Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA

(BUMDesa) KUNCER BERKAH DESA RIAU


KECAMATAN RIAU SILIP
KABUPATEN BANGKA

BAB I

HAK PENGURUS

Pasal 1

(1) Pengurus BUMDesa Kuncer Berkah berhak memperoleh imbalan jasa


sebagai pengurus berupa : gaji atau honor, tunjangan kesejahteraan,
bonus, dan atau imbalan jasa lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yang disesuaikan dengan kondisi keuangan BUMDesa
Kuncer Berkah dan ditentukan besarannya dalam Peraturan Kepala
Desa Riau.

(2) Selain memperoleh imbalan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) pengurus BUMDesa Kuncer Berkah Juga berhak memanfaatkan
dan menggunakan fasilitas/ sarana dan prasarana milik BUMDesa
untuk kepentingan BUMDesa dan juga berhak mengajukan dan
mendapat cuti tahunan, cuti bersalin bagi pengurus wanita sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yang diatur ketetapannya melalui
Peraturan Kepala Desa Riau Kecamatan Riau silip.

BAB II

TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG PENGURUS

Bagian Kesatu
Penasehat

Pasal 2

(1) Penasehat dalam melakukan tugasnya berkewajiban :


a. melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada
Pelaksana Operasional atau Direksi dalam menjalankan kegiatan
pengurusan dan pengelolaan BUMDesa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BUMDesa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUMDesa.
(2) Untuk melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Penasehat mempunyai kewenangan :
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional atau Direksi
mengenai persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha desa;
dan
b. melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan
kinerja BUMDesa.

Pasal 3

(1) Penasehat bertanggung jawab penuh atas pengawasan BUMDesa


untuk kepentingan dan tujuan BUMDesa.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Penasehat harus mematuhi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDesa dan
ketentuan peraturan perundangan-undangan serta wajib
menerapkan prinsip-prinsip BUMDesa.

Bagian Kedua

Pelaksana Operasional atau Direksi

Pasal 4

(1) Pelaksana Operasional atau Direksi bertanggung jawab


penuh atas pengurusan BUMDesa untuk kepentingan dan tujuan
BUMDesa.
(2) Dalam melaksanakan tugas mengurus dan mengelola BUMDesa,
Pelaksana Operasional atau Direksi harus mematuhi Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Perundang-
Undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip BUMDesa.
Pasal 5

Pelaksana Operasional atau Direksi dilarang merangkap jabatan


sebagai :
a. anggota Direksi atau Kepala Unit Usaha pada BUMDesa, Badan
Usaha Milik Swasta, dan jabatan lain yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan;
b. jabatan Struktural dan Fungsional lainnya pada Instansi atau
Lembaga Pemerintahan Daerah;
c. anggota BPD, LPM dan Perangkat Desa; atau
d. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 6

(1) a.Pelaksana Operasioanal atau Direksi dibantu oleh Tim Perumus


berjumlah 7 (Tujuh) orang menyusun dan menetapkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Masa Kerja Tim Perumus adalah Sampai terbentuknya BUMDes
Kuncer Berkah.
(2) Tim Perumus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dengan
pertimbangan antara lain :
a. dianggap cakap dan mampu untuk menyusun Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) BUMDesa;
b. sudah mengikuti sosialisasi dan pembelajaran (diseminasi)
mengenai konsep dan pengertian BUMDesa;
c. telah memperoleh penjelasan dan pengarahan (fasilitasi) mengenai
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) BUMDesa.
d. mampu menggali aspirasi masyarakat dan potensi ekonomi Desa;
e. mempunyai komitmen yang kuat untuk membangun
perekonomian Desa Riau melalui BUMDesa Kuncer Berkah serta
bertekad untuk mengembangkan kegiatan usaha BUMDesa Kuncer
Berkah.
(3) Direksi mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a. tugas Direksi adalah :
1. melaksanakan dan mengembangkan BUMDesa Kuncer Berkah
usaha agar tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang
dapat melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum
masyarakat Desa;
2. mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi Desa
yang adil dan merata;
3. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
lainnya yang ada di Desa;
4. menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa.

b. kewajiban Direksi adalah :


1. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUMDesa
Kuncer Berkah setiap bulan;
2. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha
BUMDesa Kuncer Berkah dalam bulan berjalan (setiap bulan);
3. menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan unit-unit usaha
BUMDesa Kuncer Berkah kepada Penasehat setiap 3 (tiga)
bulan sekali;
4. memberi laporan perkembangan unit-unit usaha BUMDesa
Kuncer Berkah kepada masyarakat Desa Riau melalui forum
Musyawarah Desa minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 4 ayat (2) Direksi atau Pelaksana Operasional dapat
menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas bidang usaha,
khususnya dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha dan
fungsi operasional bidang usaha.
(2) Direksi atau Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai
dengan kebutuhan dan harus disertai dengan uraian tugas
berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspek
pembagian kerja lainnya.

Pasal 8

(1) Pelaksana Opersional atau Direksi merupakan perseorangan yang


diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa.
(2) Pengangkatan Pelaksana Operasional atau Direksi didasarkan pada
persyaratan sebagai berikut :
a. warga Desa Riau yang memiliki jiwa wira usaha;
b. bertempat tinggal dan menetap di Desa Riau sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh
perhatian dan pengabdian terhadap usaha ekonomi desa;
d. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau
sederajat.
(3) Pelaksana Opersional atau Direksi dapat diberhentikan dengan
alasan :
a. telah selesai masa baktinya;
b. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga
menghambat pertumbuhan usaha dan perkembangan kinerja
BUMDesa;
e. terlibat kasus pidana dan/atau kasus perdata dan telah
ditetapkan sebagai tersangka.

Bagian Ketiga
Badan Pengawas

Pasal 9

Badan Pengawas merupakan organ yang mewakili kepentingan


masyarakat yang dibentuk berdasarkan hasil Musyawarah Desa dan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Pasal 10

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Badan Pengawas dilakukan oleh


Kepala Desa dengan berpedoman pada Peraturan Menteri tentang
Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa.
(2) Pengangkatan Badan Pengawas didasarkan pada persyaratan
sebagai berikut :
a. warga Desa Riau yang berasal dari unsur Pemerintahan Desa
(Perangkat Desa, BPD) dan unsur masyarakat/lembaga
kemasyarakatan yang memiliki kepedulian terhadap kemajuan
Desa;
b. bertempat tinggal dan menetap di Desa Riau paling sedikit 2 (dua)
tahun;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, mempunyai kemampuan dan
cakap dalam melaksanakan pengawasan, berwibawa, penuh
perhatian dan pengabdian terhadap usaha ekonomi Desa;
d. berpendidikan minimal Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
atau Sederajat.
(3) Badan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 mempunyai
kewajiban menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja
BUMDesa Kuncer Berkah sekurang-kurangnya 1(satu) tahun sekali.
(4) Badan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 berhak
berwenang menyelenggaraan Rapat Umum Badan Pengawas untuk :
a. mengusulkan pemilihan dan pengangkatan Pengurus sebagaimana
diatur pada Anggaran Dasar dalam Pasal 15 ayat (3);
b. mengusulkan penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha
dari BUMDesa; dan
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana
Operasional atau Direksi.
BAB III

MASA BAKTI KEPENGURUSAN

Pasal 11

(1) Masa jabatan Penasehat ditetapkan seiring dengan berlakunya masa


jabatan Kepala Desa dan dapat diangkat kembali sesuai dengan
masa jabatan berikutnya jika terpilih kembali sebagai Kepala Desa.
(2) Masa jabatan Pelaksana Operasional atau Direksi ditetapkan 3 (tiga)
tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa
jabatan berikutnya baik secara berturut-turut maupun tidak.

(3) Masa jabatan Badan Pengawas ditetapkan 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya
baik secara berturut-turut maupun tidak.

BAB IV

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS

Pasal 12

Pengurus BUMDesa Kuncer Berkah diangkat dan diberhentikan oleh


Kepala Desa Riau.

Pasal 13

(1) Pengangkatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 berdasarkan


hasil penyelenggaraan Musyawarah Desa dengan mekanisme sebagai
berikut :
a. Pemerintah Desa melakukan penjaringan dan penyaringan atau
seleksi calon Pengurus BUMDesa;
b. Pemerintah Desa melakukan konsultasi dengan Badan
Permusyawaratan Desa mengenai pengangkatan Pengurus
BUMDesa;
c. Badan Permusyawaratan Desa memberikan rekomendasi tertulis
yang memuat mengenai calon Pengurus BUMDesa yang telah
dikonsultasikan dengan Pemerintah Desa; dan
d. Rekomendasi tertulis Badan Permusyawaratan Desa dijadikan
dasar oleh Pemerintah Desa untuk diajukan sebagai calon yang
berhak dipilih dalam Musyawarah Desa;
e. Pemerintah Desa melaksanakan Musyawarah Desa dalam rangka
pemilihan calon Pengurus BUMDesa;
f. pelaksanaan pemilihan calon Pengurus BUMDesa oleh Pemerintah
Desa melalui mekanisme musyawarah mufakat atau melalui
pemungutan suara terbanyak yang telah disepakati oleh
Musyawarah Desa;
g. pelaporan hasil pemilihan calon Pengurus BUMDesa oleh
Pemerintah Desa kepada Musyawarah Desa;
h. penetapan calon terpilih oleh Musyawarah Desa;
i. laporan hasil pemilihan/pengesahan Pengurus BUMDesa melalui
Musyawarah Desa dijadikan dasar oleh Kepala Desa dalam
pengangkatan Pengurus BUMDesa dengan Keputusan Kepala
Desa.

(2) Mekanisme pengangkatan berdasarkan penyelenggaraan


Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang Pedoman Tata
Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.

Pasal 14

(1) Pengurus BUMDesa Kuncer Berkah berhenti karena :


a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri atau mengundurkan diri;
c. diberhentikan.
(2) Pengurus BUMDesa Kuncer Berkah yang diberhentikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dengan alasan :
a. telah selesai masa baktinya;
b. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik atau berhalangan
tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan sehingga
menghambat pertumbuhan usaha dan perkembangan kinerja
BUMDesa Kuncer Berkah;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Pengurus BUMDesa Kuncer
Berkah;
d. terlibat tindak pidana dan/atau kasus perdata dan telah
ditetapkan sebagai tersangka.

BAB V

PENETAPAN OPERASIONAL JENIS USAHA

Pasal 15

(1) Jenis usaha BUMDesa Kuncer Berkah yang akan dikelola meliputi
usaha-usaha antara lain :
a. unit usaha penyewaan berupa tenda dan perkakas pesta;

(2) Jenis usaha lainnya yang dapat dikelola dan


dikembangkan sesuai kebutuhan dan potensi yang ada di Desa
Riau.

BAB VI

SUMBER PERMODALAN

Pasal 16

(1) Modal BUMDesa Kuncer Berkah berasal dari :


a. APB Desa Riau yang merupakan penyertaan modal Desa Riau;
b. tabungan masyarakat dan atau simpanan masyarakat yang
merupakan penyertaan modal masyarakat Desa Riau; dan
c. pembagian laba usaha BUMDesa Kuncer Berkah.
(2) Modal BUMDesa Kuncer Berkah yang berasal dari APBDesa Riau
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat bersumber dari :
a. dana segar, merupakan suntikan dana dari Pemerintah Desa
untuk memperkuat modal;
b. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekomomi kemasyarakatan
dan/atau lembaga donor;
c. bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dapat berupa dana
tugas pembantuan, hibah, dan bantuan keuangan;
d. pinjaman lembaga keuangan, lembaga donor, pihak swasta,
BUMN/BUMD, dan Pemerintah Daerah;
e. kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi
kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai
kekayaan kolektif Desa;
f. aset Desa yang merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan.
(3) Modal BUMDesa Kuncer Berkah yang berasal dari pembagian laba
usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yang
peruntukannya pemupukan atau penambahan modal usaha.

Pasal 17

Modal BUMDesa Kuncer Berkah selain sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 16 dapat berasal dari dana bergulir program Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang diserahkan kepada Desa Riau dan/atau
masyarakat melalui Pemerintah Desa.

BAB VII

KERJASAMA BUMDesa ANTAR DESA

Pasal 18

(1) BUMDesa Kuncer Berkah dapat melakukan kerjasama antar 2 (dua)


BUMDesa atau lebih.
(2) Kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa atau lebih dapat dilakukan dalam
satu kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten.
(3) Kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa atau lebih harus mendapat
persetujuan masing-masing Pemerintah Desa.

Pasal 19

(1) Kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa atau lebih dibuat dalam naskah
perjanjian kerjasama.
(2) Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa atau lebih
paling sedikit memuat :
a. subyek kerjasama;
b. obyek kerjasama;
c. jangka waktu;
d. hak dan kewajiban;
e. pendanaan;
f. keadaan memaksa;
g. pengalihan aset; dan
h. penyelesaian perselisihan.
(3) Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa atau lebih
ditetapkan oleh Pelaksana Operasional dari masing-masing BUMDesa
yang bekerja sama.
Pasal 20

(1) Kegiatan kerjasama antar 2 (dua) BUMDesa atau lebih


dipertanggungjawabkan kepada desa masing-masing sebagai pemilik
BUMDesa.
(2) Dalam hal kegiatan kerjasama antar unit usaha BUMDesa yang
berbadan hukum diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang Perseroan Terbatas dan Lembaga Keuangan Mikro.
BAB VIII

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN BUMDesa

Pasal 21

(1) Pelaksana Operasional atau Direksi wajib melaporkan


pertanggungjawaban pengurusan dan pengelolaan BUMDesa Kuncer
Berkah kepada Penasehat yang ex officio dijabat Kepala Desa Riau
secara berkala.
(2) Kepala Desa atas nama Pemerintah Desa Riau
mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUMDesa
Kuncer Berkah melalui Musyawarah Desa.

BAB IX

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 22

(1) Pembinaan BUMDesa meliputi aspek kelembagaan, administrasi,


kepegawaian maupun ketatalaksanaan dalam pengembangan usaha
pemantauan pengelolaan BUMDesa serta memberikan saran dan
pendapat dalam pemecahan masalah.
(2) Menteri menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria
BUMDesa.
(3) Gubernur melakukan sosialisasi, bimbingan teknis tentang standar,
prosedur, dan kriteria pengelolaan serta memfasilitasi akselerasi
pengembangan modal dan pembinaan manajemen BUMDesa
diprovinsi.
(4) Bupati melakukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap
pengembangan manajemen dan sumber daya manusia pengelola
BUMDesa.
(5) Kepala Desa mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan BUMDesa
diwilayah kerjanya.
Pasal 23

(1) Badan permusyawaratan Desa melakukan pengawasan terhadap


kinerja pemerintah Desa dalam membina pengelolaan BUMDesa.
(2) Badan Pengawas dan/atau Pengawas Internal yang dibentuk melalui
Musyawarah Desa melakukan pengawasan atas pengelolaan
BUMDesa.
(3) Inspektorat Kabupaten Bangka melakukan pengawasan atas
pengelolaan BUMDesa.

BAB X

KETENTUAN PIDANA

Pasal 24

(1) Setiap pengurus yang melanggar ketentuan pasal 18 ayat (3)


Anggaran Dasar (AD) BUMDesa Kuncer Berkah, dipidana sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Setiap pengurus yang melanggar ketentuan pasal 18 ayat (3)


Anggaran Dasar (AD) BUMDesa Kuncer Berkah, berhak mendapat
perlindungan dan pembelaan berupa bantuan kuasa hukum dari
pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku

BAB XI

PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 25

(1) Pembentukan dan perubahan Anggaran Rumah Tangga (ART) dapat


dilakukan berdasarkan Musyawarah Desa.
(2) Prosedur dan tata cara pembentukan dan perubahan Anggaran
Rumah Tangga (ART) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
sesuai dengan Peraturan Menteri tentang Pedoman Tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat
diatur kemudian dalam Peraturan Kepala Desa Riau.

Ditetapkan di Riau
pada tanggal 25 Oktober 2019
Kepala Desa Riau

ZAINAR

Anda mungkin juga menyukai