Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/345218072

APLIKASI METODE DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK MENCARI


KOMPOSISI OPTIMUM BATA NON-BAKAR

Article · October 2020

CITATIONS READS

0 549

4 authors:

Nadia Adawi Hidayatunnisa Jauhar Fajrin


Universitas Gunung Rinjani University of Mataram
1 PUBLICATION 0 CITATIONS 51 PUBLICATIONS 168 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Ni Nyoman Kencanawati Hariyadi Hariyadi


University of Mataram, Mataram, Indonesia University of Mataram
24 PUBLICATIONS 78 CITATIONS 18 PUBLICATIONS 63 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Stilt houses development project View project

Natural fiber composites for structural applications View project

All content following this page was uploaded by Jauhar Fajrin on 03 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISSN 1978-3787 (Cetak) 4179
ISSN 2615-3505 (Online)
………………………………………………………………………………………………………
APLIKASI METODE DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK MENCARI
KOMPOSISI OPTIMUM BATA NON-BAKAR

Oleh
Nadia Adawi Hidayatunnisa1) , Jauhar Fajrin2), Ni Nyoman Kencanawati3) & Hariyadi4)
1Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
2,3,4Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Email: 1nadiaadawi29@gmail.com, 2jauhar.fajrin@unram.ac.id,


3nkencanawati@ts.ftunram.ac.id & 4hariyadi@unram.ac.id

Abstrak
Dilihat dari aspek keramahan terhadap lingkungan, bata non-bakar adalah pilihan yang lebih baik
dibandingkan dengan bata yang dibakar. Untuk mendapatkan bata non-bakar berkualitas baik, perlu
diketahui komposisi optimum bahan dalam proses pembuatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menentukan komposisi bahan bata non-bakar yang menghasilkan kuat tekan optimum serta
mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap kekuatan
tekannya. Ekperimen didesain menggunakan metode desain eksperimen Taguchi, yang merupakan
sebuah metode perbaikan kualitas produk pada tahap desain. Pada penelitian ini digunakan 3 faktor
yaitu tanah liat, pasir, dan semen, dimana untuk setiap faktor terdiri dari 3 level. Untuk menentukan
kombinasi bahan yang diteliti, digunakan matriks orthogonal yang menjadi salah satu pilihan yang
tersedia pada metode Taguchi. Bata non-bakar dibuat berdasarkan 9 kombinasi bahan pada matriks
ortogonal L9(34) dengan cara mencampur tanah liat, pasir galian, semen, dan air. Proses pencetakan
menggunakan meja getar dan ukuran cetakan batanya adalah 22 cm x 10 cm x 5 cm untuk panjang,
lebar dan tinggi. Aspek yang menjadi fokus utama atau variabel respon yang diamati adalah kuat tekan
bata non-bakar. Berdasarkan hasil analisa terhadap nilai Signal to Noise ratio (S/N Ratio) pada data
hasil pengujian kuat tekan bata non-bakar pada umur 7 hari dapat disimpulkan bahwa komposisi
optimum bata non-bakar yaitu 40.404% tanah liat, 26.26% pasir, dan 33.33% semen, dengan nilai
kuat tekan mencapai 54.37 kg/cm2.
Kata kunci : Bata Non-Bakar, Metode Taguchi, Signal To Noise Ratio & Analysis Of Variance

PENDAHULUAN metode Taguchi yang diperkenalkan oleh


Proses pembuatan bata dengan cara dibakar Genichi Taguchi, seorang ilmuwan statistik
mempunyai kekurangan yaitu proses pembakaran berkebangsaan Jepang. Menurut Taguchi,
menghasilkan tingkat kematangan yang tidak kualitas harus didesain ke dalam produk dan
merata menyebabkan adanya variasi pada hasil bukan sekedar memeriksanya (Soejanto, 2009).
produksi bata tersebut, sehingga terdapat Idealnya sebuah eksperimen harus didesain
perbedaan kualitas pada bata yang dihasilkan. dengan baik untuk membuktikan apa yang
Bata-non-bakar bisa menjadi alternatif yang menjadi hipotesis dalam sebuah penelitian.
mampu memberikan jaminan kualitas yang lebih Eksperimen yang tidak didesain dengan baik
baik serta dapat meminimalisir adanya variasi tetap saja bisa menghasilkan sebuah kesimpulan,
kualitas bata akibat tingkat kematangan yang namun proses pelaksanaan maupun analisis
tidak merata selama proses pembakaran. Dalam datanya menjadi kurang efektif dan efisien karena
rangka menghasilkan kualitas bata non-bakar tidak fokus. Bentuk yang paling klasik dari desain
yang lebih baik, diperlukan suatu metode eksperimen dengan hanya menggunakan satu
pengendalian kualitas. Salah satu metode factor (single factor design experiment) atau
pengendalian kualitas pada tahap desain yang simple comparative experiment. Penelitian-
sering digunakan adalah robust design atau penelitian dalam bidang material konstruksi yang
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.3 Oktober 2020
Open Journal Systems
4180 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
menggunakan kedua pendekatan ini telah banyak bakar yang optimum serta mengidentifikasi
dilakukan, antara lain yang dilaporkan oleh Fajrin faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
(2016) dan Fajrin dkk (2016). Selain kedua signifikan terhadap kuat tekan bata non-bakar.
metode tersebut, perkembangan selanjutnya
dalam bidang desain eksperimen atau yang sering METODE PENELITIAN
disebut dengan Design of Experiment (DOE), Dalam metode Taguchi terdapat tiga tahap
melahirkan metode lain yang lebih efisien dimana untuk mengoptimasi desain produk atau proses
jumlah percobaan yang dilakukan lebih sedikit produksi yaitu fase perencanaan, fase
tetapi bisa didapatkan data yang lebih banyak. pelaksanaan, dan fase analisa. Fase perencanaan
Dua diantara cabang DOE yang dimaksud adalah meliputi: penentuan variabel respon karakteristik
metode Taguchi dan Response Surface Method yang digunakan, identifikasi faktor, penentuan
(RSM). Soejanto (2009) menyatakan bahwa jumlah level dan nilai level faktor, perhitungan
Metode Taguchi mempunyai beberapa derajat kebebasan, dan pemilihan matriks
keunggulan dibandingkan metode desain ortogonal. Fase pelaksanaan meliputi: penentuan
eksperimen klasik karena metode ini sangat jumlah replikasi dan sampel percobaan,
efisien, sederhana, mudah dianalisa dan pelaksanaan eksperimen untuk mencari nilai
membutuhkan sedikit running dalam melakukan variabel respon yang diselidiki. Fase analisa
eksperimennya sehingga dapat menghemat meliputi: analisa pengaruh faktor, ANOVA,
waktu dan biaya. Hasil akhir dari metode Taguchi penentuan setting level optimum, perhitungan
adalah dihasilkannya setting level faktor yang interval kepercayaan, perbandingan kondisi
optimum atau komposisi bahan yang optimum optimum eksperimen Taguchi dengan
dari komposisi bahan yang diteliti. eksperimen konfirmasi.
Salah satu penelitian terkait bata non-bakar Langkah-langkah pembuatan sampel bata
dilaporkan oleh (Primayatma, 1993 dalam non-bakar yang digunakan dalam eksperimen
Sudarsana dkk, 2011) yang menggunakan perekat Taguchi pada penelitian ini yaitu, mencampurkan
semen. Komposisi campuran yang digunakan bahan-bahan utama (tanah liat, pasir galian, dan
pada penelitian tersebut adalah tanah liat 60% + semen) dengan penambahan air sampai adukan
agregat 20% + semen 20%, dan menghasilkan menjadi cukup plastis dan bisa menyatu saat
bata dengan kuat tekan maksimum sebesar ± 28 dikepal dengan tangan, kemudian memasukkan
kg/cm². Selanjutnya, Amin (2014) melaporkan adukan kedalam cetakan bata sambil digetarkan
hasil eksperimennya yang mampu menghasilkan dengan meja getar selama 3 menit untuk
bata non-bakar dengan kuat tekan mencapai memadatkan dan meratakan campuran bahan.
52.60 kg/cm² dengan komposisi campuran bahan Bata non-bakar dikeluarkan dari cetakannya
berupa tanah liat 59.92% + semen 9.99% + pasir kemudian didiamkan kering sampai umur 7 hari.
29.96% + bijih besi 0.13%. Penelitian mengenai
optimasi produk bata non-bakar juga pernah HASIL DAN PEMBAHASAN
dilaporkan oleh Fajrin dkk (2017) dengan Eksperimen Pendahuluan
menggunakan metode eksperimen response Dalam penentuan nilai level faktor untuk
surface dan merekomendasikan komposisi eksperimen Taguchi maka perlu diketahui pada
campuran bata non-bakar dibuat dengan nilai level yang seperti apa kuat tekan bata non-
campuran semen (21.034%), pasir (28,9651%) bakar akan menghasilkan nilai kuat tekan yang
dan tanah liat (50%), yang mampu menghasilkan diharapkan. Dalam hal ini peran eksperimen
bata non-bakar dengan kuat tekan rata-rata pendahuluan sangat diperlukan. Bata non-bakar
sebesar 50.22 kg/cm². yang dibuat dengan kombinasi bahan 62% tanah :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 14% semen : 24% pasir menghasilkan kuat tekan
menentukan komposisi bahan baku bata non- 15 kg/cm2, sedangkan kuat tekan 45 kg/cm2 untuk
bakar untuk menghasilkan kuat tekan bata non- kombinasi bahan 51% tanah : 21% semen : 28%
Vol.15 No.3 Oktober 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 4181
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
pasir. Berdasarkan hasil eksperimen pendahuluan Berdasarkan komposisi tersebut kemudian
yang telah dilakukan, untuk membuat campuran dibuat bata non-bakar yang hasil pengujian kuat
bahan bata non-bakar yang cukup plastis dan tekannya pada umur 7 hari dengan prosedur uji
adukannya bisa menyatu saat dikepal dengan mengacu pada SNI 15-2094-2000 di tampilkan
tangan, dibutuhkan 36.40% untuk kadar air tanah pada Tabel 3. Hasil perhitungan nilai rata-rata
liat (dalam kondisi kering matahari), 30% untuk kuat tekan bata non-bakar untuk setiap
semen, dan 52.06% untuk pasir (dalam kondisi eksperimen ditampilkan pada Tabel 4.
SSD). Selanjutnya dihitung nilai rata-rata kuat tekan
Eksperimen Taguchi bata non-bakar untuk setiap level faktor yang
Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan hasilnya ditampilkan pada Tabel 5. Dari Tabel 5
pada eksperimen pendahuluan yang telah dapat diketahui bahwa faktor B (semen)
dilakukan kemudian ditetapkan level acuan yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap rata-
akan digunakan pada eksperimen Taguchi yaitu rata kuat tekan bata non-bakar karena menempati
51% tanah: 21% semen : 28% pasir. Kombinasi rangking 1. Penetapan rangking faktor pada tabel
acuan tersebut digunakan sebagai nilai pada respon juga diperlukan untuk menentukan faktor
medium level (level 2), dimana pada level 2 mana yang akan diikutsertakan pada penentuan
dibuat nilai kombinasi bahan yaitu 950 gr tanah : prediksi nilai kondisi optimum yaitu faktor
400 gr semen : 520 gr pasir atau setara dengan sejumlah setengah derajat kebebasan matriks
51% tanah : 21% semen : 28% pasir. Untuk nilai ortogonal L9(34). Pada penelitian ini hanya
pada high level (level 1) ditetapkan nilai yang menggunakan 3 faktor, maka seluruh faktor pada
lebih tinggi dari level 2, sedangkan pada low level penelitian ini digunakan dalam penentuan nilai
(level 3) ditetapkan nilai yang lebih rendah dari prediksi kondisi optimum.
level 2. Hasil penetapan nilai level faktor Tabel 3. Data Hasil Pengujian Kuat Tekan
ditampilkan pada Tabel 1. Nilai level faktor yang Bata Non-bakar
ada pada Tabel 1 kemudian dikombinasikan
sesuai dengan kombinasi pada matriks ortogonal
L9(34) seperti pada Tabel 2.
Tabel 1. Jumlah Level dan Nilai Level Faktor
Kode Faktor Level 1 Level 2 Level 3
A Tanah 1100 gr 950 gr 800 gr
B Semen 520 gr 400 gr 280 gr
C Pasir 660 gr 520 gr 380 gr

Tabel 2. Kombinasi Level Faktor Pembuatan Tabel 4. Hasil Perhitungan Rata-rata Nilai
Bata Non-bakar pada Matriks Ortogonal Kuat Tekan Bata Non-bakar
L9(34) Ekperimen Taguchi

Berdasarkan data yang ditampilkan pada


Tabel 5 kemudian dibuat main effect plot seperti
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.3 Oktober 2020
Open Journal Systems
4182 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
yang diperlihatkan pada Gambar 1 menggunakan nilai S/N Ratio pada Tabel 6 tersebut, kemudian
software Minitab untuk mempermudah dalam dihitung respon nilai S/N Ratio untuk masing-
menganalisa level optimum untuk nilai rata-rata masing level faktor yang ditampilkan pada Tabel
kuat tekan bata non-bakar. Sesuai dengan 7 yang selanjutnya diplotkan menjadi grafik main
karakteristik kualitas larger the better, maka effect plot pada Gambar 1.b. Level faktor yang
penentuan level faktor yang optimum pada optimum adalah yang memiliki nilai S/N Ratio
Gambar 1.a adalah yang memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi diantara ketiga level pada
kuat tekan bata non-bakar yang paling besar setiap faktor yang ditampilkan pada Gambar 1.b.
diantara ketiga level pada setiap faktor tersebut Dari main effect plot Gambar 1.b maka level-level
yaitu level 3 untuk faktor A, level 1 untuk faktor optimum yang dipilih adalah level 3 untuk faktor
B, dan level 1 untuk faktor C. A, level 1 untuk faktor B, dan level 1 untuk faktor
Tabel 5. Respon Nilai Rata-rata Kuat Tekan C.
Bata Non-bakar dari Pengaruh Faktor Tabel 6. Hasil Perhitungan Nilai S/N Ratio untuk
A B C Setiap Eksperimen
Level 1 28.01 39.79 35.84
Level 2 29.77 37.79 30.79
Level 3 43.17 23.37 34.32
Selisih 15.16 16.42 5.05
Rangking 2 1 3
Keterangan: A = tanah liat, B = semen, C =
pasir

Gambar 1. (a) Output Hasil Main Effect Plot Tabel 7. Respon Nilai S/N Ratio Kuat Tekan
Nilai Rata-rata Kuat Tekan Bata Non-bakar Bata Non-bakar dari Pengaruh Faktor
untuk Faktor A, B, C dengan Software A B C
Minitab 17. (b) Output Hasil Main Effect Plot Level 1 28.43 31.74 30.42
Nilai S/N Ratio Kuat Tekan Bata Non-bakar Level 2 29.05 31.00 29.64
untuk Faktor A, B, C dengan Software Level 3 32.32 27.07 29.75
Minitab Selisih 3.89 4.66 0.78
Rangking 2 1 3
Keterangan: A = Tanah liat, B = Semen, C =
Pasir
Untuk mengetahui faktor mana saja yang
merupakan faktor yang signifikan, dapat
dilakukan dengan meninjau nilai F-ratio pada
hasil ANOVA Tabel 8 yang diperoleh dengan
Minitab. Suatu faktor dikatakan signifikan
mempengaruhi nilai rata-rata kuat tekan bata non-
bakar apabila nilai F-ratio lebih besar dari nilai F-
Selanjutnya dilakukan perhitungan Nilai tabel. Dimana nilai F-tabel yaitu (F0,05; 2; 2) =
S/N ratio, yang merupakan suatu bilangan yang 19.00. Seperti yang terlihat pada Tabel 8
menggambarkan perbandingan antara signal dan diketahui bahwa faktor A memiliki nilai F-ratio
noise dari suatu faktor. Hasil perhitungan S/N 33.56 > F-tabel 19.00 (signifikan), faktor B
Ratio untuk karakteristik kualitas larger the memiliki F-ratio 39.17 > F-tabel 19.00
better ditampilkan pada Tabel 6. Berdasarkan (signifikan), faktor C memiliki F-ratio 3.28 < F-
tabel 19.00 (tidak signifikan).
Vol.15 No.3 Oktober 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 4183
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
Tabel 8. Output Hasil Analysis of Variance yang signifikan berpengaruh terhadap nilai S/N
(ANOVA) untuk Nilai Rata-rata Kuat Tekan Ratio kuat tekan bata non-bakar telah dilibatkan
Bata Non-bakar dengan Software Minitab dalam eksperimen (syarat metode Taguchi untuk
persen kontribusi error ≤ 50%). Selanjutnya
dilakukan setting level optimum dimana
pemilihan level dari tiap faktor yang digunakan
sebagai setting level optimum adalah sebagai
berikut.
a. Faktor B (semen)
Selanjutnya, untuk mengetahui faktor-
faktor yang signifikan berpengaruh terhadap nilai Gambar 2. (a) Level Optimum Faktor B
S/N Ratio atau faktor pengontrol penyebaran (semen) Berdasarkan Nilai Rata-rata. (b)
variasi nilai kuat tekan bata non-bakar maka Level Optimum Faktor B (semen)
dilakukan analisa ANOVA untuk S/N Ratio Berdasarkan Nilai S/N Ratio
dengan Minitab dengan hasil pada Tabel 9.
Sedangkan besar kontribusi tiap faktor terhadap
S/N Ratio atau variasi kuat tekan bata non-bakar
ditampilkan pada Tabel 10.
Tabel 9. Output Hasil Analysis of Variance
(ANOVA) untuk Nilai Signal to Noise Ratio
(S/N Ratio) Kuat Tekan Bata Non-bakar
dengan Software Minitab 17

Semen merupakan faktor yang signifikan


berpengaruh terhadap nilai rata-rata kuat tekan
bata non-bakar maupun terhadap variasi nilai
kuat tekan bata non-bakar. Sehingga pemilihan
Tabel 10. ANOVA dan Persen Kontribusi setting level optimumnya harus memperhatikan
Tiap Faktor Terhadap Nilai Signal to Noise kedua aspek tersebut, yaitu aspek analisa nilai
Ratio (S/N Ratio) Kuat Tekan Bata Non-bakar rata-rata dan analisa nilai S/N Ratio. Berdasarkan
main effect plot untuk nilai rata-rata kuat tekan
bata non-bakar, telah ditentukan bahwa level
optimum yang dipilih adalah level 1 yaitu
menghasilkan nilai rata-rata kuat tekan bata non-
Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa faktor bakar sebesar 39.79 sesuai dengan Gambar 2.a.
yang signifikan berpengaruh terhadap nilai S/N Berdasarkan main effect plot untuk nilai S/N
Ratio kuat tekan bata non-bakar adalah faktor A Ratio, level optimum yang dipilih yaitu level 1
(tanah liat) dengan kontribusi 38.894%, faktor B yaitu sebesar 31.74 sesuai pada Gambar 2.b.
(semen) dengan kontribusi 56.517%, sedangkan Karena pada eksperimen kali ini terdapat
faktor C (pasir) bukan merupakan faktor yang kesamaan level optimum baik dari aspek nilai
signifikan karena nilai F-ratio 1.66 < F-tabel rata-rata kuat tekan bata non-bakar maupun dari
19.00, kontribusi faktor C (pasir) juga sangat aspek nilai S/N Ratio, yaitu sama-sama optimum
kecil dalam mempengaruhi nilai S/N Ratio kuat pada level 1 maka level optimum yang dipilih
tekan bata non-bakar yaitu dengan kontribusi yaitu level 1 untuk faktor B (semen).
0.650%. Nilai persen kontribusi error sebesar
3.940% < 50% yang berarti bahwa seluruh faktor

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.3 Oktober 2020


Open Journal Systems
4184 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
b. Faktor A (tanah liat) dibuat 5 sampel bata non-bakar berdasarkan
Merupakan faktor yang berkontribusi kombinasi bahan yang telah ditetapkan pada
peringkat kedua yang menyebabkan terjadinya setting level optimum yaitu faktor A level 3,
variasi nilai kuat tekan bata non-bakar. Hal ini faktor B level 1, dan faktor C level 1. Bata non-
dapat dilihat dari tabel kontribusi faktor terhadap bakar dibuat dengan kombinasi tanah liat 800 gr
S/N Ratio sebesar 38.894%. Sedangkan dari tabel : semen 520 gr : 660 gr kemudian diuji kuat
kontribusi nilai rata-rata kuat tekan bata non- tekannya pada umur 7 hari dengan hasil pada
bakar, kontribusi faktor A (tanah liat) sebesar Tabel 12.
42.280%. Maka sesuai dengan kontribusi yang Tabel 12. Data Hasil Pengujian Kuat Tekan
lebih besar terhadap nilai rata-rata kuat tekan bata Bata Non-bakar Eksperimen Konfirmasi
non-bakar, sehingga level optimum yang dipilih Luas Beban Kuat
Eksperimen
Penampang Maksimum Tekan
adalah level optimum hasil analisa pengaruh konfirmasi
(cm2) (kN) (kg/cm2)
faktor terhadap nilai rata-rata kuat tekan bata 1 114.2 51 44.64
2 113.7 46 40.45
yaitu level 3. 3 113.7 40 35.17
c. Faktor C (pasir) 4 114.2 47 41.14
5 113.7 60 52.76
Merupakan faktor yang tidak signifikan
berpengaruh terhadap terjadinya variasi maupun Berdasarkan perbandingan interval
terhadap nilai rata-rata kuat tekan bata non-bakar. kepercayaan eksperimen konfirmasi dengan
Penyetelan pada level manapun tidak akan kondisi optimum eksperimen Taguchi untuk nilai
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap rata-rata pada Gambar 4.a menunjukkan bahwa
nilai rata-rata kuat tekan bata non-bakar maupun hasil eksperimen konfirmasi untuk nilai rata-rata
terhadap S/N Ratio sehingga pemilihan level telah dapat membuktikan performansi yang
dapat mempertimbangkan alasan lain seperti diramalkan, dengan pertimbangan interval
kemudahan pelaksanaan maupun terkait biaya kepercayaan eksperimen konfirmasi beririsan
yang lebih ekonomis. Sehingga dipilihlah dengan interval kepercayaan kondisi optimum.
penyetelan pada level 1, karena pengaturan level Sehingga kondisi level faktor optimum hasil
1 pada pasir menyebabkan berkurangnya evaluasi sebelumnya dapat diterima dan dapat
presentase semen yang digunakan karena harga diterapkan di dalam proses selanjutnya. Dapat
semen jauh lebih mahal dari harga pasir. Hasil disimpulkan bahwa setting kombinasi level
setting level optimum untuk semua faktor pada faktor pada kondisi optimum yang telah didapat
eksperimen bata non-bakar ditampilkan pada adalah valid.
Tabel 11. Pada Gambar 4.b terlihat bahwa interval
Tabel 11. Setting Level Optimum untuk kepercayaan eksperimen konfirmasi berada
dalam intervel kepercayaan optimum. Sehingga
Semua Faktor
hasil eksperimen konfirmasi untuk nilai S/N Ratio
Faktor Level Setting
terbukti dapat membuktikan performansi yang
A (tanah liat) 3 800 gram
diramalkan yaitu kondisi optimum untuk level
B (semen) 1 520 gram
faktor-faktor dalam eksperimen. Jadi, kondisi
C (pasir) 1 660 gram
optimum untuk nilai S/N Ratio dapat diterapkan
dalam proses.
Eksperimen Konfirmasi Gambar 4. (a) Perbandingan Interval
Eksperimen konfirmasi merupakan tahap Kepercayaan Nilai Rata-rata Kuat Tekan
verifikasi dari hasil setting level optimum pada Bata Non-bakar. (b) Perbandingan Interval
eksperimen Taguchi. Tujuan dari eksperimen Kepercayaan Nilai S/N Ratio Kuat Tekan Bata
konfirmasi ini adalah untuk melakukan validasi Non-bakar
terhadap kesimpulan yang telah diperoleh selama
tahap analisa. Pada tahap eksperimen konfirmasi

Vol.15 No.3 Oktober 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 4185
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
Saran
Saran yang bisa disampaikan terkait
pengembangan dan penelitian lebih lanjut adalah
perlunya perhatian khusus dalam penentuan nilai
level faktor karena akan berpengaruh besar
terhadap variabel respon dalam eksperimen.
Pemilihan interval level yang salah akan
PENUTUP berdampak tidak didapatkannya nilai variabel
Kesimpulan respon yang diinginkan. Sebaiknya sebelum
Beberapa kesimpulan yang bisa diambil penentuan nilai level faktor, dianjurkan untuk
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: melakukan eksperimen pendahuluan untuk
1) Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan mengetahui pada level berapa saja variabel
terhadap kuat tekan bata non-bakar yaitu tanah respon menghasilkan nilai yang diharapkan.
liat dan semen. Kedua faktor tersebut
berpengaruh signifikan terhadap nilai rata-rata DAFTAR PUSTAKA
kuat tekan bata non-bakar dan juga [1] Amin, M. (2014). Inovasi Material Pada
berpengaruh signifikan terhadap variasi nilai Pembuatan Bata Merah Tanpa Bakar untuk
kuat tekan bata non-bakar, sedangkan faktor Kemakmuran Industri Kerakyatan. UPT
pasir tidak berpengaruh signifikan terhadap Balai Pengolahan Material Lampung-LIPI.
nilai rata-rata kuat tekan bata non-bakar [2] Fajrin, J. (2016). The Application of
maupun terhadap nilai S/N Ratio atau variasi Statistical Design of Experiments to Study the
nilai kuat tekan bata non-bakar. In-Plane Shear Behaviour of Hybrid
2) Faktor semen memiliki kontribusi terbesar Composite Sandwich Panel, Jurnal Civil
terhadap nilai rata-rata kuat tekan bata non- Engineering Dimension, Vol. 18, No. 1.
bakar yaitu sebesar 49.568%, diikuti dengan [3] Fajrin, J., Pathurahman, dan Pratama, L. G.
tanah liat berkontribusi sebesar sebesar (2016). Aplikasi Metode Analysis of
42.280%, dan pengaruh pasir sebesar 2.957%. Variance Untuk Mengkaji Pengaruh
Sedangkan kontribusi ketiga faktor tersebut Penambahan Silica Fume Terhadap Sifat
terhadap variasi nilai kuat tekan bata non- Fisik dan Mekanik Mortar, Jurnal Rekayasa
bakar yaitu sebesar 56.517% untuk kontribusi Sipil. Vol 12, No. 1.
semen, kontribusi tanah liat sebesar 38.894%, [4] Fajrin, J., Hariyadi, dan Marchelina, N.
dan 0.650% untuk kontribusi pasir. (2017). Aplikasi Metode Eksperiemn
3) Komposisi bahan baku bata non-bakar yang Response Surface untuk Mengoptimalkan
menghasilkan kuat tekan bata non-bakar yang Kuat Tekan Bata Non-bakar. Jurnal Rekayasa
optimum adalah tanah liat 800 gr : semen 520 Sipil. Vol. 13, No. 2.
gr : pasir 660 gr atau setara dengan 40.404% [5] Primayatma, I. B. G. (1993). Peranan Semen
tanah liat : 26.263% semen : 33.333% pasir Portland dan Agregat Liat Terhadap
yang menghasilkan nilai kuat tekan bata non- Campuran Tanah Liat Sebagai Bahan Batu
bakar mencapai 54.37 kg/cm2. Bata Merah Tanpa Pembakaran, dalam
(Sudarsana, I.K., Budiwati, I.A.M., dan
Wijaya, Y.A. (2011). Karakteristik Batu Bata
Tanpa Pembakaran Terbuat dari Abu Sekam
Padi dan Serbuk Batu Tabas. Jurnal Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana
Denpasar.
[6] SNI 15-2094-2000. Bata Merah Pejal untuk
Pasangan Dinding. Badan Standar Nasional.
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.3 Oktober 2020
Open Journal Systems
4186 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
[7] Soejanto, I. (2009). Desain Eksperimen
dengan Metode Taguchi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
[8] Sudarsana, I.K., Budiwati, I.A.M., dan
Wijaya, Y.A. (2011). Karakteristik Batu Bata
Tanpa Pembakaran Terbuat dari Abu Sekam
Padi dan Serbuk Batu Tabas. Jurnal Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana
Denpasar. Vol. 15, No. 1.

Vol.15 No.3 Oktober 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai