Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN


DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ZUBAIDAH, DESA SOWAN LOR 04/01

DISUSUN OLEH:

LUKLUK YUNIASARI
NIM.G2A019126
KELAS (5C)

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
BIODATA MAHASISWA

PAS FOTO

NAMA : LUKLUK YUNIASARI

NIM : G2A019126

ALAMAT : BUMIHARJO RT 3 RW 2 KEC. KELING


KAB. JEPARA JAWA TENGAH

NO TELP : 082329708528

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Magang Kewirausahaan dalam Keperawatan dan membuat laporan hasil
Magang Kewirausahaan.

Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang memberikan dukungan secara
materiil maupun spiritual. Akhirnya, penulis berharap agar semuanya mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT.

Demi kesempurnaan laporan hasil magang ini, maka penulis mohon saran dan kritik
yang kreatif. Harapan penulis semoga dari laporan magang ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.

Wassalamualaikum, wr. wb.

Jepara, 26 Desember 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.
Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan dalam kewirausahaan menjadi
sangat pesat dan berkembang. Untuk mendapatkan lahan usaha, kita harus mampu
memberikan layanan yang baik serta memberi kepuasan pada para konsumen. Peluang
kewirausahaan salah satunya ada dalam bidang kesehatan, karena di kalangan masyarakat
pasti ada yang mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pelayanan kesehatan.
Dalam hal tersebut, dapat dijadikan peluang membuka usaha sehingga selain dapat
membantu/mencegah masalah dalam bidang kesehatan, kita juga mendapatkan
keuntungan dari usaha yang kita buat.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan magang ini yaitu :
1. Mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh wirausaha dalam skala kecil
menengah.
2. Mengaplikasikan teori tentang kewirausahaan yang telah didapatkan dibangku
kuliah.
3. Menumbuhkan sifat aktif dan kreatif dalam melakukan kegiatan pekerjaan
terutama dalam kegiatan Usaha Kecil Menengah.

1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan magang ini yaitu :
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam hal kewirausahaan.
2. Menjadikan mahasiswa termotivasi untuk menciptakan usaha baru.
3. Membentuk kepribadian mahasiswa yang aktif, kreatif dan giat bekerja.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Wirausaha


2.1.1 Sejarah Wirausaha
Pada tahun 1986, Bidan Zubaidah lulus SPK atau setara dengan SMA.
Kemudian, Bidan Zubaidah mulai bekerja di RS Sultan Agung sebagai tenaga
swasta sampai awal tahun 1987. Tak lama setelah diangkat sebagai PNS, Bidan
Zubaidah pindah ke Puskesmas Welahan 1. Karena rumah Bidan Zubaidah berada
di desa, dan merupakan orang pertama sebagai lulusan kesehatan di desa Sowan
Lor, maka masyarakat beranggapan bahwa Bidan Zubaidah adalah orang yang
‘tahu’ terlebih dalam bidang kesehatan. Sehingga banyak saudara, tetangga, dan
masyarakat sekitar desa banyak yang datang minta tolong untuk diobati. Dari
banyaknya masyarakat yang minta tolong, Bidan Zubaidah mau tidak mau
membuka praktik swasta (praktik illegal). Meskipun illegal, namun telah diakui
oleh masyarakat.
Setelah 2 tahun berlalu, dan dirasa tidak nyaman dengan status praktik illegal
tersebut, akhirnya pada tahun 1989 Bidan Zubaidah memutuskan untuk
meningkatkan SDM yaitu mengambil jurusan D1 Kebidanan. Setelah lulus D1
Kebidanan, tahun 1990 Bidan Zubaidah mengajukan Izin Bidan Praktik Swasta.
Dan setelah pengajuannya diterima, akhirnya Bidan Zubaidah dapat mendirikan
praktik mandiri secara legal.
Beberapa tahun kemudian, yang namanya ilmu kesehatan itu selalu
berkembang (dinamis). Sambil membuka praktik mandiri dirumah, Bidan
Zubaidah meningkatkan SDM dengan mengambil jurusan D3 Kebidanan. Karena
dirasa kurang, Bidan Zubaidah melanjutkan ke D4 Kebidanan. Praktik mandiri
Bidan Zubaidah di Desa Sowan Lor 04/01 masih beroperasi sampai sekarang,
dengan sasaran bayi/anak, ibu hamil, ibu melahirkan (persalinan), serta ibu nifas.

2.1.2 Permodalan Wirausaha


Dalam menjalankan suatu wirausaha, modal merupakan suatu hal yang
esensial, terutama saat pertama kali pembentukan usaha. Wirausaha dalam bidang
kesehatan tentunya memerlukan modal yang tidak sedikit, karena selain ilmu yang
dimiliki, juga diperlukan bahan dan alat kesehatan yang memadai.
Menurut Bidan Zubaidah, tidak diketahui secara pasti berapa modal yang
dikeluarkan saat awal pembentukan praktik mandiri. Meskipun demikian,
sekarang dapat diketahui dengan melihat sasaran yang ada, yaitu bayi/anak, ibu
hamil, ibu melahirkan (persalinan), serta ibu nifas.
Ada beberapa ruang yang dibangun oleh Bidan Zubaidah, yaitu ruang tunggu,
ruang periksa, ruang obat, ruang nifas, dan ruang persalinan. Dari kelima ruangan
tersebut, dapat diketahui berapa modal yang diperlukan untuk membentuk usaha
mandiri tersebut.
1. Ruang Tunggu
Nama Alat Jumlah Harga
Kursi panjang 1 unit Rp. 250.000
Kursi kecil 2 unit Rp. 200.000
Televisi 1 unit Rp. 2.500.000
Total Rp. 2.950.000

2. Ruang Periksa

Nama Alat Jumlah Harga


Meja tulis 1 unit Rp. 400.000
Kursi bidan 1 unit Rp. 100.000
Kursi pasien 2 unit Rp. 200.000
Bed periksa 1 unit Rp. 500.000
Lemari alat dan obat 1 unit Rp. 750.000
Timbangan bayi 1 unit Rp. 225.000
Timbangan dewasa 1 unit Rp. 75.000
Tensimeter manual 1 unit Rp. 200.000
Tensimeter digital 1 unit Rp. 750.000
Stetoskop 2 unit Rp. 200.000
Thermometer 1 unit Rp. 100.000
Thermometer digital 1 unit Rp. 300.000
Tempat sampah medis 1 unit Rp. 40.000
Pita lila dan metline 1 unit Rp. 45.000
Hand sanitizer 1 unit Rp. 45.000
Kertas puyer 10 ikat Rp. 70.000
Kapas 1 bal Rp. 60.000
Kassa 1 pack Rp. 75.000
Plester 1 roll Rp. 65.000
Gunting plester 1 unit Rp. 25.000
Total Rp. 4.225.000

3. Ruang Obat

Nama Alat Jumlah Harga


Lemari obat 1 unit Rp. 750.000
Meja 1 unit Rp. 250.000
Kursi 2 unit Rp. 200.000
Obat-obatan Rp. 4.000.000
Total Rp. 5.200.000

4. Ruang Persalinan

Nama Alat Jumlah Harga


Bed bersalin 1 unit Rp. 500.000
Gyn bed 2 unit Rp. 3.000.000
Suction 1 unit Rp. 2.500.000
Doppler 1 unit Rp. 800.000
Meja resusitasi 1 unit Rp. 2.500.000
Sterilisator 1 unit Rp. 1.800.000
Tabung oksigen 2 unit Rp. 1.400.000
Almari dinding 1 set Rp. 500.000
Standar infus stainless
2 unit Rp. 300.000
stell
Box bayi 2 unit Rp. 2.400.000
Tempat sampah medis 2 unit Rp. 80.000
Partus set 1 set Rp. 500.000
Total Rp. 18.780.000

5. Ruang Nifas

Nama Alat Jumlah Harga


Bed 2 unit Rp. 1.000.000
Inkubator 2 unit Rp. 5.000.000
Meja 1 unit Rp. 300.000
Total Rp. 6.300.000
Berdasarkan perincian diatas, kisaran modal yang digunakan untuk
mendirikan praktik mandiri Bidan Zubaidah yaitu senilai Rp. 37.455.000.

2.1.3 Manajemen Organisasi


Dalam sebuah organisasi, manajemen merupakan sebuah alat untuk
memastikan setiap kegiatan dalam organisasi tersebut berjalan dengan teratur.
Teraturnya pengelolaan dalam organisasi tersebut akan mendukung terwujudnya
produktivitas yang baik.
Dalam praktik mandiri Bidan Zubaidah, Bidan Zubaidah sebagai pendiri
sekaligus pelaksana. Dibantu oleh seorang asisten bidan dan seorang cleaning
service. Sebagai pemilik utama praktik mandiri tersebut, Bidan Zubaidah lebih
berperan sebagai pemberi arahan. Sedangkan asisten bidan bertindak sebagai
orang yang membantu menangani pasien, serta cleaning service berperan untuk
menjaga setiap ruangan agar selalu bersih dan rapi.

2.2 Kebijakan Produk


2.2.1 Harga Produk
Secara umum, praktik mandiri Bidan Zubaidah menyediakan beberapa
pelayanan kesehatan yaitu imunisasi bayi, pemeriksaan ibu hamil, pelayanan
persalinan normal, ibu nifas, serta pelayanan KB (suntik/pil). Jenis pelayanan dan
harga produk tersebut dirincikan dalam tabel dibawah ini :

No. Jenis Pelayanan Harga


1. Seluruh Imunisasi Bayi Usia 0-1 tahun Rp. 15.000
2. Pemeriksaan Ibu Hamil Rp. 35.000
3. Persalinan (Umum) Rp. 1.000.000
4. Persalinan (BPJS) Rp. 700.000
5. Ibu Nifas Rp. 50.000
6. Pelayanan KB (suntik / pil) Rp. 25.000
2.2.2 Promosi dan Saluran Produk

Promosi adalah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar, dengan menggunakan komposisi bauran promosi /
promotional mix. (Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, 2000 : 119).
Kegiatan promosi merupakan salah satu komponen dalam marketing mix.
Fungsinya ialah agar produk suatu usaha dapat dikenal dan akhirnya
meningkatkan volume penjualan.
Dalam praktik mandiri Bidan Zubaidah, kegiatan promosi tidak dilakukan
secara spesifik. Dikenalnya praktik mandiri ini, adalah hasil dari penyampaian
informasi secara tradisional, yakni penyampaian informasi dari mulut ke mulut.
Umur praktik mandiri Bidan Zubaidah ini yang telah berdiri lama yakni sejak
tahun 1987 telah dikenal baik oleh masyarakat. Apalagi Bidan Zubaidah
merupakan orang pertama di Desa Sowan Lor yang membuka praktik dirumah
sehingga banyak dikenal oleh masyarakat.

2.3 Kiat Sukses Wirausaha


Sukses merupakan tujuan dari setiap langkah yang dilakukan oleh wirausahawan.
Terwujud atau tidaknya tujuan tersebut sangat tergantung pada niat dan kesungguhan
dalam menjalankan usahanya.
Dalam era ekonomi modern yang didominasi oleh persaingan, niat yang kuat serta
kesungguhan usaha saja, nampaknya tidak cukup kuat dalam menunjang keberhasilan.
Diperlukan kiat-kiat khusus yang lebih spesifik dalam rangka mewujudkan wirausaha
yang unggul dan menang dalam persaingan tersebut.
Bagi Bidan Zubaidah, komunikatif merupakan poin penting menjadi wirausaha yang
sukses dalam bidang kesehatan. Selain itu, selalu memberikan pelayanan yang baik,
inovatif, dan bertanggung jawab perlu dimiliki oleh seorang wirausaha.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan di tempat praktik mandiri
Bidan Zubaidah, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Inisiatif dalam melakukan kegiatan wirausaha dapat timbul atas beberapa faktor, salah
satunya ialah kebiasaan pada lingkungan dan kemampuan yang mendukung.
2. Dalam kegiatan usaha skala kecil yang hanya memiliki pegawai yang berjumlah
sedikit, kegiatan manajemen biasanya masih dilakukan secara tradisional sehingga
penanganan semua fungsi manajemen dilakukan secara langsung oleh pemilik usaha
tersebut.
3. Dalam era modern yang ketat akan persaingan, niat dan usaha yang sungguh-
sungguh perlu didukung dengan kiat-kiat khusus yang menjadi keunggulan suatu
usaha dibanding usaha lainnya.

3.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap penyelenggaraan usaha praktik mandiri Bidan Zubaidah :
1. Beberapa pasien ingin diperiksa langsung oleh Bidan, lalu ada yang mengeluh karena
menunggu terlalu lama. Sebaiknya, apabila ada pasien, Bidan dapat segera menangani
pasien tersebut sehingga pasien juga akan merasa nyaman.
2. TV yang ada di ruang tunggu bisa dinyalakan, supaya bisa menjadi hiburan untuk
pasien yang sedang menunggu giliran periksa.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 2000, Manajemen Pemasaran: Marketing 9e Analisis, Perencanaan,


Implementasi, dan Kontrol, Jilid 1, Jakarta : PT. Prenhallindo.

Menteri Kesehatan RI. 2017. Permenkes RI No. 28


Lampiran Poin 1

MAGANG DI TEMPAT USAHA

1.1 Latar Belakang Wirausaha


1.1.1 Sejarah Wirausaha
Pada tahun 1986, Bidan Zubaidah lulus SPK atau setara dengan SMA.
Kemudian, Bidan Zubaidah mulai bekerja di RS Sultan Agung sebagai tenaga
swasta sampai awal tahun 1987. Tak lama setelah diangkat sebagai PNS, Bidan
Zubaidah pindah ke Puskesmas Welahan 1. Karena rumah Bidan Zubaidah berada
di desa, dan merupakan orang pertama sebagai lulusan kesehatan di desa Sowan
Lor, maka masyarakat beranggapan bahwa Bidan Zubaidah adalah orang yang
‘tahu’ terlebih dalam bidang kesehatan. Sehingga banyak saudara, tetangga, dan
masyarakat sekitar desa banyak yang datang minta tolong untuk diobati. Dari
banyaknya masyarakat yang minta tolong, Bidan Zubaidah mau tidak mau
membuka praktik swasta (praktik illegal). Meskipun illegal, namun telah diakui
oleh masyarakat.
Setelah 2 tahun berlalu, dan dirasa tidak nyaman dengan status praktik illegal
tersebut, akhirnya pada tahun 1989 Bidan Zubaidah memutuskan untuk
meningkatkan SDM yaitu mengambil jurusan D1 Kebidanan. Setelah lulus D1
Kebidanan, tahun 1990 Bidan Zubaidah mengajukan Izin Bidan Praktik Swasta.
Dan setelah pengajuannya diterima, akhirnya Bidan Zubaidah dapat mendirikan
praktik mandiri secara legal.
Beberapa tahun kemudian, yang namanya ilmu kesehatan itu selalu
berkembang (dinamis). Sambil membuka praktik mandiri dirumah, Bidan
Zubaidah meningkatkan SDM dengan mengambil jurusan D3 Kebidanan. Karena
dirasa kurang, Bidan Zubaidah melanjutkan ke D4 Kebidanan. Praktik mandiri
Bidan Zubaidah di Desa Sowan Lor 04/01 masih beroperasi sampai sekarang,
dengan sasaran bayi/anak, ibu hamil, ibu melahirkan (persalinan), serta ibu nifas.

1.1.2 Permodalan Wirausaha


Dalam menjalankan suatu wirausaha, modal merupakan suatu hal yang
esensial, terutama saat pertama kali pembentukan usaha. Wirausaha dalam bidang
kesehatan tentunya memerlukan modal yang tidak sedikit, karena selain ilmu yang
dimiliki, juga diperlukan bahan dan alat kesehatan yang memadai.
Menurut Bidan Zubaidah, tidak diketahui secara pasti berapa modal yang
dikeluarkan saat awal pembentukan praktik mandiri. Meskipun demikian,
sekarang dapat diketahui dengan melihat sasaran yang ada, yaitu bayi/anak, ibu
hamil, ibu melahirkan (persalinan), serta ibu nifas.
Ada beberapa ruang yang dibangun oleh Bidan Zubaidah, yaitu ruang tunggu,
ruang periksa, ruang obat, ruang nifas, dan ruang persalinan. Dari kelima ruangan
tersebut, dapat diketahui berapa modal yang diperlukan untuk membentuk usaha
mandiri tersebut.
6. Ruang Tunggu

Nama Alat Jumlah Harga


Kursi panjang 1 unit Rp. 250.000
Kursi kecil 2 unit Rp. 200.000
Televisi 1 unit Rp. 2.500.000
Total Rp. 2.950.000

7. Ruang Periksa

Nama Alat Jumlah Harga


Meja tulis 1 unit Rp. 400.000
Kursi bidan 1 unit Rp. 100.000
Kursi pasien 2 unit Rp. 200.000
Bed periksa 1 unit Rp. 500.000
Lemari alat dan obat 1 unit Rp. 750.000
Timbangan bayi 1 unit Rp. 225.000
Timbangan dewasa 1 unit Rp. 75.000
Tensimeter manual 1 unit Rp. 200.000
Tensimeter digital 1 unit Rp. 750.000
Stetoskop 2 unit Rp. 200.000
Thermometer 1 unit Rp. 100.000
Thermometer digital 1 unit Rp. 300.000
Tempat sampah medis 1 unit Rp. 40.000
Pita lila dan metline 1 unit Rp. 45.000
Hand sanitizer 1 unit Rp. 45.000
Kertas puyer 10 ikat Rp. 70.000
Kapas 1 bal Rp. 60.000
Kassa 1 pack Rp. 75.000
Plester 1 roll Rp. 65.000
Gunting plester 1 unit Rp. 25.000
Total Rp. 4.225.000

8. Ruang Obat

Nama Alat Jumlah Harga


Lemari obat 1 unit Rp. 750.000
Meja 1 unit Rp. 250.000
Kursi 2 unit Rp. 200.000
Obat-obatan Rp. 4.000.000
Total Rp. 5.200.000

9. Ruang Persalinan

Nama Alat Jumlah Harga


Bed bersalin 1 unit Rp. 500.000
Gyn bed 2 unit Rp. 3.000.000
Suction 1 unit Rp. 2.500.000
Doppler 1 unit Rp. 800.000
Meja resusitasi 1 unit Rp. 2.500.000
Sterilisator 1 unit Rp. 1.800.000
Tabung oksigen 2 unit Rp. 1.400.000
Almari dinding 1 set Rp. 500.000
Standar infus stainless
2 unit Rp. 300.000
stell
Box bayi 2 unit Rp. 2.400.000
Tempat sampah medis 2 unit Rp. 80.000
Partus set 1 set Rp. 500.000
Total Rp. 18.780.000

10. Ruang Nifas

Nama Alat Jumlah Harga


Bed 2 unit Rp. 1.000.000
Inkubator 2 unit Rp. 5.000.000
Meja 1 unit Rp. 300.000
Total Rp. 6.300.000
Berdasarkan perincian diatas, kisaran modal yang digunakan untuk
mendirikan praktik mandiri Bidan Zubaidah yaitu senilai Rp. 37.455.000.

1.1.3 Manajemen Organisasi


Dalam sebuah organisasi, manajemen merupakan sebuah alat untuk
memastikan setiap kegiatan dalam organisasi tersebut berjalan dengan teratur.
Teraturnya pengelolaan dalam organisasi tersebut akan mendukung terwujudnya
produktivitas yang baik.
Dalam praktik mandiri Bidan Zubaidah, Bidan Zubaidah sebagai pendiri
sekaligus pelaksana. Dibantu oleh seorang asisten bidan dan seorang cleaning
service. Sebagai pemilik utama praktik mandiri tersebut, Bidan Zubaidah lebih
berperan sebagai pemberi arahan. Sedangkan asisten bidan bertindak sebagai
orang yang membantu menangani pasien, serta cleaning service berperan untuk
menjaga setiap ruangan agar selalu bersih dan rapi.

1.2 Kebijakan Produk


1.2.1 Harga Produk
Secara umum, praktik mandiri Bidan Zubaidah menyediakan beberapa
pelayanan kesehatan yaitu imunisasi bayi, pemeriksaan ibu hamil, pelayanan
persalinan normal, ibu nifas, serta pelayanan KB (suntik/pil). Jenis pelayanan dan
harga produk tersebut dirincikan dalam tabel dibawah ini :

No. Jenis Pelayanan Harga


1. Seluruh Imunisasi Bayi Usia 0-1 tahun Rp. 15.000
2. Pemeriksaan Ibu Hamil Rp. 35.000
3. Persalinan (Umum) Rp. 1.000.000
4. Persalinan (BPJS) Rp. 700.000
5. Ibu Nifas Rp. 50.000
6. Pelayanan KB (suntik / pil) Rp. 25.000
1.2.2 Promosi dan Saluran Produk

Promosi adalah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar, dengan menggunakan komposisi bauran promosi /
promotional mix. (Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, 2000 : 119).
Kegiatan promosi merupakan salah satu komponen dalam marketing mix.
Fungsinya ialah agar produk suatu usaha dapat dikenal dan akhirnya
meningkatkan volume penjualan.
Dalam praktik mandiri Bidan Zubaidah, kegiatan promosi tidak dilakukan
secara spesifik. Dikenalnya praktik mandiri ini, adalah hasil dari penyampaian
informasi secara tradisional, yakni penyampaian informasi dari mulut ke mulut.
Umur praktik mandiri Bidan Zubaidah ini yang telah berdiri lama yakni sejak
tahun 1987 telah dikenal baik oleh masyarakat. Apalagi Bidan Zubaidah
merupakan orang pertama di Desa Sowan Lor yang membuka praktik dirumah
sehingga banyak dikenal oleh masyarakat.

3.1 Kiat Sukses Wirausaha


Sukses merupakan tujuan dari setiap langkah yang dilakukan oleh wirausahawan.
Terwujud atau tidaknya tujuan tersebut sangat tergantung pada niat dan kesungguhan
dalam menjalankan usahanya.
Dalam era ekonomi modern yang didominasi oleh persaingan, niat yang kuat serta
kesungguhan usaha saja, nampaknya tidak cukup kuat dalam menunjang keberhasilan.
Diperlukan kiat-kiat khusus yang lebih spesifik dalam rangka mewujudkan wirausaha
yang unggul dan menang dalam persaingan tersebut.
Bagi Bidan Zubaidah, komunikatif merupakan poin penting menjadi wirausaha yang
sukses dalam bidang kesehatan. Selain itu, selalu memberikan pelayanan yang baik,
inovatif, dan bertanggung jawab perlu dimiliki oleh seorang wirausaha.
Lampiran Poin 2

MENENTUKAN PELUANG USAHA

Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap saat, bahkan perubahannya cukup pesat
dan seiring dengan itu terjadi pula perubahan kebutuhan masyarakat. Untuk menemukan
peluang usaha yang prospektif seharusnya kita sebagai wirausahawan senantiasa mencari
informasi yang terkait dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sumber
informasi dapat diperoleh dari instansi/lembaga pemerintah, media massa, pasar atau
mungkin melalui wawancara dengan konsumen. Jadi, peluang senantiasa ada karena
perubahan-perubahan terus berlangsung baik di tingkat individu, maupun ditingkat
masyarakat. Kemampuan kita melihat peluang sangat tergantung dari informasi yang kita
peroleh tentang faktor lingkungan usaha. Salah satu metode yang digunakan untuk
mengetahui produk yang diminati/diinginkan oleh konsumen adalah dengan melakukan
survei pasar. Dalam survey pasar untuk menentukan peluang usaha baru di “Praktik Mandiri
Bidan Zubaidah” kita menggunakan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan singkat yang
diisi oleh beberapa masyarakat yang berkunjung di “Praktik Mandiri Bidan Zubaidah”. Dari
hasil survey pasar masyarakat lebih memilih “Baby Massage”.

Tabel 1. Hasil Kuesioner


Lampiran Poin 3

MEMILIH USAHA DAN MENGEMBANGKAN PRODUK

Survey pasar

Banyak peminat Belum tersedia di lingkungan


sekitar

Baby Massage

Mencari informasi tentang


baby massage

Belajar cara baby message

Ikut pelatihan baby message

Mendirikan klinik / praktik


mandiri

Mengurus perizinan

Membuat pamflet, spanduk,


dll

Mengenalkan atau promosi


usaha ke masyarakat

Langsung Tidak langsung

Datang ke kelompok- Media social, memasang


kelompok desa, seminar, dll pamphlet, spanduk, dll
Lampiran Poin 4

MENETAPKAN RENCANA PRODUKSI

A. Buatlah flowchart dari alur produksi pembuatan dengan keterangan sebebagai


berikut :
a) Tahapan
1. Persiapan alat
a. Handuk
b. Baby oil
c. Baby lotion
d. Minyak telon
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam terapeutik.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada orang tua klien.
c. Menanyakan kesiapan orang tua klien sebelum kegiatan dilakukan.
3. Tahap kerja
a. Siapkan baby oil, baby lotion, atau minyak telon. Tergantung mana yang
membuat bayi nyaman dan tidak alergi.
b. Siapkan handuk atau kain lembut sebagai alas pemijatan sehingga bayi merasa
nyaman diatasnya .
c. Berikan posisi yang nyaman kepada klien sebelum melakukan tindakan.
d. Cuci tangan sebelum melakuan tindakan dan pakai masker bila perlu.
e. Selama melakukan tindakan, dianjurkan untuk mengajak bayi mengobrol atau
bernyanyi. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan verbal bayi disamping
pula mempererat ikatan batin dengan orang tua bayi.
f. Memijat wajah bayi
1) Tekankan jemari dimulai dari tengah kening bayi mengarah ke pelipis dan
pipi.
2) Pijat daerah bagian atas alis dengan kedua ibu jari.
3) Berikan tekanan lembut dengan menggunakan ibu jari, tariklah garis dari
arah hidung bayi ke arah pipi.
4) Pijat sekitar area mulut bayi dengan kedua ibu jari. Buatlah gerakan
menarik bibirnya sehingga membentuk senyuman.
5) Berikan pijatan lembut di sekitar rahang bawah bayi, mengarah dari tengah
ke samping untuk membuat bibir bayi membentuk senyuman.
g. Memijat dada bayi
1) Letakkan kedua tangan di atas dada bayi, lakukan gerakan mengarah ke
atas lalu ke samping dan kembali ke tengah dengan gerakan membentuk
simbol hati.
2) Dari tengah dada bayi, buat arah silang dengan telapak tangan menuju ke
arah bahu.
h. Memijat perut bayi
1) Lakukan gerakan mengeruk di atas perut bayi dengan gerakan tangan
mengarah dari atas ke bawah perut.
2) Angkat kedua kaki bayi, tekan kedua lututnya secara perlahan ke arah
perut. Buat gerakan melingkar secara bergantiab di atas perut mengarah
searah jarum jam.
3) Rasakan gelumbung angina di dalam perut bayi, dorong dengan jari-jari
tangan searah dengan arah jarum jam.
Memijat bayi dengan gerakan “I Love You”
Pemijatan I Love You terdiri dari 3 gerakan :
1) “I” gunakan tangan kanan di sebelah kiri perut bayi untuk memijat kea rah
bawah lurus seperti huruf “I”.
2) “Love” memberikan pijatan membentuk huruf “L” terbalik, lakukan
pemijatan dari arah kanan ke kiri di bagian perut atas lanjutkan ke arah
bawah perut.
3) “You” gerakan memijat dengan huruf “U” terbalik. Gerakan ini memutar
setengah lingkaran membentuk huruf U dari perut bawah kanan naik ke
perut atas berbelok ke kiri dan dilanjutkan ke arah bawah kiri bagian perut.
i. Memijat tangan bayi
1) Lakukan gerakan seperti memilin untuk memijat tangan bayi mulai dari
bahu hingga kea rah pergelangan tangannya.
2) Lakukan gerakan sebaliknya, dari arah pergelangan menuju bahu.
3) Tarik jari-jari bayi dengan lembut menggunakan gerakan memilin.
4) Lakukan pemijatan dengan menekankan ibu jari di telapak tangan dan
punggung tangan secara bergantian.
5) Lakukan gerakan seperti menggulung di tangan sampai ke arah bahu.
j. Memijat kaki bayi
1) Pegang kedua kaki bayi dengan telapak tangan. Dengan gerakan memilin,
pijat kaki bayi dari arah paha menuju ke pergelangan kakinya.
2) Lakukan gerakan sebaliknya, memilin dari arah pergelangan kea rah
pangkal paha bayi.
3) Tarik jari-jari bayi dengan lembut menggunakan gerakan memilin.
4) Lakukan pemijatan dengan menekankan ibu jari di telapak kaki dan
punggung kaki secara bergantian.
5) Lakukan gerakan seperti menggulung di tangan sampai kearah paha.
k. Memijat punggung bayi
1) Letakkan bayi dalam posisi tengkurap dengan bantalan lembut.
2) Lakukan gerakan maju mundur dengan kedua tangan di punggung bayi.
3) Lakukan gerakan meluncur dimulai daribawah leher bayi ke arah pantat.
4) Buat gerakan melingkar dengan jari pada otot disamping tulang punggung.
5) Usapkan telapak tangan dari bawah leher sampai ke bawah untuk
mengakhiri pijatan.
b) Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
No. Uraian
1. Meja
2. Kursi
3. Bed
4. Almari
5. Etalase
6. Handuk
7. Baby oil
8. Baby lotion
9. Minyak telon
10. Karpet
11. Aromaterapi
12. Mainan untuk bayi

B. Pengadaan bahan baku dengan memperkirakan jenis, volume, harga


No. Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah

1. Meja 3 Bh Rp. 375.000 Rp. 1.125.000

2. Kursi 9 Bh Rp. 250.000 Rp. 2.250.000

3. Bed 1 Bh Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

4. Almari 2 Bh Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000

5. Etalase 1 Bh Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000

6. Handuk 15 Bh Rp. 110.000 Rp. 1.650.000

7. Baby oil 8 125 mL Rp. 25.000 Rp. 200.000

8. Baby lotion 8 200 mL Rp. 30.000 Rp. 240.000

9. Minyak telon 8 90 mL Rp. 25.000 Rp. 200.000

10. Karpet 2 Bh Rp. 100.000 Rp. 200.000

11. Aromaterapi 2 Bh Rp. 80.000 Rp. 160.000

12. Mainan untuk 10 Bh Rp. 100.000 Rp. 1.000.000


bayi

C. Urutan Proses Produksi


1. Survei Pasar
Sebelum menentukan usaha kita melakukan survei pasar. Survei ini dilakukan di
masyarakat sekitar tempat Praktik Mandiri Bidan Zubaidah, untuk mencari kebutuhan
masyarakat dalam kesehatan yang belum tersedia.
2. Planning Usaha
Langkah selanjutnya setelah mendapatkan ide untuk mendirikan suatu usaha
adalah membuat planning usaha. Di dalam planning usaha ini dijelaskan tentang latar
belakang, jenis usaha, lokasi usaha, strategi pemasaran, sumber dana, estimasi biaya
yang diperlukan, penerimaan, dan keuntungan yang akan didapatkan dari usaha yang
akan kami lakukan.
3. Membuat perizinan
Jenis pelayanan praktik mandiri Bidan diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 28 tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Untuk mendirikan dan menyelenggarakan praktik tentu saja harus mendapat izin dari
pemerintah daerah kabupaten/kota.
4. Promosi
Dalam sebuah usaha supaya produk kita dikenal oleh banyak masyarakat kita
harus harus melakukan strategi pemasaran. Strategi yang kita lakukan ada dua yaitu
secara langsung (datang ke kelompok atau individu, yaitu dari mulut ke mulut) dan
secara tidak langsung (menggunakan media sosial seperti WA, Instagram, Twitter,
Facebook, Website, dll).
5. Pasca Produksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap semua proses kegiatan usaha dari
baby massage mulai dari pengamatan lingkungan hingga proses pemasaran termasuk
di dalamnya analisis data mengenai perkembangan usaha dan pencapaian target usaha
serta profit.

D. Uraian Jumlah Biaya yang di Keluarkan


1. Peralatan
No
Uraian Volume Satuan Harga/satuan Jumlah
.

1. Meja 3 Bh Rp. 375.000 Rp. 1.125.000

2. Kursi 9 Bh Rp. 250.000 Rp. 2.250.000

3. Bed 1 Bh Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

4. Almari 2 Bh Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000

5. Etalase 1 Bh Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000

6. Handuk 15 Bh Rp. 110.000 Rp. 1.650.000

7. Baby oil 8 125 mL Rp. 25.000 Rp. 200.000

8. Baby lotion 8 200 mL Rp. 30.000 Rp. 240.000


9. Minyak telon 8 90 mL Rp. 25.000 Rp. 200.000

10. Karpet 2 Bh Rp. 100.000 Rp. 200.000

11. Aromaterapi 2 Bh Rp. 80.000 Rp. 160.000

12. Mainan untuk 10 Bh Rp. 100.000 Rp. 1.000.000


bayi

TOTAL Rp. 13.225.000

2. Tarif
No Pelayanan Durasi Paket Tarif

1. Baby Massage 20-30 menit a) Usia 0-3 bulan Rp. 30.000

b) Usia 3-19 bulan Rp. 35.000

c) Usia 19-36 bulan Rp. 40.000

2. HOME CARE 20-30 menit a) Usia 0-3 bulan Rp. 40.000


(pelayanan
baby massage b) Usia 3-19 bulan Rp. 45.000
dirumah) c) Usia 19-36 bulan Rp. 50.000
Lampiran Poin 5

PROSES PRODUKSI

A. Produk
Produk layanan kesehatan berupa Baby Massage. Produk yang ditawarkan berupa
pelayanan jasa perawatan yang meliputi :

a. Konsultasi baby massage


Konsultasi ini untuk memudahkan klien dan keluarga yang menginginkan penjelasan
lebih lanjut mengenai baby massage dan hal-hal yang belum jelas dapat
dikonsultasikan dengan bidan yang melakukan tindakan.

b. Baby massage
Kegiatan ini dilakukan oleh bidan yang berkompeten dengan menggunakan prinsip
baby massage yang benar dan sesuai standar operasi prosedur.

c. Layanan kunjungan rumah


Klien yang tidak dapat datang ke klinik bisa menggunakan jasa layanan kunjungan
kerumah, nanti bidan yang akan akan datang kerumah klien.

B. Sasaran Usaha
Sasaran ditujukan kepada bayi dengan usia 0-36 bulan.

C. Tempat usaha
Tempat baby massage berada dilokasi tempat praktik mandiri Bidan Zubaidah. Kami
memilih usaha layanan kesehatan baby massage ini karena berdasarkan survei dari minat
masyarakat yang banyak dan disekitar tempat mereka belum ada jasa layanan baby
massage.

D. Struktur Organisasi
Penanggung jawab sekaligus pelaksana praktik baby massage ini adalah Bidan Zubaidah
sendiri. Bidan Zubaidah didampingi seorang asisten bidan dan seorang cleaning service
untuk menjaga kebersihan setiap ruangan.

E. Proses pelayanan
1. Pelayanan di praktik mandiri baby massage Bidan Zubaidah

Pendaftaran
Ruang tunggu

Pelayanan baby massage

Administrasi

2. Pelayanan baby massage di rumah klien

Pendaftaran melalui media sosial

Validasi melalui telepon

Bidan datang ke rumah klien

Pelayanan baby massage

Administrasi
Lampiran Poin 6

MENJUAL PRODUK KEPADA KONSUMEN

Promosi adalah salah satu bagian dari rangkaian kegiatan bidang marketing yang merupakan
komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat
pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang maupun jasa
yang dihasilkan untuk konsumen, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan volume
penjualan dengan menarik minat konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.
Strategi yang benar dapat membuat peluang usaha yang dijalankan akan berada pada jalur
yang benar untuk sukses.

Strategi Pemasaran :

a. Penyebaran informasi secara langsung


Penyebaran ini dilakukan kepada kelompok atau individu, yaitu dari mulut kemulut.
Penyampaian langsung kepada kelompok dapat dilaksanakan dengan mengikuti berbagai
pameran kesehatan. Sedangkan penyampaian langsung kepada individu dapat dilakukan
secara langsung kepada individu yang bersangkutan.

b. Penyebaran informasi secara tidak langsung


Penyebaran informasi secara tidak langsung dapat melalui media sosial seperti Facebook,
Instagram, Whatsapp, broadcast di radio, menyebarkan brosur, perangkat mobile.
Lampiran Poin 7

LAPORAN PRODUKSI, PENJUALAN DAN EVALUASI

Lampiran

Dokumentasi Pelaksanaan Magang

Anda mungkin juga menyukai