ADAM SAPUTRA
2017710450073
AUDINA TRISNAENI
2017710450077
JAKARTA
MARET 2021
PERHITUNGAN KEBUTUHAN STEAM PADA ALAT SPRAY DRYER UNTUK
PROSES PENGERINGAN SLURRY ORANGE
UNIVERSITAS JAYABAYA
ADAM SAPUTRA
2017710450073
AUDINA TRISNAENI
2017710450077
JAKARTA
MARET 2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN ORISINALITAS
Laporan ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui di : Cikarang
Tanggal : 19 Maret 2021
(Ir. Wiratmoko)
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing sebagai bagian persyaratan
yang diperlukan untuk mendaftar Seminar Kerja Praktek pada Program Studi
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Jayabaya.
Disetujui di : Jakarta
Tanggal : 22 Maret 2021
Dosen Pembimbing
v
HALAMAN PENGESAHAN
PENGUJI
Disetujui di : Jakarta
Tanggal : ..............................
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui di : Jakarta
Tanggal : ................................
Tanda Tangan
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penyusun dapat melaksanakan kerja Praktek di PT Takasago International
Indonesia dan dapat menyusun laporan Kerja Praktek ini. Kerja Praktek ini terdiri dari
orientasi umum keseluruhan pabrik dan studi literatur untuk mendalami materi dalam
pengerjaan tugas khusus yang diberikan oleh pembimbing kerja praktek. Penulisan
laporan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan
bantuan dari banyak pihak yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang hanya karena ridho dan rahmat-Nya lah, penulis dapat
melaksanakan dan menyelesaikan Kerja Praktek ini
2. Orang tua, serta keluarga yang telah memberikan semangat, doa dan bantuan
kepada penulis
3. Bapak Wiratmoko selaku Pembimbing Kerja Praktek di PT Takasago
International Indonesia yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama
melakukan Kerja Praktek
4. Ibu Dr. Yeti Widyawati, S.T, M.Si. selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia
Universitas Jayabaya
5. Bapak Dody Guntama, S.T, M.Eng. selaku Pembimbing Kerja Praktek Program
Studi Teknik Kimia Universitas Jayabaya
6. Bapak Henry Lansut selaku HR&GA Manager yang telah banyak memberikan
penulis pengarahan dan membantu dalam proses administrasi sebagai peserta
Praktek Kerja Lapangan
7. Teman-teman satu perjuangan KP Ines Meisy Terani dan Siti Nurwindah
8. Serta semua teman-teman angkatan 2017 Program Studi Teknik Kimia
Universitas Jayabaya
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
viii
diharapkan penulis demi perbaikan laporan ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penulis
ix
ABSTRAK
Laporan Kerja Praktek dengan judul Perhitungan Kebutuhan Steam pada Alat Spray
Dryer untuk Proses Pengeringan Slurry Orange di PT Takasago International
Indonesia, dilaksanakan selama 1 bulan dari 30 November 2020 hingga 23 Desember
2020. Kerja praktek ini bertujuan untuk memperkenalkan industri bidang bahan kimia,
yang diantaranya aroma ingredients (ektraksi aroma), flavours (rasa), dan fregrances
(wewangian) sehingga diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Pada kerja praktek ini, diberikan tugas khusus dengan tujuan mengetahui kebutuhan
steam yang diperlukan oleh alat spray dryer. Dari analisa perhitungan didapatkan hasil
penurunan kadar air sebesar 54% menjadi 3,1% dan kebutuhan steam yang diperlukan
oleh spray dryer sebesar 654.507,7119 Kg/hari.
x
DAFTAR ISI
xi
3.1.2 Bahan Baku Sistem Utilitas ....................................................................... 16
3.2 Sistem Informasi Pasokan Bahan Baku ............................................................ 17
3.2 Utilitas ............................................................................................................... 21
3.3 Spray Dryer ....................................................................................................... 25
BAB IV ....................................................................................................................... 36
PELAKSANAAN TUGAS KHUSUS DAN PEMBAHASAN.................................. 36
4.1 Metode Pengambilan Data ................................................................................ 36
4.1.1 Data Primer ................................................................................................ 36
4.1.2 Data Sekunder ............................................................................................ 36
4.2 Hasil Perhitungan .............................................................................................. 36
BAB V......................................................................................................................... 39
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 39
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 39
5.2 Saran .................................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 41
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... 42
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, dengan adanya kesempatan untuk kerja praktek di PT Takasago
International Indonesia, mahasiswa akan mendapatkan banyak pengalaman dan
pemahaman terutama dalam hal aplikasi, perkembangan proses produksi, dan
instrumentasi aroma ingredients (ektraksi aroma), flavours (rasa), dan fregrances
(wewangian) serta dapat memberikan gambaran umum dan menyeluruh dalam proses
perancangan pabrik secara komprehensif.
2
3. Memperoleh pemahaman yang komprehensif akan dunia kerja
2. Bagi Perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama kerja Praktek dapat
menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan
perusahaan diwaktu yang akan datang dan dapat menjalin hubungan yang baik
antara perusahaan dan perguruan tinggi.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui lebih mendalam tentang kenyataan yang ada
dalam dunia industri sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu
yang telah didapat dalam dunia industri.
3
c. Macam dan jenis produk yang dihasilkan
d. Kapasitas produksi
3. Peralatan utama yang digunakan
4. Alat kontrol: performance dan cara kerja
5. Laboratorium: uji kualitas bahan baku dan produk
6. Pemeliharaan alat, terutama dari bahaya korosi
7. Sistem utilitas, meliputi:
a. Unit pengolahan air untuk industri
b. Unit pengadaan steam (uap) dan sistem pendingin
c. Unit pengolahan limbah
d. Unit pengadaan energi listrik
e. Utilitas pendukung lainnya
Materi khusus yang dipelajari adalah:
“Menghitung Perhitungan Kebutuhan Steam pada Alat Spray Dryer untuk Proses
Pengeringan Slurry Orange ”
4
BAB II
a. Flavour
Setiap 5.000 produk baru diluncurkan di pasar makanan daerah
Jepang setiap tahunnya. Takasago memasok berbagai rasa dan ekstrak
untuk merek makanan terkenal di Jepang dan seluruh dunia. Beberapa
diantaranya adalah untuk produk olahan beverages, savory, bakery, dan
dairy.
b. Fragrances
Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun, Takasago telah berperan
aktif dalam rasa dan wewangian di dunia. Fine fragrance terdiri dari
rangkaian parfum dan cologne yang merupakan istilah umum untuk
produk yang diencerkan dengan alkohol. Wewangian digunakan dalam
berbagai macam produk konsumen, dari perawatan pribadi hingga di
rumah. Produk tersebut antara lain sabun dan shampoo, produk mandi,
kosmetik, deterjen, pembersih, dan penyegar udara.
6
Gambar 2. 2 Salah Satu Contoh Produk Olahan Fragrance dari Takasago
Bahan asli untuk wewangian termasuk mentol yang digunakan untuk pasta
gigi dan permen karet. Mentol juga digunakan dalam bahan kosmetik dan berbagai
wewangian fungsional lainnya.
c. Aroma ingredients
Takasago adalah pemimpin global dalam sintesis asimetris -Menthol
dan bahan sensorik lainnya yang diturunkan dari -Menthol tersebut.
Dimana, memberikan penyedap rasa dengan bahan pendingin yang
inovatif dan berkualitas tinggi untuk produk pangan dan perawatan mulut
yang diperkenalkan sebagai merek Chiraroma yang kuat dengan bau
alami dan bersih. Selain Chiraroma produk yang dihasilkan dari divisi ini
adalah bahan kosmetik dan sustainable scent.
7
d. Fine chemicals
Divisi fine chemical tercipta dari penerapan teknologi katalis
asimetris yang diciptakan untuk produksi industri -Menthol yang sukses
pada tahun 1983. Lini produk utama terdiri dari Active Pharmaceutical
Ingredient (API) untuk perusahaan farmasi internasional yang akan
digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit yang berhubungan
dengan gaya hidup, kanker, onkologi, penyakit menular, dan penyakit
degeneratif sistem saraf pusat.
Visi:
Misi:
8
1. Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan penyelesaian masalah
sosial
2. Paktik bisnis yang adil
3. Kepatuhan dan hidup berdampingan
4. Keterbukaan informasi yang adil dan dialog konstuktif dengan
pemangku kepentingan
5. Menghormati hak asasi manusia
6. Hubungan kepercayaan dengan pelanggan (Kesehatan dan
Keselamatan Keja)
7. Reformasi Praktek kerja dan peningkatan lingkungan tempat kerja
8. Keterlibatan dalam masalah lingkungan
9. Keterlibatan dalam komunitas dan kontribusi untuk pembangunan
10. Menangani kejahatan terorganisis
11. Manajemen krisis menyeluruh dan terorganisir
12. Peran Manajemen dan Piagam Implementasi
Sejak tahun 1990 hingga saat ini, Takasago dikenal dengan logo’T-Square’
berwarna ungu kemerahan yang merujuk pada awalan huruf perusahaan tersebut.
9
Gambar 2. 5 Logo Lengkap Takasago International Corporation
Flavour 6.930
Liquid 4.650
Powder 1.800
Spray Dry Flavour 480
Fragrance -
Liquid Fragrance 7.600
10
Produk yang dihasilkan oleh PT Takasago International Indonesia tersebar di
seluruh Indonesia untuk memenuhi berbagai kebutuhan, diantaranya adalah untuk
melengkapi fasilitas hotel, restoran cepat saji, penerbangan dan biro perjalanan.
11
2.3.2 Struktur Organisasi
President Director
Corporate Secretary
IT Network &
QA/QC Manager HR/GA Manager infrastructure Operation Manager
Senior
Production
QC Microbiology QC Analyst FL QC Analyst FR HR E× ecutive SAP B1 Specialist Demand Manager Warehouse
Manager
1. President Director
Tugas pokok President Director adalah menyusun, mengkomunikasikan,
dan menerapkan visi, misi, serta arah yang akan ditempuh oleh
perusahaan Takasago kepada karyawannya.
3. QA/QC Manager
Tugas pokok QA/QC Manager adalah memastikan produk yang
dihasilkan oleh Takasago telah memnuhi standar kualitas yang
ditetapkan dan dibutuhkan oleh pelanggan. Selain itu, mengelola
aktivitas departemen Quality Control (QC) yang ada di lapangan untuk
memastikan proses produksi mendukung pencapaian standar yang
diharapkan.
4. HR/GA Manager
Tugas pokok HR/GA Manager adalah mengarahkan, memonitor dan
mengevaluasi sistem dan tata kerja tiap karyawan perusahaan, seperti
staff, office boy, satpam, dan yang lainnya. Dimana, berfokus pada
sumber daya manusia (SDM) perusahaan dan juga kebutuhan operasional
perusahaan.
13
5. IT Network Senior
Tugas pokok IT Network Senior adalah mengarahkan, memonitor dan
mengevaluasi kegiatan pemeliharaan, analisa pengajuan perubahan dan
persiapan instalasi, pengelolaan physical environment (fasilitas
pendukung), pengelolaan pengamanan data, pengadaan pengelolaan IT.
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat dua kategori bahan baku yang digunakan, yaitu: bahan baku utama
berupa pelarut, bahan dasar, dan bahan aditif, serta bahan baku sistem utilitas
berupa air dan steam.
15
b. Bahan Dasar
Bahan baku dasar didapatkan dari berbagai bagian tumbuhan, misalnya
bunga, tunas, buah, kulit, biji, daun, kulit kayu, kayu, akar atau dari
eksudat resin. Bagian yang berbeda dari tanaman yang sama dapat
menghasilkan produk dengan komposisi yang berbeda. Misalnya, distilasi
uap kulit kayu manis menghasilkan minyak, yang terutama mengandung
cinnamaldehyde, sedangkan minyak daun kayu manis diperoleh dari daun
pohonnya yang mengandung eugenol sebagai penyusun utamanya. Untuk
produk beverages, savory, bakery, dan dairy terdapat beberapa bahan
baku yang khusus berasal dari hewan.
c. Bahan aditif
Salah satu bahan aditif yang biasa ditambahkan adalah emulsifier.
Emulsifier berfungsi untuk untuk memperstabil campuran liquid base,
sehingga memperkecil ukuran partikel yang keluar dari nozzle dan dapat
mempercepat proses pengeringan, contoh beberapa bahan yang dapat
digunakan sebagai pengemulsi, yaitu:
• Polisakarida (Gum arabic, gum ghatti, dan sugar beet pectin)
• Protein (Gelatin dan protein sayur)
• Pati modifikasi
• Selulosa modifikasi
• Plasticizier (Sorbitol dan gliserol)
Bahan baku di unit utilitas adalah bahan baku yang dibutuhkan sebagai sarana
penunjang proses. Dalam proses Utilitas bahan baku yang dibutuhkan adalah air
dan steam. Sumber air yang digunakan berasal dari penyediaan instalasi pengolahan
air bersih yang disediakan oleh Kawasan Industri Cikarang, yang kemudian
digunakan sebagai pendingin, pemasok listrik, air demin, pemadam kebakaran,
service water, portable water, dan lain-lain. Penggunaan air di Takasago disertai
dengan proses treatment air sisa proses. Hal ini bertujuan untuk mengolah air sisa
16
proses menjadi air proses kembali. Steam (Uap) digunakan sebagai bagian dari
penggerak power plant unit yang dihasilkan dari boiler. Dimana, memanfaatkan
energi kalor atau panas untuk menyuplai daya yang dibutuhkan oleh industri dalam
proses produksinya.
Dalam prosesnya formula utama berupa bahan baku yang akan digunakan
diambil sesuai dengan kuantitas yang dibutuhkan dan diletakkan pada staging area.
Umumnya, terdapat dua bahan pokok yang dipakai, yaitu liquid base dan
maltodextrin. Pada tahap awal, operator memasukkan air ke dalam mixer tank yang
dilindungi oleh jacket (pelindung) pada bagian luarnya. Lalu, dipanaskan hingga
suhu mencapai 50-60ºC dan dilanjutkan dengan memasukkan bubuk powder
sambal diaduk selama 30 menit hingga 1 jam. Setelahnya, dilakukan cooling
process hingga suhu mencapai 30ºC. Pada proses pengadukan akan menimbulkan
busa di permukaan, busa yang ditimbulkan dapat menyebabkan spray dryer tidak
bekerja secara optimal. Untuk itu pada mixer tank perlu dimasukkan nitrogen untuk
menghilangkan busa selama proses pengadukan. Ketika liquid base akan
dicampurkan, perlu dilakukan proses cooling kembali hingga suhu menjadi 15ºC.
selanjutnya, pengemulsian dilakukan selama 15-30 menit dan dilakukan
pengecekan ukuran partikel dengan standar 0,7-0,8 mikron. Selanjutnya, campuran
bahan tersebut dapat di proses pada spray dryer.
17
Berikut ini merupakan flowchart detail prosedur yang dilakukan pada
proses produksi di PT Takasago International Indonesia.
18
Gambar 3. 2 Flowchart Proses Masuknya Bahan Baku dari Warehouse (Gudang)
Menuju Tahap Pemeriksaan oleh QC (Quality Control)
19
Gambar 3. 3 Flowchart Lanjutan Proses Masuknya Bahan Baku dari Warehouse
(Gudang)
20
3.2 Utilitas
21
• Waste Water Treatment Process (WWTP)
Unit ini merupakan sebuah struktur yang dirancang untuk membuang
limbah bilologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut
dapat digunakan pada aktivitas yang lainnya. Gambaran umum untuk proses
ini adalah:
a. Screening Process
Proses ini merupakan proses fisis, yaitu proses penyaringan terhadap air
untuk memisahkan partikel-partikel yang berukuran besar yang terikut oleh
air. Tujuan proses ini adalah:
- Mencegah terikutnya pertikel-partikel besar yang dapat
menyebabkan kebuntuan pada instalasi perpipaan.
- Mencegah kerusakan pada pompa sentrifugal
b. Proses Sedimentasi
Proses pengendapan partikel-partikel padat yang terkandung dalam air
yang menyebabkan kekeruhan, partikel tersebut dapat berupa lumpur atau
zat padat lainnya. Proses ini bertujuan untuk:
- Menghilangkan kekeruhan
- Mengurangi kesadahan
- Menghemat bahan kimia
22
d. Flotasi (Pengapungan)
Proses pemisahan partikel-partikel yang lebih ringan dengan jalan
pengapungan berdasarkan perbedaan berat jenis, partikel ringan akan naik ke
atas dan bisa dibuang dengan over flow.
e. Klasifikasi
Proses ini bisa berupa gabungan antara proses sedimentasi, koagulasi, dan
flokulasi. Proses ini dapat dilakukan dengan memperbesar konsentrasi flock
dan recycle sludge. Untuk memperbesar flock dapat dilakukan dengan
memberikan kontak yang baik dengan pertikel, berupa pengadukan atau
sirkulasi.
f. Filtrasi
Proses pemisahan dengan proses penyaringan. Dalam proses klasifikasi
masih terdapat partikel-partikel yang belum mengendap, sehingga untuk
mendapatkan hasil air yang baik dilakukan penyaringan.
Terdapat dua metode filtrasi, yaitu:
- Gravity Filter, yaitu filtrasi melewati berbagai media berpori.
- Pressure Filter, yaitu filtrasi menggunakan bejana tertutup.
• Pengolahan Limbah
Fire water merupakan air yang disediakan sebagai air pemadam kebakaran.
Air tersebut disalurkan ke fire water hydrant dan water springkle di area pabrik
dan kantor sebagai air pemadam kebakaran.
23
Gambar 3. 4 Flowsheet Waste Water Treatment (WWTP) PT Takasago International Indonesia
24
3.3 Spray Dryer
Pengeringan adalah pemisahan cairan dari suatu bahan padat yang lembab
dengan cara menguapkan cairan tersebut dan membuang uap yang terbentuk.
Karena memerlukan panas, proses ini disebut pengeringan termal. Setiap
pengeringan termal ditandai oleh adanya perpindahan panas dan massa yang
berlangsung bersamaan. (Bernasconi, dkk.,1995).
Spray dryer adalah unit peralatan untuk memproduksi tepung atau bubuk dari
bahan cair yang disemprotkan (hingga membentuk partikel halus) ke dalam ruang
yang telah dialiri udara panas. Prinsip dasar spray dryer adalah memperluas
permukaan cairan yang akan dikeringkan dengan cara pembentukan droplet yang
selanjutnya dikontakkan dengan udara pengering yang panas. Udara panas akan
memberikan energi untuk proses penguapan dan menyerap uap air yang keluar dari
bahan. Spray dryer menyemprotkan cairan melalui atomizer. Cairan tersebut akan
dilewatkan ke dalam aliran gas panas dalam sebuah tabung. Akibatnya, air dalam
tetesan bisa menguap dengan cepat dan yang tertinggal hanyalah serbuk atau bubuk
yang kering. Langkah selanjutnya adalah memisahkan serbuk dari udara yang
mengangkutnya. Pemisahan ini dilakukan oleh separator atau kolektor serbuk. Di
dalam sebuah menara berbentuk silinder, bahan yang dapat mengalir (suspensi,
pasta) disemprotkan secara kontinyu ke dalam aliran udara yang panas. Pada saat
proses penghamburan dilakukan dengan perlengkapan hambur khusus, dimana
cairan yang akan dipisahkan segera menguap. Udara dan bahan yang akan
dikeringkan harus dipisahkan dari yang lain dalam alat pemisah. Pengeringan
hambur ini digunakan untuk mendapatkan kabut-kabut cairan, suspensi atau pasta
yang sehomogen mungkin. Hal tersebut dapat dicapai dengan menggunakan
perlengkapan hambur yang dibuat khusus dan disesuaikan dengan produk yang
diinginkan. Jenis alat hambur tersebut adalah alat hambur cakram (disc atomizer)
dan alat hambur nozzle.
Pada alat hambur cakram, produk yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam
cakram berdiameter 50-350 mm yang berputar dengan kecepatan yang tinggi.
Frekuensi putaran disesuaikan dengan produk yang akan dihamburkan. Alat
hambur cakram sangat sesuai untuk bahan berupa suspensi dan pasta yang dapat
25
mengikis atau menyumbat nozzle. Pasta-pasta yang kental dapat juga ditangani
dengan cara disalurkanya pasta ke dalam cakram dengan perantara pompa spiral,
dan penghamburannya ditunjang oleh pancaran udara yang tajam pada keliling
cakram. Pada alat hambur nozzle, produk yang akan dikeringkan dihamburkan
menjadi kabut. Nozzle tunggal penghamburannya diakibatkan oleh tekanan cairan.
Sedangkan, pada nozzle ganda penghamburan terjadi dengan bantuan udara tekan.
Alat hambur nozzle umumnya hanya digunakan untuk emulsi dan suspensi-suspensi
halus.
Berdasarkan arah alirannya spray dryer dibagi menjadi dua macam, yaitu:
26
pengeringan hanya beberapa detik. Dengan demikian waktu tinggal di
dalam menara pengering juga beberapa detik lamanya karena partikel yang
akan dikeringkan mempunyai kecepatan jatuh yang relatif besar maka
diperlukan menara yang tinggi. Kecepatan jatuh dapat dikurangi dan waktu
tinggal dapat diperpanjang dengan membiarkan udara panas mengalir
masuk secara tangensial di bagian atas menara (aliran searah), dengan cara
ini dapat digunakan menara yang rendah (10-20 m). Pada alat pengering
aliran searah, pemisahan kasar produk kering dari udara lembab
berlangsung dari bagian bawah menara (misalnya dengan perlengkapan
yang menyerupai siklon). Pemisahan halus dilakukan dalam alat pemisah
debu yang dihubungkan dengan alat pengering (misalnya siklon filter debu
dan bila diperlukan: pencuci).
Sebuah kemungkinan lain untuk dapat menggunakan menara rendah
(3-5 m) ialah dengan melakukan pengeringan dalam dua tahap. Tahap
pertama (penghilangan kelembaban permukaan) berlangsung di dalam
menara, sedangkan tahap kedua (penghilangan kelembaban kapiler)
dilakukan dalam alat pengering, pneumatik yang berada di luar menara dan
dihubungkan dengan menara tersebut. Pemisahan produk dari udara panas
yang telah menjadi lembab terjadi di bagian akhir pengering dengan bantuan
siklon dan atau filter debu (Bernasconi, dkk,1995).
27
2. Counter current flow (Aliran berlawanan arah)
Bahan yang sesuai digunakan untuk spray dryer adalah larutan atau
pasta yang dipompa atau slurry. Bahan diatomisasi di dalam sebuah nozzle
kemudian dikontakkan dengan udara panas atau gas hasil pembakaran dan
dibawa keluar dari alat dengan sebuah konveyor tipe pneumatik atau
mekanik. Pengumpulan material yang halus dengan separator siklon atau
filter adalah bagian dari sebuah operasi dryer. Spray dryer berlawanan arah
mempunyai aliran yang sebagian besar aliran umpannya kebawah sehingga
vassel dari dryer lebih tipis dan lebih tinggi. Aliran berlawanan arah ini
mempunyai panas yang lebih efisien yang mengakibatkan berkurangnya
luasan partikel tetapi kerugiannya pada produk yang peka terhadap panas
karena terkena suhu tinggi saat meninggalkan dryer. Dua karakter utama
dari spray dryer yaitu waktu tinggal cepat dan porositas produk yang kecil.
waktu tinggal yang cepat adalah keuntungan utama untuk bahan yang peka
terhadap panas. Porositas dan ukuran yang kecil diperlukan apabila bahan
akan dilarutkan seperti makanan atau detergen.
Waktu tinggal dari gas pada spray dryer adalah perbandingan antara
volume tangki dengan kecepatan aliran volumetrik gas. Adanya aliran
turbulen maka waktu tinggal partikel rata-rata lebih besar daripada waktu
tinggal rata-rata udara, hal ini berlaku untuk aliran yang berlawanan arah.
Kelembaban permukaan dipindahkan dengan cepat dalam waktu 5 detik.
28
Operasi pengeringan umumnya diselesaikan dalam waktu 5-30 detik.
Pendistribusian waktu tinggal dari partikel tergantung pada perlakuan
pencampuran dan distribusi ukuran. Partikel yang kasar membutuhkan
waktu pengeringan yang lama. Pada aliran berlawanan arah dibutuhkan
udara dengan temperatur lebih tinggi daripada aliran searah.
29
• Atomization
Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray dryer harus
dihomogenisasikan terlebih dahulu agar ukuran droplet yang dihasilkan
seragam dan tidak terjadi penyumbatan di atomizer. Homogenisasi dilakukan
dengan cara pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan kedalam atomizer berupa
ring/wheel dengan lubang-lubang kecil yang berputar. Atomization merupakan
proses pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan dikeringkan dirubah
ukurannya menjadi partikel yang lebih halus. Tujuan dari atomizer ini adalah
untuk memperluas permukaan sehingga pengeringan dapat terjadi lebih cepat.
Pada Industri makanan, luas permukaan droplet setelah melalui atomizer
adalah mencapai 1-400 mikrometer.
• Pengeringan droplet
Adanya kontak droplet dengan udara panas menyebabkan evaporasi
kadungan air pada droplet hingga 95% sehingga dihasilkan bubuk. Bubuk
yang telah kering jatuh ke bawah drying chamber (ruang pengering) yang
berukuran tinggi sekitar 25 m dan diameter 5 m. dari atas chamber hingga
mencapai dasar hanya memerlukan waktu selama beberapa detik.
30
• Separasi
Udara hasil pengeringan dipisahkan dengan pengambilan udara
yang mengandung serpihan serbuk dalam chamber, selanjutnya udara akan
memasuki separator. Udara hasil pengeringan dan serpihan serbuk
dipisahkan dengan menggunakan gaya sentrifulgal. Selanjutnya udara
dibuang, dan serpihan bahan dikembalikan dengan cara dihembuskan
sehingga bergabung lagi dengan produk dalam alur proses.
Deskripsi proses:
▪ Proses di Spray dryer
Umpan yang akan di spray dimasukkan ke dalam mi× ing tank. Kemudia
umpan yang berada di mi× ing tank dialirkan menuju atomizer menggunakan
pompa untuk di spray sehingga umpan membentuk droplet. Umpan yang sudah
membentuk droplet tersebut dikontakkan dengan udara panas di dalam spray
dryer, aliran udara dan aliran umpan harus searah serta membentuk pusaran
untuk mempermudah kontak umpan dan udara panas. Udara panas akan
memberikan energi untuk proses penguapan dan menyerap uap air yang keluar
dari umpan. Umpan akan berubah bentuk menjadi serbuk halus. Serbuk halus
31
dan udara panas di alirkan menuju cyclone untuk di pisahkan, serbuk halus akan
jatuh ke bawah menuju alat packaging sedangkan udara panas akan mengalir ke
atas menuju scrubber.
32
Gambar 3. 8 Flowsheet spray dryer PT Takasago International Indonesia
33
Spray dryer memiliki beberapa parameter kritis, diantaranya:
5. Tegangan permukaan
Tegangan permukaan yang tinggi dapat menghambat proses pengeringan.
Umumnya untuk menurunkan tegangan permukaan dilakukan penambahan
emulsifier. Emulsifier juga dapat menyebabkan ukuran partikel yang keluar
dari nozzle lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
34
7. Tingkat volatilitas bahan pelarut
Bahan pelarut dengan tingkat volatilitas yang tinggi dapat mempercepat
proses pengeringan. Namun dalam praktiknya air menjadi pelarut utama
dalam bahan pangan yang dikeringkan.
35
BAB IV
Pengumpulan data sangat dibutuhkan untuk mengavaluasi kinerja dari spray dryer.
Adapun metode pengumpulan data disini terbagi menjadi dua, yaitu metode
pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.
Pengumpulan data primer disini yaitu mengambil data dari spray dryer production
unit. Fungsinya yaitu untuk bahan acuan dalam menghitung kebutuhan steam pada unit
spray dryer.
Pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperlukan sebagai bahan perhitungan
kebutuhan steam pada unit spray dryer. Data diperoleh dari data lapangan dan data
literatur. Data studi lapangan diperoleh dengan cara melihat kondisi operasi dan aliran
proses aktual spray dryer pada tanggal 30 November 2020 hingga 23 Desember 2020,
yaitu berupa data-data temperatur in dan out, serta data-data laju alir bahan yang
mengalir. Pada studi Literatur, data-data yang diperoleh adalah langkah-langkah
perhitungan kebutuhan steam pada spray dryer.
Dengan basis perhitungan untuk 1 hari produksi, diketahui slurry orange yang
masuk ke dalam dryer sebesar 8.378,3472 kg/hari. Untuk itu panas yang dibutuhkan
untuk mengeringkan bahan adalah sebesar 318.369.961,0205 Kkal/hari dengan asumsi
efisiensi yang didapatkan adalah 99%. Sehingga, dapat dihitung kebutuhan steam yang
diperlukan, yaitu:
36
Q sensible = m × ʃCp.dT
= 627.070,509 kg/hari × 0,852324 kkal/kg
= 534.467,2445 kkal/hari
Q Laten (untuk merubah saturated liquid 160ºC menjadi saturated vapor 160ºC)
ΔH Evaporation dari Steam Table:
ΔH Evaporation pada 160ºC = 496,38 kkal/kg
Q Laten = m × ΔH evaporation
= 627.070,509 Kg/hari × 496,38 Kkal/kg
= 311.265.259,2574 Kkal/hari
37
Steam yang dibutuhkan:
Q yang dilepas steam = m × ΔH
321.585.819,2126 Kkal/hari = m × (663,09 - 171,75) Kkal/kg
m = 654.507,7119 Kg/hari
Jadi, jumlah steam yang dibutuhkan untuk spray dryer unit adalah sebesar
654.507,7119 Kg/hari. Pengeringan slurry orange pada proses pengolahan
produksi bertujuan untuk menurunkan kadar air slurry orange dengan hasil penguapan
dari kadar air awal sebesar 54% menjadi 3,1%. Berdasarkan perhitungan kebutuhan
steam yang diperoleh, yaitu sebesar 654.507,7119 Kg/hari dan feed total yang masuk
ke spray dryer sebesar 8.378,3472 kg/hari, maka diperoleh hubungan berupa
efektivitas spray dryer yang cukup besar, yaitu dengan nilai 94,57% sehingga
dikatakan spray dryer mampu mengeringkan bahan dengan baik.
Dengan berkurangnya kadar air diharapkan dapat menurunkan kelembaban
realtif udara di sekitar bahan dengan mengalirkan udara panas pada bahan yang akan
dikeringkan secara langsung maupun tak langsung. Kondisi ini mengakibatkan tekanan
parsial uap bahan lebih besar dari pada tekanan parsial uap air di udara, dan akhirnya
menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke udara melalui proses difusi dan
evaporasi. Pada produk makanan yang menginginkan pengubahan bentuk menjadi
bubuk, sangat membutuhkan proses ini.
38
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan pengamatan tugas khusus yang diberikan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang terjadi
dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas
kandungan air yang ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber
panas dan penerima uap cairan.
2. Uap air dapat ditransfer ke permukaan produk dan diuapkan secara internal pada
antarmuka larutan, kemudian ditransfer sebagai uap ke permukaan
3. Spray drying merupakan suatu proses pengeringan untuk mengurangi kadar air
suatu bahan sehingga dihasilkan produk berupa bubuk melalui penguapan cairan.
4. Berdasarkan hasil perhitungan pada proses pengeringan slurry orange juice
dengan menurunkan kadar airnya didapatkan hasil proses penguapan dari 54%
menjadi 3,1%.
5. Dengan berkurangnya kadar air yang terkandung dalam produk diperoleh:
Kebutuhan steam untuk basis 1 hari produksi.
a. Q yang dilepas steam = 321.585.819,2126 Kkal/Hari
b. m = 654.507,7119 Kg/hari
5.2 Saran
39
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: menentukan kapasitas spray dryer,
menentukan laju pengeringan, menentukan waktu tinggal, menentukan volume
bahan dan udara pengering yang dibutuhkan, dan menentukan volume ukuran
tangka spray dryer.
2. Kebutuhan suhu udara pengering, dan tekanan udara pendorong bahan perlu
diuji kembali untuk mendapatkan hasil yang optimal.
4. Untuk menjaga kinerja dari spray dryer, perlu dilakukan proses cleaning secara
berkala untuk meminimalisir dampak dari pengotoran yang ditimbulkan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, Martin J., Michael RW Walmsley, and James R. Neale. 2011. "Integrating heat
recovery from milk powder spray dryer e× hausts in the dairy
industry." Applied Thermal Engineering 31.13: 2101-2106.
Chegini, G. R., and B. Ghobadian. 2007. "Spray dryer parameters for fruit juice
drying." World Journal of Agricultural Sciences 3.2: 230-236.
Maury, Michael, et al. 2005. "Effects of process variables on the powder yield of spray-
dried trehalose on a laboratory spray-dryer." European Journal of
Pharmaceutics and Biopharmaceutics 59.3: 565-573.
Sjahwil, Lisa Norisza, Nuri Andarwulan, and Purwiyatno Hariyadi. 2014. "Tren Flavor
Produk Pangan di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand." Jurnal Mutu
Pangan: Indonesian Journal of Food Quality 1.1: 9-18.
Susilowati, Dhika Erry. 2009. "Alat pengering zat warna alami (spray dryer) tipe
kontinyu berlawanan arah dengan menggunakan udara panas."
41
DAFTAR LAMPIRAN
42
Lampiran 2 Data Desain
Jumlah 1
Operasi Batch
Kapasitas 3000 L
Diameter 2 meter
Tinggi 8 meter
Bentuk Silinder
1.Nozzle
2. Filter
3. Pneumatik convenyor
Instrumen
4. Blower
5. Radiator
6. Fan (kipas)
43
Lampiran 3 Data Perhitungan
Dryer
T masuk T keluar Berat awal Berat akhir
No Bahan temperature
(℃) (℃) (kg) (kg)
(℃)
Slurry
1. orange 160 40 53 8.378,3472 3.971,7641
juice
44
1. Menghitung kadar air akhir pada sampel slurry orange
- kadar air awal : 54 %
- Berat bahan awal : 8.378,3472kg
- Berat bahan setelah pengeringan : 3.971,7641kg
Penyelesaian:
▪ Neraca total
Input = output
A =B+C
8.378,3472 = B + 3.971,7641
B = 4.406,5831
▪ Neraca komponen
H2O:
WA1 × A = WB1 × B + WC1 × C
0,54 × 8378,3472 = 1 × 4.406,5831 + WC1 × 3.971,7641
4529,7077 = 4.406,5831 + WC1 × 3.971,7641
123,1246871 = WC1 × 3.971,7641
WC1 = 0,0310
= 3,1 %
Slurry orange:
WA2 × A = WC2 × C
0,46 × 8.378,3472 = WC2 × 3.971,7641
3.854,0395 = WC2 × 3.971,7641
WC2 = 0,9703
= 97,03 %
45
Tabel 3. Neraca Massa 1 pada Alat Spray Dryer
Masuk Keluar
Komposisi
A (Kg) B (Kg) C (Kg)
Air Jeruk 3.854,0395 - 3.854,0395
Air 4.529,7077 4.406,5831 123,1246
4.406,5831 3.971,7641
Total 8.378,3472
8.378,3472
46
Tabel 4. Neraca massa 2 pada alat spray dryer
Masuk Keluar
Komposisi
A (Kg) B (Kg) C (Kg)
Air Jeruk 548.472,265 - 548.472,265
Air 643.858,745 627.070,509 16.788,245
627.070,509 565.260,501
Total 1.192.331,01
1.192.331,01
Q Air = m × Cp × ΔT
= 16.788,245Kg/hari × 0,999 kkal/kg.K × 13 K
= 218.028,9378 Kkal/hari
T T
Nama Cp at
No Formula A B C D min max
bahan 25℃
(K) (K)
-3,9953× -2,1103× 5,3469×
1 H2O Air 92,053 273 615 75,5
10-2 10-4 10-7
47
4. Menghitung Kapasitas Panas Air
ʃCp.dT = (a + bT + cT2 +dT3) dT
−0,039953 −0,00021103 0,00000053469
= a (T2 – T1) + ( T22 – T12) + ( T 23 – T 13) + (T24
2 3 4
– T14)
−0,039953 −0,00021103
= [ 92,053 (433,15-313,15) + ( (433,152-313,152) + (
2 3
0,00000053469
(433,153-313,153) + (433,154-313,154)]
4
Q sensible = m × ʃCp.dT
= 627070,509 kg/hari × 0,852324 kkal/kg
= 534.467,2445 kkal/hari
Q Laten (untuk mengubah saturated liquid 160ºC menjadi saturated vapor 160ºC)
ΔH Evaporation dari Steam Table:
ΔH Evaporation pada 160ºC = 496,38 kkal/kg
Q Laten = m × ΔH evaporation
= 627070,509 Kg/hari × 496,38 Kkal/kg
= 311.265.259,2574 Kkal/hari
48
5. Menghitung Kebutuhan Steam
Asumsi efisiensi = 99%
Q yang dilepas steam = 321585819,2126 Kkal/Hari
= 94,57%
49
Lampiran 4 Literatur
Sp. Vol
Pressure Temperature
(Steam)
Kg/cm2
Kg/cm2 Bar (abs) °K ℃ m3/kg
(abs)
5 6,03 5,95 431,69 158,54 0,32
5,5 6,53 6,45 434,82 161,67 0,29
Specific
Specific Spesific Enthalpy
Pressure Boiling Density Enthalpy of Latent Heat of Spesific
Volume of Steam (Total
Abs Point Steam Liquid Water Evaporation Heat
Steam Heat)
(Sensible Heat)
Bar ℃ m3/kg kg/m3 kJ/kg kcal/kg kJ/kg kcal/kg kJ/kg kcal/kg kJ/kg
7,8 169,36 0,25 4,06 716,28 171,08 2766,41 660,75 2050,13 489,66 2,48
8 170,42 0,24 4,162 720,94 172,19 2767,46 661 2046,53 487,39 2,4951
10 179,88 0,194 5,147 762,6 182,14 2776,16 663,07 2013,56 480,93 2,5944
10,35 181,34 0,19 5,32 769,08 183,69 2777,39 663,36 2008,31 479,68 4,61
39
Lampiran 5 Flowsheet Spray Dryer di PT Takasago International Indonesia
39
Lampiran 6 Biodata Penulis
Adam Saputra
39
Nama : Audina Trisnaeni
Nomor Pokok : 2017710450077
Jurusan : Teknik Kimia
Fakultas : Teknologi Industri
Universitas : Universitas Jayabaya
Tempat, Tanggal
Lahir : Bogor, 15 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Kampus : Fakultas Teknologi Industri
Jl. Raya Bogor KM 28,8
Cimanggis-Jakarta Timur
Telp. (021) 8714821 Fax. (021)
8714822
: Kp. Sindangkarsa, RT003/RW015,
Alamat Rumah No. 13,
Sukamaju Baru, Kec. Tapos, Kota
Depok
E-mail : audinatrisnaeni@gmail.com
Telepon : 085959875737
Audina Trisnaeni
40