Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG RENCANA PELATIHAN KARYAWAN

Disusun oleh:

NAMA : NOVIA ARDILA

NPM : 225000050

Dosen pengampu : Kristianto ,SE.MM

UNIVERSITAS SIMALUNGUN
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga
saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “RENCANA
PELATIHAN KARYAWAN”. Makalah ini ditulis dalam rangka sebagai tugas mata
kuliah PENGEMBANG MANAJEMEN .Terima kasih saya ucapkan kepada dosen
pembimbing dan rekan-rekan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Saya menyadari bahwa makalah ini kurang dari kesempurnaan, oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi setiap pembaca.
Pematang siantar 15 desember 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelatihan merupakan kewajiban perusahaan dan semua pihak yangterkait


dalam pengembangan dan perencanaan usaha. Hal ini dikarenakandengan
diadakannya pelatihan maka perusahaan melakukan investasi jangka Panjang
terhadap pengembangan nilai yang dimiliki perusahaanmelalui adanya
pelatihan perusahaan dapat mengembangkan sertamenambah pengetahuan
dan keterampilan karyawan sehingga dapatsemakin mengefisiensikan dan
mengefektifkan kinerja karyawan. Penilain atas pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksankan karyawanatau sering disebut juga sebagai penilaian kinerja atau
penilaian prestasi juga mutlak dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana
keberhasilan pelatihan dan prestasi karyawan tersebut. Menurut Hasibuan,
prestasi kerja adalah sesuatu hasil kerja yangdicapai seseorang dalam
melakukan tugasnya yang dibebankankepaadanya yang didasarkan pada
kecapakan, pengamatan, kesungguhanserta waktunya. Pelatihan atau training
dimaksudkan untuk memperbaikidan mengembangkan sikap, tingkahlaku,
keterampilan dan pengetahuandari karyawan sesuai dengan keinginan
perusahaan. Dengan demikian pelatihan harus dilakukan secara terus menerus
untuk memperbaiki kinerjadan prestasi karyawan. Hasil-hasil tersebut perlu
dikaitkan dengan tujuan program yang membantu karyawan yang dilatih untuk
memahami tujuan program. Pelatihan adalah proses secara sistrematis
mengubah tingkahlaku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.

B.Rumusan masalah

1.Apa pengertian karyawan?

2.Apa jenis dan Strategi Pelatihan?

3.Bagaiman Komponen dalam Proses Pelatihan?

4.Bagaimana Manfaat Pelatihan?

5.Apa Tujuan Pelatihan?

C.Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui pengertian karyawan.

2.Unutuk mengetahui apa jeni dan strategi pelatihan.

3.Untuk mengetahui komponen dalam proses pelatihan

.4.Untuk mengetahui manfaat pelatihan

.5.Untuk mengetahui tujuan pelatihan


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Pelatihan Karyawan

Pelatihan merupakan sarana penting dalam pengembangansumber daya


manusia yang baik. Pengembangan di bidang pelatihankaryawan menurut
Edwin B Flippo merupakn suatu usaha peningkatan knowledge dan skills
seorang karyawan untuk menerpakan aktivitas kerjatertentu. Dengan
pelatihan perusahaan memperoleh masukan yang baik menghadapi tantangan-
tantangan manajemen yang terus berkembangdengan memiliki karyawan yang
dapat memenuhi penyelesaian masalah-masalah yang ada. Istilah pelatihan
berasal dari kata traning dalam Bahasa inggrisyang berarti:”a short-term
educatiol process utilizing a systematic and organized procedure bu which non-
managerial personnel learn technical knowledge and skills for a defenite
purpose”.Sesuai dengan pengertiantersebut, pelatihan merupakan proses
jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi
dimana pegawai non manajerialmempelajari pengetahuan dan keterampilan
teknis dalam tujuan terbatas.Pelatihan terdiri dari program-program yang
disusun terencana untuk memperbaiki kinerja di level individual, kelompok,
dan organisasi,memperbaiki kinerja yang dapt di ukur perubahannya melalui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dan perilaku social dari karyawan itu.
B.Jenis dan Strategi Pelatihan

1.Jenis Pelatihan

a.On The Job Traning

Orientasi lapangan ini biasanya dilaksanakan olehdepartemen SDM,


dengan cara melibatkan karyawan baru untuk terlibat secara langsung dalam
kegiatan operasional perusahaan. Menurut Gary Desseler, Orientasi karyawan
adalah memberikaninformasi latar belakang kepada karyawan baru yang
dibutuhkanuntuk melakukan pekerjaan mereka secara memuaskan,
sepertiinformasi tentang peraturan perusahaan. Program-program ini dapat
dimulai dari pengenalan singkat secarainformal atau dengan Kursus formal
yang Panjang. Orientasi yang berhasil harus memenuhi empat hal utama, yaitu:

1).Karyawan baru harus merasa diterima dan nyaman.

2).Orang itu harus memahami organisasi tersebut dalam maknaluas (masa lalu,
masa kini, budaya, dan visi masa depan).

3).Fakta kunci seperti kebijakan dan prosedur, karyawan harus jelas mengenai
apa yang diharapkan dalam hal pekerjaan dan perilaku.

4).Orang itu harus memulai menjalankan proses untuk membiasakan diri


dengan cara perusahaan bertindak danmelakukan banyka hal.

b. Outside Training

Dalam banyak hal, perusahaan sering menggunakan pelatihan


diluar(outside training), dalam konteks pemahaman bahwa dilatih diluar
perusahaan oleh orang dalam, atau orang luar (diserahkan perusahaan lain).
Pelatihan luar (outside training ) ini keunggulannya salah satunya adalah
memberikan pencitraan pada para karyawan bahwa perusahaan mampu
melaksanakan kegiatan pelatihan di luar.Strategi pelatihan Strategi yang dapat
ditempuh dalam pelatihan SDM dimulaidari pengkajian kebutuhan untuk suatu
program, persiapan dan pelaksanaan pelatihan, evaluasi dan pembinaan untuk
meningkatkanefisiensi dan efektivitas implementasi pelatihan.
Mengembangkankerja sama dengan pihak pemakai untuk mendukung
pelaksanaan pelatihan merupakan strategi yang cukup penting.

2. strategi pelatihan
Strategi yang dapat ditempuh dalam pelatihan SDM dimulai dari
pengkajian kebutuhan untuk suatu program, persiapan dan pelaksanaan ,
evaluasi dan pembinaan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas
implementasi pelatihan. Mengembangkan kerja sama dengan pihak pemakai
untuk mendukung pelaksanaan pelatihan merupakan strategi yang cukup
penting.

a.Penilaian kebutuhan
Salah satu kegiatan dalam pengkajian ini adalah mengkajimutu unjuk kerja
personil, agar perencanaan pelatihan mencapaisasaran, maka perusahaan
perlu mengkaji mutu untuk kerjakaryawan di lingkungannya secara
konferehensif.

b. Persiapan dan pelaksanaan pelatihan


Pelaksanaan pelatihan memerlukan persiapan, diantara persiapan itu
adalah memuat kebiijakan pertemuan denganinstruktur, membuat jadwal,
mempersiapakan fasilitas proses belajar mengajar. Untuk membuat persiapan
pelatihan, perlumengadakan pertemuan dengan seluruh instruktur.

Subtasnsi kurikulum perlu menyentuh seluruh kebutuhanorganisasi dan


pertumbuhan kepribadian peserta. Jika dilihat darimateri kurikulum, agar
peserta mengalami perubahan yangmendasar sebagai aparat pemerintah,
maka kurikulum secarasubstansi memuat tentang:
1.Keterampilan teknis yaitu kemampuan untuk menggunakanalat-alat,
prosedur dan Teknik dari suatu bidang kegiatantertentu.

2.Keterampilan konseptual yaitu kemampuan mengkoordinasidan


mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatanorganisasi sehingga
organisasi dapat dilihat sebagai satukesatuan yang utuh

3.Keterampilan manusiawi yaitu kemampuan untuk bekerjadengan orang lain


memahami dan merancang serta mendorongorang lain. Orang lain itu
termasuk bawahan.

4.Keterampilan politis yaitu keterampilan yang mampumemperoleh kekuatan


untuk mencapai tujuan organisasi.Keterampilan politis termasuk menentukan
hubungan yang benar dan mempengaruhi orang yang benar.

5.Pertumbuuhan kepribadian diharapkan tumbuh sikap yang positif terhadap


seluruh tugas pengabdiannya, dan kedewasaan bertindak.

c. Penempatan dan peningkatan kinerja karyawan


Penempatan personil setelah mengikuti pelatihanmerupakan sebagai salah
satu tindakan manajemen. Penempatanini menunjukkan berbagai variasi. Ada
yang di antara mereka yangdipromosikan atau ditempatkan pada posisi yang
lebih tinggi darisebelum mengikuti pelatihan.

C. Komponen dalam Proses Pelatihan

1. Analisi kebutuhan pelatihanKebutuhan


pelatihan harus dilakukan melalui suatu analisi, baik ditingkat organisasi,
jabatan, maupun individu. Penentuan kebutuhanakan pelatihan dengan analisi
tingkat organisasi, jabatan, tugas danindividu tersebut dapat dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu yang akan
menganalisi berbagaikebutuhan perusahaan.

a. Performance analysis
Pendekatan ini mulai analisisnya dengan menjawab pertanyaankinerja
jabatan apa yan dibutuhkan ?Pertanyaan ini dapat dijawab pada langkah
sebagai berikut:

1)Menentukan kinerja jabatan yang dibutuhkan

2.Menentukan titik kritis keluaran yang diharapkan dari jabatantersebut

3)Menentukan tugas apa yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan kinerja


jabatan tersebut

4)Menentukan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkanuntuk


mengerjakan tugas dengan baik.

5)Menentukan faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja jabatan tersebut


seperti desain jabatan, sumber daya yangtersedia

b. Task Analysis
Pendekatan ini dimulai analisis dengan menjawab pertanyaan tugasapa
yang dibutuhkan ? Pertanyaan ini dapat dijawab pada langkah sebagai berikut:

1).Menentukan tugas apa yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan kinerja


jabatan tersebut.

2).Menentukan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk


mengerjakan tugas dengan baik.

2. Sasaran Pelatihan
Setiap pelatihan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas
sasaranyang ingin dicapainya. Apakah pelatihan tersebut sasarannya untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan
(technical skill) atau untuk meningkatkan kecakapanmemimpin (managerial
skill ).

3. Kurikulum pelatihan
Dalam penyusunan suatu program pelatihan, hal-hal yang
perludiperhatikan adalah kaitannya dengan jangka waktu penyelenggaraan
pelatihan, kategorisasi berbagai mata pelajaran.

4. Peserta pelatihan
Dalam program pelatihan, peserta merupakan slaah satu unsur yang
penting karen aprogram pelatihan merupakan suatu kegiatan yang diberikan
kepada karyawan oleh pihak perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan
kapabilitas karyawan berupa pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan
baik Teknik maupun non Teknik kepada karyawan sesuai dengan tugas dan
tanggng jawab masing-masing.

5. Pelatih (trainer)
Mencari dan memilih pelatih bukanlah perkara yang susah bukan pula
perkara yang mudah dalam perusahaan besar terrdapat bagian khususyang
disebut bagian pelatihan(trainer departemen) yang dikepalaioleh seorang
kepala bagian pelatihan atau trainig manger.

6. Pelaksanaan Dalam melaksankan program


pelatihan ini setiap pelatih mengajarkan materi pelatihan kepada
karyawan. Sebelum melaksanakan program pelatihan peran pimpinan
sangatlah berarti dalam memberikan tugaskepada para bawahan. Seorang
pimpinan harus dapat bertindak sebagai pelatih.

D. Manfaat Pelatihan
Manfaat dari program pelatihan yaitu:

1.Menigkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas.

2.Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk


mencapaistandar-standar kinerja yang diterima.

3.Menciptakan sikap, loyalitas dan kerja sama yang lebihmenguntungkan.

4.Memenuhi persyaratan – persyaratan perencanaan SDM.


5.Mengurangi jumlah dan biaya kecelakan kerja.

6.Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadimereka.

7.Bisa menemukan potensi para karyawan dalam perusahaan

8.Lebih memahami tren terbaru

9.Mampu meningkatkan produktivitas karyawan dalam perusahaan

E. Tujuan Pelatihan
Adrew F. Sikula menyatakan tujuan pelatihan adalah :

1. Productivity

Dengan pelatihan akan dapat meningkatkan kemampuan,


pengetahuan,keterampilan dan perubahan tingkah laku.

2. Quality

Penyelenggaraan pelatihan tidak hanya dapat memperbaiki kualitasdari tenaga


kerja namun diharapkan akan dapat memperkecilkemungkinan terjadinya
kesalahan dalam bekerja.

3. Human Resource Planning

Dengan adanya pelatihan akan memudahkan seorang pekerja untuk mengisi


kekosongan jabatan dalam suatu perusahaan sehingga perencanaan tenaga
kerja dapat dilakukan sebaik-baiknya.

4. Moralle

Diharapkan dengan adanya pelatihan akan dapat meningkatkan prestasikerja


dari karyawan sehingga akan dapat menimbulkan peningkatan upah karyawan.

5. Indirect Compensation

Pemberian kesempatan pada karyawan untuk mengikuti pelatihan dapat


diartikan sebagai pemberian balas jasa atas prestasi yang telah dicapai pada
waktu yang lalu, diman dengan mengikuti program tersebut tenaga kerja yang
bersangkutan mempunyai kesempatan untuk lebih dapat mengembangkan
diri.

6. Health and Safety

Merupakan langkah terbaik dalam rangka mencegah atau


mengurangiterjadinya kecelakaan kerja dalam suatu perusahaan sehinggan
akanmenciptakan suasana kerja yang tenang, aman dan adanya stabilitas pada
sikap mental mereka.

7. Obsolence prevention

Pelatihan akan mendorong inisiatif dan kreativitas tenaga kerja,langkah ini


diharapkan dapat mencegah tenaga kerja dari sifatkadaluarsa. Artinya
kemampuan yang dimiliki tenaga kerja dapatmenyesuaikan diri dengan
perkembangan teknologi.

8. Personal growth

Memberikan kesempatan bagi seorang tenga kerja untuk meningkatkan


pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja termasuk
meningkatan perkembangan pribadinya.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pelatihan merupakan sarana penting dalam pengembangan sumber daya


manusia yang baik. Pengembangan di bidang pelatihan karyawanmenurut
Edwin B Flippo merupakn suatu usaha peningkatan knowledge dan skills
seorang karyawan untuk menerpakan aktivitas kerja tertentu.

 Jenis pelatihan:

a.on the job training

b.outside training

 strategi pelatihan:

a.penilaian kebutuhan

b.Persiapan dan pelaksanaan pelatihan

c.Penempatan dan peningkatan kinerja karyawan

 Komponen dalam Proses Pelatihan:

a.Analisi kebutuhan pelatihan

b.Sasaran Pelatihan
c.Kurikulum pelatihan.

B.Saran

Program pelatihan harus direncanakan dan didukung secara sistematisoleh


kebijakan personalia yang relevan dan yang didasarkan padasasaran
perusahaan dan harus ditinjau secara berkala

Anda mungkin juga menyukai