Kelompok 3 - Transgenik - Bioteknologi (D)
Kelompok 3 - Transgenik - Bioteknologi (D)
TRANSGENIK
FAKULTAS FARMASI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Makalah Bioteknologi Farmasi tentang "Transgenik" ini
dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka
tugas makalah ini tidak akan terwujud, untuk itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing mata kuliah Bioteknologi Farmasi yang mendukung terselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik yang konstruktif serta saran dari para
pembaca, untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Definisi .....................................................................................................5
2.1.1 Tanaman Transgenik .........................................................................5
2.1.2 Hewan Transgenik ............................................................................5
2.2 Metode Transgenik ...................................................................................5
2.2.1 Tahapan dan Metode Transformasi Genetik pada Tanaman ............5
2.2.2 Metode Transgenik Hewan ...............................................................8
2.3 Contoh Produk yang Dihasilkan .............................................................10
2.3.1 Contoh Tanaman Transgenik ..........................................................10
2.3.2 Contoh Hewan Transgenik .............................................................13
2.4 Keuntungan dan Kerugian Transgenik ...................................................14
2.4.1 Keuntungan .....................................................................................14
2.4.2 Kerugian ..........................................................................................14
2.5 Manfaat Transgenik ................................................................................15
BAB III: KESIMPULAN ....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa definisi transgenic?
2) Bagaimana metode transgenik?
3) Apa saja contoh produk transgenic yang dihasilkan?
4) Apa saja keuntungan dan kerugian dari transgenik?
5) Apa manfaat dari transgenik?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk:
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.1.1 Tanaman Transgenik
Transformasi genetik pada tanaman adalah mentransfer gen asing yang
diperoleh dari tanaman, virus, bakteri, hewan, atau manusia pada suatu spesies
tanaman tertentu. Atau bisa juga dikatakan suatu proses untuk mendapatkan
tanaman transgenik. Gen asing yang diperoleh dari mahluk hidup tertentu
tersebut direkayasa secara molekuler sehingga bisa disisipkan ke dalam genom
tanaman. Gen asing hasil rekayasa genetika yang disisipkan pada spesies
tanaman tertentu disebut transgen, sehingga tanaman yang tersisipi transgen
disebut tanaman transgenik. Dengan demikian,tanaman transgenik dapat
didifinisikan sebagai tanaman yang telah disisipi gen asing yang berasal dari
mahluk hidup lainnya, bisa sesama tanaman, hewan, ataupun bakteri. Tujuan
dari pembuatan tanaman transgenik adalah untuk mendapatkan tanaman unggul
yang lebih baik dari tanaman aslinya (Dwiyani et al., 2016)
5
A. Insersi transgen
Pada tahapan insersi transgen dibutuhkan suatu metode bagaimana transgen bisa
terinsersi ke sel tanaman.
6
c) Electroporation (Elektroforasi)
Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing
harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang
kehilangan dinding sel). Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan
voltasetinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga
DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan
DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses pengembalian
dinding sel tanaman. Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi
sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil
seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum
terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah
terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke
tanah dan sifat baru tanaman dapat diamati. Metode elektroforasi telah
diaplikasikan pada protoplas jagung dan berhasil mendapatkan tanaman
jagung transgenik tetapi tidak fertil.
7
C. ekspresi transgen yang terintegrasi pada genom.
a) Mikroinjeksi DNA
b) Elektroforesis
8
dikembangkan untuk kultur sel; namun demikian teknik ini dapat juga
diaplikasikan untuk telur dan sperma ikan. Teknik eletroforesis telah
digunakan dalam beberapa spesies ekonomis penting seperti channel
catfish, carp, dan salmon. Dalam beberapa kasus, tingkat kelangsungan
hidup dan transformasi yang diperoleh dengan elektroforesis tidak setinggi
dengan level yang diperoleh dengan teknik mikroinjeksi. Pertama-tama
sperma ikan mas dihidrasi dalam larutan hiperosmotik dan dilanjutkan
dengan rehidrasi dengan larutan hyposmotik yang mengandung DNA untuk
mengembalikan tekanan osmotic cairan seminal ke kondisi awal.
Elektroforesis dilakukan pada saat proses rehidrasi. Tingkat keberhasilan
transfer yang dianalisis menggunakan ikan umur 30 hari adalah sekitar 66%,
sedangkan teknik elektro-foresis yang biasa pada kondisi isotonic hanya
20%. Hasil ini menunjukkan bahwa elektroforesis selama rehidrasi dapat
meningkatkan penyerapan DNA yang juga berarti meningkatkan frekuensi
transfer gen. Meskipun teknik ini belum sempurna, hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa cara ini cukup efektif. Penelitian lebih lanjut masih
dibutuhkan untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang lebih baik dengan
metode ini.
Teknik ini digunakan sejak awal 1970-an. Vektor yang digunakan berupa
virus atau phage yang telah dimodifikasi terlebih dahulu sehingga tidak
dapat bereplikasi atau menyebabkan penyakit pada sel embrio target. Gen
yang diinginkan (interest gene) kemudian digabungkan dengan genom
virus, lalu virus tersebut digunakan untuk menginfeksi fase awal embrio.
Vektor virus akan bertindak sebagai ‘kendaraan’ untuk mentransfer
transgen ke dalam genom embrio.
9
d) Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik
10
Tomat Proses pelunakan tomat Gen khusus yang
diperlambat sehingga disebut antisenescens ditransfer ke
tomat dapat disimpan dalam tomat untuk
lebih lama dan tidak menghambat enzim poligalakturon
cepat busuk. ase (enzim yang mempercepat
kerusakan dinding sel tomat).
Selain menggunakan gen dari
bakteri E. coli, tomat transgenik
juga dibuat dengan memodifikasi
gen yang telah dimiliknya secara
alami.
Kedelai Mengandung asam Gen resisten herbisida dari
oleat tinggi dan tahan bakteri Agrobacterium galur CP4
terhadap herbisida glifo dimasukkan ke kedelai dan juga
sat. Dengan demikian, digunakan teknologi molekular
ketika disemprot untuk meningkatkan
dengan herbisida terseb pembentukan asam oleat.
ut, hanya gulma di
sekitar kedelai yang
akan mati.
Ubi jalar Tahan terhadap Gen dari selubung virus tertentu
penyakit tanaman yang ditransfer ke dalam ubi jalar dan
disebabkan virus. dibantu dengan
teknologi peredaman gen.
Kanola Menghasilkan minyak Gen FatB dari Umbellularia
kanola yang californica ditransfer ke dalam
mengandung asam tanaman kanola untuk
laurat tinggi sehingga meningkatkan kandungan asam
lebih menguntungkan laurat.
untuk kesehatan dan
secara ekonomi. Selain
itu, kanola transgenik
11
yang disisipi gen
penyandi vitamin
E juga telah ditemukan.
Pepaya Resisten terhadap virus Gen yang menyandikan selubung
tertentu, virus PRSV ditransfer ke dalam
contohnya Papaya tanaman pepaya.
ringspot virus (PRSV).
Melon Buah tidak cepat Gen baru dari bakteriofag T3
busuk. diambil untuk mengurangi
pembentukan
hormon etilen (hormon yang
berperan dalam pematangan buah)
di melon.
Bit gula Tahan terhadap Gen dari
herbisida glifosat dan g bakteri Agrobacterium galur CP4
lufosinat. dan cendawan Streptomyces
viridochromogenes ditransfer ke
dalam tanaman bit gula.
Prem Resisten terhadap Gen selubung virus cacar prem
(plum) infeksi virus cacar ditransfer ke tanaman prem.
prem (plum pox virus).
Gandum Resisten terhadap Gen penyandi enzim kitinase
penyakit hawar yang (pemecah dinding sel cendawan)
disebabkan cendawan dari jelai (barley) ditransfer ke
Fusarium. tanaman gandum.
12
2.3.2 Contoh Hewan Transgenik
Jenis Sifat yang telah Modifikasi
hewan dimodifikasi
Domba Menghasilkan susu Gen dari manusia yang disebut
yang mengandung factor VIII (merupakan protein
factor VIII yang dapat pembeku darah)
dimurnikan untuk
menolong penderita
hemofilia.
Salmon Mempercepat waktu Diberikan hormon pertumbuhan
agar ikan mencapai
ukuran tertentu dalam
waktu yang lebih cepat
dari biasanya
Sapi Menghasilkan susu Sapi ini dibuat dengan
dengan kandungan gizi menyisipkan gen lactoferin ke
yang sama seperti ASI dalam embrio sapi.
nyamuk untuk memastikan memberikan “self-limiting gene”
jantan keturunan yang
transgenik dihasilkan oleh nyamuk
ini akan mati dalam
waktu yang lebih
singkat dari biasanya
13
2.4 Keuntungan dan Kerugian Transgenik
2.4.1 Keuntungan
Teknologi GM (Genetically Modified) telah digunakan untuk menghasilkan
berbagai tanaman budidaya hingga saat ini. Ketika populasi global terus
berkembang, makanan tetap menjadi sumber daya yang menakutkan. Makanan
rekayasa genetika menawarkan manfaat yang signifikan dengan meningkatkan
hasil produksi, menurunkan biaya transportasi dan meningkatkan gizi isi.
Perkembangan, mengakibatkan diproduksi secara komersial varietas di negara-
negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, telah berpusat pada pemberian
resistensi terhadap serangga, hama atau virus dan memproduksi toleransi terhadap
herbisida tertentu. Sementara sifat-sifat ini memiliki keuntungan bagi petani, sudah
sulit bagi konsumen untuk melihat manfaat selain ini. Dalam kasus terbatas,
penurunan harga karena pengurangan biaya dan peningkatan kemudahan produksi.
Beberapa tanaman GM untuk malnutrisi diharapkan untuk diungkapkan untuk
budidaya dalam lima sampai sepuluh tahun mendatang.
2.4.2 Kerugian
Penggunaan tanaman transgenik menjadi masalah selama bertahun-tahun. Banyak
kekhawatiran telah dikemukakan dan ini terbagi menjadi dua kategori:
14
racun bakteri dalam serbuk sarinya, yang kemudian tersebar lebih dari 60 m
oleh angin. Dalam kisaran ini, serbuk sari jagung disimpan di tanaman lain
di dekat ladang jagung, di tempat yang bisa tertelan oleh organisme non-
target termasuk raja butterfly yang menyebabkan kematian mereka.
Namun, berikut ini adalah masalah potensial yang menjadi perhatian produksi
protein nabati.
a) Reaksi alergi terhadap glikan protein tanaman dan tanaman lain antigen.
b) Kontaminasi tanaman dan produk oleh mikotoksin, pestisida, herbisida dan
metabolit endogen.
c) Ketidakpastian regulasi, terutama untuk kebutuhan protein persetujuan
untuk penggunaan obat manusia.
15
Manfaat tanaman transgenik adalah meningkatkan kualitas tanaman
sehingga tanaman menjadi tahan hama & penyakit, tahan cekaman kekeringan,
tahan kadar garam tinggi, frost resistant, serta meningkatkan kualitas kandungan
nutrisi. Ada pula dalam bentuk GM Bacteria, yaitu Bacteria dapat memproduksi
human insulin ataupun human growth hormone, dsb. Dan juga, bacteria dapat
direkayasa genetikanya sehingga mampu mengurai cemaran dan sebagainya.
Terdapat juga Mikroorganisme Produk Rekayasa Genetik untuk Vaksin. Vaksin
dengan bioteknologi modern berdasarkan GMO (genetically modified organism)
sangat diperlukan dalam pengendalian penyakit hewan maupun manusia.
16
BAB III
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Jhansi Rani S, Usha R. Transgenic plants: Types, benefits, public concerns and
future. J. Pharm Res [Internet]. 2013;6(8):879–83. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jopr.2013.08.008
18