Momentum Rajab Moment Penegakan Kembali Khilafah

Oleh : Radayu Irawan, S.Pt.

Rajab berasal dari bahasa arab yang artinya keagungan, kebesaran atau kemuliaan.
Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Terdapat dalam surat at
Taubah ayat 36, Allah SWT menetapkan empat bulan sebagai bulan mulia.
Keempatnya dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW: Sungguh waktu itu
telah diputar sebagaimana keadaannya saat Allah SWT menciptakan langit
dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat
bulan haram (suci). Tiga berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan
Muharram. Lalu Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadi dan
Sya’ban. (HR. Muslim)

Imam al-baihaqi menyatakan bahwa Allah menjadikan dosa yang dilakukan pada
bulan-bulan haram termasuk pada bulan rajab lebih besar dibandingkan bulan
lainnya begitu pula amal sholeh yang dilaksanakan akan mendapatkan pahala yang
juga sangat besar. (Al- Baihaqi, syuab al iman, III/370)

Atas izin Allah SWT. Sepanjang perjalanan kaum muslimin banyak sekali momentum
penting yang terjadi di Bulan Rajab diantaranya menjadi momen hijrah Rasul yang
pertama kali ke habasyah, isra mi'raj Rasulullah SAW, menjadi moment pertemuan
pertama antara Rasulullah dengan kaum Anshar yang kemudian menjadi cikal bakal
tegaknya negara Islam (khilafah) pertama di Madinah sejak saat itu hukum islam bisa
di terapkan secara sempurna dalam bingkai negara.

Adapula moment duka dan petaka bagi umat Islam yang terjadi pada bulan Rajab.
Tepatnya 28 Rajab 1342 H atau 3 Maret 1924 M, khilafah diruntuhkan oleh
Mustafa Kemal Ataturk dan menggantinya dengan Republik Turki. Telah
101 tahun (hijriyah) kaum muslimin hidup tanpa khilafah. Padahal
ketiadaan khilafah dan khalifah (pemimpin khilafah) hanya boleh
berlangsung selama tiga hari. Hal ini dibuktikan dari ijmak sahabat saat
mereka berkumpul di Saqifah Bani Saidah untuk memilih khalifah sebagai
pengganti Rasulullah SAW.
Nestapa Umat tanpa Khilafah

Pasca 101 tahun (Hijriyah) khilafah runtuh