UTSfitokimia2 Safina Nurul Qonita - 201851254
UTSfitokimia2 Safina Nurul Qonita - 201851254
NIM : 201851254
NO.Ruang : 410
NO.Bangku : 34
Pilihan Ganda
1 A .Refluks
2 E. Daun
3 D. Dapat mengekstraksi sampel bertekstur kasar dan tahan pemanasan langsung
4 C. Hanya dapat mengekstraksi sampel bertektur kasar
5 B. Refluks dan Destilasi Uap
6 A. Metanol
7 D. Destilasi Uap
8 E. Pengadukan
9 A. Panas
10 A. Untuk menarik senyawa yang ada pada simplisia
11 A. Panas
12 A. Minyak Atsiri
13 D. Destilasi Uap
14 B. Menurunkan titik didih senyawa tersebut
15 C. Labu Pembangkit uap
16 B. Tidak tahan terhadap pemanasan
17 B. Uap pada temperatur yang lebih rendah
18 D. Tidak Larut air
19 E. A,B< dan C benar
20 B. Corong pisah
Essay
2. jelaskan dan sebutkan konsep dari proses ekstraksi (sertakan jurnal pendukung)?
a. Pemilihan pelarut
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pelarut, antara lain:
Pelarut yang digunakan sesuai dengan tingkat kepolaran golongan senyawa yang ingin
diambil
Pelarut yang digunakan tidak toksik apabila penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
pengobatan. Sehingga pelarut yang digunakan adalah etanol, air, atau campuran air-etanol.
b. Pemilihan metode
Metode konvensional : maseerasi, soxhletasi, refluks
Soxhletasi merupakan metode pemisahan suatu kandungan yang terdapat dalam zat padat
dengan cara penyaringan berulang menggunakan pelarut tertentu. Cara ini hemat pelarut
dan bahan tidak langsung terkena panas seperti refluks.
Maserasi merupakan serbuk direndam dengan pelarutnya selama semalam, dan diaduk.
Setelah itu, dilakukan remaserasi untuk menaikkan efektivitas ekstraksi. Remaserasi
dilakukan karena ada senyawa yang tertinggal (belum terekstraksi). Adanya senyawa yang
tertinggal dikarenakan pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi telah mencapai titik
jenuh.
Perkolasi merupakan metode perkolasi sejenis dengan maserasi. Serbuk simplisia direndam
dengan pelarutnya selama semalam. Kemudian serbuk simplisia dialiri oleh pelarut yang
selalu baru.
Rotatory evaporator (RE) apabila dengan pelarut yang mudah menguap seperti etanol.
Freeze dry apabila pelarutnya tidak menggunakan etanol.
Air
Etanol
• CH3-CH2-OH
• BM 46,07
• Cairan tak berwarna
• Mudah menguap dan aroma yang khas
• Terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadangkadang tidak dapat
terlihat pada cahaya biasa
Kloroform
• CHCl3
• BM 119,38
• Cairan jernih tidak berwarna,mudah mengalir,mempunyai sifat khas,bau eter,rasa manis
dan membakar
• Sukar larut dalam air,dapat bercampur dengan etanol,eter,benzene,heksan,lemak,dan
minyak menguap
Eter
• C2H5OC2H5
• BM 74,12
• Cairan sangat mudah menguap pada suhu rendah atau dibawah tekanan,tidak
berwarna,mudah mengalir,bau khas eter
• Sukar larut dalam air,tapi mudah larut dalam etanol
Aseton
3. sebutkan jenis-jenis pelarut yang dapat digunakan dalam proses ekstraksi beserta
karakterisktik dari pelarut tersebut (sertakan jurnal)?
Berkaitan dengan polaritas dari pelarut, terdapat tiga golongan pelarut yaitu:
a) Pelarut polar Memiliki tingkat kepolaran yang tinggi, cocok untuk mengekstrak senyawa-
senyawa yang polar dari tanaman. Pelarut polar cenderung universal digunakan karena
biasanya walaupun polar, tetap dapat menyari senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran
lebih rendah. Salah satu contoh pelarut polar adalah: air, metanol, etanol, asam asetat.
b) Pelarut semipolar Pelarut semipolar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut polar. Pelarut ini baik untuk mendapatkan senyawa-senyawa
semipolar dari tumbuhan. Contoh pelarut ini adalah: aseton, etil asetat, kloroform.
c) Pelarut nonpolar Pelarut nonpolar, hampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik untuk
mengekstrak senyawa-senyawa yang sama sekali tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa ini
baik untuk mengekstrak berbagai jenis minyak. Contoh: heksana, eter.
Sumber Jurnal : Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. Yogyakarta: UGM Press