Anda di halaman 1dari 7

JHP2M: Jurnal Hasil-Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan

Masyarakat
https://journal.unm.ac.id/index.php/JHP2M
Volume 2 | Nomor 1 | April |2023
e-ISSN: 2962-8776

Sosialisasi Pentingnya Keamanan Data Digital Bagi Perempuan


Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar

Shabrina Syntha Dewi 1, a), Ninik Rahayu Ashadi2, b), Dwi Rezky Anandari Sulaiman3 c) ,
Syahrul4,d), Nurul Mukhlisah Abdal5,e), Labusab6, f), Andi Zulfikar Yusuf7,g)

a,b,c,d,e,f,g
Universitas Negeri Makassar
a)
shabrinasd@unm.ac.id, b) Nini.rahayu.ashadi@unm.ac.id, c) dwirezky@unm.ac.id,
d
syahrul@unm.ac.id, e)nm.abdal@unm.ac.id, f)ochalabusab@unm.ac.id,
f)
azyotomotif@unm.ac.id

Abstrak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi tentang pentingnya keamanan digital
bagi perempuan penyandang disabilitas di kota Makassar ini dilaksanakan berdasarkan beberapa
permasalahan berikut: 1) beberapa dari perempuan penyandang disabilitas pernah memiliki pengalaman
menjadi korban kejahatan digital, 2) kurangnya pemahaman mengenai keamanan data digital
menyebabkan mereka lebih sulit mengidentifikasi penipuan dan menjaga informasi pribadi pada perangkat
digital, 3) rendahnya pemahaman tentang menjaga keamanan data dalam menggunakan perangkat digital,
hingga mereka belum memahami strategi dalam mewaspadai ancaman kejahatan di dunia digital.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai keamanan digital dalam menggunakan
teknologi digital bagi perempuan penyandang disabilitas agar memiliki pemahaman tentang cara
penggunaan perangkat digital yang benar dan aman, sehingga perempuan penyandang disabilitas
diharapkan tidak lagi menjadi korban kejahatan digital. Sosialisasi ini dilakukan dengan metode ceramah,
diskusi dan tutorial serta demonstrasi mengenai cara meningkatkan keamanan data dan pencegahan
dalam menghadapi maraknya kejahatan yang terjadi di dunia digital saat ini. Hasil dari kegiatan
pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatnya pemahaman dan wawasan peserta terkait era
digital yang terus berkembang dan bagaimana mewaspadai kejahatan melalui perangkat digital yang
banyak terjadi sehingga para peserta diharapkan mampu meningkatkan keamanan data melalui perangkat
digitalnya masing-masing. Sosialisasi ini juga menumbuhkan minat dan keterampilan peserta dalam
menerapkan dan mengkampanyekan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan keamanan data
digital bagi perempuan penyandang disabilitas khususnya di kota Makassar.
Kata Kunci: Disabilitas, Literasi, Keamanan Digital, Perempuan

Abstract. This community service activity focuses on raising awareness about the importance of digital
security for women with disabilities in the city of Makassar. It addresses the following issues: 1) Some
women with disabilities have experienced being victims of digital crime. 2) Lack of understanding about
digital data security makes it difficult for them to identify fraud and protect their personal information on
digital devices. 3) Limited knowledge on maintaining data security while using digital devices, resulting in
a lack of strategies to stay vigilant against digital crime threats. The objective of this activity is to enhance
the understanding of digital security among women with disabilities, enabling them to use digital devices
correctly and safely. By doing so, we aim to empower women with disabilities to become less susceptible
to digital crimes. This socialization initiative employs various methods such as lectures, discussions,
tutorials, and demonstrations. These sessions focus on improving data security and prevention techniques,
addressing the prevalent digital crimes occurring in today's world. The outcome of this community service
activity is an increased understanding and awareness among participants regarding the evolving digital
era and the need to be vigilant when using digital devices. Consequently, we anticipate participants to be
capable of enhancing data security on their respective digital devices. Furthermore, this socialization effort

91
Shabrina Syntha Dewi et al, Sosialisasi Pentingnya Keamanan Data Digital Bagi Perempuan
Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar

also nurtures participants' interest and skills in promoting the use of digital technology to enhance digital
data security for women with disabilities, particularly in the city of Makassar.
Keywords: Disability, Literacy, Digital Security, Women

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini mempengaruhi segala lini kehidupan masyarakat.
Salah satunya dalam hal berkomunikasi. Derasnya arus informasi menjadikan keberadaan
teknologi sebagai media tersendiri bagi masyarakat dalam memenuhi haknya untuk memperoleh
akses berkomunikasi yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Internet sebagai bentuk dari
perkembangan teknologi mampu meruntuhkan batasan-batasan yang selama ini menghalangi
masyarakat dalam mengakses informasi maupun berkomunikasi (Habibah & Irwansyah, 2021).
Terciptanya berbagai macam teknologi baru pada era digital kini memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam mengakses dan memperoleh informasi. Teknologi digital tentu saja membawa
banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat apabila dipergunakan secara positif. Hampir seluruh
kegiatan masyarakat menjadi lebih praktis dan lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi
digital. Namun sebaliknya, apabila tidak cerdas dalam memanfaatkan teknologi digital tersebut,
maka akan menjadi sesuatu yang berdampak negatif bagi kehidupan manusia (Kusnawakti &
Oktarina, 2019). Berbagai dampak negatif yang nyata terjadi belakangan ini terhadap teknologi
digital seperti penipuan, pornografi, perjudian, tayangan kekerasan dan penyebaran berita palsu
atau hoax (Ratyana, 2011). Sehingga diperlukan pemahaman agar masyarakat lebih terarah dalam
menggunakan teknologi di era perkembangan teknologi digital saat ini.
Pada tahun 2021, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah
mencanangkan program Literasi Digital Nasional 2021 dalam rangka memberikan informasi dan
pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat agar mampu menghadapi era digital. Literasi
digital merupakan sikap dan kemampuan seseorang dalam penggunaan teknologi digital dan alat
komunikasi sebagai media informasi untuk dapat mengakses, mengelola, mengintegrasikan,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif dalam masyarakat (Adiba, dkk, 2019). Hal ini
sejalan dengan penjelasan Gilster (1997) yang mengungkapkan bahwa literasi digital merupakan
kemampuan atau keahlian untuk memahami informasi, menggunakan serta mengevaluasinya dari
berbagai sumber digital. Selain itu, literasi digital juga mencakup keterampilan untuk membuat
dan berbagi konten dengan menggunakan berbagai media atau alat digital (Canada Center, 2010).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa literasi digital merupakan kemampuan yang harus
dimiliki setiap pengguna teknologi digital yang ingin mengetahui dan meningkatkan
kemampuannya dalam menggunakan perangkat digital agar dapat memanfaatkannya dengan baik.
Literasi digital tentu saja berhak diperoleh oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain perlu
memahami pemanfaatan teknologi digital, tentu masyarakat juga perlu dibekali pemahaman
mengenai kejahatan digital yang marak terjadi seiring berkembangnya teknologi digital. Salah
satu dampak negatif dibalik kecanggihan yang ada rentannya keamanan dan data pribadi yang
bocor kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kelengahan sistem
keamanan (Irwansyah, 2020). Selain itu, sering pula terjadi penipuan-penipuan melalui aplikasi
Whatsapp ataupun melalui pesan singkat serta tawaran pinjaman-pinjaman online ilegal (Kalsum
dkk, 2022). Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat. Dampak negatif terhadap teknologi
digital tersebut masih banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
Kurangnya pemahaman terhadap bagaimana keamanan dalam menggunakan perangkat digital
menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini umumnya juga dialami oleh penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas umumnya memiliki lebih sedikit kesempatan untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan digital. Akibatnya, mereka memiliki kemungkinan kurang
memahami gawai, manfaatnya, fitur aksesibilitas yang tersedia dan bagaimana menjaga diri

92
Shabrina Syntha Dewi et al, Sosialisasi Pentingnya Keamanan Data Digital Bagi Perempuan
Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar

mereka tetap aman selama berjejaring. Risiko pencurian perangkat seluler, penipuan, atau bahaya
terkait dengan keamanan data, privasi, dan penggunaan internet meningkat di kalangan
penyandang disabilitas (Anshori, 2023). Oleh karena itu, tentu menjadi sangat penting untuk
membekali kaum perempuan penyandang disabilitas dengan pemahaman terkait menjaga
keamanan data dalam menggunakan teknologi digital, mengingat penyandang disabilitas
digolongkan juga sebagai salah satu kelompok rentan yang sering menerima perlakuan
diskriminasi sehingga masih banyak hak-hak lain yang belum terpenuhi (Arie, 2017).
Dampak dari kejahatan di dunia digital juga terjadi pada perempuan penyandang disabilitas di
kota Makassar. Berdasarkan wawancara awal, beberapa dari mereka pernah memiliki pengalaman
menjadi korban kejahatan digital. Mereka menjelaskan bahwa kurangnya pemahaman mereka
mengenai keamanan digital menyebabkan mereka lebih sulit mengidentifikasi penipuan dan
menjaga informasi pribadi pada perangkat digital mereka masing-masing. Sebagian besar peserta
mengaku pernah menjadi korban penipuan, penyebaran berita palsu, bahkan kekerasan seksual
secara online. Semua dilatarbelakangi kurangnya pengetahuan mereka tentang cara memilah
berita yang asli, rendahnya pemahaman tentang menjaga keamanan data dalam menggunakan
perangkat digital, hingga belum memahami strategi mewaspadai ancaman kejahatan di dunia
digital. Sehingga, salah satu upaya peningkatan kapasitas dalam menggunakan teknologi digital
yaitu melalui sosialisasi pentingnya keamanan digital terhadap perempuan penyandang disabilitas
di kota Makassar.
Adapun tujuan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan
pemahaman mengenai keamanan digital bagi perempuan penyandang disabilitas tentang cara
penggunaan perangkat digital yang benar dan aman, sehingga perempuan penyandang disabilitas
diharapkan tidak lagi menjadi korban kejahatan digital. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan
untuk membekali perempuan penyandang disabilitas pemahaman dalam berkomunikasi di dunia
digital dan pemahaman mengenai UU ITE, memahami strategi mewaspadai kejahatan digital,
berita palsu atau hoax, serta membekali peserta agar dapat memberikan dan menyebarkan
informasi mengenai keamanan digital khususnya bagi rekan sejawat.

METODE

Kegiatan sosialisasi mengenai pentingnya keamanan digital bagi kaum perempuan penyandang
disabilitas merupakan solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang tengah dihadapi saat
ini dalam pemanfaatan teknologi digital. Diperlukan metode sosialisasi yang efektif dalam
pelaksanaannya mengingat setiap individu memiliki karakteristik pribadi dan jenis disabilitas
yang dimiliki oleh masing-masing anggota peserta berbeda sehingga perlu menjadi perhatian
dalam menyampaikan materi kegiatan. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan
memperhatikan protokol kesehatan dan prinsip inklusifitas dari masing-masing penyandang
disabilitas. Juru bahasa isyarat juga dihadirkan dalam penyampaian materi sosialisasi untuk
memastikan peserta dengan disabilitas tertentu dapat memahami dan mengikuti dengan baik
jalannya sosialisasi. Adapun kegiatan sosialisasi ini menerapkan beberapa metode sebagai
berikut:
1. Ceramah dan diskusi. Metode ceramah dan diskusi dilakukan dalam menyampaikan materi
sosialisasi pentingnya keamanan digital. Pelaksanaan metode ceramah ini bersifat satu arah
dari pelatih kepada peserta sosialisasi dan disajikan dalam bentuk powerpoint. Materi
dibawakan oleh beberapa ahli dibidangnya didampingi oleh juru bahasa untuk memfasilitasi
penyandang disabilitas tertentu. Selanjutnya, dibuka sesi diskusi dalam bentuk tanya jawab
untuk memberi peluang interaktif dan memberi kesempatan bagi para peserta untuk
menyampaikan opini maupun pengalaman mereka terkait materi yang disampaikan.

93
Shabrina Syntha Dewi et al, Sosialisasi Pentingnya Keamanan Data Digital Bagi Perempuan
Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar

2. Tutorial. Metode tutorial dilaksanakan dengan membentuk beberapa kelompok kecil.


Kegiatan sosialisasi dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan empat
orang. Kemudian, para peserta melanjutkan diskusi terkait materi pelatihan yang telah
disampaikan, sementara pemateri ikut mendampingi jalannya diskusi.
3. Demonstrasi. Metode demonstrasi ini dilakukan oleh pemateri dengan memberikan simulasi
cara penggunaan teknologi digital dengan meningkatkan keamanan digital dalam
menyebarkan informasi dan juga langkah-langkah dalam mengatasi ketika menjadi target
kejahatan digital. Hal ini diharapkan agar peserta pelatihan dapat lebih mudah memahami
materi dengan baik dan benar. Kami pun meminta para peserta untuk melakukan simulasi
dengan menggunakan perangkat digital masing-masing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kegiatan Pembuka

Kegiatan sosialisasi mengenai pentingnya keamanan digital bagi perempuan penyandang


disabilitas di kota Makassar ini diawali dengan sambutan oleh ketua tim Pengabdian Kepada
Masyarakat. Selanjutnya, sambutan oleh ketua perempuan penyandang disabilitas kota Makassar
sekaligus membuka acara secara resmi. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Plazgoz,
Makassar, pada tanggal 10 Maret 2023 dan dihadiri oleh 20 orang perempuan penyandang
disabilitas di kota Makassar.

GAMBAR 1. Kegiatan Pembuka Berupa Sambutan-Sambutan

2. Kegiatan Inti

Pemaparan materi sosialisasi merupakan kegiatan inti dari kegiatan ini. Materi dibawakan oleh
tiga pemateri yang memiliki keahlian spesifik masing-masing pada bidang keamanan digital.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip inklusifitas dan aksesibilitas
dari setiap peserta penyandang disabilitas, dengan mempertimbangkan mulai dari pemilihan
lokasi yang mudah diakses untuk semua peserta dengan ragam disabilitas hingga menghadirkan
juru bahasa isyarat guna membantu peserta tuna rungu dan tuna wicara dapat menyimak dan
memahami isi materi dengan baik. Adapun materi dari sosialisasi keamanan digital ini sebagai
berikut:
Materi 1, yaitu materi mengenai dasar-dasar perangkat digital untuk memperkenalkan ragam
perangkat digital dan cara penggunaannya. Materi 2, materi mengenai jenis-jenis kejahatan di
dunia digital dan langkah-langkah dalam meningkatkan keamanan dalam menggunakan
perangkat digital. Materi 3, yaitu materi mengenai pencegahan hoax atau berita palsu dan cara

94
Shabrina Syntha Dewi et al, Sosialisasi Pentingnya Keamanan Data Digital Bagi Perempuan
Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar

mengakses informasi yang terpercaya dari dunia maya. dan UU ITE. Materi ini fokus mengupas
perihal etika dalam berselancar di dunia maya. Termasuk untuk memaksimalkan dampak positif
dari internet dan menghindari dampak negatifnya. Materi 4, yaitu materi mengenai menjadi
penyuluh literasi keamanan digital yang baik. Sehingga, peserta yang mengikuti sesi ini bisa
memiliki kecakapan untuk menyampaikan kembali materi yang telah mereka peroleh kepada
orang-orang terdekatnya, termasuk perempuan penyandang disabilitas lainnya yang belum
berpartisipasi sebagai peserta pada kegiatan pengabdian ini.

GAMBAR 2. Pemaparan Materi Sosialisasi


Setelah pemaparan materi, selanjutnya adalah sesi diskusi dan tanya jawab. Besarnya antusias
para peserta sosialisasi dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh peserta
sosialisasi terhadap narasumber. Selain itu, banyak pula peserta yang menceritakan kejadian
kejahatan dalam dunia digital yang pernah dialami oleh peserta sosialisasi seperti penerimaan
informasi hoax yang merugikan masyarakat, penipuan online melalui aplikasi yang bertujuan
untuk mencuri informasi dan data pribadi serta penawaran-penawaran pinjaman online yang
sifatnya ilegal. Selanjutnya dilakukan praktik dalam rangka meningkatkan keamanan data digital
ketika bertransaksi secara digital, belanja online maupun menerima link ataupun tautan melalui
perangkat laptop maupun handphone bagi masing-masing peserta.

GAMBAR 3. Diskusi Dengan Peserta Sosialisasi

3. Kegiatan Penutup

Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan dengan tetap mengacu pada target luaran dan timeline waktu
yang telah ditetapkan. Koordinasi menjadi kunci utama keberhasilan perencanaan dan pelatihan,
baik koordinasi dengan sesama dosen anggota PKM maupun dengan ketua himpunan wanita
penyandang disabilitas selaku mitra. Secara umum, hasil pelaksanaan kegiatan sosialisasi
mengenai pentingnya keamanan digital bagi perempuan penyandang disabilitas di kota Makassar

95
Shabrina Syntha Dewi et al, Sosialisasi Pentingnya Keamanan Data Digital Bagi Perempuan
Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar

ini dapat dikatakan memuaskan dan berhasil sesuai rencana. Hal ini tercermin dari indikator
kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan, kedatangan peserta dalam setiap pertemuan,
dan dari hasil pengisian angket oleh peserta. Semua materi yang direncanakan tersampaikan tepat
waktu dan sesuai rencana. Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 20 peserta.
Berdasarkan hasil pengisian angket evaluasi, hasil dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah
berkembangnya pemahaman dan wawasan peserta terkait era digital yang terus berkembang dan
bagaimana mewaspadai kejahatan melalui perangkat digital yang banyak terjadi saat ini sehingga
dapat meningkatkan keamanan digital bagi para pengguna perangkat digital. Selain itu, peserta
memiliki pemahaman dan kemampuan dalam memilah informasi dari internet serta menangkal
dan menyikapi berita hoax. Sosialisasi ini mampu menumbuhkan minat dan keterampilan peserta
dalam mengkampanyekan penggunaan teknologi digital dalam meningkatkan produktifitas dan
kreatifitas kalangan perempuan penyandang disabilitas.

GAMBAR 4. Sesi Foto Bersama

KESIMPULAN

Secara umum, pelaksanaan kegiatan sosialisasi pentingnya keamanan digital bagi perempuan
penyandang disabilitas di kota Makassar ini dapat dikatakan memuaskan dan tercapai sesuai
rencana. Hal ini tercermin dari indikator kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan,
kehadiran peserta, dan dari hasil wawancara dengan peserta. Kegiatan sosialisasi ini juga mampu
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan motivasi para perempuan
penyandang disabilitas di Kota Makassar dalam hal pemanfaatan teknologi digital dan keamanan
digital dalam mewaspadai kejahatan digital. Sarannya, kegiatan serupa harus dilakukan secara
berkelanjutan mengikuti perkembangan teknologi digital. Bagi perempuan penyandang
disabilitas secara khusus diharapkan dapat menerapkan sosialisasi dan ilmu yang telah diperoleh
dan diteruskan kepada keluarga dan tetangga, dan teman sejawat dan masyarakat sekitar. Peran
dari pemerintah dan pihak terkait pun diharapkan lebih proaktif dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat agar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bijak dan aman.

DAFTAR PUSTAKA

Adiba, S., Febriyanto, Shellarasa, R., & Afidhan, S. (2019). Disabilitas Netra dalam Berliterasi
Informasi. Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol. 28 No. 1.

96
Shabrina Syntha Dewi et al, Sosialisasi Pentingnya Keamanan Data Digital Bagi Perempuan
Penyandang Disabilitas Di Kota Makassar

Anshori, A.N.A. 2023. Studi: Perempuan Disabilitas Alami Ketidaksetaraan Gender di Dunia
Nyata dan Digital. Liputan 6. Diambil dari https://www.liputan6.com/
Arie, P. S. 2017. Inklusi Penyandang Disabilitas Di Indonesia. Jurnal Refleksi Hukum, Vol. 1
Nomor 1, 2017, hlm. 1-4.
Canada Center. (2010). Media Awareness Network Roseau Education Medias. Digital Literacy
in Canada: From Inclusion to Transformation.
Gilster, P. (1997). Digital Literacy. Wiley Computer Pub.
Habibah, A.F. & Irwansyah. 2021. Era Masyarakat Informasi sebagai Dampak Media Baru.
Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238 Vol. 3 No.2 10 Juli 2021.
Imelda N, Andayani, Lies. 2011. Analisis Kegunaan Internet Bagi Ibu Rumah Tangga Dalam
Menghadapi Globalisasi Media. BIT 8: 1693 – 9166.
Irwansyah, Revilia, D. 2020. Literasi Media Sosial : Kesadaran Keamanan dan Privasi Dalam
Perspektif Generasi Milenial. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 24
No. 1.
Kalsum, dkk. 2022. Sosialisasi Pentingnya Keamanan Digital di Era Revolusi Industri 4.0 di
Desa Gajah Mati Bengkulu Tengah. Jurnal Dehasen Untuk Negeri, Vol. 1 No. 1 Januari
2022 page: 37–40.
Kusnawanti, A. & Oktarina, S. 2019. Pemanfaatan Media Informasi Di Era Digital Bagi
Kemandirian Ibu Rumah Tangga. : Journal of Extension and Development Volume 1
Nomor 1: 47-55 (2019).
Widinarsih, D. (2019). Penyandang disabilitas di indonesia: Perkembangan istilah dan definisi.
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial (Journal of Social Welfare), 20(2).
Ratyana, I. G. 2011. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informatika Dan Komunikasi
Dan Cara Antisipasinya. JPTK, UNDIKSHA, Vol. 8, No. 1, Januari 2011 : 17 - 28.

97

Anda mungkin juga menyukai