Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KURIKULUM, HUBUNGAN ANTARA KURIKULUM DAN

PENGAJARAN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI

Dosen Pengampu: Lalu Muhammad Samiuddin, M.Pd.

Oleh:

NURKHALIS HIDAYAT
NIM: 221310254
RAFIF MUTHAHHARULLAH
NIM: 221310255

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PTIQ JAKARTA
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Puji Syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, petunjuk serta kesempatan kepada hamba-hambaNya, sehingga dapat menyelesaikan
tugas tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tersampaikan kepada Baginda
Rasulullah yaitu Nabi Muhammad SAW., begitu juga kepada keluarga dan para sahabatnya.
Tidak lupa ucapan terimakasih kepada Bapak Lalu Muhammad Samiuddin, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah “Pengembangan Kurikulum PAI” yang telah memberikan
tugas kepada mahasiswa-mahasiswanya sehingga menjadi wawasan tambahan untuk para
mahasiswa pada umumnya dan khususnya mahasiswa Universitas PTIQ Jakarta.
Adapun judul makalah “Konsep Kurikulum, Hubungan Antara Kurikulum dan
Pengajaran” ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Pengembangan
Kurikulum PAI”. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 1 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Konsep Kurikulum ....................................................................................................... 3
B. Hubungan Antara Kurikulum dan Pembelajaran .................................................... 8
BAB III.................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya
manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan merupakan
program strategis jangka panjang yang pada penyelenggaraannya harus mampu menjawab
kebutuhan serta tantangan secara nasional. Terwujudnya tujuan pendidikan secara nasional
tidak terlepas dari peran guru sebagai pelaksana pembelajaran yang merupakan bagian dari
sistem pendidikan nasional. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kompetensi yang
meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Penguasaan kompetensi
pedagogik pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari pemahaman tentang konsep kurikulum
dan pembelajaran. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan selain menguasai kemampuan
teknis yang relevan dengan tugasnya, harus memiliki pemahaman konseptual mengenai
kurikulum dan pembelajaran termasuk kemampuan mengembangkan kurikulum di sekolah.
Kurikulum adalah perangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik
selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Kurikulum dirancang untuk dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat
bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Artinya, guru adalah
orang yang bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang
dalam suatu kurikulum resmi. Beberapa pandangan menyatakan bahwa meskipun suatu
kurikulum itu bagus, namun keberhasilan atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya
terletak di tangan pribadi guru. Guru berperan sebagai ujung tombak implementasi kurikulum.
Mengingat betapa pentingnya konsep kurikulum dan pembelajaran kaitannya dalam
sistem pendidikan, maka perlu adanya suatu usaha untuk merencanakan pembelajaran konsep-
konsep yang sesuai dengan materi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
membuat peta konsep sehingga materi-materi yang dipelajari mempunyai jaringan konsep yang
mudah untuk didapatkan dan diingat kembali, serta pembelajaran pun akan lebih bermakna.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis akan menjelaskan materi-materi diatas dengan
penjelasan yang lebih jelas serta memahami konsep kurikulum serta hubungan antara
kurikulum dan pembelajaran. Bagian-bagian ini akan penulis rincikan di bagian perumusan
masalah, diantaranya adalah:
1. Apa Pengertian Kurikulum?
2. Apa Fungsi dan Peran Kurikulum?
3. Bagaimana Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis menjelaskan beberapa tujuan masalah ini,
sebagai berikut:
1. Agar Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Agar Mengetahui fungsi dan peran kurikulum.
3. Agar Mengetahui Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kurikulum
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam menjamin keberhasilan proses
pendidikan, artinya tanpa kurikulum yang baik dan tepat akan sulit mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang dicitacitakan. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani Kuno
yaitu“curir” yang artinya pelari dan “curere” yang artinya tempat berpacu. Kurikulum diartikan
jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Istilah kurikulum tersebut berkembang kemudian
diterapkan dalam pendidikan. Kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah.
Keberadaan kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan berada pada posisi
yang strategis dimana peran utamanya sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pendidikan yang diharapkan dapat berjalan dengan baik harus memperhatikan
kondisi kurikulumnya, karena pengalaman yang akan diberikan di dalam kelas pada
pelaksanaan pendidikan akan mengacu pada kurikulum. Kurikulum menempati posisi sentral
dalam proses pendidikan. Kiranya bukanlah sesuatu yang berlebihan jika dikatakan bahwa
proses pendidikan dikendalikan, diatur, dan dinilai berdasarkan kriteria yang ada dalam
kurikulum. Konsep kurikulum terdiri atas tiga yaitu kurikulum sebagai substansi, kurikulum
sebagai sistem, dan kurikulum sebagai bidang studi.
Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi. Suatu kurikulum dipandang orang
sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi peserta didik di sekolah, atau sebagai suatu
perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu
dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal,
dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil
persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijakan pendidikan
dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah,
suatu kabupaten, provinsi, ataupun seluruh negara.
Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem
kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem
masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja
bagaimana cara menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya
suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum
agar tetap dinamis.

3
4

Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan
kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem
kurikulum.1
1. Pengertian Kurikulum
Terdapat banyak pengertian tentang kurikulum, yang berkembang sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan, di bawah ini beberapa pendapat mengenai
pengertian kurikulum:
Menurut johnson (1977) kurikulum adalah pengalaman yang muncul apabila terjadi
interaksi antara peserta didik dengan linkungannya. Interaksi tersebut disebut sebagai
pengajaran.
Menurut Zais (1976) menjelaskan bahwa kurikulum bukan hanya merupakan
rencana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional, yang memberikan
pedoman dan mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Rencana
tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kegiatan yang berlangsung di kelas
merupakan kurikulum fungsional.
Menurut schubert (1986) menyatakan bahwa kurikulum memuat sejumlah mata
pelajaran, program kegiatan pembelejaran yang direncanakan, hasil belajar yang di
harapkan, reproduksi kebudayaan, dan pengembangan kecakapan hidup.
Menurut Layton (1989) mengemukakan bahwa kurikulum dipengarui oleh sistem
sosial politik, ekonomi, teknologi, moral, keagamaan, dan keindahan.
Mengacu pada berbagai pengertian kurikulum di atas, selanjutnya Hasan (2011)
mengelompokkan pengertian kurikulum kedalam empat dimensi yang saling berhubungan
satu sama lain, yaitu: (1) kurikulum sebagai suatu ide/gagasan, (2) kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis, yang sebenarnya merupakan suatu perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide, (3) kurikulum sebagai sauatu kegiatan/aktivitas, yang sering disebut pula dengan
istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum, yang sebenarnya
merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai rencana tertulis, (4) kurikulum sebagai
suatu hasil, yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai sutau kegiatan.

Fuja Siti Fujiawati, “Pemahaman Konsep Kurikulum Dan Pembelajaran Dengan Peta Konsep Bagi
1

Mahasiswa Pendidikan Seni”, Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 Issn 2503-4626. h.
18-20.
5

Sementara itu, Sukmadianata (2006) menyatakan bahwa kurikulum dapat dilihat


dalam tiga di mensi, yaitu sebagai ilmu (curriculum as a body of knowledge), sebagai
sistem (curriculum as a system), dan sebagai rencana (curriculum as a plan).
Dengan mengacu pandapat para ahli, sebagai mana di nyatakan diatas, pemerintah
kemudain mendefinisikan kurikulum dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 angka 19 yang
menyatakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengauran mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum merupakan inti dari pendidikan, selain berisi rumusan tentang tujuan
yang menentukan kemana peserta didik akan dibawa dan di arahkan, juga berisi rumusan
tentang isi dan kegiatan belajar, yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, serta niali-nilai yang mereka perlukan dalam kehidupan dan
pelaksanaan tugas pekerjaan di masa yang akan datang. Kurikulum memberikan dasar-
dasar bagi pengemban kepribadian dan kemampuan profesional, yang akan menentukan
kualitas insan dan sumber daya manusia suatu bangsa.2
2. Fungsi dan Peran Kurikulum
a. Peran kurikulum.
Dalam upaya menerapkan, mengimplementasikan, dan mengelola kurikulum,
kurikulum memiliki peranan yang meliputi:
1) Peranan konservatif.
Kebudayaan mencakup aturan yang berisikan tindakan-tindakan yang di terima
dan ditolak atau tindakan yang di larang dan yang di izinkan, semua kebudayaan
yang sudah membudaya itu harus ditransmisikan kepada anak didik selaku
generasi penerus. Sekolah sebagai lembaga sosial sangat berperan dalam
mempengaruhi perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada di
masyarakat. Jadi kurikulum bertugas menyimpan dan mewariskan nilai-nilai
budaya.
2) Peranan kreatif.
Dalam hal ini kurikulum harus mampu melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam arti harus menyusun atau mendesain pengalaman belajar

2
Herry Wisyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum 2004, 2006,
Ke Kurikulum 2013 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). h. 1-7.
6

yang bersumber dari masyarakat dan di buat dalam bentuk mata pelajaran-mata
pelajaran yang akan di sajikan pada anak didik. Dengan demikian, kurikulum di
harapkan akan dapat membawa siswa menuju masyarakat yang berbudaya.
3) Peranan kritis dan evaluasi.
Kurikulum amat berperan aktif sebagai kontrol sosial dan menekankan pada
unsur berpikir kritis dimana nilai-nilai sosial yang tidak sesuai dengan
perkembangan teknologi disisihkan dan yang sesuai ditata untuk siap di
organisasikan menjadi bentuk pengalaman belajar yang mampu
mengembangkan sikap kritis anak ke arah pembentukan pribadi yang
terintegrasi dengan kehidupan nyata di masyarakat, jadi kurikuluum adalah alat
untuk menilai dan sekaligus memperbaiki masyarakat.3
b. Fungsi Kurikulum.
1) Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan.
Fungsi kurikulum untuk sekolah yang bersangkutan sekurang-kurangnya
memiliki dua fungsi:
a) Sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Kurikulum suatu sekolah atau madrasah pada dasarnya merupakan suatu
alat atau upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan oleh
sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
b) Sebagai pedoman dalam mengatur segala kegiatan pendidikan setiap hari.
Kurikulum suatu sekolah atau madrasah berisi uraian tentang jeni-jenis
progam apa yang diselenggarakan disekolah atau di madrasah tersebut,
bagaimana menyelenggarakan setiap progam, siapa yang bertanggung
jawab dalam penyelenggaraanya dan perlengkapan apa yang di butuhkan.
2) Fungsi kurikulum bagi guru.
Kurikulum sebagai alat pedoman bagi guru dalam melaksanakan progam
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan atau tujuan
sekolah/madrasah dimana guru itu mengajar. Guru tidak hanya berfungsi
sebagai pelaksana kurikulum tetapi juga sebagai perancang dan penilai
kurikulum itu sendiri.
3) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah.

3
Herry Wisyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum 2004, 2006,
Ke Kurikulum 2013 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). h. 6-7.
7

Peran utama kepala sekolah sebagai supervisor terkait dengan pelaksanaan


kurikulum adalah menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan
serta memanfaatkan hasilnya yang diwujudkan dalam progam supervisi kelas,
kegiatan ekstrakulikuler, serta peningkatan kinerja tenaga kependidikan dalam
upaya pengembangan sekolah sehingga fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
antara lain adalah :
a) Sebagai pedoman dalam memperbaiki situasi belajar sehingga lebih
kondusif, dan untuk menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
b) Sebagai pedoman dalam memberikan bantuan kepada pendidik (guru)
dalam memperbaiki situasi belajar.
c) Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum serta dalam
mengadakan evaluasi kemajuan kegiatan pembelajran.
d) Untuk menyusun perencanaan dan program sekolah.
e) Sebagai pedoman atau alat bagi kepala sekolah dan madrasah untuk
mengukur keberhasilan progam pendidikan di sekolah dan madrasah
yang dia pimpin.
4) Fungsi kurikulum bagi pengawas (supervisor).
Bagi pengawas, fungsi kurikulum di jadikan sebagai pedoman, patokan atau
ukuran dalam menetapkan bagian mana yang memerlukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam usaha pelaksanaan fungsinya.
5) Fungsi kurikulum bagi sekolah/madrasah di atasnya.
Ada dua fungsi yang dapat di tinjau yaitu:
a) Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan.
Dengan mengetahui kurikulum yang di gunakan oleh suatu sekolah dan
madrasah tertentu, sekolah atau madrasah pada tingkat di atasnya dapat
mengadakan penyesuaian di dalam kurikulum tersebut. Misalnya bila
sebagian kurikulum di ajarkan pada tingkat sekolah di bawahnya, maka
sekolah dapat meninjau kembali perlu tidaknya bagian tersebut di
belajarkan lagi.
b) Penyiapan tenaga guru.
Perguruan tinggi lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) seperti
FKIP dan jurusan tarbiyah berfungsi menyiapkan tenaga guru bagi sekolah
dan madrasah yang berada di bawahnya, maka perlu sekali perguruan tinggi
LPTK itu menegetahui kurikulum sekolah dan madrasah yang berada di
8

bawahnya, baik menyangkut isi progam, organisasi maupun cara


pembelajarannya.
6) Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pengguna lulusan.
Dengan mengetahui kurikulum tingkat satuan pendidikan, masyarakat dan
pengguna lulusan dapat ikut memberi bantuan guna memperlancar pelaksanaan
progam pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua.
Masyarakat dan pengguna lulusan dapat pula memberikan kritik atau saran yang
membangun dalam rangka penyempurnaan program pendidikan di tingkat
satuan pendidikan agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat, begitu pula
instansi pengguna lulusan perlu mengenal kurikulum yang di tempuh calon
tenaga kerja pada lembaga pendidikan yang mempersiapkannya, kurikuulum
satuan pendidikan hendaknya relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia
pekerjaan.4
B. Hubungan Antara Kurikulum dan Pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga pengertian dari kaitan adalah
hubungan (sangkutan): mungkin hal itu ada.5 Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang
diajarkan pada lembaga pendidikan, perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus.
Pelaksanaan kurikulum tidak akan pernah terlepas dari kegiatan pembelajaran karena
kurikulum merupakan usaha untuk mensukseskan tujuan pendidikan. Diperlukan pengelolaan,
penataan, dan pengaturan ataupun kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan dengan
pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia agar dapat memenuhi tujuan
pendidikan seoptimal mungkin. Artinya, pembelajaran tanpa kurikulum sebagai rencana tidak
akan efektif, atau bahkan bisa keluar dari tujuan yang telah dirumuskan. Kurikulum tanpa
pembelajaran, maka kurikulum tersebut tidak akan berguna.
Kurikulum merupakan rencana tertulis yang berisi tentang ide-ide dan gagasan-gagasan
yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana tertulis itu kemudian menjadi
dokumen kurikulum yang membentuk suatu sistem kurikulum yang terdiri dari komponen-
komponen yang saling mempengaruhi satu sama lain, seperti misalnya komponen tujuan yang
menjadi arah tujuan dan komponen evaluasi. Komponen-komponen yang membentuk sistem

4
Herry Wisyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum 2004, 2006,
Ke Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). h. 25-31.
5
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005).
9

kurikulum selanjutnya melahirkan sistem pembelajaran, dan sistem pembelajaran itulah yang
menjadi pedoman guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas.
Dengan demikian maka dapat dikatakan sistem pembelajaran merupakan
pengembangan dari sistem kurikulum yang digunakan. Dalam kegiatan proses pembelajaran,
kurikulum sangat dibutuhkan sebagai pedoman untuk menyusun target dalam proses belajar
mengajar. Namun, dalam memahami hakikat kurikulum sering terjadi perbedaan persepsi dan
pemahaman. Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang
program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun. Oleh karena
itu maka dapat juga dikatakan bahwa tindakan-tindakan itu pada dasarnya implementasi dari
kurikulum, yang selanjutnya implementasi itu akan memberikan masukan dalam proses
perbaikan kurikulum. Demikian terus menerus, sehingga proses pengembangan kurikulum
membentuk siklus yang tanpa ujung.6
Hubungan kurikulum dan pembelajaran dalam tercapainya tujuan pendidikan,
dilukiskan dengan kurikulum sebagai program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang mencakup seluruh pengalaman belajar yang
diorganisasikan dan dikembangkan dengan baik serta disiapkan bagi murid untuk mengatasi
situasi kehidupan yang sebenarnya.
Sedangkan pengertian lainnya ditafsirkan secara sempit yang hanya menekankan
kepada kemanfaatannya dalam merencanakan tujuan pembelajaran, pengalaman-pengalaman
belajar dan pembelajaran, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan
digunakan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.7
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan walaupun
keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang
memberikan arah dan tujuan pendidikan, serta isi yang harus dipelajari, sedangkan
pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan
murid.

6
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008).
7
Sholeh Hidayat. Pengembangan Kurikulum Baru, (Serang: Remaja Rosdakarya, 2013).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan,
perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. Kurikulum merupakan rencana
tertulis yang berisi tentang ide-ide dan gagasan-gagasan yang dirumuskan oleh pengembang
kurikulum. Kurikulum merupakan inti dari pendidikan, selain berisi rumusan tentang tujuan
yang menentukan kemana peserta didik akan dibawa dan di arahkan, juga berisi rumusan
tentang isi dan kegiatan belajar, yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, serta niali-nilai yang mereka perlukan dalam kehidupan dan
pelaksanaan tugas pekerjaan di masa yang akan datang. Kurikulum memberikan dasar-dasar
bagi pengemban kepribadian dan kemampuan profesional, yang akan menentukan kualitas
insan dan sumber daya manusia suatu bangsa.
Peran kurikulum meliputi peranan konservatif, peranan kreatif, peranan kritis dan
evaluasi. Sedangkan Fungsi Kurikulum meliputi fungsi bagi sekolah yang bersangkutan, fungsi
kurikulum bagi guru, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, fungsi kurikulum bagi pengawas
(supervisor), fungsi kurikulum bagi sekolah atau madrasah di atasnya, fungsi kurikulum bagi
masyarakat dan pengguna lulusan.
Hubungan kurikulum dan pembelajaran dalam tercapainya tujuan pendidikan,
dilukiskan dengan kurikulum sebagai program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang mencakup seluruh pengalaman belajar yang
diorganisasikan dan dikembangkan dengan baik serta disiapkan bagi murid untuk mengatasi
situasi kehidupan yang sebenarnya. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi
sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan, serta isi yang harus dipelajari,
sedangkan pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara
guru dan murid.
B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, namun
kiranya makalah ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI terutama pada pembahasan yang berkaitan dengan Konsep kurikulum,
hubungan antara kurikulum dan pembelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005).

Fujiawati, Fuja Siti. “Pemahaman Konsep Kurikulum Dan Pembelajaran Dengan Peta
Konsep Bagi Mahasiswa Pendidikan Seni”, Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni,
Vol.1, No.1, April 2016 Issn 2503-4626.

Hidayat, Sholeh. Pengembangan Kurikulum Baru, (Serang: Remaja Rosdakarya, 2013).

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008).

Wisyastono, Herry. Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum


2004, 2006, Ke Kurikulum 2013 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014).

11

Anda mungkin juga menyukai