Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PEMBENTUKAN


KETENAGAKERJAAN
( Studi kasus di Kelurahan Tapaan,Kota Pasuruan,Jawa Timur )

1. JELITA RAHMAWATI
2. MUTIA WILDA SALIMAH

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, KEMANUSIAAN DAN SENI


SMP MAARIF 1 PASURUAN
KOTA PASURUAN
JAWATIMUR
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan masyarakat untuk


menciptakan generasi tenaga kerja yang terdidik.Tetapi dalam sebuah negara tidak akan
pernah bisa lepas dari masalah ketenagakerjaa,pengangguran dan kemiskinan yang
menjadi masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan penanganan segera supaya tidak
menghalangi negara ini untuk menjadi negara maju.

Hal yang mempengaruhi tentang ketenagakerjaan adalah sumber daya


manusia.Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya juga banyak berpengaruh pada
kemajuan negara tersebut salah satu dasar untuk menciptakan sumber daya manusia
tersebut adalah dengan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa banyak tenaga kerja yan memiliki tingkat pendidikan yang rendah
2. Bagaimana keterkaitan pentingnya pendidikan untuk mempersiapkan tenaga kerja?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di kota
Pasiruan
2. Untuk mengetahui betapa pentingnya pendidikan untuk mempersiapkan
kenagakerjaan

D. MANFAAT
1. Secara Teoritis
Dapat Memberi Informasi tentang seberapa pentingnya arti pendidikan formal
di pandangan masyarakat dan bagaimana pendidikan mampu merubah stratifikasi
sosial seseorang di masyarakat

2. Secara Praktisi
Memberikan motivasi bagi masyarakat untuk bisa menempuh tingkat
pendidikan formal yang tinggi agar masyarakat dapat merubah status sosial dan
meningkatkan stratifikasi sosialnya di masyarakat

Page | 1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengeartian Pendidikan

Kegiatan pendidikan sebagai pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah


mengembangkan tanggung jawab pribadi bagi peningkatan kualitas hidup individu dan
sekaligus tanggung jawab pribadi dalam membangun seluruh masyarakat Indonesia.
Pendidikan sekarang memang masih kurang memberi perhatian kepada pengembangan
individualitas yang mandiri.

Hampir seluruh kegiatan perkuliahan diarahkan kepada konformitas seperti mengejar


ijazah, menjadi pegawai.

Selain sebagai pengembangan Sumber Daya Manusia, pendidikan juga sangat penting
bagi etika atau lebih tepat etos kerja yang merupakan daya penggerak dinamika suatu
masyarakat. Kebudayaan sekarang cenderung diarahkan kepada kehidupan santai.
Mungkin karena alam yang begitu kaya sehingga menimbulkan semangat manusiannya
untuk berusaha keras. Pendidikan dapat mengobarkan kembali etos kerja bagi generasi
muda yang harus dimulai dari lingkungan keluarga dan menjalar ke masyarakat luas.

Kemajuan dalam bidang pendidikan bukan hanya ditentukan oleh jumlah mahasiswa
yang ditampung di universitas, peningkatan jumlah pelajar, jumlah gedung, guru dan
sebagainya, tetapi juga apakah output pendidikan itu dapat memenuhi kebutuhan pasaran
kerja, atau apakah dapat membuat individu menjadi sejahtera ataupun sebaliknya.
Selama ini mungkin pendidikan lebih mementingkan kuantitas, misalnya kemajuan suatu
universitas yang diukur dengan banyaknya mahasiswa yang lulus dengan nilai yang pas-
pasan, sedangkan apakah lulusan itu dapat berhasil di masyarakat atau di universitas
lanjutannya? Ini tidak pernah dipersoalkan, atau dicarikan pemecahannya. Secara singkat
dapat dikatakan bahwa prinsip pemerataan dan peningktan mutu dapat diukur dengan
serasi dan harmonis.

Terkait dengan fungsi yang pertama yaitu mempersiapkan anggota masyarakt untuk
mencari nafkah. Untuk mencari nafkah tentunya masyarakat perlu bekerja untuk
menghidupi keluarga dan dirinya sendiri.

Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan menurut pakar dibidangnya


antara lain:

1. Prof. H. Mahmud Yunus: Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang
dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan
bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar

Page | 2
memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat
bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.

2. Prof. Dr. John Dewey: Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses


pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti
membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan
adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam
perkembangan seseorang melalui pendidikan.

3. M.J. Langeveld: Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang


belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong
anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab
secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri
dan tanggung jawab.

4. Prof. Herman H. Horn: Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses
dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan
mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam
sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.

5. Driyarkara: Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan


manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.

B. Pengertian ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan menurut undang-undang Republik indonesia Nomor 13 Tahun


2003 tentang ketenagakerjaan menyebutkan bahwa ketenagakerjaan adalah segala hal
yang berhubungan dengan masalah tenaga kerja pada waktu sebelum,selama dan sesudah
masa kerja.ketenagakerja dapat dibagi dalam beberapa golongan.terdapat 4 macam yang
termasuk ketenagakerjaan diantaranya tenaga kerja, kesempatan kerja, pasar kerja dan
pengangguran

1. Tenaga kerja Sumber Daya Manusia (SDM) atau human resources

Mengandung dua pengertian. Pertama, SDM mengandung pengertian usaha kerja


atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Kedua, SDM menyangkut
manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja. Mampu
bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomi bahwa
kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Ada kaitan antara perkembangan suatu masyarakat dengan sikap dari
masyarakat itu terhadap makna kerja, bahwa kerja adalah suatu keharusan bagi setiap
manusia untuk mencapai kesejahteraan spritual. Semakin tinggi etos kerja yang

Page | 3
dimanifestasikan dalam kemauan mereka untuk bekerja maka semakin besar
kemungkinan mereka berhasil dalam usaha pembangunan.

2. Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja, yaitu suatu
keadaan yang menggambarkan adanya kesempatan kerja yang siap diisi oleh penawar
kerja (pencari kerja), tapi masalah kesempatan kerja pada umumnya berkaitan dengan
lapangan kerja (lowongan kerja) dan tenaga kerja. Oleh karena itu terjadi hubungan
antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja.
Kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan angkatan kerja menyababkan
terjadinya pengangguran. Perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan cara
pengembangan industri padat karya, membuka proyek pekerjaan umum juga dengan
meningkatkan kegiatan ekonomi yang sudah ada maupun dengan menambah kegiatan
ekonomi yang baru. Perluasan kesempatan kerja pun merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan.

3. Pasar Kerja

Pasar kerja adalah keseluruhan pengusaha dan pencari kerja untuk saling
berhubungan. Proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja aktivitas dari
pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan pekerjaan. Pelaku-
pelaku ini terdiri dari pengusaha, pencari kerja, serta perantara atau pihak ketiga yang
memberikan kemudahan bagi ternyata memerlukan waktu lama. Kerja dapat
dihubungkan dengan kesenangan atau kepentingan diri sendiri dan dapat pula
dianggap sebagai komoditas yang bisa digunakan oleh orang lain bahkan dijadikan
komoditas pasar kerja.

4. Pengangguran

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya.

Page | 4
BAB 3

PENUTUP

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Pada penelitian ini dilakukan di lingkungan Kelurahan Tapaan, Kecamatan
Bugul kidul, kota pasuruan,.
Waktu Penelitian dilakukakan pada jangka waktu minimal 2 minggu, guna
mendapatkan data yang valid, sehingga waktu yang digunakan dalam penelitian dirasa
cukup memadai dan dapat digunakan untuk mengobservasi juga keadaan sekitar.

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Metode pengumpulan data adalah teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data atau informasi yang terkait dengan penelitian.Metode
pengumpulan dapat digunakan secara terisah ataupun menggunakan kedua atau lebih
dan menggabungkannya untuk mendapat tujuan dari penelitian, Peneliti disini
menggunakan 3 jenis teknik penggumpulan data yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara dimaksud adalah teknik pengumpulan data yang menggunaka


beberapa pertanyaan yang terkai dengan tema penelitian yang ditujukan
kepada informan yang telah ditentukan.Wawancara merupakan percakapan
dengan maksud tertentu percakapan yang dilkuakan oleh kedua belah pihak
yaitu pewawancara yang memberikan pertanyaan dan juga yang terwawancara
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut1

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan


melakukan pengamatan terhada keaadan sekitar tempat penelitiaan.Mengamati
fenomena adalah salah satu cara untuk mengetahui fakta yang terjadi di
lapangan yang disebut dengan observasi2.Data yang ingin didapatkan peneliti
dengan menggunakan teknik ini biasanya bersifat deskriptif tentang subjek
penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data


mengenai variabel-variabel yang berkaitan dengan tema penelitiaan.Metode
dokumentasi dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data melului

1
Lexy meleong, metode penelitiian kualitatif edisi revisi bandung.remaja rosdakarya.2009.hal 186
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, 124

Page | 5
barang-barang tertulis, buku-buku, dokumen peraturan, notulen rapat, catatan
harian yang berhubungan dengan masalah penelitian3.

C. ANALISIS DATA
Analisa Adalah sebagian proses dari pengujian dta yang telah dikumpulkan
peneliti.dalam Proses Analisa data peneliti akan mengatur urutan data, yang
diperoleg dan mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian
tertentu.Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan maupun wawancara
dikumpulkan, diurutkan dan diorganisasikan untuk kemudian dikumpulkan dan
disimpulkan agar mudah dipahami4.Proses analisis mampu memudahkan peneliti
untuk merancan laporan penelitiaan.

Peneliti akan melakukan proses analisa ketika telah mengumpulkan jawaban


dari informan saat diwawancarai dan juga data hasil observasi tempat penelitian .Jika
data-data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dirasa belum cukup untuk
penelitian peneliti akan menggali lagi informasi sampai dirasa cukup.Analisis data
kualitatif akan terus dilakukan secara interaktif hingga selesai5.

3
Ibid, 236
4
Lexy meleong, metode penelitiian kualitatif edisi revisi bandung.remaja rosdakarya.2009.236
5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, danR&d.bandung, Alfabeta, 2013, 246

Page | 6
Daftar Pustaka
AriKunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Dr. Ali Maksum. M. Ag, M. Si. Sosiologi Pendidikan. Malang: Citra Intrans Selaras, 2016.

Johnson, D. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia, 1986.

Meleong, L. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Mulyana, Dedi. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2000.

Paulus, Mujira. Pernak-Pernik Pendidikan: Manifestasi dalam Pendidikan dan Penyetaraan


Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Poth, Gwenther dan Withich Klaus. Economy and Society: an Outline Interpretative
Sosiology. California: California Press, 1978.

Ramayulis. Dasar-dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kalam


Mulia, 2015.

Soekamto, Soerjono. Sosiologi, Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Soerwadji, J. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Wancana Media, 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2013.

Suhartono, I. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.

Syani, Abdul. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Bandar Lampung: PT Bumi Aksara,
1992.

Tim Penyusun Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Lux. Jakarta: Balai
Pustaka, 2016.

Page | 7

Anda mungkin juga menyukai