Rizqiah Auliani Psi
Rizqiah Auliani Psi
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana
Pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
RIZQIAH AULIANI
102070026022
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1432 H/ 2010 M
HUBUNGAN ANTARA TIPE KECEMASAN DENGAN
PRESTASI BELAJAR STATISTIK
MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana
Pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
RIZQIAH AULIANI
102070026022
Di bawah bimbingan :
Miftahuddin, M. Si
NIP. 1973 0317 2000 041001
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/ 2010 M
ii
ABSTRAK
(D) Hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa
(F) Peranan Statistik dalam Psikologi sangat penting, karena statistik merupakan
alat yang dipergunakan dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan,
demikian halnya dengan Psikologi. Selain itu kebijakan pihak fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ingin menjadikan fakultas
Psikologi UIN Jakarta unggul dalam bidang metodologi penelitian dan
psikometri mengharuskan mahasiswa mengikuti perkuliahan statistik lebih
banyak dari kebijakan sebelumnya. Sehingga diharapkan kemampuan statistik
mahasiswa meningkat.
iii
insidentasl sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 70 orang yakni
mahasiwa fakultas Psikologi UIN semester tiga.
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Anggota:
iii
MOTTO
iv
KATA PENGANTAR
Allah SWT, karena dengan izin dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada panutan seluruh umat manusia
Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu menjadi tauladan bagi seluruh
1. Dekan Fakultas Psikologi, Bapak Jahja Umar, Ph.D, seluruh dosen dan
seluruh staff serta karyawan fakultas yang telah banyak membantu setiap
bantuan dan gemblengan beliau, skripsi ini tidak akan selesai pada
waktunya.
3. Ibu Neneng Tati Sumiati M. Psi, Psi yang berkenan menjadi penguji
vi
5. Ayah dan Ibu dengan kasih sayang, pengorbanan tanpa keluh kesah
dalam mendidik dan membesarkan ananda dan selalu menitikkan air mata
orang lelap dengan tidurnya dan selalu menanamkan kepada ananda bahwa
ampunan dan kasih sayang-Nya selalu terlimpah padamu lebih dari semua
6. Suamiku tercinta dengan curahan cinta kasih sayang dan support moril
maupun materil kepada adinda sampai tetes akhir air mata. Semoga Allah
7. Abang Najmuddin dan kak Ewi yang dengan do’a, peluh dan air mata
10. Semua pihak yang mungkin tidak disebut yang telah sengaja ataupun
Penulis
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah penelitian, pembatasan dan
bangsa. Terlebih lagi bagi bangsa yang sedang membangun. Pada umumnya
siswa yang kurang berprestasi dianggap mengalami kegagalan dari proses belajar
dan tak jarang dianggap sebagai anak yang mempunyai kecerdasan yang kurang.
Dalam membicarakan hal prestasi belajar tidak bisa lepas dari adanya
lebih luas lagi yaitu masyarakatnya. Lingkungan keluarga merupakan salah satu
anak selain dari latar belakang sosial dan ekonomi keluarganya. Lingkungan
keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai seorang anak.
Prestasi belajar seorang anak akan berkembang dengan baik dalam diri
1
2
putrinya untuk selalu membaca dan memikirkan masa depan. Dengan begitu anak-
depannya. Seorang anak akan lebih termotivasi untuk memilih, merencanakan dan
Dalam kamus besar bahasa indonesia prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Prestasi akademik adalah
hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif
prestasi sebagai salah satu motif dalam psikologis. Lebih spesifik, kebutuhan akan
Dalam penelitian ini prestasi belajar yang ingin diteliti adalah prestasi
sering mengulang pada mata kuliah statistik merupakan hal yang penulis rasa
perlu untuk diteliti sebabnya. Terlebih lagi fakultas akan mengubah kurikulum
3
dalam penambahan muatan kurikulum bagi mata kuliah statistik. Hal ini tentu
menjadi perhatian tersendiri bagi pihak fakultas termasuk juga bagi mahasiswa
fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya sangat
beragam yaitu jurusan IPA, IPS, bahasa dan pesantren. Bagi Mahasiswa yang
jurusan asalanya IPA atau IPS mengikuti mata kuliah statistik bisa jadi menjadi
hal yang biasa ditemui pada sekolah asalnya yang sering diberikan muatan
Lain hal bagi jurusan bahasa, apalagi bagi yang sekolah asalnya dari pesantren.
Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah yang menyebabkan prestasi
dengan psikologi. Selain itu kebijakan pihak fakultas Psikologi UIN Syarif
hanya ditentukan oleh faktor kecerdasan seorang semata. Hal ini terbukti dari
rata, demikian sebaliknya, ada kasus dimana bagi beberapa siswa yang
namun prestasi belajar di sekolahnya biasa-biasa saja dan tidak menonjol. Dengan
4
demikian dapat dikatakan bahwa ada faktor yang turut menunjang ataupun
melemahkan prestasi belajar ini, antara lain, kemauan atau motivasi maupun
kecemasan yang dimiliki setiap peserta didik. Dalam penelitian ini variabel yang
ingin diteliti dalam kaitannya dengan prestasi belajar adalah variabel kecemasan.
keprihatinan dan rasa takut yang kadang-kadang kita alami dalam tingkat yang
yang tidak menyenangkan yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti
persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis. Dengan
kata lain, kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya.
reaksi emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan ketakutan. Misalnya
ketidakpuasan, perasaan tidak aman atau adanya permusuhan dengan orang lain.
menciptakan prestasi ini juga merupakan salah satu cara yang dilakukannya untuk
yang besar untuk berprestasi ini sangat perlu dimiliki oleh setiap anak untuk
mencapai prestasi.
ataupun sebagai suatu reaksi terhadap situasi lingkungan dan merupakan hasil dari
belajar. Dalam situasi seperti ini kecemasan secara jelas dapat menjadi pendorong
anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul
tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety
adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda
antara satu individu dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi
dalam kepribadian sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah
meneliti tentang hubungan kecemasan dengan strategi coping yang dimiliki istri
kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur,
6
yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan
Untuk menjaga agar penelitian ini dapat terfokus dan tidak melebar terlalu
1. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar pada mata kuliah
statistik yang skor penilaiannya penulis ambil dari nilai prestasi akademik
hubungan antara tipe kecemasan state anxiety (kecemasan sebagai sifat) prestasi
Syarif Hidayatullah Jakarta?. Dan apakah ada hubungan antara tipe kecemasan
trait anxiety (kecemasan sesaat) dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa
state anxiety (kecemasan sebagai sifat) prestasi belajar statistik pada mahasiswa
hubungan antara tipe kecemasan trait anxiety (kecemasan sesaat) dengan prestasi
1.3.2 Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang dapat diperoleh, yaitu
• Manfaat teoritis
dari teori psikologi terutama tentang tipe kecemasan dengan prestasi belajar.
• Manfaat praktis
fakultas Psikologi UIN Jakarta terutama dalam hal prestasi belajar statistik.
BAB 1 : Pendahuluan
hipotesis.
KAJIAN TEORI
Pada bab ini dipaparkan teori-teori pendukung yang berkaitan dengan kecemasan
dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Secara rinci, bab ini mengulas mengenai teori-teori prestasi
penelitian.
2001, h.231) membatasi belajar dengan dua macam rumusan sebagai berikut :
latihan khusus.
10
11
suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila diberi
penguat (reinforcer).
memperoleh pengetahuan.
diperkuat.
belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai
dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang sangat menonjol dalam salah satu
bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut. Namun, pada
kenyataannya belum tentu orang yang berbakat akan selalu mencapai prestasi
yang tinggi pula. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor lain yang ikut menentukan
Secara bahasa prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu ”prestatie” yang
kemudian dalam bahasa Indonesia berkembang menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha (Arifin, 1991, h.2) Selain itu, kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan
(Poerwadinata, 1984, h. 768). Hal ini memberi arti bahwa prestasi belajar
menunjukan pada hasil yang dicapai oleh individu melalui usaha pembelajaran.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, prestasi belajar terdiri dari (dua) kata,
yakni “prestasi” dan “belajar”. Prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai
(dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Prestasi tidak akan pernah
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang
Dengan demikian, prestasi belajar bukan hanya perwujudan dari bakat dan
kemampuan individu, tetapi juga merupakan hasil dari sebuah upaya belajar.
jawab. Sebagai suatu usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu, sudah
usaha tersebut.
segenap ranah psikologis (ranah cipta, rasa dan karsa) yang berubah sebagai
pada keseluruhan tingkah laku, terutama ranah rasa, sangat sulit dilakukan. Hal ini
disebabkan oleh adanya bentuk perubahan hasil belajar yang bersifat intangible
(tak dapat diraba) (Syah, 2000, h.150). Oleh karena itu, untuk mengadakan
penilaian pada beberapa ranah tersebut dapat dilakukan melalui pengujian atau tes
lisan, tulisan, pemberian tugas atau observasi yang disesuaikan dengan indikator
dapat dilakukan melalui evaluasi, baik dalam ragam formatif maupun sumatif.
(Sidjabat, 1993).
Salah satu bentuk penerapan evaluasi sumatif adalah Tes Hasil Belajar
(THB) yang dijadikan sebagai alat ukur untuk menentukan taraf keberhasilan
sebuah proses belajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah
pogram pengajaran (Syah, 2000, h. 141). Selain itu, hasil belajar pun dapat
keberhasilan siswa tersebut akan dilaporkan melalui buku laporan siswa (raport)
14
kemajuan atau hasil belajar murid dalam masa tertentu (empat atau enam bulanan)
skala penilaian dari 0 (nol) sampai 10, atau peniaian dari 0 (nol) sampai 100.
mengalami kesulitan belajar, atau memiliki prestasi belajar yang rendah. Asumsi
ini pun diberlakukan pada siswa yang memperoleh nilai kurang dari 60, jika
belajar dan memiliki prestasi yang rendah pun dapat diperkirakan dengan melihat
rangking. Atau dengan membandingkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata
kelas. Nilai hasil belajar yang berada di bawah ini nilai rata-rata kelas
Dalam versi Al-Qur’an, prestasi bersifat duniawi dan akhirat yang tidak
berorientasi pada diri sendiri saja, melainkan pengabdian kepada Allah SWT.
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu aktifitas belajar siswa yang
dicapai dalam jangka waktu tertentu melalui suatu proses pengukuran dan
berbagai faktor, baik di dalam maupun di luar diri. Faktor yang dapat
mempengaruhi positif atau negatif terhadap prestasi belajar dapat dibedakan atas
tiga kelompok besar, yaitu: faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan
1. Faktor Internal
terhadap guru dan pelajaran, minat, motivasi dan sikap terhadap guru dan
yang baik.
16
2. Faktor Eksternal
a. Aspek sosial
1) Lingkungan sekolah
2) Lingkungan masyarakat
b. Aspek non-sosial.
hal ini, seberapa besar suatu adat atau kebudayaan memberi dukungan pada
yakni :
proses orang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap”. Jadi belajar
Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, watak dan penyesuaian diri
harus dihadapi.
telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Seperti
yang dikatakan oleh Winkel (1997:168) bahwa proses belajar yang dialami oleh
tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap
18
pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi
belajar.
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri
kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat
yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
oleh seseorang".
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa harus melalui tes pada bidang
studi tertentu. Pemberian tes prestasi belajar dapat dilakukan sesudah seluruh
materi pelajaran selesai pada periode tertentu. Dalam hal ini tes diberikan berupa
tes formatif dan tes sumatif. Hasil belajar tersebut dapat dilihat pada hasil tes
evaluasi akhir. Dari hasil evaluasi itu dapat diketahui prestasi belajar siswa yang
Dari beberapa pengertian diatas, maka sangat jelas bahwa dengan melalui
realibilitas datanya, yang seterusnya akan menghasilkan data yang valid sehingga
akan dapat diketahui prestasi belajar siswa yang cukup objektif. Dan bahwa
19
prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa
suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka
waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buki laporan yang
disebut rapor
prestasi belajar adalah hasil aktifitas belajar yang dicapai siswa berupa kesan-
ujian akhir semester yang dapat dilihat dari hasil tes tersebut pada mata kuliah
Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa latin)
yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat
keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak
berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang
besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata
statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka
(data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data
Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata
statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya
"ilmu statistik", sedang kata statistic diartika sebagai "ukuran yang diperoleh atau
berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti
2.2 Kecemasan
Kata kecemasan atau anxiety berasal dari bahasa latin yaitu anxietas yang
berarti untuk menunjukan suatu keadaan yang tidak tenang atau suatu kegelisahan.
dengan fisik maupun psikis terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dan situasi
Cemas merupakan suatu reaksi atau ungkapan emosi yang dapat ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu kondisi atau keadaan emosi
seseorang akan merasa ragu-ragu dalam bertindak, ada perasaan tidak tenang,
was-was, curiga dan sulit untuk melakukan tindakan aktifitasnya dengan baik
sehingga keberhasilannya akan sulit dicapai. Dalam keadaan seperti ini akan
terjadi suatu hal yang samar-samar (vague) yang disertai dengan perasaan tidak
sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI,
1990).
rasa gelisah, ketidaktentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman
sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).
sistem syaraf otonom. Kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering
ditemukan dan sering kali merupakan suatu emosi yang normal (Kusuma W,
1997).
tekanan. Stres dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi ancaman terhadap suatu
tentang teori kecemasan. Secara etimologi kecemasan atau anxiety berasal dari
kata angustus yang berarti sempit atau terbatas dan dari kata ango atau anci yang
sesuatu yang dipelajari dan merupakan suatu motif untuk menghindari rasa sakit
tetapi dapat dilihat bahwa kecemasan merupakan bagian dari aspek emosi, dan
dapat ditimbulkan karena keadaan emosional sesaat yang timbul dalam menhadapi
kecemasan.
gejala perasaan takut tanpa alasan yang jelas, merasa jengkel terhadap masalah
kecil, sulit memutuskan masalah, merasa tegang dan terus-menerus (Mujid, 2002).
merupakan hasil dari konflik psikis yang tidak disadari. Kecemasan menjadi tanda
terhadap ego untuk mengambil aksi penurunan cemas. Ketika mekanisme diri
23
berhasil, kecemasan menurun dan rasa aman datang lagi. Namun bila konflik terus
diri dialami sebagai simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku
kecemasan timbul pertama dalam hidup manusia saat lahir dan merasakan lapar
yang pertama kali. Saat itu dalam kondisi masih lemah, sehingga belum mampu
pertama. Kecemasan berikutnya muncul apabila ada suatu keinginan dari Id untuk
menuntut pelepasan dari ego, tetapi tidak mendapat restu dari super ego, maka
terjadilah konflik dalam ego, antara keinginan Id yang ingin pelepasan dan sangsi
dari super ego lahirlah kecemasan yang kedua. Konflik-konflik tersebut ditekan
dalam alam bawah sadar, dengan potensi yang tetap tak terpengaruh oleh waktu,
permukaan melalui tiga peristiwa, yaitu : sensor super ego menurun, desakan Id
yang dianggapnya mengancam, maka secara umum ia akan memiliki reaksi yang
yang tidak berhasil dikendalikan oleh ego, maka ego akan diliputi rasa kecemasan.
Kecemasan sebagai tanda peringatan bagi individu bahwa ia dalam bahaya. Hal
ini merupakan isyarat bagi ego untuk melakukan tindakan-tindakan yang tepat.
24
kecemasan adalah suatu keadaan tegangan dan merupakan suatu dorongan yang
timbul oleh sebab-sebab dari luar. Kecemasan dapat timbul secara mendadak atau
secara bertahap selama beberapa menit jam atau hari. Kecemasan dapat
bervariasi, mulai dari rasa cemas yang hampir tidak tampak sampai pada letupan
kepanikan.
Kecemasan merupakan salah satu bagian dari respon yang penting dalam
peringatan yang tepat dalam suatu keadaan yang berbahaya. Tingkat kecemasan
seseorang memberikan pergantian yang tepat dan tak tampak dalam suatu
dengan baik atau terlalu berlebihan, sehingga terjadilah suatu penyakit kecemasan.
Jika kecemasan terjadi bukan pada saat yang tepat atau sangat hebat dan
berlangsung lama sehingga mengganggu aktifitas yang normal, maka hal ini sudah
memiliki penyakit kecemasan dan depresi pada saat yang bersamaan. Penderita
pada seseorang. Bila kita merasa bahwa kehidupan ini terancam oleh sesuatu –
walaupun sesuatu itu tidak jelas – maka kita menjadi cemas. Kita juga akan
merasa cemas apabila kita khawatir kehilangan seseorang yang kita cintai, dan
dengan dirinya kita telah menjalin ikatan-ikatan emosional yang kuat sekali.
Perasaan-perasaan bersalah dan berdosa serta bertentangan dengan hati nurani,
dapat juga menimbulkan banyak kecemasan.
merupakan kekuatan pendorong. Kata cemas di sini menunjuk pada keadaan yang
tidak stabil dan sulitnya kehidupan internal dan eksternal bagi seseorang. Dari sini
dapat dipahami bahwa kecemasan hampir satu jenis dengan ketakutan. Ketakutan
yang normal berdasar pada adanya suatu obyek yang ditakuti, sementara
kecemasan merupakan ketakutan pada obyek yang tidak jelas, atau bahkan tidak
oleh Sigmund Freud. Ia mendefinisikan kecemasan itu sebagai salah satu bentuk
emosi yang sangat penting dalam teori psikoanalisanya. Kecemasan timbul karena
adanya konflik yang tidak disadari antara implus id (terutama seksual dan agresi)
dengan kendala yang ditetapkan oleh ego dan super ego. Implus-implus id ini
dan nilai sosial. Pertentangan antara id yang mempunyai prinsip kesenangan dan
takut yang kadang-kadang dialami dalam tingkat yang berbeda. Segala bentuk
terhadap harga diri dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan
oleh perasaan bahaya yang diantisipasikan, termasuk juga ketegangan dan stress
yang menghadang dan bangkitnya sistem saraf simpatetik. Kecemasan dapat juga
dikatakan sebagai suatu respon yang dapat dipelajari. Menurut teori belajar sosial,
kecil yang dihukum orang tuanya karena menentang kehendak mereka dan
kecemasan.
suatu respon mental dan fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam.
terhadap ancaman, sehingga orang cemas tidaklah harus abnormal dalam perilaku
menyatakan bahwa :
ketakutan tersebut. Kecemasan juga dapat diartikan sebagai rasa takut atau
kekhawatiran kronis pada tingkat yang ringan; khawatir atau ketakutan yang kuat
dan meluap-luap; satu dorongan sekunder mencakup suatu reaksi penghindaran
yang dipelajari.
cemas, gelisah dan takut yang muncul secara bersamaan yang biasanya diikuti
grogi, dan lain sebagainya. Kecemasan dapat timbul sebagai reaksi terhadap
bahaya baik yang sungguh-sungguh ada maupun yang tidak yang seringkali
disebut sebagai free floating anxiety, yaitu suatu kecemasan yang terus
yang bercampur baur yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan dan
pertentangan batin. Kecemasan itu sendiri timbul dari konflik di dalam diri
manusia baik perasaan khawatir, cemas, gelisah dan takut yang muncul secara
bersamaan yang biasanya diikuti dengan naiknya rangsangan pada tubuh seperti
keadaan atau reaksi dasar pada diri seseorang dalam menghadapi situasi yang
kecemasan ini disebabkan oleh beberapa faktor baik yang timbul dari dalam diri
disebutkan di atas, namun dalam penelitian ini penulis akan menggunakan dasar
dibagi menjadi dua jenis yakni, state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety
tindakannya pada situasi yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini nantinya, selain
menelaah bentuk kecemasan yang manakah yang di miliki individu yang menjadi
anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul
tekanan tertentu, kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety
adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda
antara satu individu dengan individu lainnya. Kecemasan ini sudah terintegrasi
dalam kepribadian sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah
Apabila kecemasan itu sudah berlebihan dan berlangsung pada waktu yang lama ,
internasionalnya.
rangsang stress, dan dapat dijadikan tanda untuk menghadapi stress berikutnya.
Selain itu kecemasan merupakan tanda bahaya yang disertai dengan adanya proses
somatic dan membentuk suatu strategi untuk mengatasinya. Jadi dengan adanya
kecemasan , maka individu akan berada dalam kondisi terjaga dan siap untuk
1. Evaluated Situation.
timbulkan kecemasan.
2. Perception Of Situation.
30
5. Coping.
berpendapat :
“ State anxiety an empirical process or reaction which is taking now at given level
of intencity…. (and is ) characterized by subjective consciously perceived feelings
of apprehension and tension, accompanied by or associated with activation or
arousal of the autonom nervous system “ ( Spielberger , 1966 ).
“Trait anxiety indicated a latent dispotition for a reaction of a certain type to
occur if is triggered by the appropriate ( sufficiently atress ful ) stimuli . . . ( at is
defined as ) a motive or acquired behavioural is potition that predisposes an
individual to perceive a wide range of objectively non dangerous circumstance
31
Spielberger.
stress. Kecemasan dasar ini merupakan bagian dari kepribadian yang terbentuk
oleh pengalaman masa lalu. Individu yang memiliki kecemasan dasar tinggi akan
lebih cepat mengalami stress karena cenderung mempresepsi suatu stimulus yang
pada diri individu ditentukan oleh penilaian kognitif individu . kecemasan itu
Proses ini terjadi karena adanya pikiran yang memperkirakan atau meramalkan
suatu ancaman , atau ingatan terhadap keadaan yang membahayakan yang pernah
dialami . Tokoh lainnya yang membahas mengenai Trait Anxiety adalah Selvin
“ low a trait subject performed significantly better than high anxiety trait
subject under all experiment condition” .
32
“ low a trait performed better than those high on trait on the learning task “ .
anxiety rendah lebih baik dari pada subyek dengan trait anxiety yang tinggi dalam
emosi sesaat yang dipengaruhi oleh situasi dan diberi penilaian secara subyektif
a. Perubahan intensitas
c. Secara jelas adanya intensitas emosi yang tidak menyenangkan, tidak adanya
yang kemudian dinilai oleh kognitif individu. Penilaian itu tergantung pada
proses belajar dan kemampuan yang dimiliki individu. Apakah ia akan menilai
stimulus yang datang sebagai sesuatu yang membahayakan atau tidak. Apabila
sesaatnya dan pada saat itu akan muncul reaksi fisiologis dan psikologis. Reaksi
rangsang stress, dan dapat dijadikan tanda untuk menghadapi stress berikutnya.
Selain itu kecemasan merupakan tanda bahaya yang disertai dengan adanya proses
somatik dan membentuk suatu strategi untuk mengatasinya. Jadi dengan adanya
kecemasan maka individu akan berada dalam kondisi terjaga dan siap untuk
muncul misalnya menurut Freud sumber kecemasan adalah bahaya yang berasal
dari dunia nyata seperti situasi yang mengarah kepada rasa sakit tubuh dan
seperti seksual, agresi dan tindakan amoral lainnya yang dilarang oleh norma
34
khususnya pada saat orang harus memilih gaya hidup yang memuaskan dan
kecemasan adalah akibat pengkondisian, ketika sebuah obyek dari jenis tertentu
karena itu, baik konflik kognisi maupun situasi yang jelas mengancam dapat
dapat terjadi melalui suatu proses yang dimulai dengan adanya suatu rangsangan
eksternal maupun internal sampai pada suatu keadaan yang dianggap sebagai
sebagai berikut :
pengalaman individu.
motoriknya.
yang mengancam dan menekan. Kecemasan dianggap normal bila terjadi dalam
adalah tidak dapat tenang, tidur terganggu, kelelahan, macam-macam sakit kepala,
mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali
Keluhan dan gejala umum yang berkaitan dengan kecemasan ditandai oleh
ciri-ciri seperti gangguan mood (sensitif sekali, cepat marah, mudah sedih dan
sangat mudah untuk kehilangan pegangan), gangguan fisik (mudah lelah, mudah
capek, macam-macam sakit kepala, kepeningan dan jantung berdebar), sulit tidur
36
nyata, sangat sensitive terhadap suara, merasa tidak tahan terhadap suara-suara
mudah lupa, kikuk, canggung, koordinasi yang buruk, tidak bisa membuat
keputusan, tidak bisa menentukan pilihan, bahkan untuk hal-hal kecil, gelisah,
resah, tidak bisa diam, secara umum kehilangan kepercayaan diri, kecenderungan
Semua orang akan mengalami rasa cemas. Hanya ada yang kentara dan
ada yang tidak. Hal ini sangat bergantung kepada pengalaman individu dalam
memecahkan berbagai persoalan hidup. Hal ini juga tergantung cara memandang
persoalan dan apakah sudah biasa mengalami ketegangan hidup. Apakah individu
tersebut memandang wajar dimarahi kalau salah dan orang yang memarahinya
Namun gejala cemas dianggap patalogis jika reaksi ini dirasakan terus setiap hari
sehari-hari naik terus menerus dan cemas akan sulitnya mencari pekerjaan.
Ada juga yang mengeluh sering merasa khawatir, takut, tegang dan gelisah
37
setiap kali anak, suami atau isterinya belum pulang. Ia akan sibuk menelepon
terjadi. Selain itu, karena sering merasa cemas dan khawatir ia pun seringkali
mulut kering, dan lain sebagainya. Ada juga yang mengeluh susah tidur atau
dan kualitas. Ada kecemasan yang normal, dan ini akan hilang seiring dengan
hilang penyebabnya. Ada juga kecemasan yang bersifat kronis atau serius. Hal
inilah yang disebut dengan penyakit kecemasan atau anxiety. Anxiety merupakan
perasaan yang dipenuhi kecemasan, ketakutan terjadinya suatu kejahatan. Hal ini
dirasakan ketika terjadi banyak konflik. Anxiety merupakan gejala umum yang
terdapat pada berbagai penyakit dan gangguan mental serta kejiwaan. Sebagian
terjadinya keburukan. Selain itu, ada ketakutan yang terus menerus dan
Ada juga hal penting yang perlu diamati bahwa banyak orang yang berada
internalnya tidak berfungsi. Kecemasan kronis ini ditandai dengan beberapa gejala
dan tidak teratur disertai perubahan saraf kelenjar, ketakutan bahwa akan terjadi
sesuatu yang mengerikan dan menakutkan, padahal sesuatu yang mengerikan dan
menakutkan ini tidak diketahui oleh penderita. Inilah yang disebut oleh sebagian
parah (kronis). Selanjutnya, pada mereka ini nanti akan berkembang penyakit
kecemasan.
b) Gejala kejiwaan antara lain adalah sangat kuat, terasa akan terjadi bahaya
atau penyakit, tidak mampu memusatkan perhatian, selalu merasa akan terjadi
39
a) Secara kognitif dapat bervariasi dari rasa khawatir yang ringan sampai panik.
c) Secara somatic dapat berupa gangguan tekanan darah tinggi dan gangguan
d) Secara afektif, seseorang tidak dapat tenang dan mudah tersinggung sehingga
a) Ketegangan otot.
dada, perut dan punggung bagian bawah. Ketegangan otot mungkin dialami
karena adanya suatu ancaman yang datang atau peristiwa-peristiwa pening lainnya
c) Depresi.
kekhawatiran terbentuk dalam diri seseorang. Rasa kesedihan dapat juga melanda
d) Pola makan.
e) Insomnia.
merupakan salah satu yang paling pertama dipengaruhi, namun tergantung pada
maka tidak akan dapat dihadapi dalam jangka waktu yang lama. Seseorang akan
termotivasi kuat untuk melakukan sesuatu guna meredakan keadaan yang tidak
macam cara untuk mengatasi situasi yang menimbulkan kecemasan dan perasaan
cemas itu sendiri. Atkinson (1999), mengemukakan ada dua cara utama untuk
cemas melalui berbagai macam cara dan tidak secara langsung menghadapi
masalah yang menimbulkan kecemasan itu. Oleh sebab itu, dalam menghadapi
kecemasan tersebut.
strategi ini tidak mengubah kondisi obyektif bahaya dan hanya mengubah cara
mempertahankan diri. Secara tidak sadar, ia akan bertahan dengan cara memblokir
menjadi wujud nyata yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Cara
mengenai tingkah laku manusia yang ditampilkan atau yang tercermin secara
fisik. Ia mengatakan bahwa suatu stimulus adalah hasil dari proses belajar.
tertentu.
jawab. Sebagai suatu usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu, sudah
usaha tersebut. Prestasi belajar menunjukan pada hasil yang dicapai oleh individu
sering mengulang pada mata kuliah statistik merupakan hal yang penulis rasa
perlu untuk diteliti sebabnya. Terlebih lagi fakultas akan merubah kurikulum
dalam penambahan muatan kurikulum bagi mata kuliah statistik. Hal ini tentu
menjadi perhatian tersendiri bagi pihak fakultas termasuk juga bagi mahasiswa
fakultas Psikologi UIN yang latar belakang jurusan di sekolah asalnya sangat
beragam yaitu jurusan IPA, IPS, bahasa dan pesantren. Bagi Mahasiswa yang
jurusan asalanya IPA atau IPS mengikuti mata kuliah statistik bisa jadi menjadi
hal yang biasa ditemui pada sekolah asalnya yang sering diberikan muatan
Lain hal bagi jurusan bahasa, apalagi bagi yang sekolah asalnya dari pesantren.
Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah yang menyebabkan prestasi
dengan psikologi. Selain itu kebijakan pihak fakultas Psikologi UIN Syarif
Dalam penelitian ini prestasi belajar yang ingin diteliti adalah prestasi
hanya ditentukan oleh faktor kecerdasan seorang anak semata. Hal ini terbukti
kecerdasan rata-rata, demikian sebaliknya, ada kasus dimana bagi beberapa anak
namun prestasi belajar di sekolahnya biasa-biasa saja dan tidak menonjol. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa ada faktor yang turut menunjang ataupun
melemahkan prestasi belajar ini, antara lain, kemauan atau motivasi maupun
merupakan bagian dari kepribadian yang terbentuk oleh pengalaman masa lalu.
Individu yang memiliki kecemasan dasar tinggi akan lebih cepat mengalami stress
Spielberger (1966), kecemasan dibedakan menjadi dua yaitu state anxiety dan
trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul apabila
45
kegugupan dan aktifnya susunan syaraf pusat. Trait Anxiety adalah kecemasan
yang menetap pada diri seseorang dan merupakan pembeda antara satu individu
sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila
TIPE KECEMASAN :
2.4 Hipotesis
sebagai berikut:
H0-1 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan state anxiety
H0-2 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan trait anxiety
H1-1 : Ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan state anxiety
H1-2 : Ada hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan trait anxiety
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan jenis penelitian yang digunakan, meliputi
sampel, serta pengumpulan data, teknik anlisa data dan prosedur penelitian.
korelasional adalah karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara
dua variabel, yaitu variabel tipe kecemasan dengan variabel prestasi belajar. Maka
jenis penelitian yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian korelasi.
dilaksanakan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Hanya saja
48
penelitian deskriptif ini tidak memiliki kekuatan kontrol terhadap hal-hal yang
Variabel adalah suatu karaketristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat
sebagai konstruk atau sifat yang diteliti. Pada permulaan penelitian harus
ditetapkan dengan tegas variabel yang akan diteliti, yaitu mana yang termasuk
sedangkan variabel terikat menurut Ary, dkk (dalam Sevilla, 1993) adalah
48
49
dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State Anxiety adalah gejala kecemasan
pusat. Trait anxiety adalah kecemasan yang menetap pada diri seseorang yang
dalam menerima kondisi atau situasi di sekitarnya sebagai sesuatu yang dapat
sehingga seseorang yang memiliki kecemasan ini lebih mudah cemas bila
Prestasi belajar adalah skor yang diperoleh dari nilai prestasi akademik
yang diperoleh dari pembagian hasil penilaian formatif (kehadiran dan keaktifan
di dalam kelas mata kuliah statistik), UTS (ujian tengah semester) dan UAS (ujian
akhir semester).
49
50
baik (Sevilla, et.al., 1993). Komaruddin (1984) yang dimaksud dengan populasi
(2002) memaparkan populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap akan diteliti. Dalam penelitian
ini yang menjadi populasinya adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
terdiri atas 18 laki-laki dan 52 perempuan (data akademik Fakultas Psikologi UIN
50
51
ukuran minimum yang ditawarkan oleh Gay (1976), bahwa untuk penelitian
tertentu yang juga memiliki karaketristik tertentu, jelas dan lengkap yang
semester tiga kelas C dan D Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang
semester 3 kelas C dan D. Saat pengambilan data jumlah mahasiswa yang hadir
karena untuk menganalisa data penetapan sampel yang lebih besar agar
jumlahnya sedikit. Selain itu, distribusi frekuensi dari data dengan jumlah sampel
besar dan tidak kurang dari 30 orang akan mendekati pada penyebaran sampel.
51
52
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan metode pengumpulan data adalah cara-
cara yang dapat digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data.
Sedangkan yang dimaksud dengan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
karenanya.
memperoleh informasi dari subjek dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
hal yang ia akui (Arikunto,2002). Adapun alat pengumpulan data yang peneliti
lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala kecemasan dan
pengukuran prestasi belajar statistik diambil dari hasil nilai prestasi akademik
yang kemudian diadaptasi dan dimodifikasi oleh Primusanto (2000). Tes ini
52
53
dan Robert C. Lushene. Dalam tes kecemasan ini diperlihatkan ‘self report’ yang
bertujuan untuk mengukur dua konsep kecemasan yang berbeda yaitu kecemasan
sesaat (state anxiety) dan tes ini mnggambarkan bagaimana perasaan subyek pada
umumnya.
dimilikinya cenderung akan lebih tinggi dibanding dengan orang yang memiliki
kecemasan rendah.
Skala ini mencakup bentuk Self-report untuk mengukur state dan trait
mengevaluasi perasaan subyek pada “saat ini, sekarang ini” (right now, at this
Khusus mengenai state anxiety, skala ini juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi perasaan subyek pada waktu-waktu tertentu di masa lalu dan saat-
saat tertentu di masa mendatang yang kira-kira akan dialami oleh subyek. Dalam
anxiety-nya. Contoh dari item anxiety-present adalah “i feel blue” dan contoh dari
53
54
Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model skala Likert
yaitu skala akhir subyek merupakan skor total dari jawaban pada setiap
pernyataan (Azwar, 2003). Dalam skala ini subyek diharuskan memilih salah satu
pendapat orang lain tentang suatu pernyataan. Skala ini memiliki 5 alternatif
jawaban yaitu : tidak sama sekali, sedikit, sedang, sangat dengan pergerakan
Tabel 3.1
Variabel, Indikator, Dan Skala Yang Digunakan
Variabel Indikator Skala
Kecemasan sebagai sifat pernyataan subyek skala yang digunakan
(trait anxiety) mengenai kebiasaannya didasarkan pada skala
merasakan ketegangan kecemasan Spielberger
dalam menghadapi mata STAI (State-Trait
kuliah statistik Anxiety) form Y,
rancangan Spielberger
(1983) yang berisi 20
item pernyataan, skala
ini telah diadaptasi oleh
Sayida (2010).
kecemasan sebagai pernyataan subyek Skala yang digunakan
keadaan sesaat (state mengenai perasaannya didasarkan pada skala
anxiety) menghadapi keadaan saat kecemasan Spielberger
mengikuti mata kuliah STAI (State-Trait
statistik. Perasaan ini Anxiety form Y,
berkisar sekitar ungkapan rancangan Spielberger
kecemasan, kegugupan, (1983) yang beisi 21
ketidakpercayaan diri, item pernyataan. Skala
54
55
Tabel 3.2
Blue Print Uji Coba Skala Tipe Kecemasan
No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah
1 State Anxiety 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 4, 9, 13, 15, 21
11, 12, 14, 16, 18, 17
19, 20, 21
2 Trait Anxiety 2, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 1, 3, 4, 5, 9, 20
13, 14, 16, 17, 18 15, 19, 20
Tabel 3.3
Teknik Penskoran Skala Kecemasan Untuk
State Anxiety dan Trait Anxiety
Pilihan jawaban/ skor
Respon
Tidak sama sekali Sedikit Sedang Sangat
Favorabel 4 3 2 1
Unfavorabel 1 2 3 4
Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan try out lagi dikarenakan
penulis menggunakan skala baku yang telah diuji coba oleh peneliti sebelumnya
yaitu Sayida Maisaroh (2009) dalam judul skripsinya “Hubungan Antara Tipe
antara dua variabel yaitu tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada
55
56
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,
1998).
mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan ukuranya. Untuk
menguji validitas skala, peneliti mengguanakan SPSS versi 13,0 for windows.
pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama. Untuk menguji reliabilitas skala, peneliti menggunakan SPSS versi 13,0 for
windows.
Dari item uji coba terhadap skala state anxiety terdapat 17 item yang valid
56
57
Tabel 3.4
Sebaran Butir Hasil Penelitian Skala Kecemasan
No Aspek Favorabel Unfavorabel
1 State Anxiety 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 4, 5, 9, 14, 15,
12, 13, 16, 17, 18, 20, 21 19
2 Trait Anxiety 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 1, 15
11, 12, 13, 14, 16, 17,
18, 19, 20
Skor Prestasi belajar penulis ambil dari nilai prestasi akademik yang
dalam kelas mata kuliah statistik), UTS (ujian tengah semester) dan UAS (ujian
akhir semester).
Dari perhitungan uji coba item-item yang valid, diperoleh hasil reliabilitas
skala kecemasan untuk state anxiety 0.895 dan trait anxiety 0.901. Dengan
sehingga dapat dipercaya untuk dijadikan sebagai alat ukur serta mampu
Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang akan diteliti yakni
hubungan antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik mahasiswa fakultas
Psikologi UIN Jakarta, maka digunakan rumus korelasi product moment pearson
57
58
1. Tahap persiapan
Pada tahap awal ini dimulai denagn memilih judul penelitian, perumusan
penelitian, mencari serta menyusun teori (studi pustaka) yang tepat yang berkaitan
Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan try out lagi dikarenakan
penulis menggunakan skala baku yang telah diuji coba oleh peneliti sebelumnya
Dalam penelitian ini skor prestasi belajar statistik responden berupa hasil
nilai mata kuliah statistik II yang diperoleh mahasiswa. Sedangkan untuk skor tipe
kecemasan berupa jawaban mahasiswa terhadap instrumen yang diambil dari teori
58
59
3. Pelaksanaan penelitian
kecemasan yang berupa skala kecemasan untuk state anxiety dan trait anxiety.
5. Pembahasan
59
BAB 4
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian hubungan antara tipe kecemasan
Hidayatullah Jakarta. Secara rinci bab ini akan mengulas mengenai gambaran
yang menjadi sampel dalam penelitioan ini berjumlah 70 orang. Gambaran umum
subyek dalam penelitian ini akan diuraikan secara rinci di bawah ini berdasarkan
Tabel 4. 1
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
61
62
dalam penelitian ini terdiri dari 25.7% subyek laki-laki atau sama dengan 18
Tabel 4.2
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
dalam penelitian ini terdapat 17.1% atau 12 orang berusia 18 tahun, 65.7% atau 46
orang berusia 19 tahun, 15.7% atau 11 orang berusia 20 tahun, dan 1.4% atau 1
Tabel 4.3
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Asal Sekolah
ini yang berasal dari sekolah Aliyah sebanyak 10.0% atau 7 orang, 11.4% atau 8
orang dari Aliyah + Pesantren, 72.9% atau 51 orang dari SMU, 5.7% atau 4 orang
Tabel 4.4
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jurusan Sekolah
1 IPA 34 48.6 %
2 IPS 31 44.3%
3 Bahasa 5 7.1%
Jumlah 70 100 %
ini terdapat 48.6% atau 34 orang dari jurusan IPA, 44.3% atau 31 orang dari IPS,
Skala state
70 35,00 123,00 76,1571 23,15708
anxiety
Valid N (listwise) 70
64
Skala state
70 29,00 137,00 83,5857 23,83913
anxiety
Valid N (listwise) 70
Dari tabel di atas, descriptif statistik mengenai hasil hitung skala state
anxiety diketahui bahwa nilai minimum 35 dan nilai maksimum 123 dengan mean
Hidayatullah Jakarta.
rentangan untuk setiap subyek. Rentangan dibagi menjadi tiga interval dengan
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk
Tabel 4.6
Tingkat state anxiety pada mahasiswa Psikologi UIN Jakarta
Total 70 100 %
Tabel 4.7
Tingkat trait anxiety pada mahasiswa Psikologi UIN Jakarta
Total 70 100 %
Untuk menguji hipotesis, maka peneliti melakukan maka digunakan rumus korelasi
product moment pearson (Arikunto, 1998: 69) yang dilakukan melalui program SPSS
Tabel 4.8
Correlations
Prestasi belajar SA TA
Pearson Correlation Prestasi belajar 1,000 ,200 ,223
SA ,200 1,000 ,978
TA ,223 ,978 1,000
Sig. (1-tailed) Prestasi belajar . ,048 ,032
SA ,048 . ,000
TA ,032 ,000 .
N Prestasi belajar 70 70 70
SA 70 70 70
TA 70 70 70
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai r hitung antara tipe state
anxiety menunjukkan angka sebesar 0.200 dengan nilai signifikansi sebesar 0.048,
sedangkan tipe trait anxiety dengan r hitung 0.223 dengan nilai signifikansi 0.032.
hubungan state anxiety dengan prestasi belajar statistik dan ada hubungan trait
anxiety dengan prestasi belajar statistik mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif
terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi, serta
5.1. Kesimpulan
data diperoleh kesimpulan, yaitu ada hubungan yang signifikan antara kecemasan
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dapat diketahui nilai r hitung antara tipe state
anxiety menunjukkan angka sebesar 0.200 dengan nilai signifikansi sebesar 0.048.
Sedangkan pada tipe trait anxiety r hitung 0.223 dengan nilai signifikansi 0.032.
5.2. Diskusi
dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Adapun hasil yang diperoleh adalah tidak ada hubungan yang signifikan
antara tipe kecemasan dengan prestasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini sesuai dengan teori-teori
67
68
Dilihat dari hasil crosstabs asal jurusan sekolah dengan pretasi belajar
statistik diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS memiliki
tingkat kecemasan state anxiety yang tinggi (15.7 %) dan pada trait anxiety juga
berada pada kategori tinggi (12.9 %). Bila dibandingkan dengan mahasiswa yang
berasal dari jurusan IPA dan IPS. Hasil penelitian ini didukung pula Zakiah
manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika
(konflik). Pendapat itu juga diperkuat oleh Davidoff (1988) yang menganggap
bahwa konflik kognisi maupun situasi yang jelas mengancam dapat menimbulkan
kecemasan.
5.3. Saran
kekurangan, oleh karena itu diharapkan bagi para peneliti yang akan melakukan
penelitian dengan tema yang sama disarankan untuk dapat menutupi kekurangan
ini ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebagai saran teoritis dan
praktis, yaitu Saran teoritis dari penelitian ini peneliti menyarankan dalam
responden lebih mudah dalam menjawab soal pernyataan. Dalam kajian pustaka,
sebaiknya lebih banyak lagi teori-teori yang membahas tentang prestasi belajar
dan kecemasan.
mengubah persepsinya mengenai mata kuliah statistik sebagai mata kuliah yang
Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : Balai
Pustaka
Hurlock, E.B (1997). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga
Jakarta.