Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PELATIHAN BERBASIS MASSIVE ONLINE OPEN COURSES (MOOC)


PINTAR KEMENAG
PELATIHAN METODOLOGI PEMBELAJARAN ANGKATAN I

Banjar, 21 s.d 30 Agustus 2023


(Diselenggarakan Oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan
dan Keagamaan Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan
Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia)

Oleh :
Nama Guru : Laela Nurjamilah Nurtaniati, S.Pd.
NIP : 19820627 200912 2 005

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA BANJAR
Jl. Dipati Ukur No. 26 Parunglesang
Kota Banjar
2023
HALAMAN PENGESAHAN

PELATIHAN BERBASIS MASSIVE ONLINE OPEN COURSES (MOOC)


PINTAR KEMENAG
PELATIHAN METODOLOGI PEMBELAJARAN ANGKATAN I

Disusun Oleh :

Laela Nurjamilah Nurtaniati, S.Pd


NIP. 19820627 200912 2 005

Telah diperiksa dan disetujui oleh


Kepala MAN Kota Banjar
Pada Tanggal : 15 September 2023

Drs. ZAENAL MUTAQIN, M.Pd.I


NIP. 19650511 199203 1 003
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat taufiq dan hidayah-Nya kami
bisa menyelesaikan laporan pelaksanaan Pelatihan Berbasis Massive Online Open Courses
(MOOC) Pintar Kemenag Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan I. Shalawat
dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pendidik
terbaik dunia yang membawa manusia penuh dengan ilmu pengetahuan.
Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Kepala Madrasah
yang menandakan kami telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Berbasis Massive Online
Open Courses (MOOC) Pintar Kemenag Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan
I yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian
Agama Republik Indonesia dari tanggal 21 s.d 30 Agustus 2023 yang meliputi 32 jam mata
diklat.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, tapi paling tidak dapat
memenuhi prasyarat bahwa kami telah melaksanakan tugas. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Banjar, 13 September 2023


Penyusun

Laela Nurjamilah N., S.Pd


LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN BERBASIS MASSIVE ONLINE OPEN
COURSES (MOOC) PINTAR KEMENAG
PELATIHAN METODOLOGI PEMBELAJARAN ANGKATAN I

A. Nama Diklat
Pelatihan Metodologi Pembelajaran

B. Waktu
Waktu Pelaksanaan yaitu tanggal 21 s.d 30 Agustus 2023.

C. Tempat
Tempat Pelaksanaan yaitu di Madrasah Aliyah Negeri Kota Banjar.

D. Tujuan Pelaksanaan
Tujuan diselenggarakan Pelatihan Metodologi Pembelajaran adalah adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap mental peserta sehingga
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan standar kompetensi yang
dipersyaratkan yaitu mampu membuat perencanaan pembelajaran dan mempraktikan
metode dan model pembelajaran..

E. Lama Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan selama 10 hari yaitu tanggal 21 s.d 30 Agustus 2023.

F. Penyelenggara Diklat
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan
Penelitian dan Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama
Republik Indonesia.

G. Sertifikat Pelatihan
H. Mata Diklat
1. Pendahuluan
Selamat Datang di Pintar

Pemateri : K. H. Yaqut Cholil Qoumas

2. Kelompok Dasar
a. Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional
Pemateri : Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M. Ag

Materi pokok dalam Moderasi beragama:

1. Moderasi Beragama dalam RPJMN 2020- 2024


2. Renstra Kementerian Agama
3. Program Moderasi Beragama pada Kementerian Agama
4. Peta Jalan moderasi beragama
b. Nilai – Nilai Dasar Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Agama
Pemateri : Dr. Muharam Marzuki, M.A

Nilai Dasar SDM:

1. Revolusi Mental:
a. Integritas
b. Etos kerja
c. Gotong royong.
2. Wawasan kebangsaan
3. Konsep Ikhlas Beramal
4. Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama
5. Kode Etik Pegawai Kementerian Agama
c. Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM Kementerian Agama
Pemateri : Dr. Mastuki, M.Ag

Materi pokok:

1. Urgensi pelatihan dalam pengembangan kompetensi


2. Diversifikasi/jenis-jenis penyelenggaraan pelatihan
3. Penjaminan dan peningkatan mutu Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan
3. Kelompok Inti
a. Konsep Metodologi Pembelajaran
Pemateri : Yayan Mulyana, S.Pd.I, M.Pd
Resume Materi :
Metodologi pembelajaran merupakan cara cara dalam melakukan aktivitas antara
pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar. Pendidik
perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran agar dapat menyampaikan
materi dan dimengerti dengan baik oleh peserta didik.
Perbedaan : strategi, pendekatan, metode, model dan teknik pembelajaran
Pengertian strategi secara umum bisa diartikan sebagai upaya individu atau
kelompok untuk membuat skema guna mencapai target sasaran yang hendak
dituju.
Strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar. Dalam hal ini, tidak semua orang dapat belajar
dengan mudah dan cepat.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah pandangan atau sudut
pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses
pembelajaran dalam menerapkan perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar-mengajar.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang
memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-
langkah konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu
tujuan tertentu seperti perubahan positif pada peserta didik.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode.
b. Model – Model Pembelajaran
Pemateri : Saeful Nurdin, M.Pd
Resume Materi :
Pengertian Model Pembelajaran
• Arends (1997:7) model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran
tertentu termasuk tujuan, sintak, lingkungan, dan system pengelolaannya.
• Syaiful Sagala (2005: 175) sebagaimana dikutip oleh Indrawati dan Wanwan
Setiawan (2009: 27), mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar
• Meyer, W.J., (1985: 2) dalam trianto (2011:141). Model dapat dimaknai sebagai suatu
objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu, sesuatu yang
nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif
• Model pembelajaran adalah sebuah prosedur untuk membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran dengan langkah-langkah yang terstruktur dan sistematis.
Karakteristik Model Pembelajaran
• Trianto (2010:142 ) menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai
makna lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Model pengajaran
memiliki empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi, metode atau prosedur
yaitu:
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh pencipta atau pengembangnya
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (Tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai)
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai
• Rangke L Tobing, dkk sebagimana dikutip oleh Indrawati dan Wanwan Setiawan
(2009: 27) mengidentifikasi lima karakteristik model pembelajaran yang baik, yang
meliputi berukut ini:
1) Prosedur ilmiah Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur yang
sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki sintaks yang
merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru-peserta
didik.
2) Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan suatu model pembelajaran
menyebutkan hasil-hasil belajar secara rinci mengenai penampilan peserta didik.
3) Spesefikasi lingkungan belajar suatu model pembelajaran menyebutkan secara
tegas kondisi lingkungan di mana respon peserta didik diobservasi.
4) Kriteria penampilan suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria penerimaan
penampilan yang diharapkan dari para peserta didik. Model pembelajaran
merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik yang dapat
didemonstrasikannya setelah langkah-langkah mengajar tertentu.
5) Cara-cara pelaksanaannya. Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme
yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan lingkungan.
Macam – Macam Model Pembelajaran
a) Problem Based Learning
model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui
berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, dikaitkan dengan
pengetahuan yang telah atau akan dipelajari. permasalahan dalam PBL menuntut
penjelasan atas sebuah fenomena. fokusnya adalah bagaimana peserta didik
mengidentifikasi isu pembelajaran sendiri untuk memecahkan masalah, dan
materi maupun konsep yang relevan ditemukan oleh peserta didik sendiri
Langkah – langkah kegiatan pembelajaran:
a. orientasi masalah; tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati
masalah yang menjadi objek pembelajaran
b. mengorganisasikan kegiatan pembelajaran; pengorganisasian pembelajaran
merupakan salah satu kegiatan dimana peserta didik menyampaikan berbagai
pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah yang dikaji
c. membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; pada tahap ini peserta didik
melakukan percobaan untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau
menyelesaikan masalah yang dikaji
d. mengembangkan dan menyajikan hasil karya; peserta didik mengasosiasi data
yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai
sumber
e. analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah; setelah peserta didik dapat
menjawab terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi
b) Project Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada
permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik untuk memahami
pembelajaran melalui investigasi, kolaborasi dan eksperimen dalam membuat
suatu proyek, serta mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
Langkah – langkah kegiatan pembelajaran:
a. meyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. tahap ini sebagi langkah awal
agar peserta didik mengamati lebih dalam terhdap pertanyaan yang muncul
dari fenomena yang ada.
b. mendesain perencanaan proyek. sebagai langkah nyata menjawab pertannyaan
yang ada, disusun suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan
c. menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. penjadwalan
sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia
dan sesuai dengan target
d. memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. guru melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. peserta didik mengevaluasi
proyek yang sedang dikerjakan
e. menguji hasil. fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan
berbagai data lain dari berbagai sumber
f. mengevaluasi kegiatan/pengelaman. tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi
kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran
yang sama atau mata pelajaran lainnya.
c) Model Discovery Learning
Model ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari tahu
tentang suatu permasalahan dan menemukan solusinya berdsarkan kepda hasil
pengeolahan informasi yang dicari dan dikumpulkannya sendiri, sehingga peserta
didik memiliki pengetahuan baru yang dapat digunakannya dalam memecahkan
persoalan yang relevan.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran DL sebagai berikut
a. Stimulation (memberi Stimulus); Guru memberikan stimulan, untuk diamati
peserta didik agar mendapat pengalaman belajar, dan mengamati pengetahuan
konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat
gambar.
b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah); pada kegiatan ini peserta didik
diberikan pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan merumuskan
masalah.
c. Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan
data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan
masalah yang dihadapi.
d. Data Prcessing (mengolah data); peserta didik mencoba dan mengeksplorasi
kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan
nyata, sehingga kegiatan ini juga akan melatih keterampilan berfikir logis dan
aplikatif
e. Verification (memverifikasi); peserta didik mengecek kebenaran atau
keabsahan hasil pengeolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari
sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikanya
sehingga menjadi suatu kesimpulan
d) Inquiry Learning
Pembelajaran ikuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga peserta didik dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran IL sebagai berikut
peran guru selain sebagai pengaruh, guru menjadi sumber informasi data yang
diperlukan. berikut ini adalah sintaknya:
a. mengamati berbagai fenomena alam yang akan memberikan pengalaman
belajar kepada peserta didik dimana mengamati berbagai fakta dan penomena.
b. mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihdapi untuk melatih peserta
didik mengekspolorasi fenomena melalui berbagai sumber
c. mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat melatih peserta didik
dalam negasosiasi atau melakukan penalaran terhdap kemungkinan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan
d. mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang
diajukan, sehingga peserta didik dapat memprediksi dugaan yang paling tepat
sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan
e. merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau
dianalisis, sehingga pesrta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan
hasil temuannya.
c. Pemetaan Model Pembelajaran berdasarkan Tujuan Pembelajaran
Pemateri : Dr. H. Muhammad Fauzan, M.Pd
Resume Materi :
Materi pokok yang akan diajarkan:
1. Pemilihan Model Pembelajaran berdasarkan CP dan ATP
2. Implementasi Pemilihan Model Pembelajaran berdasarkan CP dan ATP
Langkah-langkah Analisis Keterkaitan CP dan TP
d. Perencanaan Pembelajaran (Lesson Plan)
Pemateri : Dr. Hj. Emma Himayaturohmah, M.Ag
Resume Materi :
Lesson Plan atau yang dalam bahasa kita lazim disebut sebagai RPP (rencana
pelaksanaan pembelajaran) adalah perencanaan yang dilakukan seorang guru
sebelum melakukan proses belajar mengajar dalam kelas,
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir
secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan
perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya
pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber
belajar yang ada.
Manfaat Penyusunan Proses Pembelajaran
• Melalui proses perencanaan yang matang dan akurat, kita akan mampu
memprediksi, seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai. Sebab,
perencanaan disusun untuk memperoleh keberhasilan, dengan demikian,
kemungkinan-kemungkinan kegagalan dapat diantisipasi oleh setiap guru,
sehingga, hasilnya pun akan lebih bagus dan optimal. Dengan perencanaan
pebelajaran yang matang, seorang pendidik akan paham, tujuan apa yang harus
dicapai oleh siswa, serta strategi apa yang pantas dilakukan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai
• Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Seorang perencana yang baik, akan
dapat memprediksi, kesulitan apa yang akan dihadapi oleh siswa dalam
mempelajari materi pelajaran tertentu. Dengan perencanaan yang matang, guru
akan dengan mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul,
mengingat bahwa proses pembelajaran adalah proses yang kompleks dan
situasional di mana berbagai kemungkinan bisa terjadi.
• Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dewasa ini,
banyak sekali sumber-sumber belajar yang mengandung berbagai informasi.
Melalui perencanaan, guru dapat menentukan sumber-sumber mana saja yang
dianggap tepat, untuk mempelajari suatu bahan pelajaran tertentu. Sehingga,
siswa tidak akan kesulitan dalam memilih, dan menentukan, mana sumber
belajar yang cocok dengan tujuan pembelajaran.
• Perencanaan, akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara
sistematis, terarah, dan terorganisir. Dengan demikian, guru dapat
menggunakan waktu seefektif mungkin, untuk keberhasilan proses
pembelajaran
Komponen Perencanaan Pembelajaran
• Dalam Kurikulum 2013, komponen Perencanaan Pembelajaran, tercantum
pada Permendikbud No 22 tahun 2016 pada halaman 6 dan 7 adalah: Identitas
sekolah, identitas mata pelajaran, Kelas, Semester, materi pokok, alokasi
waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator, materi pelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
• Tahun 2020 ketika Pandemi terjadi, terjadi perubahan terkait penyesuain
kurikulum dengan pola pembelajaran di Indonesia, yang menggunakan media
dalam jaringan (daring), sehingga, lesson plan bisa dibuat guru dengan sangat
sederhana, yaitu cukup memuat: Tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan penilaian pembelajaran.
• Pada Kurikulum Merdeka, dokumen perencanaan pembelajaran di Madrasah,
dapat berupa RPP dan berupa Modul Ajar. Guru dapat memilih salah satunya.
Jika menggunakan RPP, maka komponen minimum pada RPP adalah: Tujuan
pembelajaran, langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran dan asesmen
pembelajaran.
Pada Kurikulum 2013, ketika Menyusun rencana pembelajaran, Sobat Pelatihan
pasti sudah faham, bahwa pendekatan saintifik menjadi hal yang penting
dilakukan. Bapak dan Ibu juga sudah biasa menggunakan 3 model pembelajaran
pada kurikulum 2013, yaitu Discovery Learning, Problem Based Learning dan
Proyek Based Learning.
Pada Kurikulum Merdeka, pendekatan dan model pembelajaran yang biasa
digunakan sebelumnya, bisa tetap digunakan. Pada perencanaan pembelajaran di
kurikulum merdeka, pastikan mempertimbangkan pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah Pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan
dengan keadaan peserta didik, dengan tetap memberikan hak pendidikan yang
sama untuk semua peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan setiap
individu.
Modul ajar bisa disusun berdasarkan modul yang sudah ada. Silahkan
memodifikasi atau dijadikan sebagai contoh sekaligus inspirasi dalam membuat
rencana pembelajaran.
Perencanaan Pembelajaran, baik dalam bentuk RPP maupun Modul, disesuaikan
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta mengacu pada visi, misi dan
tujuan madrasah.
e. Pengembangan Strategi Pembelajaran
Pemateri : Niar Yuniarti, S.P, M.Pd
Resume Materi :
Konsep pengembangan pembelajaran adalah cara atau usaha untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran, baik secara materi,maupun metode pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran sebagai teknologi artinya suatu pembelajaran yang
lebih terdorong dengan menggunakan teknik- teknik, metode, dan pendekatan
yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori yang konstruktif
terhadap solusi dan problem pembelajaran.
5 “Prinsip Pembelajaran” pada Kurikulum yang Terdiversifikasi
1. Mempertimbangkan tahapan dan capaian peserta didik.
2. Membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik.
4. Menerapkan pembelajaran yang relevan.
5. Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
6 langkah yang dapat dilakukan guru untuk merancang strategi pembelajaran
kreatif meliputi:
1) Lakukanlah identifikasi terhadap karakteristik peserta didik
2) Menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai
3) Mengoptimalisasikan penggunaan alat, dan melakukan modifikasi terhadap
alat bantu ajar
4) Memanfaatkan alat bantu ajar yang tersedia untuk proses pembelajaran di
kelas.
5) Melakukan pemastian terhadap materi materi pelajaran yang disampaikan
6) Melakukan proses evaluasi yang bertujuan untuk memeriksa terkait
ketercapaian pembelajaran secara efektif.
Implementasi dalam proses pembelajaran adalah proses yang diatur dengan
tahapan- tahapan tertentu, agar mencapai hasil yang diharapkan.
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup dengan melibatkan siswa secara aktif, menarik minat siswa,
membangkitkan motivasi siswa, memberikan pelayanan individu siswa,
menyiapkan dan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran.

I. Tindak Lanjut
Setelah mengikuti Pelatihan Berbasis Massive Online Open Courses (MOOC)
Pintar Kemenag Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan I ini kami akan
menindak lanjuti dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman
diantaranya adalah dengan :
1. Menyampaikan/menginformasikan kepada guru-guru di MAN Kota Banjar dan
KKM MA Kota Banjar.
2. Mencoba menerapkan hasil diklat dalam proses belajar mengajar di kelas.

J. Dampak Pelatihan
Dampak yang di rasakan dari pelaksanaan “Pelatihan Berbasis Massive Online
Open Courses (MOOC) Pintar Kemenag Pelatihan Metodologi Pembelajaran
Angkatan I” yaitu:
1. Bagi Peserta Didik
Peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif.
2. Bagi Guru
Guru dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya sehingga mampu
melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang.
3. Bagi Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada
peserta didik.
4. Bagi Orang Tua/Masyarakat
Orang tua/masyarakat memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapatkan
layanan pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif.
5. Bagi Pemerintah
Memberikan jaminan kepada masyarakat tentang layanan pendidikan yang berkualitas
dan profesional.

K. Penutup
Demikian laporan ini kami buat dengan harapan kegiatan yang diikuti dapat
bermanfaat khususnya bagi diri sendiri umumnya bagi guru-guru yang berada di
lingkungan madrasah. Selain itu laporan ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk
peningkatan kualitas profesionalisme guru.

Anda mungkin juga menyukai