23329-Full Text
23329-Full Text
OLEH:
RATNAWATI
Nomor Stambuk : 10561 0458112
OLEH:
RATNAWATI
Skirpsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
MOTTO
“Ketika hidup memberi tekanan untuk menyerah, tunjukan pada dunia bahwa kita
mempunyai seribu alasan untuk tetap tersenyum dan tetap semangat. Karena sesungguhnya
nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa dilandasi dengan
“Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah ketika mereka saba. Dan adalah yang meyakini ayat-ayat kami”.
(QS. As-sajdah(32):24)
PERSEMBAHAN
“Persembahan karya yang sangat sederhana ini sebagai tanda terima kasihku kepada yang
tercinta Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa memanjatkan doa kehadirat Allah dan
ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar
sarjana Strata Satu pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Begitu pula shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi
orang yang mengikuti beliau. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi
berbagai hambatan dan kesulitan. Namun hal tersebut dapat teratasi berkat kerja
keras dan tekad yang bulat serta adanya bantuan dari semua pihak.
Penulis telah berusaha untuk menjadikan skripsi ini sebagai sebuah karya
yang bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu,
kesempurnaan tiada milik manusia kecuali milik yang Maha Sempurna. Untuk itu,
saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan
dan rintangan menemani silih berganti. Namun, berkat rahmat dan hidayah-Nya
disertai usaha dan do’a serta ikhtiar sehingga semua itu dapat dijalani dengan
serta salam penuh hormat dengan segenap cinta, Ananda haturkan kepada
disampaikan kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M selaku Rektor Universitas
pendidikan.
pendidikan informal. dan segenap dosen serta para staf pegawai dalam
Kepala BP3K Patimpeng beserta para penyuluh, para ketua kelompok tani
dan beserta para anggotanya yang banyak membantu penulis dalam memberi
penulis.
5. Buat keluarga besar serta Saudaraku Ramlah dan Jusman, SP yang tulus
mengorbankan waktu, tenaga, materi, doa dan dukungan kepada penulis demi
terselesainya skripsi.
6. Terima Kasih buat kakanda Ikbal Amir S.Ip yang telah mengorbangkan
menyelesaikan skripsi.
dan kekompakan kita selama ini yang penuh keceriaan dan saling membantu.
Sarmila, Eka Sandrya Aryani, Harmiati dan Andewi Pratiwi yang telah
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang
Akhir kata penulis sadari bahwa skripsi ini bahwa skripsi ini masih terdapat
dan kehormatan bagi penulis. Semoga segala bantuan yang diberikan kepada
penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. mudah-mudahan
kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya . Amin Yaa Rabbal
Alamin.
Ratnawati
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
PENERIMAAN TIM ....................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 8
Halaman
Tabel 1. Informan penelitian ................................................................................. 30
Tabel 2. Jumlah Keluarga tani Pada Desa Paccing ............................................... 36
Tabel 11. Nama Kelompok Tani pangan dan Kelompok tani perkebunan
Halaman
Gambar 1. Kerangka Pikir..................................................................................... 27
DAFTAR LAMPIRAN
8. Dokumentasi Penelitian
dan keterampilan yang dimiliki seseorang, baik itu merupakan bagian dari
petani harus memiliki sinergi yang baik pada kondisi yang aktual yang dimiliki
oleh masyarakat petani serta kebijakan khusus mengarah pada persoalan yang
mendasar yang dihadapi oleh masyarakat kelas bawah, yaitu: keterbatasan waktu
(time lack), tinngkat pendidikan yang rendah (education lack), waktu pelaksanaan
kamar.
kemampuan untuk bertahan dan menjaga agar tidak merosot. Dalam konteks
pertanian, keberlanjutan pada dasarnya berarti kemampuan untuk tetap produktif
adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna
Namun demikian, banyak orang menggunakan defenisi yang lebih luas dan
menilai pertanian bisa dikatakan pertanian berkelanjutan jika (setelah Gips 1986)
a. Mantap secara ekologis, yang berarti bahwa kualitas sumber daya alam
b. Bisa berkelanjutan secara ekonomis, yang berarti bahwa petani bisa cukup
tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Keberlanjutan ekonomis ini bisa diukur
bukan hanya dalam hal produk usaha tani yang langsung namun juga dalam
resiko.
pertaniaaannya.
seperti kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerja sama dan rasa sayang.
Hal ini meliputi bukan hanya pengembangan teknologi yang baru dan
organisasi ada saat ini dan dimasa yang akan datang. Perencanaan SDM
tepat. Perencanaan SDM yang tepat akan mendorog organisasi akan menjadi lebih
organisasi memiliki daya saing dan mampu berkompetisi di era persaingan yang
semakin kompetisi.
kerja, ketiga penentuan kebutuhan SDM dapat dilakukan dengan lebih mudah,
keempat, tersedianya informasi dan data yang memadai tentang kebutuhan sumber
dengan situasi dan kondisi pasar tenaga kerja dan pertumbuhan eonomi.
dan melaksanakan berbagai program yang sedang dan akan dilaksanakan karena
tersebut.
desa, pendayaguaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, pembangunan
sarana prasarana desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. Dasar hukum PP No.
Desa pasal 127 yaitu pemerintah dan pemda provinsi, kab/kota, dan pemerintah
dan peningkatan agribisnis secara umum. Namun melihat kondisi dan keadaan
jika melihat faktor sumber daya manusia, maka dapat dikatakan bahwa kondisi
pendidikan yang lebih tinggi perlu mendapat perhatian yang lebih, guna
Paccing adalah Petani yang berjumlah 610 jiwa. Luas lahan tanaman pangan di
Desa Paccing adalah 575 Ha dengan jumlah kelompok tani 22 kelompok. Hal ini
menggerakkan kegiatan ekonomi di Desa Paccing. Dengan kata lain jika kondisi
dan perilaku dalam tata cara atau metode serta aplikasi anjuran teknologi kerap
terhadap tujuan, manfaat, dan dampak dari penerapan anjuran teknologi yang
keputusan yang berkenan dengan pengelolaan usaha tani, secara mandiri dan
Lemahnya dukungan skill dan keahlian usaha tani yang leih efektif terhadap
dilaksanakan.
menjaga kearifan lokal agara tetap eksis, dan mampu bersinergi dengan pelaku-
pelaku pembangunan lainnya. Fungsi utama dalam kelompok tani adalah sebagai
kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi. Karena dengan
terus berlangsung.
B. Rumusan Masalah
masalah yang akan dijadikan fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu:
Kabupaten Bone?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Bone.
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
refrensi bagi penulis sebagai acuan dasar dalam dunia pertanian, dan
Kabupaten Bone.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
depan. Rivai dan Sagala (Donni 2014:49), menyatakan bahwa perencanaan SDM
menjamin bahwa dalam organisasi tersedia SDM yang tepat untuk menduduki
berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat
pula.
hubungan ini harus dilihat secara konekstualdalam arti dikaitkan dengan tiga hal,
yaitu:
itulah satuan kerja yang mengelola sumber daya mausia dapat mengambil
oleh suatu organisasi, salah satu implikasinya ialah bahwa investasi terpenting
yang mungkin dilakukan oleh suatu organisasi adalah di bidang sumber daya
mengacu pada kepentingan staf dan personil yang ada di dalam organisasi.
dan pelatihan.
menjamin bahwa para anggota organisasi baru serta merta dapat melaksanakan
tugas dengan memuaskan. Artinya para anggota baru itu masih memerlukan
ditempatkan pada tugas pekerjaan yang baru. Tidak mustahil ada kebiasaan-
kebiasaan kerja yang tidak atau kurang baik yang perlu dihilangkan.
tani di masa depan. Berarti suatu pelatihan dapat bersifat pengembangan bagi para
dengan cara lain, pelatihan adalah suatu bentuk investasi jangka pendek,
datang. Upaya tersebut akan berhasil jika diprogram terlebih dahulu. Agar
anggaran, peserta, kurikulum, dan waktu pelaksanaan tujuan akhir dari proses
pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan dipandang sebagai salah satu
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam organisasi atau
1. Visi Organisasi
dalam oraganisasi. Organisasi yang memiliki visi yang kuat, luas, dan
ambisius cenderung akan melakukan pengembangan SDM yang agresif
2. Misi Organisasi
Setiap organisasi mempunyai visi yang ingin dicapai, untuk itu dibutuhkan
misi yang tepat. Misi merupakan visi dalam tahap yang lebih operasional.
dibuat dapat dilaksanakan. Strategi yang baik perlu didukung oleh taktik
pengembangan SDM.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar organisasi namun
organisasi.
1. Kebijakan Pemerintah
2. Sosio-budaya Masyarakat
Faktor sosio masyarakat tidak dapat diabaikan oleh suatu organisasi. Hal
yang berbeda-beda.
4. Perkembangan Teknologi
kemampuan untuk mengusahakan agar sesuatu itu terjadi ataupun tidak sama
sekali. Rob Brown (Donni2014:222), menyatakan bahwa pemberdayaan erat
177), pada hakekatnya pemberdayaan berada pada diri manusia sedangkan faktor
masyarakat yang tidak berdaya atau pihak yang lemah. Ketidakberdayaan atau
modal usaha, networking, semangat, kerja keras, ketekunan, dan aspek lainnya.
Anwas 2014:49), menyatakan, pemberdayaan adalah salah satu cara dengan mana
rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa
atas kehidupannya.
kepada pihak yang lemah saja. Dalam pemberdayaan terkandung makna proses
sehingga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta mampu hidup mandiri.
dan tata nilai dalam kerangka proses aktualisasi kemanusiaan yang adil dan
beradab, yang terwujud di berbagai kehidupan politik, hukum, pendidikan, dan
lain sebagainya.
1. Bantuan Modal
Salah satu aspek yang dihadapi oleh masyarakat yang tidak berdaya adalah
3. Bantuan Pendampingan
mediator masyarakat.
4. Kelembagaan
juga pada prosesnya melalui tingkat partisipasi yang tinggi, yang berbasis kepada
tahapan perencanaan ini, merupakan salah satu cara untuk mengajak mereka aktif
kebutuhannya.
yang tidak seimbang antara yang kuat dengan yang lemah, dan mencegah
berusaha.
Kelompok tani, pada dasarnya tidak lepas dari kelompok itu sendiri.
yang berinteraksi satu sama lainuntuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
sama lain, dan memandang mereka bagian dari kelompok. Menurut Soekanto
(1986:35), ada beberapa yang menjadi ciri-ciri kelompok yaitu: setiap anggota
harus sadar sebagai bagian dari kelompok ada hubungan timbal balik antara
sesama anggota, dan terdapat suatu faktor yang memiliki bersama oleh para
yang terdiri dari kelas pemula, kelas lanjut dan kelas utama. Diera globalisasi saat
ini ada dua hal yang menonjol yaitu adanya perkembangan teknologi dan
membanjirnya hasil pertanian dari negara lain di pasaran kita. Hal ini akan sangat
menguntungkan ketika bila kita bisa bermain di dalamnya dan akan merugikan
bila kita hanya menjadi konsumen karena tidak mampu menghadapi persaingan.
Hal ini sangat disayangkan karena Indonesia sebagai negara agraris namun
perkembangan impor pertanian dari luar negeri makin lama makin meningkat
lumbung padi”.
kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi tani yang masih
lemah. Kajian atau penyuluhan keadaan pedesaan secara partisipatif adalah salah
satu tahap dalam upaya meningkatkan kemandirian, hasil panen dan kesejahteraan
Efek negatif berikutnya yang dapat kita lihat dari kemiskinan tersebut telah
pengelolaan lahan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Dengan
kata lain sasaran pengelolaan lahan secara maksimal tidak dapat dicapai tanpa
pertanian dalam bentuk bahan mentah sehingga tidak memiliki nilai tambah.
3. Luas kepemilikan tanah dimana lahan yang sempit menyebabkan biaya yang
tinggi dengan hasil yang kurang, selain itu juga menyebabkan efesiensi
4. Akses modal dimana diera globalisasi ini, dunia usaha apapun yang
dilakukan, modal merupakan hal yang paling utama sementara para petani
sangat sulit untuk menembus akses modal karena dianggap rawan gagal.
peningkatan.
7. Tingkat keterampilan rendah diantaranya keterampilan budidaya,
lebih.
melalui:
menarik batasan yang tegas, karena baik pendidikan dan pelatihan umum
pembangunan pertanian.
3. Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, pengarahan
secara lebih luas sehingga memberikan peluang yang lebih besar kepada
pertanian ini sangat penting bagi para petani dimana lahan yang sempit akan
sangat penting bagi para petani dimana lahan yang sempit akan sangat
produksi yang lebih tinggi dari hasil yang dicapai selesai itu dapat juga
B. Kerangka Pikir
dalamnya. Apabila SDM memiliki motivasi yang tinggi kreativitas dan mampu
mendorong dan tetap menjaga kearifan lokal serta mampu bersinergi dengan
Peran utama kelompok tani yaitu sebagai media sosial, sebagai alat untuk
pula dalam penyebaran dan penerapan inovasi baru, dengan melalui aktivitas
kelompok akan lebih cepat dan lebih meluas dibandingkan jika disampaikan
dan efesien. Persaingan penerapan teknologi dan produktivitas usaha tani diantara
sesama petani akan lebih sehat, karna memiliki pandangan yang sama yaitu untuk
untuk sekumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri dari petani dewasa
masyarakat petani adalah suatu proses yang dilakukan untuk meningkatkan harkat
dan martabat lapisan masyarakat “bawah” yang tidak mampu melepaskan diri dari
kelompok tani menjadi organisasi kelompok petani yang kuat dan mandiri yang
oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir
6. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para
8. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan
supaya terbentuk kelompok tani yang unggul, mandiri dalam segala bidang.
Petani
1. Bantuan Modal
2. Bantuan pengembangan prasarana
3. Bantuan pendampingan
4. Penguatan Kelembagaan
Faktor Faktor
Kelompok Petani Yang
Penghambat Pendukung
Berdaya
C. Fokus Penelitian
Sesuai dengan judul yang telah diajukan maka fokus penelitian dalam
penelitian ini adalah kelompok tani dalam segi bantuan modal, bantuan
Dalam hal ini peneliti ingin melihat bagaimana bentuk dan proses dalam
tani. sehingga dapat menjadi kelompok tani yang unggul dan mandiri dalam
segala bidang.
D. Deskripsi Fokus Penelitian
maupun budaya.
2) Bantuan modal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pinjaman modal
modal dan pemberian subsidi bunga kredit atau imbalan jasa penjamin.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan pada tanggal 20 Juni
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu
lisan dari informan dan perilaku yang diamati. Sedangkan tipe penelitian adalah
C. Sumber Data
a. Data primer
Data primer yang merupakan data yang bersumber dari informan langsung
b. Data Sekunder
Data sekunder adaah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder dari data yang kita butuhkan yang digunakan untuk menjelaskan
mengungkapkan data yang diharakan, data sekunder ini dapat diperoleh dari
catatan ataupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan objek permasalahan
D. Informan Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa pihak terkait (informan) yang dianggap
tau dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang kompeten, akurat, dan dapat
Tabel I
Informan Penelitian
bahan yang berhubungan dengan penelitian yang dapat berupa data, fakta,
maupun informasi yang sifatnya valid (sebenarnya), realibe (dapat dipercaya) dan
2. Wawancara
dengan jelas wilayah desa paccing, sejarah pendirian kelompok tani, tujuan,
3. Dokumentasi
potensi lahan desa paccing, dan dokumentasi kelompok tani berupa catatan-
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
lain. Metode analisa data yang penulis gunakan adalah analisis data deskriptif
analisis interaktif. Dalam analisis ini, data yang diperoleh dilapangan disajikan
berhubungan, diantaranya:
1. Reduksi Data
dilapangan. Atau melalui reduksi kata yang meliputi seleksi pemadatan data,
2. Penyajian data
3. Penarikan kesimpulan
data yang telah diperoleh akan ditarik garis besar/kesimpulan sebagai hasil
menganalisa data penelitian sehingga dapat tercapai suatu uraian sistematis, akurat
dan jelas. Proses inilah yang akan peneliti lakukan untk mendapatkan jawaban
G. Keabsahan data
yang dibutuhkan langsung kepada pihak yang terkait dengan permasalahan yang
akan diteliti. Dasar penelitian yang dilakukan adalah survey yaitu penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisa suatu peristiwa atau proses
tertentu dengan memilih data atau menetapkan ruang lingkup tertentu sebagai
digambarkan).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Profil Desa
Patimpeng, Kabupaten Bone dengan luas wilayah desa Paccing 16,39 km2
yang jarak dari kota Kecamatan Patimpeng 7 km sedangkan jarak ibu kota
Dusun Pelleng-Pellenge.
merupakan lahan sawah tadah hujan, dan berada dengan ciri topografi daratan
yang relatif datar , bergelombang dengan ketinggian 167 meter dari
permukaan laut.
Jenis tanah yang ada disebagian besar wilayah ini memiliki klasifikasi
jenis tanah alluvial, podsoil, merah kuning dan regusol dengan tingkat
kemasama (PH) 5 – 6,7. Dan ciri sebagian besar kondisi tanah di wilayah
berkisar kurang lebih 20%. Kondisi agroklimat secara umum memiliki ciri
pergantian antara bulan April s/d Juli merupakan musim hujan merupakan
curah hujan yang tertinggi 200 mm/bulan, dan bulan Agustus s/d September
distribusi hujan wilayah desa Paccing tergolong tipe iklim C dan D (Odemen
1077 dan Sehmed Furguson 1951) jumlah curah hujan rata-rata 1.971
mm/tahun.
Tabel 1.
Jumlah Keluarga tani Pada Desa Paccing,
KecamatanPatimpeng, Kabupaten Bone.
sedangkan jumlah keluarga tani yaitu pemilik lahan tidak menggarap 0 dan
Tabel 2.
Luas Lahan Untuk Tanaman Pangan dan Hortikultura
di DesaPaccing, Kecamatan Patimpeng.
Luas lahan untuk tanaman pangan dan hortikultura adalah tanah darat tegal
seluas 992 ha, pekarangan 30 ha dan lain-lain 41 sedangkan untuh tanah sawah
Luas lahan tanaman perkebunan yang ada di wilayah desa Paccing disajikan
Tabel 4.
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Paccing,
Kecamatan Patimpeng Tahun 2016.
petani yang berjumlah 610 jiwa (46,99 %), dan peternak 610 jiwa (46,99%),
selain itu dari sektor lain walaupun tidak berdominasi tetapi memilki andil
Kepemilikan
Jumlah Heler Hend Sprayer Motor/Power Spra Traktor
Milik Mili Milik Milik Mili Milik Milik Mili Milik Milik Milik Milik
Petan k Swast Petan k Swast Petan k Swast Petan Swast Swast
i Dine a i Dine a i Dine a i a a
s s s
20 - - 200 - - - - - 180 - -
Sumber : Monografi Desa Paccing, 2015
b. Ternak
Tabel 7.
Data Usaha Tani Untuk Peternakan pada Desa Paccing Kecamatan
Patimpeng
Kepemilikan
Mesin Tetes Inseminasi Buatan Alat Pendingin Kandang
Milik Mili Milik Milik Mili Milik Milik Mili Milik Milik Milik Milik
Patan k Swast Petan k Swast Petan k Swast Petan Swast Swast
i Dine a i Dine a i Dine a i a a
s s s
- - - - - - - - - 610 - -
Sumber : Programmer Tani Desa Paccing, 2016
Kelompok tani di Desa Paccing ada pada tahun 2012. Untuk mencapai
sasaran pembangunan pertanian di wilayah desa Paccing berbagai
kelembagaan baik pemerintah maupun swasta yang menunjang sebagai petani
dalam pembangunan pertanian dalan usahataninya antara lain:
Tabel 8.
Nama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan ) dan
Kedudukannya diDesaPaccing.
Tabel 9.
Nama Pos Penyuluhan Desa (POSLUDES) dan
Kedudukannya di DesaPaccing.
Tabel 10.
Nama Kelompok Tani pangan dan Kelompok tani perkebunan
sertaKedudukannya di Wilayah Desa Paccing
Desa Paccing selain beberapa hal yang telah diuraikan di atas diantaranya
seringkali kedaan yang terjadi adalah sejauh mana factor hubungan suplly dan
permintaan akan gabah yang terjadi. Sudah menjadi kelaziman bilamana pada
saat musim panen harga gabah selalu menurun, dan pada saat musim kering
perkembangan harga gabah sering kali melonjak tajam. Dari hasil pengamatan
diperoleh bahwa perkembangan harga gabah yang paling tinggi untuk tahun
2015 terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli. Dengan puncak harga
tertinggi terjadi pada bulan Juni dan Juli. Dari hasil pengamatan diperoleh data
bahwa harga gabah untuk GKP mencapai angka Rp.5.400 – 6.000 / kg dan Rp.
kualitas SDM menjadi salah satu faktor yang mempunyai peranan besar
Dalam hal ini kaitan yang sangat penting adalah upaya perubahan pola dan
perilaku dalam tata cara atau metode serta aplikasi anjuran teknologi kerap
dukungan skill dan keahlian usaha tani yang lebih adaptif terhadap
Beberapa hal yang masih menjadi bahan perbaikan dan peningkatan kinerja
diantaranya:
adm, dsb.
subsidi.
Desa Paccing Kecamatan Patimpeng, saat ini beberapa aspek yang masih menjadi
yang efisien dan efektif. Daya jangkau terhadap akses pembelian input
dianjurkan.
berdaya dan mandiri, mampu berdiri diatas kaki sendiri. Bentuk pemberdayaan
perlu sesuai dengan potensi, masalah, dan kebutuhan masyarakat lokal atau
pemerdayaan menuntut masyarakat agar dapat lebih inofatif dan kaya akan ide-ide
yang akan membangun kesadaran sikap, dalam mengolah Sumber daya alam yang
ada.
suatu usaha tani yang berorientasi komersial atau usaha bisnis pertanian dengan
oerientasi keuntungan. Salah satu cara yang dapat ditempuh agar dapat
mencakup berbagai disiplin dan berbagai kegiatan, mulai dari produksi dan
mampu berkembang dengan baik dalam perencanaan dan pengolaan semua ilmu
peluang pasar sehingga hasilnya statis. Permasalahan yang lain disebabkan oleh
tidak efisiennya usaha tani yang dilakukan serta kurangnya akses teknologi pada
tingkat petani. Kondisi tersebut secara tidak langsung terjadi karena lemahnya
kelembagaan tani atau kelompok tani serta kurang intensifnya penetrasi inovasi
Paccing adalah petani padi. Wilayah persawahan yang dimiliki sebagian besar
merupakan tadah hujan, dan berada dengan ciri daratan yang relatif datar, jenis
tani Dengan lahan yang luas sehingga memungkinkan untuk pertanian padi.
Karena Desa Paccing belum termasuk daerah pengairan jadi pada musim kemarau
petani sangat susah mendapatkan air. Desa paccing memiliki luas 575 Ha yang
berbagai cara seperti melindungi para kelompok tani dalam bertani seperti
kegagalan panen dan resiko harga serta meningkatkan kemandirian dan
pertanian.
tani merupakan salah satu metode pemberdayaan masyarakat yang tepat untuk
mampu mengembangkan respon yang sesuai dengan logika yang menjadi suatu
(Suradisastra 2006:34).
kepastian usaha, resiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan
perubahan iklim. Ayat (2) ditegaskan apa yang disebut pemberdayaan kepada
petani, yakni segala upaya untuk mengubah pola pikir petani yang lebih maju,
harus berbasis daya dukung sumber daya alam dan lingkungan, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat pertumbuhan ekonomi dan rencana tata
mengeluh. Karena masih banyak para petani yang membeli pupuk dengan cara
kredit. Ini disebabkan karena ketidakmampuan petani secara ekonomi. Maka dari
pemberdayaan yaitu:
1. Bantuan Modal
permasalahan umum yang kerap terjadi di kelompok tani seperti, tidak didukung
oleh beberapa sistem yang menunjang, tidak didukung oleh aspek teknologi,
manajemen, pendanaan yang kurang memadai, serta sebagian besar petani masih
memakai cara tradisional. Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu anggota
“Kami disini masih menggunakan cara yang lama karena hanya cara itu
yang kami ketahui. Karena kami tidak tau menggunakan teknologi dan
kami bingung teknoogi apa yang kami harus gunakan. Lagi pula dengan
cara seperti inipun hasil pertanian kami sudah cukup baik.”(Hasil
wawancara anggota kelompok tani Bancee AA, tanggal 23 Juli 2016)
menyebabkan sektor pertanian Indonesia lemah yaitu sulitnya akses para petani
kesumber modal yang ada. Akses kelompok tani melalui perbankan yang lemah
disebabkan karena para kelompok tani tidak memiliki jaminan untuk mendapatkan
kredit, skala kredit yang dibutuhkan rumah tangga tani sangat kecil sehingga tidak
Beberapa bulan ini harga hasil tani padi naik, namun harga jual rendah. Hal
ini terjadi lantaran lemahnya kontrol perlindungan terhadap para petani. Hal ini
“Lemahnya kontrol pemerintah terhadap para petani diliht dari harga padi
yang naik namun harga jualnya masih rendah. Dan kadang ada yang
menjual mahal dan juga ada yang menjual murah.” (Wawancara FN 25
juni 2016)
Hal ini juga dikeluhkan oleh anggota kelompok tani Mabboronge dalam
wawancara berikut:
dengan harapan. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya sarana dan prasarana
pertanian disetiap kelompok tani. Sesuai dengan penuturan salah satu ketua
kelompok tani melihat bahwa peranan pemerintah hari ini terkait pemberdayaan
kelompok tani belum sepenuhnya berjalan maksimal ini terlihat jelas dengan
sebagai berikut:
Pemberdayaan Petani pasal 1 ayat (4) dijelaskan bahwa pertanian adalah kegiatan
yang melakukan usaha di bidang pertania. Dengan adanya masalah modal yang
bantuan. Sebagaimana penuturan salah satu ketua kelompok tani Semangat Baru
sebagai berikut:
“Iya, memang dulu salah satu ketua kelompok tani di desa kami pernah
kasih masuk proposal namun tidak pernah ada responnya. Karena salah
satu jalan untuk mendapatkan modal hanya dengan cara meminta dana
atau kasih masuk proposal.” (Wawancara SF tanggal 29 juni 2016)
menjadi penghambat bagi pelaku usaha kelompok tani. Seperti yang diungkapkan
petani sebagaimana dimaksud dalam pasal (6) ditetapkan oleh Pemerintah dan
peraktik ekonomi biaya tinggi, dan pembangunan sistem peringatan dini dan
penanganan dampak perubahan iklim. Dan ayat (3) menjelaskan tentang strategi
besar terhadap para petani, seperti yang dikatakan oleh Kepala Desa Paccing
sebagai berikut:
sebagai berikut:
berikut:
“Kami hanya bisa bersabar dan menunggu bantuan dari pemerintah. Dan
kami harapkan adanya kerjasama da partisipasi agar semua program
yang kita rancang terealisasi dengan baik. Ini kita rancang untuk
kesejahteraan para petani di desa ini.” (Wawancara AH tanggal 01
agustus 2016)
Dari beberapa hasil wawancara di atas disimpulkan bahwa modal adalah
salah satu kendala utama yang dihadapi oleh para kelompok tani dan masyarakat
dan pihak perbankan perlu adanya lembaga mediator agar kedua pihak tersebut
dapat menjalin hubungan kerjasama. Lembaga mediator bisa dari ketua kelompok
faktor yang berperan penting dalam meningkatkan produksi beras adalah adanya
perbaikan distribusi pupuk bersubsidi agar pupuk sampai kepada kelompok tani
sesuai dengan yang diharapkan para petani. Hal ini diungkapkan oleh Kepala
“Saya rasa dengan adanya dukungan sarana dan prasana pertanian para
kelompok tani bisa sejahtera, apalagi dengan meningkatkan perbaikan
distribusi pupuk bersubsidi ini adalah harapan para kelompok tani agar
mereka lebih mudah dalam meningkatkan hasil produksi taninya.”(Hasil
wawancara tanggal FN 25 juni 2016)
pengelolaan usaha tani sangat menunjang demi keberhasilan usaha tani yang
dimiliki. Seperti yang diungkapkan oleh selaku ketua kelompok tani Mabboronge
“Ya, memang benar dana saat ini yang ada belum memadai sedangkan
untuk membeli perlengkapan tani membutuhkan banyak modal. (Hasil
wawancara AR tanggal 5 agustus 2016)
prasarana kelompok maupun dalam pengembangan usaha tani. Hal ini senada
kelompok tani sangatlah didorong oleh adanya sarana dan prasarana. Sarana dan
prasana yang memadai tersebut yang pastinya akan lebih mendorong kemajuan
dari kelompok tani itu sendiri. Oleh karena itu kebutuhan sarana dan prasarana
pengembangan hasil produksi. Hal ini diungkapkan oleh selaku Kepala Desa
Dari hasil wawancara di atas terlihat dengan jelas bahwa pemerintah telah
menyediakan prasarana dan sarana untuk para kelompok tani Desa Paccing.
3. Bantuan Pendampingan
masalah dan peluang yang ada serta mencari jalan keluar sesuai sumber daya yang
dimiliki. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bp3K Patimpeng sebagai berikut:
bimbingan teknis. Hal ini di ungkapkan oleh Kepala Desa dalam wawancara
sebagai berikut
yang muncul, karena itu dalam proses pendampingan dan penyuluhan untuk
pemerintah daerah agar sampai kepada petani dan mendampingi petani dalam
sebagai berikut:
Hal diatas dibantah oleh Kepala Dusun Mabboronge Desa Paccing, dalam
kemampuan dasar yang diperlukan oleh para kelompok tani maupun anggotanya,
kehidupan dan kesejahteraannya. Hal ini diungkapkan oleh ketua kelompok tani
tani. Agar mereka mampu mengolah lahan yang ada dan mampu memanfaatkan
baik. Karena saat ini pemerintah hanya memberikan bantuan penyuluhan maupun
untuk meningkatkan kualitas produknya, akan tetapi masih banyak dari anggota
kelompok tani yang tidak menyambut baik. Selain itu ketersediaan modal untuk
meningkatkan hasil produksi tanaman juga menjadi kendala. Hal Ini diungkapkan
Hal ini dipertegas oleh anggota kelompok tani. Dengan wawancara sebagai
berikut:
dengan sistem usaha tani produksi menjai sistem usaha agribisnis yang beorientasi
yang mandiri. Hal ini diperjelas dengan ketua kelompok tani Bancee dengan
Dari hasil wawancara di atas, dapat dilihat bahwa ternyata masih ada
adalah adanya partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Salah satu upaya dalam
tani. Karena dengan adanya kelembagaan petani para kelompok tani yang ada
dari program pemerintah. Seperti yang di ungkapkan oleh pembina dan sekaligus
menyelesaikan permasalahan anggota dalam berusaha tani. Hal ini dikatakan oleh
Hal ini senada dengan yang dikatakan salah satu ketua kelompok wanita tani
sebagai berikut:
Hal ini juga diungkapkan oleh ketua kelompok tani Putra Barugae:
yang berpendapat bahwa kelompok tani ini aktif apabila ada bantuan dari
pemerintah. Dan apabila bantuan itu telah diterima dan dibagi kepada anggota
mereka kembali vakum. Hal ini diungkapkan oleh masyarakat petani Desa
Paccing:
“Adanya kelompok tani di Desa Paccing ini tidak berfungsi dengan baik,
perlu adanya pembrdayaan. Karna masih banyak keluhan kami yang
belum diselesaikan. Apalagi pada saat ada pupuk keluar kami yang bukan
anggota dari kelompok tani biasanya tidak dapat pupuk.” (Hasil
wawancara AS tanggal 30 juni)
Kedua pendapat diatas dapat dilihat bahwa kelompok tani di Desa Paccing
tidak berperan cukup baik dalam peningkatan produksi petani. Dengan kata lain
kelompok tani tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. mereka tidak perna
Kabupaten Bone
Berdasarkan temuan dilapangan selama penelitian, faktor- faktor yang dapat
Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone di bagi atas dua faktor yaitu faktor
1. Faktor Pendukung
a. Sarana Produksi
pertanian dari pemerintah daerah kepada pemerintah desa sebagai bentuk apresiasi
karna para kelompok tani merasa terbantu. Karena dengan adanya pendampingan
seperti itu para kelompok tani sudah mampu meningkatkan hasil produksi
tanamannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan wawancara dengan Kepala Desa Paccing
b. Kelembagaan
Paccing:
2. Faktor penghambat
Salah satu yang menjadi faktor penghambat adalah minimnya sumber daya
masih dengan cara yang lama dan hasilnya juga tidak mengalami peningktan.
Hal ini diungkapkan oleh kepala Desa Paccing dengan wawancara sebagai
berikut:
“Faktor penghambat dalam pemberdyaan kelompok tani memang dilihat
dari banyaknya anggota kelompok tani yang pengetahuannya sangat
minim. Karena memang sebagian dari anggota kelompok tani di sisni
kebanyakan lulusan SD”. (hasil wawancara FN tanggal 25 juni 2016)
Desa Paccing ini diperkuat oleh staf Balai Penyuluhan Kecamatan sekaligus
Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa kelompok tani belum sadar
terhadap peningkatan produksi, mereka hanya tau tanam, petik, dan jual. Mereka
tidak berpikir tentang keuntungan dari hasil produksi. Dan ini juga ditandai karna
para kelompok tani terkadang lebih memilih menjadi buruh, seperti lebih memilih
menebang tebu karena mereka pikir dengan menebang tebu mereka akan lebih
untung dan lebih gampang menghasilkan uang. Hal ini diperjelas oleh penyuluh
dalam mengikuti pelatihan dan pendidikan itu hanya buang-buang waktu saja.
Mereka lebih memilih menjadi buruh daripada harus mengikuti kegiatan seperti
itu. Seperti diungkapkan oleh ketua kelompok tani Bancee sebagai berikut:
“Mungkin para anggota kelompok tani yang lain akan ikut serta dalam
pendidikan dan pelatihan yang dibuat oleh pemerintah asalkan para
penyuluh memberikan informasi yang lebih akurat atau melakukan
pendekatan dengan anggota yang lainnya.”(Hasil wawancara AS tanggal
23 juni 2016)
mengatakan bahwa:
“Saya selaku petani sekaligus anggota kelompok tani tidak terlalu tertarik
mengikuti kegiatan seperti itu, saya sudah cukup tau bagaimana merawat
tanaman, selama ini saya merawat berdasarkan yang saya tau. Belum
tentu saya mengikuti kegiatan seperti itu hasil produksi pertanian saya
meningkat.” (Hasil wawancara AS tanggal 23 juni 2016)
manusia. Sehingga mereka lebih inovatif dan kreativitas dalam pengelolaan usaha
tani.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
para kelompok tani agar mereka lebih tau bagaimana cara merawat tanaman
dengan baik, dan agar mereka bukan lagi tau bahwa tanam, petik, jual.
bertani itu harus mengengolah tanaman dengan baik agar hasilnya pun baik
belum terealisasikan.
pemberdayaan kelompok tani ini dalah adanya sarana produksi berupa alat
pertanian yang dapat memudahkan para kelompok tani dalam bertani, serta
B. Saran
atas, maka dapat diberikan saran-saran yang nantinya dapat diharapkan dapat
antara lain:
3. Perlu pembagunan berupa sekolah tani agar pengetahuan para kelompok tani
beserta anggotanya agar lebih tau tentang pengelolaan tanaman, serta demi
masyarakat petani.
hasil pertanian.
N
RIWAYAT HIDUP
pada tahun 2001 dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis
menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Tonra dan tamat pada tahun 2009.
Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri I Kahu pada tahun 2009 dan
tamat 2012
Administrasi Negara, Program Studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Program
Strata satu (SI), Melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi).