Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Indikator Asam Basa Alami

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Elfajar Ahmad Faqih (04)


Putra Salman Gutulembah (17)
Aril (01)
Haikal (08)
Lulur Mutiara (10)
Tesalonika (22)

SMA NEGERI 1 SIGI


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat karunia
dan rahmat-Nya laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan pratikum
ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata pelajaran kimia, menambah wawasan
tentang asam basa terutama mengenai indikator asam basa alami yang belajar dari alam,
selain itu kita dapat mengetahui daun atau bunga warna warni yang cocok sebagai penguji
indikator antara asam dan basa. Dengan adanya laporan ini membutikan kepada penulis
telah melakukan praktikum dan pengataman sesuai dengan yang telah ditugaskan.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Guru
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan memberi
penilaian serta kritik dan saran yang membangun agar kedepannya lebih baik terhadap
laporan praktikum ini. Penulis mengakui bahwa makalah ini kurang dari kata sempurna,
oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri penulis yang masih belajar.

Sigi, 23 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1. JUDUL.........................................................................................................................1
1.2. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
1.3. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
1.4. TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................................3
PENGERTIAN ASAM BASA............................................................................................3
TEORI ASAM DAN BASA ARRHENIUS.......................................................................3
TEORI BRONSTED-LOWRY...........................................................................................4
TEORI LEWIS....................................................................................................................4
SIFAT ASAM DAN BASA................................................................................................5
BAB III METODELOGI PENELITIAN................................................................................7
3.1. ALAT DAN BAHAN..................................................................................................7
3.2. LANGKAH KERJA.....................................................................................................7
BAB IV HASIL PRAKTIKUM..............................................................................................9
4.1. PENGAMATAN..........................................................................................................9
4.2. PEMBAHASAN..........................................................................................................9
BAB V PENUTUP................................................................................................................13
5.1 SIMPULAN.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................v
LAMPIRAN...........................................................................................................................vi

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. JUDUL

Membuat Indikator Asam Basa Dari Bahan Alami.

1.2. LATAR BELAKANG


Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi sifat asam dan
basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan terhadap larutan asam basa maka
akan terjadi perubahan warna yang dapat membedakan suatu larutan bersifat asam atau
basa. Dalam sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang digolongakan sebagai asam,
misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, serta “asam lambung”. Salah
satu sifat asam adalah rasanya masam. Kita juga mengenal berbagai zat yang kita
golongkan sebaga basa, misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, serta air abu. Salah
satu sifat basa adalah dapat melarutkan lemak. Itulah sebabnya (abu gosok) digunakan
untuk mencuci piring.

Asam dan basa tentu memiliki sifat yang berbeda. Untuk menentukan sifat asam atau
basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator bahan alam.
Indikator alami dapat dibuat dalam 3 bentuk yaitu kertas, larutan, dan serbuk. Larutan
indikator yang dihasilkan kemudian disimpan hingga masa penyimpanan 6 hari untuk
mengetahui stabilitasnya sebagai indikator asam basa alternatif. Bahan-bahan alam yang
berwarna seperti bunga kembang sepatu, bougenville, kulit manggis dan kunyit dapat
digunakan sebagai indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna, yang
akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya
Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru
dalam larutan yang bersifat basa. Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti
fenolftalein, metil merah, bromtimol biru dan masih dsb. Kemudian dengan mengukur pH.
pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7,
sedangkan netral pH nya 7.

1
Dalam praktikum ini, bahan alami yang digunakan sebagai indikator asam basa adalah ekstrak
bunga Bougenville. Dimana bahan alami tersebut akan diuji untuk mendapatkan ekstrak yang cocok
digunakan sebagai indikator asam basa. Maka dari itu, ekstrak diberi perlakuan yang sama yaitu
dicampurkan dengan larutan basa dan asam serta diperhatikan perubahan warnanya.

1.1. RUMUSAN MASALAH


Berikut ini beberapa permasalah yang didapatkan pada praktikum ini, yaitu:
1. Bagaimana cara membuat indikator asam basa dari bahan alami?
2. Bagaimana mengidentifikasi sifat indikator asam basa alami?
3. Bagaimana cara menguji sifat larutan menggunakan indikator asam basa alami?

1.2. TUJUAN PRAKTIKUM


Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini, yaitu:
1. Mengetahui cara membuat indikator asam basa dari bahan alami
2. Mengetahui cara mengidentifikasi sifat indikator asam basa alami
3. Mengetahui cara pengujian sifat larutan menggunakan indikator asam basa alam

2
BAB II
LANDASAN TEORI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat member proton (ion H+ ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
PENGERTIAN ASAM BASA
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti
abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-
buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang
tajam.
Asam adalah Asam dalam ilmu kimia ialah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam
air akan menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,
asam yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa),
atau bisa menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Basa ialah zat (senyawa) yang bisa beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang
disebut garam. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam. Secara
kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa
pahit dan licin.
TEORI ASAM DAN BASA ARRHENIUS
Teori ini pertama kalinya dikemukakan pada tahun 1884 oleh Svante August Arrhenius.
Menurut Arrhenius, definisi dari asam dan basa, yaitu:
 Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+.
 Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−.
Gas asam klorida (HCl) yang sangat larut dalam air tergolong asam Arrhenius,
sebagaimana HCl dapat terurai menjadi ion H+dan Cl− di dalam air. Berbeda halnya dengan
metana (CH4) yang bukan asam Arrhenius karena tidak dapat menghasilkan ion H+ dalam
air meskipun memiliki atom H. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa Arrhenius,

3
sebagaimana NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan
OH− ketika dilarutkan dalam air. Konsep asam dan basa Arrhenius ini terbatas pada kondisi
air sebagai pelarut.
TEORI BRONSTED-LOWRY
Pada tahun 1923, ahli kimia Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry
mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima
(akseptor) proton (ion H+). Menurut konsep Bronsted dan Lowry, zat yang memiliki
kecenderungan untuk menyumbangkan ion H+ pada zat lain adalah asam. Sedangkan zat
yang memiliki kecenderungan untuk menerima ion H+ dari zat lain adalah basa.
Senyawa yang dapat bertindak sebagai asam basa Bronsted-Lowry disebut amfoter.
Perhatikan reaksi berikut ini !
HCl (aq) + NH3 (aq) → NH4+ (aq) + Cl–(aq)
(asam) (basa) (asam konjugasi) (basa konjugasi)

Pada reaksi tersebut, asam klorida (HCl) menyumbangkan proton (H +) pada ammonia
(NH3) dan membentuk ion ammonium yang bermuatan positif (NH 4+) dan ion klorida yang
bermuatan negatif (CI–). Sehingga NH3 merupakan basa Bronsted – Lowry karena
menerima proton. Pada bagian produk, Cl- disebut dengan basa konjugasi dari HCl dan
NH4+ disebut dengan asam konjugasi dari basa NH3.

TEORI LEWIS
Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley
mengusulkan teori alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya menjelaskan
tentang asam dan basa berdasarkan struktur dan ikatan.
 Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan menerima
pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis adalah SO 3, BF3, maupun
AlF3.
 Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron. Basa lewis
memiliki pasangan electron bebas, contohnya adalah NH3, Cl–, maupuan ROH.
Lewis

4
menjelaskan lebih lanjut bahwa reaksi asam basa merupakan reaksi serah terima
pasangan elektron, sehingga terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi.
SIFAT ASAM DAN BASA
Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari –
hari. Asam adalah suatu zat yang larutannya berasa asam, memerahkan lakmus biru dan
menetralkan basa. Asam telah lama dikenal sebagai senyawa umum larutan air yang
menunjukkan sifat sebagai berikut:
 Rasa Asam yang Khas
Sifat yang paling mencirikan asam adalah terasa asam jika dirasakan indra pengecap.
Contohnya: Cuka merupakan salah satu asam yang sering kita temukan dalam kehidupan
sehari – hari. Dalam ilmu kimia, cuka dikenal dengan nama asam asetat (asam etanoat).
 Dapat Mengubah Warna Indikator
Sifat asam diidentifikasi dengan menggunakan indikator. Indikator yang paling sering
digunakan adalah kertas lakmus. Jika suatu senyawa memiliki sifat asam maka kertas
lakmus biru akan menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna
merah.
 Bereaksi dengan logam tertentu untuk menghasilkan gas H_2H2.
Senyawa asam direaksikan atau bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan
gas hidrogen. Beberapa contoh logam yang jika direaksikan dengan asam akan menghasil
gas hidrogen yaitu: Logam magnesium, besi, tembaga dan seng. Akan tetapi hasil reaksi
keduanya bukanlah gas hidrogen saja melainkan juga mengandung senyawa garam.
Bereaksi dengan basa untuk membentuk garam dan air
 Dapat Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan ion
– ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu
asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya (memiliki sifat elektrolit yang baik).
Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil.
Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, dengan nilai pH yang lebih rendah sesuai
dengan peningkatan keasaman. Contoh umum asam termasuk asam asetat (dalam cuka),
asam sulfat (digunakan dalam baterai mobil), dan asam tartat (digunakan dalam

5
baking).

6
Di sisi lain, basa adalah suatu zat yang larutannya bersifat pahit, licin, membirukan
lakmus merah dan menetralkan asam. Basa mempunyai sifat sebagai berikut:
 Mempunyai Rasa Pahit
Senyawa basa apabila dirasakan dengan indra pengecap, rasanya akan pahit.
Contohnya ketika secara tidak sengaja sabun masuk kedalam mulut.
 Basa Terasa Licin
Contohnya: pada saat memegang sabun, ketika disentuh maka sabun tersebut teras licin,
 Bersifat Korosif
Beberapa senyawa basa merupakan jenis senyawa basa yang kuat. Basa kuat ini
bersifat korosif sehingga jika disentuh dapat menyebabkan iritasi atau terbakar.
 Menghantarkan Arus Listrik
Senyawa basa juga merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa
kuat mudah terionisasi dalam air, sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
 Menetralkan Sifat Asam
Senyawa basa dapat digunakan untuk menetralkan asam. Senyawa asam akan
berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam jika direaksikan
dengan basa. Asam dan basa yang direaksikan akan menghasilkan garam dan air. Reaksi itu
disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Contohnya
kalsium hidroksida + asam sulfat \rightarrow→ garam kalsium sulfat + air
 Dapat Merubah Warna Indikator Kertas Lakmus Merah Menjadi Biru Seperti halnya
asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga dapat mengubah
warna indikator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi
biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.

Basa memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilai pH suatu zat maka semakin kuat
derajat kebasaanya. Contoh basa diantaranya adalah amoniak untuk pelarut desinfektan.
Soda api (natrium hidroksida) untuk membersihkan saluran bak cuci, alumunium
hidroksida dan magnesium hidroksida untuk obat nyeri lambung.

7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan selama melaksanakan praktikum indikator
asam dan basa alami, diantaranya:
Bahan :
- Bahan yang dijadikan sebagai indikator alami, yaitu:
1. Bunga kertas (Bougenville)
- Larutan yang diperlukan, diantaranya:
1. Cuka
2. Air kapur sirih
3. Larutan garam
4. Larutan obat promag
5. Larutan alkohol
- Alat yang diperlukan, diantaranya:
1. Gelas kimia 100 mL (2 buah)
2. Plat tetes (1 buah)
3. Pipet tetes (1 buah)
4. Gelas ukur 10 mL (1 buah)
5. Pengaduk kaca (1 buah)
3.2. LANGKAH KERJA
A. Pembuatan indikator asam basa alami (mahkota bunga)
1. Potong kecil – kecil mahkota bunga yang akan digunakan sebagai bahan indikator
lalu masukkan dalam gelas kimia 100 mL.
2. Masukkan larutan etanol/alcohol 70% sebanyak 10 mL ke dalam gelas ukur 10 mL, lalu
tuangkan etanol tersebut kedalam gelas kimia pada langkah 1.

8
3. Aduk dengan pengaduk kaca agar ekstrak zat warna mahkota bunga keluar
membentuk ektrak indicator alami.
4. Pisahkan ekstrak cair dengan ampas bunga dan ekstrak inilah yang akan digunakan untuk
berikutnya. Catat warna yang dihasilkan.

B. Pengujian sifat indikator asam basa alami pada asam dan basa

1. Siapkan plat tetes yang bersih.


2. Pada lekukan pertama isi 4 tetes larutan air jeruk nipis/asam cuka lalu tambahkan dengan 2
tetes ekstrak indikator alami menggunakan pipet tetes. Catat perubahan warna indikator
warna tersebut.
3. Pada lekukan kedua isi 4 tetes larutan air kapur sirih lalu tambahkan dengan 2 tetes ekstrak
indikator alami menggunakan pipet tetes. Catat perubahan warna indikator warna tersebut.
4. Pada lekukan ketiga isi 4 tetes larutan promag lalu tambahkan dengan 2 tetes ekstrak
indikator alami menggunakan pipet tetes. Catat perubahan warna indikator warna tersebut.
5. Pada lekukan keempat isi 4 tetes larutan garam lalu tambahkan dengan 2 tetes ekstrak
indikator alami menggunakan pipet tetes. Catat perubahan warna indikator warna tersebut.

9
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1. PENGAMATAN
Warna Setelah Dicampur
Bahan dengan Indikator
No Sifat Larutan
Yang Diuji
Bougenville

1 Air Cuka Merah Oranye Asam

2 Air Kapur Sirih Magenta Basa

3 Air Promag Kuning Basa

4 Air Garam Magenta Pink Netral

4.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, mengenai bahan alami yang dapat
dijadikan sebagai indikator asam basa. Bahan alami yang digunakan sebagai indikator asam
basa, yaitu ekstrak dari bunga Bougenville. Ekstrak tersebut digunakan untuk membuktikan
bahwa bahan-bahan alami juga mampu dijadikan indikator asam basa. Ketika kami
mencampurkan bahan alami yang diasumsi dapat menjadi indikator dengan larutan asam
atau basa, terjadi perubahan warna yang berbeda dari warna asli. Hal ini berarti terjadi
pergeseran kesetimbangan ketika ditembahan atau dikurangi ioin H+. menilik lebih lanjut,
terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan indikator asam basa?
Pengertian indikator asam basa adalah cara untuk mengetahui apakah jenis suatu
larutan tersebut asam, basa atau netral menggunakan indikator baik indikator alami

10
maupun buatan. Cara penentuan larutan yang bersifat asam, basa, atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus, larutan indikator, dan indikator alami.

2. Indikator asam basa ada beberapa macam berdasarkan sumber atau asalnya. Sebutkan
dan sertai dengan contohnya!
Berikut ini jenis-jenis indikator asam basa dan juga contohnya.
1. Kertas Lakmus
Untuk mengidentifikasi suatu larutan yang bersifat asam, basa, atau netral
secara sederhana dapat digunakan kertas lakmus. Dalam larutan yang bersifat asam
kertas lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan yang bersifat basa kertas
lakmus berwarna biru. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam, basa,
dan netral ditunjukkan pada Tabel di bawah ini!
Larutan Larutan Larutan
Indikator
Asam basa netral
Lakmus merah Merah Biru Merah
Lakmus biru Merah Biru Biru

2. Larutan Indikator
Larutan indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna
berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, atau netral. Di laboratorium,
indikator yang sering digunakan adalah larutan indikator PP (phenolphtalin), metil
merah, dan metil jingga. Warna indikator tersebut dalam larutan asam, basa, dan
netral ditunjukkan pada tabel di bawah ini
Indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netral
Phenolphtalin (PP) Tidak berwarna Merah muda Tidak berwarna
Metil Merah (MM) Merah Kuning Kuning
Metil Jingga (MJ) Merah Kuning Kuning

11
3. Indikator Alami asam basa
Indikator alami adalah indikator asam basa yang berasal dari estrak tanaman
yang berasal dari alam. Tumbuh-tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai indikator
asam-basa, seperti mahkota bunga (bunga sepatu, bugenvil, dan mawar), kunyit,
kubis ungu, dan kulit manggis. Ekstrak bahan-bahan itu dapat memberikan warna
yang berlainan dalam larutan asam maupun larutan basa. Apabila ekstrak dari bahan-
bahan alami tersebut bereaksi dan mengalami perubahan warna yang signifikan maka
bahan tersebut dapt dijadikan indikator asam basa yang alami.
4. pH meter

Gambar 4.1 pH Meter (doc. www.indiamart.com)


pH meter dapat digunakan sebagai alat pengukur pH suatu larutan dengan cepat
dan akurat. pH meter mempunyai elektroda yang dapat dicelupkan ke dalam larutan
asam basa yang akan diukur nilai pH-nya. Nilai pH dapat dengan mudah dilihat
secara langsung melalui angka yang tertera pada layar digital dari alat pH meter itu
sendiri.
5. Indikator Universal
Salah satu indikator yang memiliki tingkat kepercayaan baik adalah indikator
universal. Indikator universal merupakan indikator yang tediri atas bebagai macam
indikator dengan warna yang berbeda untuk setiap nilai pH antara 1 – 14. Indikator
universal ada yang berupa larutan dan ada yang berbentuk kertas. Paket indikator
universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.

12
Gambar 4.2 Indikator Universal (doc. Amongguru.com)
3. Apa syarat suatu bahan dapat berperan sebagai indikator asam basa ?
Syarat-syarat indikator asam basa yang harus dipenuhi oleh suatu zat yang akan
digunakan sebagai indikator asam basa adalah seperti berikut ini:
1. Stabil
Senyawa yang digunakan sebagai indikator asam-basa harus stabil, sebab jika
senyawa tidak stabil, dengan adanya perubahan pH dikhawatirkan akan mengubah nilai
pH. Stabil dalam arti tidak merubah nilai pH
2. Memiliki perubahan warna
Dengan adanya perubahan pH maka senyawa indikator juga harus ikut berubah
warnanya pada pH tertentu, perubahan ini tergantung pada senyawa atau indikator
tertentu.

13
5.1 SIMPULAN
BAB V
PENUTUP
1. Berikut ini cara membuat indikator asam basa dari bahan alami yaitu dengan
memotong kecil – kecil mahkota bunga yang akan digunakan sebagai bahan
indikator lalu memasukkan dalam gelas kimia 100 mL, setelah itu masukkan larutan
etanol/alcohol 70% sebanyak 10 mL ke dalam gelas ukur 10 mL, kemudian aduk
rata dan Pisahkan ekstrak cair dengan ampas bunga dan ekstrak inilah yang akan
digunakan untuk berikutnya. Kemudian, tempatkan ekstrak tersebut ke dalam plat
tetes masing-masing 2 tetes tiap lekukan yang berbeda. Tambahkan larutan cuka
(asam asetat), lekukan kedua tambahkan larutan air kapur, lekukan ketiga
ditambahkan dengan larutan promag dan yang terakhir dicampurkan dengan larutan
garam. amati perubahan warnanya dan catat hasilnya.
2. Dalam melakukan praktikum ini terdapat beberapa sifat asam basa suatu zat dengan
menggunakan indikator alami. Salah satu sifat asam yang dapat disimpulkan dalam
praktikum ini adalah larutan asam dapat mengubah warna indikator menjadi lebih
terang. Sedangkan, larutan basa mengubah warna indikator menjadi lebih gelap.

14
DAFTAR PUSTAKA

Berpendidikan. 2019. Pengertian Indikator Asam Basa dan Macam-macamnya. Tersedia


pada: https://www.berpendidikan.com/2019/08/pengertian-indikator-asam-basa-dan-
macam-macamnya.html. Diakses pada tanggal 29 April 2021 pukul 10.02 WITA.
Deri, Permana. 2020. Laporan Pratikum Kimia Indikator Asam Basa Menggunakan Bahan
Alam. Tersedia pada: https://dericellschool.blogspot.com/2020/02/laporan-
praktikum- kimia-indikator-asam.html?m=1. Diakses pada tanggal 28 April 2020
pukul 16.10
Guru, Among. 2018. Pengertian dan Jenis-jenis Indikator Asam Basa Beserta Contohnya.
Teredia pada: https://www.amongguru.com/pengertian-dan-jenis-jenis-indikator-
asam-basa-beserta-contohnya/. Diakses pada tanggal 29 April 2021 pukul 10.46
WITA.
Gurupendidikan. 2021. Pengertian Asam, Basa, Dan Garam. Tersedia pada:
https://www.gurupendidikan.co.id/asam-basa-dan-garam/. Diakses pada tanggal 29
April 2021 Pukul 9:17 WITA
Kelaspintar. 2020. Teori Asam Basa Menurut Para Ahli. Tersedia pada:
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/teori-asam-basa-menurut-para-ahli-9066/.
Diakses pada tanggal 29 April 2021 pukul 9:30 WITA

v
LAMPIRAN
Proses Pembuatan

vi
vii

Anda mungkin juga menyukai