Laporan Program Kewirausahaan
Laporan Program Kewirausahaan
1
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alllah SWT, setelah mempertimbangkan
masukan dari Komite Madrasah, Program Pengembangan Kewirausahaan Madrasah Tsanawiyah
GUUPI Tanah Towa Tahun Pelajaran 2021/2022 ditetapkan dan diberlakukan terhitung
mulai tanggal 12 Juli 2021.
Selanjutnya pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan Program Kewirausahaan ini akan dievaluasi
dan/atau ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan madrasah yang hasilnya
akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan, pengembangan dan penetapan Program
Kewirausahaan untuk tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : Malleleng
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmatnya ke
seluruh alam serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa diliputi
kebaikan, beserta keluarganya, sahabatnya juga para pengikutnya dan semoga kelak
mendapatkan syafaatnya dihari akhir.
Akhirnya marilah kita tunaikan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya dengan harapan
semoga amal kita diterima oleh Allah Swt. Sebagai amal yang sholeh, amin.
Kepala Madrasah
Suharni, S.Ag.,S.Pd.I
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Lembar Pengesahan ii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
D. Ruang Lingkup 2
A. Strategi Pelaksanaan 7
B. Target Pencapaian 8
BAB IV PENUTUP 10
Kesimpulan 10
Rekomendasi/Saran 10
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai
insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya,
pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai
suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan
cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan
kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini,
program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada
peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan
intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat
berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan
cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya.
Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan
demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang
paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok
1
kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6
(enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.
B. Dasar Hukum
1) Mengembangkan nilai nilai mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, kerja keras, jujur,
disiplin, inovatif dan bertanggung jawab
2) Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
3) Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama
dalam masyarakat
D. Ruang Lingkup
1) Ruang lingkup Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi dengan Mapel
Prakarya dan Kewirausahaan tahun 2021/2022 MTs GUPPI Tanah Towa
1. Identifikasi program pengembangan kewirausahaan
2. Menentukan prioritas program pengembangan kewirausahaan
3. Menyusun perencanaan program pengembangan kewirausahaan
4. Melaksanakan program pengembangan kewirausahaan
5. Monitoring program pengembangan kewirausahaan
6. Pelaporan program pengembangan kewirausahaan
2
BAB II
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada
peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan
intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat
berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan
cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya.
Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan
demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang
paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok
kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6
(enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada tahap
perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya
3
memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang
terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada
dengan menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang
akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai
kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan
pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Prakarya dapat dipahami sebagai pra-karya, yaitu sebuah proses sebelum terjadinya sebuah
karya, termasuk di dalamnya pembinaan apresiasi dan produksi karya. Prakarya melatih
keterampilan dan kecakapan hidup, yang dalam PKW ini dibagi menjadi 4 cabang/jalur, yaitu :
kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan, meliputi pengetahuan dan keterampilan membuat
serta memproduksi dengan beragam teknik dan material.
Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan akan menumbuhkan dan mendorong peserta didik
melakukan proses mengapresiasi, belajar dan berkarya, serta membekali peserta didik dengan
pengetahuan berwirausaha yang didasari dengan kreativitasnya melihat potensi dan peluang yang
khas yang ada di lingkungan daerah setempat.
Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan dapat memilih 2 (dua)
cabang/jalur saja yang sesuai dengan potensi lingkungan daerah setempat. Dua cabang atau jalur
tersebut diwajibkan untuk digunakan dalam satu tahun ajaran. Satuan pendidikan diperkenankan
pula untuk menerapkan 4 (empat) cabang/jalur, selama satuan pendidikan mampu menyediakan
4
jam tambahan. Keempat cabang dari mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan memiliki
karakteristik pembelajaran yang berbeda sehingga memengaruhi kebutuhan waktu (durasi)
pembelajaran/jam pertemuan dari setiap cabang.
Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ditingkat sekolah lanjutan atas didahului dengan
wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju teknologi terbarukan.
Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun teori yang ada melalui
studi perorangan, kelompok maupun projek agar memberi dampak kepada pendidikan karakter
yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun buatan
(artificial) ini akan memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran.
Adapun tujuan dari mapel Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut :
5
cabang kerajinan, melatih peserta didik untuk jeli melihat peluang pasar dan
berpikir kreatif dalam pengembangan teknik keterampilan dan mengolah material
lokal.
b. Rekayasa dan Kewirausahaan, Rekayasa diartikan sebagai usaha memecahkan
permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga
menemukan solusi melalui kerangka kerja yang efektif dan efisien. Kata
‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan
dan rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk
baru yang lebih berperan dan berkegunaan.
c. Budidaya dan Kewirausahaan, Budidaya berpangkal pada kultivasi (cultivation),
yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan
mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang
(menjadi banyak). Keterampilan melakukan budidaya dan menghayati proses
kultivasi memberikan bekal kepada peserta didik untuk mampu menjadi
wirausahawan di bidang budidaya yang sesuai dengan kondisi alam dan
lingkungan sekitarnya.
d. Pengolahan dan Kewirausahaan, Pengolahan artinya membuat, menciptakan
bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat digunakan untuk kegiatan
produksi dan bermanfaat secara luas. Keterampilan dan pengetahuan teknik
pengolahan serta kepekaan rasa yang dilatihkan pada pembelajaran cabang
pengolahan akan menjadi dasar dari peserta didik untuk mencari peluang
wirausaha dalam bidang pengolahan sesuai dengan potensi lingkungan sekitarnya
6
BAB III
A. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaa pengembangan kewirausahaan di MTs GUPPI Tanah Towa dilakukan melalui
tiga strategi yaitu:
Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan pada peserta didik dilakukan melalui langkah
langkah:
2. Membudayakan kewirausahaan
7
2) Menawarkan kegiatan pada peserta didik yang menguntungkan bagi peserta
program dan masyarakat pada umumnya.
3) Menawarkan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditiru oleh masyarakat. Di
samping itu membudayakan kewirausahaan harus secara intensif, komprehensif, dan
terpadu, yang pencapaiannya dilakukan melalui:
1) Skala prioritas sasaran.
2) Persiapan dan perencanaan yang baik, dengan memperhatikan efektivitas dari berbagai
kegiatan.
3) Kegiatan secara komprehensif dan terpadu, mencakup kegiatan pra pelatihan, pelatihan,
bimbingan dan konsultasi, studi banding, promosi dan temu usaha, serta peningkatan
akses pasar,
4) Penekanan pada kesesuaian kondisi dinamis masing-masing peserta atau kelompok
peserta program yang dibina,
5) Kegiatan peningkatan semangat, sikap dan perilaku kewirausahaan.
a. Sumberdaya yang tersedia di sekitar madrasah, sarana dan prasarana, serta anggaran perlu
dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk melaksanakan dan menunjang
pengembangan kewirausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Sumberdaya utama untuk membudayakan kewirausahaan pada para peserta didik melalui
upaya pengembangan diri sambil melaksanakan kegiatan usaha atau learning by doing.
B. Target Pencapaian
8
a. Adanya perubahan pola pikir peserta didik bahwa berwirausaha itu merupakan suatu
kegiatan yang mulia dan menguntungkan.
b. Melalui pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya da Kewirausahaan siswa mampu
memanfaatkan peluang dalam mengolah bahan bahan yang tidak berdaya guna menjadi
produk bernilai jual.
c. Mampu membaca peluang usaha, dengan menerapkan strtegi wirausaha yang baik
a. Melalu serangkaian pembelajaran dan latihan, peserta didik mampu menjadi pelaku
wirausaha walau masih dalam skala kecil
b. Memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar madrasah menjadi produk yang bernilai
dan berdaya jual
c. Bekerja sama dengan pelaku usaha di sekitar madrasah sebagai mitra baik dalam
penyediaan bahan baku atau pun dalam pemasaran produk.
9
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi/Saran
Perlu dukungan dan optimalisasi warga madrasah melalui kegiatan peningkatan keterampilan,
kemandirian dan penambahan jenis usaha, misalnya Koperasi Madrasah agar proses pemasaran
produk yang dibuat mudah untuk dipasarkan.
Perlu penambahan mata pelajaran lainnya yang terintegrasi dengan kewirausahaan, agar peserta
didik lebih terampil dan berjiwa wirausaha yang baik.
Menjalin kerja sama kemitraan dengan pengusaha pengusaha yang sudah matang dalam
berwirausaha
Kepala Madrasah,
Suharni, S.Ag.,S.Pd.I
10