Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.7, No.

2, Juli 2021 : 63-72


http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya
ISSN 2407-9200 (Online)

Available online at www.jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipil


ISSN 2407-9200 (Online)

Universitas Abulyatama
Jurnal Teknik Sipil Unaya

Kajian Manajemen Risiko Pada Proyek Preservasi Jalan


Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Yongky Togelang1*, Fabian J. Manoppo2, Ariestides K. Torry Dundu3


1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115,
Sulawesi Utara, Indonesia.
2,3
Dosen Program Studi Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115,
Sulawesi Utara, Indonesia.
*Email korespondensi: togelangyongky@gmail.com
Diterima; Mei 2021; Disetujui; Juni 2021; Dipublikasi Juli 2021

Abstract: This study aims to conduct a risk management study on the Poigar-Kaiya-Maelang Road Preservation
project that affects the achievement of project performance on time by identifying, classifying, analyzing, handling
dominant risks. The research method used is descriptive qualitative analysis method to identify and classify
dominant risks. The variables used are literature studies, expert validation and factor analysis and main
component analysis using SPSS version 26 program and quantitative descriptive analysis methods to get
perceptions about the frequency and impact of risk on project time performance with risk management standards
AS/ZNS 4360 :2004 and determining the priority scale for handling using the AHP method. The results showed
that the dominant risks with significant risk categories (significant risk) with the AHP method obtained a priority
scale for handling, namely planning and nature by 22.7%, resources and OHS 18.70%, personnel and equipment
control by 14.5%. , productivity and distribution of materials by 12.8%, scheduling and finance by 11.3%,
coordination and management by 8.2%, communication and work methods by 6.8%, operator capability by 4.9%.

Keywords: Risk Management, Risk, Time Performance, Road Preservation, AHP

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian manajemen risiko pada proyek Preservasi Jalan
Poigar-Kaiya-Maelang yang berpengaruh terhadap tercapainya kinerja proyek tepat waktu dengan melakukan
identifikasi, klasifikasi, analisis, penanganan terhadap risiko-risiko dominan. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode analisis deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi risiko-risiko dominan.
Variabel-variabel yang digunakan dari studi literatur, validasi pakar dan dilakukan analisa faktor dan analisa
komponen utama dengan menggunakan program SPSS versi 26 dan metode analisis deskriptif kuantitatif untuk
mendapatkan persepsi tentang frekuensi dan dampak risiko terhadap kinerja waktu proyek dengan standar
manajemen risiko AS/ZNS 4360:2004 dan penentuan skala prioritas penanganan menggunakan metode AHP. Hasil
penelitian menunjukan bahwa risiko-risiko dominan dengan kategori risiko yang berarti (significant risk) dengan
metode AHP didapat skala prioritas penanganan yaitu perencanaan dan alam sebesar 22.7%, sumber daya dan K3
18,70%, pengendalian personil dan peralatan sebesar 14,5%, produktifitas dan distribusi material sebesar 12,8%,
penjadwalan dan finansial sebesar 11,3%, koordinasi dan manajemen sebesar 8,2%, komunikasi dan metode kerja
sebesar 6,8%, kemampuan operator sebesar 4,9%.

Kata kunci: Manajemen Risiko, Risiko, Kinerja Waktu, Preservasi Jalan, AHP

Kajian Manajemen Risiko …..


(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 63 -
ISSN 2407-9200 (Online)

Proyek preservasi pada ruas jalan.Poigar- KAJIAN PUSTAKA

Kaiya-Maelang, di Kabupaten Bolaang Manajemen Risiko

Mongondow dilaksanakan dengan penanganan Manajemen risiko bertujuan untuk

secara Long Segment dengan tujuan memberi mengurangi, menghindari, memitigasi risiko

kenyamanan pengguna moda transportasi darat, dengan serangkaian aktivitas yang

waktu tempuh dapat dipersingkat dan arus lalu lintas berkesinambungan seperti:

di jalan trans Sulawesi berjalan dengan lancar. 1. Identifikasi risiko adalah melakukan

Pentingnya manajemen risiko dalam identifikasi setiap risiko yang mungkin

pekerjaan preservasi jalan disebabkan oleh terjadi, melakukan penyaringan awal

pekerjaan preservasi jalan menggunakan dana besar kejadian dan potensi risiko serta

dari anggaran pendapatan dan belanja negara dengan mengembangkannya menjadi kondisi risiko

anggapan bahwa semakin besar anggaran proyek awal.

maka semakin besar juga risiko yang akan terjadi dan 2. Analisa risiko adalah melakukan analisis

apabila tidak diantisipasi dan tangani oleh pihak atau pengukuran risiko dalam menentukan

pelaksana proyek, risiko tersebut akan menghambat risiko yang menjadi prioritas yang dilakukan

kinerja pelaksanaan proyek secara keseluruhan. penanganan dan mencari metode yang tepat

Item pekerjaan yang kompleks dan tersebar di dalam mengurangi ataupun mengatasi risiko

beberapa lokasi sepanjang ruas jalan, penyediaan yang terjadi.

Infrastruktur yang memadai adalah prasyarat untuk 3. Pengendalian risiko terdiri dari dua metode

pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pengentasan yaitu mengendalikan risiko dengan cara

kemiskinan. Jalur ekonomi utama, pasokan menghindari, mengendalikan kerugian,

logistik masuk/keluar Provinsi Sulawesi Utara memisahkan kegiatan yang berisiko dan

ke beberapa kabupaten/kota dan provinsi. kombinasi dari ketiga cara diatas serta

Adanya arus lalu lintas kendaraan cukup tinggi pembiayaan risiko.

sehingga perlu adanya pengendalian arus lalu


lintas yang berimplikasi pada pelaksanaan Kinerja Pelaksanaan Proyek

pekerjaan (Rahmad et al., 2019). Tolok ukur kinerja pelaksanaan proyek

Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah indikator kinerja biaya, waktu, kualitas

tidak lepas dari risiko yang akan terjadi. Suatu dan keselamatan kerja melalui perencanaan yang

upaya dalam mereduksi dampak risiko melalui akurat dan terintegrasi dari seluruh alokasi

suatu kajian manajemen.risiko. Kajian personil, material dan peralatan serta biaya yang

manajemen. risiko meliputi identifikasi, analisis diperlukan. Standar kinerja proyek harus

dan cara penanganan. Penerapan manajemen ditetapkan sedetail dan seakurat mungkin agar

risiko penting agar didapat suatu pekerjaan dapat mengurangi penyimpangan.

sesuai dengan kinerja proyek yaitu tepat waktu,


biaya dan mutu.
Kajian Manajemen Risiko ….
(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 64 -
Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.7, No.2, Juli 2021 : 63-72
http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

1. Standar Kinerja Waktu dengan serangkaian aktivitas yang


Standar kinerja waktu ditentukan dengan berkesinambungan seperti:
mengacu pada semua fase proyek bersama 1. Identifikasi risiko adalah melakukan
dengan penggunaan sumber daya. identifikasi setiap risiko yang mungkin
2. Standar Kinerja Biaya terjadi, melakukan penyaringan awal
Manajemen biaya proyek adalah hal penting kejadian dan potensi risiko serta
yang harus dicermati pengendaliaannya agar mengembangkannya menjadi kondisi
tidak menyebabkan proyek terhenti atau risiko awal.
mengalami keterlambatan karena keuangan 2. Analisa risiko adalah melakukan analisis
tidak mencukupi. atau pengukuran risiko dalam menentukan
3. Standar Kinerja Mutu/Kualitas risiko yang menjadi prioritas yang
Standar kinerja kualitas dapat dilaksanakan dilakukan penanganan dan mencari metode
dengan menerapkan sejumlah sistem rencana yang tepat dalam mengurangi ataupun
dan kontrol kualitas seperti menerapkan mengatasi risiko yang terjadi.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan 3. Pengendalian risiko terdiri dari dua metode
membuat gambar kerja yang detail dan yaitu mengendalikan risiko dengan cara
akurat, spesifikasi umum dan khusus menghindari, mengendalikan kerugian,
terhadap pekerjaan, bahan dan peralatan memisahkan kegiatan yang berisiko dan
yang dipakai. kombinasi dari ketiga cara diatas serta
pembiayaan risiko.
Preservasi Jalan
Preservasi jalan dapat diartikan suatu cara AHP (Analitical Hierarchy Process)
yang dilakukan untuk mempertahankan jalan Proses Hierarki Analitik (Analytical
pada fungsinya yang bertujuan memperpanjang Hierarchy Process–AHP) dikembangkan oleh
umur perkerasan. Long segment merupakan Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of
penanganan preservasi jalan dalam batasan satu Business pada tahun 1970-an untuk
panjang segmen menerus (bisa lebih dari satu mengorganisir informasi dan penilaian dalam
ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memilih alternatif yang paling disukai.
mendapatkan kondisi jalan mantap dan standar AHP merupakan metode pengambilan
(standar adalah sesuai dengan PERMENPU no. keputusan yang melibatkan sejumlah kriteria dan
19/PRT/M/2011). Jenis penanganan preservasi alternatif yang dipilih berdasarkan pertimbangan
jalan dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan semua kriteria terkait (Saaty, 2004) dan
rutin, berkala, rehabilitasi dan rekonstruksi merupakan salah satu model untuk pengambilan
(Permen PU no. 13/PRT/M/2011). keputusan yang dapat membantu kerangka
Manajemen risiko bertujuan untuk berpikir.
mengurangi, menghindari, memitigasi risiko Langkah-langkah pengambilan keputusan
Kajian Manajemen Risiko …..
(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 65 -
ISSN 2407-9200 (Online)

dengan metode AHP menurut Suryadi, jurnal, makalah, penelitian-penelitian tekait


Ramdhani (1998) sebagai berikut: sebelumnya. Untuk mendapatkan data primer
1. Definisikan persoalan dan tentukan dalam penelitian ini dilakukan tahapan sebagai
solusinya. berikut:
2. Buatlah struktur hirarki yang dimulai dengan 1. Kuesioner tahap pertama
tujuan utama. Tingkat 1 adalah tujuan Variabel-variabel risiko dari hasil studi
(Goal), tingkat 2 adalah kriteria dan tingkat literatur sebanyak 30 (tiga puluh) variabel
3 adalah alternatif/sub kriteria. dimasukan pada kuesioner pertama
3. Membuat matriks perbandingan kemudian di berikan kepada pakar untuk
berpasangan (pairwise comparison) yaitu divalidasi.
membandingkan elemen secara 2. Kuesioner tahap kedua
berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. Variabel-variabel risiko hasil studi literatur

4. Menghitung vektor eigen. dan validasi pakar disusun kembali menjadi

Setiap matriks perbandingan berpasangan kuesioner kedua. Kuesioner akan disebarkan

dijumlahkan nilai masing-masing kolom kepada 30 responden yaitu yang

kemudian dibagi setiap nilai dari kolom berpengalaman dan mengetahui Proyek

tersebut dengan jumlah masing-masing Preservasi Jalan Poigar-Kaiya-Maelang

kolom sehingga diperoleh normalisasi yaitu ass. pelaksana satker PJN II Sulut, staf

matriks setelah itu dijumlahkan nilai-nilai teknik BPJN XV Manado, konsultan

setiap baris pada matriks tersebut dan nilai supervisi, kontraktor dan praktisi jalan

prioritas kriteria dihitung dengan membagi jembatan.

setiap jumlah baris dengan jumlah kriteria 3. Kuesioner tahap ketiga

untuk mendapatkan rata-rata. Kuesioner tahap 3 dibagikan kepada 5 (lima)

5. Konsistensi Logis (Logical Consistency) responden yang punya pengalaman dan

Menghitung nilai rata-rata vektor berada dilokasi proyek untuk menentukan

consistency, consistency index, consistency prioritas penanganan risiko dengan cara

ratio membandingkan 1 (satu) variabel dengan


variabel lainnya dengan metode AHP.

METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan data primer dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara survei yaitu
wawancara dan kuesioner kepada orang-orang
yang berpengalaman dan berada dilokasi
kegiatan proyek. Pengumpulan data sekunder
diperoleh dari studi literatur yaitu buku-buku,

Kajian Manajemen Risiko ….


(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 66 -
Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.7, No.2, Juli 2021 : 63-72
http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

Diagram Alir Penelitian literatur dan penelitian-penelitian sebelumnya.

Start
Instrumen Penelitian
Skala pengukuran yang digunakan dalam
Study Pustaka
penelitian ini adalah skala ordinal, ukuran
Pengumpulan.Data. ordinal dipakai dalam mengukur tingkat/level
persepsi responden terhadap kemungkinan dan
Data.Primer: Data.Sekunder: dampak risiko Preservasi Jalan Poigar-Kaiya-
Wawancara.dan.Kuesioner Studi.Pustaka
Maelang. Penilaian terhadap variabel bebas
Identifikasi Risiko: Alat, dalam penelitian ini yaitu penilaian terhadap
Kuesioner, Wawancara
kemungkinan/ frekuensi seperti pada tabel 1 dan
Uji Validitas dan penilaian terhadap dampak/konsekuensi seperti
Reliabilitas dengan SPSS
tabel 2.

Analisa Faktor dan Analisis


Komponen Utama Tabel 1. Skala Output Frekuensi Risiko
No. Penilaian Keterangan
Analisis Risiko: Alat, Kuesioner, wawancara 1 Sangat Jarang terjadi, hanya
Pembobotan risiko = Frekuensi x Dampak rendah pada kondisi tertentu
2 Rendah Kadang terjadi pada
kondisi tertentu
AHP
3 Sedang Terjadi pada kondisi
tertentu
Model Pengelolaan Risiko 4 Tinggi Sering terjadi pada
setiap kondisi
5 Sangat tinggi Selalu terjadi pada
Kesimpulan dan Saran setiap kondisi

Gambar 1: Diagram Alir Penelitian


Tabel 2. Skala Output Dampak Risiko
Variabel Penelitian No. Penilaian Keterangan
1 Sangat kecil Tidak berdampak, pada
Variabel penelitian terdiri dari 2 yaitu kinerja waktu proyek
variabel bebas (independent) dan variabel terikat 2 Kecil Kadang berdampak, pada
(dependent). Variabel bebas merupakan variabel kinerja waktu proyek
3 Sedang Berdampak, pada kinerja
yang mempengaruhi variabel terikat. Sedangkan waktu proyek
variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi 4 Besar Sering berdampak, pada
kinerja waktu proyek
variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
5 Sangat besar Selalu berdampak, pada
bebas adalah faktor-faktor risiko dan variabel kinerja waktu proyek
terikat adalah kinerja waktu proyek. Variabel
bebas dari penelitian ini didapat dari studi

Kajian Manajemen Risiko …..


(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 67 -
ISSN 2407-9200 (Online)

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk memudahkan proses analisa data,


maka masing-masing tingkat risiko dikonversi
Hasil menjadi angka.
Pengumpulan data dalam penelitian ini • Resiko tinggi (H) diberi angka 4
dilakukan dengan 2 cara yaitu pengumpulan data • Resiko yang berarti (S) diberi angka 3
sekunder dan data primer. Data sekunder • Resiko sedang (M) diberi angka 2
diperoleh dari studi pustaka sebagai variabel • Resiko rendah (L) diberi angka 1
awal penelitian dan data primer diperoleh dari Setelah didapat variabel dengan tingkat
hasil wawancara dan kuesioner. risiko tinggi (H) dan risiko yang berarti (S)
Analisis data terhadap permasalahan pada selanjutnya dilakukan analisa dengan metode
penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) metode Analytic Hierarchy Process-AHP.
yaitu penilaian tingkat risiko dan metode AHP
(Analytical Hierarchy Process) yang diuraikan Proses Hirarki Analisa (Analytical Hierarchy
sebagai berikut: Process-AHP)
Ukuran nilai yang dipakai skala 1 sampai 9
Penilaian tingkat risiko (Risk Level) sesuai dengan hasil riset Thomas L Saaty (1994),
Esensi dari analisa risiko adalah untuk penilaian diberikan berdasarkan kemampuan
mengevaluasi semua kemungkinan penyebab individu dalam membuat perbandingan
dan menganalisa berbagai macam hasil berpasangan terhadap elemen-elemen. Skala
evaluasinya. Faktor penyebab di atas perlu penilaian perbandingan berpasangan seperti pada
diklasifikasi berdasarkan nilai frekuensi dan tabel 4.
dampaknya. Penilaian tingkat risiko secara
Tabel 4. Skala Penilaian Perbandingan
kualitatif menggunakan standar manajemen Berpasangan
Intensitas
risiko australia/selandia baru yaitu The Kepentingan
Keterangan

Australian/New Zealand Standard Risk seperti 1 Kedua elemen sama pentingnya


pada tabel 3. 3 Elemen satu sedikit lebih penting daripada
elemen lainnya
5 Elemen yang satu cukup penting daripada
Tabel 3. Tingkat Risiko menurut AS/NZS elemen yang lainnya
4360:2004 7 Satu elemen sangat penting daripada elemen
Potential Consequence lainnya
Likehood of
Consequence InsignificantMinor Moderate Major Catastrophic 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen
1 2 3 4 5 lainnya
A (Almost
S S H H H 2,4,6,8 Nilai antara 2 pilihan yang berdekatan
Certain)
B (Likely) M S S H H Resiprokal/ Jika elemen i memiliki salah satu angka diatas
kebalikan dibandingkan elemen j, maka j memiliki nilai
C (Moderat) L M S H H
kebalikannya ketika dibandingkan dengan i
D (Unlikely) L L M S H
E (Rare) L L M S S

Kajian Manajemen Risiko ….


(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 68 -
Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.7, No.2, Juli 2021 : 63-72
http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

Struktur dekomposisi preservasi jalan dalam risiko-risiko dominan adalah sebagai berikut:
penelitian ini seperti gambar 1. 1. Aspek perencanaan dan alam dengan
eigenvalues 9,809 dan memiliki pengaruh
Terjadinya kerusakan jalan masuk quarry (X27)
Terganggunya kelancaran pekerjaan akibat lalu 35,033% dan berada pada level risiko dengan
lintas sekitar proyek (X26)
Curah hujan yang tinggi (X28) kategori Significant Risk dengan skala
Perencanaan
dan Alam Adanya Pekerjaan tambah kurang (change order) (X7) prioritas penanganan terhadap risiko sebesar
Faktor perubahan perencanaan (X1)
Terjadinya kecelakaan tenaga kerja saat pelaksanaan
22,70%.
proyek (X24)
2. Aspek sumber daya dan K3 dengan
Pengadaan material (X20)
Sumber
Daya dan Kerusakan Peralatan (X11)
eigenvalues 2,586 dan memiliki pengaruh
K3
Jumlah personil tim engineering proyek kurang (X18) 9,234% dan berada pada level risiko dengan
Rendahnya produktifitas/motivasi kerja (X23)
Pengendalian
kategori Significant Risk dengan skala
Personil dan Pendistribusian peralatan (X9)
Peralatan
Jumlah ketersediaan peralatan utama (X12) prioritas penanganan terhadap risiko sebesar
Produktifitas peralatan/mesin yang rendah (X10)
Produktifita 18,70%.
Faktor - s dan Pendistribusian Material (X19)
Faktor Distribusi
Adanya pekerja yang tidak menggunakan alat 3. Aspek pengendalian personil dan peralatan
Risiko Material
keselamatan saat bekerja (X22)

Penjadwalan Proyek Tidak Sempurna (X2) dengan eigenvalues 2,305 dan memiliki
Penjadwalan
Pembayaran oleh kontraktor kepada pekerja (X21)
dan Finansial pengaruh 8,231% dan berada pada level
Adaptasi addendum waktu pelaksanaan (X3)

Kelelahan akibat banyaknya pekerjan yang


risiko dengan kategori Significant Risk
dilakukan pada malam hari (pek. pengaspalan) (X13)
Koordinasi dengan skala prioritas penanganan terhadap
dan Manajemen lapangan yang buruk (X8)
Manajemen
Reshedule sebagian item pekerjaan di tahun
risiko sebesar 14,50%.
berikutnya dengan waktu yang singkat (X5)
4. Aspek produktifitas dan distribusi material
Komunikasi Kurangnya komunikasi kontraktor dengan owner (X4)
dan Metode
Metode pelaksanaan kurang tepat (X6)
dengan eigenvalues 1,977 dan memiliki
Kerja

Kemampuan Tenaga operator kurang memadai mengoperasikan pengaruh 7,059% dan berada pada level
Operator alat berat (X17)
risiko dengan kategori Significant Risk
Gambar 1. Skema Hirarki Risiko Proyek Preservasi
Jalan dengan skala prioritas penanganan terhadap
risiko sebesar 12,80%.
Pembahasan
5. Aspek penjadwalan dan finansial dengan
Dari hasil analisa menggunakan Analisa
eigenvalues 1,550 dan memiliki pengaruh
Faktor dan Komponen Utama menggunakan
5,535% dan berada pada level risiko dengan
Sofware SPSS 26 dilanjutkan dengan analisa
kategori Significant Risk dengan skala
risiko menurut skala Australian dan New
prioritas penanganan terhadap risiko sebesar
Zealand Standar Risk Management 4360:2004
11,30%.
dan Analytical Hirarchy Processs (AHP) maka
6. Aspek koordinasi dan manajemen dengan
diperoleh aspek-aspek risiko dominan
eigenvalues 1,520 dan memiliki pengaruh
berdasarkan nilai eigen (eigenvalues) terbesar
5,535% dan berada pada level risiko dengan
dan memiliki pengaruh, diperoleh tingkatan atau
kategori Significant Risk dengan skala
level risiko dan bobot prioritas penanganan
Kajian Manajemen Risiko …..
(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 69 -
ISSN 2407-9200 (Online)

prioritas penanganan terhadap risiko sebesar KESIMPULAN.DAN.SARAN


8,20%.
7. Aspek komunikasi dan metode kerja dengan Kesimpulan
eigenvalues 1,086 dan memiliki pengaruh 1. Risiko-risiko yang berpengaruh pada kinerja
3,878% dan berada pada level risiko dengan waktu pada tahap pelaksanaan Proyek
kategori Significant Risk dengan skala Preservasi Jalan Poigar-Kaiya-Maelang
prioritas penanganan terhadap risiko sebesar diperoleh 9 (sembilan) aspek risiko yaitu
6,80%. perencanaan dan alam, sumber daya dan K3,
8. Aspek kemampuan operator dengan pengendalian personil dan peralatan,
eigenvalues 1,005 dan memiliki pengaruh produktifitas dan distribusi material,
3,589% dan berada pada level risiko dengan penjadwalan dan finansial, koordinasi dan
kategori Significant Risk dengan skala manajemen, teknis, komunikasi dan metode
prioritas penanganan terhadap risiko sebesar kerja, kemampuan operator.
4,90%. 2. Risiko-risiko dominan dengan kategori
Model pengelolaan risiko yang risiko yang berarti (significant risk) adalah
berpengaruh terhadap kinerja waktu perencanaan dan alam, sumber daya dan K3,
berdasarkan pengujian regresi linier pengendalian personil dan peralatan,
berganda dengan bantuan sofware IBM produktifitas dan distribusi material,
SPSS 26 melalui input data dilanjutkan penjadwalan dan finansial, koordinasi dan
dengan perintah Analyze – Regression – manajemen, komunikasi dan metode kerja,
Linier dengan metode Backward Elimination kemampuan operator.
didapat persamaan sebagai berikut: Y= 5,312 3. Skala prioritas penanganan terhadap risiko-
+ 0,59(X-II) - 0,70(X-IV) + 0,82 (X-V) – risiko dominan dengan metode proses hirarki
0,107 (X-VII) - 0,305 (X-VIII). Risiko- analitis (analytical hirarchy process) adalah
risiko yang secara simultan berpengaruh perencanaan dan alam nilai risiko 22,7%,
terhadap peningkatan/penurunan kinerja sumber daya dan K3 nilai risiko 18,7%,
waktu proyek preservasi jalan Poigar-Kaiya- pengendalian personil dan peralatan nilai
Maelang adalah risiko 14,5% produktifitas dan distribusi
a. Sumber daya dan K3 (X-II) material nilai risiko 12,8%, penjadwalan dan
b. Produktifitas dan distribusi material (X- finansial nilai risiko 11,3%, koordinasi dan
IV) manajemen nilai risiko 8,2%, komunikasi
c. Penjadwalan dan finansial (X-V) dan metode kerja nilai risiko 6,8% dan
d. Komunikasi dan metode kerja (X-VII) kemampuan operator nilai risiko 4,9%.
e. Kemampuan operator (V-XIII) 4. Model pengelolaan risiko yang berpengaruh
terhadap kinerja waktu berdasarkan uji
regresi linier berganda adalah Y= 5,312 +
Kajian Manajemen Risiko ….
(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 70 -
Jurnal Teknik Sipil Unaya, Vol.7, No.2, Juli 2021 : 63-72
http://jurnal.abulyatama.ac.id/tekniksipilunaya

0,59 (X-II) - 0,70 (X-IV) + 0,82 (X-V) - Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria
0,107 (X-VII) - 0,305 (X-VIII). Risiko- Perencanaan Teknis Jalan.
risiko yang secara simultan berpengaruh Darmawi, H.,2006, Manajemen Resiko, Bumi
terhadap peningkatan/ penurunan kinerja Aksara, Jakarta, Indonesia
waktu proyek preservasi jalan Poigar-Kaiya- Labombang, M. (2011). Manajemen Risiko pada
Maelang adalah: Proyek Konstruksi. Jurnal SMARTek
a. Sumber daya dan K3 (X-II) Vol.9 No.1, 39-46.
b. Produktifitas dan distribusi material (X- Marleno R, Triase (2018), Analisis Manajemen
IV) Risiko Pembangunan Proyek Jalan Lintas
c. Penjadwalan dan finansial (X-V) Bawah Tanah Bunderan Mayjen
d. Komunikasi dan metode kerja (X-VII) Sungkono Surabaya, Jurnal Teknik Sipil.
e. Kemampuan operator (V-XIII) Mulyono, A.T. 2015. Penyusunan Indikator
Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
Saran Penanganan Preservasi Jalan Nasional di
Saran yang dapat dijadikan rekomendasi untuk Lingkup Direktorat Preservasi Jalan
penelitian selanjutnya adalah: Kementerian Pekerjaan Umum dan
1. Perlu dilakukan kajian pengelolaan risiko Perumahan Rakyat. Jakarta.
yang berpengaruh pada kinerja proyek PMI (2013). A Guide to Management Body of
lainnya seperti biaya dan mutu, karena Knowledge (PMBOK Guide) 5 th Edition,
pengelolaan risiko yang baik akan Project Management Institute inc.
berpengaruh pada keberhasilan proyek. Rahmad, M., Meliyana, M., & Rahmawati, C.
2. Membuat model pengelolaan risiko yang (2019). Evaluasi Kinerja Jalan Berdasarkan
berpengaruh terhadap mutu dan biaya serta Variasi Waktu. Jurnal Teknik Sipil Unaya,
perbandingan model pengelolaan risiko 5(1), 26–33.
antara model statistik dengan model lainnya. Saaty, T.L. 2008 ‘Decision making with the
analytic hierarchy process’, Int. J. Services
DAFTAR PUSTAKA Sciences, Vol. 1, No. 1, pp.83–98.
Anonimous. Australia/Standards New Zealand Pittsburgh, PA 15260, USA.
Committee OB-007, Risk Management as Saaty, T.L., 1998, Decision Making for Leader,
a revision of AS/NZS 4360:2004, Risk The Analytical Hierarchy Process for
management Decisionsin Complex World, RWS
Anonimous. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Publikations 4922 Ellsworth Avenue
Nomor 13/ PRT/M/2011, Tentang Tata Pittsburgh, USA.
Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.
Anonimous. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 19/ PRT/M/2011, Tentang
Kajian Manajemen Risiko …..
(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 71 -
ISSN 2407-9200 (Online)

Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, Ali.


2000. Sistem Pendukung Keputusan Suatu
Wacana Struktural Idealisasi dan
Implementasi Konsep Pengembangan
Keputusan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Widyantara, I.G.A 2018, Analisis Risiko
Preservasi Jalan SP. Tohpati-Tampak
Siring-Istana Presiden, Kabupaten
Gianyar, Provinsi Bali, Jurnal spektran,
Vol. 6, No.1, Hal. 86-94

Kajian Manajemen Risiko ….


(Togelang, Manoppo & Dundu, 2021) - 72 -

Anda mungkin juga menyukai