Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

PERLAWANAN GOWA TALLO DAN PERLAWANAN DI BALI

Disusun oleh :
1. Defia Fauziatin Safitri (09)
2. Gressanatha Cahya Kirana (12)
3. Nurul Zuliazizah (27)
4. Larasati Kirana Annisa (17)
5. Moch. Keyza Nandana Zaidan (19)
6. Hendrik Erwanto (13)

XI IIS 2
SMAN 2 LAMONGAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karuniaNyalah
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perlawanan Gowa Tallo dan di bali” untuk
memenuhi tugas Bab Kolonialisme dan Imperialisme semester-1 tahun pelajaran 2022-2023. Kami
berharap karya tulis sederhana ini, dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai Perkembangan Kerajaan Islam Gowa Tallo di Indonesia. Meskipun karya tulis ini masih
jauh dari sempurna, semoga karya tulis sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Kami juga berterimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Luluk Farida, selaku guru Sejarah sekaligus
pembimbing dalam penulisan, sehingga karya tulis sederhana ini dapat selesai dengan lancar. Dan tidak
lupa pula penulis mohon maaf atas kekurangan disa sini dari makalah yang penulis buat ini. Mohon kritik
serta sarannya. Terimakasih
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan.
Rakyatnya berasal dari suku Makassar yang terdapat diujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah
kerajaan ini sekarang berada dibawah Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya yang dalam bingkai
negarakesatuan RI dimekarkan menjadi Kota Madya Makassar dan kabupaten lainnya. Kerajaan ini
memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan perperangan
yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap Belanda yang dibantu oleh kerajaan Bone
yang berasal dari Suku Bugis dengan rajanya Arung Palaka. Tapi perang ini bukan berarti perang antar
suku Makassar- Suku Bugis, karna dipihak Gowa ada sekutu Bugisnya demikian pula dipihak Belanda-
Bone, ada sekutu Makassarnya. Politik Divide et Impera Belanda, terbuktu sangat ampuh disini. Perang
Makassar ini adalah perang terbesar Belanda yang pernah dilakukan di abad itu. Pada awalnya didaerah
Gowa terdapat 9 komunitas yang dikenal dengan nama Bate Kalapang (9 bendera), yang kemudian
menjadi pusat kerajaan Gowa: Tembolo, Lakiung, Prang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero
dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk
membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri
Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain, menyebutkan 4 orang yang mendahului datangnya
Tumanurung, 2 orang pertama adalah Batara Guru dan saudaranya. Masing-masing kerajaan tersebut
membentuk persekutuan sesuai dengan pilihan masing-masing. Salah satunya adalah Kerajaan Gowa
dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih
dikenal dengan Kerajaan Makassar. Nama Makassar sebenarnya adalah ibukota dari Kerajaan Gowa dan
sekarang masih digunakan 4 sebagai nama ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis daerah
Sulawesi Selatan memiliki provinsi yang sangat strategis karena berada dijalur pelayaran (perdagangan)
nusantara. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat persinggahan para pedagang baik yang berasal dari
bagian Indonesia bagian Timur maupun yang berasal dari Indonesia bagian Barat. Dengan posisi strategis
tersebut, maka Kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur
perdagangan nusantara

Perlawan di Bali, pada abad ke-19, Bali belum menarik perhatian orang Barat untuk menanamkan
pengaruhnya. Kapal-kapal merekan mungkin hanya singgah dan untuk berdagang saja akan tetapi,
negara kolonial Hindia Belanda mulai terlibat di Bali, ketika mereka meluncurkan kampanye mereka
melawan kerajaan kecil Bali satu per satu. Pada awal abad ke-20, Belanda telah menaklukkan Bali karena
kerajaan-kerajaan kecil ini jatuh di bawah kendali mereka, baik dengan kekerasan atau dengan
pertempuran, diikuti dengan ritual massal bunuh diri, atau menyerah dengan damai kepada Belanda.
Dengan kata lain, meskipun beberapa penerus kerajaan Bali masih hidup, peristiwa-peristiwa ini
mengakhiri masa kerajaan independen asli Bali, karena pemerintah daerah berubah menjadi pemerintahan
kolonial Belanda, dan kemudian pemerintah Bali di dalam Republik Indonesia. Pada sekitar tahun 1830-
an pemerintahan Hindia Belanda aktif menanamkan pengaruhnya di Bali. Perkembangan dominasi
Belanda inilah yang kemudian menyulut api perlawanan rakyat Bali kepada Belanda yang terkenal
dengan sebutan “Perang Puputan”.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali?
2. Bagaimana kronologi Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali?
3. Jelaskan sebab runtuhnya Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali!

C. Tujuan
1. Mengetahui latar belakang berdirinya Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali
2. Mengetahui perkembangan Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali
3. Mengetahui sebab runtuhnya Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Latar belakang Perlawanan Gowa dan di Bali


Perlawanan gua dengan pasukan kolonial belanda terjadi saat belanda mulai mengatahui pentingnya
pelabuhan gowa sebagai transito bagi kapal-kapal yang berlayar. selain itu letak pelabuhan Gowa sangat
strategis karena terletak antara malaka dan maluku. sehingga belanda menjalin hubungan dengan raja
gowa untuk berdagang di pelabuhannya, namun pihak belanda mulai meluncurkan taktik liciknya
dengan penagihan utang kepada pembesar pedagang gowa dengan cara licik sehingga terjadilah
pembunuhan terhadap seorang awak kapal milik benda. pihak belanda juga memblokir beberapa
tempat seperti sambaopu.

Bali adalah salah satu pulau diKepulauan Sundayang berada di timurJawa.Jarak bentang pulau ini 105
mil geografis dan berpenduduk 700.000 jiwa. Pemerintah HindiaBelanda mempermasalahkan
tradisiTawan KarangBali, dan menjadikannya alasanuntuk menyerang dan menghukum Bali. Tawan
Karang adalah tradisi Bali,yaitu hakyang menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan Bali berhak merampas
dan menyitabarang barang dan kapal-kapal yang terdampar dan kandas di wilayah perairanPulau Bali..
Pemerintah Hindia Belanda menganggap tradisi ini tidak dapat diterimadalam hukum internasional,dan
tidak dapat membiarkannya karena daerah lainjuga akan menunjukkan tanda-tanda perlawanan.

B. Kronologi Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali


Kerajaan Makassar, dengan didukung oleh pelaut-pelaut ulung, mencapai puncak kejayaannya pada
masa pemerintahan Sultan Hasanudin antara tahun 1654 - 1669. Pada pertengahan abad ke-17,
Kerajaan Makasar menjadi pesaing berat bagi kompeni VOC pelayaran dan perdagangan di wilayah
Indonesia Timur. Persaingan dagang tersebut terasa semakin berat untuk VOC sehingga VOC berpura-
pura ingin membangun hubungan baik dan saling menguntungkan. Upaya VOC yang sepertinya terlihat
baik ini disambut baik oleh Raja Gowa dan kemudian VOC diizinkan berdagang secara bebas.

Perang Puputan di Pantai Buleleng terjadi karena Belanda ingin menghapus hak tawan karang yang
sudah menjadi tradisi turun temurun di Bali. Hak tawan karang merupakan hak raja Bali untuk merampas
perahu yang terdampar di pantai wilayah kekuasaannya. Hal ini menjadi perdebatan lantaran masyarakat
Bali tidak ingin menghapus tradisi tersebut. Pada tahun 1844, Pantai Buleleng diblokade dan istana raja
ditembaki meriam. Korban pun berjatuhan hingga Belanda berhasil menduduki satu per satu wilayah
sekitar istana raja. Pada akhirnya, I Gusti Made Karangasem mengambil siasat untuk pura-pura menyerah
kepada Belanda.

C. Sebab runtuhnya Kerajaan Gowa Tallo dan di Bali


1. Gowa Tallo
a. Belanda menganggap Makasar sebagai pelabuhan
b. Belanda mengadakan blokade ekonomi terhadap
c. Sultan Hasanuddin menolak monopoli perdagangan Belanda

2. Bali
a. Tidak ada lagi adat sute pada upacara pembakaran mayat (ngaben)
b. Raja di stir atau dikendalikan oleh belanda
c. Adanya monopoli perdagangan
d. Seluruh pulau bali ada dibawah kendali Belanda/dikuasi Belanda
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari peperangan terhadap Gowa tallo VOC berhasil mengendalikan peran politik Krajaan Gowa,
tetapi mereka tidak mampu mengendalikan dan memaksakan monopoli perdagangan di perairan
Indonesia Timur. sedangkan peperangan di Bali, Belanda tidak mudah untuk menguasai pulau Bali,
tetapi Kerajaan Buleleng, Karangasem, Kusumba/klungkung jatuh ke tangan Belanda.

B. Saran
Saran yang bersifat membangun dari para guru, pembaca dan teman-teman lainnya kami harapkan
demi perbaikan makalah tentang Kerajaan Gowa Tallo ini. Kami pun mohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan dan kata-kata. Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai