Anda di halaman 1dari 3

PENJAHITAN LASERASI PERENIUM

DERAJAT I DAN II

No. Dokumen : /UKP-PONED/2016

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit: 04 Januari 2016

Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. ENDAH PURWATI


PULUNG NIP. 19761001 200701 2 013

1. Pengertian Penjahitan robekan jalan lahir / perineum derajat I dan II pasca persalinan

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan langkah – langkah tindakan


penjahitan perineum derajat I dan II sesuai standar profesi untuk
mencegah terjadinya perdarahan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pulung Nomor 188.4/31/ 405.09.14/2016 tentang
Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi 1. Standar Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED),
JNPK-KR 2008
5. Persiapan 1. Heacting Set
2. Catgut Cromic
3. Betadin
4. Kasa
5. Sarung Tangan
6. Lidocain
7. Spuit 3 ml
6. Prosedur 1. Petugas memberi tahu ibu bahwa tindakan penjahitan akan dilakukan
/Langkah- 2. Petugas Memposisikan ibu pada posisi litotomi
langkah
3. Petugas Meletakkan kain di bawah bokong ibu dan memasang lampu
sorot
4. Petugas Mencuci tangan, menggunakan sarung tangan steril
5. Petugas Membersihkan luka dari darah / cairan lain dengan
menggunakan kassa
6. Petugas Memeriksa vagina, serviks, dan perineum secara lengkap.
Memastikan bahwa robekan hanya derajat I dan II. Jika sfingter
terluka, ibu mengalami laserasi derajat III dan IV harus segera dirujuk.
Ibu juga dirujuk jika mengalami laserasi serviks
7. Petugas Memberikan anastesi local dan memastikan obat sudah
bereaksi
8. Petugas Melakukan penjahitan pada perineum:
a. Petugas Mendekatkan tepi laserasi untuk menentukan bagaimana
cara menjahitnya menjadi satu dengan mudah
b. Petugas Membuka jahitan pertama ± 1 cm di atas ujung laserasi di
vagina bagian dalam
c. Petugas menutup muka vagina dengan jahitan jelujur, jahit ke
bawah kearah cincin hymen, tepat sebelum cincin hymen,
masukkan ke dalam mukosa vagina lalu ke bawah cincin hymen
sampai jarum berada di bawah laserasi
d. Petugas Meneruskan kearah bawah tepi tepat pada luka,
menggunakan jahitan jelujur, hingga mencapai bagian bawah
laserasi. Pastikan bahwa jarak setiap jahitan sama dan otot yang
terluka telah dijahit. Jika laserasi meluas kedalam otot, mungkin
perlu untuk melakukan satu/dua lapisan jahitan terputus-putus
untuk menghentikan perdarahan dan/atau mendekatkan jaringan
tubuh secara efektif
e. Petugas Setelah mencapai ujung laserasi, mengarahkan jarum
keatas dan teruskan penjahitan, menggunakan jahitan jelujur untuk
menutup lapisan subkutikuler. Jahitan ini akan menjadi jahitan lapis
kedua. Periksa lubang bekas jarum. Jahit lapisan kedua ini
meninggalkan luka yang tepat terbuka berukuran 0.5 cm atau
kurang, luka ini akan menutup dengan sendirinya pada saat
penyembuhan luka
f. Petugas Menusuk jarum dari robekan perineum kedalam vagina.
Jarum harus keluar dari belakang cincin hymen
g. Petugas Mengikat benang dengan membuat simpul didalam
vagina. Potong ujung benang dan sisakan sekitar 1.5 cm. jika ujung
benang dipotong terlalu pendek, simpul akan longgar dan laserasi
akan membuka
h. Petugas Mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk
memastikan bahwa tidak ada kasa/peralatan lain tertinggal didalam
i. Petugas dengan lembut memasukan jari paling kecil kedalam anus,
raba apakah ada jahitan pada rektum. Jika ada jahitan yang teraba,
ulangi pemeriksaan rectum enam minggu pasca persalinan. Jika
penyembuhan belum sempurna (misalnya ada fistula rektovaginal
/jika ibu melaporkan inkontinesia alvi/feses), ibu segera rujuk ke
fasilitas kesehatan rujukan
j. Petugas Mencuci daerah genetal dengan lembut dengan sabun dan
air DTT, kemudian dikeringkan. Bantu ibu mencari posisi yang lebih
nyaman
9. Petugas memberitahu ibu bahwa tindakan penjahitan sudah selesai
10. Petugas memberikan motivasi pada ibu untuk :
a. Menjaga perineumnya selalu bersih dan kering
b. Menghindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineumnya
c. Mencuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir
3-4 kali perhari
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya.
Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam /
mengeluarkan cairan yang berbau busuk dai daerah lukanya / jika
daerah tersebut menjadi lebih nyeri
7. Diagram
Alir/Flowchart beri tahu ibu Posisikan ibu Letakkan kain di bawah
pada posisi bokong ibu dan pasang
litotomi lampu sorot

bersihkan luka dari


cuci tangan,
Pastikan robekan darah / cairan lain
gunakan sarung
hanya derajat I dan II dengan menggunakan
tangan steril
kassa

Bila laserasi servik dan laserasi


RUJUK
perineum derajat III dan IV

berikan anastesi local dan lakukan beritahu ibu


memastikan obat sudah penjahitan pada tindakan penjahitan
bereaksi perineum, sudah selesai

Berikan motivasi

1. KIA
8. Unit Terkait 2. PONED/Kamar Bersalin

9. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl

Anda mungkin juga menyukai