Anda di halaman 1dari 4

Konfigurasi Wenner

Konfigurasi Wenner adalah konfigurasi yang dikembangkan oleh seseorang berkebangsaan Amerika
bernama Wenner. Untuk kompensasi kelemahan pada sumber pembangkit arus yang kuat karena
elektroda arus jauh dari potensial, maka jarak antara elektroda potensial dibuat lebih pendek dan
sama jaraknya. Konfigurasi wenner biasanya digunakan untuk Horizontal Profiling (Mapping) dengan
hasil akhir hanya diperoleh profil secara horizontal (mendatar). Di daerah pegunungan, metode
geolistrik yang cocok yaitu konfigurasi Wenner dikarenakan pada kawasan pegunungan noisenya
cukup tinggi sehingga dibutuhkan konfigurasi dengan kekuatan sinyal yang kuat. Metode resistivity
konfigurasi wenner dibagi menjadi beberapa konfigurasi yaitu wenner alpha, wenner beta dan
wenner gamma. Dimana masing-masing memiliki susunan elektroda yang berbeda, dan juga masing-
masing konfigurasi dari wenner memiliki ciri khusus dalam memetakan kondisi subsurface
berdasarkan nilai resistivity. Persamaan persamaan pada konfigurasi wenner adalah:

(1)

(2)

(3)

Dimana:

I = arus listrik (mA) pada transmitter

V = beda potensial (mV) pada receiver

 = resistivitas semu

k = factor geometris

r = jarak antar elektroda

Konfigurasi Wenner Alfa

Gambar 1. Rangkaian elektroda konfigurasi wenner alfa


k=2a (4)

dimana :

k = factor geometri

 = konstanta phi

a = jarak antar elektroda

Gambar 2. Bagian Sensitivitas 2-D untuk konfigurasi wenner alpha

Konfigurasi wenner alpha disebut juga wenner normal dengan susunan elektroda seperti
dalam susunan konfigurasi schlumberger. Pada konfigurasi ini, keempat buah elektrodanya terletak
dalam satu garis dan simetris terhadap titik tengah. Jarak P1 dan P2 pada konfigurasi Wenner alpha
selalu sepertiga (1/3) dari jarak C1 dan C2. Bila jarak C1 dan C2 diperlebar, maka jarak P1 dan P2 juga
harus diubah sehingga jarak P1 dan P2 tetap sepertiga jarak C1 dan C2. Keunggulan dari konfigurasi
Wenner ini adalah ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda P1 dan P2 lebih baik dengan
angka yang relatif besar karena elektroda P1 dan P2 yang relative dekat dengan elektroda C1 dan C2.
Disini bisa digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.

Konfigurasi Wenner Beta

Gambar 3. Rangkaian elektroda konfigurasi wenner alfa


k=6a (5)

dimana :

k = factor geometri

 = konstanta phi

a = jarak antar elektroda

Gambar 4. Bagian Sensitivitas 2-D untuk konfigurasi wenner beta

Untuk konfigurasi wenner beta memiliki susunan elektroda seperti dengan konfigurasi
dipole-dipole, namun yang membedakan disini adalah faktor n. Dalam wenner beta faktor n yaitu
0.416, karena jarak antara elektroda dibuat sama.

Konfigurasi wenner Gamma

Gambar 5. Rangkaian elektroda konfigurasi Wenner Gamma

k=3a (6)

dimana :

k = factor geometri

 = konstanta phi

a = jarak antar elektroda


Gambar 6. Bagian Sensitivitas 2-D untuk konfigurasi wenner gamma

Sedangkan konfigurasi wenner gamma memiliki pengaturan yang relatif tidak biasa dimana
elektroda arus dan elektroda potensial disisipkan. Bagian sensitivitas yang menunjukkan bahwa
daerah-daerah terdalam dipetakan oleh konfigurasi ini adalah di bawah dua elektroda luar (C1 dan
P2), dan bukan di bawah pusat konfigurasi.

Anda mungkin juga menyukai