Perkembangan Kurikulum PAI, KEL 2
Perkembangan Kurikulum PAI, KEL 2
PENGAJARAN
MAKALAH
Oleh:
NURKHALIS HIDAYAT
NIM: 221310254
RAFIF MUTHAHHARULLAH
NIM: 221310255
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya
manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan merupakan
program strategis jangka panjang yang pada penyelenggaraannya harus mampu menjawab
kebutuhan serta tantangan secara nasional. Terwujudnya tujuan pendidikan secara nasional
tidak terlepas dari peran guru sebagai pelaksana pembelajaran yang merupakan bagian dari
sistem pendidikan nasional. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kompetensi yang
meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Penguasaan kompetensi
pedagogik pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari pemahaman tentang konsep kurikulum
dan pembelajaran. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan selain menguasai kemampuan
teknis yang relevan dengan tugasnya, harus memiliki pemahaman konseptual mengenai
kurikulum dan pembelajaran termasuk kemampuan mengembangkan kurikulum di sekolah.
Kurikulum adalah perangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik
selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Kurikulum dirancang untuk dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat
bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Artinya, guru adalah
orang yang bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang
dalam suatu kurikulum resmi. Beberapa pandangan menyatakan bahwa meskipun suatu
kurikulum itu bagus, namun keberhasilan atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya
terletak di tangan pribadi guru. Guru berperan sebagai ujung tombak implementasi kurikulum.
Mengingat betapa pentingnya konsep kurikulum dan pembelajaran kaitannya dalam
sistem pendidikan, maka perlu adanya suatu usaha untuk merencanakan pembelajaran konsep-
konsep yang sesuai dengan materi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
membuat peta konsep sehingga materi-materi yang dipelajari mempunyai jaringan konsep yang
mudah untuk didapatkan dan diingat kembali, serta pembelajaran pun akan lebih bermakna.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis akan menjelaskan materi-materi diatas dengan
penjelasan yang lebih jelas serta memahami konsep kurikulum serta hubungan antara
kurikulum dan pembelajaran. Bagian-bagian ini akan penulis rincikan di bagian perumusan
masalah, diantaranya adalah:
1. Apa Pengertian Kurikulum?
2. Apa Fungsi dan Peran Kurikulum?
3. Bagaimana Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis menjelaskan beberapa tujuan masalah ini,
sebagai berikut:
1. Agar Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Agar Mengetahui fungsi dan peran kurikulum.
3. Agar Mengetahui Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kurikulum
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam menjamin keberhasilan proses
pendidikan, artinya tanpa kurikulum yang baik dan tepat akan sulit mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang dicitacitakan. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani Kuno
yaitu“curir” yang artinya pelari dan “curere” yang artinya tempat berpacu. Kurikulum diartikan
jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Istilah kurikulum tersebut berkembang kemudian
diterapkan dalam pendidikan. Kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah.
Keberadaan kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan berada pada posisi
yang strategis dimana peran utamanya sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pendidikan yang diharapkan dapat berjalan dengan baik harus memperhatikan
kondisi kurikulumnya, karena pengalaman yang akan diberikan di dalam kelas pada
pelaksanaan pendidikan akan mengacu pada kurikulum. Kurikulum menempati posisi sentral
dalam proses pendidikan. Kiranya bukanlah sesuatu yang berlebihan jika dikatakan bahwa
proses pendidikan dikendalikan, diatur, dan dinilai berdasarkan kriteria yang ada dalam
kurikulum. Konsep kurikulum terdiri atas tiga yaitu kurikulum sebagai substansi, kurikulum
sebagai sistem, dan kurikulum sebagai bidang studi.
Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi. Suatu kurikulum dipandang orang
sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi peserta didik di sekolah, atau sebagai suatu
perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu
dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal,
dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil
persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijakan pendidikan
dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah,
suatu kabupaten, provinsi, ataupun seluruh negara.
Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem
kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem
masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja
bagaimana cara menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya
suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum
agar tetap dinamis.
3
4
Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan
kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem
kurikulum.1
1. Pengertian Kurikulum
Terdapat banyak pengertian tentang kurikulum, yang berkembang sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan, di bawah ini beberapa pendapat mengenai
pengertian kurikulum:
Menurut johnson (1977) kurikulum adalah pengalaman yang muncul apabila terjadi
interaksi antara peserta didik dengan linkungannya. Interaksi tersebut disebut sebagai
pengajaran.
Menurut Zais (1976) menjelaskan bahwa kurikulum bukan hanya merupakan
rencana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional, yang memberikan
pedoman dan mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Rencana
tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kegiatan yang berlangsung di kelas
merupakan kurikulum fungsional.
Menurut schubert (1986) menyatakan bahwa kurikulum memuat sejumlah mata
pelajaran, program kegiatan pembelejaran yang direncanakan, hasil belajar yang di
harapkan, reproduksi kebudayaan, dan pengembangan kecakapan hidup.
Menurut Layton (1989) mengemukakan bahwa kurikulum dipengarui oleh sistem
sosial politik, ekonomi, teknologi, moral, keagamaan, dan keindahan.
Mengacu pada berbagai pengertian kurikulum di atas, selanjutnya Hasan (2011)
mengelompokkan pengertian kurikulum kedalam empat dimensi yang saling berhubungan
satu sama lain, yaitu: (1) kurikulum sebagai suatu ide/gagasan, (2) kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis, yang sebenarnya merupakan suatu perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide, (3) kurikulum sebagai sauatu kegiatan/aktivitas, yang sering disebut pula dengan
istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum, yang sebenarnya
merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai rencana tertulis, (4) kurikulum sebagai
suatu hasil, yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai sutau kegiatan.
Fuja Siti Fujiawati, “Pemahaman Konsep Kurikulum Dan Pembelajaran Dengan Peta Konsep Bagi
1
Mahasiswa Pendidikan Seni”, Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 Issn 2503-4626. h.
18-20.
5
2
Herry Wisyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum 2004, 2006,
Ke Kurikulum 2013 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). h. 1-7.
6
yang bersumber dari masyarakat dan di buat dalam bentuk mata pelajaran-mata
pelajaran yang akan di sajikan pada anak didik. Dengan demikian, kurikulum di
harapkan akan dapat membawa siswa menuju masyarakat yang berbudaya.
3) Peranan kritis dan evaluasi.
Kurikulum amat berperan aktif sebagai kontrol sosial dan menekankan pada
unsur berpikir kritis dimana nilai-nilai sosial yang tidak sesuai dengan
perkembangan teknologi disisihkan dan yang sesuai ditata untuk siap di
organisasikan menjadi bentuk pengalaman belajar yang mampu
mengembangkan sikap kritis anak ke arah pembentukan pribadi yang
terintegrasi dengan kehidupan nyata di masyarakat, jadi kurikuluum adalah alat
untuk menilai dan sekaligus memperbaiki masyarakat.3
b. Fungsi Kurikulum.
1) Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan.
Fungsi kurikulum untuk sekolah yang bersangkutan sekurang-kurangnya
memiliki dua fungsi:
a) Sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Kurikulum suatu sekolah atau madrasah pada dasarnya merupakan suatu
alat atau upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan oleh
sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
b) Sebagai pedoman dalam mengatur segala kegiatan pendidikan setiap hari.
Kurikulum suatu sekolah atau madrasah berisi uraian tentang jeni-jenis
progam apa yang diselenggarakan disekolah atau di madrasah tersebut,
bagaimana menyelenggarakan setiap progam, siapa yang bertanggung
jawab dalam penyelenggaraanya dan perlengkapan apa yang di butuhkan.
2) Fungsi kurikulum bagi guru.
Kurikulum sebagai alat pedoman bagi guru dalam melaksanakan progam
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan atau tujuan
sekolah/madrasah dimana guru itu mengajar. Guru tidak hanya berfungsi
sebagai pelaksana kurikulum tetapi juga sebagai perancang dan penilai
kurikulum itu sendiri.
3) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah.
3
Herry Wisyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum 2004, 2006,
Ke Kurikulum 2013 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). h. 6-7.
7
4
Herry Wisyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum 2004, 2006,
Ke Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). h. 25-31.
5
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005).
9
kurikulum selanjutnya melahirkan sistem pembelajaran, dan sistem pembelajaran itulah yang
menjadi pedoman guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas.
Dengan demikian maka dapat dikatakan sistem pembelajaran merupakan
pengembangan dari sistem kurikulum yang digunakan. Dalam kegiatan proses pembelajaran,
kurikulum sangat dibutuhkan sebagai pedoman untuk menyusun target dalam proses belajar
mengajar. Namun, dalam memahami hakikat kurikulum sering terjadi perbedaan persepsi dan
pemahaman. Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang
program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun. Oleh karena
itu maka dapat juga dikatakan bahwa tindakan-tindakan itu pada dasarnya implementasi dari
kurikulum, yang selanjutnya implementasi itu akan memberikan masukan dalam proses
perbaikan kurikulum. Demikian terus menerus, sehingga proses pengembangan kurikulum
membentuk siklus yang tanpa ujung.6
Hubungan kurikulum dan pembelajaran dalam tercapainya tujuan pendidikan,
dilukiskan dengan kurikulum sebagai program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang mencakup seluruh pengalaman belajar yang
diorganisasikan dan dikembangkan dengan baik serta disiapkan bagi murid untuk mengatasi
situasi kehidupan yang sebenarnya.
Sedangkan pengertian lainnya ditafsirkan secara sempit yang hanya menekankan
kepada kemanfaatannya dalam merencanakan tujuan pembelajaran, pengalaman-pengalaman
belajar dan pembelajaran, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan
digunakan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.7
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan walaupun
keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang
memberikan arah dan tujuan pendidikan, serta isi yang harus dipelajari, sedangkan
pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan
murid.
6
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008).
7
Sholeh Hidayat. Pengembangan Kurikulum Baru, (Serang: Remaja Rosdakarya, 2013).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan,
perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. Kurikulum merupakan rencana
tertulis yang berisi tentang ide-ide dan gagasan-gagasan yang dirumuskan oleh pengembang
kurikulum. Kurikulum merupakan inti dari pendidikan, selain berisi rumusan tentang tujuan
yang menentukan kemana peserta didik akan dibawa dan di arahkan, juga berisi rumusan
tentang isi dan kegiatan belajar, yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, serta niali-nilai yang mereka perlukan dalam kehidupan dan
pelaksanaan tugas pekerjaan di masa yang akan datang. Kurikulum memberikan dasar-dasar
bagi pengemban kepribadian dan kemampuan profesional, yang akan menentukan kualitas
insan dan sumber daya manusia suatu bangsa.
Peran kurikulum meliputi peranan konservatif, peranan kreatif, peranan kritis dan
evaluasi. Sedangkan Fungsi Kurikulum meliputi fungsi bagi sekolah yang bersangkutan, fungsi
kurikulum bagi guru, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, fungsi kurikulum bagi pengawas
(supervisor), fungsi kurikulum bagi sekolah atau madrasah di atasnya, fungsi kurikulum bagi
masyarakat dan pengguna lulusan.
Hubungan kurikulum dan pembelajaran dalam tercapainya tujuan pendidikan,
dilukiskan dengan kurikulum sebagai program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang mencakup seluruh pengalaman belajar yang
diorganisasikan dan dikembangkan dengan baik serta disiapkan bagi murid untuk mengatasi
situasi kehidupan yang sebenarnya. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi
sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan, serta isi yang harus dipelajari,
sedangkan pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara
guru dan murid.
B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, namun
kiranya makalah ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI terutama pada pembahasan yang berkaitan dengan Konsep kurikulum,
hubungan antara kurikulum dan pembelajaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005).
Fujiawati, Fuja Siti. “Pemahaman Konsep Kurikulum Dan Pembelajaran Dengan Peta
Konsep Bagi Mahasiswa Pendidikan Seni”, Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni,
Vol.1, No.1, April 2016 Issn 2503-4626.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008).
11