Anda di halaman 1dari 24

Apakah yang dimaksud dengan imunisasi?

Imunisasi adalah cara yang sederhana, aman, dan efektif


untuk melindungi Anda dari penyakit berbahaya, sebelum
Anda bersentuhan/terinfeksi dengan penyakit tersebut.

Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan


kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit
sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Imunisasi memberi kami kekebalan


terhadap banyak penyakit

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


1 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Bagaimana cara kerja vaksin?
Vaksin mengurangi risiko terkena penyakit dengan bekerja
merangsang pertahanan alami tubuh Anda untuk
membangun perlindungan. Ketika Anda mendapatkan
vaksin, sistem kekebalan Anda merespons dengan cara:

1 2
Mengenali kuman Menghasilkan antibodi.
yang menyerang, Antibodi adalah protein
seperti virus atau yang diproduksi secara
bakteri. alami oleh sistem
kekebalan tubuh untuk
melawan penyakit.

Tingkat penyakit dan cara


melawannya. Jika Anda
kemudian terpapar kuman di
masa depan, sistem kekebalan
Anda dapat dengan cepat
menghancurkannya sebelum
Anda menjadi tidak sehat.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
2
Oleh karena itu:
Vaksin merupakan cara yang aman dan cerdas untuk
menghasilkan respons kekebalan dalam tubuh, tanpa
menyebabkan penyakit.
Sistem kekebalan
kita dirancang
untuk mengingat.
Setelah terpapar
satu atau lebih dosis
vaksin, kita biasanya tetap
terlindungi dari penyakit
selama bertahun-tahun,
puluhan tahun, atau
bahkan seumur hidup.
Inilah yang membuat
vaksin sangat efektif.

Daripada
mengobati
penyakit setelah
itu terjadi,
memberikan
vaksin adalah
upaya mencegah
kita dari sakit.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


3 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Kapan seharusnya saya di imunisasi (atau saya
membawa anak saya untuk diimunisasi)?
Imunisasi melindungi kita sepanjang hidup dan pada usia
yang berbeda, dari lahir hingga masa kanak-kanak, remaja
hingga orang tua.

Pada saat imunisasi akan diberi kartu imunisasi/buku


imunisasi yang memberi tahu Anda vaksin apa yang telah
Anda atau anak Anda dapatkan dan kapan jadwal imunisasi
berikutnya atau kapan harus melakukan imunisasi lanjutan.

Penting untuk memastikan bahwa semua imunisasi diberikan


sesuai jadwal imunisasi terkini.

Jika kita menunda imunisasi, kita berisiko sakit parah. Jika


kita menunggu sampai kita berpikir kita mungkin terkena
penyakit serius seperti selama wabah penyakit mungkin tidak
ada cukup waktu untuk vaksin bekerja dan menerima semua
dosis yang dianjurkan.

Jika Anda melewatkan jadwal imunisasi yang


direkomendasikan untuk Anda atau anak Anda, maka segera
datang ke fpetugas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi
atau mengejar ketinggalan (imunisasi kejar).

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
4
Kenapa saya harus diimunisasi?

1. Tanpa imunisasi, kita


berisiko mengalami
penyakit serius dan
kecacatan akibat
penyakit Penyakit yang
dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) seperti
campak, meningitis,
pneumonia, tetanus,
dan polio.
2. WHO memperkirakan
bahwa dengan
imunisasi anak dapat
menyelamatkan lebih
dari 4 juta nyawa
setiap tahun.
3. Meskipun beberapa
penyakit sudah jarang
terjadi, kuman
penyebabnya terus
beredar, didunia
sekarang ini, penyakit
menular dapat dengan
mudah melintasi
perbatasan, dan
menginfeksi siapa saja
yang tidak terlindungi.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


5 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Alasan utama untuk mendapatkan imunisasi:

1 2
Untuk melindungi Tidak semua orang
diri kita sendiri dan dapat diimunisasi
untuk melindungi termasuk bayi yang
orang-orang sangat muda, mereka
di sekitar kita. yang sakit parah atau
memiliki alergi tertentu,
mereka bergantung
pada orang lain yang
diimunisasi untuk
memastikan mereka
juga aman dari penyakit
yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I).

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
6
Penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan
imunisasi?
• Hepatitis B • Pneumonia (radang paru)
• Tuberkulosis berat • Meningitis (radang selaput
otak) yang disebabkan
• Polio
oleh bakteri Haemophylus
• Difteri influenzae tipe b.
• Pertusis (batuk rejan) • Ensefalitis (radang otak)
• Tetanus yang disebabkan oleh
virus Japanese ensefalitis
• Kanker Serviks yang
disebabkan Infeksi • Rotavirus
Human Papilomavirus • COVID-19
• Campak
• Rubela

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


7 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Siapa yang bisa mendapatkan imunisasi?
Hampir semua orang bisa mendapatkan imunisasi (mulai
dari usia bayi hingga dewasa) namun karena beberapa
kondisi medis, beberapa orang tidak boleh mendapatkan
vaksin tertentu, atau harus menunggu sebelum
mendapatkannya. Kondisi ini dapat meliputi:
• Penyakit atau perawatan kronis (seperti kemoterapi)
yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh;
• Alergi parah dan mengancam jiwa terhadap bahan
vaksin, yang sangat jarang terjadi;
• Jika Anda menderita penyakit parah dan demam tinggi
pada hari diimunisasi.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
8
Apakah vaksin aman digunakan?

Imunisasi aman dan Setiap vaksin berlisensi


efek samping dari diuji secara ketat di
imunisasi biasanya beberapa fase uji coba
ringan dan sementara, sebelum disetujui
seperti nyeri lengan untuk digunakan, dan
atau demam ringan. dinilai ulang secara
Efek samping yang teratur setelah
lebih serius mungkin diperkenalkan.
terjadi, tetapi sangat
jarang.

Para ilmuwan selalu Manfaat imunisasi jauh


melakukan lebih besar daripada
pemantauan terhadap risikonya, dan lebih
vaksin yang digunakan. banyak lagi penyakit
dan kematian akan
terjadi tanpa imunisasi.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


9 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Apakah ada efek samping dari vaksin?

Efek samping ringan, seperti demam


ringan, nyeri, atau kemerahan di tempat
suntikan. Reaksi ringan hilang dengan
sendirinya dalam beberapa hari.

Efek samping yang parah atau


bertahan lama sangat jarang terjadi.

Vaksin terus dipantau keamanannya,


untuk mendeteksi efek samping yang
jarang terjadi.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
10
Dapatkah seorang anak diberikan lebih dari
satu vaksin sekaligus?

dilengan

Bukti ilmiah
menunjukkan bahwa
pemberian beberapa
imunisasi sekaligus
tidak menimbulkan
efek negatif.

Jika imunisasi
gabungan atau ganda
memungkinkan
(misalnya untuk difteri,
pertusis, dan tetanus),
ini berarti lebih sedikit
suntikan dan
mengurangi rasa tidak
nyaman pada anak.
Ini juga berarti bahwa
anak Anda
mendapatkan vaksin
yang tepat pada waktu dipaha

yang tepat, untuk


menghindari risiko
tertular penyakit yang
berpotensi mematikan.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


11 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Apakah imunisasi aman bagi bayi dan anak?
Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional
sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Kesehatan
Dunia (WHO) dan lulus uji Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM). Vaksin-vaksin ini aman dan efektif
untuk mencegah kesakitan, kecacatan, dan kematian
karena penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.

Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di


tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal
yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan
paska imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Jika terjadi demam, berikan obat penurun panas. Jika
terjadi begkak ringan dan nyeri di tempat suntikan,
kompres dengan air hangat dan tidak boleh digaruk.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
12
Benarkah anak yang tidak diberikan imunisasi
lengkap rawan tertular penyakit berbahaya?
Benar. Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak
memiliki kekebalan sempurna terhadap penyakit
berbahaya sehingga mudah tertular penyakit,
menderita sakit berat, menderita cacat bahkan
meninggal dunia.
Selain itu, mereka juga dapat menjadi sumber penularan
bagi orang lain.

Sesudah diimunisasi, apakah masih mungkin


tertular penyakit berbahaya tersebut?
Meskipun kemungkinannya
kecil, bayi atau anak yang
telah diimunisasi masih
mungkin tertular
penyakit tersebut,
namun gejalanya
jauh lebih ringan
dan tidak berbahaya.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


13 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Apa saja imunisasi yang harus diberikan pada
seorang bayi atau anak ?
Imunisasi yang harus diberikan pada bayi dan baduta
sampai dengan usia 0-23 bulan:
• Imunisasi Hepatitis B (1 kali)
• Imunisasi BCG (1 kali)
• Imunisasi Polio tetes/OPV (4 kali)
• Imunisasi Polio suntik/IPV (2 kali)
• Imunisasi DPT-HB-Hib (4 kali)
• Imunisasi Campak Rubela (2 kali)
• Imunisasi Rotavirus (3 kali)
• Imunisasi Konyugasi Pneumokokus (3 kali)
• Imunisasi Japanese Encephalitis di wilayah tertentu yang
endemis
Bayi harus diberikan imunisasi polio tetes dan suntikan
karena akan memberikan perlindungan yang lebih kuat.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
14
Jadwal Pemberian Imunisasi Bagi Bayi dan Baduta

Imunisasi
1 Usia Hepatitis B
< 24 Jam

Imunisasi Polio Tetes 1 (OPV 1)


2 Usia
1 Bulan BCG

DTP-HB-Hib 1
Imunisasi Polio Tetes 2 (OPV 2)
3 Usia
2 Bulan PCV 1
Rotavirus 1

DTP-HB-Hib 2
Imunisasi Polio Tetes 3 (OPV 3)
4 Usia
3 Bulan PCV 2
Rotavirus 2

DTP-HB-Hib 3
Imunisasi Polio Tetes 4 (OPV 4)
5 Usia
4 Bulan Polio Suntik 1 (IPV 1)
Rotavirus 3

Imunisasi Campak Rubela 1


6 Usia
9 Bulan Polio Suntik 2 (IPV 2)

Imunisasi
7 Usia JE
10 Bulan

Imunisasi
8 Usia PCV 3
12 Bulan

Imunisasi DPT-HB-Hib 4
9 Usia
18 Bulan Campak Rubela 2

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


15 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Pemerintah telah menambahkan jenis imunisasi
dasar bagi bayi yaitu:
Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV)
untuk mencegah penyakit pneumonia
(radang paru) yang disebabkan oleh
kuman pneumokokus yang diberikan
pada usia 2, 3 dan 12 bulan;
Imunisasi Japanese Encephalitis (JE)
untuk mencegah Penyakit Encephalitis
(radang otak) yang disebabkan oleh
virus JE yang diberikan pada saat usia
10 bulan;
Imunisasi Rotavirus untuk mencegah
penyakit diare yang disebabkan oleh
virus penyebab diare terbanyak di
dunia, Rotavirus yang diberikan pada
usia 2, 3, dan 4 bulan, serta polio suntik
kedua.

Program imunisasi PCV telah diperluas


ke seluruh Indonesia sejak September
2022, sedangkan imunisasi Rotavirus
dan IPV2 sedang dilaksanakan di
beberapa wilayah terpillih, dan akan
diperluas ke seluruh wilayah di
Indonesia.
Sedangkan untuk imunisasi JE, program
ini akan dilaksanakan di wilayah
endemis penyakit JE (keberadaan
penyakit menetap di suatu wilayah),
sesuai dengan hasil penelitian
epidemiologis/penyebaran penyakit JE
tersebut.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
16
Untuk mempertahankan perlindungan terhadap penyakit
maka imunisasi harus diberikan kepada anak usia
SD/MI/Sederajat melalui program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS).

Jadwal Pemberian Imunisasi Anak Usia


Sekolah Dasar/Madrasah/Sederajat

Kelas 1 Kelas 2
SD/MI/sederajat SD/MI/sederajat
(usia 7 tahun) (usia 8 tahun)

Imunisasi: Imunisasi:
• Campak Rubela • Td
• DT

Kelas 5 Kelas 6
SD/MI/sederajat SD/MI/sederajat
(usia 11 tahun) (usia 12 tahun)

Imunisasi: Imunisasi:
• Td • HPV2*
• HPV1* *hanya untuk
anak perempuan

Meskipun kemungkinannya
kecil, bayi atau anak yang
telah diimunisasi masih
mungkin tertular penyakit
tersebut, namun gejalanya
jauh lebih ringan dan tidak
berbahaya.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


17 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Apakah ada imunisasi yang diberikan untuk
kelompok usia lainnya?
Ada, yaitu imunisasi bagi Wanita Usia Subur (WUS)
termasuk ibu hamil untuk melengkapi kekebalan jangka
panjang terhadap penyakit Tetanus sekaligus memberi
perlindungan terhadap penyakit Difteri.

Pemberian imunisasi Tetanus dan Difteri bagi WUS


harus didahului dengan skrining atau penapisan
riwayat imunisasi tetanus sebelumnya oleh petugas
kesehatan.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
18
Di mana bayi atau anak dapat memperoleh
imunisasi?
Pelayanan imunisasi dilakukan di fasilitas-fasilitas
pelayanan kesehatan seperti di Posyandu, Puskesmas
Pembantu, dan Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit
Swasta, Klinik Dokter, Praktik Swasta, Klinik Bidan Praktik
Mandiri dan Fasilitas-Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya
serta Sekolah, Madrasah, dan Pondok Pesantren pada
pelaksannan Bulan Imunisasi anak Sekolah (BIAS).

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


19 Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
Jadwal Imunisasi
di Tempat-Tempat Pelayanan Kesehatan
Pelayanan imunisasi di Posyandu dilaksanakan satu kali
setiap bulan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Posyandu
rutin di masing-masing daerah, sedangkan pelayanan
imunisasi di Puskesmas dan puskesmas pembantu, Rumah
sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh
masing-masing fasilitas tersebut.

Pelayanan Imunisasi
di Puskesmas, Rumah
Pelayanan Imunisasi Sakit dan Fasilitas
di Posyandu: Pelayanan Kesehatan
1 kali setiap Bulan. Lainnya:
Mengikuti jadwal yang
sudah ditetapkan.

Hubungi Puskesmas terdekat


untuk mengetahui jadwal dan
lokasi pelayanan imunisasi
yang sesuai untuk anda.

Buku Saku Perlindungan Sepanjang Masa:


Panduan Imunisasi Untuk Petugas Imunisasi
20

Anda mungkin juga menyukai