Anda di halaman 1dari 3

Materi Bahasa Indonesia

Teks Puisi
Kelas 8

A. Pengertian Puisi
Puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu pikiran serta perasaan dari
penyair dan secara imajinatif.

Penyair merupakan sebutan kepada para pembuat puisi, syair, atau sajak. Beberapa penyair
yang terkenal di Indonesia yaitu Chairil Anwar, W.S. Rendra, Sapardi Djoko Damono, dan
masih banyak lagi.

B. Unsur-Unsur Puisi
Dalam puisi terdapat unsur-unsur yang membentuknya. Unsur Puisi terdiri dari struktur batin
dan struktur fisik.

1. Struktur Fisik Puisi


Struktur fisik puisi adalah unsur puisi yang bisa dilihat dan diamati secara langsung dengan
mata. Struktur ini terdiri dari diksi, citraan/imaji, majas, kata konkret, tipografi dan rima.
a. Diksi : pemilihan kata oleh seorang penyair untuk mendapatkan efek yang sesuai
dengan keinginannnya. Pemilihan diksi pada puisi sangat berpengaruh dengan makna
yang ingin disampaikan penyair.
b. Tipografi : dalah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, batas tepi kertas
kanan, kiri, atas, bawah, jenis huruf yang digunakan. Unsur ini berpengaruh pada
pemaknaan dari isi puisi itu sendiri.
c. Majas : pemakaian bahasa dengan cara melukiskan sesuatu dengan konotasi khusus
sehingga arti sebuah kata bisa mempunyai banyak makna.

d. Kata Konkret : susunan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret
seperti permata senja menggambarkan pantai, atau tempat yang sesuai dengan
datangnya senja.

e. Imaji atau Citraan : pemberi gambaran kepada para pendengar/pembaca agar


seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan atau mengalami hal-hal yang
terkandung dalam puisi. Citraan mempunyai 6 macam, diantaranya citraan
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, perabaan dan pergerakan.

f. Rima dan irama. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan
akhir baris puisi. Irama merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya
bunyi.
2. Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi adalah unsur pembangunan puisi berupa makna yang tidak terlihat
oleh mata. Contohnya adalah tema, nada, suasana, perasaan dan amanat/tujuan.
a. Tema/ Makna : unsur ini berupa makna yang tersirat yang ingin disampikan penulis
kepada pembaca/ pendengar.

b. Nada : sikap penyair terhadap audience-nya, yang berkaitan dengan makna dan rasa.
Dari nada yang terdengar, audience dapat menyimpulkan sikap penulis sedang
mendikte, menggurui, memandang rendah, atau sikap lainnya.

c. Amanat : pesan yang ingin disampaikan penulis pada para audience-nya.

d. Perasaan : sesuatu hal yang dilatari oleh latar belakang penyair, misalnya agama,
pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dsb.

C. Jenis-Jenis Puisi
1. Puisi Diafan
Puisi diafan mudah dipahami makna atau isi puisi yang dimaksudkan oleh penciptanya.
Sebab puisi diafan menggunakan kalimat sederhana yang mudah dipahami. Makna puisi
daifan bisa lebih jelas dan mudah dipahami karena biasanya menggunakan bahasa sehari-hari.
Jadi, tidak menggunakan kata kiasan.
2. Puisi Prismatis
Puisi prismatis kita akan lebih sulit memaknai makna atau isi puisi. Hal itu karena dalam
penulisan puisi prismatis sering menggunakan kata kiasan atau majas.

D. Majas

1. Majas Metafora

Majas metafora merupakan majas yang menggunakan perumpamaan terhadap dua hal yang
memiliki sifat sama, tapi dalam bentuk yang berbeda.
Majas metafora menggunakan kata-kata yang bukan arti sebenarnya atau arti kiasan.
Contoh:
- jago merah = api
- anak emas = anak kesayangan
2. Majas Simile

Majas perbandingan ini menyatakan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan kata-kata
pembanding: seperti, sama, sebagai, bagaikan, bak, laksana, dan umpama.
Contoh:
- Sikapnya dingin seperti es.
- Senyumnya laksana mentari yang hangatkan pagi.

3. Majas Repetisi

Majas ini berupa perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat untuk memberi
tekanan pada kata-kata yang dianggap penting.
Contoh:
- Aku manusia
Rindu rasa
- Untuk mencapai cita-citamu itu, satu hal yang harus kau ingat adalah belajar, belajar,
dan terus belajar.

Anda mungkin juga menyukai