Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PENAMBAHAN JUS KULIT NANAS DAN WAKTU

INKUBASI TERHADAP KARAKTERISKTIK


VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

EFFECT OF PINEAPPLE PEEL JUICE ADDITION AND INCUBATION


TIME ON PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS OF
VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

Reza Pandega1, Merynda Indriyani Syafutri2


Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
JL. Raya Palembang – Prabumulih KM. 32 Indralaya, Ogan Ilir
Telp. (0711) 580664 Fax (0711) 480729

ABSTRACT
This study aimed to study the effect of different concentrations of pineapple peel juice
and incubation time on the physicochemical characteristics of virgin coconut oil (VCO). This
research was conducted in November 2022 at Chemical, Processing and Sensory Laboratory of
Agricultural Products, Agricultural Product Technology Study Program, Department of
Agricultural Technology, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University. This study used a Factorial
Completely Randomized Design (CRD) with one treatment factor, namely differences of
concentration of pineapple juice and incubation time. Each treatment was repeated three times.
Parameters observed included yield, water content, free fatty acids, peroxide value, degree of
clarity and viscosity. The results showed that concentration of pineapple peel juice had a
significant effect on the yield, water content, free fatty acids and clarity, while incubation time had
a significant effect on viscosity. Interaction of concentration of pineapple peel juice and
incubation time significantly affected the levels of free fatty acids. Based on the physicochemical
characteristics, treatment A1B1 with a concentration of 20% pineapple peel juice and 24 hours of
incubation time was the best treatment with yield value 17.03%, water content 0.11%, free fatty
acids 0.10%, peroxide number 1.94 meq/kg, degree of clarity 72.00%, stated that there was no
difference with the characteristics of the VCO.
Keywords: VCO, pineapple juice, incubation time

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan konsentrasi jus kulit
nanas dan waktu inkubasi terhadap karakteristik fisikokimia virgin coconut oil (VCO). Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Februari 2023 di Laboratorium Kimia, Pengolahan, dan Sensoris Hasil
Pertanian, Program Studi Teknologi Hasil pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Sriwijaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktorial. Faktor perlakuan yaitu konsentrasi jus kulit nanas dan waktu inkubasi. Setiap perlakuan
diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi rendemen, kadar air, asam lemak
bebas, bilangan peroksida, kejernihan dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi jus kulit nanas berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, asam lemak bebas dan
kejernihan, waktu inkubasi berpengaruh nyata terhadap viskositas. Interaksi konsentrasi jus kulit
nanas dan waktu inkubasi berpengaruh nyata terhadap kadar asam lemak bebas. Berdasarkan
karakteristik fisikokimia perlakuan A1B1 dengan konsentrasi jus kulit nanas 20% dan waktu
inkubasi 24 jam merupakan perlakuan terbaik dengan nilai rendemen 17,03%, kadar air 0,11%,
asam lemak bebas 0,10%, bilangan peroksida 1,94 meq/kg dan kejernihan 72,00% menyatakan
tidak ada perbedaan dengan karakteristik VCO.

Kata kunci: VCO, kulit nanas, waktu inkubasi.

1
: Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
2
: Dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

1 Universitas Sriwijaya
PENDAHULUAN santan dengan menambahkan suatu enzim yang
Latar Belakang dapat memecah protein sebagai emulsi pada
Virgin coconut oil (VCO) merupakan salah santan. Peningkatan rendemen disebabkan oleh
satu bahan pangan sumber lemak yang diminati proses hidrolisis protein yang terdapat pada
karena khasiatnya untuk kesehatan. VCO santan yang dilakukan oleh enzim semakin
memiliki kandungan asam lemak jenuh 90% cepat dan maksimal. Pemecahan emulsi dapat
dan asam lemak tak jenuh 10%. Asam lemak terjadi apabila adanya enzim proteolitik yang
jenuh VCO didominasi sebagian besar oleh mengkatalis reaksi pemecahan protein dengan
asam laurat CH3(CH2)10COOH yaitu sebesar menghidrolisis ikatan peptida menjadi senyawa
53% dan 7% asam kaprilat CH3(CH2)6COOH yang lebih sederhana.
yang masuk dalam asam lemak rantai sedang Salah satu metode yang banyak
atau medium chain fatty acid (MCFA). Asam digunakan saat ini yaitu metode enzimatis.
lemak rantai sedang digunakan untuk Metode enzimatis memiliki banyak keuntungan
meningkatkan produksi insulin, sehingga yaitu minyak yang dihasilkan lebih baik, tidak
proses metabolisme glukosa dapat berjalan memerlukan pemanasan, proses yang singkat
dengan normal (Paputungan, 2021). VCO (tidak dilanjutkan dengan peningkatan kualitas
dihasilkan dari daging kelapa segar (bukan seperti refining, bleaching dan deodorizing)
kopra) diolah secara tradisional ataupun dan kandungan yang alami dengan berbagai
mekanik baik dengan atau tanpa pemanasan, manfaat yang positif untuk tubuh (Suaniti et
pemutihan, hidrogenasi dan penyulingan al., 2014). Metode enzimatis dilakukan dengan
(Susanti et al., 2015). VCO yang diperoleh dari bahan utama santan dan enzim protease sebagai
hasil tanpa proses pemanasan, penyulingan, pendukung untuk memecah emulsi kelapa
pemutihan dan hidrogenasi tidak akan (Senphan dan Benjakul, 2016). Salah satu
mengurangi kandungan nutrisi minyak. VCO enzim protease yang dapat digunakan untuk
memiliki banyak keuntungan yaitu kestabilan memecah ikatan lipoprotein dalam emulsi
secara kimia, dapat disimpan dengan jangka adalah enzim bromelin yang terdapat pada
waktu yang panjang, tidak mudah tengik dan buah nanas. Menurut Sulo et al. (2019),
tahan terhadap panas (Rachmawati et al., penggunaan enzim bromelin menghasilkan
2022). VCO dengan 0,48% kandungan air dan 0,5%
Menurut Fatwatun et al. (2014), beberapa asam lemak bebas pada VCO yang dihasilkan.
metode yang dapat digunakan dalam proses Aktivitas hidup enzim bromelin yaitu pada pH
pembuatan VCO adalah: metode tradisonal, 6,5-7 dan suhu optimum yaitu 50 oC dan
fermentasi, sentrifugasi, pancingan dan apabila diatas suhu tersebut maka akan
enzimatis. Metode tradisional dilakukan mengalami penurunan aktivitas (Sinaga et al.,
dengan pembuatan santan yang selanjutnya 2017). Penggunaan enzim dapat mempengaruhi
dipanaskan dengan suhu sekitar 100-110 oC waktu ekstraksi menjadi lebih cepat dan
sehingga didapatkan minyak, namun cara ini menghasilkan rendemen VCO yang berkualitas
akan menyebabkan minyak menjadi cepat tinggi (Patil dan Benjakul, 2018). Aktivitas
tengik dan warna yang dihasilkan akan menjadi enzim dapat dipengaruhi oleh beberapa macam
coklat karena proses oksidasi saat perebusan faktor seperti sumber enzim, jenis substrat,
(Rindawati et al., 2020). Menurut Ngatemin et inhibitor, pH, waktu inkubasi dan suhu (Kiyat
al. (2013), metode fermentasi dilakukan et al., 2019).
dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae Kandungan enzim bromelin pada buah
yang menghasilkan enzim protease yang akan nanas dengan aktivitas tertinggi yaitu 62,5
memecah ikatan minyak pada emulsi. Anwar U/mg, batang nanas yaitu 27,3 U/mg dan kulit
dan Salima (2016) menyatakan bahwa metode nanas 32,2 U/mg (Nurnaninggsih dan Laela,
sentrifugasi dilakukan dengan memutuskan 2022). Menurut Hardi et al. (2021), konsentrasi
ikatan lemak dan protein dengan proses daging buah nanas sebesar 8 gram
pemutaran sehingga akan terpisah antara menghasilkan VCO sebanyak 23,43%,
minyak dengan air karena perbedaan berat sedangkan konsentrasi ekstrak batang buah
jenis. Santosa dan Lusiana (2021) nanas sebesar 20% menghasilkan 35,90%.
menambahkan bahwa metode pancingan Selain daging dan bonggol buah nanas, bagian
dilakukan dengan memancing minyak yang buah nanas yang dapat digunakan sebagai
terdapat dalam santan dengan VCO yang telah sumber enzim bromelin meliputi tangkai, kulit,
jadi. Reaksi kimia yang terjadi dimana molekul daun, buah dan batang nanas (Rifdah et al.,
minyak dalam santan akan ditarik oleh VCO 2021). Kulit buah nanas merupakan limbah
yang menyebabkan keduanya tercampur. yang dapat digunakan pada pengolahan VCO
Menurut Rusman et al. (2021), metode dan memiliki kandungan air sebanyak 81,72%,
enzimatis dilakukan untuk meningkatkan karbohidrat 17,53%, protein 4,41%, gula
rendemen VCO yang didapatkan dari krim pereduksi 13,65%, serat kasar 20,87%, serta

2 Universitas Sriwijaya
kandungan enzim bromelin sebesar 32,2 U/mg PELAKSANAAN PENELITIAN
(Kusuma et al., 2019). Menurut penelitian Tempat dan Waktu
yang dilakukan (Hutagaol dan Santi, 2013), Penelitian ini dilaksanakan di
pembuatan VCO menggunakan enzim Laboratorium Kimia, Pengolahan dan Sensoris
bromelin dalam jus kulit nanas dengan Hasil Pertanian, Program Studi Teknologi
perbandingan 1:1 dengan 2000 ml santan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
didapatkan rendemen 276 ml, kadar air Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
0,5873%, kadar kotoran 1,24%, asam lemak Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan
bebas 2,31%, bilangan iod 8,51 g iod/100 g, Februari 2023 sampai dengan Maret 2023.
bilangan penyabunan 258,02, bilangan
peroksida 0,591 g iod/100, uji minyak pelikan Alat dan Bahan
negatif, uji logam negatif, dan uji organoleptik Alat yang digunakan dalam penelitian
normal. ini adalah: 1) alat gelas analisa, 2)
Salah satu faktor keberhasilan pengolahan alumunium foil, 3) baskom, 4) botol plastik
VCO yaitu waktu inkubasi. Waktu inkubasi 100 ml, 5) cawan alumunium, 6) desikator,
akan menyebabkan pemecahan protein agar 7) kertas saring RRC no.103, 8) klem, 9) kuvet,
terjadi pemisahan VCO dengan krim santan. 10) mesin parut kelapa, 11) neraca analitik
Korelasi lama waktu inkubasi berpengaruh Ohaus, 12) neraca digital, 13) oven listrik,
terhada indeks bias, rendemen, kadar air, asam 14) overheand stirrers (IKA RW20 Digital,
lemak bebas dan bilangan peroksida. Semakin German), 15) penjepit, 16) saringan santan 18
lama waktu inkubasi maka akan menyebabkan mesh, 17) spatula, 18) spektrofotometer
kecepatan rekasi hidrolisis protein semakin (Jenway 6305, German), 19) statif, dan 20)
meningkat sehingga minyak yang terpisah dari stopwatch.
ikatan protein juga semakin banyak dan Bahan yang digunakan pada penelitian ini
menghasilkan rendemen yang tinggi karena adalah: 1) air, 2) aquades, 3) buah kelapa
frekuensi laju melekatnya substrat ke sisi aktif varietas Genjah, 4) kulit nanas varietas Queen,
pada enzim akan semakin besar (Karimah et dan 5) bahan-bahan kimia untuk analisa.
al., 2022). Menurut penelitian Rifdah et al.
(2021), pembuatan VCO dengan metode Metode Penelitian
enzimatis pada waktu inkubasi 24 jam, Penelitian ini menggunakan Rancangan
merupakan perlakuan terbaik dengan massa Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 2
jenis 0,9150 g/cm3, asam lemak bebas 0,133 faktor perlakuan yaitu konsentrasi jus kulit
%, bilangan asam 0,1870%, bilangan peroksida nanas dan waktu inkubasi. Setiap perlakuan
1,8 meq/kg dan memiliki warna kuning. Proses diulang sebanyak 3 kali dengan rincian sebagai
pembuatan VCO dengan waktu 48 jam berikut:
didapatkan hasil rendemen 21,834 %, kadar air
0,238%, asam lemak bebas 0,149 % dan A1 = 20% B1 = 24 jam
densitas 0,892 g/ml (Cahyani et al., 2021). A2 = 25% B2 = 48 jam
Kelebihan meode enzimatis dari dari metode A3 = 30%
lainnya yaitu tidak beracun, dapat
mempercepat reaksi dan aktif dalam Parameter
konsentrasi rendah. Parameter yang diamati pada penelitian ini
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu terdiri dari rendemen (Cahyani et al., 2021),
dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh kadar air (SNI No. 3781:2008), kadar asam
penambahan konsentrasi jus kulit nanas dan lemak bebas (ALB) (SNI No. 3781:2008),
lawa waktu inkubasi terhadap karakteristik bilangan peroksida (SNI 01-3555-1994),
fisikokimia VCO. kejernihan (Amiruddin et al., 2020) dan
viskositas (Yanuarto et al., 2022).
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Analisis Data
pengaruh perbedaan konsentrasi jus kulit nanas Data yang diperoleh diolah menggunakan
dan waktu inkubasi terhadap karakteristik analisa statistik. Pengolahan data dilakukan
fisikokimia VCO. secara kuantitatif menggunakan teknik
pengolahan data analisis parametrik sesuai
Hipotesis dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial
Diduga konsentrasi jus kulit nanas dan watu (RALF). Analisis parametrik berupa data
inkubasi berpengaruh nyata terhadap fisikokimia, uji lanjut yang digunakan ialah uji
karakteristik fisikokimia VCO. Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%.

3 Universitas Sriwijaya
Cara Kerja 7. Minyak VCO yang didapat dimasukkan
Proses Pembuatan Krim Santan pada Beaker glass.
Proses pembuatan santan berdasarkan
Muharun dan Apriyanto (2014) yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
dimodifikasi sebagai berikut: Karakteristik Fisikokimia
1. Kelapa yang telah dikupas dan dibelah Rendemen
sehingga diperoleh daging buah yang Rendemen minyak merupakan persentase
akan digunakan. VCO yang dihasilkan dari proses pengolahan
2. Daging buah diparut menggunakan mesin krim santan. Rendemen dihitung untuk
pemarut kelapa. mengetahui banyaknya VCO dari proses
3. Hasil parutan daging kelapa ditambahkan penambahan jus kulit nanas dan waktu inkubasi
air hangat (45 oC) dengan perbandingan pada proses pengolahan VCO. Rendemen yang
1:1. didapatkan dengan cara membandingkan VCO
4. Parutan daging kelapa diperas secara yang dihasilkan dengan berat krim santan yang
manual dan disaring sehingga diperoleh digunakan (Anwar dan Salima, 2016).
santan.
20,00 17,03
5. Santan dituangkan pada wadah plastik 15,73

Rendemen (%)
transparan dan didiamkan pada suhu 15,00 11,88
ruang (25 oC) selama 2 jam. 10,00 10,96 10,58
6. Selama pendiaman, santan akan terbagi 10,00
menjadi dua lapisan yaitu lapisan krim
(kaya minyak) dan lapisan bawah 5,00
(endapan).
7. Lapisan krim dipisahkan dari lapisan 0,00
A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2
endapan dengan cara dilubangi pada
bagian bawah plastik transparan yang Perlakuan
digunakan sehingga didapatkan krim
santan yang akan digunakan untuk Keterangan :
pembuatan VCO. A1B1 : (Konsentrasi 20% : 24 jam)
A2B1 : (Konsentrasi 25% : 24 jam)
A3B1 : (Konsentrasi 30% : 24 jam)
Proses Pembuatan Jus Kulit Nanas A1B2 : (Konsentrasi 20% : 48 jam)
Proses pembuatan jus kulit nanas dapat A2B2 : (Konsentrasi 25% : 48 jam)
dilakukan menurut (Rusman et al., 2021) yang A3B2 : (Konsentrasi 30% : 48 jam)
telah dimodifikasi:
1. Buah nanas dikupas dengan pisau dapur. Gambar 1. Rendemen rata-rata (%) VCO
2. Kulit nanas dipotong kecil-kecil.
3. Potongan kulit nanas dihaluskan dengan Nilai rendemen rata-rata VCO berkisar
blender (kecepatan tombol nomor tiga). antara 10,00% sampai dengan 17,03%. Nilai
4. Kulit nanas yang halus ditimbang dengan rendemen VCO tertinggi terdapat pada
timbangan analitik sesuai dengan perlakuan A1B1 (konsentrasi kulit nanas 20%
perlakuan. dan waktu inkubasi 24 jam), sedangkan nilai
rendemen VCO terendah terdapat pada
Proses Pembuatan VCO perlakuan A3B1 (konsentrasi jus kulit nanas
Proses pembuatan VCO dilakukan 30% dan waktu inkubasi 24 jam).
menurut (Perdani et al., 2019) yang telah Hasil analisa keragaman rendemen VCO
dimodifikasi: menunjukkan bahwa konsentrasi jus kulit nanas
1. Krim santan yang didapatkan ditimbang berpengaruh nyata terhadap nilai rendemen
sebanyak 200 gram. VCO yang dihasilkan, sedangkan waktu
2. Krim santan dimasukkan pada wadah inkubasi dan interaksi kedua faktor
plastik transparan. berpengaruh tidak nyata terhadap nilai
3. Jus kulit nanas ditambahkan pada krim rendemen VCO yang dihasilkan. Hasil uji
santan yang telah disediakan sesuai lanjut BNJ 5% perlakuan konsentrasi jus kulit
dengan perlakuan. nanas terhadap nilai rendemen VCO disajikan
4. Campuran krim santan dan kulit nanas pada Tabel 1.
diaduk hingga merata dan diberi label. Tabel 1. menunjukkan bahwa rendemen
5. Campuran diinkubasi sesuai dengan VCO tertinggi diperoleh pada konsentrasi jus
perlakuan. kulit nanas 20% yaitu 16,38% dan sedangkan
6. Setelah terbentuk tiga lapisan (blondo, rendemen VCO terendah terdapat pada
minyak dan air) dipisahkan dengan konsentrasi jus kulit nanas 30% yaitu 10,29%.
sedotan. Hasil uji lanjut BNJ 5% pengaruh faktor

4 Universitas Sriwijaya
konsentrasi jus kulit nanas menunjukkan bahwa senyawa keton. Kadar air juga dapat
nilai rendemen VCO konsentrasi jus kulit mempengaruhi menentukan daya simpan dari
nanas 30% berbeda nyata terhadap konsentrasi bahan makanan karena dapat mempengaruhi
jus kulit nanas 20%, namun berbeda tidak sifat fisik, kimia, mikrobiologi dan perubahan
nyata dengan konsentrasi jus kulit nanas 25%. enzimatis (Rindawati et al., 2020).
Hal ini disebabkan oleh enzim bromelin yang
0,70 0,59
terdapat pada kulit buah nanas dapat

Kadar Air (%)


menghidrolisis protein sehingga dapat 0,60 0,49
memaksimalkan pemisahan minyak dengan air 0,50
pada emulsi santan (Palilingan dan Pungus, 0,40 0,33
0,27
2018). Menurut Kusuma et al. (2019), kulit 0,30 0,21
nanas mengandung enzim bromelin sebesar 32 0,20 0,11
U/mg. Konsentrasi jus kulit nanas 20% 0,10
menghasilkan berat rendemen VCO yang tinggi 0,00
dibandingkan dengan konsentrasi jus kulit A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2
nanas 25% dan 30%. Menurut penelitian yang Perlakuan
telah dilakukan oleh Jatiputra (2021),
konsentrasi penambahan ekstrak kasar batang Gambar 2. Kadar air rata-rata (%) VCO
buah nanas sebanyak 15% akan menyebabkan
aktivitas enzim menjadi optimum sehingga Nilai kadar air rata-rata VCO berkisar
dapat menghasilkan VCO dengan maksimal
0,11% sampai dengan 0,59%. Nilai kadar air
dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak kasar terendah pada VCO terdapat pada perlakuan
batang nanas 20% dan 25%. Enzim bromelin
A1B1 (konsentrasi jus kulit nanas 20% dan
yang terdapat pada kulit nanas yang waktu inkubasi 24 jam), sedangkan nilai kadar
ditambahkan pada krim pati akan menyebabkan
air VCO tertinggi terdapat pada perlakuan
pemutusan ikatan peptida pada protein (konsentrasi jus kulit nanas 30% dan waktu
sehingga minyak keluar dari gumpalan protein
inkubasi 48 jam). Hasil analisa kadar air pada
dan menghasilkan VCO yang optimum VCO dengan konsentrasi jus kulit nanas dan
(Silaban et al., 2014).
waktu inkubasi menggunakan metode
Hasil rendemen pada penelitian ini enzimatis belum memenuhi syarat mutu
memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan
berdasarkan SNI No.7381:2008 yaitu maksimal
dengan rendemen yang dihasilkan pada 0,2%. Berdasarkan penelitian yang telah
penelitian (Palilingan dan Pungus, 2018),
dilakukan salah satu perlakuan yaitu A1B1
dimana jumlah rendemen VCO dengan (konsentrasi jus kulit nanas 20% dan waktu
penambahan ekstrak batang buah nanas
inkubasi 24 jam) didapatkan kadar air sebesar
sebanyak 20% menghasilkan rendemen 0,11% di bawah standar maksimal SNI.
sebanyak 35,90%. Menurut Harimurti et al.
Hasil analisis keragaman menunjukkan
(2019), seiring bertambahnya sari nanas tidak bahwa konsentrasi jus kulit nanas berpengaruh
akan meningkatkan VCO karena semua
nyata terhadap nilai kadar air VCO yang
substrat (krim santan) telah bereaksi dengan dihasilkan, sedangkan waktu inkubasi dan
enzim.
interaksi kedua faktor berpengaruh tidak nyata
terhadap nilai kadar air VCO yang dihasilkan.
Tabel 1. Uji lanjut BNJ 5% Pengaruh
Hasil uji lanjut BNJ 5% perlakuan konsentrasi
konsentrasi jus kulit nanas terhadap jus kulit nanas terhadap nilai kadar air VCO
rendemen VCO
Konsentrasi
pada Tabel 2.
Rendemen (%) BNJ 5% (6,02)
kulit nanas
A3 (30%) 10,29 A Tabel 2. Uji lanjut BNJ 5% pengaruh
A2 (25%) 11,42 Ab konsentrasi jus kulit nanas
A1 (20%) 16,38 B terhdadap nilai kadar air VCO
Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh BNJ 5%
Konsentrasi kulit nanas Kadar air (%)
huruf yang sama pada kolom (0,3532)
yang sama berarti tidak berbeda A1 (20%) 0,16 a
nyata. A2 (25%) 0,30 ab
A3 (30%) 0,54 b
Kadar Air
Kadar air dalam VCO sangat penting
dilakukan karena kadar air dapat Tabel 2. menunjukkan bahwa nilai kadar
mengakibatkan reaksi hidrolisis yang dapat air terendah diperoleh pada konsentrasi jus
menyebabkan minyak berbau tengik yang kulit nanas 20% yaitu 0,16%, sedangkan kadar
disebabkan karena minyak berubah menjadi air tertinggi terdapat pada konsentrasi jus kulit

5 Universitas Sriwijaya
nanas 30% yaitu 0,54%. Hasil uji BNJ 5% sedangkan nilai kadar air VCO tertinggi
menunjukkan bahwa konsentrasi jus kulit nanas terdapat pada perlakuan A3B2 (konsentrasi jus
20% berbeda tidak nyata terhadap konsentrasi kulit nanas 30% dan waktu inkubasi 48 jam).
jus kulit nanas 25%, namun berbeda nyata Semakin rendah asam lemak bebas akan
terhadap konsentrasi jus kulit nanas 30%. menyebabkan semakin baik kualitas VCO yang
Semakin banyak penambahan konsentrasi akan dihasilkan. Hasil analisa asam lemak bebas
meningkatkan kandungan air pada campuran. yang dimiliki VCO dengan pengaruh
Hal ini disebabkan oleh buah nanas adalah konsentrasi jus kulit nanas dan waktu inkubasi
buah tropis yang memiliki kadar air yang tinggi menggunakan metode enzimatis telah
yaitu 90% (Effendi et al., 2012). Kandungan memenuhi syarat mutu yang baik berdasarkan
air yang tinggi tersebut juga dapat disebabkan SNI No. 7381:2008 yaitu maksimal 0,20%.
oleh air yang ditambahkan pada pemerasan
santan (Fitriani et al., 2021). Konsentrasi 20%
0,20 0,17

Asam Lemak Bebas (%)


dapat menghasilkan kadar air yang rendah
dibandingkan dengan konsentrasi jus kulit 0,14
nanas 25% dan 30%, dan kadar air tersebut
0,15 0,12 0,13
0,10 0,11
telah memenuhi syarat SNI No.7381:2008 0,10
yaitu maksimal 0,2%.
Hasil kadar air pada penelitian ini 0,05
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kadar air yang dihasilkan pada 0,00
penelitian (Ishak et al., 2016), dimana jumlah A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2
kadar VCO dengan penambahan jus kulit nanas
Perlakuan
sebanyak 20% menghasilkan rendemen
sebanyak 0,06%. Konsentrasi jus kulit nanas
yang ditambahkan akan mempengaruhi kadar Gambar 3. Asam lemak bebas rata-rata (%) VCO
air VCO karena kulit nanas mengandung air
sebanyak 81,72% (Urbaninggar dan Fatimah, Hasil analisis keragaman menunjukkan
2021). Menurut Wong dan hartina (2014), bahwa perlakuan penambahan konsentrasi jus
kadar air yang rendah akan meningkatkan daya kulit nanas, waktu inkubasi, dan interaksi
simpan VCO sehingga tidak terjadi proses kedua faktor berpengaruh nyata terhadap nilai
reaksi oksidasi ketengikan yang dapat asam lemak bebas VCO. Hasil uji lanjut BNJ
mempengaruhi kualitas VCO. 5% konsentrasi jus kulit nanas terhadap asam
lemak bebas disajikan pada Tabel 3, waktu
Asam Lemak Bebas (ALB) inkubasi terhadap asam lemak bebas disajikan
Asam lemak bebas merupakan asam pada Tabel 4, dan kedua faktor terhadap asam
lemak yang terbentuk karena terjadi proses lemak bebas disajikan pada Tabel 5.
reaksi hidrolisis lemak atau minyak (Soro et
al., 2016). Asam lemak bebas dihasilkan Tabel 3.Uji lanjut BNJ 5% pengaruh
melalui proses reaksi hidrolisis yang dapat konsentrasi jus kulit nanas terhdadap
disebabkan oleh sejumlah air, enzim ataupun nilai asam lemak bebas VCO
aktivitas mikroorganisme. Semakin tinggi nilai Konsentrasi kulit Asam lemak BNJ 5%
kadar air yang terdapat pada VCO maka akan nanas bebas (%) (0,0311)
menyebabkan semakin tinggi juga asam lemak A1 (20%) 0,11 a
pada VCO tersebut. Asam lemak bebas dapat A2 (25%) 0,12 ab
mempengaruhi flavor minyak (Anwar dan
A3 (30%) 0,15 b
Salima, 2016). Kandungan asam lemak bebas
dalam VCO adalah salah satu parameter
kualitas dikarenakan asam lemak bebas sangat Tabel 3. menunjukkan bahwa asam lemak
terikat dengan kerusakan VCO baik saat proses bebas tertinggi diperoleh pada konsentrasi jus
pembuatan, penyimpanan dan distribusi. kulit nanas 30% yaitu 0,15%, sedangkan asam
Penyebab utama kerusakan VCO dapat terjadi lemak bebas VCO terendah terdapat pada
karena proses hidrolisis yang di salah satunya konsentrasi jus kulit nanas 20% yaitu 0,11%.
disebabkan oleh kadar air (Rindawati et Hasil uji lanjut BNJ 5% perngaruh perlakuan
al.,2020). konsentrasi jus kulit nanas menunjukkan bahwa
Nilai rata-rata asam lemak bebas VCO konsentrasi jus kulit nanas 20% berbeda tidak
berkisar antara 0,10% sampai dengan 0,17%. nyata terhadap konsentrasi jus kulit nanas 25%,
Nilai asam lemak bebas terendah pada VCO namun berbeda nyata terhadap konsentrasi jus
terdapat pada perlakuan A1B1 (konsentrasi jus kulit nanas 30%. Peningkatan nilai asam lemak
kulit nanas 20% dan waktu inkubasi 24 jam), bebas terjadi karena adanya kadar air yang
tinggi pada kulit nanas yang akan mempercepat

6 Universitas Sriwijaya
hidrolisis minyak (Effendi et al., 2012). mempercepat terjadi proses hidrolisis VCO
Kandungan air tersebut akan menyebabkan (Rifdah et al., 2021).
terjadi proses hidrolisis antara air dan enzim Hasil asam lemak bebas pada penelitian
lipase dari buah kelapa dalam yang ini memiliki nilai yang lebih rendah
menghasilkan asam lemak dan gliserol dibandingkan dengan asam lemak bebas yang
sehingga asam lemak bebas VCO yang dihasilkan pada penelitian (Rifdah et al., 2021),
terbentuk semakin besar (Adawiyah, 2010). dimana jumlah kadar VCO dengan waktu
Konsentrasi penambahan jus kulit nanas 20% inkubasi 24 jam menghasilkan nilai asam
menghasilkan asam lemak bebas yang rendah lemak bebas sebanyak 0,18%. Menurut Roni et
dibandingkan dengan konsentrasi jus kulit al. (2022), lama inkubasi dapat menyebabkan
nanas 25% dan 30%. Semakin tinggi minyak semakin lama mengalami hidrolisis,
penambahan jus kulit nanas akan menghasilkan sehingga asam lemak yang di hasilkan semakin
asam lemak bebas yang tinggi pula karena tinggi.
semakin banyak enzim bromelin yang Hasil analisis keragaman menunjukkan
digunakan, maka semakin tinggi hidrolisis bahwa kedua faktor (konsentrasi jus kulit nanas
trigliserida yang terjadi akibat kerusakan dan waktu inkubasi) berpengaruh nyata
minyak atau lemak (Rifdah et al., 2021). terhadap nilai asam lemak bebas VCO. Hasil
Hasil asam lemak bebas pada penelitian uji lanjut BNJ 5% perlakuan konsentrasi jus
ini memiliki nilai yang lebih rendah kulit nanas dan waktu inkubasi terhadap asam
dibandingkan dengan asam lemak bebas yang lemak bebas disajikan pada Tabel 5.
dihasilkan pada penelitian (Pulungan, 2016),
dimana jumlah asam lemak bebas VCO dengan Tabel 5. Uji lanjut BNJ 5% pengaruh interaksi
penambahan konsentrasi sari buah nanas kedua faktor perlakuan terhadap nilaii
sebanyak 5% menghasilkan asam lemak bebas asam lemak bebas VCO
sebanyak 0,51%. Menurut Ishak et al. (2016), Asam lemak BNJ 5%
Perlakuan
kandungan asam lemak bebas yang tinggi pada bebas (%) (0,0226)
VCO disebabkan oleh adanya kandungan air di A1B1 (20%:24 jam) 4,97 a
dalam bonggol nanas. A2B1(25%:24 jam) 5,50 ab
Hasil analisis keragaman menunjukkan
bahwa waktu inkubasi berpengaruh nyata A3B1 (30%:24 jam) 7,01 ab
terhadap nilai asam lemak bebas VCO. Hasil
A1B2 (20%:48 jam) 8,12 b
uji lanjut BNJ 5% perlakuan waktu inkubasi
terhadap nilai asam lemak bebas disajikan pada A2B2 (25%:48 jam) 8,28 b
Tabel 4.
A3B2 (30%:48 jam) 8,86 c

Tabel 4. Uji lanjut BNJ 5% pengaruh waktu


inkubasi terhdadap nilai asam lemak Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai asam
bebas VCO lemak bebas tertinggi diperoleh pada perlakuan
Asam lemak BNJ 5% A3B2 (konsentrasi jus kulit nanas 30% dan
Waktu inkubasi
bebas (%) (0,0207) waktu inkubasi 48 jam) yaitu 0,17%,
B1 (24 jam) 0,12 A sedangkan asam lemak bebas VCO terendah
terdapat pada perlakuan (konsentrasi jus kulit
B2 (48 jam) 0,14 B nanas 20% dan waktu inkubasi 24 jam) yaitu
0,10%. Hasil uji lanjut BNJ 5% pengaruh
perlakuan interaksi keduanya menunjukkan
Tabel 4. menunjukkan bahwa asam lemak
bahwa perlakuan A3B2 (konsentrasi jus kulit
bebas tertinggi diperoleh pada waktu inkubasi
nanas 30% dan waktu inkubasi 48 jam) berbeda
48 jam yaitu 0,14%, sedangkan asam lemak
nyata terhadap perlakuan lainnya. Hal ini
bebas VCO terendah terdapat pada waktu
disebabkan oleh semakin lama waktu inkubasi
inkubasi 24 jam yaitu 0,12%. Hasil uji lanjut
dan semakin tinggi konsentrasi kulit nanas
BNJ 5% pengaruh perlakuan waktu inkubasi
akan menyebabkan kandungan asam lemak
menunjukkan bahwa waktu inkubasi 48 jam
bebas pada VCO akan meningkat yang
berbeda nyata terhadap waktu inkubasi 24 jam.
diakibatkan oleh kandungan air yang tinggi
Waktu inkubasi akan menyebabkan semakin
pada kulit nanas yang dapat mengakibatkan
tinggi kandungan asam lemak bebas VCO
cepat terjadi hidrolisis (Roni et al., 2022).
karena kandungan air meningkat dan adanya
Lama waktu inkubasi dapat menyebabkan
enzim lipase yang berperan dalam proses
terjadinya interaksi antara minyak dengan air
pembentukan asam lemak bebas (Ngatemin et
(baik dari santan, jus kulit nanas dan udara)
al., 2013). Lama waktu inkubasi juga dapat
sehingga semakin mudah untuk terjadi
menyebabkan kandungan air yang terdapat
hidrolisis pada VCO dan akan menghasilkan
pada VCO meningkat sehingga dapat
kadar asam lemak bebas yang tinggi (Cahyani

7 Universitas Sriwijaya
et al., 2021). Perlakuan A1B1 (Konsentrasi Nilai rata-rata analisa kejernihan VCO
20% dan waktu inkubasi 24 jam) menghasilkan yang berkisar antara 68,97% sampai dengan
asam lemak bebas yang rendah dibandingkan 72,00%. Nilai kejernihan tertingi pada
dengan perlakuan lainnya. perlakuan A1B1 (konsentrasi jus kulit nanas
20% dan waktu inkubasi 24 jam), sedangkan
Bilangan Peroksida nilai kejernihan terendah terdapat pada
Bilangan peroksida merupakan indeks perlakuan A3B2 (konsentrasi jus kulit nanas
jumlah lemak yang telah mengalami proses 30% dan waktu inkubasi 48 jam). Nilai
oksidasi. Menurut Pramita dan Juliadi (2019), kejernihan yang didapatkan pada penelitian ini
proses oksidasi primer pada VCO membentuk telah memenuhi uji penentuan persen
hiperoksida dapat diukur dengan bilangan transmitan yaitu kejernihan mendekati 100%
peroksida. Bilangan peroksida dapat mengukur (Damin et al., 2017).
ketidakjenuhan yang dapat menyebabkan bau
VCO dapat menjadi tengik. Asam lemak jenuh
80,00 72,00 70,53 68,97 71,13 70,80 69,60
dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkap,

Kejernihan (%)
sehingga membentuk peroksida. Bau tengik 60,00
dapat tejadi apabila terjadi proses oksidasi
primer yang tergantung pada suhu, waktu dan 40,00
cahaya. Nilai bilangan peroksida hanya
20,00
dilakukan pada perlakuan terbaik A1B1
(konsentrasi jus kulit nanas 20% dan waktu 0,00
inkubasi 24 jam) yaitu 1,94 meq/kg dan telah A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2
memenuhi syarat SNI 01-3555-1994) maksimal
2 meq/kg. Perlakuan
Hasil bilangan peroksida pada penelitian Gambar 4. Kejernihan rata-rata (%) VCO
ini memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bilangan peroksida yang Hasil analisa keragaman derajat
dihasilkan pada penelitian (Rifdah et al., 2021), kejernihan VCO menunjukkan bahwa pengaruh
dimana bilangan peroksida VCO dengan konsentrasi jus kulit nanas berpengaruh nyata
konsentrasi ekstrak nanas 5% dan lama waktu terhadap kejernihan VCO yang dihasilkan,
inkubasi 24 jam menghasilkan bilangan sedangkan waktu inkubasi dan interaksi kedua
peroksida yaitu 1,8 meq/kg. Hal ini ini faktor berpengaruh tidak nyata terhadap nilai
disebabkan oleh semakin tinggi konsentrasi jus derajat kejernihan VCO yang dihasilkan. Hasil
kulit nanas akan menyebabkan reaksi uji lanjut BNJ 5% pengaruh konsentrasi jus
pemutusan ikatan peptida pada santan kulit nanas terhadap derajat kejernihan VCO
(Adawiyah, 2010). Waktu inkubasi dapat disajikan pada Tabel 6.
mempengaruhi bilangan peroksida oleh selama
inkubasi tutup dan wadah yang digunakan Tabel 6. Uji lanjut BNJ 5% Pengaruh
adalah plastik transparan yang dapat konsentrasi jus kulit nanas
menyebabkan minyak yang diperoleh memiliki terhadap kejernihan VCO
kontak yang lebih besar dengan udara dan Konsentrasi jus BNJ 5%
Kejernihan (%)
cahaya yang memicu terjadinya oksidasi kulit nanas (1,8200)
(Pulungan, 2016). Menurut Fitriani et al. A3 (30%) 69,28 a
(2021), kenaikan bilangan peroksida juga A2 (25%) 70,67 ab
disebabkan banyaknya air yang terkandung
A1 (20%) 71,57 b
dalam bahan. Air yang terkandung dalam
lemak dapat menjadi medium yang baik bagi
pertumbuhan jamur yang dapat menghasilkan Tabel 6. menunjukkan bahwa tingkat
ezim peroksida. derajat kejernihan tertinggi VCO diperoleh
pada konsentrasi jus kulit nanas 20% yaitu
Kejernihan 71,57%, sedangkan derajat kejernihan terendah
Kejernihan VCO yang diamati pada terdapat pada konsentrasi jus kulit nanas 30%
penelitian ini adalah persentase berkas radiasi yaitu 69,28%. Hasil uji lanjut BNJ 5%
monokromatik spektrofotometer yang pengaruh perlakuan konsentrasi jus kulit nanas
diteruskan oleh minyak dan dinyatakan pada menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi jus
persen transmitan (%T). Nilai persentase kulit nanas 30% berbeda tidak nyata dengan
transmitan berkisar antara 0-100%, semakin perlakuan konsentrasi jus kulit nanas 25%,
tinggi nilai %T maka semakin jernih namun berbeda nyata dengan perlakuan
penampakan VCO yang diamati (Damin et al., konsentrasi jus kulit nanas 20%. Semakin
2017). tinggi konsentrasi jus kulit nanas yang

8 Universitas Sriwijaya
ditambahkan maka jumlah pigmen yang telarut ditentukan untuk kualitas viskositas yang
dalam VCO semakin banyak karena enzim didapatkan.
protease dari serat kasar kulit nanas masih Hasil analisa keragaman menunjukkan
mengandung pigmen karoten, sehingga bahwa waktu inkubasi berpengaruh nyata
menghasilkan warna kekuningan pada VCO terhadap viskositas, sedangkan konsentrasi jus
dan rasa asam akibat larutnya senyawa asam kulit nanas dan interaksi kedua faktor
dari jus kulit nanas (Affan et al., 2019). Ada berperngaruh tidak nyata terhadap nilai
beberapa faktor juga yang dapat mempengaruhi viskositas VCO yang dihasilkan. Hasil uji
derajat kejernihan VCO yaitu kandungan bahan lanjut BNJ 5% pengaruh waktu inkubasi
selain minyak seperti sisa serat, partikel protein terhadap viskositas VCO disajikan pada Tabel
dan air (Fikri dan Kadir, 2020). 7.
Hasil analisa kejernihan dengan perlakuan
konsentrasi jus kulit nanas telah memenuhi Tabel 7. Uji lanjut BNJ 5% pengaruh waktu
persentase transmitan blanko (n-heksan) yaitu inkubasi terhdadap nilai viskositas
mendekati 73,8%. Perbedaan ini terjadi akibat VCO
kandungan warna kuning (karotenoid) yang Viskositas BNJ 5%
Waktu inkubasi
terdapat dimiliki oleh nanas (Rifdah et al., (mm2/s) (0,0311)
2021). Warna pada minyak disebabkan adanya B1 (24 jam) 23,00 a
fraksi non minyak di dalam minyak. Pigmen
B2 (48 jam) 26,78 b
merupakan fraksi non minyak yang
menyebabkan minyak berwarna dan warna
lemak ditentukan berdasarkan dari macam Tabel 7. menunjukkan bahwa viskositas
pigmenya (Iskandar et al., 2015). Menurut tertinggi diperoleh pada waktu inkubasi 48 jam
Anwar dan Salima (2016), hasil kenampakan yaitu 26,78 mm2/s, sedangkan viskositasVCO
VCO yang baik yaitu VCO tidak berwarna terendah terdapat pada waktu inkubasi 24 jam
(jernih), bau dan rasa yang enak, sedangkan yaitu 23,00 mm2/s. Hasil uji lanjut BNJ 5%
minyak yang tengik akan mempengaruhi warna faktor menunjukkan bahwa viskositas VCO
kecoklatan, rasa dan bau yang tidak enak. dengan waktu inkubasi 48 jam berbeda nyata
terhadap waktu inkubasi 24 jam. Apabila
Viskositas semakin lama waktu inkubasi akan terjadi
Viskositas merupakan ukuran kekentalan penyerapan beberapa senyawa organik yang
fluida. Semakin tinggi viskositas maka tingkat terlarut saat penyaringan. Penyerapan tersebut
kekentalan semakin tinggi dan semakin sulit akan menyebabkan terjadinya homogenisasi
untuk mengalir. Analisa viskositas dengan panjang rantai asam lemak sehingga ukurannya
menggunakan alat viscometer Brookfield. menjadi sedang atau asam lemak menjadi
(Pakpahan dan Nasution, 2022). pendek dan akibatnya akan terlepas beberapa
30,00 27,67 28,00 senyawa yang terikat dan akan mempengaruhi
25,33 24,67 nilai viskositas (A’la, 2016). Selain itu
Viskositas (mm²/s)

25,00 21,67 22,00 viskositas VCO dipengaruhi juga oleh total


20,00 padatan terlarut dimana tingkat keasaman yang
tinggi yang terdapat pada jus kulit nanas dapat
15,00 menyebabkan protein yang terdapat pada VCO
10,00 akan menggumpal (Ngatemin et al., 2013).
Hasil viskositas pada penelitian ini
5,00
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
0,00 dengan kadar air yang dihasilkan pada
A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2 penelitian (Suaniti et al., 2014), dimana
Perlakuan viskositas VCO dengan lama waktu inkubasi
24 jam menghasilkan viskositas yaitu 26,2094
Gambar 5. Viskositas rata-rata (mm2/s) VCO mm2/s. Perbedaan viskositas tersebut
disebabkan oleh gesekan dalam lapisan cairan,
Nilai rata-rata viskositas VCO berkisar sehingga semakin besar gesekan yang terjadi
antara 21,67 mm2/s sampai dengan 28,00 maka viskositas semakin besar (Nuraisyah et
mm2/s . Nilai viskositas tertinggi pada A3B2 al., 2023). Viskositas yang baik mempunyai
(konsentrasi jus kulit nanas 30% dan waktu nilai yang tinggi karena semakin tinggi nilai
inkubasi 48 jam), sedangkan viskositas viskositas suatu bahan maka pergerakan
terendah pada perlakuan A1B1 (konsentrasi jus partikel akan cenderung semakin sulit,
kulit nanas 20% dan waktu inkubasi 24 jam). sehingga bahan akan semakin stabil (Puspita et
Nilai viskositas yang ditetapkan SNI tidak al., 2023).
ditentukan secara spesifik, sehingga tidak dapat

9 Universitas Sriwijaya
Kesimpulan dan Saran VCO (Virgin Coconut Oil). Jurnal Ilmu
Kesimpulan dan Teknologi Pangan, 7 (1), 852-858.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan Damin, S., Alam, N. Sarro, D. 2017.
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Karakteristik Virgin Coconut Oil (VCO)
1. Perbedaan konsentrasi jus kulit nanas dan yang di Panen pada Berbagai Ketinggian
waktu inkubasi berpengaruh nyata terhadap Tempat Tumbuh. e-J. Agrotekbis, 5(4),
nilai asam lemak bebas (ALB). 431 – 440.
2. Konsentrasi jus kulit nanas berpengaruh Effendi, A.M., Winarni, Sumarni, W. 2012.
nyata terhadap rendemen, kadar air, asam Optimalisasi Penggunaan Enzim
lemak bebas dan kejernihan VCO, Bromelin dari Sari Bonggol Nanas dalam
sedangkan waktu inkubasi berpengaruh Pembuatan Minyak Kelapa. Indonesian
nyata terhadap viskositas VCO. Of Journal Of Chemical Science, 1(1), 1-
3. Berdasarkan karakteristik fisikokimia 6.
perlakuan terbaik adalah perlakuan A1B1 Fatwatun, N.R., Chusna, K., Pramudono, B.
(konsentrasi jus kulit nanas 20% dan waktu 2013. Pembuatan Virgin Coconut Oil
inkubasi 24 jam) dengan nilai rendemen (VCO): Pemecahan Emulsi dengan
17,03%, kadar air 0,11%, asam lemak bebas Metode Ultrasonik. Jurnal Teknologi
0,10%, bilangan peroksida 1,94 meq/kg dan Kimia dan Industri, 2(4), 184-188.
kejernihan 72,00%. Fikri., Kadir, S. 2020. Kuantitas dan Kualitas
Saran Virgin Coconut Oil dari Berbagai
Saran yang diperoleh dari penelitian ini Konsentrasi Bubur Buah Pepaya (Carica
adalah perlu dilakukan penelitian mengenai papaya L.). e-J. Agrotekbis, 8 (5), 1160–
bilangan iod, densitas dan uji sensoris. 1173.
Fitriani, D., Widiyati, E., Triawan, D.A. 2021.
DAFTAR PUSTAKA Aplikasi Penggunaan Ekstrak Nanas dan
Ragi Roti sebagai Biokatalisator
A’la , H.I.2016. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil)
Enzim Papain Kasar dari Daun Pepaya Serta Pemurniannya dengan
(Carica papaya L.) dan Lama Pemeraman Menggunakan Zeolit Alam Bengkulu dan
Terhadap Rendemen dan Kualitas Minyak Abu Sekam Padi. Jurnal Pendidikan
Kelapa (Cocos nucefera L.). Skripsi. Kimia dan Ilmu Kimia, 4(1), 8-19.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Hardi, J., Bahri, S., Buheli, R.A.P. 2021.
Ibrahim Malang. Pembuatan VCO Memanfaatkan Bonggol
Adawiyah, R.2010. Pengaruh Konsentrasi Nanas sebagai Sumber Bromelin di Desa
Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus) Bale Kabupaten Donggala Provinsi
dan Lama Pemeraman Terhadap Sulawesi Tengah. Jurnal Pengabdian
Rendemen dan Kualitas Minyak Kelapa Masyarakat, 17(1), 117-125.
(Cocos nucefera .L). Skripsi. Universitas Harimurti, S., Rumagesan, R.M., Susanawati.
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik 2019. Environmentally Friendly
Production Method of Virgin Coconut Oil
Ibrahim.
Using Enzymatic Reaction. IOP Conf.
Affan, H.T., Ramona, Y., Suriani, N.L. 2019.
Series: Materials Science and
Produksi Virgin Coconut Oil yang
Engineering 874, 1-7.
Dikatalis Oleh Lactobacillus plantarum
Hutagaol, R.P., dan Santi, N.M. 2013.
dan Enzim yang Terkandung Dalam Sari
Pembuatan Minyak Kelapa Menggunakan
Nanas. Jurnal Metamorfosa, 6(2),148-
Kulit Nanas. Jurnal Sains Natural,3(2),
155.
173-183.
Amiruddini., Alam. dan Hutumof., 2020.
Ishak, Aji, A., Israwati. 2016. Pengaruh Waktu
Kuantitas dan Kualitas Virgin Coconut
Fermentasi dan Berat Bonggol Nanas
Oil dari Berbagai Konsentrasi Sari Buah
Pepaya (Caricaa papaya L). Jurnal pada Pembuatan Virgin Coconut Oil
Agrotekbis, 8 (4), 909-918. (VCO). Jurnal Teknologi Kimia Unimal,
Anwar, C. dan Salima, R., 2016. Perubahan 5(1), 66-77.
Rendemen dan Mutu Virgin Coconut Oil Iskandar, A., Ersan., Edison, R. 2015.
(VCO) pada Berbagai Kecepatan Putar Pengaruh Dosis Enzim Papain Terhadap
dan Lama Waktu Sentrifugasi. Jurnal Rendemen dan Kualitas Virgin Coconut
Teknotan, 10 (2), 52-61. Oil (VCO). Jurnal Agro Industri
Cahyani, A., Tari, A.I.N. dan Asmoro, N.W., Perkebunan,3(2), 82-93.
2021. Pengaruh Waktu Fermentasi Jatiputra, G.A. 2021. Pembuatan Virgin
terhadap Rendemen dan Sifat Fisikokimia Coconut Oil Menggunakan Enzim
Bromelin dengan Treatment Ultrasonik.

10 Universitas Sriwijaya
Skripsi. Universitas Islam Negeri Sari Bonggol Nanas. Jurnal Teknik
Maulana Malik Ibrahim. Patra Akademika, 12(2), 18-25.
Karimah, I., Ilmiah, S.N., Rahma, Y.A. 2022. Rindawati., Perasulmi., Kurniawan, E.W.
Pengaruh Penambahan Variasi Papain 2020. Studi Perbandingan Pembuatan
Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) VCO (Virgin Coconut Oil) Sistem
dan Lama Pemeraman Dalam Pembuatan Enzimatis dan Pancingan terhadap
VCO (Virgin Coconut Oil) terhadap Karakteristik Minyak Kelapa Murni yang
Hasil Rendemen. Jurnal Ilmiah Biologi, di Hasilkan. Indonesia Journal of
2(1), 8-17. Laboratory, 2(2), 25-32.
Kiyat, E.W., Reynaldo, K., Irwan, J. 2019. Roni, K.A., Rifdah, Melani, A., Reformis,
Pemanfaatan Bromelin pada Beberapa A.A., Martini, S.2022. Making Virgin
Pangan Lokal Indonesia. Jurnal Coconut Oil (VCO) With Enzymatic
Agroteknologi, 10(1), 33-40. Method Using Pineapple Hump Extract.
Kusuma, A.P., Chuzaemi, S., Mashudi. 2019. nternational Journal of Science,
Pengaruh Waktu Fermentasi Limbah Technology & Management, 3(3), 685-
Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) 689.
Terhadap Kualitas Fisik dan Kandungan Rusman, A., Diniatik., Andriani, A. 2021.
Nutrient Menggunakan Aspergillus Niger. Pemanfaatan Limbah Nanas (Ananas
Jurnal Nutrisi Ternak tropis, 2(1), 1-9. comosus) dalam Teknologi Produksi VCO
Muharun. dan Apriyantono., 2014. (Virgin Coconut Oil) di Cabang Aisiyah
Pengolahan Minyak Kelapa Murni (VCO) Purwokerto Selatan Banyumas. Jurnal
dengan Metode Fermentasi Ilmiah Teknosains, 7(2), 95- 100.
Menggunakan Ragi Tape Merk NKL. Santosa, A.S., Lusiani, C.E. 2021. Pemilihan
Jurnal Teknologi Pertanian, 3 (2), 9-14. Proses Pada Pra Rancangan Pabrik VCO
Ngatemin., Nurrahman., Isworo, J.T. 2013. (Virgin Coconut Oil) Kapasitas 30.000
Pengaruh Lama Fermentasi Pada Produksi Ton/Tahun Menggunakan Metode
Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Grading. Jurnal Teknologi Separasi, 7(2),
Oil) Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan 231-236.
Organoleptik. Jurnal Pangan dan Gizi, Senphan, T., Benjakul, S. 2016. Chemical
4(8), 9-18. Compositions and Properties Of Virgin
Pramita, D. A. K. dan Juliadi, D., 2019. Coconut Oil Extracted Using Protease
Pengaruh Suhu terhadap Bilangan From Hepatopancreas Of Pacific White
Peroksida dan Asam Lemak Bebas Pada Shrimp. Eur. J. Lipid Sci. Technol, 118,
VCO (Virgin Coconut Oil) Hasil 761–76.
Fermentasi Alami. Jurnal Cakra Kimia, 7 Silaban, R., Manullang, R.S., Hutapea, V.2014.
(2), 149-154 Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
Melalui Kombinasi Teknik Fermentasi
Pulungan, R.E. 2016. Pengaruh Perlakuan
dan Enzimatis Menggunakan Ekstrak
Enzimatis dari Sari Buah Nanas (Ananas
Nanas. Jurnal Pendidikan Kimia, 6(1),91-
comosus) dan Lama Inkubasi Terhadap 99.
Rendemen dan Karakteristik Virgin Sinaga, E.H., Simbolon, A.F., Setyaningrum,
Coconut Oil (VCO). Skripsi. Universitas B. 2017. Pembuatan Virgin Coconut Oil
Andalas. (VCO) dari Kelapa Hibrida dengan
Puspita, A.S.N., Wrasiati, L.P., Anggreini Metode Enzimatis dan Aplikasinya Sabun
A.A.M.D. 2023. Pengaruh Rasio VCO Padat Transparan. Jurnal Chemurgy, 1(1),
Wortel (Daucus carota L.) dan Lemak 16-21.
Kakao (Theobroma cacao L.) serta Lama Standar Nasional Indonesia (SNI). 2008. SNI
Pengadukan Terhadap Karakteristik 7381:2008 Minyak Kelapa Virgin
Sediaan Krim. Jurnal Rekayasa dan Coconut Oil (VCO).
Manajemen Agroindustri, 11(1), 113-125. Standar Nasional Indonesia (SNI). 1994. SNI
Rachmawati, D.O., Suswandi, I., Yasmini, 01-3555-1994. Cara Uji Minyak dan
L.P.B. 2022. Pendampingan Uji Kadar Lemak.
Air Kualitas VCO Berdasarkan Standar Suaniti, N.M., Manurung, M., Hartasiwi, N.
Nasional Indonesia Produksi KWT Tunas 2014. Uji Sifat Virgin Coconut Oil
Amerta. Jurnal Widya Laksana, 11(1), (VCO) Hasil Ekstraksi Enzimatis
158-164. Terhadap Berbagai Produk Minyak
Rifdah., Melani, A., Intelekta, A.A.R. 2021. Kelapa Hasil Publikasi. Jurnal Kimia,
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) 8(2), 171-177.
dengan Metode Enzimatis Menggunakan Sulo, L.M., Khairuddin, Ruslan. 2019.
Kemampuan Adsorbsi Abu Sekam Padi

11 Universitas Sriwijaya
Terhadap Air dan Asam Lemak Bebas
Virgin Coconut Oil (VCO) Dalam Kolom
Adsorbsi. Kovalen, 5(2), 121-131.
Susanti, N.M.P., Widjaja, I.N.K., Dewi,
N.M.A.P. 2015. Pengaruh Waktu
Sentrifugasi Krim Santan terhadap
Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO).
Jurnal Farmasi Udayana, 4(1), 4-7.
Urbaninggar, A., Fatimah, S. 2021. Pengaruh
Penambahan Ekstrak Kulit Nanas dan
Gula pada Karakteristik Nata de Soya dari
Limbah Cair Tahu. Indonesian Journal of
Chemical, 4(2), 82-91.
Yanuarto, T., Novia, D., dan Lestari, S.P. 2022.
Formulasi sediaan sirup sari buah
senggani (Melastoma malabathrium L.).
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(2),
130-139.

12 Universitas Sriwijaya
12 Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai