Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN UTS PENGNATAR EKONOMI

Nama : Fikri Nailul Autar


Prodi : Ekonomi Syariah
Nim : ( 23602021002 )

1. Landasan penerapan ekonomi Islam didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang


terdapat dalam ajaran agama Islam. Beberapa landasan utama ekonomi Islam meliputi:

- Tawhid: Prinsip keesaan Allah yang mengajarkan bahwa segala sesuatu berasal dari
Allah dan kepemilikan sejati adalah milik-Nya. Dalam konteks ekonomi, hal ini
mengimplikasikan bahwa manusia adalah khalifah di bumi dan bertanggung jawab untuk
mengelola sumber daya dengan adil dan bertanggung jawab.

- Keadilan: Prinsip keadilan dalam ekonomi Islam menekankan pentingnya distribusi


kekayaan yang adil dan merata di antara masyarakat. Hal ini melibatkan penghindaran
eksploitasi dan penindasan dalam transaksi ekonomi.

- Larangan riba: Riba atau bunga dianggap sebagai praktik yang tidak etis dalam ekonomi
Islam. Dalam sistem ekonomi Islam, riba dilarang dan digantikan dengan prinsip bagi
hasil (mudharabah) atau sewa (ijarah) dalam transaksi keuangan.

2. Tantangan dan problematika dalam penerapan ekonomi Islam meliputi:

- Kurangnya pemahaman: Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman yang
mendalam tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam di kalangan masyarakat dan praktisi
ekonomi. Hal ini dapat menghambat penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam secara
efektif.

- Kompleksitas: Ekonomi Islam melibatkan prinsip-prinsip yang kompleks dan terkadang


sulit untuk diterapkan dalam praktik. Misalnya, dalam sistem keuangan Islam,
pengembangan instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah dapat menjadi
tantangan.
- Keterbatasan infrastruktur: Beberapa negara mungkin menghadapi keterbatasan
infrastruktur yang memadai untuk mendukung penerapan ekonomi Islam. Misalnya,
kurangnya lembaga keuangan syariah atau kurangnya regulasi yang memadai untuk
mendukung aktivitas ekonomi Islam.

- Perbedaan interpretasi: Terdapat perbedaan interpretasi dalam menerapkan prinsip-


prinsip ekonomi Islam. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan pendekatan dan praktik di
berbagai negara atau komunitas Muslim.

- Globalisasi: Dalam era globalisasi, ekonomi Islam dihadapkan pada tantangan dalam
beradaptasi dengan sistem ekonomi global yang didominasi oleh prinsip-prinsip ekonomi
konvensional. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan ekonomi Islam untuk berkembang
dan bersaing secara global.

3. Berikut adalah perbedaan antara ekonomi Islam dan ekonomi konvensional dalam
bentuk tabel:

Ekonomi Islam Ekonomi Konvensional


Didasarkan pada prinsip-prinsip syariah dan Didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi
ajaran agama Islam konvensional dan teori ekonomi
Mengutamakan keadilan dan distribusi Mengutamakane fisiensi dan
kekayaan yang adil pertumbuhan ekonomi
Larangan riba dan praktik keuangan yang Mengizinkan bunga dan praktik
tidak etis keuangan

4. Beberapa instrumen dalam ekonomi Islam meliputi:

a) Musharakah: Musharakah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
membagi keuntungan dan risiko dalam suatu usaha. Setiap pihak menyumbangkan modal
dan bekerja sama dalam mengelola usaha tersebut. Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai
dengan kesepakatan sebelumnya.

b) Mudharabah: Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara pemilik modal


(shahibulmaal) dan pengelola usaha (mudharib). Pemilik modal menyediakan dana,
sementara pengelola usaha bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan usaha.
Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, sedangkan kerugian
ditanggung oleh pemilik modal.

c) Murabahah: Murabahah adalah transaksi jual beli dengan keuntungan yang telah
disepakati sebelumnya antara penjual dan pembeli. Penjual mengungkapkan harga pokok
barang dan menambahkan keuntungan yang disepakati. Pembeli membayar harga tersebut
dalam jangka waktu tertentu.

d) Ijarah: Ijarah adalah kontrak sewa yang melibatkan pemindahan hak penggunaan atau
manfaat dari suatu aset kepada pihak lain untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan
pembayaran sewa.

e) Wakalah: Wakalah adalah kontrak yang melibatkan pemberian wewenang kepada pihak
lain untuk melakukan tindakan atau transaksi atas nama pihak yang memberikan
wewenang.

5. Dalam ekonomi Islam, konsep hak milik dan kepemilikan didasarkan pada prinsip-
prinsip berikut:

a) Hak Milik Individu: Ekonomi Islam mengakui hak milik individu atas harta benda yang
diperoleh secara halal. Hak milik individu dihormati dan dilindungi, asalkan harta tersebut
diperoleh dengan cara yang sah dan tidak melanggar prinsip-prinsip Islam.

b) Kepemilikan Bersama: Ekonomi Islam juga menganjurkan kepemilikan bersama dalam


beberapa aspek ekonomi. Misalnya, dalam bentuk kerjasama seperti musharakah dan
mudharabah, keuntungan dan risiko dibagi bersama antara pihak-pihak yang terlibat.

c) Penggunaan yang Bertanggung Jawab: Dalam ekonomi Islam, kepemilikan dianggap


sebagai amanah dari Allah, dan individu diberi tanggung jawab untuk menggunakan harta
mereka dengan cara yang bertanggung jawab. Penggunaan harta harus sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam, termasuk memberikan zakat dan bersedekah kepada yang
membutuhkan.
d) Larangan Riba: Ekonomi Islam melarang praktik riba, yaitu pengambilan keuntungan
yang tidak adil atau bunga yang dikenakan pada pinjaman uang. Hal ini bertujuan untuk
mencegah eksploitasi dan ketidakadilan dalam sistem ekonomi.

6. Beberapa aspek sistem ekonomi yang telah diterapkan di Indonesia :

a) Ekonomi Pancasila: Indonesia menerapkan sistem ekonomi Pancasila, yang didasarkan


pada prinsip-prinsip Pancasila sebagai ideologi negara. Prinsip-prinsip ini meliputi
keadilan sosial, kerakyatan, persatuan, dan kesejahteraan.

b) Ekonomi Pasar: Indonesia juga menerapkan sistem ekonomi pasar, di mana kegiatan
ekonomi didasarkan pada mekanisme pasar yang melibatkan penawaran dan permintaan.
Pemerintah berperan dalam mengatur dan mengawasi pasar untuk mencegah monopoli
dan praktik yang merugikan konsumen.

c) Ekonomi Syariah: Seiring dengan pertumbuhan populasi Muslim di Indonesia, ekonomi


syariah juga telah berkembang. Beberapa sektor ekonomi, seperti perbankan, asuransi, dan
investasi, telah mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Anda mungkin juga menyukai