Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) ETIKA DASAR

Nama : Muhammad Arya Mahesa


NIM : 1211010077
Mata kuliah : Etika Dasar
Jurusan : Aqidah dan Filsafat Islam
Semester : III
Dosen : M. Lukmanul Hakim.,M.Ag.

Soal

1. Apa yang dimaksud dengan Positivisme Moral? Apakah kaitannnya dengan


relativisme moral? Jelaskan!
2. Apa yang anda ketahui tentang hati Nurani? Jelaskan
3. Apa yang membedakan Hati Nurani dengan Super Ego ? Jelaskan!
4. Dalam melakukan kegiatan/ preilaku, terkadang kita dihadapkan pada dua
konsekuensi positif dan negative. Dilema moralitas ini perlu diselesaikan
dengan benar. Jelaskan beberapa prinsip dilema moralitas!
5. Bagaimana hubungan antara Etika dan agama mengatur nilai moral? Jelaskan!
6. Jelaskan hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab!
7. Jelaskan perbedaan kebebasan dan kesewenangwenangan!
8. Jelaskan denan singkat hubungan antara hak dan kewajiban, berikan
contohnya!
9. Apa yang bisa anda dapatkan dari mata kuliah ini?

Jawaban

1. positivisme adalah sesuatu yang lain. Ini adalah sekolah pemikiran filosofis,
banyak digunakan dalam filsafat ilmu pengetahuan, yang mendalilkan bahwa
Kebenaran hanya dapat dicapai melalui eksperimen. Semua pengetahuan hanya
valid jika diperoleh melalui apa yang disebut Metode Ilmiah. Adapun keterkaitan
nya dengan Relativisme Moral ialah posisi filosofis bahwa semua sudut pandang
sama validnya dan bahwa semua kebenaran relatif terhadap individu. Ini berarti
bahwa semua posisi moral.

2. Hati nurani adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan perasaan dan
pengaitan secara rasional berdasarkan pandangan moral atau sistem nilai
seseorang. Hati nurani berbeda dengan emosi atau pikiran yang muncul akibat
persepsi indrawi atau refleks secara langsung, seperti misalnya tanggapan sistem
saraf simpatis.

3. Antara hati Nurani dan superego itu memlilki pebedaan. Superego termasuk yang
aktivitasnya bisa tak sadar, baik dalam melakukan keselahan bisa tidak disadari.
Sedangkan hati Nurani aktivitasnya bisa taraf sadar, bahwa orang yang
melakukan kesalahan bisa tahu apa kesalahannya dan bisa tahu apa sebabnya
merasa bersalah. Konteks superego yaitu psikoanalitis dan konteks hati Nurani
yaitu etis atau nilai-nilai moral seperti suatu individu melakukan tindakan baik
atau buruk dan bisa mendapat konsekuensi apa yang dilakukan. Bahwa hati
Nurani dianggap lebih pribadi dari pada superego meskipun hati Nurani bagian
dari superego.dengan demikian hati Nurani moral lebih personal sedangkan
superego lebih ke nasihat moral, keseluruhan yang dipengaruhi oleh diri ideal
lebih dipaksakan secara sosial daripada diterima secara pribadi. perbedaan utama
yang dapat kita lihat dari hati Nurani dan superego adalah bahwa hati Nurani
menekankan pada identifikasi pribadi dari tindakan moral sementara superego
sangat dipengaruhi oleh eksternal.

4. Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak
ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun
ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam
seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi
pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini.
Ketiga prinsip tersebut adalah:

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)


2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

5. etika dan agama adalah dua hal yang tidak harus dipertentangkan. Antara etika
dan agama adalah dua hal yang saling membutuhkan, atau dalam bahasa Sudiarja
“agama dan etika saling melengkapi satu sama lain”. Agama membutuhkan etika
untuk secara kritis melihat tindakan moral yang mungkin tidak rasional.
Sedangkan etika sendiri membutuhkan agama agar manusia tidak mengabaikan
kepekaan rasa dalam dirinya. Etika menjadi berbahaya ketika memutlakan racio,
karena racio bisa merelatifkan segala tindakan moral yang dilihatnya termasuk
tindakan moral yang ada pada agama tertentu. Hubungan etika dan agama akan
membuat keseimbangan, di mana agama bisa membantu etika untuk tidak
bertindak hanya berdasarkan racio dan melupakan kepekaan rasa dalam diri
manusia, pun etika dapat membantu agama untuk melihat secara kritis dan
rasional tindakan –tindakan moral. Bahwa kepelbagaian agama adalah salah satu
hal yang membuat kita juga menjadi sadar betapa pentingnya etika dalam
kehidupan manusia. Tidak dapat kita bayangkan bagaimana kehidupan manusia
yang berbeda agama tanpa etika di dalamnya. Kebenaran mungkin justru akan
menjadi sangat relatif, karena kebenaran moral hanya akan diukur dalam
pandangan agama kita. Diluar agama kita maka tidak ada kebenaran. Etika dapat
dikatakan telah menjadi jembatan untuk mencoba menghubungkan dan
mendialogkan antara agama-agama.

6. hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab, karena tanggung jawab


mengasumsikan bahwa individu dapat memiliki kebebasan untuk bertindak dan
mengambil keputusan. Karena itu, kebebasan harus mengarah pada tanggung
jawab. Kebebasan adalah kekuatan pilihan yang dimiliki individu dalam
masyarakat, sementara tanggung jawab adalah sikap orang untuk merespons
tindakan yang ia pilih dengan bebas.Mereka adalah dua konsep paralel tetapi,
pada saat yang sama, mereka berjalan beriringan, karena satu mengarah ke yang
lain.Patut dikatakan bahwa kebebasan dapat menjadi subjek tanggung jawab.
Orang-orang bertanggung jawab atas tindakan mereka pada prinsipnya, karena
mereka memutuskannya dan merupakan penyebabnya.

7. Perbedaan kebebasan dan kesewenangwenangan diantaranya :


• Kata kebebasan umumnya digunakan dalam arti 'kemerdekaan'.
• Di sisi lain, kata kebebasan digunakan dalam arti 'benar'. Inilah perbedaan utama
antara kedua kata tersebut.
• Kebebasan diyakini sebagai akar penyebab kebebasan.
• Karena berasal dari Saxon, kebebasan lebih disukai oleh orang biasa sehingga
menjadikannya kata sehari-hari.
• Kebebasan, seperti yang berasal dari Prancis, lebih disukai oleh kelas penguasa,
membuat kata tersebut lebih bersifat institusional.

8. Ada filsuf yang berpendapat bahwa selalu ada hubungan timbal balik antara hak
dak kewajiban. Pandangan yang disebut "teori korelasi" itu terutama dianut oleh
pengikut utilitarianisme. Menurut mereka, setiap kewajiban seseorang berkaitan
dengan hak orang lain, dan begitu pula sebaliknya untuk memenuhi hak tersebut.
Meeka berpendapat bahwa kita baru dapat berbicara tentang hak dalam arti
sesungguhnya, jika ada korelasi itu. hak yang tidak ada kewajiban yang sesuai
dengannya tidak pantas disebut hak.
Contoh dari Hak :

- Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.


- Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Contoh dari Kewajiban


- Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh.

- Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).

9. Pelajaran yang sangat elegan mengenai moralitas serta etika kehidupan terutama
dalam berfilsafat pada umum nya dalam kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai