Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR STUDI PERADABAN ISLAM

tentang

MAYORITAS MUSLIM DI ASIA TENGGARA

DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERADABAN ISLAM

Kelompok 12

SAIFULLAH UMAR : 2015050097

ALHAMDI SUHENDRA : 2015050100

Dosen Pengampu

Drs. Yelmi Eri Firdaus M.A

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI-STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
2020 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin. Wassalaamu ‘ala asrafil anbiyaa ‘walmursalin wa’alaa


aalihii washahbihii ajma’iin. Puji dan syukur Penyusun ucapkan dan haturkan ke hadirat Allah
SWT. karena berkat dan rahmat-Nya lah Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Pengaruh Peradaban Islam di Kawasan Asia Tenggara”. Shalawat beserta salam juga
Penyusun curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang disusun ini tidak hanya bertujuan sebagai pemenuhan tugas saja, namun
Penyusun berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi yang pembaca. Dalam
penyusunan makalah ini, banyak kesulitan dan hambatan yang Penyusun hadapi, namun berkat
bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat Penyusun
selesaikan. Penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah
ini terdapat banyak kesalahan. Penyusun mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.

Padang, 30 November 2020


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Masuknya Islam dan Penyebarannya di Asia Tenggara ..................................... 3
2.2 Perkembangan Peradaban Islam dan Mayoritas Muslim di Asia Tenggara .................... 5
2.3 Pengaruh Mayoritas Muslim terhadap Peradaban Islam di Asia Tenggara .................... 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia, dan Brunei
Darussalam. Islam di daerah Melayu (Asia Tenggara) diakui sebagai salah satu
wilayah kebudayaan yang cukup berpengaruh dari wilayah kebudayaan lainnya. Dari
sinilah dapat dilihat perbedaan antara kebudayaan Islam di Arab dengan Melayu.
Islam masuk di Asia Tenggara sejak abad ke-VII sebagai tahap awal pembentukan
komunitas Islam yang terdiri dari pedagang. Pada abad ke-XIII hingga ke-XVI, telah
tampak kerajaan bercorak Islam yang merupakan hasil dari penyebaran Islam
sehingga Asia Tenggara merupakan tempat tinggal bagi penduduk muslim terbesar di
dunia.1
Perkembangan dan peradaban Islam sangat dipengaruhi oleh struktur
kebudayaan yang dianut oleh masyarakat. Kuatnya unsur kebudayaan dan bahasa
yang terpatri dalam kehidupan sehari-hari mempengaruhi penerimaan dan
pelaksanaan kegiatan agama dalam masyarakat.2 Warna Islam Asia Tenggara sangat
berbeda dengan warna Islam Timur Tengah sebagai kawasan tempat lahirnya Islam.
Islam Asia Tenggara terlihat memiliki karakteristik lebih moderat dibandingkan
dengan Islam Timur Tengah. Sikap moderasi terasa menjadi nafas dalam kehidupan
Islam Asia Tenggara karena Islam datang di wilayah ini melalui jalur perdagangan,
bukan melalui jalur militer sebagaimana yang banyak terjadi di Asia Selatan dan
Timur Tengah.3 Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang mayoritas
muslim di Asia Tenggara dan pengaruhnya terhadap peradaban Islam di daerah
tersebut.

1
Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2014), hlm. 13.
2
Rahmawati, Islam di Asia Tenggara, Jurnal Rihlah, 1, II, (2014), 104
3
Bahrul Hayat, Kontribusi Islam Terhadap Masa Depan Peradaban di Asia Tenggara, MIQOT, 1,
XXXVI, (2012)

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana sejarah masuknya Islam dan penyebarannya di Asia Tenggara?
b. Bagaimana perkembangan peradaban Islam dan mayoritas muslim di Asia
Tenggara?
c. Bagaimana pengaruh mayoritas muslim terhadap peradaban Islam di Asia
Tenggara?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui sejarah masuknya Islam dan penyebarannya di Asia
Tenggara;
b. Untuk mengetahui perkembangan peradaban Islam dan mayoritas mdi Asia
Tenggara;
c. Untuk mengetahui pengaruh mayoritas muslim terhadap peradaban Islam di
Asia Tenggara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Islam dan Penyebarannya di Asia Tenggara


Agama Islam pertama kali muncul di jazirah Arab pada abad ke-7 Masehi. Jika
dilihat pada peta modern penyebaran umat Islam di seluruh dunia, maka kawasan
Asia dan Afrika adalah wilayah yang paling dominan. Secara kurtural, penduduk
yang tersebar di kawasan Asia Tenggara ini sangat heterogen dari aspek bahasa,
budaya, etnis, agama, dan lainnya. Beberapa wilayah menjadi kantong basis agama
Islam karena hampir seluruh penduduknya beragama Islam, bahkan telah berhasil
membentuk sebuah kerajaan dan pemerintahan yang bernafaskan Islam.
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan masuknya agama Islam di Asia
Tenggara. Salah satu teori secara umum menyatakan bahwa Islam berasal dari India
sehingga teori ini dinamakan teori India. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh
Pijnapel yang merupakan professor pertama tentang studi Melayu di Universitas
Leiden dimana yang pertama kali menyebarkan Islam adalah orang-orang Arab dari
Gujarat dan Malabar, bukan orang-orang India sendiri. Pijnapel beragumen bahwa
penyebaran Islam ke seluruh nusantara berafiliasi pada mazhab fiqh Shafi’i Arab dari
Gujarat dan Malabar karena daerah-daerah tersebut sangat sering ditemukan dalam
sejarah awal nusantara.
Teori lainnya mengatakan bahwa Islam pertama kali disebarkan oleh para
pedagang Arab ketika mereka mendominasi perdagangan di Barat-Timur sejak
beberapa awal Hijriah atau abad ke-7 dan ke-8 Masehi sehingga disebut dengan teori
Arabia. Asumsi ini didukung oleh fakta dari sumber Cina yang menjelaskan adanya
seorang pedagang Arab yang menjadi pemimpin sebuah pemukiman Muslim Arab di
pesisir pantai Sumatera pada seperempat akhir abad ke-7. Beberapa pedagang dari
Arab yang menikah dengan penduduk lokal membentuk komunitas muslim yang
merupakan campuran pendatang dari Arab dan penduduk lokal dimana aktif
melakukan kegiatan penyebaran Islam.

3
Berbeda dengan teori Persia yang menyatakan bahwa Islam yang datang di
nusantara berasal dari Persia, bukan dari India atau Arabia. Hal ini dapat terlihat pada
kesamaan unsur budaya Persia, khususnya Shiah, ada dalam unsur kebudayaan Islam
nusantara, khususnya di Indonesia dan Persia. Teori terakhir yaitu teori yang
didasarkan pada argument yang relatif sama dengan teori Persia, yaitu banyaknya
unsur kebudayaan Cina dalam beberapa unsur kebudayaan Islam di Indonesia. Teori
ini dikenal sebagai teori Cina. H.J. de Graaf yang telah menyunting beberapa literatur
Jawa klasik (Catatan Tahunan Melayu) memperlihatkan adanya peranan orang-orang
Cina dalam pengembangan Islam di Indonesia.4
Penyebaran Islam di Asia Tenggara terjadi melalui beberapa aspek, yaitu:
a) Perdagangan
Awal proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan dan kesibukan lalu
lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 yang menyebabkan pedagang
Muslim Arab Persia dan India turut andil dalam perdagangan dari negeri-negeri
bagian barat, tenggara, dan timur benua Asia serta hubungan pelabuhan-pelabuhan di
Selat Malaka.
b) Pernikahan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih
baik daripada kebanyakan pribumi sehingga penduduk pribumi terutama putri-putri
bangsawan tertarik menjadi istri saudagar-saudagar dimana sebelum dinikahi mereka
diislamkan terlebih dahulu.
c) Politik
Di daerah Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam
setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu dimana pengaruh politik raja sangat
diperlukan.

4
Faizal Amin dan Rifki Abror Ananda, Kedatangan dan Penyebaran Islam di Asia Tenggara: Tela’ah
Teoritik tentang Proses Islamisasi Nusantara, Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 2, 18, (2018), 67-100
4
d) Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan baik melalui pesantren maupun
pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama dan ulama serta penerapan ilmu
tasawuf yang sesuai dengan budaya ramah masyarakat setempat sehingga mudah
dalam penyebaran agama Islam di Asia Tenggara
e) Kesenian
Saluran islamisasi juga dilakukan melalui kesenian yang paling terkenal yaitu
pertunjukan wayang. 5

2.2 Perkembangan Peradaban Islam dan Mayoritas Muslim di Asia Tenggara


Perkembangan Islam dalam kacamata sejarah terbagi menjadi tiga periode yaitu
periode klasik dimana Islam mengalami kemajuan bahkan disebut sebagai masa
keemasan Islam. Namun, Islam mengalami gelombang disintergasi (pemecahan)
sekitar tahun 650-1250 Masehi. Periode kedua disebut periode pertengahan (1250-
1800). Pada periode ini, Islam juga mengalami kemunduran yang cukup signifikan.
Periode ketiga adalah periode modern yang dimulai dari tahun 1800 hingga sekarang.
Terdapat perbedaan dimensi yang khas antara satu periode dengan periode lainnya
pada setiap perkembangan periode. Dinamika ini dipengaruhi oleh sosial, politik,
budaya, dan agama sehingga peradaban Islam pada masa klasik, pertengahan hingga
modern memiliki nuansa yang berbeda satu sama lain.6
Di kawasan Asia Tenggara, umat Islam terbagi menjadi golongan minoritas dan
mayoritas. Golongan minoritas timbul karena masyarakat muslim yang hidup dengan
masyarakat berbeda agama yang jumlahnya lebih besar dan berada di bawah
pemerintahan non-Muslim, sedangkan golongan mayoritas muncul karena
penerimaan terhadap dasar pikir Islam yang sesuai dengan budaya dan watak
masyarakatnya seperti yang terjadi di wilayah Asia Tenggara berbudaya melayu dan

5
Sebaguk, Sejarah Peradapan di Asia Tenggara, (Jakarta, Gelora Aksara Pratama, 2000)
6
Syafri Gunawan, Peranan Islam dalam Pembangunan Peradaban Dunia, Jurnal El-Qanuny, 1, 5,
(2019), 45-62.
5
beragama Islam, mulai dari Malaysia, Indonesia hingga Filipina.7 Beberapa negara
dengan mayoritas muslim di Asia Tenggara di antaranya yaitu Indonesia, Brunei
Darussalam, dan Malaysia.
Peradaban mayoritas Islam di Asia Tenggara berpengaruh terhadap keragaman
budaya dan kehidupan sosial dimana kebiasaan yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan Islam. Negara-negara dengan
mayoritas muslim tersebut menerapkan mazhab Safi’i sebagai pegangan amalan
fikihnya. Oleh karenanya, mayoritas muslim di Asia Tenggara menyikapi berbagai
persoalan yang terjadi pada keadaan lingkungan dan budaya dengan cara menghargai
berbagai keanekaragaman sebagai simbol mayoritas Islam di Asia Tenggara dan
sikap toleran yang menjadi jawaban dari agama Islam yang disukai berbagai
kalangan. Dampaknya, mayoritas muslim di Asia Tenggara dikenal memiliki
karakter yang baik sesuai dengan pengaruh Islam, baik dalam kehidupan sehari-hari
ataupun dalam pemecahan masalah.

2.3 Pengaruh Mayoritas Muslim terhadap Peradaban Islam di Asia Tenggara


Dalam perspektif historis, Islam telah banyak memainkan peran yang
signifikan dalam perkembangan beberapa aspek peradaban dunia mulai dari masa
kenabian hingga wafatnya Rasulullah SAW. Perkembangan dan pemikiran peradaban
Islam pun terus mengalami berbagai perubahan berupa metode dan kerangka berpikir
yang berbeda. Bahkan dalam catatan sejarah, misi ekspansi umat Islam semata-mata
tidak hanya untuk mengambil keuntungan materi sebanyak-banyaknya dari daerah-
daerah yang telah dikuasai, melainkan keadilan serta ikut membangun dan
memajukan peradaban yang ada. Oleh sebab itu, pemerintahan kerajaan Islam sangat
terkesan toleran terhadap budaya-budaya lokal yang ada.
Pertumbuhan dan perkembangan umat Islam sejak 14 abad silam turut
mewarnai peradaban dunia. Pesatnya perkembangan Islam ke barat dan timur

7
M Dahlan M, Dinamika perkembangan Islam di Asia Tenggara Perspektif Histori, Jurnal Adabiah,
1, XIII, (2013), 2-3.
6
membuat peradaban Islam dianggap sebagai peradaban yang paling besar
pengaruhnya di dunia. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan terus berlangsung hingga
masa kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan bermunculannya tokoh muslim
yang melakukan pembaharuan pemikiran Islam atau modernisasi dalam Islam untuk
kejayaan umat Islam. Beberapa tokoh di Asia adalah pendiri organisasi Islam yang
bernama Nadhatul Ulama (NU) yaitu K. H. Hasyim Asy’ari yang mengembangkan
qawaidul fikhiyah dan K. H. Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri organisasi
Muhammadiyah.
Beberapa pengaruh mayoritas muslim terhadap peradaban Islam di beberapa
negara di kawasan Asia Tenggara di antaranya sebagai berikut:8
a) Brunei Darussalam
Pengaruh mayoritas muslim terhadap peradaban Islam di Burnei dapat terlihat
saat masyarakat Brunei menyambut kedatangan Inggris dengan tanpa prasangka
buruk dan menunjukkan sikap toleran (tasammuh). Dengan demikian, terlihat sikap
yang ditunjukkan oleh masyarakat Burnei merupakan cerminan perkembangan Islam
dari aspek karakter.
b) Malaysia
Pada tahun 1980-an, Islam di Malaysia mengalami perkembangan dan
kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiatan dakwah dan kajian Islam
oleh kaum intelektual. Setiap tahun juga diadakan kegiatan internasional seperti
Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an yang selalu diikuti oleh Qori dan Qori’ah Indonesia.
Secara konsutitusinal, Islam menjadi status resmi sebagai agama negara federasi
Malaysia. Islam telah menjadi ideologi utama kaum oposi seperti yang terjadi pada
kebanyakan negara muslim lainnya. Mayoritas muslim di Malaysia memberikan
pengaruh pada peradaban Islam dengan membuang jauh-jauh kepercayaan animisme.
Sejak memeluk Islam selama masa kerajaan Malaka (abad XV), bangsa Melayu tak
pernah lagi mengubah agamanya.

8
Andi Herawati, Eksistensi Islam di Asia Tenggara, Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan dan Studi
Islam, 2, 4, (2018), 119-219.
7
c) Indonesia
Mayoritas muslim pada negara Indonesia membawa pengaruh bagi peradaban
Islam melalui munculnya organisasi-organisasi Islam dengan jumlah yang banyak.
Organisasi-organisasi tersebut seperti NU dan Muhammadiyah ataupun organisasi di
era reformasi seperti Front Pembela Islam (FPI) dan MMI (Majelis Mujahidin
Indonesia) bertujuan menyatukan orang-orang Islam. Selain itu, madrasah-madrasah
tempat menempa ilmu agama yang sangat perlu bagi kelangsungan agama Islam itu
sendiri.

8
BAB III
PENUTUP

Dari beberapa sejarah, diketahui bahwa keunikan agama Islam dalam


perkembangan keilmuan dan penerapan sikap yang baik sangat berpengaruh dalam
menghindari berbagai ancaman negara lain yang bukan merupakan negara mayoritas
muslim. Persatuan dan kerja sama antar negara mayoritas Islam di Asia Tenggara
sangat diperlukan karena memiliki pengaruh yang sangat besar dalam peradaban
Islam di kawasan Asia Tenggara.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Faizal dan Ananda, Rifki Abror. 2018. Kedatangan dan Penyebaran Islam di
Asia Tenggara: Tela’ah Teoritik tentang Proses Islamisasi Nusantara. Analisis:
Jurnal Studi Keislaman, 18(2):1867-100.

Gunawan, Syafri. 2019. Peranan Islam dalam Pembangunan Peradaban Dunia.


Jurnal El-Qanuny, 5(1):45-62.

Hayat, Bahrul. 2012. Kontribusi Islam Terhadap Masa Depan Peradaban di Asia
Tenggara. MIQOT, XXXVI(1).

Helmiati. 2014. Sejarah Islam Asia Tenggara. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau:Pekanbaru,
hlm. 13.

Herawati, Andi. 2018. Eksistensi Islam di Asia Tenggara. Ash-Shahabah: Jurnal


Pendidikan dan Studi Islam, 4(2):119-219.

M, Dahlan M. 2013. Dinamika perkembangan Islam di Asia Tenggara Perspektif


Histori. Jurnal Adabiah, XIII(1):2-3.

Rahmawati. 2014. Islam di Asia Tenggara. Jurnal Rihlah, II(1):104.

Sebaguk. 2000. Sejarah Peradapan di Asia Tenggara. Gelora Aksara Pratama:


Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai