Laporan Aplikasi Komputer2D
Laporan Aplikasi Komputer2D
Dosen Pengampu :
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BOJONEGORO
Kinerja dari SAP 2000 ini adalah membuat model-model struktur atau portal bangunan.
Kemudian diberi beban-beban kerja seperti beban hidup, beban mati, beban gempa, beban angin
dan sebagainya. Output dari program ini adalah momen, gaya geser, dan gaya normal yang
diperlukan untuk keperluan mendesain kebutuhan tulangan pada elemen struktur. Adapun,
Perbedaan SAP2000 dan ETABS yang utama adalah dalam desain. ETABS lebih cocok untuk desain
struktur gedung tinggi dan struktur beton, sementara SAP2000 lebih cocok untuk desain struktur metal
dan kayu. Tidak hanya itu, ETABS memiliki fitur yang lebih baik untuk analisis non-linier, sementara
SAP2000 lebih baik untuk analisis linier.
3
2.2 Fungsi Aplikasi SAP2000
Sebagai salah satu software yang digunakan teknik sipil, SAP 2000 bisa membantu dalam
pekerjakan perencanaan struktur bangunan yang diantaranya adalah:
Prinsip utama penggunaan program ini adalah pemodelan struktur, eksekusi analisis, dan
pemeriksaan atau optimasi desain; yang semuanya dilakukan dalam satu langkah atau tampilan.
Tampilan berupa model secara real time sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan
pemodelan secara menyeluruh dalam waktu singkat namun hasilnya akurat. Beberapa
kemampuan program ini antara lain:
4
3.1 Langkah-langkah Merancang dan menganalisis Struktur
Setelah mendapatkan model Struktur Portal Beton Bertulang sesuai dengan soal yang akan dianalisis.
Adapun, Langkah-langkah menganalisa dengan SAP2000 yakni sebagai berikut.
1) membuka dan menjalnkan aplikasi SAP2000, berikut tampilan awal dari software SAP2000.
2) kemudian, akan muncul kotak dialog baru berisi model-model awal (template) dari struktur dan pilih
model “2D Frames”.
5
3) selanjutnya, akan muncul tampilan awal yakni, sebagai berikut.
4) pada tampilan awal, model struktur akan diberi perletakan jepit pada setiap ujung kolom.
6
5) lalu, berkaitan dengan definisi tiap-tiap material. Pada soal didefinisikan material dengan mutu beton
Fc’ 20 MPa. Dengan cara Klik Define > Materials > Modify/show material pada 4000Psi
6) pada soal didefinisikan pula mutu baja tulangan longitudinal BJTD 40 dengan klik add new material.
7
7) lanjutnya, didefinisikan mutu baja tulangan geser BJTP 24 dengan cara klik add copy material pada
mutu baja tulangan longitudinal.
8) tentukan elemen kolom dengan cara klik tab define > section properties > frame sections dan pilih add
new property dan ganti frame section property type ke concrete, pilih bentuk rectangular dengan tipe
sesuai dengan dimensi dari soal.
8
Kolom 400 x 500
9
10) lalu, setelah proses pendefinisian material. Berikutnya adalah menempatkan hasil pendefinisian
tersebut ke tiap-tiap penampang material sesuai dengan gambar model struktur. Dengan cara klik
frame yang akan diberi pendefinisian > tab assign > frame > frame section > pilih penampang
material sesuai dengan model struktur.
10
11) kemudian, melakukan pembebanan pada struktur. Adapun pembebanan, dilakukan dengan beban
terpusat dan beban merata sesuai dengan DEAD, LIVE, dan QUAKE. Jadi memiliki load pattern yang
berbeda.
11
Load Pattern Live
12
13
Load Pattern Quake
1,2 DL + 1,6 LL
1,2 DL + 0,5 LL + 1 EL
1,2 DL + 0,5 LL – 1 EL
14
13) adapun, berikut merupakan tampilah keseluruhan hasil kombinasi pembebanan.
15
14) kemudian menganalisis struktur dengan cara klik tab analyze > set analysis > plane frame > ok dan
klik tab analyze > run analysis
16
15) aplikasi SAP2000 merilis hasil deformasi dari struktur akibat pembebanan.
16) adapun, hasil-hasil dari analisis mulai dari hasil reaksi, gaya aksial, gaya geser, momen pada tiap
kombinasi pembebanan model.
Hasil Reaksi
17
Hasil Gaya Aksial
18
Hasil Gaya Geser
19
Hasil Bidang Momen
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pada pembahasan ini, terdapat sebuah model struktur berbentuk struktur beton bertulang 2D yang terdiri
dari perletakan jepit (fixed) pada tiap ujung kolomnya. Dengan spesifikasi struktur :
➢ 1,2 DL + 1,6 LL
➢ 1,2 DL + 0,5 LL + 1 E
➢ 1,2 DL + 0,5 LL – 1 E
• Satuan KN, M, C
4.1.1 Defleksi
21
4.1.2 Reaksi Perletakan
22
4.1.3 Gaya Aksial
23
4.1.4 Bidang Gaya Geser (SFD)
24
4.1.5 Bidang Momen (BMD)
25
26