Tugas Projek P5 Kearifan Lokal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PROJEK P5 KEARIFAN

LOKAL KELAS 4 SEMESTER 2 TP.


2022/ 2023
 Jadwal Kegiatan : Sabtu, 18 Maret 2023 s.d

No. Hari/ Tanggal Nama Jadwal Keterangan


1. Sabtu, 18-03-2023 Persiapan 1 Diskusi/ Pengenalan Budaya Untuk membuat
Foklor (warisan budaya /adat istiadat yang menjadi
salah satu kekayaan indonesia) oleh guru dan
siswa.
1. Membuat kesimpulan apa itu Budaya?
2. Menuliskan contoh Budaya?
3. Perlukah Budaya Dilestarikan?
Tuliskan alasanmu?
4. Folklor adalah warisan dan kekayaan
budaya indonesia, mengapa demikian?
5. Menurut Kalian apa manfaat budaya /
folklor dalam kehidupan?
Bacakan Hasil diskusi didepan kelas !
2. Jum’at, 29-03-2023 Persiapan Antologi Setiap kelompok memilih budaya yang akan digali.
(kumpulan karya Misal tentang :
tulis) dan Survey 1. Sejarah
2. Tarian
3. Acara
4. Makanan Khas, dll.
Setelah memilih 1 budaya yang akan digali,
lakukan survey pada masyarakat tentang budaya
tersebut.
Dengan membuat tabel survey.
Contoh Tabel Survey :

NAMA : Kelompok 1

BUDAYA : Wayang

kulit DUSUN/DESA :

Karanganyar

Tanggapan Nama /
No. Pernyataan-pernyataan Keterangan
Setuju Sangat Setuju Tidak Setuju
1. Budaya wayang
perlu dilestarikan di
Dusun
Karanganhyar
2. Budaya wayang memiliki
banyak makna bagi masyarakat
3. Budaya wayang memiliki
manfaat bagi masyarakat
4.
dst
 Kalian dapat memberikan lembar survey pada 15-20 warga untuk mengisi tabel survey
dengan cara di fotocopy.
 Kemudian kalian dapat membuat kesimpulan dari setiap jawaban warga. Dan
menyimpulkan pengaruuh budaya lokal terhadap masyarakat.

Contoh kesimpulan :
Dari hasil survey, banyak warga yang menjawab sangat setuju, Dalam budaya lokal
wayang terkandung nilai moral, budaya lokal wayang juga memiliki pengaruh dalam
pembentukan karakter masyarakat. Pengaruh budaya lokal yang positif menjadi alasan
budaya lokal perlu dilestarikan.
 presentasikan hasilnya didepan kelas. (boleh pakai catatan, powerpoint, dll). “Bebas”.

3. Senin, 27-03-2023 Wawancara 1. menyusun daftar pertanyaan


wawancara tentang
“WAYANG”
2. membuaty janji dengan
narasumber (orang yang di anggap
tahu tentang budaya WAYANG)
misalnya DALANG dsb.
3. Siapkan alat perekam, alat tulis dsb,
untuk mendokumentasikan proses
wawancara.(rekaman, catatann, foto).
4. Buat laporan hasil wawancara
4. Selasa, 27-03-2023 Membuat Antologi 1. Menulis teks cerita/ Antologi
(kumpulan karya tentang WAYANG sesuai hasil
tulis pilihan) wawancara dilapangan.
2. Perhatikan teknik menulis teks
cerita. (bisa dari internet)
3. Gunakan kertas A4
5. Sabtu, 08-04-2023 Pertunjukan 1. Setiap kelompok mempertunjukan
budaya/ keatifan lokal dilapangan
(se kreatif mungkin)
Contoh budaya wayang :
 kelompok 1 mencari
gambar wayang di internet
 kemudian gambar digunting
dan dilem pada batang lidi
 gambar tersebut dimainkan
dengan cerita/ beberapa
dialog oleh dalang.
 Selesai.
6. Senin, 10-04-2023 Evaluasi dan Semua kelompok melakukan evaluasi
Refleksi dan refleksi bersama guru di kelas.
SISTEMATIKA LAPORAN PROJEK
1. Cover
2. Latar belakang
3. A. Hasil survey dan kesimpulan
( sertakan kertas survey yang dibagikan )
4. B. Laporan hasil wawancara
5. C. Antologi
6. Penutup
a. Pesan
b. Kesan
7. Lampiran (berisi foto dokumntasi dsb)
PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

KEARIFAN LOKAL …………………………….

KELAS 4 SEMESTER 2

KELOMPOK …….

1. …………….
2. …………….
3. …………….
4. …………….
5. …………….
6. …………….
7. …………….

PEMERINTAH KABUPATEN
CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI MADURA 02
LATAR BELAKANG

Dalam pendidikan sangat penting memberi ruang dan waktu kepada kami sebagai
siswa untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter sesuai profil pelajar
Pancasila. Dengan kegiatan ini kami memahami dan mengalami banyak kegiatan budaya
yang kami tidak ketahui sebelumnya. Sehingga kami mulai terbiasa menyukai, mempelajari
dan melestarikan budaya yang ada di masyarakat.

Dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini kami memilih kearifan
lokal................................untuk dijadikan bahan pembelajaran kami di sekolah.
A. HASIL SURVEY DAN KESIMPULAN

Dari hasil suvey ini, banyak warga yang menjawab sangat setuju. Dalam budaya lokal wayang
terkandung nilai moral, budaya lokal wayang juga memiliki pengaruh dalam pembentukan karakter
masyarakat. Pengaruh budaya lokal yang positif menjadi alasan budaya lokal perlu dilestarikan.
B. LAPORAN HASIL WAWANCARA

Topik Wawancara : ……………………..


Tanggal Wawancara : ………………………
Nama Narasumber : ………………………

Pertanyaan wawancara………..
Jawaban wawancara ……………
dan seterusnya.

Dari hasil wawancara, maka dapat kami simpulkan bahwa kearifan lokal …………………………
sangat unik dan perlu dilesatikan sebagai salah satu kekayaan budaya di indonesia.tepatnya di
daerah Jawa Tengah.
C. ANTOLOGI
Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta “Sraddha”yang artinya keyakinan. Tradisi Nyadran
merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya
waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi yang
memuat berbagai macam seni budaya. Nyadran dikenal juga dengan nama Ruwahan, karena
dilakukan pada bulan Ruwah. Tradisi Nyadran berdasarkan sejarahnya merupakan suatu
akulturasi budaya jawa dengan islam.
Menurut Yanu Endar Prasetyo, Nyadran atau Sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh
orang jawa yang dilakukan di bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau Ruwah (Kalender Jawa)
untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam
atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. Nyadran dimaksudkan sebagai
sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua
manusia pada akhirnya akan mengalami kematian, juga dijadikan sebagai sarana guna
melestrikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk dapat menjaga
keharmonisan bertetangga melalui kegiatan kembul bujono (makan bersama).
Tradisi Nyadran terdiri dari berbagai kegiatan, yakni

 Melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
Dalam Kegiatan ini masyarakat dan antar keluarga saling bekerjasama gotong-royong
untuk membersihkan makam leluhur.
 Kirab, merupakan arak-arakan peserta Nyadran menuju ketempat upacara adat
dilangsungkan.
 Ujub, menyampaikan Ujub atau maksud dari serangkaian upacara adat Nyadran oleh
Pemangku Adat.
 Doa, Pemangku Adat memimpin kegiatan doa bersama yang ditujukan kepada roh
leluhur yang sudah meninggal.
 Kembul Bujono dan Tasyukuran, setelah dilakukan doa bersama kemudian
dilanjutkan dengan makan bersama. Masyarakat menggelar Kembul Bujono atau
makan bersama dengan setiap keluarga yang mengikuti kenduri harus membawa
makanan sendiri. Makanan yang dibawa berupa makanan tradisional, seperti ayam
ingkung, sambal goreng ati, urap sayur dengan lauk rempah, prekedel, tempe dan
tahu bacem, dan lain sebagainya. Setelah masyarakat telah berkumpul dan
membawa kendurinya masing-masing, kemudian makanan yang dibawa diletakkan
didepan untuk didoakan oleh pemuka agama setempat untuk mendapatkan berkah
dan kemudian tukar menukar makanan yang tadi dibawa oleh masyarakat, untuk
mengakhiri acara kemudian masyarakat melakukan makan berasama dengan saling
bersendau gurau untuk saling mengakrabkan diri.

Tata cara pelaksanaan tradisi nyadran tidak hanya sekedar ziarah ke makam leluhur tetapi
juga terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi,
menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat di suatu lingkungan. Tradisi
Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga dibeberapa tempat
terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya. Dalam perjalanannya
terdapat pengembangan-pengembangan dalam prosesi Nyadran yakni dengan memasukkan
unsur-unsur budaya, salah satunya yakni dengan menampilkan bebagai kesenian khas
daerah
tersebut sebagai unsur pertunjukan. Nyadran termasuk sebagai salah satu tradisi menjelang
datangnya bulan Ramadan.
PENUTUP

a. Pesan
Dari kegiatan ini kami berharap semua masyarakat indonesia mencintai budaya lokal dan
mau melesatarikan budaya yang ada supaya tidak punah atau hilang. Dalam melesatarikan
budaya perlu ada pemahaman kepada anak-anak usia muda supaya mereka makin
mencintai dan melestarikan budaya daerahnya.

b. Kesan
Dari kegiatan ini kami memiliki banyak kesan bersama guru dan teman-teman kami,
baik saat belajar maupun saat wawancara dan praktek dilapangan. Semua ini akan
menjadikan kenangan yang bermanfaat bagi kami dimasa sekarang dan masa yang akan
datang.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai