Anda di halaman 1dari 6

KARAKTERISTIK RESISTOR & THERMISTOR

1. TUJUAN
Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
• Mengetahui karakeristik dari bermacam-macam resistor
• Mengetahui jenis jenis resistor
• Membuktikan pengaruh temperature terhadap perubahan nilai tahanan.

2. DASAR TEORI
Thermistor adalah komponen elektronika yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh
suhu yang ada di sekitarnya. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan jika
suhu atau temperatur yang mengenai thermistor ini berubah. Termistor ini merupakan
gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (tahanan).

Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Thermistor adalah salah
satu jenis komponen yang mempunyai koefisien temperatur yang sangat tinggi. Fungsi
utamanya untuk mengubah nilai resitansi karena adanya temperatur dalam rangkaian tersebut.
Thermistor yang merupakan singkatan dari Thermal Resistor ini pada dasarnya terdiri dari 2
jenis yaitu :

1. NTC (Negative Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya menurun ketika


suhunya meningkat tinggi. Maka dari itu jika suhu yang terukur tinggi maka
menyebabkan nilai arus yang besar karena arus berbanding terbalik dengan nilai
resitansi.

Gambar 1 Thermistor NTC

32
2. PTC (Positive Temperature Coefficient) yang nilai resistansinya akan meningkat
tinggi ketika suhunya tinggi. Maka dari itu jika suhu yang terukur tinggi maka
menyebabkan nilai arus yang kecil karena arus berbanding terbalik dengan nilai
resitansi.

Gambar 2 Thermistor PTC

Thermistor yang dapat mengubah energi listrik menjadi hambatan ini terbuat dari
bahan keramik semikonduktor seperti Kobalt, Mangan atau Nikel Oksida yang dilapisi
dengan kaca.
Rumus umum untuk mengetahui nilai perubahan resistansi pada thermistor dapat
dihitung sebagai berikut :
𝑅2 = 𝑅1 [1 + 𝛼(𝑡2 − 𝑡1 )]

Untuk NTC, α = -

PTC, α = +

R2 = Nilai tahanan pada tahanan akhir (Ω)

R1 = Nilai tahanan pada tahanan awal (Ω)

t2 = Temperatur akhir

t1 = Temperatur awal

α = koefisien temperature resistor

Dapat dilihat bahwa nilai perubahan suhu dengan koefisien akan berbanding lurus
dan koefisien temperature resistornya tidak akan berubah.

33
3. DAFTAR PERALATAN
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
• Power Supply
• Resistor : PTC, NTC, VDR, LDR, Air, plat, 100 Ω,
• Multimeter
• Thermometer
• Pemanas
• Kabel penghubung
• Lux Meter
• Lampu pijar

4. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 3 dan beri tegangan sumber 5V.

Rangkaian PTC Rangkaian NTC

Rangkaian LDR Rangkaian VDR

34
Rangkaian elektroda
Gambar 3 Rangkaian Karakteristik Resistor

2. Untuk rangkaian NTC dan PTC dengan menggunakan pemanas dan thermometer dan
catat penunjukan alat ukur terhadap perubahan suhu pada Tabel 1 untuk PTC dan
Tabel 2 untuk NTC.

3. Untuk rangkaian LDR dengan menggunakan luxmeter dan catat nilai perubahan
intensitas cahaya pada Tabel 3.

4. Untuk rangkaian VDR dan elektroda, atur tegangan sumber dan catat penunjukan alat
ukur pada Tabel 4 untuk VDR dan Tabel 5 untuk elektroda.

5. Buatlah grafik dari macam-macam jenis resistor.

5. DATA
Tabel 1. Data PTC

T(°C) I (mA)
Vs V (Volt) Rd (Ω)
suhu BU U
35
40
50
60
70
80
90

35
Tabel 2. Data NTC

T(°C) I (mA)
Vs V (Volt) Rd (Ω)
suhu BU U
35
40
50
60
70
80
90

Tabel 3. Data LDR

Vautotrafo I (mA)
Vs Lux V (Volt) Rd (Ω)
(VAC) BU U
60
80
100
120
140
160
180

Tabel 4. Data VDR

I1 (mA) I2 (mA)
Vs V (Volt)
BU U BU U
2
4

36
6
8

Tabel 5. Data Elektroda

I (mA)
Jarak (cm) Vs (Volt) V (Volt) Rd (Ω)
BU U
2
4
6
8
10
12

6. ANALISA
(Ditulis pada kertas A4)

7. KESIMPULAN
(Ditulis pada kertas A4)

8. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Bagaimana cara kerja VDR, LDR, elektroda!
2. Gambarkan grafik untuk
a. Rd=f(T) untuk NTC dan PTC
b. Rd=f(Lux) untuk LDR
(Dijawab pada kertas A4)

37

Anda mungkin juga menyukai