Makalah B Indonesia New
Makalah B Indonesia New
Makalah B Indonesia New
Nama Kelompok :
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah ini adalah “ Peran Bahasa Indonesia dalam Pengembangan Kesenian Reog
Ponorogo.”
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................
BAB 1.................................................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................................................
2.1 Hubungan Antara Bahasa dengan Kesenian Daerah..............................................................
2.2 Pentingnya Bahasa Indonesia Yang Dituangkan Dalam Sejarah Kesenian Reog............
Ponorogo Agar Tidak Punah Dan Terus Dilestarikan Penerusnya.........................................
BAB III..............................................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................
III
BAB 1
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan sebuah sarana untuk berkomunikasi. Selain itu, bahasa juga
digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat, dan argumentasi kepada
orang lain. Oleh sebab itu, bahasa memiliki peran sosial yang cukup penting dalam
berkomunikasi dengan masyarakat luas (Adolf Hualai, 2017: 7 danGorys Keraf, 1994:
3). Ada pula 2 fungsi bahasa yang dapat kita ketahui. Yaitu, fungsi linguistik dan fungsi
kultural. Dapat diketahui yang dimaksud dengan bahasaa sebagai fungsi linguistik
adalah bahasa sebagai alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat.
Dengan bahasa, masyarakat dapat menyampaikan ide pikiran, gagasan, dan perasaan
mereka kepada masyarakat yang lainnya. Sedangkan fungsi kultural bahasa yaitu
bahasa berkaitan erat dengan sistem kebudayaan dan sistem sosial masyarakat sehari-
hari (Widada, 1993).
Sebagai alat komunikasi, bahasa mempunyai peranan yang cukup penting terutama
dalam penyebar luasan hasil-hasil budaya suatu masyarakat. Sebaliknya kebudayaan itu
sendiri berfungsi sebagai tempat atau wahana bagi berkembangnya suatu bahasa. Di
Jawa Timur terdapat suatu daerah yang memiliki kesenian yang membudaya yaitu reog
Ponorogo. Reog sendiri tidak hanya berkembang di ponorogo saja tapi juga
berkembang di daerah sekitarnya seperti Pacitan, Magetan, Madiun, dan didaerah
lainnya. Didaerah tersebut reog berkembang mengikuti kebudayaan daerah sekitar,
sehingga dalam pementasan reog sendiri terdapat banyak variasi dan kreasi. Hal ini
menyebabkan percepatan perkembangan kesenian reog Ponorogo hingga kemanca
Negara.
Namun didalam negeri sendiri kesenian Reog Ponorogo khususnya diluar Jawa
kurang adanya pemahaman sehingga kesenian Reog Ponorogo hampir diklaim oleh
negara lain. Bahasa Indonesia dapat berperan dalam hal ini untuk memperluaskan
pemahaman kesenian reog terhadap masyarakat Indonesia bahwasannya Reog
Ponorogo adalah budaya atau kesenian asli dari Ponorogo Jawa Timur Indonesia.
1
Dalam memperkenalkan dan mempertahankan kesenian Reog Ponorogo ini
sebenarnya pemerintah sudah melakukan dengan cara yang tepat. Yaitu, dengan
mengadakan festival reog nasional yang ditonton hampir dari seluruh masyarakat lokal
maupun asing. Akan tetapi, masih banyak dari mereka yang belum mengetahui tentang
sejarah asal-usul dari reog ponorogo. Dengan menggunakan bahasa indonesia untuk
memperkenalkan kesenian reog, diharapkan agar semua masyarakat Indonesia dapat
memahami sejarah dan asal-usul reog dan juga diharapkan warga asing dapat
mempelajari bahasa Indonesia untuk mengetahui bagaimana sejarah reog ponorogo itu
sendiri. Berdasarkan deskripsi tersebut, penulis mengangkat judul Peran Bahasa
Indonesia Dalam Pengembangan Kesenian Reog Ponorogo
1. Untuk memenuhi tugas dari Bapak Cendri selaku dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
2. Untuk mengetahui pentingnya bahasa Indonesia dalam penyebaran kebudayaan.
3. Untuk mengetahui fungsi bahasa indonesia dalam menyampaikan informasi
sejarah dan asal-usul Reog Ponorogo.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seni dan bahasa memainkan peranan yang besar dan signifikan dalam
perkembangan satu sama lain. Bahkan kedua bidang itu saling mempengaruhi dan
menyumbang terhadap perkembangan satu sama lain. Atas dasar itu, tidak terlalu
berlebihan jika mengatakan bahwa kemunduran salah satu bidang tersebut akan
berpengaruh pada bidang yang lain. Kendati begitu, terdapat kecenderungan bagi
masyarakat secara umumnya untuk mengaitkan hubungan antara seni dan bahasa.
Tanggapan tersebut biarpun benar, sebenarnya kurang tepat. Secara umum, seni sebagai
hasil pantulan adab, adat dan budaya mengguakan bahasa sebagai wadah
menyampaikan gagasan, teknik serta falsafah seni. Namun begitu, sebagai sebuah
bidang yang bersifat figuratif dan abstrak, seniman memerlukan sebuah wahana yang
bersifat non-figuratif untuk mendukung hasil karya mereka.
Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan khasanah budaya, salah
satunya di Kabupaten Ponorogo yang terletak di sisi tenggara Provinsi Jawa Timur
yakni kesenian Reyog Ponorogo. Perkembangan nama “Reyog” saat ini telah diganti
menjadi “Reog” yang disahkan oleh Markum Singodimejo (Bupati Ponorogo) atas
dasar kepentingan pariwisata, dan pemakaian bahasa Indonesia yang baku pada tahun
1994-2004. Hal ini sempat menjadi polemik antara pihak Pemerintah dan seniman
Reog, khususnya para “Warok” yang selalu menjunjung nilai tradisi dari Reog tersebut.
Nama “Reog” juga dicetuskan oleh Markum Singodimejo sebagai slogan resmi
Kabupaten Ponorogo, yang berarti Resik, Endah, Omber, dan Girang-gemirang.
Terdapat banyak stakeholders di dalam aktifitas kesenian Reog yang saling
berkontribusi satu sama lain, yakni pemerintah, pemilik unit kesenian Reog, pengelola,
penari, penabuh penata musik, pengolah gerak, dan lain-lain.
3
2.2 Pentingnya Bahasa Indonesia Yang Dituangkan Dalam Sejarah Kesenian Reog
Ponorogo Agar Tidak Punah Dan Terus Dilestarikan Penerusnya.
Dengan demikian, narator yang mengisi tayangan pagelaran reog nasional ini di
wajibkan mengisi narasi tentang sejarah Reog Ponorogo pada tayangan tersebut
menggunakan bahasa Indonesia yang baik agar dapat dimengerti oleh seluruh
masyarakat di Indonesia. Tujuannya agar seluruh masyarakat yang menyaksikan tau
sejarah, asal-usul reog Ponorogo. Sehingga, kesenian Reog Ponorogo dapat menyebar
keseluruh penjuru Indonesia dan tetap terjaga agar kesenian reog tetap lestari dan tidak
punah
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Permasalahan dalam judul tersebut masih banyak yang harus
didalami sehingga makalah ini dapat menjadi suatu bahan yang dapat digunakan
nantinya. Penulis banyak berharap kepada para pembaca agar memberikan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi penulis dan khususnya juga para pembaca yang budiman.
5
DAFTAR PUSTAKA
Broom, L dan Selznik. 1973. Sociology: A Text with Adapted Readings. New York:
Harper & Row.Samsuri. 1994 , analisis bahasa . Jakarta ; Erlangga
“Lagi, Reog Ponorogo Diklaim Malaysia.” Kompas: Cyber Media. (22 Nopember
2007). Diunduh 7 Januari 2008 dari http://www.kompas.
com/ver1/Hiburan/0711/29/160807.htm
Turhumawati, Sasana Tunggal. 2008. Tugas Akhir. Kesenian Reog Sebagai Daya Tarik
Wisata Budaya di Kabupaten Ponorogo. Universitas Sebelas Maret. Solo
https://www.republika.co.id/berita/rfrlxp430/sandiaga-dorong-festival-reog-ponorogo-
jadi-event-internasional Diakses pada tanggal 18 januari 2023
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/61618/Sowo%20Tri
%20Purnami Diakses pada tanggal 19 Januari 2023
Yeni Rahmawati, Ida (2016) NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH
KESENIAN REOG PONOROGO SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING
(BIPA). Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 “Pengintegrasian
6
Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi
ASEAN”, 2. ISSN 2460-0318