Sejarah Gmim - Bahan Ajar Lintas Alam Hari Persatuan Remaja Gmim 2024
Sejarah Gmim - Bahan Ajar Lintas Alam Hari Persatuan Remaja Gmim 2024
SEJARAH GMIM
Gereja Masehi Injili di Minahasa
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) adalah persekutuan orang-orang Minahasa dan suku
lain serta ras lain, yang ada di tanah Minahasa dan di luar tanah Minahasa, yang percaya kepada
Yesus Kristus untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar Tuhan Allah dan menjadi berkat
bagi orang banyak di manapun dan kapanpun.
TEMA DGD
Allah Kehidupan, Tuntunlah Kami ke dalam Keadilan dan Perdamaian
VISI GMIM
“GMIM yang Kudus, Am dan Rasuli”
GMIM yang Am
Kata Am berarti umum, universal, berasal dari bahasa Latin: catholicam. Hal ini mau
mengatakan bahwa keberadaan gereja tidaklah dibatasi oleh ruang, tempat dan waktu.
Gereja itu adalah am, karena pekerjaan Yesus Kristus yang merupakan Kepalanya dan
bahwasannya Kristus adalah Juruselamat untuk dunia dan seluruh umat manusia. Gereja
dihadirkan Tuhan di tengah dunia ini tanpa dibatasi dengan waktu, tempat, suku, ras, strata
sosial, dsb. Dengan demikian keanggotaan GMIM tidak hanya dibatasi pada orang dari
suku-suku tertentu, tetapi terbuka bagi siapa saja. Dengan mengingat sifat gereja yang am
itu, maka GMIM pun menyadari bahwa perlu diadakan hubungan kerjasama dengan gereja-
gereja seazas dan gereja-gereja lain baik yang ada di tingkat lokal, regional, nasional dan
Internasional, demi mewujudkan keesaan gereja.
MISI
Untuk mewujudkan Visi GMIM: “GMIM yang Kudus. Am dan Rasuli, dirumuskan upaya-
upaya gereja dalam rumusan Misi sebagai berikut:
1. Mencapai tingkat karakter dan spiritualitas Kristiani warga gereja sesuai dengan
pola hidup Yesus Kristus dalam semua bidang kehidupan.
2. Memperluas jangkauan pelayanan misi GMIM sebagai Gereja yang injili.
3. Memperluas jangkauan pemberitaan Injil kepada segala makhluk (dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup dan teknologi informasi).
4. Memperluas kegiatan pelayanan diakonal untuk mencapai keadilan, perdamaian,
kesejahteraan dan keutuhan ciptaan
5. Memperluas pelayanan GMIM sebagai “Healthy Church”
6. Sinergitas dan kemitraan antara Gereja dengan Pemerintah, Masyarakat, Dunia
Usaha Perguruan Tinggi, dan Media (Pentahelix) Pemerintah, Akademi).
7. Mencapai efektifitas komunikasi dalam kerjasama gereja-gereja yang saling
mengakui dan menerima sebagai perwujudan gereja yang esa di seluruh dunia.
8. Mencapai GMIM yang mandiri dalam teologi, daya, dana dan manajerial.
9. Mencapai kapasitas kelembagaan GMIM dalam sistem presbiterial sinodal
sebagai Gereja global.
SASARAN