Anda di halaman 1dari 6

Nama : Safina Nurul Qonita

NIM : 201851254

Dosen Pengampu : Rini Yanuarti,S.Pi.,M.Si

Mata Ujian : Fitokimia II

Tanggal Ujian : Kamis/ 12 November 2020

NO.Ruang : 410

NO.Bangku : 34

Pilihan Ganda

1 A .Refluks
2 E. Daun
3 D. Dapat mengekstraksi sampel bertekstur kasar dan tahan pemanasan langsung
4 C. Hanya dapat mengekstraksi sampel bertektur kasar
5 B. Refluks dan Destilasi Uap
6 A. Metanol
7 D. Destilasi Uap
8 E. Pengadukan
9 A. Panas
10 A. Untuk menarik senyawa yang ada pada simplisia
11 A. Panas
12 A. Minyak Atsiri
13 D. Destilasi Uap
14 B. Menurunkan titik didih senyawa tersebut
15 C. Labu Pembangkit uap
16 B. Tidak tahan terhadap pemanasan
17 B. Uap pada temperatur yang lebih rendah
18 D. Tidak Larut air
19 E. A,B< dan C benar
20 B. Corong pisah
Essay

1. jelaskan apa yang dimaksud dengan simplisia,ekstrak,partisi dan isolasi?


Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara kimiawi. Senyawa
kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak atsiri, ester, dan sebagainya yang
kemudian menjadi bahan baku proses industri atau digunakan secara langsung oleh
masyarakat.
Partisi merupakan proses pemisahan suatu komponen senyawa dari suatu sampel
ekstrak. Partisi umumnya terbagi atas partisi cair-cair dan partisi padat-cair. Ekstraksi cair-
cair digunakan untuk memisahkan senyawa atas dasar perbedaan kelarutan pada dua jenis
pelarut yang berbeda yang tidak saling bercampur.
Isolasi adalah proses pengambilan atau pemisahan senyawa bahan alam dengan menggunakan
pelarut yang sesuai (Djamal, 2008).

2. jelaskan dan sebutkan konsep dari proses ekstraksi (sertakan jurnal pendukung)?

a. Pemilihan pelarut
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pelarut, antara lain:

 Pelarut yang digunakan sesuai dengan tingkat kepolaran golongan senyawa yang ingin
diambil
 Pelarut yang digunakan tidak toksik apabila penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
pengobatan. Sehingga pelarut yang digunakan adalah etanol, air, atau campuran air-etanol.

b. Pemilihan metode
Metode konvensional : maseerasi, soxhletasi, refluks

 Soxhletasi merupakan metode pemisahan suatu kandungan yang terdapat dalam zat padat
dengan cara penyaringan berulang menggunakan pelarut tertentu. Cara ini hemat pelarut
dan bahan tidak langsung terkena panas seperti refluks.
 Maserasi merupakan serbuk direndam dengan pelarutnya selama semalam, dan diaduk.
Setelah itu, dilakukan remaserasi untuk menaikkan efektivitas ekstraksi. Remaserasi
dilakukan karena ada senyawa yang tertinggal (belum terekstraksi). Adanya senyawa yang
tertinggal dikarenakan pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi telah mencapai titik
jenuh.
 Perkolasi merupakan metode perkolasi sejenis dengan maserasi. Serbuk simplisia direndam
dengan pelarutnya selama semalam. Kemudian serbuk simplisia dialiri oleh pelarut yang
selalu baru.

Metode modern : Ekstraksi dengan superkritikal karbondioksida, microwave, sonikator.


Keuntungan dari metode ini adalah proses yang lebih cepat karena energinya lebih tinggi
dan mengurangi limbah.
c. Setelah dilakukan ekstraksi lalu disaring. Hasil penyaringan 1, 2, 3, dst digabung
menjadi satu lalu dikentalkan agar hasilnya lebih homogen. Hasil ekstraksi yang
dikentalkan dengan berbagai cara, antara lain:

 Rotatory evaporator (RE) apabila dengan pelarut yang mudah menguap seperti etanol.
 Freeze dry apabila pelarutnya tidak menggunakan etanol.

d. Ekstrak kental ditimbang untuk untuk dihitung rendemennya.


e. Standarisasi ekstrak, merupakan penentuan parameter kualitatif dan kuantitatif baik
terhadap senyawa aktif maupun senyawa khas lainnya dan sifat kimianya. Jenis parameter
ada parameter yang spesifik dan non-spesifik.

 Air

• Titik beku 0°,titik didih 100°


• Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan
panas yang sanggat baik.
• Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan.
• Air merupakan pelarut yang baik.

 Etanol

• CH3-CH2-OH
• BM 46,07
• Cairan tak berwarna
• Mudah menguap dan aroma yang khas
• Terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadangkadang tidak dapat
terlihat pada cahaya biasa

 Kloroform

• CHCl3
• BM 119,38
• Cairan jernih tidak berwarna,mudah mengalir,mempunyai sifat khas,bau eter,rasa manis
dan membakar
• Sukar larut dalam air,dapat bercampur dengan etanol,eter,benzene,heksan,lemak,dan
minyak menguap

 Eter
• C2H5OC2H5
• BM 74,12
• Cairan sangat mudah menguap pada suhu rendah atau dibawah tekanan,tidak
berwarna,mudah mengalir,bau khas eter
• Sukar larut dalam air,tapi mudah larut dalam etanol

 Aseton

• C3H6O berat molekul 58,08


• Cairan transparan ,tidak berwarna ,mudah menguap,bau khas
• BJtidak lebih dari 0,789

Sumber Jurnal : Jurnal Farmasi UGM Ekstraksi dan Indentifikasi Senyawa


https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?p=5323

3. sebutkan jenis-jenis pelarut yang dapat digunakan dalam proses ekstraksi beserta
karakterisktik dari pelarut tersebut (sertakan jurnal)?
Berkaitan dengan polaritas dari pelarut, terdapat tiga golongan pelarut yaitu:
a) Pelarut polar Memiliki tingkat kepolaran yang tinggi, cocok untuk mengekstrak senyawa-
senyawa yang polar dari tanaman. Pelarut polar cenderung universal digunakan karena
biasanya walaupun polar, tetap dapat menyari senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran
lebih rendah. Salah satu contoh pelarut polar adalah: air, metanol, etanol, asam asetat.
b) Pelarut semipolar Pelarut semipolar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut polar. Pelarut ini baik untuk mendapatkan senyawa-senyawa
semipolar dari tumbuhan. Contoh pelarut ini adalah: aseton, etil asetat, kloroform.
c) Pelarut nonpolar Pelarut nonpolar, hampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik untuk
mengekstrak senyawa-senyawa yang sama sekali tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa ini
baik untuk mengekstrak berbagai jenis minyak. Contoh: heksana, eter.
Sumber Jurnal : Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. Yogyakarta: UGM Press

4. jelaskan jenis-jenis metode ekstraksi (sertakan jurnal pendukung)?


Jenis-jenis metode ekstraksi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Maserasi
Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan. Cara ini sesuai, baik
untuk skala kecil maupun skala industri.(Agoes,2007). Metode ini dilakukan dengan
memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang sesuai ke dalam wadah inert yang tertutup
rapat pada suhu kamar. Proses ekstraksi dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara
konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses
ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dengan penyaringan. Kerugian utama dari metode
maserasi ini adalah memakan banyak waktu, pelarut yang digunakan cukup banyak, dan besar
kemungkinan beberapa senyawa hilang. Selain itu, beberapa sen-yawa mungkin saja sulit
diekstraksi pada suhu kamar. Namun di sisi lain, metode maserasi dapat menghindari
rusaknya senyawa-senyawa yang bersifat termolabil.
2. Ultrasound - Assisted Solvent Extraction
Merupakan metode maserasi yang dimodifikasi dengan menggunakan bantuan ultrasound
(sinyal dengan frekuensi tinggi, 20 kHz). Wadah yang berisi serbuk sampel ditempatkan
dalam wadah ultrasonic dan ultrasound. Hal ini dilakukan untuk memberikan tekanan
mekanik pada sel hingga menghasilkan rongga pada sampel. Kerusakan sel dapat
menyebabkan peningkatan kelarutan senyawa dalam pelarut dan meningkatkan hasil
ekstraksi.
3. Perkolasi
Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi secara perlahan dalam sebuah perkolator
(wadah silinder yang dilengkapi dengan kran pada bagian bawahnya). Pelarut ditambahkan
pada bagian atas serbuk sampel dan dibiarkan menetes perlahan
pada bagian bawah. Kelebihan dari metode ini adalah sampel senantiasa dialiri oleh
pelarut baru. Sedangkan kerugiannya adalah jika sampel dalam perkolator tidak ho-
mogen maka pelarut akan sulit menjangkau seluruh area. Selain itu, metode ini juga
membutuhkan banyak pelarut dan memakan banyak waktu.
4. Soxhlet
Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam sarung selulosa (dapat
digunakan kertas saring) dalam klonsong yang ditempatkan di atas labu dan di bawah
kondensor. Pelarut yang sesuai dimasukkan ke dalam labu dan suhu penangas diatur di bawah
suhu reflux. Keuntungan dari metode ini adalah proses ektraksi yang kontinyu, sampel
terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi sehingga tidak membutuhkan banyak pelarut
dan tidak memakan banyak waktu. Kerugiannya adalah senyawa yang bersifat termolabil
dapat terdegradasi karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik didih.
5. Reflux dan Destilasi Uap
Pada metode reflux, sampel dimasukkan bersama pelarut ke dalam labu yang dihubungkan
dengan kondensor. Pelarut dipanaskan hingga mencapai titik didih. Uap terkondensasi dan
kembali ke dalam labu.Destilasi uap memiliki proses yang sama dan biasanya digunakan
untuk mengekstraksi minyak esensial (campuran berbagai senyawa menguap). Selama
pemanasan, uap terkondensasi dan destilat (terpisah sebagai 2 bagian yang tidak saling
bercampur) ditampung dalam wadah yang terhubung dengan kondensor. Kerugian dari kedua
metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi (Seidel V 2006).
Sumber Jurnal : EKSTRAKSI, PEMISAHAN SENYAWA, DAN IDENTIFIKASI
SENYAWA AKTIF Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin
Makassar file:///C:/Users/X441SA/Downloads/55-147-1-PB.pdf
5. sebutkan jenis-jenis sampel yang bisa dilakukan proses ekstraksi (sertakan jurnal
pendukung)?
 Simplisia Nabati: Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman/eksudat
tanaman (isi sel keluar spontan dr tanaman)
 Simplisia Hewani: Simplisia yg berupa hewan utuh, bag hewan atau zat- zat berguna
yg dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Hewan utuh : Cc tanah, kuda laut dll
Bag. Hewan : Sirip ikan hiu, abon ular dll
Zat2 : Empedu ular, madu dll
 Simplisia Pelikan/mineral: Simpl yg berupa bahan pelikan/mineral dan belum
diolah/telah diolah dg cara sederhana & belum berupa zat kimia murni

Sumber Jurnal : Farmakognosi tentang Ekstraksi file:///D:/Downloads/655-1138-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai