Maytry Rajagukguk - 200522008
Maytry Rajagukguk - 200522008
OLEH
MAYTRY RAJAGUKGUK
200522008
KEULANA ERWIN
PROGRAM STUDI S1
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan sistem informasi yang sangat pesat saat ini,
kinerja yang baik, yang berarti bahwa sistem tersebut mempunyai kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi akurat yang dapat diandalkan
dan biaya. Alasan lainnya termasuk peningkatan efektivitas, pencapaian hasil atau
output di dalam laporan keuangan dengan benar serta perlindungan aset bagi
terhadap suatu sistem antara lain kualitas sistem informasi, kompetensi pengguna
perusahaan harus menggunakan sistem aplikasi dari vendor atau penyedia jasa
perusahaan.
1
2
menetapkan aset secara efisien sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat
dan penyajian informasi menjadi lebih cepat, dan pelaporan untuk pihak eksternal
penanganan pengolahan informasi atau data dapat dilakukan lebih cepat dan tepat
Sedangkan pada sistem kerja manual, penangan pengolahan informasi atau data
akan menjadi lebih lama, mahal karena menggunakan tenaga dan biaya yang akan
dibutuhkan.
akuntansi juga dibentuk dari kualitas informasi yang disampaikan. Tanpa data
puas setelah menggunakan sistem tersebut karena kemudahan yang dimiliki oleh
sistem.
3
azas otonomi dan tugas pembantuan, serta melaksanakan tugas lainnya yang
berkaitan dengan pendidikan yang diberikan oleh Walikota maupun Bupati sesuai
provinsi sampai tingkat kabupaten. Tujuan dari aplikasi SIMDA sendiri adalah
menyediakan database mengenai kondisi di suatu daerah yang terpadu baik dari
publik yang dapat digunakan sebagai penilaian kinerja pada instansi pemerintah
daerah yang menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat, dan akurat kepada
keuangan Pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tak jarang mengalami
hambatan dalam proses sistem informasi akuntansi, yaitu hambatan pada jaringan.
4
Hal itu terjadi karena sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Dinas
dimana bahwa semua sistem yang ada tersebut adalah terpusat ke ke Badan
informasi akuntansi. Selain itu ada terdapat beberapa keluhan mengenai seringnya
banyak dilakukan tetapi masih banyak yang terdapat ketidaksamaan pada hasil
dengan hasil penelitian Zai dan Dewi (2014) menunjukkan tidak berpengaruh
sistem informasi akuntansi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu
dan terdapat adanya perbedaan hasil. Perbedaan hasil penelitian dapat dilihat
Table 1.1
Research Gap
Variabel Variabel
Penelitian Hasil
Dependen Independen
Dona Elsafira Anastasya dan Abdul
Kualitas Berpengaruh Positif
Rohman (2021)
Sistem
Informasi
Zai dan Dewi (2014) Tidak Berpengaruh
Kepuasan
Pengguna
Nurhayati dan Mulyani (2015) Berpengaruh Positif
Sistem Kompetensi
Informasi Pengguna
Dalimunthe dan Napitupulu (2015) Tidak Berpengaruh
Akuntansi
Rukmiyati dan Budiartha (2016) Berpengaruh Positif
Persepsi
Kemanfaatan
Amalia dan Pratomo (2016) Tidak Berpengaruh
dari hasil sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul dalam
Utara)”.
akuntansi?
1. Bagi Instansi
kinerjanya.
2. Bagi Peneliti
yang akan digunakan oleh pengguna teknologi. Teori ini di adopsi dari
diantaranya yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensi hasil riset
8
9
penelitian.
Dari model proses dan kausal ini, maka dapat dijelaskan bahwa system
Salah satu penelitian yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan oleh
Success Model. Lalu, model DeLone dan McLean banyak digunakan oleh
dan McLean pada tahun 1992 mengembangkan suatu model yang mereka
Kualitas
Informasi
Penggunaan
(Information
(Use)
Quality)
Dampak Dampak
Individual Organisasional
(Individual (Organizational
Impact) Impact)
Kualitas Kepuasan
Sistem Pengguna
(System (User
Quality) Satisfaction)
Gambar 2.1
Model Kesuksesan Sistem Informasi Akuntansi DeLone and McLean
(Sumber : DeLone dan McLean 1992)
pengguna sistem mengacu pada suatu keadaan dimana pengguna merasa puas
sistem. User satisfaction dapat dikaitkan perceived usefulness dan sikap pengguna
dapat diukur dengan melalui rasa puas yang dirasakan oleh pengguna itu
1. Efesiensi (Efficiency)
bekerja secara efisien. Keefisienan ini tercermin dari sistem informasi yang
mampu secara efektif memberikan solusi terhadap pekerjaan pengguna dalam hal
2. Keefektifan (Effectiveness)
informasi ini dapat dinilai sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pengguna, yang
3. Keakuratan (Accuracy)
Dalam aspek keakuratan berfungsi sebagai ukuran kepuasan pengguna yang dapat
dilihat dari penginputan data yang diolah dalam sistem informasi kepuasan
pengguna. Aspek ini juga digunakan untuk menilai seberapa sering terjadi
12
kesalahan dalam pengolahan data. Selain itu keakuratan juga diukur dengan
5. Ketepatan Waktu
sebagai berikut :
yang tidak berhak, tidak dapat mengakses data yang terdapat didalamnya.
bagian tersebut.
pengguna pertama.
keterampilan dan pengetahuan serta di dukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
14
informasi.
perusahaan dan diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sukses, maka setiap orang
yang terkait dengan sistem tersebut harus dibuat sadar tentang tanggung jawabnya
jawabnya dan tentang apa yang dapat dimanfaatkan dari sistem tersebut bagi
pelaksaan tugasnya, hal ini berarti akan dipusatkan pada kompetensi pengguna
tapi juga terdapat pada keinginan dari seseorang tersebut untuk melakukan dan
menurut Menurut Yukl (2010), Moeller (2011), Stewart & Brown (2011) dalam
teknologi informasi dapat secara mudah digunakan dan tidak sukar untuk
terhadap minat untuk menggunakan sebuah teknologi, dan faktor yang dapat
usefulness) sebagai “the degree to which a person believes that using particular
system would enhance his or her job performance” yang artinya suatu tingkatan
dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat
penggunanya.
penggunanya.
bekerja di PT. Bank BTN di Kota Semarang, dimana jumlah sampel akhir yang
(delapan) kantor cabang pembantu dan 3 (tiga) kantor kas Bank BTN di Kota
signifikan.
Zai dan Dewi (2014) melakukan pengujian secara parsial model DeLone
merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Seddon dan Kiew (1996).
Objek penelitian ini adalah pengguna sistem informasi akuntansi yang bekerja
67 responden yang terlibat dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan meliputi
uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis dengan
analisis regresi linier berganda yang meliputi uji koefisien determinasi (R2), uji F,
dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kualitas sistem tidak berpengaruh
akuntansi.
Control, Night Audit, Book Keeper. Jumlah kuesioner yang disebar dalam
informasi,
software akuntansi.
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
Anastasya dan Variabel Independen : 1. Kualitas sistem informasi memberikan
Rohman (2021) Kualitas Sistem Informasi, pengaruh positif sekaligus bersifat
Perceived Usefulness, dan signifikan terhadap tingkat kepuasan
User Competency penggunaan sistem informasi akuntansi
(SIA).
Variabel Dependen : 2. Perceived usefulness memberikan pengaruh
Kepuasan Pengguna positif serta bersifat signifikan terhadap
Sistem Informasi tingkat kepuasan penggunaan sistem
Akuntansi informasi akuntansi.
3. User Competency memberikan pengaruh
yang positif terhadap kepuasan penggunaan
20
Nama
Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
sistem informasi akuntansi, akan tetapi tidak
bersifat signifikan.
Zai dan Dewi Variabel Independen : 1. Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap
(2014) Pentingnya Sistem, kepuasan pengguna sistem.
Kualitas Sistem, dan 2. Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap
Kualitas Informasi. kegunaan sistem.
3. Kualitas informasi berpengaruh positif
Variabel Dependen : terhadap kepuasan pengguna.
Kegunaan dan Kepuasan 4. Kualitas informasi berpengaruh positif
Pengguna dalam terhadap kegunaan sistem.
Pengembangan Sistem 5. Kegunaan sistem berpengaruh positif
Informasi Akuntansi terhadap kepuasan pengguna.
6. Pentingnya sistem berpengaruh positif
terhadap kegunaan sistem.
7. Pentingnya sistem berpengaruh negatif
terhadap kepuasan pengguna
Rukmiyati dan Variabel Independen : 1. Variabel kualitas sistem infromasi
Budiartha(2016) Kualitas Sistem Informasi, berpengaruh positif pada kepuasan pengguna
Kualitas Informasi dan akhir software akuntansi
Perceived Usefulness 2. Variabel kualitas infromasi berpengaruh
Variabel Dependen : positif pada kepuasan pengguna akhir
Kepuasan Pengguna Akhir software akuntansi
Software Akuntansi 3. Variabel perceieved usefulness berpengaruh
positif pada kepuasan pengguna akhir
software kuntansi
4. Pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas
informasi, dan perceived usefulness
berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengguna akhir software akuntansi
Napitupulu dan Independen : The Influence of Information System,
Dalimunthe The Influence of User Competency, The Quality tidak
(2015) Information berpengaruh terhadap kepuasan
System, pengguna sistem informasi akuntansi,
User namun akan berpengaruh positif
Competency, terhadap kepuasan pengguna jika
The Quality memiliki variable Intervening
Dependen : Management Accounting
Management Accounting Information System (MAIS).
Information System on
User Satisfaction.
Amalia dan Variabel Independen : 1. Terdapat pengaruh signifikan antara
Pratomo (2016) Kualitas Sistem Informasi, kualitas sistem informasi terhadap kepuasan
Kualitas Informasi, dan pengguna sistem informasi akuntansi
Perceived Usefulness 2. Kualitas informasi tidak berpengaruh
Variabel Dependen : signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem
Kepuasan Pengguna informasi akuntansi
Sistem Informasi akuntansi 3. Perceived usefulness tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi
4. Hasil pengujian simultan menunjukkan
bahwa variabel kualitas sistem informasi,
21
Nama
Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
kualitas informasi dan perceived usefulness
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi
akuntansi
sebagai berikut :
Kualitas Sistem
Informasi H1
(X1)
Kepuasan Pengguna
Sistem Informasi
Akuntansi
(Y)
22
Kompetensi Pengguna
H2
(X2)
Persepsi Kemanfaatan H3
(X3)
H4
Teori ini didukung oleh teori kesuksesan sistem informasi DeLone dan
informasi. Dari model proses dan kausal ini, maka dapat dijelaskan bahwa
teknologi informasi.
2.4 Hipotesis
Menurut Santoso (2015:102) “hipotesis merupakan jawaban
bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian
ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
Jalan Jl. Teuku Cik Ditiro No.1-D, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota
Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian ini dilakukan selama satu bulan dimulai
diisi.
keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek
27
28
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
Riduwan, (2015: 56) sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampe harus mewakili populasi yang ada,
dapat memberikan nilai yang lebih representative. Kriteria yang dimaksud dalam
Setelah dilakukannya purposive sampling pada total populasi yang berjumlah 150
dan pengelola barang milik negara beserta staf yang bekerja di sub bagian
Tabel 3.1
Daftar Sampel
No Keterangan Jumlah
1. Kasubbag Keuangan 1
kuantitatif yang berupa nilai atau skor atas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang ada dalam kuesioner. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
informasi seputar sistem informasi pada perusahaan dan karyawan yang bekerja
responden tersebut.
permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian ini, penulis akan mengelola data
(2016: 93) bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala
likert, digunakan skor 1 s/d 5 yang diberikan terhadap jawaban yang telah
Dengan skala likert ini, maka variabel yang akan diukur dapat dijabarkan
menjadi indikator variabel. Lalu indikator tersebut akan dijadikan sebagai tolak
ukur untuk menyusun item-item yang terdapat pada instrument yang berupa
Tabel 3.2
Pertanyaan dengan skala likert
Keterangan Kode skala
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
indikator-indikator tersebut dapat diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi
skor variabel ini, dengan demikian kualitas sistem informasi yang dihasilkan
pengguna.
responden terhadap indikator tersebut dapat diukur dengan skala Liker 1-5.
memiliki manfaat. Sebaliknya, jika sistem tersebut tidak memiliki manfaat yang
terdapat pada variabel ini adalah adalah makes job easier, usefull, increase
tingkat kepuasan pemakai terhadap software akuntansi yang digunakan dan output
Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas software akuntansi
Tabel 3.3
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Operasional Ukur
Kepuasan Kepuasan pengguna 1. Sistem informasi Likert
Pengguna Sistem berkaitan dengan akuntansi yang digunakan
Informasi persepsi kemanfaatan memberikan kemudahan
Akuntansi (Y) (usefulness) dan sikap bagi pengguna dalam
pengguna terhadap mengolah data.
sistem informasi yang 2. Sistem informasi
dipengaruhi oleh akuntansi yang digunakan
karateristik dari juga memiliki tingkat
personal. akurasi yang baik.
3. Pengguna merasa puas
dengan tingkat akurasi
sistem informasi
akuntansi yang digunakan.
4. Sistem informasi
akuntansi yang digunakan
mampu menghasilkan
informasi yang memadai
dan dapat dipahami secara
jelas.
5. Sistem informasi
akuntansi yang digunakan
oleh pengguna bersifat
fleksibel.
Sumber : Swandewi,
dkk (2017)
Kualitas Kualitas sitem 1. Sistem informasi Likert
Sistem informasi sebagai akuntansi yang digunakan
Informasi perceived ease of use mampu meningkatkan
(X1) yang berarti kapasitas pemrosesan data
mempunyai tingkatan secara signifikan.
seberapa besar 2. Sistem informasi
teknologi informasi akuntansi dapat digunakan
dirasakan relatif dalam lingkungan instansi
mudah untuk dipahami lain tanpa harus banyak
dan digunakan. dimodifikasi lagi.
3. Sistem informasi
akuntansi memiliki sistem
security sehingga
pengguna yang tidak
berhak, tidak dapat
mengakses data yang
terdapat didalamnya.
4. Sistem informasi
akuntansi yang
digunakan memiliki
fasilitas mengoreksi data
(fungsi help).
34
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
pengujian asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis dengan
uji simultan (uji-F) dan uji parsial (uji-t) dengan menggunakan software SPSS
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
skor. Data dikatakan valid apabila korelasi antar skor masing-masing butir
pernyataan dengan total skor setiap konstruknya signifikan pada 0,05 atau 0,01
dipercaya jika jawaban dari responden atas pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Uji ini dilakukan dengan menggunakan koefisien crobach
menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas residual dilakukan dengan
pengambilan keputusan nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal. Jika
2016:103). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
ini tidak ortogonal (variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
(VIF) dan tolerance value. Batas dari tolerance value adalah > 0,10 atau nilai VIF
< 10.
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain (nilai errornya). Model regresi yang
dengan melihat grafik Scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
statistik yakni analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh kualitas
(X3) terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (Y). Rumus regresi
b0 = Konstanta
X2 = persepsi kegunaan
X3 = kualitas informasi
e = error term
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji koefisie
determinasi, uji parsial (uji t), dan uji simultan (uji f).
variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien
determinasi sama dengan 0 (Adjusted R² = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat
artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata
lain bila Koefisien Determinasi = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat
variable dependen yaitu variable Y. Ghozali (2019), jika nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen secara
jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka variable independen secara
Uji t atau sering dikenal dengan Uji Parsial, pada dasarnya digunakan
uji parsial ini terdapat kriteria pengujian yang dilakukan berdasarkan probabilitas
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (α), maka dapat dikatakan variabel independen
probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (α), maka dapat dikatakan variabel