dengan upaya bunuh lebih mudah, maka digunakan pemberian kode pada buku
diri, kin i mulai diadaptasi untuk berbagai kalangan dan jurnal yang dijadikan sumber data, dengan kode
yaitu dewasa maupun remaja. Dengan berbagai sebagai berikut:
permasalahan yang dapat ditangani oleh DBT.
2. Konsep utama DBT dari buku dan artikel yang
dikaji menekankan pada konsep dialektik dengan
memb ina ko munikasi dan dialek yang baik dengan Tabel 1.1 kode buku dan jurnal
konseli. Perilaku yang nampak pada konseli saat ini No Sumber Bacaan Tahun Penulis Kode
dipengaruhi oleh faktor bio logi dan sosial yang Buku Buku
disebut dengan teori biososial. 1. Cognitive- 1993 Marsha B1
3. Tujuan konseling DBT dari buku dan artikel yang Behavioral M.
dikaji u mu mnya d isesuaikan dengan permasalahan Treatment of Linehan,
yang dialami konseli. Pada khususnya, konseling Borderline Ph.D
DBT memiliki tujuan yang disebut dengan empat Personality
hirarki target konseling. Empat hirarki tersebut Disorder
yaitu: (1)mengurangi perilaku yang mengancam 2. Dialectical 2007 Alec L. B2
nyawa, (2)mengurangi perilaku yang mengganggu Behavior Miller,
konseling, (3)mengurangi perilaku yang Therapy with Jill H.
mengurangi kualitas hidup, dan (4)meningkatkan Suicidal Rathus
keterampilan dalam berperilaku. Adolescents dan
4. Teknik dan prosedur dalam DBT dari buku dan Marsha
artikel yang dikaji secara u mu m yaitu kelo mpok M.
keterampilan, pelat ihan melalui telepon, konseling Linehan
individual, kelo mpok konsultasi dengan strategi 3. DBT SKILLS IN 2016 James J. B3
yang dapat digunakan adalah strategi orientasi dan SCHOOL (Skill Mazza,
ko mit men, strategi d ialektis, validasi dan Training for Elizabeth
pemecahan masalah, Stylistic dan manajemen. Emotional T.
5. Keberhasilan dalam konseling DBT dari buku dan Problem Solving Dexter-
artikel yang dikaji banyak d ipengaruhi oleh faktor for Adolescents Mazza,
pendukung keberhasilan konseling. Banyak dari (DBT STEPS- Alec L.
konseling DBT menyatakan bahwa konseling A)) Miller,
berhasil dan sangat efektif terutama bagi Jill H.
permasalahan mengenai mengatur emosi. Rathus,
6. Ruang lingkup dan sasaran DBT dari buku dan &
artikel yang dikaji menunjukkan sangat beragam Heather
berbagai permasalahan yang dialami individu dapat E.
dibantu dengan teknik konseling DBT, terutama Murphy
yang mengalami masalah dalam hal mengelola 4. Counseling and 2016 David B4
emosinya. Kebanyakan sasaran dari apa yang telah Psychotherapy: Capuzzi
dikaji peneliti adalah usia remaja, meskipun tidak theoris and
menutup kemungkinan untuk anak-anak maupun intervention
dewasa. (Sixth Edition)
7. Saran dan reko mendasi teknik konseling DBT dari 5. Dialectical 2018 K.M ichel B5
buku dan artikel yang dikaji menunjukkan bahwa Behavior le
dari pihak konseli hendaknya harus siap atas segala Therapy with Hunnicut
konsekuensiyang didapat, sebelum memutuskan Adolescents t
memilih berpartisipasi dalam DBT maka harus (Settings, Hollenba
sangat dipikirkan. Bagi konselor, harus mempelajari Treatment and ugh and
DBT dengan sungguh-sungguh sehingga konseling Diagnoses) Michael
DBT dapat berjalan dengan efektif dan efisien. S. Lewis
Jurnal Internasional
Pembahasan
Penelit ian ini, sesuai yang telah diutarakan 1. Coping and 2013 Rebecca J1
Regulating Meaney-
dalam hasil penelitian d iatas menghasilkan kajian
mengenai teknik konseling DBT yang meliputi: 1)sejarah Emotions: A Tavares,
perkembangan dan tokoh pencetus DBT, 2)konsep utama Pilot Study of MPsych
Modified Clin ical,
DBT, 3)tujuan dari konseling DBT, 4)teknik dan
prosedur DBT, 5)keberhasilan DBT, 6)ruang lingkup dan Dialectical BPsychH
sasaran DBT, 7)saran dan reko mendasi dari teknik Behavior ons;
Therapy Group Penelope
konseling DBT.

57
Delivered in a Hasking, 8. Apllying 2018 Jennifer J8
College PhD, Dialectical L.
Counseling BAHons Behavior Cannon
Service Therapy to Self- dan
2. DBT with 2014 Natalie J2 Harm in Lindsey
Adolescents Zervas, College-Age K.
Demystifying Ph.D. Men : A Case Umstead
DBT with Study
Adolescents
3. A Pilot Study of 2014 Shireen J3 Dan untuk mempermudah mengingat, maka setiap fokus
2 Brief Forms o f L. Rizvi, kajian memiliki kode ssebagai berikut:
Dialectical PhD dan No Fokus Kajian Kode
Behavior Lauren 1 Sejarah Perkembangan dan Tokoh DBT F1
Therapy Skills M. 2 Konsep Utama F2
Training for Steffel,
3 Tujuan dari konseling DBT F3
Emotion PsyM
4 Teknik dan Prosedur DBT F4
Dysregulation
5 Keberhasilan F5
in College
6 Ruang lingkup dan sasaran F6
Student
7 Saran dan Rekomendasi dari teknik F7
4. Dialectical 2014 Brian C. J4
konseling DBT
Behavior Chu,
Therapy or Shireen Pada F1, informasi yang sesuai dengan yang
School Refusal L. Rizvi, dikaji yaitu sejarah perkembangan dan tokoh DBT yang
Treatment Elaina mana informasi tersebut terdapat dalam B1, B4, B5 ,J2 ,
Development A.Zende J5, dan J8.
And gui dan Pada F2, informasi yang sesuai dengan yang
Incorporation Lauren dikaji yaitu Konsep utama DBT yang mana informasi
Of Web-Based Bonavita
tersebut terdapat dalam B1, B2, B3, B4, B5, J4,J3, dan J7.
Coaching cola,
Rutgers Pada F3, informasi yang sesuai dengan yang
5. Transdiagnostic 2015 Lorie A. J5 dikaji yaitu tujuan dari konseling DBT yang mana
Apllications of Ritschel, informasi tersebut terdapat dalam B1, B2, B3, B4, B5, J1,
DBT for Ph.D, J3, J4, J5, J6, J7 dan J8.
Adolescents and Noriel E. Pada F4, informasi yang sesuai dengan yang
Adults Lim, dikaji yaitu teknik dan prosedur DBT yang mana
Ph.D.,
informasi tersebut terdapat dalam B1, B2, B3, B4, J1 J2
Dan
Lindsay J3, J4, J5, J6, J7, dan J8.
M. Pada F5, informasi yang sesuai dengan yang
Stewart, dikaji yaitu Keberhasilan DBT yang mana informasi
Ph.D tersebut terdapat dalam , J1, J2, J3, J7, dan J8.
6. Treating 2016 Blair J6 Pada F6, informasi yang sesuai dengan yang
Depression Vinson dikaji yaitu Ruang lingkup dan sasaran DBT yang mana
Among Kleiber,
informasi tersebut terdapat dalam B2, B3, B5, J1, J3, J4,
Adolescent Jennifer
Perinatal N. J5, J6 dan J7.
Women With a Felder, Pada F7, informasi yang sesuai dengan yang
Dialectical Bethany dikaji yaitu saran dan rekomendasi dari teknik konseling
Behavior Ashby, DBT yang mana informasi tersebut terdapat dalam J2 dan
Therapy- Stephen J8.
Informed Skills Scott,
Group Janet PENUTUP
Dean,
dan Sona Saran
Dimid jia 1. Untuk peneliti studi kepustakaan selanjutnya.
n a. Dalam memilih art ikel atau buku yang akan
7. DBT found 2017 Alison J7 dikaji harus memperhatikan isi dan inti dari
effective for Knopf bacaan buku.
children with
b. Mempersiapkan dengan matang alat dan waktu
DMDD
yang dibutuhkan dalam penelitian.
Studi Kepustakaan Teknik Konseling “Dialectical Behavior Therapy”

c. Melakukan penelitian yang lebih mendalam UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal,
dengan sumber pustaka yang lebih beragam. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri
d. Mengenali banyak kosakata dalam Bahasa Surabaya.
Inggris dan mampu menemu kan
pembendaharaan kata/diksi yang sesuai. Wahab, Abdul dan Lestari, Lies A min. 1999. Menulis
Karya Ilmiah. Surabaya: Airlangga University Press.
e. Sabar dan teliti dalam menyusun hasil kajian
serta menulis catatan penelitian.
Winardi, Gunawan. 2002. Panduan Mempersiapkan
f. Memiliki kemampuan membaca cepat untuk
Tulisan Ilmiah. Bandung: Akatiga.
menemukan hasil kajian.
2. Untuk penelitian selanjutnya
Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan.
a. Hendaknya penelitian in i leb ih dispesifikkan Jakarta: Yayasan Obor Nasional.
lagi ke dalam ruang lingkup pendidikan.
b. Hasil penelitian ini hanya berupa kajian
mengenai konseling DBT, sehingga dapat
dilakukan penelit ian yang membandingkan
kajian antara konseling DBT dengan kajian
pendekatan konseling lainnya

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Ainul. 2017. Studi Kepustakaan Mengenai
Landasan Teori Dan Praktik Konseling Naratif. Junal
BK UNESA. Vol 7, (2).

De Porter, Bobbi dan Hernacki, M ike. 1992. Quantum


Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah
Abdurrahman. Bandung: Penerbit Kaifa.

Hariastuti, Retno Tri dan Darminto, Eko. 2007.


Keterampilan-keterampilan Dasar dalam
Konseling. Surabaya: Unesa University Press

Nazir, M . 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

James J. Mazza, Elizabeth T. Dexter-Mazza, Alec L.


Miller, Jill H. Rathus, Heather E. Murphy-DBT
Skills in Schools_ Skills Training for Emotional
Prob. Press, T. H. E. G. (n.d.). (Guilford Practical
Intervention in the Schools).

Krippendof, Klaus. 1993. Analisis Isi: Pengantar Teori


dan Metodologi. Jakarta: Citra Niaga Rajawali
Press.

Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif


Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta:
Ar-ruzzmedia.

Suparno. 2000. Langkah-langkah Penulisan Artikel


Ilmiah dalam Saukah, Ali dan Waseso, M.G. 2000.
Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM
Press.

59

Anda mungkin juga menyukai