Contoh 1 Program Supervisi
Contoh 1 Program Supervisi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi telah mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada
beberapa aspek pendidikan, termasuk pula dalam upaya membina dan
meningkatkan kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah. Kompetensi
supervisi merupakan satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kepala
sekolah setelahnya kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Secara etimologi, kata ”pengawasan (supervisi)”, berasal dari
istilah Inggeris ”supervision”, terdiri dari dua kata ”super (lebih)” dan ”Vision
(melihat)”, yang berarti ”melihat dari atas” (S. Arikunto, 2004 : 4),
sehingga supervisi dapat diartikan sebagai kegiatan memperhatikan dengan
seksama terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan. Sedangkan orang yang
melakukan supervisi lebih dikenal dengan sebutan supervisor atau
pengawas. Kepengawasan di sekolah yang dilakukan secara terus menerus
setiap saat dilakukan oleh seorang kepala sekolah, sedangkan yang insidental
dan tidak langsung dilakukan oleh seorang pengawas sekolah.
Menurut Jam’an Satori (1999) dalam Dadang Suhardan
(2006:28), supervisi adalah pengawasan profesional yang dijalankan
berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Oleh karena itu pengawasan satuan
pendidikan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang, namun harus oleh
orang yang telah memiliki kompetensi khusus yang telah dipersiapkan terlebih
dahulu dari waktu sebelumnya. Supervisi Pendidikan merupakan disiplin ilmu
yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar,
memberdayakan guru dan mempertinggi kualitas
mengajar.Sehingga dampaknya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,
prestasi belajar siswa, dan berarti meningkatlah kualitas lulusan sekolah itu (S.
Arikunto, 2004 : 5).
Apabila didasarkan pada konsep pengertian di atas, kegiatan
supervisi dibedakan menjadi dua, yaitu (1) supervisi akademik (pengawasan
operasional), dan (2). Supervisi manajerial (pengawasan administrasi
/pengawasan organisasional). Supervisi akademik, menitik beratkan
pengamatan pada masalah yang langsung berada dalam lingkup pembelajaran
yang dilakukan guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses
belajar. Sedangkan supervisi manajerial menitik beratkan pengamatan pada
aspek-aspek administrasi sebagai lingkungan belajar yang berfungsi mendukung
kepada terlaksananya pembelajaran. Kedua bentuk kegiatan supervisi itu,
disebut sebagai supervisi pendidikan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas seperti halnya tahun lalu,
pada tahun pelajaran sekarang ingin juga melakukan kegiatan supervisi ,
sehingga terlebih dahulu membuat program yang diberi judul “Program
Supervisi Smp.......... Tahun Pelajaran 2018/2019
B. Dasar Hukum
Penyusunan program kegiatan supervisi tahun pelajaran
2018/2019 ini di dasarkan kepada :
1. UUD 1945 Pasal 31
2. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
3. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No.16/2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya
5. Kalender Pendidikan tahun ajaran 2018/2019
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan program supervisi ini antara lain :
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan supervisi secara keseluruhan dan
tepat.
2. Meningkatkan Kompetensi dan kineja guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan berkualitas.
3. Sebagai Standar ukur mercapai KKM dan SKL yang ditetapkan dalam
Kurikulum Smp.......... .
4. Sebagai pedoman mencampai angka kredit pendidik melalui mekanisme
PKG
5. Sebagai pedoman untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
6. Meningkatkan mutu pendendidikan khususnya di Smp...........
D. Sasaran
Sasaran dari program kegiatan ini adalah :
1. Seluruh guru Smp.......... yang terdiri dari :
1.
2.
3.
JUMLAH