Anda di halaman 1dari 13

Lampiran 1.

Instrumen Penilaian
1. Sikap (observasi)

BUTIR SIKAP SPIRITUAL (KI 1) DAN SIKAP SOSIAL (KI 2) PESERTA DIDIK
SMP NEGERI 6 POLEWALI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Butir Sikap Spiritual


1 Menghargai ajaran agama yang dianut
2 Menghayati ajaran agama yang dianut

Butir Sikap Sosial


1 Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
(1) tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan; (2) tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber); (3) mengungkapkan
perasaan apa adanya; (4) menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berwenang; (5) membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya; (6) mengakui
kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
2 Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
(1) datang tepat waktu; (2) patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah; (3) mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti
kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar
3 Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
(1) melaksanakan tugas individu dengan baik; (2) menerima resiko dari tindakan yang dilakukan; (3) tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat; (4)
mengembalikan barang yang dipinjam; (5) mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan; (6) menepati janji; (7) tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan
karena tindakan dirinya sendiri; (8) melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
4 Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan dan keyakinan
(1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat; (2) menerima kesepakatanmeskipun berbeda dengan pendapatnya; (3) dapat menerima kekurangan orang lain (4) dapat
memaafkan kesalahan orang lain; (5) mampu dan mau bekerja sama dengan siapapun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan dan keyakinan (6) tidak
memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain (7) kesediaan untuk belajar dari (sifat terbuka) terhadap keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami
orang lain lebih baik (8) terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru.
5 Gotong Royong, yaitu berkerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong-menolong secara ihklas
(1) terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah (2) kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan (3) bersedia membantu orang lain tanpa mengharap
imbalan (4) aktif dalam kerja kelompok (5) memusatkan perhatian pada tujuan kelompok (6) tidak mendahulukan kepentingan pribadi (7) mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain
6 Santun, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat
dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.
(1) menghormati orang yang lebih tua; (2) tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur; (3) tidak meludah di sembarang tempat; (4) tidak menyela pembicaraan pada waktu
yang tidak tepat; (5) mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain; (6) bersikap 3S (salam, senyum, sapa); (7) meminta ijin ketika akan memasuki ruangan
orang lain atau menggunakan barang milik orang lain; (8) memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan
7 Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
(1) berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu; (2) mampu membuat keputusan dengan cepat; (3) tidak mudah putus asa; (4) tidak canggung dalam bertindak;
(5) berani presentasi di depan kelas; (6) berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
JURNAL PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK
SMP NEGERI 6 POLEWALI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kelas : Semester : Mata Pelajaran :

Butir Sikap
Hari/ Butir Tanda
Nama Peserta Didik Catatan Perilaku Sangat Kurang Tindak Lanjut
Tanggal Sikap Tangan
Baik Baik

Guru Mata Pelajaran

Nur Aisyah, S.Pd


NIP. –
2. Lampiran 2. Instrumen Penilaian Pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS

Soal Tes Uraian :


1. Apa pendapatmu tentang gambar-gambar di atas?
2. Tuliskan perbedaan antara Mobilitas Sosial Vertikal dan Mobilitas Sosial Horizontal
3. Identifikasikan contoh mobilitas sosial di bawah ini sesuai jenisnya dengan menceklis
4. Dari informasi yang telah di dapat pada soal sebelumnya buatlah contoh mobilitas social Mobilitas sosial vertikal ke atas ( social climbing )
5. Dari informasi yang telah di dapat pada soal sebelumnya buatlah contoh mobilitas social Mobilitas sosial vertikal ke bawah ( social sinking)
6. Dari informasi yang telah di dapat pada soal sebelumnya buatlah contoh mobilitas social Mobilitas sosial horizontal

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif jawaban Penyelesaian Skor
Gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kedudukan status sosial yang tinggi tidak selamanya akan mengalami
1 1
status yang selalu tinggi, adakalanya seseorang akan mengalami penurunan status atau sebaliknya.
Perbedaan mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal: Mobilitas vertikal adalah mobilitas yang menyebabkan perubahan kedudukan sosial, baik
2 naik ke kedudukan lebih tinggi atau turun ke kedudukan lebih rendah. Sedangkan mobilitas horizontal adalah mobilitas sosial yang tidak 1
menyebabkan perubahan kedudukan sosial.
a. Mobilitas sosial Vertikal ke atas
b. Mobilitas sosial Vertikal ke bawah
c. Mobilitas sosial Horizontal
3 5
d. Mobilitas Horizontal
e. Mobilitas sosial Vertikal ke atas

Bu Damaris Mendila adalah seorang guru di salah satu sekolah di Provinsi Papua. Sebagai guru IPS, Bu Damaris Mendila menjalankan tugas
dengan baik. Bukan hanya mengajar saja, Bu Damaris Mendila juga melaksanakan administrasi dengan penuh tanggung jawab. Berbagai
4 1
kegiatan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya dilaksanakan dengan baik. Karena berbagai prestasinya, Bu Damaris Mendila diangkat
menjadi kepala sekolah.
Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang memiliki usaha perkebunan teh di beberapa tempat di Jawa Barat. Pak Gayus
5 1
mengembangkan usaha dengan membuka usaha baru, yakni bisnis pertambangan. Namun, usaha pertambangan Pak Gayus tidak berhasil
berkembang. Bahkan usaha perkebunannya terus merugi hingga akhirnya mengalami kebangkrutan. Kini Pak Gayus memulai sebagai
pengusaha kecil, yakni menjadi agen penjualan teh.
Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di salah satu SMP di Jawa Timur yang sudah 8 tahun menjabat. Dinas pendidikan memindahkan Pak Zaenuri
6 1
ke sekolah lain dan tetap menjabat sebagai kepala sekolah.
Jumlah 10

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


Nilai = × 𝟏𝟎
𝟔

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian

Topik : Bentuk-benutk Mobilitas Sosial


Soal :
1. Apa pendapatmu tentang gambar-gambar di atas?
2. Tuliskan perbedaan antara Mobilitas Sosial Vertikal dan Mobilitas Sosial Horizontal
3. Identifikasikan contoh mobilitas sosial di bawah ini sesuai jenisnya dengan menceklis
4. Dari informasi yang telah di dapat pada soal sebelumnya buatlah contoh mobilitas social Mobilitas sosial vertikal ke atas ( social climbing )
5. Dari informasi yang telah di dapat pada soal sebelumnya buatlah contoh mobilitas social Mobilitas sosial vertikal ke bawah ( social sinking)
6. Dari informasi yang telah di dapat pada soal sebelumnya buatlah contoh mobilitas social Mobilitas sosial horizontal
Jawaban :
1. Gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kedudukan status sosial yang tinggi tidak selamanya akan mengalami status yang selalu tinggi,
adakalanya seseorang akan mengalami penurunan status atau sebaliknya.
2. Perbedaan mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal: Mobilitas vertikal adalah mobilitas yang menyebabkan perubahan kedudukan sosial, baik naik ke kedudukan lebih tinggi
atau turun ke kedudukan lebih rendah. Sedangkan mobilitas horizontal adalah mobilitas sosial yang tidak menyebabkan perubahan kedudukan sosial.
3.
a. Mobilitas sosial Vertikal ke atas
b. Mobilitas sosial Vertikal ke bawah
c. Mobilitas sosial Horizontal
d. Mobilitas Horizontal
e. Mobilitas sosial Vertikal ke atas
4. Bu Damaris Mendila adalah seorang guru di salah satu sekolah di Provinsi Papua. Sebagai guru IPS, Bu Damaris Mendila menjalankan tugas dengan baik. Bukan hanya mengajar
saja, Bu Damaris Mendila juga melaksanakan administrasi dengan penuh tanggung jawab. Berbagai kegiatan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya dilaksanakan dengan
baik. Karena berbagai prestasinya, Bu Damaris Mendila diangkat menjadi kepala sekolah.
5. Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang memiliki usaha perkebunan teh di beberapa tempat di Jawa Barat. Pak Gayus mengembangkan usaha dengan membuka
usaha baru, yakni bisnis pertambangan. Namun, usaha pertambangan Pak Gayus tidak berhasil berkembang. Bahkan usaha perkebunannya terus merugi hingga akhirnya
mengalami kebangkrutan. Kini Pak Gayus memulai sebagai pengusaha kecil, yakni menjadi agen penjualan teh.
6. Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di salah satu SMP di Jawa Timur yang sudah 8 tahun menjabat. Dinas pendidikan memindahkan Pak Zaenuri ke sekolah lain dan tetap
menjabat sebagai kepala sekolah.

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1. Gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kedudukan status sosial yang tinggi tidak selamanya akan mengalami status yang 1
selalu tinggi, adakalanya seseorang akan mengalami penurunan status atau sebaliknya.
2. Perbedaan mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal: Mobilitas vertikal adalah mobilitas yang menyebabkan perubahan kedudukan sosial, baik naik ke 1
kedudukan lebih tinggi atau turun ke kedudukan lebih rendah. Sedangkan mobilitas horizontal adalah mobilitas sosial yang tidak menyebabkan perubahan
kedudukan sosial.

3. a. Mobilitas sosial Vertikal ke atas 5


b. Mobilitas sosial Vertikal ke bawah
c. Mobilitas sosial Horizontal
d. Mobilitas Horizontal
e. Mobilitas sosial Vertikal ke atas

4. Bu Damaris Mendila adalah seorang guru di salah satu sekolah di Provinsi Papua. Sebagai guru IPS, Bu Damaris Mendila menjalankan tugas dengan baik. 1
Bukan hanya mengajar saja, Bu Damaris Mendila juga melaksanakan administrasi dengan penuh tanggung jawab. Berbagai kegiatan sekolah yang menjadi
tanggung jawabnya dilaksanakan dengan baik. Karena berbagai prestasinya, Bu Damaris Mendila diangkat menjadi kepala sekolah.

5. Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang memiliki usaha perkebunan teh di beberapa tempat di Jawa Barat. Pak Gayus mengembangkan usaha 1
dengan membuka usaha baru, yakni bisnis pertambangan. Namun, usaha pertambangan Pak Gayus tidak berhasil berkembang. Bahkan usaha perkebunannya
terus merugi hingga akhirnya mengalami kebangkrutan. Kini Pak Gayus memulai sebagai pengusaha kecil, yakni menjadi agen penjualan teh.

6. Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di salah satu SMP di Jawa Timur yang sudah 8 tahun menjabat. Dinas pendidikan memindahkan Pak Zaenuri ke sekolah 1
lain dan tetap menjabat sebagai kepala sekolah.
Skor maksimal 10
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

KELAS : .……………..
Pernyataan
Ketepatan penggunaan
Pengungkapan gagasan yang orisinil Kebenaran Konsep Dan lain sebaginya
No Nama Peserta Didik istilah

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1
2
3
...

Penilaian Keterampilan - Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Pernyataan
Ketepatan penggunaan Jumlah
Nama Peserta Didik Pengungkapan gagasan yang orisinil Kebenaran konsep
istilah
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
3. Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


BENTUK-BENTUK MOBILITAS SOSIAL

Konteks
Apa perbedaan masing-masing bentuk moblitas sosial?

Petunjuk Kegiatan
Ikutilah kegiatan-kegiatan berikut secara berurutan!

Kegiatan Belajar 1
1. Amatilah gambar-gambar berikut ini!

Apa pendapatmu tentang gambar-gambar di atas?


2. Bacalah kasus-kasus di bawah ini!

3. Secara berkelompok, diskusikanlah hal-hal berikut ini.


 Tuliskan perbedaan antara Mobilitas Sosial Vertikal dan Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas Sosial Horizontal

4. Identifikasikan contoh mobilitas sosial di bawah ini sesuai jenisnya dengan menceklis
Jenis Mobilitas Sosial
Contoh Mobilitas Sosial Vertikal Vertikal Horizontal
Ke Atas Ke Bawah
Bu Damaris Mendila adalah seorang
guru di salah satu sekolah di Provinsi
Papua. Sebagai guru IPS, Bu Damaris
Mendila menjalankan tugas dengan baik.
Bukan hanya mengajar saja, Bu Damaris
Mendila juga melaksanakan administrasi
dengan penuh tanggung jawab. Berbagai
kegiatan sekolah yang menjadi tanggung
jawabnya dilaksanakan dengan baik.
Karena berbagai prestasinya, Bu
Damaris Mendila diangkat menjadi
kepala sekolah.
Pak Gayus adalah seorang anak
pengusaha yang memiliki usaha
perkebunan teh di beberapa tempat di
Jawa Barat. Pak Gayus
mengembangkan usaha dengan
membuka usaha baru, yakni bisnis
pertambangan. Namun, usaha
pertambangan Pak Gayus tidak berhasil
berkembang. Bahkan usaha
perkebunannya terus merugi hingga
akhirnya mengalami kebangkrutan. Kini
Pak Gayus memulai sebagai pengusaha
kecil, yakni menjadi agen penjualan teh.
Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di
salah satu SMP di Jawa Timur yang
sudah 8 tahun menjabat. Dinas
pendidikan memindahkan Pak Zaenuri
ke sekolah lain dan tetap menjabat
sebagai kepala sekolah.
Siswa SMA tahun pertama tidak naik
kelas dan memutuskan untuk mengulang
tahun pertamanya di SMA lain dengan
cara pindah sekolah

Wali kota Bandung mendapatkan


penghargaan sebagai pemimpin terbaik
sehingga pada pemilihan kepala daerah
di periode selanjutnya, ia dipercaya
untuk menjadi gubernur.

Karena terjebak perjudian seorang


pengusaha harus kehilangan harta dan
martabatnya sebagai orang terpandang.

5. Dari informasi yang telah di dapat pada soal sebelumnya buatlah contoh mobilitas social Mobilitas
sosial vertikal ke atas ( social climbing )
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
6. Mobilitas sosial vertikal ke bawah ( social sinking)
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
7. Mobilitas sosial horizontal
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai