Anda di halaman 1dari 13

Harimau Sumatera

Sumateran Tiger
Klass : Mammalia
Suku : Carnivora
Keluarga : Felidae
Genus : Panthera
Species : Panthera tigris sumatrae

Menjadi yang terkecil dalam genus, bukan berarti membuat Harimau Sumatera mudah untuk
ditaklukkan. Tingginya yang mencapai 60 centimeter dan panjang 250 centimeter ini diperkirakan hanya
ada sekitar 400 ekor.
Sepintas jika dilihat, satwa ini memiliki corak sempit berwarna hitam dan kulit yang berwarna kuning
kemerah-merahan hingga oranye tua mirip seperti matahari terbit. Sangat mengagumkan kan bukan
sahabat satwa! Nah, itulah yang kemudian membuat penampilannya tampak mencolok dibandingkan
dengan satwa lainnya. Tak hanya itu, ia juga memiliki surai yang lebih besar, terutama untuk sang
jantan. Kakinya yang berselaput kecil, memungkinkan mamalia ini berenang cepat ketika sedang
melakukan perburuan di air.

Habitat dan Pakan

Perawakannya yang tampak gagah dan berani ini membuatnya dapat menyesuaikan diri dengan segala
kondisi, baik itu di dataran rendah ataupun dataran tinggi . Tak heran, jika Harimau Sumatera dapat
hidup selama 15 tahun di alam liar, dan 20 tahun dalam penangkaran. Satwa seperti Babi, Kijang, Rusa,
Unggas dan Ikan adalah sederet jenis satwa yang menjadi target buruan kucing besar pemakan daging
ini.

Cara Hidup

Satwa yang satu ini dijuluki sebagai pemburu yang hebat, ia bisa memburu mangsanya dengan
melompat, berlari, berenang serta memanjat dengan kemampuan yang sangat cepat. Harimau
Sumatera termasuk dalam kategori satwa soliter yang mengejar mangsanya pada malam hari. Target
buruannya diintai terlebih dahulu sebelum menerkam dan menyantapnya.

Perkembangbiakan
H a l a m a n 1 | 13
Asal Sahabat Satwa tahu, untuk melahirkan
keturunan anak kucing besar. Harimau
betina harus mengandung selama 103 hari
lho! Setelahnya, harimau Betina dapat
melahirkan sekitar dua atau tiga ekor anak
dan paling banyak enam ekor. Anak
Harimau kecil lahir dengan mata tertutup,
dan baru bisa terbuka pada hari kesepuluh.
Anak Harimau hanya minum air susu
induknya selama 8 minggu pertama.
Sesudahnya mereka dapat mencoba
makanan padat, namun mereka masih
menyusu selama 5 atau 6 bulan. Oh ya, bila sedang melahirkan, warna tubuhnya berubah menjadi hijau
gelap lho!

Ancaman

Harimau Sumatera saat ini berada diujung kepunahannya, karena hilangnya habitat secara tak
terkendali, perburuan, serta maraknya perdagangan secara ilegal. Sangat disayangkan bukan?

Babi Rusa
Babyrousa babyrussa

Klass: Mammalia
Suku: Artiodactyla
Keluarga : Suidae
Genus : Babyrousa
Species :Babyrousa babyrussa

Babirusa atau yang biasa dikenal dengan Babyrousa babyrussa ini mirip sekali dengan babi. Tetapi, yang
membedakan hanya pada ukuran badannya yang jauh lebih besar dari babi biasa. Bentuk
penampakannya memang menarik untuk dicermati. Salah satu ciri yang mudah diingat ia punya cula
atau gading panjang yang mencuat ke atas menembus moncongnya. Cula babi rusa akan terus tumbuh
sampai menembus tengkorak jika tidak digerinda. Itu sebabnya ia sering menggesek-gesekkan culanya
ke batang pohon agar cula tidak tumbuh.
Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Sedangkan, tinggi babirusa berkisar pada 65-
80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram.
Habitat dan Pakan

Satwa endemik Sulawesi ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan lho sahabat satwa. Tak heran
jika ia menyukai mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk
menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang. Habitat babirusa sendiri banyak
ditemukan di hutan hujan tropis.

H a l a m a n 2 | 13
Cara Hidup

Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya


mereka hidup berkelompok dengan seekor
pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.
Meskipun hidup sendiri, ternyata satwa pemalu ini
bisa menjadi buas jika diganggu lho.
Perkembangbiakan

Masa kebuntingan Babirusa berkisar antara 125


hingga 150 hari. Bayi Babirusa akan disusui selama
satu bulan, setelah itu akan mencari makanan
sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali.
Ancaman

Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh. Populasi satwa yang
juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi. Jumlah
mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia.

Bekantan
Proboscis Monkey

Klass : Mammalia
Suku : Primata
Keluarga : Cercopithecidae
Genus : Nasalis
Species : Nasalis larvatus

Bekantan merupakan salah satu jenis primata yang mempunyai ciri khas yaitu pada bekantan memiliki
hidung yang panjang dan besar dengan rambut yang menutupi tubuh berwarna coklat muda yang
kemerahan di sekitar kepala dan bahu, serta berwarna abu-abu di lengan, kaki, dan ekor. Ukuran
bekantan jantan yang lebih besar dari yang betina bisa mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg.
Wuah, besar banget ya sahabat satwa! Sementara bekantan betina hanya berukuran 60 cm dengan
berat 12 kg.

Habitat dan Pakan

Habitat bekantan tersebar di hutan-hutan bakau, rawa-rawa, dan hutan di Pulau Kalimantan. Bekantan
bertahan hidup dengan memakan daun, biji, dan buah-buahan mentah tapi kadang-kadang
mengkonsumsi serangga juga.

H a l a m a n 3 | 13
Eh, Sahabat Satwa tahu tidak? Bekantan jago
berenang lho! Selain bertengger di atas pohon
Bekantan juga bisa berenang dari satu pulau ke
pulau lainnya! Hebat, kan!

Cara Hidup

Bekantan satwa yang suka bersosialisasi, mereka


hidup secara berkelompk, dalam satu kelompok
berjumlah 10 sampai 30 ekor. Dan hidupnya pun
selalu berpindah-pindah dengan cara melompat
diantara cabang dan ranting pohon. Aktivitas
paling banyak dilakukan pada pagi hari, pergerakannya membentuk pola zig-zag, kadang kala dijumpai
satwa ini mandi di sungai.

Perkembangbiakan

Setelah dewasa, satwa ini akan segera melakaukan perkawinan, dan betina akan bunting selama 196
hari. Anak yang dilahirkan biasanya 1 ekor dan akan selalu bersama induknya hingga mampu mencari
makan sendiri.

Ancaman

Tapi sayang, mereka terancam punah. Jumlahnya terus berkurang, karena hutan yang menjadi habitat
mereka terus dirusak.

Komodo
Komodo Dragon
Kelas : Reptilia
Suku : Squamata
Keluarga : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus komodensis

Komodo atau yang biasa dikenal dalam bahasa inggris yaitu Komodo Dragon merupakan spesies kadal
terbesar di dunia, merupakan satwa endemik Indonesia yang berasal dari Pulau Komodo. Yang
membuat satwa ini terlihat sedikit mengerikan adalah lidahnya yang sungguh panjang, berwarna
kuning, dan bercabang seperti ular. Tak hanya itu, ia memiliki gigi seperti gerigi yang panjangnya
mencapai 2,5 centimeter, yang setiap saat siap mengoyak tubuh mangsanya.
Panjang tubuh komodo mencapai 3 meter dan beratnya mencapai 165 kilogram. Komodo jantan lebih
besar daripada komodo betina dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata.

H a l a m a n 4 | 13
Sementara, komodo betina memiliki warna hijau
buah zaitun dan memiliki potongan kecil kuning
pada tenggorokannya. Komodo muda lebih
berwarna dengan warna kuning, hijau, dan putih
pada latar belakang hitam. Tahukah Sahabat
Satwa? jika air liur komodo mengandung
berjuta-juta bakteri berbahaya. Keraenanya
satwa dan dan manusia yang kena gigit Komodo
akan dapat mati dengan kepedihan.

Habitat dan Pakan

Satwa pemakan daging sejati ini mampu mencabik tubuh mangsanya dengan cakarnya, kemudian
menelan bulat-bulat mangsanya. Setelah kenyang ia berjemur untuk mempermudah proses
pencernaannya.

Satwa yang hidup di padang rumput kering terbuka, sabana, dan hutan tropis pada ketinggian rendah ini
membuat jenis biawak ini menyukai tempat panas dan kering. Mereka aktif pada siang hari, walaupun
terkadang aktif juga pada malam hari.

Cara Hidup

Kadal Raksasa (Komodo) adalah penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan
berkembang biak. Reptil ini dapat berlari cepat hingga 20 km per jam, berenang dan mampu menyelam
sedalam 4,5 meter, serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar kakinya yang kuat.

Perkembangbiakan

Memiliki kemampuan superfekundasi atau kemampuan menyimpan sperma pejantan dari perkawinan
sebelumnya dalam waktu yang lama, sehingga seakan-akan betina dapat membuahi dirinya sendiri.

Ancaman

Komodo menjadi salah satu hewan yang terancam punah karena berkurangnya mangsa akibat
perburuan liar dan peralihan fungsi lahan habitat oleh manusia.

Orangutan Kalimantan

Klass : Mammalia
Suku : Primata
Keluarga : Pongo
Genus : Pongo
Species : Pongo pygmaeus

Sahabat satwa tentu kenal dengan primata yang satu ini kan? Yah inilah orang utan, satwa jenis primata
yang satu ini, memang andalan Indonesia, selain Komodo, Badak, dan satwa endemik Indonesia lainnya.
Orangutan adalah salah satu satwa primata sejenis kera besar yang ditemukan di Asia Tenggara.

H a l a m a n 5 | 13
Primata ini hanya di hutan tropis Indonesia (Kalimantan
dan Sumatera) dan Malaysia (Sabah dan Serawak). Secara
fisik Orangutan punya lengan yang panjang, kaki yang
pendek, tak berekor serta berbulu kemerahan atau coklat.
Primata ini memiliki tinggi sekitar 1,25 – 1,5 meter. Berat
orang utan jantan sekitar 50-90 kilogram. Sedangkan
Orangutan betina orang hutan betina 30-50 kilogram.

Ada fakta unik yang bisa ditemukan dari satwa yang gemar
menyantap buah-buahan sebagai menu utama.
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kesamaan DNA orangutan dengan manusia adalah sebesar 96,4
persen. Tak heran jika ia memiliki tingkah laku yang nyaris mirip manusia. Nyaris benar-benar mirip ya
sahabat satwa!

Habitat dan Pakan

Untuk dapat melihat kehidupan asli orangutan, sahabat satwa dapat menemukannya di berbagai tipe
hutan, baik hutan dataran rendah, hutan rawa air tawar, hutan pegunungan, perbukitan, maupun
daerah aliran sungai. Selain orangutan termasuk satwa omnivora. Sebagian dari mereka gemar
memakan tumbuhan, seperti: buah, dedaunan, kulit pohon, bunga, telur burung, beberapa serangga,
serta vertebrata kecil lainnya.

Cara Hidup

Orangutan tidak suka hidup dalam kawanan yang besar. Mereka satwa yang semi soliter. Orangutan
jantan sering dijumpai sendirian, sedangkan orangutan biasanya dijumpai dengan ditemani beberapa
anaknya. Sebelum matahari terbenam, mereka membuat sarang di atas pohon.

Perkembangbiakan

Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan usia kandungan berkisar antara 8,5
hingga 9 bulan. Di alam liar rata-rata usianya bisa mencapai 40 tahun. Namun di habitat ek-situ mereka
dapat berumur sampai 50 tahun.

Ancaman

Penyebab kepunahan orangutan selain perburuan dan perdagangan illegal, peralihan fungsi lahan
habitat orangutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan.

Anoa Dataran Rendah

Klass : Mamalia
Suku : Artiodactyla
Keluarga : Bovidae
Genus : Bubalus
Species : Bubalus depressicornis

H a l a m a n 6 | 13
Sahabat satwa mungkin ada yang kenal dengan satwa khas Sulawesi ini? Jika belum pernah, yuk coba
kita lihat. Sekilas satwa ini mirip seperti kerbau, dengan berat badan antara 150 sampai 300 kilogram
dan tinggi badan 75 sentimeter. Bulu satwa ini berwarna hitam, atau coklat gelap. Banyak orang
menyebutnya dengan sebutan kerbau kerdil.

Satwa yang menjadi maskot provinsi Sulawesi Tenggara ini memiliki tanda putih di kepala dan kaki.
Seringkali terlihat tanda putih menyerupai bulan sabit di tenggorokan. Umumnya, rambut yang
menutupi seluruh tubuhnya berwarna kecoklatan ketika masih muda, semakin tua akan berwarna
semakin menghitam (gelap).

Oh ya, Anoa tergolong satwa yang pasif dan sifat pemalu lho. Tapi Ia akan berubah menjadi buas
kalau ada yang mengganggunya.

Habitat dan Pakan

Satwa endemik Sulawesi ini penghuni hutan sejati yang hidupnya berpindah-pindah tempat. Tapi,
biasanya mereka ada di dataran hutan tropis, dan padang rumput. Eh, Anoa juga suka berkubang atau
menceburkan diri di rawa-rawa, lo! Makanya, paling mudah melihat anoa di sekitar tempat yang
berawa-rawa.

Wah, rupanya satwa ini makan berbagai jenis rumput, semak, dan bagian-bagian tumbuhan, seperti
pucuk daun, umbut (tumbuhan yang mengandung banyak air), dan umbi-umbian.

Cara Hidup

Anoa hidup semisoliter, yaitu hidup sendiri atau berpasangan dan hanya akan bertemu dengan
kawanannya jika si betina akan melahirkan. Satwa khas Sulawesi ini aktif pada pagi dan sore hari ketika
udara masih dingin. Mereka memang menyukai hawa dingin, itu sebabnya sering berendam di rawa
atau kubangan lumpur.

Perkembangbiakan

Induk satwa ini hanya melahirkan satu bayi setiap tahunnya, dengan waktu kehamilan selama 276
sampai 315 hari. Bayi yang dilahirkan induknya hanya satu, jarang sekali terjadi hewan ini bisa
melahirkan dua atau tiga anak sekaligus.

Ancaman

Populasinya di hutan, saat ini diperkirakan tinggal 3.000 ekor dan jumlahnya terus menurun. Anoa
sering diburu untuk diambil kulit, tanduk, dan dagingnya. Kasihan ya sahabat satwa, sudah termasuk ke
dalam hewan langka tapi masih saja diburu.

H a l a m a n 7 | 13
Curik Bali
Bali Starling
Klass : Aves
Suku : Passeriformes
Keluarga : Sturnidae
Genus : Leucopsar
Species : Leucopsar rothschildi

Siapa yang tidak kenal dengan burung Curik bali. Burung endemik pulau dewata ini telah dikenal luas
bukan hanya karena statusnya yang terancam punah, namun juga karena kicauannya yang merdu dan
warnanya yang sangat indah.

Burung dengan nama ilmiah Leucopsar rothschildi ini memiliki sayap sepanjang sekitar 25 cm berwarna
hitam dengan bulu tubuh berwarna putih. Warna biru terang pada bagian kelopak mata dan memiliki
kicauan yang indah.

Selain memiliki suara yang merdu, burung ini sangat peka sehingga dijadikan perlambang burung jinak
untuk menjaga rumah

Habitat dan Pakan

Habitat terakhir Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat. Di alam liar, jalak bali mempunyai kebiasaan
mengonsumsi buah-buahan hutan dan serangga.

Cara Hidup

Curik bali merupakan satwa monogami yaitu hidup bersama pasangannya, Mereka menyukai semak-
semak dan pohon palem di tempat terbuka, berbatasan dengan kawasan hutan yang rimbun dan
tertutup untuk berlindung serta bertelur.

Perkembangbiakan

Musim kawin bagi burung jalak bali biasanya terjadi pada Oktober-November, mereka membuat sarang
di lubang pohon dengan tinggi kurang dari 175 cm. Dari 2-4 butir telur yang dihasilkan, hanya satu atau
dua saja yang menetas. Hal itulah yang menjadi pemicu sulitnya populasi jalak bali bertambah.

Ancaman

Sayangnya, jumlah jalak bali menipis dan semakin berkurang sehingga satwa ini tergolong langka.
Semoga jalak bali yang cantik ini tidak cepat punah, ya sahabat satwa!

H a l a m a n 8 | 13
Kaka
Tua Jambul
Kuning
Yellow
crested
Cockatoo
Klass : Aves
Suku : Psittaciformes
Keluarga : Psittacidae
Genus : Cacatuidae
Species : Cacatua sulphurea

Kakatua Jambul Kuning merupakan satu dari enam spesies Kakatua yang terdapat di Indonesia. Jika
ditilik dari fisiknya, burung paruh bengkok ini mempunyai ciri khas bulu yang berwarna putih bersih
seperti sutra, dipadu dengan jambul berwarna kuning yang dapat berdiri tegap. Tak hanya itu, paruhnya
yang berwarna hitam serta kulit di sekitar matanya berwarna kebiruan dan kakinya berwarna abu-abu
ini memiliki ukuran mencapai 50 centimeter.

Oh ya, Burung Kakatua termasuk satwa yang cerdas lo! kakatua bisa menirukan ucapan, dan ini yang
membuatnya menjadi salah satu burung yang banyak di buru.

Habitat dan Pakan

Daerah persebaran burung Kakatua jambul kuning berada di Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali,
Timor Barat dan Timor Timur. Dimana terdapat hutan-hutan primer dan sekunder. Untuk berkembang
biak, kakatua jambul kuning betina biasa menetaskan telurnya dua sampai tiga dalam sarangnya di
lubang pohon.

Cara hidup

Burung ini mempunyai kebiasaan bertengger pada dahan atau cabang pohon. Perilaku satwa langka
tersebut yang menarik adalah karakteristik sosialnya yang tinggi. Bila ada satu burung mengeluarkan
suara, burung-burung kakatua lainnya akan berdatangan seolah ingin menolong atau mengecek apa
yang terjadi.

Perkembangbiakan

Kakak tua jambul kuning berkembang biak dengan cara bertelur. Betina menetaskan antara dua sampai
tiga telur dalam sarangnya di lubang pohon. Telur tersebut dierami secara bergantian antara burung
jantan dan betina. kakatua jambul kuning hanya setahun sekali bertelur. Jumlah telurnya dua-tiga butir.
Ini salah satu penyebab satwa tersebut sulit ditangkar dan terus berkurang jumlahnya.

Ancaman

H a l a m a n 9 | 13
Jenis burung kakak tua tersebut banyak dicari oleh orang
untuk dipelihara, dan tak jarang banyak yang
memburunya di hutan untuk kemudian dijual ke luar
negeri secara illegal. Wah kasihan sekali ya hidup Kakatua
Jambul Kuning. Sahabat satwa, kita lindungi satwa ini
yuk!

Kakatua Raja
Palm Cockatoo
Klass : Aves
Suku : Psittaciformes
Keluarga : Cacatuidae
Genus : Probosciger
Species : Probosciger aterrimus

Lihat bulu fauna asal Papua ini! Berwarna hitam dan memiliki jambul yang bisa ditegakkan, lho. Lucu,
yah sahabat satwa? Ia adalah Kakatua Raja yang biasa dikenal dengan Probosciger aterrimus. Satwa ini
merupakan salah satu jenis burung Kakatua yang berukuran besar dengan panjang sekitar 60
centimeter. Burung betina pun serupa dengan burung jantan.

Tak hanya tubuh dan bulu yang berwarna hitam, paruh Kakatua Raja pun berwarna hitam. Paruhnya itu
tidak bisa tertutup rapat! Itu karena ukuran paruh bagian atas dan bagian bawah berbeda. Ada gunanya,
lho paruh seperti itu. Si Kakatua ini bisa menahan dan membuka biji-bijian untuk dimakan.

Selain paruh yang ajaib, ada lagi bagian yang istimewa di antara bagian tubuh Kakatua Raja, yaitu warna
merah di bagian pipi. Pipi itu bisa berubah warna! Perubahan warna pun tergantung dari kesehatan dan
berfungsi sebagai penunjuk kalau burung itu sedang stres. Saat Kakatua stres berat kulit akan berubah
menjadi merah muda atau krem, sebaliknya ketika ia bersemangat atau gembira kulit menjadi kuning.
Unik, bukan?

Habitat dan Pakan

Kakatua Raja ditemukan di hutan hujan tropis, termasuk pinggiran hutan. Mereka memilih pohon-
pohon besar dan tinggi untuk bersarang dan berkembangbiak. Selain itu, satwa jenis omnivora ini amat
senang memakan biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan.

Cara Hidup

Burung Kakatua raja biasa hidup sendiri maupun berkelompok. Mereka sangat setia kawan. Ketika
sedang mencari makan berkelompok, mereka punya "burung penjaga". Ia akan menjaga teman-
temannya dari bahaya. Nah, jika ada tanda-tanda bahaya, si burung penjaga ini akan mengeluarkan
suara yang mirip seperti suara menangis. Tak hanya itu, pada siang hari mereka berdiam di dekat
makanan atau sumber air dan pada malam hari bertengger di dalam atau di dekat sarangnya.

H a l a m a n 10 | 13
Perkembangbiakan

Kakatua Raja adalah monogami dan tinggal bersama


pasangannya sepanjang hidupnya.
Musim kawin bervariasi sesuai dengan iklim
setempat. Tetapi biasanya dari bulan Agustus hingga
Januari. Kakatua raja tidak dapat membuat lubang
sarang sendiri, melainkan mereka menggunakan
lubang di pohon besar yang telah dilubangi
sebelumnya. Burung Kakatua Raja hanya bertelur
satu telur per sarang, dimana telur tersebut akan
dierami selama 30-33 hari.

Ancaman

Satwa yang memiliki penampakan yang sangat besar dan juga indah ini membuat burung ini sering
diburu.

Beruang Madu

Sun Bear
Klass : Mammalia
Suku : Carnivora
Keluarga : Ursidae
Genus : Helarctos
Species : Helarctos malayanus

Beruang Madu (Helarctos Malayanus) merupakan spesies beruang terkecil di dunia karena ukuran
panjang tubuhnya mencapai 1,4 meter dengan tinggi punggung sekitar 70 cm, dan berat berkisar antara
50 – 65 kg. Jika sahabat satwa perhatikan ternyata mereka memiliki bulu terpendek. Rambut yang
menutupi tubuhnya berwarna hitam dan memiliki tanda yang unik berwarna putih kekuningan dibagian
leher yang berbentuk huruf “V”.

Satwa yang menjadi icon dari kota Balikpapan ini terkenal dengan keahliannya memanjat, karena
memiliki bentuk kaki dengan kuku-kuku panjang yang terdiri dari masing-masing lima sepasang kaki
depan dan belakang. Kakinya yang menghadap ke dalam, memudahkannya untuk mencengkeram
batang pohon.

Oh ya, Beruang madu tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lainnya yang tinggal di empat
musim.

Habitat dan Pakan

Untuk dapat menjumpainya, kalian dapat menemukannya di hutan tropis Asia Tenggara, hutan-hutan
dataran rendah, hutan perbukitan dan dataran tinggi. Walaupun termasuk ke dalam karnivora, ia
bersifat omnivora (pemakan segala), jadi ia juga pemakan segala jenis, seperti: buah, tunas muda, telur,

H a l a m a n 11 | 13
madu, rayap, belatung dan mammalia kecil
lainnya.

Cara Hidup

Agar tetap bertahan hidup, beruang madu aktif


mencari madu di malam hari, dan akan
menghabiskan harinya untuk tidur serta berjemur
di pohon.

Perkembangbiakan

Satwa yang dapat bertahan hingga 28 tahun ini. Beruang madu memiliki masa kebuntingan 95 hari
relatif singkat dengan melahirkan 2 ekor bayi yang diasuh dan disusui selama 18 bulan.

Ancaman

Saat ini, Beruang madu masuk ke dalam daftar hewan yang terancam punah, karena mereka kehilangan
habitat aslinya. Satwa ini juga mengalami ancaman lain yang tak kalah mengerikan, seperti: perburuan
dan perdagangan illegal.

Arwana Irian
Klass : Pisces
Suku : Osteoglossiformes
Keluarga : Osteoglossidae
Genus : Scleropages
Species : Scleropages jardini

Ikan arwana memiliki warna sisik yang sangat cantik dengan tubuh warna metalik, agak kekuningan.
Meski bernama Arwana irian, ternyata ikan ini sebenarnya berasal dari Australia lho sahabat satwa!

Bentuknya yang memanjang dan ramping menyerupai pisau ini juga mempunyai ciri khas tersendiri,
yaitu memiliki dua buah sungut yang berada di bibir bawahnya. Sungut tersebut berguna sebagai sensor
getar untuk mengetahui posisi mangsa. Gerakan renang ikan ini juga sangat anggun dan sisik-sisiknya
yang berkilau semakin menambah indah.

Habitat dan Pakan

Habitat hidup ikan ini adalah perairan tenang seperti rawa-rawa, danau, dan sungai yang banyak
ditumbuhi tanaman air. Tersebar di Papua New Guinea dan Australia bagian utara.

Mangsa yang menjadi buruan ikan Arwana Irian ini adalah katak dan serangga. O ya sahabat satwa!
untuk memburu serangga yang berkeliaran di udara, ia akan melompat ke luar air. Lompatannya bisa
mencapai satu meter. Keren, kan sahabat satwa?

Cara Hidup

Ikan yang juga dikenal dengan Arwana irian ini hidupnya soliter, biasanya suka bergerak lamban di atas
permukaan air dan lebih menyukai makan dipermukaan air.

H a l a m a n 12 | 13
Perkembangbiakan

Arwarna mulai bertelur sekitar umur 4-5 tahun. Pada umur itu, panjang arwarna mencapai sekitar 60
sampai 90 cm. Satu induk bisa bertelur sampai 40 butir. Telur yang keluar lalu dibuahi oleh pejantan.
Setelah itu, pejantan akan mengerami telur-telur itu di dalam mulutnya selama 50 hari, kemudian
setelah menetas bayi dikeluarkan dari mulut induk jantan.

Ancaman

Ancaman terbesar dari populasi ikan Arwana irian selain kerusakan habitat juga maraknya perburuan
dan perdagangan illegal.

H a l a m a n 13 | 13

Anda mungkin juga menyukai