Distribution Fuel
Distribution Fuel
E-mail: imam_halimi@yahoo.co.id
Abstrak
Distribution fuel simple system merupakan salah satu teknologi otomasi yang memenuhi perkembangan zaman dalam
menghadapi tantangan kemajuan teknologi. Sistem ini digunakan dalam industri minyak dan gas yang mampu
memindahkan bahan bakar dari tangki penyimpanan ke mobil pengangkut bahan bakar melalui terminal-terminal.
Tulisan ini memaparkan rancangan model kontrol yang mampu mengendalikan dan menghitung keluar masuknya bahan
bakar. Sehingga meningkatkan efisiensi yang diinginkan pada industri minyak dan gas, karena menghemat waktu dan
menekan biaya produksi. Model pengendalian sistem distribusi bahan bakar sederhana ini lebih unggul dibanding
dengan sistem yang masih mengadopsi sistem maupun perangkat konvensional. Hasil dari perancangan bahwa sistem
dapat bekerja sesuai dengan filosofi kontrol dalam bentuk simulasi.
Abstract
Distribution fuel simple system is one of the automation technologies that meet the times in facing the challenges of
technological progress. this system is used in the oil and gas industry that is able to move fuel from storage tanks to fuel
cars through terminals. This paper describes the design of control models that can control and calculate the outflow of
fuel. Thereby increasing the desired efficiency of the oil and gas industry, as it saves time and lowers production costs.
Model control fuel distribution simple system is superior compared to the system that still adopt the system as well as
conventional devices. The result of designing that the system can work in accordance with the control philosophy in the
form of simulation.
minyak dari pengisian tangki sampai ke bahan bakar Dengan menggunakan IEC-61131 maka teknisi dapat
yang akan disalurkan. Sistem ini juga dapat mengembangkan algoritma kontrol untuk merek
mengefisiensikan bahan bakar yang akan dikeluarkan controller tertentu yang juga dapat mengirim program
karena memudahkan kita dalam mengetahui sirkulasi yang sama ke merek yang lain dengan tujuan modifikasi
jumlah BBM yang keluar serta menekan angka maupun proses subsistem input atau output. Seorang
kehilangan (losses) dan kebocoran BBM dari programmer dapat mengembangkan algoritma kontrol
operasional penerimaan, penimbunan, dan penyaluran dalam sebuah proyek dengan menggunakan kombinasi
ke dalam truk tangki distribusi BBM. Gambar 1 adalah dari lima bahasa pemrograman, yaitu instruction list,
gambar sistem kontrol P&ID distribution fuel system structured text, ladder diagram, function block diagram,
[1]. dan sequential function chart. Algoritma kontrol dapat
dikombinasikan dalam unit organisasi program (POU)
yang meliputi fungsi, blok fungsi, dan program. POU
dapat digunakan kembali dalam sebuah program dan
dapat disimpan dalam library pengguna untuk dikirim
ke program kontrol lainnya [5].
Pada proyek distribution fuel simple system, metode Kondisi awal pada MOV1_2, MOV1_3, MOV1_4,
penelitian yang digunakan sebagai berikut: MOV1_6, MOV2_2, MOV2_3, MOV2_4, MOV2_6,
1. Perancangan sistem distribution fuel simple system MOV3_1, adalah manual close, dan PUMP1_2, dan
dalam bentuk P&ID. (Gambar 1) PUMP2_2 adalah manual stop, serta kondisi awal pada
2. Membuat sistem kontrol atau pengendalian MOV1_5, MOV2_5 adalah manual close dan PUMP3_1
menggunakan PLC ControlWave Micro dengan adalah auto stop.
bahasa pemrograman function block dan SCADA
Wonderware pada sistem distribution fuel simple 3.3. Mode Loading
system
3. Melakukan pengujian sistem kontrol dengan Mode loading adalah proses terjadinya penerimaan
memadukan PLC dan SCADA dalam bentuk bahan bakar minyak dari truck loading ke tangki
simulator pada Gambar 4. pengumpulan bahan bakar minyak yaitu tangki collector
1 dan collector 2.
3. Hasil dan Pembahasan
3.2 Mode Loading Line 1
Sistem otomasi Distribution Fuel Simple System
disematkan dalam pemrosesan; penampungan, Truck loading mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke
pengelolaan, dan pengirimannya. Sistemnya meliputi Collector 1, MOV1_1 open dan pompa PUMP1_1 run
loading, receiving, intertank, delivering, maintenance secara local.
Hal pertama yang dilakukan dalam sistem ini adalah set
point pada LIT1_1, PT1, LIT1_2, LIT2_1, PT2, LIT2_2,
3.3. Mode Loading Line 2
dan PT3 sebagai syarat untuk menjalankan sistem yang
Truck loading mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke
kita inginkan.
Collector 2, MOV2_1 open dan pompa PUMP2_1 run
secara local.
Keterangan:
L = Low 3.4. Mode Receiving
LL = Low – Low
H = High
Mode receiving adalah terjadinya proses penerimaan
HH = High – High
bahan bakar minyak pada storage 1 dan storage 2.
MOV = Motor Operated Valve
PT = Pressure Transmitter
FT = Flow Transmitter 3.5. Mode Receiving Line 1
LIT = Level Indicator Transmitter
a. Ketika indikasi LIT1_1 pada Collector 1 sesuai
dengan nilai yang di-set, maka mode receiving siap
a. LIT1_1, LIT1_2, LIT2_1, dan LIT2_2. Tabel 1
adalah level BBM pada LIT. untuk di aktifkan,
b. Tekan tombol receiving untuk mengaktifkan mode
Tabel 1 Level BBM receiving. Ketika mode receiving aktif, MOV1_2
open, MOV1_3 open, dan PUMP1_2 run,
Range = 0 – 1000 c. Ketika LIT1_2 mencapai level yang diinginkan
LL = 100 cm sesuai dengan nilai yang di-set sebelumnya, status
L = 300 cm
“ready to delivering” muncul dilayar HMI,
H = 900 cm
HH = 950 cm menginformasikan bahwa mode delivering siap
untuk diaktifkan.
b. PT1, PT2, dan PT3. Tabel 2 adalah ketentuan
tekanan aliran BBM pada pipa. 3.6. Mode Receiving Line 2
Tabel 2 Tekanan aliran BBM a. Ketika indikasi LIT2_1 pada Collector 2 sesuai
dengan nilai yang di-set, maka mode receiving siap
Range = 0 – 100 untuk di aktifkan,
L = 2 Psi
H = 90 Psi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 tahun 2018 : 230-237 233
b. Tekan tombol receiving untuk mengaktifkan mode apakah mampu bekerja dengan baik atau tidak. Pada
receiving. Ketika mode receiving aktif, maka mode maintenance ini item-item dihidupkan secara
MOV2_2 open, MOV2_3 open, dan PUMP2_2 run, manual maupun local.
c. Ketika LIT2_2 mencapai level yang diinginkan a. Ketika mode maintenance diaktifkan.
sesuai dengan nilai yang di-set sebelumnya, status a) MOV1_2, MOV1_3, MOV1_4, MOV1_5,
“ready to delivering” muncul dilayar HMI, MOV1_6, MOV2_2, MOV2_3, MOV2_4,
menginformasikan bahwa mode delivering siap MOV2_5, MOV2_6, dan MOV3_1 kondisinya
untuk diaktifkan. menjadi manual close. Operator dapat
mengoperasikan valve tersebut menjadi open
3.7. Mode Intertank atau close melalui HMI, ataupun secara local.
b) PUMP1_2, PUMP2_2, dan PUMP3_1
Mode Intertank adalah proses penyamarataan tinggi kondisinya menjadi manual stop. Operator
air/minyak pada tangki dengan ketentuan tertentu. dapat mengoperasikan pompa tersebut
a. Mode intertank akan aktif apabila salah satu level menjadi run atau stop melalui HMI, ataupun
Storage mencapai nilai 900 cm yang diindikasikan secara local.
oleh LIT1_2 atau LIT2_2, maka MOV1_4 & b. Mode maintenance dapat di nonaktifkan apabila
MOV2_4 open, MOV1_2, MOV1_3, MOV1_4, MOV1_5, MOV1_6,
b. Jika level keduanya kurang dari 900 cm, maka MOV2_2, MOV2_3, MOV2_4, MOV2_5, MOV2_6,
MOV1_4 atau MOV2_4 close,. dan MOV3_1 manual close, serta PUMP1_2,
PUMP2_2, dan PUMP3_1 manual stop terlebih
dahulu. Selanjutnya tekan tombol maintenance
3.8. Mode Delivering untuk menonaktifkan mode maintenance.
Mode delivery adalah terjadinya proses pengiriman
bahan bakar dari ke storage 1 dan storage 2 ke filling 3.12. Troubleshooting
shed.
Troubleshooting merupakan keadaan dimana sistem
3.9. Mode Delivering Line 1 mengalami kegagalan ataupun kerusakan.
d. Bila level LIT2_2 mencapai 900 cm, maka mode perawatan alat kontrol
receiving berhenti, PUMP2_2 stop, serta MOV2_2 3 Intertank Sistem logic untuk proses
& MOV2_3 close. penyamarataan tinggi
minyak pada tangki
3.14. Troubleshooting for Mode Delivering dengan ketentuan
tertentu.
a. Ketika nilai pada FT1 mencapai set point, maka 4 FeedBack Sistem logic untuk
mode delivering OFF, PUMP3_1 stop, serta pengembalian sisa
MOV3_1, MOV1_5, dan MOV2_5 close. minyak ke tangki
b. Apabila PT3 mendeteksi tekanan melebihi set point 5 Delivering_LINE Sistem logic untuk
yang diberikan, maka mode delivering berhenti, 2 proses pengiriman bahan
PUMP3_1 stop, serta MOV3_1, MOV1_5, dan bakar dari storage 2 ke
MOV2_5 close, lalu BBM akan dialirkan ke filling shed.
Collector melalui MOV1_6 atau MOV2_6 yang 6 Delivering_LINE Sistem logic untuk
level LIT-nya lebih rendah. Sebagai contoh, apabila 1 proses pengiriman bahan
Collector 2 level LIT-nya lebih rendah, maka bakar dari storage 1 ke
MOV2_6 open, dan sebaliknya. Lalu ketika PT3 filling shed.
tekanannya kurang dari 2 Psi, maka MOV1_6 atau 7 Receiving_LINE2 Sistem logic untuk
MOV2_6 yang open tadi akan menutup kembali. proses penerimaan bahan
Untuk mengaktifkan mode delivering kembali, bakar minyak dari
buka MOV3_1, dan berikan nilai set point pada collector 2 ke storage 2.
FT1. 8 Receiving_LINE1 Sistem logic untuk
proses penerimaan bahan
3.15 Pembuatan Logic Control bakar minyak dari
collector 1 ke storage 1.
Distribution Fuel Simple System 9 Loading_System Sistem logic untuk
proses pengumpulan
Pada distribution fuel simple system membutuhkan logic bahan bakar minyak dari
untuk membuat sistem bekerja sesuai dengan filosofi truck loading ke tangki
kontrol (Gambar 2) sehingga terdapat 13 program logic collector 1 dan collector
control (Tabel 4) dan 4 function block diagram (Tabel 2.
3) yang telah dibuat untuk menunjang filosofi control. 10 Converter Sistem logic untuk
merubah data tipe
Tabel 3 Function block diagram pada logical POUs 11 Modbus_1 Sistem logic untuk
komunikasi PLC dan
No. Function Block Keterangan HMI
Diagram 12 MOV Sistem logic untuk
1 conv_INT_to_R Mengubah tipe data INT mengontrol MOV
EAL pada PLC menjadi REAL 13 Pump Sistem logic untuk
pada HMI mengontrol Pump
2 conv_REAL_to Mengubah tipe data REAL
_INT pada HMI menjadi INT
pada PLC
3 FBDPump Function block diagram
sistem pada pompa
4 FBDMOV Function block diagram
sistem pada motor
operated valve (MOV)
No Parameter Keterangan
. Data Type
1 Alarm Pemberitahuan jika terjadi
kegagalan sistem dalam bentuk
integer. Normal (NR) = 0 dan
Trip = 1.
2 Mode Jenis-jenis mode pada sistem
dalam bentuk integer. Auto = 1,
manual = 2, local = 3. Gambar 4 Halaman Overview Project
3 PV Process value sebagai status
dalam bentuk integer. Run/stop Tampilan pada Gambar 4 berguna untuk memonitoring
status: STOP = 0, RUN = 2 dan mengkontrol sistem yang sedang berjalan secara
4 MV Manipulated value sebagai nilai keseluruhan pada plant. Pada tampilan overview project
manual untuk menjalankan terdapat beberapa fitur diantaranya: Button receiving
maupun mematikan Pump dan berguna untuk memberikan perintah pada plant agar
MOV dalam bentuk integer. masuk dalam mode receiving jika sudah memenuhi
Start/stop : Start = 2, Stop = 0. syarat proses receiving
5 SV Set value sebagai nilai otomatis a) Button delivering berguna untuk memberikan
untuk menjalankan maupun perintah pada plant agar masuk dalam mode
mematikan Pump dan MOV delivering jika sudah memenuhi syarat
dalam bentuk integer. Auto prosses delivering
start/stop : Start = 2, Stop = 0. b) Button maintenance berguna untuk
6 SIMM Simulation sebagai mode untuk memberikan perintah agar plant masuk dalam
menjalankan simulasi pada mode maintenance
fuction block diagram Pump c) Button line 1 berguna untuk membuka
dan MOV dalam bentuk BOOL. halaman line 1
7 IL Interlock sebagai nilai untuk d) Button line 2 berguna untuk membuka
penguncian sistem Pump dan halaman line 2
MOV pada function block e) Button sim berguna untuk membuka
diagram dalam bentuk integer. halaman simulasi
Interlock : Normal = 0, Stop = f) Display notification berguna untuk memberikan
1, Run = 2 informasi kepada operator bahwa siap untuk
melakukan proses delivery dan juga untuk
memberikan info saat maintenance
g) Display mode berguna untuk memberikan informasi
kepada operator mode apa yang sedang berjalan
h) Display L/R device berguna untuk mengetahui
status device apakah sedang local atau remote
(manual dan auto)
(PressureTransmitter) PT1, (Level Indicating Beberapa transmitter pada Project Distribution Fuel
Transmitter) LIT1_1, dan LIT1_2. Simple System memiliki tingkatan alarm yaitu lowlow,
low, normal, high, dan highhigh dimana kondisi tersebut
bisa dilihat dengan detail melalui halaman alarm event.
Gambar di bawah ini kejadian alarm saat melakukan
pengetesan FAT(Factory Acceptance Test).
3.16.4. Halaman Alarm Event Popup faceplate Pump ini berfungsi untuk memonitoring
kondisi Pump, status local dan remote maupun status
kerja Pump apakah on atau off, selain memonitoring
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 3 tahun 2018 : 230-237 237
popup faceplate Pump juga terdapat button yang gangguan, sehingga gangguan tersebut bisa cepat
berfungsi untuk memberikan perintah on atau off. Untuk diperbaiki.
mengaktifkan popup ini dengan klik symbol Pump.
Daftar Acuan
4. Kesimpulan