Evidence Based Dalam Praktk Kehamilan
Evidence Based Dalam Praktk Kehamilan
Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian
dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia.
Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
2. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab jika itu dilakukan
bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.
Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit, gerakan
ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena psikologis
(misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau
menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa dibenarkan.
3. Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantung baju si Ibu agar
janin terhindar dari marabahaya
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu.
4. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan
mengganggu janin.
Fakta: secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga
pada malam hari tidak dianjurkan bepergian. Secara medis-biologis, ibu hamil
tidak dianjurkan kelaur malam terlalu lama, apalagi larut malam. Kondisi ibu dan
janin bisa terancam karena udara malam kurang bersahabat disebabkan banyak
mengendapkan karbon dioksida (CO2).
5. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya tak
terlilit tali pusat.
Fakta: Ini pun jelas mengada-ada karena tak ada kaitan antara handuk di leher
dengan bayi yang berada di rahim. Secara medis, hiperaktivitas gerakan bayi,
diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat karena ibunya terlalu aktif.
6. Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga
batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
7. Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar
siam.
Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak
dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini
hanyalah sebuah mitos.
10. Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit
bayi.
Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu
diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin
memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga
timbul bercak-bercak pada kulitnya.
11. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit
berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil,
melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan
ikan matang. Karena kebersihannya jelas terjaga ketimbang ikan mentah.
12. Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman dingin
diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan
bayi akan sulit keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang
bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tak dilarang, asal tak berlebihan.
Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu
hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu
berdampak tak baik.
13. Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari)
menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah dalam usus
halus menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah
diserap oleh usus.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hartanti Bahar Amd,keb dengan judul
Kondisi sosial budaya berpantang makanan dan implikasinya pada kejadian
anemia ibu hamil (Studi kasus pada masyarakat pesisir Wilayah Kerja Puskesmas
Abeli di Kota Kendari) Tahun 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
makanan yang dipantang oleh ibu hamil selama masa kehamilan terdiri atas
golongan hewani, golongan nabati dan gabungan dari keduanya (golongan nabati
dan hewani).
Makanan yang dipantang ibu hamil dari golongan hewani adalah cumi-cumi, gurita,
kepiting, daging, kepiting dan udang yang baru ganti kulit, ikan pari, ikan yang tidak
memiliki lidah, ikan yang memiliki banyak duri (terundungan) dan telur bebek.
Kepercayaan berpantang makan ini didasarkan atas hubungan asosiatif antara
bahan makanan tersebut menurut bentuk atau sifatnya dengan akibat buruk yang
akan ditimbulkan bagi ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Ibu hamil berpantang
makan cumi-cumi sebab cumi-cumi berjalan maju mundur diasosiasikan dengan
proses melahirkan yang sulit di pintu lahir, bayi akan menyulitkan persalinan
dengan maju mundur pada saat proses kelahiran.
Kepiting dilarang karena dikhawatirkan anak akan nakal dan suka menggigit
jika besar. Gurita dilarang sebab bersifat lembek diasosiasikan dengan bayi yang
juga akan lemah fisiknya seperti gurita. Kepiting dan udang yang baru ganti kulit
dilarang sebab bertekstur lembek tidak bertulang diasosiasikan dengan anak yang
juga akan lemah tak bertulang jika lahir, begitu juga dengan ikan pari dipantang
karena memiliki tulang lembut dipercayai akan menyebabkan bayi juga bertulang
lembut, daging dipantang karena dikhawatirkan ibu akan kesulitan melahirkan jika
bayinya terlalu sehat, ikan yang bemiliki banyak duri (terundungan) dilarang karena
akan menyebabkan perasaan ibu hamil tidak enak dan menimbulkan rasa panas
selama kehamilan, telur bebek dipantang karena akan menyulitkan persalinan.
Makanan yang dipantang oleh ibu hamil dari golongan nabati adalah mangga
macan, durian, nenas, nangka, sayur rebung, pisang kembar, daun kelor, nangka
muda, kelapa muda, pepaya muda, terong dan tebu.
Ibu hamil berpantang makan mangga macan, durian, nenas, dan nangka karena
dianggap bersifat panas dikaitkan dengan keyakinan dikotomi panas dingin. Ibu
hamil dianggap dalam kondisi dingin sehingga tidak boleh makan makanan yang
sifatnya panas sebab dapat menyebabkan keguguran kandungan pada umur
kehamilan muda.
Kelapa muda dipantang pada awal kehamilan karena dapat mengakibatkan
keguguran, rebung dilarang karena dikhawatirkan akan menyebabkan anak
memiliki banyak bulu/rambut jika lahir, pisang kembar dipantang diasosiasikan
anak juga akan kembar jika lahir, daun kelor dilarang karena mengandung getah
yang pedis yang akan menyebabkan rasa sakit dalam proses kelahiran dikenal
dengan sebutan “getah kelor”, juga karena daun kelor yang berakar diasosiasikan
dengan ari-ari bayi yang juga akan berakar.
Ibu hamil berpantang mengkonsumsi nangka muda karena nangka muda juga
memiliki getah yang akan menyebabkan rasa sakit dalam proses kelahiran. Pepaya
muda dipantang karena dapat menyebabkan gatal-gatal pada ibu hamil dan bayi
yang ada didalam kandungan. Terong dilarang karena juga dapat mengakibatkan
gatal-gatal pada ibu dan bayinya. Tebu dilarang karena akan menyebabkan rasa
sakit karena ibu akan mengeluarkan banyak air mendahului proses kelahiran
diasosiasikan dengan tebu yang juga mengandung banyak air.