INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : A/1
Bab 4 : Aku Bisa!
Tema : Bermain dan Bergerak
Alokasi Waktu : 6 Minggu
B. KOMPETENSI AWAL
▪ Peserta didik dapat mengenali dan merangkai huruf ‘l’ dengan huruf vokal menjadi suku kata
dan kata.
▪ Peserta didik dapat mngamati gambar dan mengidentifikasi gerak mendorong dan menarik
berdasarkan pemahaman terhadap gambar.
▪ Peserta didik dapat menuliskan suku kata untuk melengkapi kata nama binatang
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
▪ Mandiri;
▪ Bernalar kritis;
▪ Kreatif;
D. SARANA DAN PRASARANA
▪ Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Bahasa
Indonesia, Aku Bisa! Buku Siswa SD Kelas I, Penulis: Soie Dewayani
▪ Buku lain yang relevan
▪ Kartu huruf;
▪ kartu suku kata ‘la-‘, ‘li-‘, ‘lu-‘, ‘le-‘, dan ‘lo-‘;
▪ kartu bergambar benda-benda yang namanya diawali dengan suku kata ‘la-‘, ‘li-‘, ‘lu-‘, ‘le-‘, dan
‘lo-‘;
▪ Alat tulis dan alat warna;
▪ Buku-buku bacaan fiksi dan nonfiksi bertema kebersihan dan kesehatan yang sesuai untuk peserta
didik kelas satu.
▪ Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.
E. TARGET PESERTA DIDIK
▪ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
▪ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
▪ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring),
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Bab Ini :
▪ Dengan menyimak, menanggapi, dan menirukan gerakan pada bacaan tentang aneka gerak,
peserta didik dapat melakukan instruksi serta membaca dan menulis suku kata yang diawali
dengan huruf ‘l’.
Capaian Pembelajaran :
Membaca:
▪ Mengenali dan mengeja kombinasi huruf pada suku kata dan kata yang sering ditemui
Membaca dan Mengamati:
▪ Menyimpulkan dan mengklasifikasi informasi pada gambar
Menulis:
▪ Menulis dan merangkai kombinasi huruf pada suku kata dan kata yang sering ditemui.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
▪ Meningkatkan kemampuan siswa tentang mengenali dan merangkai huruf ‘l’ dengan huruf vokal
menjadi suku kata dan kata.
▪ Meningkatkan kemampuan siswa tentang mngamati gambar dan mengidentifikasi gerak
mendorong dan menarik berdasarkan pemahaman terhadap gambar.
▪ Meningkatkan kemampuan siswa tentang menuliskan suku kata untuk melengkapi kata nama
binatang
C. PERTANYAAN PEMANTIK
▪ Metode apakah yang dimaksud dengan belajar sambil bermain?
D. PERSIAPAN BELAJAR
Bermain dan bergerak dapat menumbuhkan motivasi, minat belajar, serta daya konsentrasi peserta
didik. Untuk dapat bergerak dengan baik dan mengoptimalkan potensi fisiknya, peserta didik perlu
memahami gerak, mengenali kosakata terkait gerak, menyimak dan melakukan instruksi untuk
bergerak, serta dapat menyajikan pengalamannya secara lisan dan tertulis.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas ( menyapa, berdoa,
dan mengecek kehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Guru menyapa para peserta didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang mereka lihat
dalam perjalanan ke sekolah hari ini
4. Guru menjelaskan bahwa ia akan membacakan buku dan menunjukkan sampul cerita untuk diamati
peserta didik.
5. Guru juga mendiskusikan tata cara menyimak dan berdiskusi.
6. Guru mengajak peserta didik mengamati gambar sampul dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Kegiatan Inti
Menyimak
Tip Pembelajaran
Membangun imajinasi dengan menyimak dan mengamati gambar tentang gerak. Ketika membacakan
cerita “Parade Binatang”, minta peserta didik menebak suara apa yang dijelaskan oleh teks dengan
melihat ilustrasi pada cerita. Mintalah peserta didik untuk mengamati gambar kelinci (dan gambar
binatang-binatang lain; sedang apa mereka Lalu, minta peserta didik untuk mengikuti gerakan setiap
binatang yang tampil dalam parade.
Membaca
1. Sebelum meminta peserta didik mengenali gerak binatang, bacakan nama binatang dan nama
gerakan kepada peserta didik. Guru dapat menunjukkan nama gerakan, lalu meminta peserta didik
menyebutkan nama binatang yang memiliki gerakan seperti itu. Misalnya, binatang apa yang
melompat di sini? Sebaliknya, guru dapat menunjukkan nama binatang, lalu meminta peserta didik
menyebutkan gerakannya. Misalnya, bagaimana harimau bergerak?
Menulis
Selain melatih motorik halus peserta didik, kegiatan menulis juga dapat meningkatkan kepercayaan
diri peserta didik terhadap kecakapannya menulis dengan tangan. Peserta didik yang terbiasa melatih
keterampilan tangannya akan dapat menulis dengan rapi. Ia pun akan senang menikmati tulisannya
tersebut. Saat melatih peserta didik menulis ‘L’ dan ‘l’, guru memastikan bahwa:
a. peserta didik menulis dengan cara menggenggam pensil dan postur tubuh yang baik;
b. peserta didik mampu membedakan penggunaan huruf ‘L’ dan ‘l’. Minta peserta didik menunjukkan
letak kedua huruf tersebut pada kalimat ‘Lalat terbang’ dan ‘Kuda laut berenang’ di Buku Siswa.
Berbicara
Pada kegiatan ini, peserta didik berlatih mengungkapkan simpulan dan kemampuannya
menghubungkan judul “Bermain Ular Naga” dengan gambar yang dilihatnya tentang permainan
tersebut. Untuk dapat membuat koneksi, peserta didik perlu mengenali dan memahami makna kata
ular dan/atau naga. Guru dapat membantu peserta didik mengembangkan imajinasinya tentang bentuk
ular dan kegiatan permainan tersebut. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat mendorong
peserta didik berpikir kritis.
a. Apa yang dilakukan anak-anak pada gambar ini?
b. Bagaimana bentuk barisan anak-anak ini?
c. Apakah barisan ini panjang atau pendek?
d. Menurut kalian, mengapa permainan ini disebut ular naga?
Pada kegiatan ini, guru tidak mengevaluasi keakuratan jawaban peserta didik atau kecakapan peserta
didik membuat simpulan terhadap gambar. Yang dinilai guru adalah kecakapan peserta didik untuk
mematuhi kesepakatan dan etika berbicara pada saat menyampaikan pendapat. Karena itu, sebelum
mulai berdiskusi hendaknya dibuat kesepakatan sebagai berikut.
a. Meminta izin kepada guru dengan mengangkat tangan sebelum mulai berbicara.
b. Tidak memotong pembicaraan teman dan menyimak teman hingga selesai berbicara.
c. Berbicara dengan volume yang jelas sehingga dapat didengar oleh guru dan teman.
d. Berbicara tentang topik yang didiskusikan.
Kegiatan berbicara ini melatih peserta didik berbicara dengan mematuhi aturan kesopanan. Kegiatan
pembiasaan ini tidak dinilai.
Menirukan dan Melakukan
Tip Pembelajaran
Libatkan peserta didik dalam mengambil keputusan tentang cara dan pembagian peran saat
bermain. Sebelum bermain, sepakati peraturan permainan dengan peserta didik. Misalnya siapa
yang menentukan pembagian peran, apakah guru atau peserta didik; siapa yang menjadi kepala,
badan, dan ekor naga. Lalu, bagaimana giliran selanjutnya akan ditentukan. Kemudian, sepakati
juga bahwa peserta didik tidak diperbolehkan mendorong, menarik teman, atau berkelakuan tidak
menyenangkan lainnya. Ingatkan peserta didik kepada tujuan bermain, yaitu bersenang-senang;
bukan menang atau bersaing.
Menulis
Kegiatan menuliskan pengalaman ini bertujuan agar peserta didik dapat bercerita secara runtut. Pada
saat peserta didik kelas satu belum lancar menulis,
kemampuan menggambarkan gagasan merupakan kegiatan persiapan menulis yang penting. Guru
perlu memodelkan kegiatan menggambar agar peserta didik terbiasa dengan proses berpikir melalui
gambar. Dengan melakukan pemodelan, guru menyampaikan pesan kepada peserta didik bahwa
kegiatan menggambar bukanlah sekadar menggambar objek secara realistik (mirip dengan aslinya).
Pada saat memodelkan proses menggambar pengalaman bermain ular naga, guru dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut.
a. Menggambar dirinya secara sederhana.
b. Berbicara sambil menggambar. Misalnya, “Tadi Ibu menjadi kepala naga, lalu Ibu berdiri di sini.
Di sebelah Ibu, Ibu akan menggambar..., lalu .... “ Demikian seterusnya.
c. Menghapus rangkaian gambar adegan yang dibuatnya demi memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menggambar dengan bebas.
d. Menyampaikan bahwa gambar objek tidak perlu mirip dengan benda aslinya.
Mengamati
Memahami gerak dalam gambar merupakan kecakapan yang penting. Peserta didik perlu didampingi
untuk menyimpulkan makna gerak yang tersaji dalam bahasa visual.
a. Sebelum mengamati gambar tentang menarik dan mendorong, peragakan kedua jenis gerak ini di
depan peserta didik. Guru dapat juga meminta beberapa siswa memeragakan gerakan menarik dan
mendorong objek di kelas. Apabila mungkin, guru juga dapat menggunakan barang yang memiliki
roda (seperti gerobak kecil) untuk memeragakan kedua jenis gerak tersebut.
Peragakan gerak berkali-kali dengan beragam benda hingga peserta didik memahaminya.
b. Guru mendiskusikan dua contoh gambar pada Buku Siswa untuk menguji pemahaman peserta
didik tentang perbedaan menarik dan mendorong.
c. Seusai berdiskusi, guru membagikan salinan tabel pertanyaan tentang menarik dan mendorong di
Buku Siswa kepada peserta didik.
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menandai gambar secara mandiri.
Pastikan peserta didik memahami instruksi pada kegiatan tersebut.
Menulis
Guru perlu memberikan petunjuk kepada orang tua tentang cara membantu peserta didik mengisi Jurnal
Membaca ini.
Ananda … (diisi dengan nama peserta didik) telah menyelesaikan pembelajaran di Bab 4 pada
Buku siswa. Pada bulan ini, Ananda belajar Bahasa Indonesia sambil bermain dan bergerak.
Diskusikan gerakan apa yang disukainya dan ajaklah ia melakukannya di rumah. Akan baik sekali
apabila Ananda dapat berolahraga bersama keluarga secara rutin.
Bersama ini, kami pinjamkan buku perpustakaan sekolah. Anda juga dapat membacakan buku-buku
lain tentang binatang, olahraga, dan bermain.
Salam hangat.
Membaca
Kata Minggu Ini
Selain nama-nama binatang yang diawali dengan huruf ‘l’ yang telah dibahas pada bab ini, terdapat
banyak kata yang diawali dengan huruf ‘l’ yang telah dikenali oleh peserta didik kelas satu. Tulislah
kata-kata tersebut di kartu sehingga peserta didik dapat menghafal bentuknya. Mengakrabi kombinasi
huruf dan suku kata meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta didik terhadap huruf.
Berikut adalah contoh kata-kata yang perlu dihafalkan oleh peserta didik sepanjang pembelajaran Bab
4. Kata-kata ini ditempelkan pada kamus dinding dan dibaca bersama-sama setiap hari. Apabila perlu,
guru dapat membuat kartu dengan lima kata ini dan membaginya kepada peserta didik. Guru dapat
menyampaikan kepada orang tua peserta didik untuk membaca kata-kata ini bersama-sama dengan
peserta didik di rumah. Guru dapat mengganti kata-kata ini dengan kata lain yang lebih dikenali
peserta didik.
G. REFLEKSI
A. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik
1. Pada akhir Bab 4 ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-
masing melalui asesmen formatif dalam kegiatan sebagai berikut.
a. Mengenali dan merangkai huruf ‘l’ dengan huruf vokal menjadi suku kata dan kata.
b. Mengamati gambar dan mengidentifikasi gerak mendorong dan menarik berdasarkan
pemahaman terhadap gambar.
c. Menuliskan suku kata untuk melengkapi kata nama binatang.
2. Isi nilai peserta didik dari setiap kegiatan mengenali dan merangkai huruf menjadi suku kata dan
kata, mengidentifikasi gerak mendorong dan menarik pada gambar, serta menulis suku kata.
Tabel 4.6 Contoh Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kompetensi yang
Diajarkan di Bab 4
Nilai Peserta Didik
Mengenali dan Mengidentifikasi
Nama Peserta
No Merangkai Huruf Gerak Mendorong Menulis Suku
Didik
Menjadi Suku dan Menarik dalam Kata
Kata dan Kata Gambar
1 Haidar
2 Halwa
3 Said
4 Martin
5 Ahmad
6 Dayu
7 Melisa
8 Doni
dst.
1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik
3. Merujuk pada tabel ini, guru merencanakan pendekatan pembelajaran pada bab berikutnya. Guru
memetakan peserta didik untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam
kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah. Guru juga perlu merencanakan
kegiatan pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus atau kemampuan belajar di
atas teman-temannya. Dengan demikian, asesmen akhir bab ini membantu guru untuk
merencanakan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kompetensi peserta didik.
B. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Tabel 4.7 Contoh Refleksi Strategi Pembelajaran di Bab 4
Sudah Saya Masih Perlu
Sudah Saya Lakukan, Saya
No Pendekatan/Strategi
Lakukan Tetapi Belum Tingkatkan
Efektif Lagi
1 Saya sudah menyiapkan media dan
alat peraga sebelum memulai
pembelajaran.
2 Saya sudah melakukan kegiatan
pendahuluan dan mengajak peserta didik
berdiskusi, membuat prediksi terhadap
tema yang akan dibahas.
3 Saya sudah meminta peserta didik
mengamati gambar sampul cerita sebelum
membacakan isi cerita.
4 Saya sudah mengelaborasi tanggapan
seluruh peserta didik dalam kegiatan
berdiskusi.
5 Saya sudah memberikan alternatif
kegiatan pendampingan dan pengayaan
sesuai dengan kompetensi peserta didik.
6 Saya telah melibatkan para peserta didik
dengan kebutuhan khusus dalam semua
kegiatan pembelajaran dengan
memperhatikan kebutuhan dan keunikan
mereka.
7 Saya sudah mengingatkan tentang cara
berbicara yang baik.
8 Saya sudah mempersiapkan ruang kelas
agar nyaman digunakan untuk bergerak
dan bermain
9 Saya sudah memperhatikan reaksi peserta
didik dan menyesuaikan strategi
pembelajaran dengan rentang perhatian
dan minat peserta didik.
10 Saya sudah memilih dan menggunakan
media dan alat peraga pembelajaran yang
relevan di luar yang disarankan Buku
Guru ini.
11 Saya telah menyesuaikan materi
pembelajaran, penggunaan lagu,
permainan, dengan materi yang tersedia
di daerah saya.
12 Saya telah menggunakan pengetahuan
peserta didik, termasuk bahasa daerah
yang dikuasai, untuk menjembatani
pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran dan kosakata baru dalam
bab ini.
13 Saya memanfaatkan alat peraga pada
dinding kelas seperti kamus dinding dan
kartu kata secara efektif dalam
pembelajaran.
14 Saya telah mengumpulkan hasil pekerjaan
peserta didik sebagai asesmen formatif
peserta didik.
15 Saya telah mengajak para peserta didik
merefleksi pemahaman dan keterampilan
mereka pada akhir pembelajaran Bab 4.
H. ASESMEN / PENILAIAN
Asesmen Formatif
Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa kegiatan yang bersimbol di samping ini.
Kegiatan pada bab 4 dapat dinilai menggunakan contoh rubrik penilaian yang disediakan pada
kegiatan-kegiatan tersebut. Asesmen ini pun merujuk kepada Alur Konten Capaian Pembelajaran
yang dikutip pada kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan lain dilakukan sebagai pembiasaan dan
latihan; tidak diujikan.
Dengan menggunakan kartu kata yang ada di kelas, guru dapat melakukan aktivitas dengan kata-kata
lain yang mengandung suku kata ‘la’, ‘li-’, ‘lu-’, ‘le-’, ‘lo-’ selain contoh kata yang diperkenalkan
pada Bab 4 ini.
Tabel 4.2 Contoh Rubrik Penilaian
Mengenali dan Merangkai Huruf Menjadi Suku Kata dan Kata
(Isi kolom dengan nama peserta didik)
Tidak Dapat Dapat Dapat Dapat Mengenali
Mengenali Mengenali Mengenali Huruf,
Huruf dalam Huruf dalam Huruf dan Merangkainya,
Kata ‘labalaba’ Kata ‘labalaba’ Merangkai-nya, Membaca Suku
Nama Peserta serta Membaca Kata, serta
Didik Suku Kata ‘la’ Membaca Kata
dan ‘ba-’ dalam ‘laba-laba’
Kata ‘laba-laba’
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah
dipahami oleh peserta didik
asesmen: upaya untuk mendapatkan data dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui
pencapaian peserta didik di kelas pada materi pembelajaran tertentu
asesmen diagnosis: asesmen yang dilakukan pada awal tahun ajaran guna memetakan kompetensi
para peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau peserta
didik dalam proses pembelajaran
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan aspek
kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar
berpikir lantang: mengungkapkan proses berpikir dengan lantang agar orang lain dapat belajar dan
memperoleh informasi dari proses tersebut
buku pengayaan: buku yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap buku pelajaran utama
capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui
serangkaian proses pembelajaran
diorama: sajian pemandangan alam dalam bentuk tiga dimensi dengan menempatkan objek di depan
sebuah latar sehingga menggambarkan keadaan alam yang sebenarnya
fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna, misalnya /h/ adalah fonem
karena membedakan makna kata ‘harus’ dan ‘arus’
fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami makna kalimat
tersebut dengan benar
kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib dikenal dan digunakan peserta didik dalam
kesehariannya
keterampilan sosial: kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan efektif serta berinteraksi
dengan orang lain secara verbal dan nonverbal sesuai dengan norma sosial dan budaya
kompetensi: kemampuan atau kecakapan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu
literasi dasar: kecakapan membaca dan menulis permulaan yang harus dikuasai di jenjang awal
pendidikan formal
literasi finansial: pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep
dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan finansial untuk meningkatkan kesejahteraan
lembar amatan: catatan yang berisi sikap dan/atau keterampilan peserta didik untuk diamati guru
media digital: format konten yang dapat diakses oleh perangkat-perangkat digital
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain secara nyaring
dengan tujuan untuk menarik minat membaca
motorik halus: kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh yang melibatkan saraf, tulang, dan
otot untuk melakukan aktivitas tertentu
peragaan: proses menyajikan sebuah perilaku atau proses melakukan sesuatu agar orang lain dapat
meniru atau mengadaptasi perilaku atau proses yang diperagakan tersebut
perancah: teknik pemberian dukungan belajar secara terstruktur dan bertahap agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku
pengayaan sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas
proyek kelas: tugas pembelajaran yang kompleks dan melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan
peserta didik secara kolaboratif dengan serangkaian proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga evaluasi kegiatan
prediksi: prakiraan tentang sesuatu
teks deskripsi: teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca
dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
penulisnya
teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan
tujuan sesuatu
teks tanggapan: teks yang berisi penilaian, ulasan, atau resensi terhadap suatu karya (film, buku,
novel, drama, dll) sehingga orang lain mengetahui kelebihan dan kekurangan karya tersebut
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing: The Complete Guide for the Primary Grades. Portland:
Scholastic Teaching Resources.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks: Corwin.
Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The Continuum of Literacy Learning. Grades Pre K to 8.
Portsmouth: Heinemann.
Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of Literature and Response: Children, Books and Teachers in
K-8 Classrooms. New York: Pearson.
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New York: McGraw Hill Education.
Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior Writing. New York: Barron’s Educational Series.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran. Jakarta:
Pusmenjar Kemendikbud RI.
Rasinski, Timothy dkk (Eds.). 2012. Fluency Instruction: Research-Based Best Practices. New York:
The Guilford Press.
Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. Portland: Scholastic
Teaching Resources.
Vadasy, Patricia F. & J. Ron Nelson. 2012. Vocabulary Instruction for Struggling Students. New York:
The Guilford Press.
Vygotsky, L. 1978. Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge:
Harvard University Press.
MODUL AJAR MATEMATIKA SD
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Fase / Kelas : A/1
Materi : Bentuk-Bentuk Bangun (1)
Alokasi Waktu : Jam ke-1
B. KOMPETENSI AWAL
• Fokus pada bentuk kotak kosong yang terkumpul dan benda padat lainnya, dan buatlah benda-
benda yang mempunyai bentuk yang sama
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto. dan laptop, LCD projector dan Internet.
• Gambar gantung, kardus kosong, building block, bola, dll..
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Tatap Muka (TM)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Melalui kegiatan seperti mengamati dan menyusun benda-benda yang sudah dikenal, siswa
akan memperkaya pengalaman yang menjadi dasar pemahaman bentuk ruang.
• Mengenali bentuk benda dan menangkap karakteristik dari bentuk benda tersebut.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Meningkatkan kemampuan siswa tentang Fokus pada bentuk kotak kosong yang terkumpul dan
benda padat lainnya, dan buatlah benda-benda yang mempunyai bentuk yang sama
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Cari perbedaan bentuk ruang, dan mari kita pisahkan ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (
menyapa, berdoa, dan mengecekkehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya
bagi tercapai cita-cita
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagunasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicaraselama 15-20 menit materi
non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat
,cerita inspirasi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
❖ Kegiatan Inti
1. Diskusikan bagaimana pembentukan benda-benda yang dikumpulkan
▪ Diskusikan dan umumkan jenis kotak dan kaleng yang Anda miliki sehingga anggota
kelompok lain menjadi paham.
▪ Diskusikan dan umumkan jenis kotak dan kaleng yang Anda miliki sehingga anggota
kelompok lain menjadi paham.
▪ Dengan menggunakan model tiga dimensi, kelompokkan secara garis besar ke dalam
bentuk-bentuk ruang seperti kubus, kotak, silinder, bola dll.
o Ada kotak segi empat
o kaleng berbentuk silinder.
o kotak boks yang tidak persegi.t
o bentuk bulat silinder.
2. Fokuskan pada bentuk ruang yang terkumpul lalu kelompokkan bentuk-bentuk yang sama.
setelah dikelompok-kelompokkan, berikan nama.
▪ Mengkelompokkan dan mengatur menjadi tiga bentukan "kotak boks"kotak kardus,
"silinder", "bola". Pada saat itu kata-kata siswa dapat digunakan.
o bentuk kotak
o bentuk silinder
o bentuk bola
Referensi
Abstraksi dan Idealisasi
Proses menangkap bentuk dari benda, perlu ada dua cara berpikir.
Abstraksi adalah mengeluarkan bentuk ruang dari salah satu kualitas dari kondisi dan
berbagai macam sifat yang dipunyai benda. Dengan kata lain, berat, posisi, warna,
volume, material dll yang merupakan sifat dan kondisi selain bentuk dipotong dan semua
hal-hal yang umum dihilangkan.
Idealisasi berarti mengabaikan detail dan menangkap perkiraan bentuk. MIsalnya,
mengabaikan kaleng kosong, mulut dan jenggulan, dengan menganggapnya sebagai bentuk
silinder, atau menganggap sebagai bentuk yang kasar.
❖ Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa Dengan meminta siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam
E. ASESMEN / PENILAIAN
▪ Performa ( presentasi )
▪ Tertulis
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
▪ Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.
Remedial
▪ Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
G. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
TABEL REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagian mana dari materi yang kalian
rasa paling sulit?
2 Apa yang kalian lakukan untuk dapat
lebih memahami materi ini?
3 Apakah kalian memiliki cara
sendiriuntuk memahami materi ini?
4 Kepada siapa kalian akan meminta
bantuan untuk memahami materi ini?
5 Jika kalian diminta memberikan
bintang dari 1 sampai 5, berapa
bintang yang akan kalian berikan
pada usaha yang kalian lakukan untuk
memahami materi ini?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Nilai Paraf Orang Tua
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Fase / Kelas : A/1
Materi : Bentuk-Bentuk Bangun (1)
Alokasi Waktu : Jam ke-2
B. KOMPETENSI AWAL
• Pikirkan tentang bentuk yang dapat menggelinding dan yang tidak.
• Menumpuk kardus kosong dan benda padat yang terkumpul, pikirkan tentang perbedaan bentuk
antara yang mudah ditumpuk tinggi dan yang tidak
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto. dan laptop, LCD projector dan Internet.
• kardus kosong, kaleng kosong, tumpukan kayu, bola, papan, dll
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Tatap Muka (TM)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Melalui kegiatan seperti mengamati dan menyusun benda-benda yang sudah dikenal, siswa
akan memperkaya pengalaman yang menjadi dasar pemahaman bentuk ruang.
• Mengenali bentuk benda dan menangkap karakteristik dari bentuk benda tersebut.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Meningkatkan kemampuan siswa tentang bentuk yang dapat menggelinding dan yang tidak.
• Meningkatkan kemampuan siswa tentang perbedaan bentuk antara yang mudah ditumpuk
tinggi dan yang tidak
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Bentuk seperti apa yang cenderung menumpuk tinggi?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (
menyapa, berdoa, dan mengecekkehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya
bagi tercapai cita-cita
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagunasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicaraselama 15-20 menit materi
non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat
,cerita inspirasi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
❖ Kegiatan Inti
1. Gelindingkan benda tiga dimensi yang terkumpul, kelompokkan untuk benda yang bisa
menggelinding dan yang tidak, pahami karakteristik benda tiga dimensi
▪ Buat tanjakan kecil, gelindingkan benda-benda silinder dan kotak yang terkumpul,
mari kita kelompokkan mana benda yang bisa digelindingkan mana yang tidak.
▪ Mari kita fokuskan pada komponen (sisi) untuk memahami perbedaan antara benda
tiga dimensi yang tidak bisa menggelinding dan benda tiga dimensi yang bisa
menggelinding.
2. Mari berkompetisi untuk menumpuk tinggi antar grup siswa.
▪ Mari berkompetisi untuk menumpuk tinggi antar grup siswa.
▪ Dalam kegiatan menumpuk benda, berikan instruksi agar siswa dapat mencari tahu
bagaimana cara membuat urutan dalam menumpul, arahnya bagaimana dan benda
tiga dimensi yang seperti apa.
o jika menggunakan kardus persegi maka akan meninggi lho
o jika meninggikan silinder bisa meninggi lho.
o Anda tidak bisa menumpuk dan meletakkan silinder di samping.
3. Fokuskan pada bagaimana cara menumpuk, lalu berpikir bagaimana cara benda bangun
ruang tersebut ditumpuk tinggi.
▪ Bentuk seperti apa yang cenderung menumpuk tinggi?
▪ Buat siswa memfokuskan pada karakteristik permukaan dan bentuk tiga dimensti,
buat mereka berpikir sesuai dengan benda-benda konkret.
❖ Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa Dengan meminta siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam
E. ASESMEN / PENILAIAN
▪ Performa ( presentasi )
▪ Tertulis
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
▪ Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.
Remedial
▪ Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
G. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
TABEL REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagian mana dari materi yang kalian
rasa paling sulit?
2 Apa yang kalian lakukan untuk dapat
lebih memahami materi ini?
3 Apakah kalian memiliki cara
sendiriuntuk memahami materi ini?
4 Kepada siapa kalian akan meminta
bantuan untuk memahami materi ini?
5 Jika kalian diminta memberikan
bintang dari 1 sampai 5, berapa
bintang yang akan kalian berikan
pada usaha yang kalian lakukan untuk
memahami materi ini?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Nilai Paraf Orang Tua
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Fase / Kelas : A/1
Materi : Bentuk-Bentuk Bangun (1)
Alokasi Waktu : Jam ke-3
B. KOMPETENSI AWAL
• Pahami karakteristik benda tiga dimensi seperti kardus kosong yang terkumpul, lalu pikirkan
perbedaan dari gambar tiga dimensti tersebut
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto. dan laptop, LCD projector dan Internet.
• kardus kosong, kaleng kosong, building block, kotak hitam, dll.
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Tatap Muka (TM)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Melalui kegiatan seperti mengamati dan menyusun benda-benda yang sudah dikenal, siswa
akan memperkaya pengalaman yang menjadi dasar pemahaman bentuk ruang.
• Mengenali bentuk benda dan menangkap karakteristik dari bentuk benda tersebut.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Meningkatkan kemampuan siswa tentang Pahami karakteristik benda tiga dimensi seperti
kardus kosong yang terkumpul, lalu pikirkan perbedaan dari gambar tiga dimensti tersebut
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Apakah perbedaan dari gambar tiga dimensti ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (
menyapa, berdoa, dan mengecekkehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya
bagi tercapai cita-cita
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagunasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicaraselama 15-20 menit materi
non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat
,cerita inspirasi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
❖ Kegiatan Inti
1. Mengetahui cara melakukan kuis tebak bentuk
▪ Siapkan empat jenis kubus, kardus, silinder dan bila untuk nantinya dipisah-pisahkan
2. Pisahkan berdasarkan bentuk gambar, benda tiga dimensi, karakteristik dari benda tersebut
lakukan dengan sentuhan.
▪ Buat siswa berpikit yang berkaitan dengan karakteristik bentuk.
3. Presentasikan karakteristik benda tiga dimensi yang sudah dikelompokkan.
▪ Rangkum ciri-ciri bentuk agar mudah dipahami.
❖ Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa Dengan meminta siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam
E. ASESMEN / PENILAIAN
▪ Performa ( presentasi )
▪ Tertulis
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
▪ Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.
Remedial
▪ Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
G. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
TABEL REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagian mana dari materi yang kalian
rasa paling sulit?
2 Apa yang kalian lakukan untuk dapat
lebih memahami materi ini?
3 Apakah kalian memiliki cara
sendiriuntuk memahami materi ini?
4 Kepada siapa kalian akan meminta
bantuan untuk memahami materi ini?
5 Jika kalian diminta memberikan
bintang dari 1 sampai 5, berapa
bintang yang akan kalian berikan
pada usaha yang kalian lakukan untuk
memahami materi ini?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Fase / Kelas : A/1
Materi : Bentuk-Bentuk Bangun (1)
Alokasi Waktu : Jam ke-4
B. KOMPETENSI AWAL
• Membuat karya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya fungsi dan fitur benda tiga dimensi
seperti kardus kosong yang terkumpul
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto. dan laptop, LCD projector dan Internet.
• kardus kosong, kertas berwarna, pita perekat, lem, gunting, krayon, batang bambu, dll
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Tatap Muka (TM)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Melalui kegiatan seperti mengamati dan menyusun benda-benda yang sudah dikenal, siswa
akan memperkaya pengalaman yang menjadi dasar pemahaman bentuk ruang.
• Mengenali bentuk benda dan menangkap karakteristik dari bentuk benda tersebut.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Meningkatkan kemampuan siswa tentang membuat karya dengan memanfaatkan sebaik-
baiknya fungsi dan fitur benda tiga dimensi seperti kardus kosong yang terkumpul
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Apa yang ingin mereka buat dengan memanfaatkan karakteristik kotak sebaik-baiknya?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (
menyapa, berdoa, dan mengecekkehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya
bagi tercapai cita-cita
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagunasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicaraselama 15-20 menit materi
non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat
,cerita inspirasi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
❖ Kegiatan Inti
1. Pikirkan tentang apa yang ingin anda buat dengan memanfaatkan karakteristik kardus
▪ Buat siswa berpikir tentang apa yang ingin mereka buat dengan memanfaatkan
karakteristik kotak sebaik-baiknya.
▪ Siapkan foto dari buku ajar sebagai bahan referensi untuk memperluas gambaran
hasil karya anda.
▪ Gambar desain sederhana dapat dibuat sesuai dengan situasi nyata siswa
2. Bersenang-senang dengan membuat hasil karya sendiri.
▪ Berikan pujian ketika siswa dapat memangaatkan dengan baik fitur bentuk tiga
dimensi dalam pembuatannya.
3. Umumkan jenis kardus apa yang digunakan dan di mana dipakainya.
▪ Manfaatkan gagasan siswa, biarkan mereka berbicara dengan bebas, ambil
pernyataan yang berfokus pada bentuk, dan pujilah mereka.
❖ Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa Dengan meminta siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam
E. ASESMEN / PENILAIAN
▪ Performa ( presentasi )
▪ Tertulis
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
▪ Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.
Remedial
▪ Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
G. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
TABEL REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagian mana dari materi yang kalian
rasa paling sulit?
2 Apa yang kalian lakukan untuk dapat
lebih memahami materi ini?
3 Apakah kalian memiliki cara
sendiriuntuk memahami materi ini?
4 Kepada siapa kalian akan meminta
bantuan untuk memahami materi ini?
5 Jika kalian diminta memberikan
bintang dari 1 sampai 5, berapa
bintang yang akan kalian berikan
pada usaha yang kalian lakukan untuk
memahami materi ini?
TABEL REFLEKSI UNTUK GURU
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah 100 % peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran? Jika
tidak, berapa persen kira-kira peserta
didik yang mencapai pembelajaran?
2 Apa kesulitan yang dialami peserta
didik sehingga tidak mencapai tujuan
pembelajaran? Apa yang akan anda
lakukan untuk membantu peserta
didik?
3 Apakah terdapat peserta didik yang
tidak fokus? Bagaimana cara guru
agar mereka bisa fokus pada kegiatan
berikutnya?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Fase / Kelas : A/1
Materi : Bentuk-Bentuk Bangun (1)
Alokasi Waktu : Jam ke-5
B. KOMPETENSI AWAL
• Keluarkan permukaan dari kardus kosong yang terkumpul, lalu cocokkan dengan bentuk-
bentuk tersebut
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto. dan laptop, LCD projector dan Internet.
• Kardus kosong, kaleng kosong, building block, kertas berwarna, lem, gunting, krayon, dll
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Tatap Muka (TM)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Melalui kegiatan seperti mengamati dan menyusun benda-benda yang sudah dikenal, siswa
akan memperkaya pengalaman yang menjadi dasar pemahaman bentuk ruang.
• Mengenali bentuk benda dan menangkap karakteristik dari bentuk benda tersebut.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Meningkatkan kemampuan siswa tentang keluarkan permukaan dari kardus kosong yang
terkumpul, lalu cocokkan dengan bentuk-bentuk tersebut
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Sebutkan karakterisik, dan fungsi bentuk?
• Apakah perbedaan antara bidang datar dan benda tiga dimensi?
• Jelaskan bentuk apa yang digambar, dan menggunakan bentuk yang bagaimana?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (
menyapa, berdoa, dan mengecekkehadiran ).
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya
bagi tercapai cita-cita
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagunasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicaraselama 15-20 menit materi
non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat
,cerita inspirasi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
❖ Kegiatan Inti
1. Salin bentuk permukaan kardus kosong yang terkumpul ke atas kertas berwarna dan
potong dengan gunting
▪ Salin permukaan kotak, lalu gunting.
▪ Perlu dijelaskan secara rinci prosedur penyalinan dari benda nyata selama 1 tahun.
Oleh karena itu, guru harus bisa memutuskan satu permukaan dari satu benda tiga
dimensi, kemudian pegang kotak dengan kuat dengan permukaan menghadap ke
bawah, dan gambar agar tidak bergeser.
▪ pastikan untuk memotongnya dengan hati-hati sesuai dengan bentuk yang anda salin.
▪ Karena kegiatan mewarnai dan menyalin bentuk ini merupakan kegiatan yang
bermakna, sediakan waktu yang cukup agar anda bisa mengerjakannya dengan
cermat.
2. Siswa mempresentasikan mengenai bentuk yang disalin pada kertas gambar.
▪ mari kita umumkan seperti apa bentuknya.
▪ Buat siswa berpikir tentang hubungan antara bentuk yang disalin dan gambar yang
digambar.
▪ Menyadarkan siswa bahwa bentuk tiga dimensi yang sama berubah-ubah tergantung
ke mana ia dipindahkan, dan perlu diingat bahwa ada berbagai bentuk pada
permukaan kotak.
o persegi disalin dari kardus.
o Persegi diambil juga dari kardus segitiga.
o segitiga diambil dari kardus segitiga.
o Lingkaran diambil dari kotak silinder..
3. Memanfaatkan karakterisik bentuk sebaik-baiknya lalu membuat hasil karya sendiri.
▪ Mari membuat hasil karya menggunakan bentuk yang diambil dan disalin lalu
gunting.
▪ abungkan bentuk yang telah digunting, untuk menangkap karakteristik bentuk.
▪ Anda dapat dengan bebas menikmati membuat hasil karya dan melukisnya pada
bentuk yang telah disalin.
o gambarkan balon.
o ayo buat mobil.
o kayanya bisa buat rumah.
o kelihatannya bisa buat robot juga.
o kira-kira kalau binatang bisa tidak ya.
4. Menjelaskan hasil karyanya sendiri
▪ Jelaskan bentuk apa yang digambar, dan menggunakan bentuk yang bagaimana.
▪ Cobalah untuk menghubungkan gambar yang dibuat dan karakteristik bentuk lalu
jelaskan.
▪ Bahas dan puji ungkapan yang digunakan siswa ketika menangkap karakteristik
bentuk dengan baik.
o karena balonnya bulat, gunakan lingkaran
o Ban mobil itu bulat hitam maka gunakan lingkaran.
o rumah biasanya persegi, gunakan persegi panjang kardus.
o karena atapnya segitiga, gunakan bagian yang segitiga dari building block
Referensi
karakteristik dan Fungsi Bentuk Ruang
Dalam "bentuk" baik secara abstrak maupun benda nyata memiliki karakteristik yang beragam.
Secara umum, dengan mengejar fungsi suatu bentuk, ciri-ciri dari bentuk tersebut dapat
dipahami.
DI sini, karakterisik, dan fungsi bentuk, adalah sebagai berikut:
• Fungsi......Gerakan seperti "dapat ditumpuk", "dapat berbaris dengan benar", "dapat
digelindingkan", "dapat digelindingkan ke segala arah".
• karakteristik.....fitur keseluruhan seperti "persegi", "membulat", "datar di mana-mana",
"bulat di mana-mana", dll.
Melalui kegiatan konkrit seperti menumpuk, menyusun dan menggulingkan, siswa akan
memahami fungsi dan karakteristik "bentuk bola yang menggelinding ke segala arah", dan
alasannya "karena bola itu membulat di mana-mana".
Buku ajar tidak menyarankan aspek fungsional seperti "berputar", tetapi jika ide siswa muncul
dengan berbagai pendekatan, kami ingin menggunakannya dalam kegiatan mereka.
Referensi
Penggunaan istilah dan mencampur perspektif tentang benda datar dan benda tiga
dimensi
Beberapa siswa melihat kotak tisu dan berkata "itu persegi panjang" sementara yang lain
melihat gambar lalu berkata "persegi panjang". Selain itu, banyak siswa yang mengatakan
bahwa keduanya pun "persegi panjang".
Secara khusus, sulit bagi siswa untuk mengenali bentuk yang sama sekalipun posisinya
berubah. Oleh karena itu, bahkan saat menyalin gambar dari benda tiga dimensi,
kami ingin siswa memungkinkan untuk mengenalinya sebagai figur yang sama dengan
menempatkan gambar di berbagai posisi dan menunjukkannya.
Salah satu penyebabnya adalah bahasa siswa kurang berkembang, namun alasan utamanya
adalah adanya perbedaan antara bidang datar dan benda tiga dimensi.
Mengenai perbedaan antara tiga dimensi dan dua dimensi ini, perlu diperhatikan bahwa tahap
perkembangan siswa harus ditekankan dan perbedaan itu harus dipahami secara alami oleh
siswa selama kegiatan nyata. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan prespektif siswa tentang
bentuk.
Selain itu, ketika seorang siswa memahami bentuk dan karakteristik suatu objek dan
membutuhkan sebuah kata untuk mengungkapkannya, alih-alih dilakukan secara paksa,
buatlah mereka menyalin istilah tersebut, biarkan mereka memberikan ide dengan bebas (cara
pandang dari gambar), yang terpenting sedikit-demi sedikit mereka paham dengan istilah-
istilah yang digunakan.
Dalam pembelajaran ini, tidak ada yang memberikan istilah sebagai benda. Saat mengamati
bentuk yang dibawa ke kelas dan bentuk yang kemudian disusun, nantinya akan muncul istilah
seperti "segitiga", "segi empat", "bulat", tetapi istilah ini bukanlah istilah yang didefinisikan
secara matematis.
Referensi
Membuang Atribut selain Bentuk
Beberapa siswa di kelas ini tidak dapat mengenali bentuk yang sama jika ukuran, warna,
bahan, posisi dll berubah. walaupun dengan bentuk "persegi" yang sama, kami ingin
menggunakan berbagai benda konkret dan melalui pengamatan serta pengoperasian, perlahan-
lahan siswa dapat menghilangkan gambaran atribut selain bentuk seperti ukuran, warna, bahan,
posisi dll.
❖ Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa Dengan meminta siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam
E. ASESMEN / PENILAIAN
▪ Performa ( presentasi )
▪ Tertulis
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
▪ Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.
Remedial
▪ Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
G. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
TABEL REFLEKSI UNTUK PESERTA DIDIK
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagian mana dari materi yang kalian
rasa paling sulit?
2 Apa yang kalian lakukan untuk dapat
lebih memahami materi ini?
3 Apakah kalian memiliki cara
sendiriuntuk memahami materi ini?
4 Kepada siapa kalian akan meminta
bantuan untuk memahami materi ini?
5 Jika kalian diminta memberikan
bintang dari 1 sampai 5, berapa
bintang yang akan kalian berikan
pada usaha yang kalian lakukan untuk
memahami materi ini?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Nilai Paraf Orang Tua
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku
Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho, Penyadur:
Wahid Yunianto, ISBN 978-602-244-534-0 (jil.1)
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto ISBN 978-602-244-534-0 (jil.1)
C. GLOSARIUM
karakteristik dan Fungsi Bentuk Ruang
Dalam "bentuk" baik secara abstrak maupun benda nyata memiliki karakteristik yang beragam.
Secara umum, dengan mengejar fungsi suatu bentuk, ciri-ciri dari bentuk tersebut dapat dipahami.
DI sini, karakterisik, dan fungsi bentuk, adalah sebagai berikut:
• Fungsi......Gerakan seperti "dapat ditumpuk", "dapat berbaris dengan benar", "dapat
digelindingkan", "dapat digelindingkan ke segala arah".
• karakteristik.....fitur keseluruhan seperti "persegi", "membulat", "datar di mana-mana", "bulat
di mana-mana", dll.
Melalui kegiatan konkrit seperti menumpuk, menyusun dan menggulingkan, siswa akan
memahami fungsi dan karakteristik "bentuk bola yang menggelinding ke segala arah", dan
alasannya "karena bola itu membulat di mana-mana".
Buku ajar tidak menyarankan aspek fungsional seperti "berputar", tetapi jika ide siswa muncul
dengan berbagai pendekatan, kami ingin menggunakannya dalam kegiatan mereka.
Penggunaan istilah dan mencampur perspektif tentang benda datar dan benda tiga dimensi
Beberapa siswa melihat kotak tisu dan berkata "itu persegi panjang" sementara yang lain melihat
gambar lalu berkata "persegi panjang". Selain itu, banyak siswa yang mengatakan bahwa
keduanya pun "persegi panjang".
Secara khusus, sulit bagi siswa untuk mengenali bentuk yang sama sekalipun posisinya berubah.
Oleh karena itu, bahkan saat menyalin gambar dari benda tiga dimensi,
kami ingin siswa memungkinkan untuk mengenalinya sebagai figur yang sama dengan
menempatkan gambar di berbagai posisi dan menunjukkannya.
Salah satu penyebabnya adalah bahasa siswa kurang berkembang, namun alasan utamanya adalah
adanya perbedaan antara bidang datar dan benda tiga dimensi.
Mengenai perbedaan antara tiga dimensi dan dua dimensi ini, perlu diperhatikan bahwa tahap
perkembangan siswa harus ditekankan dan perbedaan itu harus dipahami secara alami oleh siswa
selama kegiatan nyata. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan prespektif siswa tentang bentuk.
Selain itu, ketika seorang siswa memahami bentuk dan karakteristik suatu objek dan
membutuhkan sebuah kata untuk mengungkapkannya, alih-alih dilakukan secara paksa, buatlah
mereka menyalin istilah tersebut, biarkan mereka memberikan ide dengan bebas (cara pandang
dari gambar), yang terpenting sedikit-demi sedikit mereka paham dengan istilah-istilah yang
digunakan.
Dalam pembelajaran ini, tidak ada yang memberikan istilah sebagai benda. Saat mengamati
bentuk yang dibawa ke kelas dan bentuk yang kemudian disusun, nantinya akan muncul istilah
seperti "segitiga", "segi empat", "bulat", tetapi istilah ini bukanlah istilah yang didefinisikan
secara matematis.
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : I (Satu) / I (Ganjil)
Alokasi Waktu : 3 Minggu (2 X 35 Menit)
Unit /Tema : 7 / It is a big circle.
B. KOMPETENSI AWAL
▪ Anak mampu menyebutkan lingkaran, persegi dan segitiga.
▪ Anak dapat menyebutkan ukuran (besar dan kecil) benda
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
▪ Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
▪ Kebhinekaan global
▪ Mandiri
▪ Bergotong royong
▪ Kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
▪ Alat Pembelajaran : Komputer / laptop, jaringan internet, proyektor
▪ Sumber Belajar (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia,
2021 Buku Panduan Guru dan Buku Siswa, Bahasa Inggris untuk SD Kelas 1 Penulis: Lala Intan
Gemala, dkk),
▪ Media benda yang berentuk lingkaran, segiempat, dan segitiga.
▪ Lampu ruang kelas yang memadai
▪ Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
▪ Peserta didik reguler/tipikal
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
▪ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
▪ Tatap Muka
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran (Fase A) :
Menyimak – Berbicara
▪ Peserta didik menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk berinteraksi dalam situasi sosial dan
kelas seperti berkenalan, memberikan informasi diri, mengucapkan salam dan selamat tinggal.
▪ Peserta didik merespon instruksi sederhana (dengan bantuan visual) melalui gerakan tubuh atau
menjawab pertanyaan pendek sederhana dengan kata, frase atau kalimat sederhana.
▪ Peserta didik memahami ide pokok dari informasi yang disampaikan secara lisan dengan bantuan
visual dan menggunakan kosa kata sederhana.
▪ Peserta didik menggunakan alat bantu visual untuk membantu mereka berkomunikasi.
Kegiatan Inti
Prosedur Kegiatan:
1. Listen and draw
Kegiatan ini menggunakan gunting dan lem, siswa sudah diberi tugas membawa alat tersebut
sebelumnya. Guru sudah memfotokopi halaman 64 - 65.
- Guru menyampaikan bahwa peserta didik akan menggambar bentuk benda pada halaman 63.
- Guru menunjuk beberapa benda di kelas (papan tulis) dan bertanya
Guru : "What is this?"
Peserta didik : "This is blackboard."
Guru : "What shape is this?"
Peserta didik : "Square."
Guru : "Good."
- Guru mengajak peserta didik menggambar di awan bentuk benda dengan jari telunjuk.
Ok. Now listen to me, up your finger and draw the shape.
Let's draw circle.
Let's draw big circle.
Let's draw small circle.
Good.
- Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa kita akan menggambar bentuk benda halaman 63
Guru : Ok boys and girls. Let's draw two squares on the table.
Peserta didik : peserta didik menggambar.
Prosedur Kegiatan:
2. Cut and stick
- Guru meminta peserta didik membuka halaman 55.
- Guru mengingatkan kembali dengan menggambar di awan
Ok students. Listen to me, up your finger and draw the shape.
Let's draw circle.
Let's draw square.
Let's draw triangle.
Good.
- Guru memberitahu bahwa peserta didik akan menggunting dan menempel bentuk benda.
- Guru mengajak peserta didik membuka halaman 64- 65.
Guru: Students. Look it's house picture, but the house is not tidy yet. Let's shape the house. Cut the
shapes and then stick it on book.
Prosedur Kegiatan:
3. Look and tick
- Guru memberitahu bahwa peserta didik akan mencentang bentuk benda.
- Guru mengajak peserta didik membuka buku halaman 66.
- Guru meminta peserta didik mengerjakan halaman tersebut dengan melihat gambar dan memberi tanda
centang pada nama bentuk yang sesuai.
Prosedur Kegiatan:
4. Point and say
Kegiatan ini bisa dilakukan di dalam/ di luar kelas.
- Guru mengajak peserta didik berkeliling kelas untuk mengingatkan bentuk benda
Boys and girls. We will go around this school.
I will point things and you say what colour and what shape is it, ok.
- Setelah berkeliling sekolah guru mengajak peserta didik mengamati gambar yang ada di halaman 67.
Guru : We have round the school and we find many shape
What colour is the third grade door?
Peserta didik : Brown
Guru : That's right. Now open your book page 69. Listen and put a tick yes or no.
Number one, is the red roof triangle?
Peserta didik : (mengisi kolom yang tersedia)
Prosedur Kegiatan:
5. Listen and tick
Kegiatan ini membutuhkan beberapa benda atau kartu ± 2 berbentuk lingkaran,
persegi dan segitiga untuk mengaitkan materi shape and number.
- Guru memberitahu bahwa kegiatan kali ini mendengarkan bentuk benda dari ucapan guru dan
mencentang bentuk yang disebutkan.
- Guru mengajak peserta didik mengamati benda yang dibawa oleh guru
Guru : "Ok boys and girls. Look at me. I have many cards with different shapes. What shape is
it?"(sambil mengangkat benda berbentuk circle).
Peserta didik : "Circle."
Guru : "Good. How many circle. Let's count,One, two, three.
- Guru mengajak peserta didik membuka buku halaman 69.
Contoh instruksi: Now open your book page 69. Listen to me. I am going to say the shape then find
the picture and put a tick to the box.
Prosedur Kegiatan:
6. My new words
Pada tahapan ini guru mengajak peserta didik untuk menyebutkan dan mengucapkan kembali semua kosa
kata tentang bentuk (shape) yang telah dipelajari dengan benar dan tepat.
Kegiatan Penutup
- Siswa menjawab pertanyaan dari guru seputar hal apa yang menarik bagi mereka selama proses
pembelajaran hari tersebut. Pertanyaan Menyebutkan dan menentukan bentuk bangun datar?
- Guru meminta peserta didik untuk membawa LKPD hasil Belajar ke rumah masing-masing, dan
meminta peserta didik untuk menunjukkan kepada orang tua/keluarga (penguatan refleksi pemikiran
dan proses berfikir).
- Siswa yang mendapat giliran memimpin doa untuk menutup proses pembelajaran.
- Siswa mengucapkan salam dan terima kasih, kemudian bersama dengan guru saling mengucapkan
selamat berpisah
E. ASESMEN / PENILAIAN
Indikator: Menyebutkan dan menentukan bentuk bangun datar
Aspek
No Nama Kelancaran Ketuntasan Pelafalan Rata-rata
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Halwa
2. Haidar
3.
Kelancaran:
1. Jeda lama dalam berkomunikasi
2. Sedikit jeda dalam berkomunikasi
3. Berkomunikasi tanpa jeda yang lama
Ketuntasan:
1. Kesulitan berkomunikasi
2. Sedikit kesulitan berkomunikasi
3. Berkomunikasi dengan baik
Pelafalan:
1. Kesulitan melafalkan
2. Sedikit kesulitan melafalkan
3. Lancar melafalkan.
F. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
• Pengayaan: Berisi informasi tentang kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk siswa
yang memiliki minat tinggi terhadap topik/kegiatan pembelajaran atau memperlihatkan penguasaan
kompetensi yang lebih tinggi dibanding kompetensi yang sedang dipelajari. Kegiatan Pengayaan
dilakukan memilih satau satu kegiatan tesebut :
1. Kegiatan pengamatan aktifitas yang sesuai dengan Circle, Square, Triangle
2. Kegiatan pendampingan dengan peserta didik lain yang belum menguasai penerapan Circle,
Square, Triangle
Remedial
• Remedial : Berisi informasi tentang kegiatan pembelajaran untuk peserta didik yang ingin
memperkuat pemahaman pada kompetensi sebelum kompetensi yang sedang di pelajari atau untuk
peserta didik yang memperlihatkan penguasaan kompetensi yang lebih rendah dibanding
kompetensi yang sedang dipelajari. Kegiatan remedial dilakukan melalui kegiatan:
1. Mengikuti kegiatan penguataan konsep penerapan yang sesuai dengan Circle, Square, Triangle
2. Peserta didik setelah itu melakukan tutor sebaya dengan teman yang sudah mencapai tujuan
pembelajaran
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-1
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
C. GLOSARIUM
▪ Children are able to say circle, square and triangle.
▪ Children are able to mention size (big and small) things.
▪ Circle, Square, Triangle.
D. DAFTAR PUSTAKA
• Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku
Panduan Guru dan Siswa My Next Words untuk SD Kelas I , Penulis: Lala Intan Gemala, dkk
(ISBN: 978-602-244-512-8 (jil.1))
• Sumber lainnya yang Releven
MODUL AJAR SENI MUSIK SD
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Seni Musik
Fase / Kelas : A / 1 (Satu)
Semester : 1 (Ganjil)
Unit / Pembelajaran : 2 / Tepuk Tangan dan Entakan Kakimu
Kegiatan Pembelajaran 1 : Mari Mengenal Ketukan
Alokasi Waktu : TM [2 x (2 x 35’)]
B. KOMPETENSI AWAL
• Peserta didik mampu mengidentifikasi pulsa dan jenis tempo secara sederhana
• Peserta didik mampu menirukan pulsa dan jenis tempo secara sederhana
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dan Berakhlak Mulia,
• Mandiri,
• Bernalar Kritis,
• Kreatif,
• Bergotong-Royong,
• Berkebinekaan Global.
D. SARANA DAN PRASARANA
• Sumber Belajar : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Seni Musik untuk SD Kelas I
Penyusun : Aton rustandi mulyana, Sularso
• Lampu ruang kelas yang memadai
• Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring),
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan Collaborative Learning.
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menirukan pulsa dengan tempo sederhana.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Kemampuan mengidentifikasi pulsa dan jenis tempo secara sederhana
• Kemampuan menirukan pulsa dan jenis tempo secara sederhana
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Denyut sebagai elemen musik paling dasar menurut teori musik merupakan ketukan berulang,
teratur, berdurasi pendek, dan tepat sama. Sebutkan Contohnya ?
D. MATERI POKOK DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Kegiatan pembelajaran 1 diawali dengan materi tentang elemen dasar musik yang
berhubungan dengan waktu, yakni denyut/pulsa/ketukan dan tempo sederhana. Denyut sebagai
elemen musik paling dasar menurut teori musik merupakan ketukan berulang, teratur, berdurasi
pendek, dan tepat sama. Contohnya, bunyi tetesan air, detak arloji, detak jarum jam dinding,
denyut nadi, detak jantung, metronome dan bunyi-bunyi lainnya. Faktanya secara umum denyut
dapat dirasakan, didengar dan bahkan direspon. Oleh karena itu, terkait soal denyut ini guru
dapat memberikan contoh-contoh fenomena bunyi kepada peserta didik, baik dari bunyi-bunyi
di lingkungan sekitar maupun denyut yang berasal dari tubuh mereka sendiri. Pengetahuan
tentang denyut menjadi bagian penting mendasar dalam pengalaman ritmis dalam musik. Materi
selanjutnya dalam kegiatan pembelajaran ini adalah tentang persepsi temporal sederhana.
Tempo pada dasarnya merupakan waktu atau kecepatan dalam ukuran langkah tertentu. Dalam
konteks musik, tempo merupakan ukuran seberapa cepat musik dimainkan. Secara internasional
satuan tempo disebut BPM (Beat Per Minute), yang berarti dalam satu menit terdapat berapa
ketukan. Ketukan dalam satuan BPM biasa menggunakan angka, contohnya 120 BPM yang
berarti ada 120 ketukan dalam satu menit. Apabila kata beat diibaratkan langkah kaki, guru
dapat memberi contoh dengan langkah kaki atau tepukan tangan 4 ketukan. Dimulai dengan 4
ketukan langkah kaki atau tepukan tangan sembari diucapkan angka 1-2-3-4 secara berulang
dengan kecepatan pelan. Kemudian 4 ketukan tersebut dinaikkan kecepatannya menjadi sedang
hingga cepat.
Selain itu guru juga dapat mengajak peserta didik untuk bersama-sama menyanyikan lagu
anak sederhana yang familiar. Lagu tersebut dinyanyikan sebanyak 3 kali dengan tempo
berbeda. Percobaan pertama guru memandu peserta didik bernyanyi dengan ketukan tepukan
tangan bertempo lambat, kemudian kali kedua bertempo sedang dan kali ketiga dengan tempo
cepat. Semakin banyak dan variatif pengalaman praktik yang diberikan diharapkan mampu
membangun pengetahuan dan persepsi musikal peserta didik terkait dengan
denyut/pulsa/ketukan dan tempo.
E. PERSIAPAN MENGAJAR
Pengajaran adalah proses yang kompleks dan multidimensional, dibutuhkan pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang agar dapat mensintesis, mengintegrasikan,
dan menerapkan pengetahuan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, serta dalam situasi
keragaman kelompok dan individu yang luas. Untuk itu, guru dituntut mempersiapkan
pembelajaran secara baik agar dapat menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Supaya
peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus mempersiapkan media
pembelajaran 1 sebagai berikut:
1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Proyektor
4. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran diantaranya (1) materi audio-visual: info
grafis/ilustrasi, video animasi, lagu dan suara-suara lingkungan terkait materi pembelajaran
dan pengayaan (2) referensi pustaka dan media audiovisual (3) perangkat asesmen/penilaian
tes unjuk kerja dan observasi kegiatan bersama berupa form penilaian
5. Guru dapat mempersiapkan materi dengan melihat tampilan video pada link di bawah ini.
1) Music Theory Lessons for Kids: Tempo: https://www.youtube.com/watch?v=3ajAY5fmF94
2) Tempo lagu dan contohnya: https://www.youtube.com/watch?v=UyOpRmpS-Fs&t=149s
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran:
Tahapan pembelajaran ini dibuat untuk membantu guru dalam melakukan pengembangan
aktivitas pembelajaran seni musik secara profesional. Melalui prosedur pembelajaran yang
ditawarkan, guru memiliki peluang mendapatkan inspirasi guna mengembangkan dan
menggairahkan aktivitas pembelajaran di kelas. Melalui cara ini guru dapat membuat setting
pembelajaran yang berkualitas, sehingga peserta didik dapat merasakan aktivitas pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan. Pada tahap awal guru wajib memahami tujuan
pembelajaran secara benar, kemudian mempersiapkan media pembelajaran seperti di atas,
selanjutnya melakukan tahapan pembelajaran seperti di bawah ini:
Kegiatan Pembuka
a. Guru membuka kelas dengan salam, mengajak peserta didik berdoa dan dilanjutkan dengan
perkenalan.
b. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap menerima materi dengan
mendemonstrasikan contoh-contoh materi berupa audio, visual, dan audiovisual.
c. Guru menanyakan respon peserta didik terhadap contoh-contoh materi yang disajikan.
Kegiatan Inti
a. Guru meminta peserta didik meletakkan tangan pada dada sebelah kiri, guna merasakan
denyut jantung dan menjelaskan tentang pulsa.
b. Guru meminta peserta didik menirukan suara denyut jantung masing-masing dan
memindahkan suara tersebut ke dalam tepukan tangan.
c. Guru dapat memberikan contoh-contoh lain seperti detak jam, tetesan air, dan lain
sebagainya.
d. Guru memberikan contoh-contoh perbedaan tempo cepat, sedang dan lambat dengan
langkah kaki, persis dengan subbab materi pembelajaran.
e. Guru memberikan contoh-contoh perbedaan tempo cepat, sedang dan lambat tepukan
tangan diikuti oleh semua peserta didik.
f. Guru memberikan kesimpulan tentang pulsa/denyut/ketukan dan tempo dasar.
Kegiatan Penutup
Guru menutup kelas, berdoa bersama, dan mengajak peserta didik menyanyikan lagu “Aku
Seorang Kapiten” sembari keluar kelas dengan menghentakkan kaki kiri-kanan dan bertepuk
tangan mengikuti tempo lagu. Teks dan notasi lagu “Aku Seorang Kapiten” dapat diakses
melalui link berikut. Sumber: http://mediamakalahpendidikan.blogspot/2014/08/not-angka-
laguanak-indonesia.htmlpembelajaran.
Pembelajaran Alternatif:
Apabila peserta didik berhasil menyelesaikan materi ini dengan baik, guru dapat meminta
peserta didik untuk mempraktikkan ketukan dengan beragam tempo dengan media tubuh
masing-masing. Apabila peserta didik mengalami kesulitan belajar materi ini, guru
memberikan pendampingan dan contoh konkret terkait pulsa/denyut/ketukan, dan tempo yang
paling sederhana dan mudah dipahami. Guru dapat melakukan langkah-langkah pembelajaran
seperti di bawah ini:
a. Guru membuka kelas dengan salam, mengajak peserta didik berdoa dan dilanjutkan dengan
perkenalan
b. Guru meminta peserta didik meletakkan tangan pada dada sebelah kiri, guna merasakan
denyut jantung dan menjelaskan tentang pulsa
c. Guru meminta peserta didik menirukan suara denyut jantung masing-masing dan
memindahkan suara tersebut ke dalam tepukan tangan
d. Guru memberikan contoh-contoh perbedaan tempo cepat, sedang dan lambat dengan
tepukan tangan atau langkah kaki diikuti oleh semua peserta didik
e. Guru meminta peserta didik menirukan suara kentongan atau suara-suara yang ada di
lingkungan sekitar dengan tepukan tangan
f. Guru memberikan kesimpulan tentang pulsa/denyut/ketukan dan tempo dasar
g. Guru menutup kelas, berdoa bersama dan mengajak peserta didik menyanyikan lagu “Hari
Merdeka” sembari keluar kelas dengan menghentakkan kaki kirikanan dan bertepuk tangan
mengikuti tempo lagu
G. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian
Penilaian dilakukan untuk dapat mengetahui kekuatan personalisasi peserta didik, dan guru
perlu memahami standar capaian pembelajaran dengan baik. Guru perlu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui secara
teratur, karena dengan mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan berkala ini dapat
menginformasikan kemajuan dan matrikulasi peserta didik dengan baik. Dengan memahami
prinsip dasar ini penilaian yang dilakukan guru dapat menghasilkan catatan portable dan profil
peserta didik. Adapun penilaian kegiatan pembelajaran 1 meliputi:
a. Penilaian Sikap
Guru melakukan penilaian sikap pada kegiatan pembelajaran 1 dengan metode pengamatan.
Penilaian sikap dapat dilihat dari mulai proses awal pembelajaran, hingga pembelajaran
selesai. Penilaian sikap ini dilakukan dengan tujuan agar guru dapat melihat respon
emosional peserta didik dalam mencapai pembelajaran 1. Adapun pedoman penilaian yang
dapat digunakan oleh guru adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1
Pedoman Penilaian Aspek Sikap
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Bersikap menghormati guru pada saat
Haidar
masuk, sedang dan meninggalkan kelas.
Berdoa dengan khidmat sesuai dengan
Halwa
agama dan kepercayaannya masingmasing.
Mengidentifikasi kesamaan yang dimiliki
diri dan temannya dalam berbagai hal (hobi,
bakat, minat, dan lain-lain).
Mengenali perbedaan fisik dan sikap antara
dirinya dengan orang lain dan
mengekspresikannya secara positif.
Mendengarkan dengan baik pendapat
temannya, baik itu sama ataupun berbeda
dengan pendapat yang dimilikinya.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan pada pembelajaran 1 ini dapat dilakukan dengan melihat dua aspek,
yakni pengetahuan dasar, dan pemahaman peserta didik. Pada pengetahuan dasar, penilaian
dapat ditekankan pada sisi kemampuan peserta didik dalam menuliskan ragam bunyi,
ketukan, dan tempo ketukan yang ada di sekitar mereka. Sedangkan pada aspek pemahaman,
penilaian dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek kemampuan peserta didik dalam
menggunakan ragam bunyi dalam membuat karya kreatif sederhana melalui ragam bunyi,
ketukan, dan tempo ketukan yang diketahui peserta didik
Tabel 2.2
Pedoman Penilaian Aspek Pengetahuan
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Mampu mengenal 3 jenis ketukan/denyut/
Haidar pulsa dalam konteks musik dan kehidupan
sehari-hari
Mampu menirukan 3 jenis bunyi-bunyi
dari lingkungan sekitar dan tubuh masing-
Halwa
masing yang memiliki prinsip
ketukan/denyut/pulsa
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan ini dilakukan melalui pengamatan yang dilakukan oleh guru selama
kegiatan pembelajaran 1 berlangsung. Penilaian keterampilan ini dilakukan dengan tujuan
agar guru mampu melihat kemampuan peserta didik dalam membedakan berbagai jenis
bunyi dan ketukannya. Adapun pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh guru adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.3
Pedoman Penilaian Aspek Keterampilan
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Mampu menirukan aneka bunyi dan ketukan
Haidar
bunyinya.
Mampu mengikuti gerakan yang dicontohkan
orang lain dan bersama-sama melakukan
Halwa aktivitas fisik tertentu dengan gerakan yang
relatif serupa untuk mengenali perilaku dan
ekspresi emosi teman-teman di sekolah.
Berpartisipasi menentukan beberapa pilihan
untuk keperluan bersama berdasarkan
kriteria sederhana.
Menggambarkan proses berpikir yang
dilakukan.
H. REFLEKSI GURU
Refleksi Guru
Refleksi sangat berhubungan erat dengan pemecahan masalah, peningkatan kesadaran, dan
membangun profesionalitas guru, untuk itu refleksi guru sangat penting dilakukan agar proses
evaluasi dan penilaian atas kegiatan pembelajaran 1 yang dikerjakannya guru dapat dilakukan
dengan baik. Selain itu, guru dapat memperoleh pengalaman dalam aksi refleksi, sehingga melalui
pengalaman mengajar yang direfleksikan guru dapat mengembangkan praktik reflektif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya.
Tabel 2.4
Pedoman Refleksi Guru
No. Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
Apakah manajemen kelas telah memenuhi
1
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai?
Apakah dalam menyampaikan materi,
2 konsentrasi belajar peserta didik dapat
terus terjaga dengan baik?
Apakah lingkungan kolaboratif,
kooperatif, dan interaksi antar peserta
3 didik, dan guru dapat terbentuk hingga
menghasilkan pembelajaran yang
berkualitas?
Apakah peserta didik mengalami kesulitan
dan hambatan menerima materi pelajaran
4
dengan metode mengajar yang
digunakan?
Apakah pelaksanan pembelajaran 1 dapat
5 meningkatkan minat belajar peserta didik
dalam bernyanyi?
I. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Remedial
Remedial : Berisi informasi tentang kegiatan pembelajaran untuk peserta didik yang ingin
memperkuat pemahaman pada kompetensi sebelum kompetensi yang sedang di pelajari atau
untuk peserta didik yang memperlihatkan penguasaan kompetensi yang lebih rendah dibanding
kompetensi yang sedang dipelajari. Kegiatan remedial dilakukan melalui kegiatan:
1. Mengikuti kegiatan penguataan konsep penerapan yang sesuai dengan berlatih bermain tepuk
tangan dan langkah kaki bertempo cepat dan lambat bersama keluarga di rumah.
2. Peserta didik untuk untuk berlatih bermain tepuk tangan dan langkah kaki bertempo cepat dan
lambat bersama keluarga di rumah.
Pengayaan
Agar peserta didik mampu memahami tujuan dan maksud pembelajaran, guru dapat meminta
peserta didik untuk berlatih bermain tepuk tangan dan langkah kaki bertempo cepat dan lambat
bersama keluarga di rumah.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Kerjakan soal di bawah ini.
1. Apa arti birama 2 4 brainly?
2. Nyanyikan lagu “Aku Seorang Kapiten”!
Birama Ruas-ruas yang membagi kalimat lagu atau melodi ke dalam ukuran
tertentu yang sama, dan ditandai dengan lambang hitungan atau bilangan
tertentu. Terkait dengan sukat sebagai petunjuk nilai birama, seperti 2/4,
3/4, 4/4, 6/8 dan seterusnya.
Denyut Ketukan berulang teratur berdurasi pendek dan tepat sama.
Instrumen Musik Alat musik. Perangkat apa pun yang digunakan untuk membuat musik.
Ketukan Dalam teori musik, ketukan merupakan unit dasar waktu, denyut nadi
(peristiwa yang berulang secara teratur).
Lagu Berkenaan dengan dengan karya musik yang dapat dinyanyikan dengan
pola maupun bentuk tertentu. Dapat juga berarti melodi pokok dalam
sebuah musik.
Melodis Terkait dengan sumber bunyi atau alat musik yang mengandung atau dapat
menghasilkan susunan nada membentuk melodi.
Metronome Penanda yang mengidentifikasi tempo dalam jumlah ketukan per-menit.
Musikal Berkenaan dengan musik, mengandung rasa, kepekaan dan kesan terhadap
musik. Selain itu juga terkait dengan kemampuan bermusik.
Perkusif Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suara yang dibuat oleh
instrumen perkusi. Istilah ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suara yang dibuat dengan cara memukul atau memukul dan dicirikan oleh
suara yang pendek dan keras dan sering kali bersifat ritmis.
Pulsa Dalam musik, pulsa atau denyut merupakan rangkaian tak terputus dari
rangsangan pendek yang berbeda, namun identik secara berkala yang
dianggap sebagai titik waktu
Ritme Ketukan atau derap berulang dalam ruang-waktu yang teratur.
Ritmis Istilah yang digunakan untuk menjelaskan alat musik yang tidak
menghasilkan bunyi tak bernada.
Tempo Terkait dengan waktu atau kecepatan. Kecepatan dalam ukuran tertentu.
Warna Bunyi Perbedaan karakter dari setiap bunyi yang dihasilkan. Setiap bunyi memiliki
warna bunyi masing-masing.
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
A. Kuśnierek. 2016. “The role of music and songs in teaching English vocabulary to
students,” World Sci. News, vol. 1, no. 43, pp. 1–55.
A. M. Musco. 2013. “Effects of Learning melodies by ear on performance skills and
student attitudes,” Contrib. to Music Educ., vol. 36, no. 2, pp. 79–95, 2009.
Banoe, Pono. 2016. Kamus Umum Musik. Jakarta: MEC.
B. Gault. 2002. “Effects of pedagogical approach, presence/absence of text, and
developmental music aptitude on the song performance accuracy of kindergarten and first-grade
students,” Bull. Counc. Res. Music Educ., vol. 1, no. 152, pp. 54–63.
Black Schnelby Julia and Moore Stephen. 1997. The Rhythm Inside. Portland: Oregon.
Rudra Press.
C. Fonseca-Mora, C. Toscano-Fuentes, and K. Wermke. 2011. “Melodies that help: The
relation between language aptitude and musikal intelligence,” Int. J. English Stud., vol. 22, no.
1, pp. 101–118.
Colwell, Richard, and Peter R Webster, eds. 2011. {MENC} Handbook of Research on
Music Learning. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/acprof:os
obl/9780195386677.001.0001.
D. J. Shernoff and M. Csikszentmihalyi. Cultivating engaged learners and optimal
Learning environments. 2009. O. W. Sacks, Tales of music and the brain. Picador London, UK:
2007.
D. Pohl. 2013. The Teaching of Vocabulary in the Primary School Foreign Language
Classroom. GRIN Verlag.
Feierabend, John M, T Clark Saunders, John M Holahan, and Pamela E Getnick. 1998.
“Song Recognition among Preschool-Age Children: An Investigation of Words and Music.”
Journal of Research in Music Education 46 (3): 351–59. https://doi.org/10.2307/3345547.
“Flow in Schools: Cultivating Engaged Learners and Optimal Learning Environments.”
2009. In Handbook of Positive Psychology in Schools, 149–64. Routledge.
https://doi.org/10.4324/9780203884089-20.
G. F. Welch, “Singing and Vocal Development,” 2006, pp. 311–330, doi:
10.1093/acprof:oso/9780198530329.003.0016, available at:
https://oxford.universitypressscholarship.com/view/10.1093/acprof:o
so/9780198530329.001.0001/acprof-9780198530329-chapter-16.160
Hewitt, Michael P. 2001. “The Effects of Modeling, Self-Evaluation, and Self- Listening
on Junior High Instrumentalists{\textquotesingle} Music Performance and Practice Attitude.”
Journal of Research in Music Education 49 (4): 307–22. https://doi.org/10.2307/3345614.
Hsieh, Ya-Hui, Yi-Chun Lin, and Huei-Tse Hou. 2013. “Exploring the Role of Flow
Experience, Learning Performance and Potential Behavior Clusters in Elementary
Students{\textquotesingle} Game-Based Learning.” Interactive Learning Environments 24 (1):
178–93. https://doi.org/10.1080/10494820.20 13.834827.
Hurlock B. Elizabeth. 1978.Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hwang, Eunyoung. 2011. “The Effects of Music Listening with Play on Preference,
Recognition of the Main Melody and Musical Creativity in Elementary School Students.”
Voices: A World Forum for Music Therapy 11 (3). https://doi. org/10.15845/voices.v11i3.565.
Ilari, Beatriz, Lily Chen-Hafteck, and Lisa Crawford. 2013. “Singing and Cultural
Understanding: A Music Education Perspective.” International Journal of Music Education 31
(2): 202–16. https://doi.org/10.1177/0255761413487281.
Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman. Jakarta:
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.
J. K. Delzell, D. A. Rohwer, and D. E. Ballard, “Effects of Melodic Pattern Difficulty and
Performance Experience on Ability to Play by Ear,” J. Res. Music Educ., vol. 47, no. 1, pp. 53–
63, Apr. 1999, doi: 10.2307/3345828, available at
:http://journals.sagepub.com/doi/10.2307/3345828.
J. Kratus, “The use of melodic and rhythmic motives in the original songs of children aged
5 to 13,” Contrib. to Music Educ., no. 12, pp. 1–8, 1985.
Kaschub, Michele. 1997. “Exercising the Musical Imagination.” Music Educators Journal
84 (3): 26–32. https://doi.org/10.2307/3399053.
K. M. Robinson. 2006. “White teacher, students of color: Culturally responsive pedagogy
for elementary general music in communities of color,” Teach. Music urban Classr. A Guid. to
Surviv. success, reform, vol. 1, pp. 35–53.
Lum, Chee-Hoo, and Patricia Shehan Campbell. 2007. “The Sonic Surrounds of an
Elementary School.” Journal of Research in Music Education 55 (1): 31–47.
https://doi.org/10.1177/002242940705500104.
May, Elizabeth, and John Blacking. 1973. “How Musical Is Man?” Yearbook of the
International Folk Music Council 5: 193. https://doi.org/10.2307/767511.
Metsäpelto, Riitta-Leena, Anna-Maija Poikkeus, Mirva Heikkilä, Kirsi Heikkinen-
Jokilahti, Jukka Husu, Anu Laine, Kristiina Lappalainen, Marko Lähteenmäki, Mirjamaija
Mikkilä-Erdmann, and Anu Warinowski. 2020. “Conceptual Framework of Teaching Quality: A
Multidimensional Adapted Process Model of Teaching,” February.
https://doi.org/10.31234/osf.io/52tcv.
Morrison, Steven J. 2000. “Effect of Melodic Context, Tuning Behaviors, and Experience
on the Intonation Accuracy of Wind Players.” Journal of Research in Music Education 48 (1):
39–51. https://doi.org/10.2307/3345455.
O. C. Hayes. 2009. The Use of Melodic and Rhythmic Mnemonics to Improve Memory
and Recall in Elementary Students in the Content Areas. ERIC.
PIKE, ALFRED. 1971. “The Perceptual Aspects of Motivic Structure in Music.” The
Journal of Aesthetics and Art Criticism 30 (1): 79–82.
https://doi.org/10.1111/1540_6245.jaac30.1.0079.
Rischar, R. 2003. “Christopher Small. Musicking: The Meanings of Performing and
Listening. Hanover and London: Wesleyan University Press, 1998.” Music Theory Spectrum 25
(1): 161–65. https://doi.org/10.1093/mts/25.1.161.
Schleicher, Andreas, ed. 2012. Preparing Teachers and Developing School Leaders for the
21st Century. OECD. https://doi.org/10.1787/9789264174559-en.
S. Demorest, B. Nichols, and P. Q. Pfordresher, “The effect of focused instruction on
young children’s singing accuracy,” Psychol. Music, vol. 46, no. 4, pp. 488–499, Jul. 2018,
doi:10.1177/0305735617713120, available at:
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0305735617713120.
Sukohardi, Al. 2011. “Edisi Revisi-Teori Musik Umum.” Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Trajkovik, Vladimir, Toni Malinovski, Tatjana Vasileva-Stojanovska, and Marina
Vasileva. 2018. “Traditional Games in Elementary School: Relationships of Student’s
Personality Traits, Motivation and Experience with Learning Outcomes.” Edited by Vitomir
Kovanovic. {PLOS} {ONE} 13 (8): e0202172. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0202172.
MODUL AJAR SENI MUSIK SD
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Seni Musik
Fase / Kelas : A / 1 (Satu)
Semester : 1 (Ganjil)
Unit / Pembelajaran : 2 / Tepuk Tangan dan Entakan Kakimu
Kegiatan Pembelajaran 2 : Ayo Bermain Ritme
Alokasi Waktu : TM [4 x (2 x 35’)]
B. KOMPETENSI AWAL
• Peserta didik mampu mengidentifikasi pola ritme sederhana
• Peserta didik mampu menirukan pola ritme sederhana
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dan Berakhlak Mulia,
• Mandiri,
• Bernalar Kritis,
• Kreatif,
• Bergotong-Royong,
• Berkebinekaan Global.
D. SARANA DAN PRASARANA
• Sumber Belajar : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Seni Musik untuk SD Kelas I
Penyusun : Aton rustandi mulyana, Sularso
• Lampu ruang kelas yang memadai
• Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring),
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan metode pembelajaran praktik..
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menirukan pola ritme sederhana
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Kemampuan mengidentifikasi pola ritme sederhana
• Kemampuan menirukan pola ritme sederhana
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Mempraktikkan permainan “Sebutkan Suku Kata” dengan menampilkan gambar-gambar
sesuai contoh berikut ini. Pola ritme sederhana dengan 2 ketukan dalam satu siklus ?
D. MATERI POKOK DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Kegiatan pembelajaran 2 dilanjutkan dengan materi musikal yang masih terkait dengan
waktu, yaitu ritme. Dalam terminologi musik, ritme dihasilkan oleh dua faktor, yaitu aksen dan
panjang-pendek ketukan, bunyi ataupun nada. Ketukan ini bergerak secara teratur, berdurasi
panjang-pendek yang membentuk sebuah pola. Untuk menangkap suatu pola ritme perlu
didengarkan berulang agar dapat melihat jenis strukturnya, apakah berulang (repetitive),
bervariasi, progresif/gradasi (berubah bertahap), maupun berkelanjutan. Pada kegiatan
pembelajaran 2 ini guru memberikan contoh sederhana dari pola ritme berulang dari permainan
tepukan tangan, permainan suku kata maupun bunyi-bunyian di lingkungan sekitar. Bentuk
permainan ini akan diuraikan secara lanjut pada subbab kegiatan pembelajaran.
Selain itu metode lain untuk menambah pemahaman kepada peserta didik terkait pola ritme
sederhana adalah dengan memberikan contoh bunyi-bunyian berpola di lingkungan sekitar
mereka. berbagai bunyi-bunyian tersebut antara lain seperti suara panji gamelan menempa gong
Jawa Tengah, nyanyian tari kecak di Bali, kereta api berjalan, kentongan ronda, dan lain
sebagainya. Dengan melihat, mendengarkan dan menirukan bunyi benda-benda di lingkungan
sekitar tersebut, diharapkan peserta didik dapat membangun persepsi tentang pola ritme dasar,
sekaligus sebagai upaya memahami bahwa kemajemukan dapat memberikan kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang baru.
E. PERSIAPAN MENGAJAR:
Pengajaran adalah proses yang kompleks dan multidimensional, dibutuhkan pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang agar dapat mensintesis, mengintegrasikan,
dan menerapkan pengetahuan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, serta dalam situasi
keragaman kelompok dan individu yang luas. Untuk itu, guru dituntut mempersiapkan
pembelajaran secara baik agar dapat menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Supaya
peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus mempersiapkan media
pembelajaran 2 sebagai berikut:
1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Proyektor
4. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran diantaranya (1) materi audio-visual: info
grafis/ilustrasi, video animasi, lagu dan suara-suara lingkungan terkait materi pembelajaran
dan pengayaan (2) referensi pustaka dan media audiovisual (3) perangkat asesmen/penilaian
tes unjuk kerja dan observasi kegiatan bersama berupa form penilaian.
5. Guru dapat mempersiapkan pengkayaan materi dengan melihat tampilan video pada link di
bawah ini:
a. Pembelajaran unsur musik-ritme: https://www.youtube.com/watch?v=l3ad-PBWJL0
b. Clap Clap - Rhythm Lesson: https://www.youtube.com/watch?v=anmcoVFcvc0
c. Clap Your Hands | Action Songs for Children | The Kiboomers:
https://www.youtube.com/watch?v=C3c8fzbsfOE
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran:
Tahapan pembelajaran ini dibuat untuk membantu guru dalam melakukan pengembangan
aktivitas pembelajaran seni musik secara profesional. Melalui prosedur pembelajaran yang
ditawarkan, guru memiliki peluang mendapatkan inspirasi guna mengembangkan dan
menggairahkan aktivitas pembelajaran di kelas. Melalui cara ini guru dapat membuat setting
pembelajaran yang berkualitas, sehingga peserta didik dapat merasakan aktivitas pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan. Pada tahap awal guru wajib memahami tujuan
pembelajaran secara benar, kemudian mempersiapkan media pembelajaran seperti di atas,
selanjutnya melakukan tahapan pembelajaran seperti di bawah ini:
Kegiatan Pembuka
a. Guru membuka kelas dengan salam.
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum memulai kelas.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan materi pembelajaran sebelumnya.
Kegiatan Inti
a. Guru memberikan pengantar tentang materi ritme dasar dengan memutar video berbagai
suara-suara yang ada di lingkungan sekitar, seperti suara panji menempa gong, nyanyian
kecak, kereta api berjalan, kentongan dan lain sebagainya.
b. Guru mempraktikkan permainan “Sebutkan Suku Kata” dengan menampilkan gambar-
gambar sesuai contoh berikut ini.
c. Pada praktik permainan suku kata di atas guru dapat menggunakan kata-kata lainnya terkait
dengan benda, buah-buahan, binatang, bilangan, ketuhanan, kemanusiaan maupun
kebangsaan.
d. Guru juga dapat mendemonstrasikan contoh pola ritme sederhana dengan permainan
“Tepuk Tangan dan Entakan Kaki” dengan menampilkan ilustrasi pola ritme ditulis
dipapan tulis maupun melalui Proyektor sesuai contoh di bawah ini dan meminta peserta
didik mempraktikkannya.
e. Peserta didik diminta memilih salah seorang temannya untuk memainkan bersama pola
ritme sederhana yang dicontohkan oleh guru.
f. Guru memberikan lembar kerja kepada peserta didik untuk dipraktekkan di rumah dengan
didampingi orang tua dan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya, berikut contoh
lembar kerja tersebut:
Nama:
Kelas:
Tepuklah tanganmu sesuai dengan jumlah gambar buah-buahan dan benda di bawah ini,
mintalah orang tuamu memandu tempo permainannya
Kegiatan Penutup
a. Guru mengapresiasi seluruh pemaparan pengalaman aktivitas yang disampaikan oleh setiap
peserta didik.
b. Guru memberikan klarifikasi atas seluruh pendapat yang disampaikan oleh peserta didik.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi berupa penegasan bahwa pola ritme apabila
disusun dengan baik, dan apabila dibunyikan secara berulang-ulang dapat membentuk pola
ritme yang indah.
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran 3.
e. Setelah pembelajaran selesai, guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan
kesempatan kepada peserta didik lain untuk memimpin doa sebagai tanda berakhirnya
pembelajaran, selanjutnya guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu “Kalau Kau
Suka Hati” sebelumnya menuju keluar kelas. Notasi dan teks lagu: “Kalau Kau Suka Hati”,
bisa didapatkan dengan mengunjungi link berikut. Sumber: https://not-
pianikaku.blogspot/2019/04/not-angka-pianika-lagukalau-kau-suka-hati.html
Pembelajaran Alternatif:
Apabila peserta didik berhasil menyelesaikan materi ini dengan baik, guru dapat meminta
peserta didik untuk mempraktikkan ketukan dengan beragam tempo dengan media tubuh
masing-masing bersama orang tua di rumah. Apabila peserta didik mengalami kesulitan
belajar materi ini, guru memberikan pendampingan dan contoh konkret terkait pola ritme yang
paling sederhana dan mudah dipahami. Guru dapat melakukan langkah-langkah pembelajaran
seperti di bawah ini:
1. Guru membuka kelas dengan salam, mengajak peserta didik berdoa dan dilanjutkan dengan
perkenalan.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan materi pembelajaran sebelumnya.
3. Guru mempraktikkan contoh ritme dasar dengan cara menepuk tangan dan menghentakkan
kaki dengan pola ritme sederhana repetitive (berulang), contoh persis seperti pada bagian
kegiatan pembelajaran utama di atas.
4. Guru memberikan kesimpulan tentang ritme.
5. Guru menutup kelas, berdoa bersama dan mengajak peserta didik memainkan pola ritme
sederhana sebelumnya menuju keluar kelas.
H. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian
Penilaian dilakukan untuk dapat mengetahui kekuatan personalisasi peserta didik, dan guru
perlu memahami standar capaian pembelajaran dengan baik. Guru perlu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui secara
teratur, karena dengan mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan berkala ini dapat
menginformasikan kemajuan dan matrikulasi peserta didik dengan baik. Dengan memahami
prinsip dasar ini penilaian yang dilakukan guru dapat menghasilkan catatan portable dan profil
peserta didik. Adapun penilaian kegiatan pembelajaran 3 meliputi:
a. Penilaian Sikap
Guru melakukan penilaian sikap pada kegiatan pembelajaran 3 dengan metode pengamatan.
Penilaian sikap dapat dilihat dari mulai proses awal pembelajaran, hingga pembelajaran
selesai. Penilaian sikap ini dilakukan dengan tujuan agar guru dapat melihat kemampuan
peserta didik dalam mengidentifikasi dan menirukan pola ritme sederhana. Adapun pedoman
penilaian yang dapat digunakan oleh guru adalah sebagai berikut.
Tabel 2.11
Pedoman Penilaian Aspek Sikap
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Bersikap menghormati guru ada saat
Haidar masuk, sedang dan meninggalkan
kelas.
Berdoa dengan khidmat sesuai
Halwa dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing
Mengidentifikasi kesamaan yang
dimiliki diri dan temannya dalam
berbagai hal (hobi, bakat, minat, dan
lain-lain).
antara dirinya dengan orang lain dan
mengekspresikannya secara positif.
Mendengarkan dengan baik pendapat
temannya, baik itu sama ataupun
berbeda dengan pendapat yang
dimilikinya.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan pada pembelajaran 3 ini dapat dilakukan dengan melihat dua aspek,
yakni pengetahuan dasar, dan pemahaman peserta didik. Pada pengetahuan dasar, penilaian
dapat ditekankan pada sisi kemampuan peserta didik dalam mengenal ragam pola ritme.
Sedangkan pada aspek pemahaman, penilaian dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek
kemampuan peserta didik dalam memainkan ragam pola ritme sederhana. Adapun pedoman
penilaiannya dapat terlihat seperti di bawah ini:
Tabel 2.12
Pedoman Penilaian Aspek Pengetahuan
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
mampu mengidentifikasi pola ritme 2
Haidar
ketukan.
mampu mengidentifikasi pola ritme 3
Halwa
ketukan.
mampu mengidentifikasi pola ritme 4
ketukan.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan ini dilakukan melalui pengamatan yang dilakukan oleh guru selama
kegiatan pembelajaran 3 berlangsung. Penilaian keterampilan ini dilakukan dengan tujuan
agar guru mampu melihat kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi dan menirukan
pola ritme sederhana. Adapun pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh guru adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.13
Pedoman Penilaian Aspek Keterampilan
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Haidar Mampu memainkan pola ritme 2 ketukan
I. REFLEKSI GURU
Refleksi Guru
Refleksi sangat berhubungan erat dengan pemecahan masalah, peningkatan kesadaran, dan
membangun profesionalitas guru, untuk itu refleksi guru sangat penting dilakukan agar proses
evaluasi dan penilaian atas kegiatan pembelajaran 3 yang dikerjakannya guru dapat dilakukan
dengan baik. Selain itu, guru dapat memperoleh pengalaman dalam aksi refleksi, sehingga
melalui pengalaman mengajar yang direfleksikan guru dapat mengembangkan praktik reflektif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya.
Tabel 2.14
Pedoman Refleksi Guru
No. Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
Apakah manajemen kelas telah memenuhi
1
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai?
Apakah dalam menyampaikan materi,
2 konsentrasi belajar peserta didik dapat
terus terjaga dengan baik?
Apakah lingkungan kolaboratif,
kooperatif, dan interaksi antar peserta
3 didik, dan guru dapat terbentuk hingga
menghasilkan pembelajaran yang
berkualitas?
Apakah peserta didik mengalami kesulitan
dan hambatan menerima materi pelajaran
4
dengan metode mengajar yang
digunakan?
Apakah pelaksanan pembelajaran 2 dapat
5 meningkatkan minat belajar peserta didik
dalam bernyanyi?
Pengayaan
Agar peserta didik mampu memahami tujuan dan maksud pembelajaran, guru dapat meminta
peserta didik untuk berlatih bermain tepuk tangan dengan pola ritme sederhana bertempo cepat
dan lambat bersama keluarga di rumah.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Tepuklah tanganmu sesuai dengan jumlah gambar buah-buahan dan benda di bawah ini, mintalah
orang tuamu memandu tempo permainannya
2 suku kata 3 suku kata 4 suku kata
C. GLOSARIUM
GLOSARIUM
Birama Ruas-ruas yang membagi kalimat lagu atau melodi ke dalam ukuran
tertentu yang sama, dan ditandai dengan lambang hitungan atau bilangan
tertentu. Terkait dengan sukat sebagai petunjuk nilai birama, seperti 2/4,
3/4, 4/4, 6/8 dan seterusnya.
Denyut Ketukan berulang teratur berdurasi pendek dan tepat sama.
Instrumen Musik Alat musik. Perangkat apa pun yang digunakan untuk membuat musik.
Ketukan Dalam teori musik, ketukan merupakan unit dasar waktu, denyut nadi
(peristiwa yang berulang secara teratur).
Lagu Berkenaan dengan dengan karya musik yang dapat dinyanyikan dengan
pola maupun bentuk tertentu. Dapat juga berarti melodi pokok dalam
sebuah musik.
Melodis Terkait dengan sumber bunyi atau alat musik yang mengandung atau dapat
menghasilkan susunan nada membentuk melodi.
Metronome Penanda yang mengidentifikasi tempo dalam jumlah ketukan per-menit.
Musikal Berkenaan dengan musik, mengandung rasa, kepekaan dan kesan terhadap
musik. Selain itu juga terkait dengan kemampuan bermusik.
Perkusif Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suara yang dibuat oleh
instrumen perkusi. Istilah ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suara yang dibuat dengan cara memukul atau memukul dan dicirikan oleh
suara yang pendek dan keras dan sering kali bersifat ritmis.
Pulsa Dalam musik, pulsa atau denyut merupakan rangkaian tak terputus dari
rangsangan pendek yang berbeda, namun identik secara berkala yang
dianggap sebagai titik waktu
Ritme Ketukan atau derap berulang dalam ruang-waktu yang teratur.
Ritmis Istilah yang digunakan untuk menjelaskan alat musik yang tidak
menghasilkan bunyi tak bernada.
Tempo Terkait dengan waktu atau kecepatan. Kecepatan dalam ukuran tertentu.
Warna Bunyi Perbedaan karakter dari setiap bunyi yang dihasilkan. Setiap bunyi memiliki
warna bunyi masing-masing.
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
A. Kuśnierek. 2016. “The role of music and songs in teaching English vocabulary to
students,” World Sci. News, vol. 1, no. 43, pp. 1–55.
A. M. Musco. 2013. “Effects of Learning melodies by ear on performance skills and
student attitudes,” Contrib. to Music Educ., vol. 36, no. 2, pp. 79–95, 2009.
Banoe, Pono. 2016. Kamus Umum Musik. Jakarta: MEC.
B. Gault. 2002. “Effects of pedagogical approach, presence/absence of text, and
developmental music aptitude on the song performance accuracy of kindergarten and first-grade
students,” Bull. Counc. Res. Music Educ., vol. 1, no. 152, pp. 54–63.
Black Schnelby Julia and Moore Stephen. 1997. The Rhythm Inside. Portland: Oregon.
Rudra Press.
C. Fonseca-Mora, C. Toscano-Fuentes, and K. Wermke. 2011. “Melodies that help: The
relation between language aptitude and musikal intelligence,” Int. J. English Stud., vol. 22, no.
1, pp. 101–118.
Colwell, Richard, and Peter R Webster, eds. 2011. {MENC} Handbook of Research on
Music Learning. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/acprof:os
obl/9780195386677.001.0001.
D. J. Shernoff and M. Csikszentmihalyi. Cultivating engaged learners and optimal
Learning environments. 2009. O. W. Sacks, Tales of music and the brain. Picador London, UK:
2007.
D. Pohl. 2013. The Teaching of Vocabulary in the Primary School Foreign Language
Classroom. GRIN Verlag.
Feierabend, John M, T Clark Saunders, John M Holahan, and Pamela E Getnick. 1998.
“Song Recognition among Preschool-Age Children: An Investigation of Words and Music.”
Journal of Research in Music Education 46 (3): 351–59. https://doi.org/10.2307/3345547.
“Flow in Schools: Cultivating Engaged Learners and Optimal Learning Environments.”
2009. In Handbook of Positive Psychology in Schools, 149–64. Routledge.
https://doi.org/10.4324/9780203884089-20.
G. F. Welch, “Singing and Vocal Development,” 2006, pp. 311–330, doi:
10.1093/acprof:oso/9780198530329.003.0016, available at:
https://oxford.universitypressscholarship.com/view/10.1093/acprof:o
so/9780198530329.001.0001/acprof-9780198530329-chapter-16.160
Hewitt, Michael P. 2001. “The Effects of Modeling, Self-Evaluation, and Self- Listening
on Junior High Instrumentalists{\textquotesingle} Music Performance and Practice Attitude.”
Journal of Research in Music Education 49 (4): 307–22. https://doi.org/10.2307/3345614.
Hsieh, Ya-Hui, Yi-Chun Lin, and Huei-Tse Hou. 2013. “Exploring the Role of Flow
Experience, Learning Performance and Potential Behavior Clusters in Elementary
Students{\textquotesingle} Game-Based Learning.” Interactive Learning Environments 24 (1):
178–93. https://doi.org/10.1080/10494820.20 13.834827.
Hurlock B. Elizabeth. 1978.Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hwang, Eunyoung. 2011. “The Effects of Music Listening with Play on Preference,
Recognition of the Main Melody and Musical Creativity in Elementary School Students.”
Voices: A World Forum for Music Therapy 11 (3). https://doi. org/10.15845/voices.v11i3.565.
Ilari, Beatriz, Lily Chen-Hafteck, and Lisa Crawford. 2013. “Singing and Cultural
Understanding: A Music Education Perspective.” International Journal of Music Education 31
(2): 202–16. https://doi.org/10.1177/0255761413487281.
Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman. Jakarta:
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.
J. K. Delzell, D. A. Rohwer, and D. E. Ballard, “Effects of Melodic Pattern Difficulty and
Performance Experience on Ability to Play by Ear,” J. Res. Music Educ., vol. 47, no. 1, pp. 53–
63, Apr. 1999, doi: 10.2307/3345828, available at
:http://journals.sagepub.com/doi/10.2307/3345828.
J. Kratus, “The use of melodic and rhythmic motives in the original songs of children aged
5 to 13,” Contrib. to Music Educ., no. 12, pp. 1–8, 1985.
Kaschub, Michele. 1997. “Exercising the Musical Imagination.” Music Educators Journal
84 (3): 26–32. https://doi.org/10.2307/3399053.
K. M. Robinson. 2006. “White teacher, students of color: Culturally responsive pedagogy
for elementary general music in communities of color,” Teach. Music urban Classr. A Guid. to
Surviv. success, reform, vol. 1, pp. 35–53.
Lum, Chee-Hoo, and Patricia Shehan Campbell. 2007. “The Sonic Surrounds of an
Elementary School.” Journal of Research in Music Education 55 (1): 31–47.
https://doi.org/10.1177/002242940705500104.
May, Elizabeth, and John Blacking. 1973. “How Musical Is Man?” Yearbook of the
International Folk Music Council 5: 193. https://doi.org/10.2307/767511.
Metsäpelto, Riitta-Leena, Anna-Maija Poikkeus, Mirva Heikkilä, Kirsi Heikkinen-
Jokilahti, Jukka Husu, Anu Laine, Kristiina Lappalainen, Marko Lähteenmäki, Mirjamaija
Mikkilä-Erdmann, and Anu Warinowski. 2020. “Conceptual Framework of Teaching Quality: A
Multidimensional Adapted Process Model of Teaching,” February.
https://doi.org/10.31234/osf.io/52tcv.
Morrison, Steven J. 2000. “Effect of Melodic Context, Tuning Behaviors, and Experience
on the Intonation Accuracy of Wind Players.” Journal of Research in Music Education 48 (1):
39–51. https://doi.org/10.2307/3345455.
O. C. Hayes. 2009. The Use of Melodic and Rhythmic Mnemonics to Improve Memory
and Recall in Elementary Students in the Content Areas. ERIC.
PIKE, ALFRED. 1971. “The Perceptual Aspects of Motivic Structure in Music.” The
Journal of Aesthetics and Art Criticism 30 (1): 79–82.
https://doi.org/10.1111/1540_6245.jaac30.1.0079.
Rischar, R. 2003. “Christopher Small. Musicking: The Meanings of Performing and
Listening. Hanover and London: Wesleyan University Press, 1998.” Music Theory Spectrum 25
(1): 161–65. https://doi.org/10.1093/mts/25.1.161.
Schleicher, Andreas, ed. 2012. Preparing Teachers and Developing School Leaders for the
21st Century. OECD. https://doi.org/10.1787/9789264174559-en.
S. Demorest, B. Nichols, and P. Q. Pfordresher, “The effect of focused instruction on
young children’s singing accuracy,” Psychol. Music, vol. 46, no. 4, pp. 488–499, Jul. 2018,
doi:10.1177/0305735617713120, available at:
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0305735617713120.
Sukohardi, Al. 2011. “Edisi Revisi-Teori Musik Umum.” Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Trajkovik, Vladimir, Toni Malinovski, Tatjana Vasileva-Stojanovska, and Marina
Vasileva. 2018. “Traditional Games in Elementary School: Relationships of Student’s
Personality Traits, Motivation and Experience with Learning Outcomes.” Edited by Vitomir
Kovanovic. {PLOS} {ONE} 13 (8): e0202172. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0202172.
MODUL AJAR SENI MUSIK SD
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Seni Musik
Fase / Kelas : A / 1 (Satu)
Semester : 1 (Ganjil)
Unit / Pembelajaran : 2 / Tepuk Tangan dan Entakan Kakimu
Kegiatan Pembelajaran 3 : Ayo Mainkan Ritmenya
Alokasi Waktu : TM [2 x (2 x 35’)]
B. KOMPETENSI AWAL
• Peserta didik mampu memainkan pengembangan pola ritme sederhana dengan kaidah tempo,
baik dari tubuh sendiri maupun instrumen perkusif sederhana
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dan Berakhlak Mulia,
• Mandiri,
• Bernalar Kritis,
• Kreatif,
• Bergotong-Royong,
• Berkebinekaan Global.
D. SARANA DAN PRASARANA
• Sumber Belajar : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Seni Musik untuk SD Kelas I
Penyusun : Aton rustandi mulyana, Sularso
• Lampu ruang kelas yang memadai
• Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring),
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan praktik.
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
• Peserta didik mampu memainkan pengembangan pola ritme sederhana dengan kaidah
tempo, baik dari tubuh sendiri maupun instrumen perkusif sederhana
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Kemampuan memainkan pengembangan pola ritme sederhana dengan kaidah tempo, baik dari
tubuh sendiri maupun instrumen perkusif sederhana
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Bagaimana cara memainkan ritme dasar sederhana dalam 2 ketukan, 3 ketukan, dan 4 ketukan?
D. MATERI POKOK DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Banyak penelitian yang menyatakan bahwa musik penting bagi perkembangan kecerdasan
anak, salah satunya Robert Oestein yang menyebutkan bahwa belajar musik dapat melibatkan
aktivitas otak kiri dan kanan bersamaan. Belahan otak kiri yang aktif bermanfaat pada
pengembangan fungsi analitik khususnya kegiatan bidang matematika, bahasa dan logika,
sedangkan otak kanan yang aktif bermanfaat untuk pengembangan kreativitas seperti kegiatan
persepsi, imajinasi, dan lain sebagainya. Salah satu bagian dalam musik yang terkait dengan
prinsip matematis sekaligus persepsi adalah pola ritme, sehingga pengetahuan mengenai pola
ritme dapat mengembangkan kecerdasan dan kemampuan otak anak. Pada hakikatnya pola ritme
dapat memberikan dan menentukan karakter pada sebuah karya musik, hal ini dikarenakan ritme
yang disusun menjadi pola memberikan alunan yang dapat menggerakkan perasaan dan tak
jarang terkait dengan gerak fisik tubuh manusia. Ritme tersebut dapat kita tangkap sebagai suatu
pola apabila kita dengarkan berulang-ulang. Untuk itu pada kegiatan pembelajaran 3 ini, guru
meningkatkan secara bertahap materi tentang ritme dengan pola-pola sederhana namun
bervariasi. Pada praktiknya guru dapat menggunakan tepukan tangan dan entakan kaki atau
media sederhana yang tersedia di lingkungan kelas, untuk memainkan pola ritme sederhana
yang dikembangkan dan variatif dengan beragam tempo.
E. PERSIAPAN MENGAJAR:
Pengajaran adalah proses yang kompleks dan multidimensional, dibutuhkan pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang agar dapat mensintesis, mengintegrasikan,
dan menerapkan pengetahuan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, serta dalam situasi
keragaman kelompok dan individu yang luas. Untuk itu, guru dituntut mempersiapkan
pembelajaran secara baik agar dapat menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Supaya peserta
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka guru harus mempersiapkan media pembelajaran
3 sebagai berikut:
1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Infocus
4. Materi audio-visual, seperti info grafis/ilustrasi, video animasi, lagu dan suara-suara
lingkungan terkait materi pembelajaran dan pengayaan.
5. Guru dapat mempersiapkan pengkayaan materi dengan melihat tampilan video pada link di
bawah ini:
1) Situs yang berisikan berbagai contoh permainan musikal: www.letsplaykidsmusic.com
2) Metode Belajar Musik - Latihan Ritmik/Ketukan, Yuk! oleh Recky Darmawan:
https://www.youtube.com/watch?v=zTxBvm2H_LI
3) Memainkan alat perkusi dari barang bekas dengan pola irama sederhana:
https://www.youtube.com/watch?v=Js9fahFNZAg
6. Referensi pustaka
7. Perangkat penilaian tes unjuk kerja dan observasi kegiatan bersama berupa form penilaian.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran:
Tahapan pembelajaran ini dibuat untuk membantu guru dalam melakukan pengembangan
aktivitas pembelajaran seni musik secara profesional. Melalui prosedur pembelajaran yang
ditawarkan, guru memiliki peluang mendapatkan inspirasi guna mengembangkan dan
menggairahkan aktivitas pembelajaran di kelas. Melalui cara ini guru dapat membuat setting
pembelajaran yang berkualitas, sehingga peserta didik dapat merasakan aktivitas pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan. Pada tahap awal guru wajib memahami tujuan
pembelajaran secara benar, kemudian mempersiapkan media pembelajaran seperti di atas,
selanjutnya melakukan tahapan pembelajaran seperti di bawah ini:
Kegiatan Pembuka
a. Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengkondisikan agar peserta didik berbaris di
depan kelas secara rapi dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik dan secara bergiliran
bersalaman kepada guru memasuki kelas.
b. Setelah peserta didik memasuki kelas, dilanjutkan dengan doa. Guru menunjuk salah
seorang peserta didik secara acak untuk memimpin doa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
c. Setelah selesai berdoa, guru menyapa sekaligus membimbing peserta didik di kelas untuk
bernyanyi bersama dengan membawakan lagu “Berkibarlah benderaku” atau lagu nasional
lainnya.
d. Setelah kegiatan apersepsi selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka
di atas dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
e. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan pembelajaran secara sederhana.
f. Guru mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan di dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti
a. Guru meminta masing-masing peserta didik mempresentasikan lembar kerja yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya, dan memberikan apresiasi terhadap tugas tersebut .
b. Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok, kelompok pertama bertepuk tangan
sesuai tempo yang diarahkan guru dan kelompok kedua memainkan ritme dasar sederhana
dalam 2 ketukan, 3 ketukan, dan 4 ketukan seperti contoh di bawah ini.
c. Guru dapat menyampaikan kepada peserta didik bisa mencoba mengganti tepukan tangan
maupun entakan kaki dengan menggunakan stik drum bila ada atau tepukan tangan ke meja
masing-masing.
d. Peserta didik diminta berlatih mempraktikkan permainan ini bersama teman disebelahnya
dengan tempo pelan, sedang hingga cepat.
e. Guru meminta peserta didik menceritakan masing-masing pengalaman mereka selama
belajar tentang ketukan, tempo hingga pola ritme.
Kegiatan Penutup
a. Guru mengapresiasi seluruh pemaparan pengalaman aktivitas yang disampaikan oleh setiap
peserta didik.
b. Guru memberikan klarifikasi atas seluruh pendapat yang disampaikan oleh peserta didik.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi berupa penegasan bahwa ritme lagu dapat
digunakan untuk belajar pengenalan bahasa, dan mengenal banyak kosakata, dan belajar
kata.
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran 3.
e. Setelah pembelajaran selesai, guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan
kesempatan kepada peserta didik lain untuk memimpin doa sebagai tanda berakhirnya
pembelajaran, kemudian guru membimbing peserta didik menyanyikan lagu “Naik
Delman” bersama-sama. Notasi dan teks lagu : “Naik Delman”, bisa didapatkan dengan
mengunjungi link berikut. Sumber: https://not-pianikaku.blogspot/2019/04/not-angka-
pianika-lagunaik-delman.html
Pembelajaran Alternatif:
Apabila peserta didik berhasil menyelesaikan materi ini dengan baik, guru dapat meminta
peserta didik untuk mencoba melatih dan mengembangkan pola ritme beragam tempo dengan
baik dengan media tubuh masing-masing maupun benda-benda di sekitar bersama orang tua
Apabila peserta didik mengalami kesulitan belajar materi ini, guru memberikan pendampingan
dan contoh konkret terkait pola ritme yang paling sederhana dan mudah dipahami. Guru dapat
melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti di bawah ini:
1. Guru membuka kelas dengan salam, mengajak peserta didik berdoa dan dilanjutkan dengan
perkenalan.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan materi pembelajaran sebelumnya.
3. Guru mendemonstrasikan langsung contoh pengembangan pola ritme dasar seperti pada
kegiatan pembelajaran utama di atas dan meminta peserta didik mempraktikkannya.
4. Guru dapat menyampaikan kepada peserta didik bisa mencoba mengganti tepukan tangan
maupun entakan kaki dengan menggunakan stik drum bila ada atau tepukan tangan ke meja
masing-masing.
5. Guru memberikan kesimpulan tentang ritme.
6. Guru menutup kelas, berdoa bersama dan mengajak peserta didik memainkan pola ritme
sederhana sebelumnya menuju keluar kelas
H. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian
Penilaian dilakukan untuk dapat mengetahui kekuatan personalisasi peserta didik, dan guru
perlu memahami standar capaian pembelajaran dengan baik. Guru perlu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui secara
teratur, karena dengan mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan berkala ini dapat
menginformasikan kemajuan dan matrikulasi peserta didik dengan baik. Dengan memahami
prinsip dasar ini penilaian yang dilakukan guru dapat menghasilkan catatan portable dan profil
peserta didik. Adapun penilaian kegiatan pembelajaran 3 meliputi:
a. Penilaian Sikap
Guru melakukan penilaian sikap pada kegiatan pembelajaran 4 dengan metode pengamatan.
Penilaian sikap dapat dilihat dari mulai proses awal pembelajaran, hingga pembelajaran
selesai. Penilaian sikap ini dilakukan dengan tujuan agar guru dapat melihat kemampuan
peserta didik dalam menunjukan pemahaman atas ragam nada. Adapun pedoman penilaian
yang dapat digunakan oleh guru adalah sebagai berikut.
Tabel 2.15
Pedoman Penilaian Aspek Sikap
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Bersikap menghormati guru ada saat
Haidar masuk, sedang dan meninggalkan
kelas.
Berdoa dengan khidmat sesuai
Halwa dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing
Mengidentifikasi kesamaan yang
dimiliki diri dan temannya dalam
berbagai hal (hobi, bakat, minat, dan
lain-lain).
Mengenali perbedaan fisik dan sikap
antara dirinya dengan orang lain dan
mengekspresikannya secara positif.
Mendengarkan dengan baik pendapat
temannya, baik itu sama ataupun
berbeda dengan pendapat yang
dimilikinya.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan pada pembelajaran 4 ini dapat dilakukan dengan melihat dua aspek,
yakni pengetahuan dasar, dan pemahaman peserta didik. Pada pengetahuan dasar, penilaian
dapat ditekankan pada sisi kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi kata benda
dengan beragam jumlah suku kata dalam rangka mengenal pola ritme. Sedangkan pada aspek
pemahaman, penilaian dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek kemampuan peserta
didik dalam memainkan beragam pola ritme sederhana yang dicontohkan guru dengan tubuh
sebagai media maupun benda-benda di sekitar.
Tabel 2.16
Pedoman Penilaian Aspek Pengetahuan
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Mampu mengidentifikasi dua kata
Haidar benda dengan beragam jumlah suku
kata dalam rangka mengenal pola ritme
Mampu mengenal tiga ragam pola ritme
Halwa dengan ragam ketukan: 2 ketukan, 3
ketukan, dan 4 ketukan
Mampu memainkan dua pola ritme
sederhana yang dicontohkan guru
dengan tubuh sebagai media maupun
benda-benda di sekitar.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan ini dilakukan melalui pengamatan yang dilakukan oleh guru selama
kegiatan pembelajaran 4 berlangsung. Penilaian keterampilan ini dilakukan dengan tujuan
agar guru mampu melihat kemampuan peserta didik dalam memainkan pengembangan pola
ritme sederhana dengan kaidah tempo, baik dari tubuh sendiri maupun instrumen perkusif
sederhana. Adapun pedoman penilaian yang dapat digunakan oleh guru adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.17
Pedoman Penilaian Aspek Keterampilan
Nama Peserta
Kriteria (5) (4) (3) (2) (1)
Didik
Mengikuti gerakan yang dicontohkan
Haidar
orang lain dan bersama-sama
melakukan aktivitas fisik tertentu
dengan gerakan yang relatif serupa
untuk mengenali perilaku dan ekspresi
emosi teman-teman di sekolah.
Berpartisipasi menentukan beberapa
Halwa pilihan untuk keperluan bersama
berdasarkan kriteria sederhana.
Mengeksplorasi berbagai media atau
bahan sebagai sumber bunyi yang
musikal.
I. REFLEKSI GURU
Refleksi Guru
Refleksi sangat berhubungan erat dengan pemecahan masalah, peningkatan kesadaran, dan
membangun profesionalitas guru, untuk itu refleksi guru sangat penting dilakukan agar proses
evaluasi dan penilaian atas kegiatan pembelajaran 4 yang dikerjakannya guru dapat dilakukan
dengan baik. Selain itu, guru dapat memperoleh pengalaman dalam aksi refleksi, sehingga
melalui pengalaman mengajar yang direfleksikan guru dapat mengembangkan praktik reflektif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya.
Tabel 1.14
Pedoman Refleksi Guru
No. Pertanyaan Jawaban
(1) (2) (3)
Apakah manajemen kelas telah memenuhi
1
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai?
Apakah dalam menyampaikan materi,
2 konsentrasi belajar peserta didik dapat
terus terjaga dengan baik?
Apakah lingkungan kolaboratif,
kooperatif, dan interaksi antar peserta
3 didik, dan guru dapat terbentuk hingga
menghasilkan pembelajaran yang
berkualitas?
Apakah peserta didik mengalami kesulitan
dan hambatan menerima materi pelajaran
4
dengan metode mengajar yang
digunakan?
Apakah pelaksanan pembelajaran 3 ini
dapat memberikan semangat kepada
5
peserta didik untuk lebih antusias dalam
pembelajaran selanjutnya?
Pengayaan
Agar peserta didik mampu memahami tujuan dan maksud pembelajaran, guru dapat meminta
peserta didik untuk bermain pola ritme sederhana dengan beragam tempo bersama keluarga dan
teman bermain di rumah.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
Kerjakan soal di bawah ini.
1. Nyanyikan lagu “Naik Delman”?
Birama Ruas-ruas yang membagi kalimat lagu atau melodi ke dalam ukuran
tertentu yang sama, dan ditandai dengan lambang hitungan atau bilangan
tertentu. Terkait dengan sukat sebagai petunjuk nilai birama, seperti 2/4,
3/4, 4/4, 6/8 dan seterusnya.
Denyut Ketukan berulang teratur berdurasi pendek dan tepat sama.
Instrumen Musik Alat musik. Perangkat apa pun yang digunakan untuk membuat musik.
Ketukan Dalam teori musik, ketukan merupakan unit dasar waktu, denyut nadi
(peristiwa yang berulang secara teratur).
Lagu Berkenaan dengan dengan karya musik yang dapat dinyanyikan dengan
pola maupun bentuk tertentu. Dapat juga berarti melodi pokok dalam
sebuah musik.
Melodis Terkait dengan sumber bunyi atau alat musik yang mengandung atau dapat
menghasilkan susunan nada membentuk melodi.
Metronome Penanda yang mengidentifikasi tempo dalam jumlah ketukan per-menit.
Musikal Berkenaan dengan musik, mengandung rasa, kepekaan dan kesan terhadap
musik. Selain itu juga terkait dengan kemampuan bermusik.
Perkusif Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suara yang dibuat oleh
instrumen perkusi. Istilah ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suara yang dibuat dengan cara memukul atau memukul dan dicirikan oleh
suara yang pendek dan keras dan sering kali bersifat ritmis.
Pulsa Dalam musik, pulsa atau denyut merupakan rangkaian tak terputus dari
rangsangan pendek yang berbeda, namun identik secara berkala yang
dianggap sebagai titik waktu
Ritme Ketukan atau derap berulang dalam ruang-waktu yang teratur.
Ritmis Istilah yang digunakan untuk menjelaskan alat musik yang tidak
menghasilkan bunyi tak bernada.
Tempo Terkait dengan waktu atau kecepatan. Kecepatan dalam ukuran tertentu.
Warna Bunyi Perbedaan karakter dari setiap bunyi yang dihasilkan. Setiap bunyi memiliki
warna bunyi masing-masing.
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
A. Kuśnierek. 2016. “The role of music and songs in teaching English vocabulary to
students,” World Sci. News, vol. 1, no. 43, pp. 1–55.
A. M. Musco. 2013. “Effects of Learning melodies by ear on performance skills and
student attitudes,” Contrib. to Music Educ., vol. 36, no. 2, pp. 79–95, 2009.
Banoe, Pono. 2016. Kamus Umum Musik. Jakarta: MEC.
B. Gault. 2002. “Effects of pedagogical approach, presence/absence of text, and
developmental music aptitude on the song performance accuracy of kindergarten and first-grade
students,” Bull. Counc. Res. Music Educ., vol. 1, no. 152, pp. 54–63.
Black Schnelby Julia and Moore Stephen. 1997. The Rhythm Inside. Portland: Oregon.
Rudra Press.
C. Fonseca-Mora, C. Toscano-Fuentes, and K. Wermke. 2011. “Melodies that help: The
relation between language aptitude and musikal intelligence,” Int. J. English Stud., vol. 22, no.
1, pp. 101–118.
Colwell, Richard, and Peter R Webster, eds. 2011. {MENC} Handbook of Research on
Music Learning. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/acprof:os
obl/9780195386677.001.0001.
D. J. Shernoff and M. Csikszentmihalyi. Cultivating engaged learners and optimal
Learning environments. 2009. O. W. Sacks, Tales of music and the brain. Picador London, UK:
2007.
D. Pohl. 2013. The Teaching of Vocabulary in the Primary School Foreign Language
Classroom. GRIN Verlag.
Feierabend, John M, T Clark Saunders, John M Holahan, and Pamela E Getnick. 1998.
“Song Recognition among Preschool-Age Children: An Investigation of Words and Music.”
Journal of Research in Music Education 46 (3): 351–59. https://doi.org/10.2307/3345547.
“Flow in Schools: Cultivating Engaged Learners and Optimal Learning Environments.”
2009. In Handbook of Positive Psychology in Schools, 149–64. Routledge.
https://doi.org/10.4324/9780203884089-20.
G. F. Welch, “Singing and Vocal Development,” 2006, pp. 311–330, doi:
10.1093/acprof:oso/9780198530329.003.0016, available at:
https://oxford.universitypressscholarship.com/view/10.1093/acprof:o
so/9780198530329.001.0001/acprof-9780198530329-chapter-16.160
Hewitt, Michael P. 2001. “The Effects of Modeling, Self-Evaluation, and Self- Listening
on Junior High Instrumentalists{\textquotesingle} Music Performance and Practice Attitude.”
Journal of Research in Music Education 49 (4): 307–22. https://doi.org/10.2307/3345614.
Hsieh, Ya-Hui, Yi-Chun Lin, and Huei-Tse Hou. 2013. “Exploring the Role of Flow
Experience, Learning Performance and Potential Behavior Clusters in Elementary
Students{\textquotesingle} Game-Based Learning.” Interactive Learning Environments 24 (1):
178–93. https://doi.org/10.1080/10494820.20 13.834827.
Hurlock B. Elizabeth. 1978.Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hwang, Eunyoung. 2011. “The Effects of Music Listening with Play on Preference,
Recognition of the Main Melody and Musical Creativity in Elementary School Students.”
Voices: A World Forum for Music Therapy 11 (3). https://doi. org/10.15845/voices.v11i3.565.
Ilari, Beatriz, Lily Chen-Hafteck, and Lisa Crawford. 2013. “Singing and Cultural
Understanding: A Music Education Perspective.” International Journal of Music Education 31
(2): 202–16. https://doi.org/10.1177/0255761413487281.
Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman. Jakarta:
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.
J. K. Delzell, D. A. Rohwer, and D. E. Ballard, “Effects of Melodic Pattern Difficulty and
Performance Experience on Ability to Play by Ear,” J. Res. Music Educ., vol. 47, no. 1, pp. 53–
63, Apr. 1999, doi: 10.2307/3345828, available at
:http://journals.sagepub.com/doi/10.2307/3345828.
J. Kratus, “The use of melodic and rhythmic motives in the original songs of children aged
5 to 13,” Contrib. to Music Educ., no. 12, pp. 1–8, 1985.
Kaschub, Michele. 1997. “Exercising the Musical Imagination.” Music Educators Journal
84 (3): 26–32. https://doi.org/10.2307/3399053.
K. M. Robinson. 2006. “White teacher, students of color: Culturally responsive pedagogy
for elementary general music in communities of color,” Teach. Music urban Classr. A Guid. to
Surviv. success, reform, vol. 1, pp. 35–53.
Lum, Chee-Hoo, and Patricia Shehan Campbell. 2007. “The Sonic Surrounds of an
Elementary School.” Journal of Research in Music Education 55 (1): 31–47.
https://doi.org/10.1177/002242940705500104.
May, Elizabeth, and John Blacking. 1973. “How Musical Is Man?” Yearbook of the
International Folk Music Council 5: 193. https://doi.org/10.2307/767511.
Metsäpelto, Riitta-Leena, Anna-Maija Poikkeus, Mirva Heikkilä, Kirsi Heikkinen-
Jokilahti, Jukka Husu, Anu Laine, Kristiina Lappalainen, Marko Lähteenmäki, Mirjamaija
Mikkilä-Erdmann, and Anu Warinowski. 2020. “Conceptual Framework of Teaching Quality: A
Multidimensional Adapted Process Model of Teaching,” February.
https://doi.org/10.31234/osf.io/52tcv.
Morrison, Steven J. 2000. “Effect of Melodic Context, Tuning Behaviors, and Experience
on the Intonation Accuracy of Wind Players.” Journal of Research in Music Education 48 (1):
39–51. https://doi.org/10.2307/3345455.
O. C. Hayes. 2009. The Use of Melodic and Rhythmic Mnemonics to Improve Memory
and Recall in Elementary Students in the Content Areas. ERIC.
PIKE, ALFRED. 1971. “The Perceptual Aspects of Motivic Structure in Music.” The
Journal of Aesthetics and Art Criticism 30 (1): 79–82.
https://doi.org/10.1111/1540_6245.jaac30.1.0079.
Rischar, R. 2003. “Christopher Small. Musicking: The Meanings of Performing and
Listening. Hanover and London: Wesleyan University Press, 1998.” Music Theory Spectrum 25
(1): 161–65. https://doi.org/10.1093/mts/25.1.161.
Schleicher, Andreas, ed. 2012. Preparing Teachers and Developing School Leaders for the
21st Century. OECD. https://doi.org/10.1787/9789264174559-en.
S. Demorest, B. Nichols, and P. Q. Pfordresher, “The effect of focused instruction on
young children’s singing accuracy,” Psychol. Music, vol. 46, no. 4, pp. 488–499, Jul. 2018,
doi:10.1177/0305735617713120, available at:
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0305735617713120.
Sukohardi, Al. 2011. “Edisi Revisi-Teori Musik Umum.” Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Trajkovik, Vladimir, Toni Malinovski, Tatjana Vasileva-Stojanovska, and Marina
Vasileva. 2018. “Traditional Games in Elementary School: Relationships of Student’s
Personality Traits, Motivation and Experience with Learning Outcomes.” Edited by Vitomir
Kovanovic. {PLOS} {ONE} 13 (8): e0202172. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0202172.
MODUL AJAR SENI TARI SD
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Seni Tari
Fase / Kelas : A / 1 (Satu)
Semester : 1 (Ganjil)
Unit / Pembelajaran : 2 / Ruang Gerak dalam Tari
Alokasi Waktu : 16 x 35 menit / 8 kali pertemuan
B. KOMPETENSI AWAL
• Siswa dapat membedakan penggunaan ruang dalam gerak tari
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dan Berakhlak Mulia,
• Mandiri,
• Bernalar Kritis,
• Kreatif,
• Bergotong-Royong,
• Berkebinekaan Global.
D. SARANA DAN PRASARANA
• Sumber Belajar : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Seni Tari untuk SD Kelas I Penulis:
Dinny Devi Triana dan Winda Kharisma Hindri Wijaya.
• Lampu ruang kelas yang memadai
• Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
• Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
• Tatap muka.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran : Menerapkan unsur ruang gerak tari melalui rangsangan atau stimulus
Indikator :
• Siswa membedakan unsur ruang gerak tari dengan melakukan pengamatan melalui rangsangan
atau stimulus
• Siswa menampilkan gerak dengan menerapkan unsur ruang gerak tari yang terinspirasi dari
rangsangan atau stimulus
• Siswa menceritakan hasil gerak yang ditampilkan berdasarkan pengalaman pribadi
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Menampilkan gerak tari dengan memperhatikan unsur ruang yang diekspresikan melalui
rangsangan atau stimulus.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
• Bagaimana merespon suatu rangsangan gerak tari secara visual (lihat) dan audio (dengar) ke
dalam gerak?
D. DESKRIPSI
Siswa akan mempelajari tentang bagaimana merespon suatu rangsangan gerak tari secara visual
(lihat) dan audio (dengar) ke dalam gerak. Guru dapat menggunakan gambar, membacakan
cerita, atau memperlihatkan secara langsung kepada siswa sebagai rangsangan kegiatan. Siswa
diharapkan dapat menampilkan gerak yang berasal dari pemahamannya tentang unsur gerak tari
yang meliputi ruang, tenaga, dan waktu. Pada akhir unit ini, siswa diminta untuk menampilkan
gerak tari dengan memperhatikan unsur ruang yang diekspresikan melalui rangsang
audio/visual.
Tiga indikator yang digunakan untuk Unit 2 adalah:
1. Siswa membedakan unsur ruang gerak tari dengan melakukan pengamatan melalui
rangsangan audio/visual.
2. Siswa menampilkan gerak dengan menerapkan unsur ruang gerak tari yang terinspirasi dari
rangsangan audio/ visual.
3. Siswa menceritakan hasil gerak yang ditampilkan berdasarkan pengalaman pribadi.
Untuk menilai unit ini, guru bisa membuat situasi yang menyenangkan untuk memotivasi
siswa. Contohnya dengan membuat ajang pencarian bakat seperti di Unit 1 atau dengan
membuat permainan tebak gaya, yang mana siswa ditugaskan untuk mengekspresikan suatu
objek ke dalam gerak, dan siswa lain menebak nama dari gerak tersebut. Tentunya guru diberi
kebebasan dalam membuat situasi yang kreatif dan inovatif sesuai dengan kondisi di kelas.
Peran siswa dalam Unit 2 adalah sebagai koreografer yang mengekspresikan idenya. Penilaian
yang digunakan dalam unit ini menggunakan rubrik dan catatan anekdotal.
A. Persiapan Mengajar
Pembelajaran pertama dalam Unit 2 adalah mengajak siswa untuk berkenalan dengan unsur
ruang gerak tari menggunakan rangsangan audio atau visual. Di buku ini, akan dicontohkan
menggunakan metode permainan. Guru mengajak siswa mengalami atau mencoba semua
gerak-gerak yang akan dieksplorasi berdasarkan rangsangan audio/visual, setelah itu guru dan
siswa sama-sama berdiskusi untuk mendapatkan konsep unsur ruang gerak tari. Pertama-tama,
guru mempersiapkan ruang kelas yang kosong, bisa dengan menggeser kursi dan meja ke sisi
samping, atau menggunakan ruang kosong lainnya seperti lapangan atau aula. Persiapan kedua
adalah menyediakan rangsangan dalam bentuk gambar atau tulisan yang akan dijadikan
inspirasi gerak. Guru mencari ide tentang objek yang sesuai untuk mengenalkan unsur ruang
gerak tari. Di dalam buku ini, ada empat pilihan ide tentang rangsangan visual yang sesuai
dengan kriteria tersebut, namun jika guru menemukan yang lebih menarik, guru dibebaskan
untuk menggunakan idenya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kelas. Rangsangan tersebut
adalah:
1. Gajah untuk ruang besar
2. Kura-kura untuk ruang kecil
3. Semut untuk ruang kecil
4. Beruang ruang besar
5. Bunga kuncup untuk ruang kecil
6. Bunga mengembang untuk ruang besar
Guru membuat catatan anekdotal di pertemuan ini, yang berguna untuk
mendokumentasikan apa saja yang sudah terjadi, serta dapat memudahkan guru untuk menilai
proses pembelajaran anak secara individual.
3. Kegiatan Penutup
Setelah diskusi selesai, siswa diharapkan mampu menemukan konsep tentang unsur ruang
gerak tari, yaitu volume besar dan volume kecil. Guru menutup kegiatan ini dengan
menyebutkan kembali kesimpulan dari hasil diskusi bersama. Tak lupa, guru memberikan
apresiasi positif terhadap semua jawaban dan perilaku siswa. Hal ini dapat membangkitkan
kepercayaan diri dan semangatnya untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Guru dapat
memberikan pertanyaan lanjutan, seperti “Hewan apa lagi ya yang memiliki ruang gerak
besar dan kecil?” Terakhir, guru bisa memberikan tugas pada siswa untuk mengamati
hewan peliharaan atau hewan yang ditemuinya di rumah.
A. Persiapan Mengajar
Pada Pertemuan 2, guru lebih banyak menggunakan rangsangan dengar atau audio, berupa
cerita. Siapkan ruangan yang kosong, bisa di kelas dengan menggeser kursi dan meja, atau di
lapangan dan aula sekolah. Selanjutnya siapkan musik/lagu sebagai pengiring agar kegiatan ini
menjadi lebih menyenangkan dan melatih gerak berirama pada siswa. Terakhir, guru
menyiapkan satu cerita yang akan diekspresikan siswa ke dalam gerakan. Karakteristik cerita
yang digunakan harus berkisah tentang aktivitas sederhana yang bisa diungkapkan ke dalam
gerak tari dan menggunakan unsur ruang gerak seperti yang sudah didiskusikan pada
Pertemuan 1. Guru bebas memilih cerita, bisa menggunakan cerita rakyat daerah setempat atau
membuat cerita baru. Namun, gunakanlah cerita yang sederhana yang menceritakan beberapa
aktivitas dari satu karakter saja. Sehingga siswa hanya berperan menjadi satu karakter tersebut,
namun dapat menciptakan ragam gerakan sesuai dengan aktivitas yang diceritakan. Di dalam
buku ini akan diberikan contoh cerita, semoga bisa menjadi inspirasi guru.
2. Kegiatan Inti
a. Mendengarkan cerita
Guru memberikan stimulus kepada siswa berupa cerita anak. Siswa mendengarkan dan
mengimajinasikan apa yang didengarnya lalu diterjemahkan ke dalam gerak. Guru bisa
menggunakan buku cerita sebagai media dalam bercerita.
Sehingga, di samping ada stimulasi suara (audio), siswa juga mendapatkannya secara
visual (gambar). Sebelum memulai kegiatan gerak, instruksikan siswa untuk mendengarkan
dahulu ceritanya, dan pastikan semua siswa memahami cerita tersebut, lalu tentukan satu
karakter yang akan diperankan bersamasama. Selain buku cerita, guru dapat menggunakan
video lagu yang memiliki cerita di dalamnya. Berikut ini contoh cerita yang bisa dijadikan
inspirasi untuk guru mengajar pada Pertemuan 2:
Beruang Lapar
Di pagi hari yang cerah, ada seekor beruang yang sedang kekenyangan,
berjalan di hutan. Beruang juga baik hati, sehingga dia menyapa semua
hewan yang ditemuinya di hutan.
Setelah menyapa beberapa hewan, “kriuk kriuk” terdengar bunyi perut beruang.
Beruang lapar sekali, ia melihat ke kanan dan kiri untuk mencari makanan.
Ia berusaha berjalan dengan badan membungkuk karena lemas.
Dia terus berjalan sambil mencari-cari dimana ya makanan ku? Setelah lama
berjalan dengan badan membungkuk, beruang akhirnya menyerah, dan ia
duduk di bawah pohon sampai tertidur.
Kalimat yang dicetak tebal merupakan kalimat yang bisa diekspresikan menggunakan
unsur utama ruang gerak tari. Berikut ini rinciannya:
Tabel 2.1 Karakteristik Unsur Ruang Gerak Tari
Kode Unsur Ruang
Kalimat Gerak Tari
gambar
Beruang yang sedang kekenyangan dengan perutnya yang Ruang besar
a) besar, berjalan di hutan.
b) Menyapa semua hewan yang ditemuinya di hutan Ruang besar
“Selamat pagi cacing”, “Selamat pagi burung-burung”, Ruang besar
c) “Selamat pagi harimau”
d) Beruang ini berjalan dengan cepat untuk menuju lokasi. Ruang besar
e) Meningkatkan kecepatannya Ruang besar
f) Dia berlari sampai kehabisan nafas huh huh huh…. Ruang kecil
Dia kepanasan dan kelelahan, sambil menghela nafas Ruang kecil
g) ugh ugh ugh……
h) Beruang menyerah. Ruang kecil
3. Kegiatan Penutup
Bacakan kembali kesimpulan yang sudah didiskusikan bersama. Tak lupa selalu berikan
penilaian terhadap aktivitas yang dilakukan di pertemuan ini. Guru bisa memberikan kesan
secara umum, contohnya “Hari ini semua siswa hebat sekali, sudah bisa mendengarkan
cerita dan menggerakkannya sesuai imajinasi” dan sejenisnya. Guru memberitahukan apa
yang akan dilakukan di Pertemuan 3 dengan memberikan pertanyaan “Apakah gerakan kita
sudah sesuai dengan unsur ruang gerak tari?”, lalu ajak siswa untuk mencari tahu di
pertemuan selanjutnya.
C. Alternatif Kegiatan
Gunakan media elektronik sebagai media pembelajaran, bisa berupa video lagu yang
didalamnya terdapat cerita dan instruksi yang bisa diekspresikan oleh siswa. Video-video
ini banyak sekali tayang di sosial media, atau guru bisa mencarinya di google, youtube,
pinterest, facebook, dan instagram TV. Guru dapat menggunakan media-media tersebut
sebagai inspirasi dalam membuat pembelajaran yang lebih kreatif. Setelah menonton dan
membuat gerakan sesuai cerita video, ajak siswa berdiskusi. Bentuk diskusi dan penutup
kegiatannya disamakan dengan kegiatan inti di atas.
A. Persiapan Mengajar
Siswa akan belajar mengidentifikasi unsur gerak tari yang dilakukan oleh orang lain. Saat
siswa bisa menilai orang lain melalui identifikasi, maka tanpa disadari, siswa akan
menerapkan apa yang ia nilai ke dalam gerakan. Dengan kata lain, metode ini digunakan untuk
melatih kesadaran dirinya dalam melakukan gerak. Hal yang perlu disiapkan guru adalah
ruangan, bisa menggunakan kelas, lapangan, atau aula. Bagi kelas menjadi dua bagian, yaitu
sisi untuk panggung dan penonton. Siapkan juga musik/lagu sebagai pengiring dan kertas
kosong atau buku sebagai lembar identifikasi siswa. Guru menyiapkan gambar untuk
mengantisipasi siswa yang belum bisa menulis. Misalnya untuk menyatakan:
1. ruang besar digambarkan dengan lingkaran besar;
2. ruang kecil digambarkan dengan lingkaran kecil.
Buat kesepakatan dengan siswa mengenai hal tadi dan gambarkan lagi di papan tulis agar
siswa bisa meniru gambarnya.
Selain menggunakan simbol gambar dan tulisan, guru juga bisa secara lisan bertanya
langsung kepada siswa tentang hasil identifikasinya. Guru mencatat jawaban siswa di catatan
anekdotal dan melihat kesesuaian hasil identifikasi yang dilakukan siswa terhadap siswa yang
sedang bergerak. Guru dapat menggunakan rangsangan yang ada di Pertemuan 1 dan 2 untuk
diulang kembali di pertemuan ini agar siswa sudah terbiasa dengan rangsangan tersebut.
2. Kegiatan Inti
a. Mengulas Pertemuan 1 dan 2
Guru mengingatkan kembali tentang unsur ruang gerak tari melalui sesi tanya jawab.
Setelah itu, berikan penjelasan tentang apa yang akan dilakukan pada Pertemuan 3. Guru
dapat memberikan pertanyaan, seperti “Apakah gerakan kita sudah sesuai dengan unsur
utama tari?”, untuk bisa menjawabnya, ajak siswa untuk saling menilai gerak yang
dilakukan.
b. Menilai gerak teman
Guru menginstruksikan siswa untuk mencari pasangan atau kelompok untuk saling menilai
antar siswa, bisa juga guru yang menunjuk pasangan siswa sesuai rancangan guru. Jelaskan
kepada siswa bahwa yang dinilai dari gerak temannya adalah kesesuaian penggunaan unsur
ruang gerak tari berdasarkan rangsangan gerak yang diekspresikan. Untuk menilai bisa
menggunakan gambar tabel 2.2. Pastikan semua siswa memahami instruksi guru. Setelah
semua siswa mendapatkan pasangan atau kelompoknya, berikan instruksi pada siswa:
1) Semua siswa duduk di bagian penonton.
2) Guru memanggil siswa untuk menampilkan gerakan, bisa sendiri atau kelompok.
3) Guru memanggil siswa yang akan menilai siswa yang sedang tampil.
4) Guru memberikan lembar identifikasi yang bisa digunakan untuk menilai gerakan
menggunakan media gambar seperti di Tabel 2.2.
5) Guru memainkan musik/lagu pengiring dan memberikan rangsang yang akan
digerakkan siswa, contohnya kura-kura.
6) Siswa mulai menggerakkan sesuai dengan rangsangan yang diberikan guru, ingatkan
siswa untuk mengekspresikannya secara individu.
7) Siswa yang menjadi pasangan atau kelompoknya siap untuk menilai dengan gambar
seperti di Tabel 2.2.
8) Setiap siswa menilai satu siswa lain.
9) Lakukan hal seperti ini sampai semua siswa tampil.
3. Kegiatan Penutup
Guru menutup kegiatan ini dengan memberikan apresiasi secara umum terhadap apa yang
dilakukan siswa. Guru mengulang pertanyaan, seperti “Apakah gerakan kita sudah sesuai
dengan unsur utama tari?” Berikan apresiasi bagi siswa yang merasa gerakannya sudah
sesuai dengan unsur utama tari dan berikan motivasi bagi siswa yang merasa belum sesuai.
Jelaskan pada siswa untuk tetap fokus dan tidak khawatir, karena siswa akan berlatih
kembali di pertemuan selanjutnya. Kemudian, berikan informasi bahwa pada Pertemuan 4
siswa akan mengamati objek/benda dan makhluk hidup yang ada di dalam atau di luar
kelas. Semua ini akan dijadikan inspirasi siswa untuk membuat gerakan yang akan
ditampilkan di akhir Unit 2. Berikan pertanyaan, seperti “Bagaimana gerak dari benda-
benda di sekitar kita?” kemudian ajak siswa untuk mencari tahu bersama di Pertemuan 4.
C. Alternatif Kegiatan
Berikan pilihan mengenai cara mengidentifikasi gerakan teman. Guru bisa menyiapkan
gambar seperti di Tabel 2.2, tulisan, maupun lisan. Guru menyepakati bersama siswa
tentang media apa yang akan digunakan untuk mencatat penilaian yang dilakukan di kelas.
Selain gambar, guru juga dapat menggunakan media lisan, ketika siswa selesai
menggerakkan, siswa yang menilai bisa langsung mengemukakan hasil identifikasinya.
Kemudian guru mencatat hasil jawaban siswa di catatan anekdotal dan melihat kesesuaian
hasil identifikasi yang dilakukan siswa terhadap siswa yang sedang bergerak. Pastikan
semua siswa menilai dan bergerak, guru pun memberikan rangsangan yang harus
diekspresikan siswa secara variatif dan kreatif.
A. Persiapan Mengajar
Persiapan guru dalam pertemuan kali ini tergantung pada media yang dipilih. Buku ini
memberikan empat pilihan media untuk siswa melakukan pengamatan. Pengamatan
difokuskan untuk melihat karakter objek dan bagaimana objek tersebut bergerak. Hasil
pengamatan ini akan dijadikan inspirasi siswa dalam membuat gerak.
Tabel 2.3 Pilihan Media Belajar
Mengamati benda/ Mengamati
objek di dalam benda/ objek Gambar Video
kelas di luar kelas
1. Tanaman 1. Beberapa gambar 1. Video
2. Hewan aktivitas hewan. 1 aktivitas
3. Air hewan bisa memiliki hewan
4. Benda-benda beberapa gambar untuk 2. Video
1. Kelas bergerak di diamati siswa. aktivitas
2. Benda-benda luar 2. Beberapa gambar tumbuhan
yang bergerak di tumbuhan. 1 tumbuhan
kelas bisa memiliki beberapa
gambar untuk diamati
siswa, seperti proses
tumbuhnya biji sampai
menjadi pohon
Guru menyiapkan catatan anekdotal saat berkeliling mengajukan pertanyaan kepada siswa.
Catatan ini akan membantu guru untuk menilai proses pembelajaran siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Guru dan siswa mengamati benda/ objek dan makhluk hidup di luar kelas
Guru mengulang kembali pertanyaan yang diajukan di akhir pertemuan lalu, yaitu
“Bagaimana gerak dari benda-benda di sekitar kita?” Ajak siswa untuk mencari tahu
bersama dengan cara guru menentukan dulu tempat yang digunakan siswa saat mengamati
karakter benda/objek dan makhluk hidup. Contohnya di luar kelas. Guru menjelaskan
tentang hal yang harus diamati siswa, yaitu bentuknya dan bagaimana ia bergerak. Guru
menjelaskan cara siswa merekam pengamatan, yaitu dengan menggunakan gambar/tulisan.
Maka guru memberikan instruksi siswa untuk membawa kertas dan pensil.
Berikut contoh alur kegiatannya:
1) Guru mengajak siswa keluar kelas.
2) Instruksikan siswa untuk melihat benda/objek dan makhluk hidup bisa berupa
tumbuhan, dan hewan yang ditemukan di luar kelas.
3) Siswa mengamati bagaimana bentuknya dan cara ia bergerak.
4) Siswa diperbolehkan untuk menggunakan benda/objek dan makhluk hidup yang sama
dalam melakukan pengamatan. Siswa memilih sesuai dengan keinginan dan
kesukaannya.
5) Siswa menggambar/mencatat semua pengamatannya di dalam kertas.
6) Guru memantau kerja siswa dengan berputar menemui siswa secara individu dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk membangkitkan proses berpikir siswa.
Contoh pertanyaannya:
• Apa yang menarik perhatian kamu?
• Bagaimana bentuknya?
• Apakah ia bisa bergerak?
• Bagaimana cara ia bergerak?
• Kenapa kamu memilih benda/objek itu?
Dan sebagainya, saat proses kegiatan berlangsung pasti pertanyaan ini akan berkembang
seiring dengan apa yang terjadi.
7) Setelah semua siswa menemukan apa yang menarik perhatiannya dan mencatat semua
hasil pengamatannya, ajak siswa kembali ke dalam kelas.
Berikut ini adalah contoh lembar pengamatan yang bisa digunakan pada pertemuan ini.
Siswa yang memiliki minat tinggi terhadap kegiatan ini mampu menemukan banyak
benda/objek dan makhluk hidup yang menarik perhatiannya. Guru dapat memfasilitasinya
dengan memperbolehkan siswa untuk mengamati beberapa benda/objek dan makhluk
hidup. Lantas, bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki minat tinggi? Inilah
pentingnya peran guru untuk memberikan motivasi dengan menggali proses berpikir siswa
melalui pertanyaan. Jika siswa sama sekali tidak mau melakukan aktivitas ini, guru bisa
memberikan pilihan untuk memikirkan objek yang paling disukai, bisa mainan, sosok
orang tuanya, adik/kakaknya, atau film kesukaannya. Apapun bisa dijadikan inspirasi, yang
terpenting benda/objek dan makhluk hidup ini memiliki bentuk dan dapat bergerak. Dari
aktivitas ini, guru bisa menggunakan berbagai macam cara untuk membuat siswa mau
mengamati objek. Jangan terpaku pada kegiatan ini saja, karena yang terpenting adalah
siswa mampu mendapatkan inspirasi/ide dari benda/objek dan makhluk hidup yang dilihat
melalui pengamatan bentuk dan geraknya, bukan menilai objek pilihan siswa.
b. Guru dan siswa berdiskusi
Setelah semua siswa kembali ke kelas, guru dan siswa berdiskusi tentang apa yang
ditemukan saat proses identifikasi. Lalu tanyakan pada siswa, siapa saja yang ingin
menceritakan hasil pengamatannya. Berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan ini dengan mandiri, jika tidak ada yang mau menjawabnya, guru bisa menunjuk
siswa yang memiliki kemauan untuk bercerita di depan kelas. Siswa yang lainnya
mendengarkan dan memberikan apresiasi berupa tepuk tangan. Hasil pengamatan siswa
yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Berbagai hal yang ditemukan siswa saat proses pengamatan benda/objek dan makhluk
hidup tadi merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran. Perlu diingat bahwa cara
siswa mendokumentasikan atau mencatatnya dikerjakan sesuai dengan kemampuan siswa,
karena yang menjadi ukuran pada aktivitas ini adalah hasil temuan siswa, bukan cara
mencatatnya.
3. Kegiatan Penutup
Akhiri aktivitas ini dengan mengulas apa yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan
apresiasi kepada siswa terhadap kerja keras yang dilakukan siswa.
C. Alternatif Kegiatan
Alternatif kegiatan yang ditawarkan adalah pilihan penggunaan media untuk memfasilitasi
siswa dalam melakukan pengamatan.
1. Media Gambar
Guru mempersiapkan gambar-gambar hewan, tumbuhan, atau alam dengan segala
situasinya. Guru bisa mencetaknya dan menempelkannya di kelas. Bagi kelas sesuai
dengan jumlah gambar yang digunakan guru menjadi beberapa sisi untuk siswa mengamati
gambar-gambar tersebut. Berikut ini contoh gambar yang bisa diamati.
• Gajah berdiri, gajah duduk, dan gajah berguling-guling
• Pohon mangga dari biji, tumbuh tunas, batang, daun, dan buah
• Macan lapar, macan berlari mengejar, dan macan melompat
• Manusia berjalan dan manusia makan
Setelah guru menentukan gambar yang akan diamati siswa, ajak siswa untuk mengamati
gambar tersebut dan mencatat apa yang dilihatnya.
2. Media Video
Guru mempersiapkan video untuk ditonton bersama. Video bisa diambil dari situs video
atau media sosial tentang aktivitas hewan, cara tumbuhan bertumbuh, dan video aktivitas
alam seperti terjadinya hujan, beberapa jenis angin. Setelah guru mendapatkan beberapa
video yang akan diamati siswa, ajak siswa untuk menonton video tersebut dan mencatat
apa yang dilihat dari video tersebut. Guru bisa memilih media yang paling cocok untuk
diterapkan di kegiatan belajar mengajarnya. Aktivitas diskusi, dan penutup sama dengan
kegiatan inti Pertemuan 4.
Informasikan rubrik penilaian ini kepada siswa di awal kegiatan Pertemuan 5. Supaya siswa
termotivasi untuk meraih apa yang ingin dicapainya. Selain rubrik, berikut ini beberapa
pertanyaan untuk menggali proses kreatif dan kepercayaan diri siswa:
• Bagaimana gerakan (sebutkan objek yang dipilih siswa)?
• Bagaimana ruang geraknya?
• Kenapa ruang geraknya besar?
• Bagaimana gerak dengan ruang besar?
• Bagaimana jika tangan dan kakinya seperti ini?
Guru juga menyiapkan catatan anekdotal saat mengajukan pertanyaan kepada siswa. Catatan
ini akan membantu guru untuk menilai proses pembelajaran siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Menginformasikan rubrik penilaian
Guru menginformasikan rubrik penilaian untuk unit ini dengan cara berdiskusi. Buat
skenario seolah-olah siswa menentukan kriteria rubriknya, padahal guru sudah
mengarahkan siswa agar standar geraknya sesuai rubrik. Pastikan semua siswa mengerti
dengan deskripsi kriteria rubriknya seperti penjelasan di poin a. Guru dapat mencontohkan
hasil gerak sesuai dengan bintang di rubriknya. Agar siswa lebih mengerti, karena ada
gambaran secara visual.
b. Guru membimbing siswa dalam berlatih
Guru menginstruksikan siswa untuk membawa kembali lembar hasil pengamatan di
pertemuan sebelumnya sebagai panduan siswa membuat gerak. Setelah itu menjelaskan
target yang dicapai di kegiatan ini, misalnya ‘hari ini semua geraknya harus selesai ya,
karena di minggu depan, kita akan menggunakan iringan lagu/ musik’. Jangan lupa berikan
motivasi agar siswa semangat mengerjakannya, contohnya ‘Ibu guru yakin kalian bisa
melakukannya, karena gerakkan kalian semua keren-keren loh!’ dan yang semisalnya.
Berikut gambaran alur kegiatannya:
1) Siswa mencari tempat yang paling nyaman untuk bergerak.
2) Siswa membuat gerak sesuai dengan lembar pengamatannya di pertemuan lalu.
3) Guru berkeliling untuk melihat proses kreatif siswa, sesekali ajukan pertanyaan kepada
siswa.
4) Jika guru melihat siswa yang butuh bantuan, guru dapat mengelompokkan mereka,
sehingga guru dapat membantu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
membangkitkan proses kreatifnya.
5) Jika dirasa perlu, guru juga membagi siswa yang memiliki kesulitan untuk bekerja
sendirian atau menjadi satu kelompok dengan kesepakatan untuk memilih objek yang
sama untuk diekspresikan.
6) Guru memberikan tantangan berupa membuat gerakan lebih dari satu objek yang telah
diamati untuk siswa yang memiliki minat tinggi terhadap Unit 2.
7) Saat siswa mulai proses mengekspresikan gerak, guru membantu menghitung dengan
kelipatan delapan, agar gerak siswa tetap berirama.
8) Lakukan hal seperti ini berulang, sampai semua siswa menyelesaikannya.
3. Kegiatan Penutup
Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi positif atas usaha siswa di
Pertemuan 5. Guru mengingatkan siswa untuk latihan di rumah, agar dapat
menghafal gerak yang sudah dibuatnya. Berikan informasi tentang aktivitas
yang akan dilakukan di Pertemuan 6, yaitu gerak yang sudah dibuat siswa akan
digabungkan dengan musik/lagu pengiring.
A. Persiapan Mengajar
Pada Pertemuan 6, kegiatan dan persiapan yang dibutuhkan hampir sama dengan Pertemuan 5,
yaitu membawa rubrik untuk penilaian sebagai pengingat bagi siswa dan menyiapkan
musik/lagu sebagai pengiring yang memiliki tempo sedang. Guru juga dianjurkan
menggunakan lagu tanpa lirik atau hanya musik instrumen. Untuk menentukan musik/lagu
yang dapat digunakan sebagai pengiring adalah dengan mencoba mendengarkan kemudian
menghitung dengan kelipatan delapan. Jika hitungan selaras dengan temponya, maka
lagu/musik tersebut dapat digunakan sebagai pengiring pada kegiatan Pertemuan 6.
2. Kegiatan Inti
a. Menginformasikan rubrik penilaian
Kegiatan pada pertemuan ini hampir sama dengan Pertemuan 5. Informasikan kembali
rubrik penilaian dan hal yang sudah dicapai siswa. Lalu berikan juga apresiasi positif
kepada siswa.
b. Guru membimbing siswa menyesuaikan ruang gerak dengan iringan musik
Guru menginformasikan target yang harus dicapai pada Pertemuan 5, yaitu melatih kembali
gerakan yang sudah ditemukan pada Pertemuan 6 agar siswa hafal gerakan-gerakan
tersebut, kemudian guru memutar musik/lagu pengiring agar geraknya berirama.
Informasikan juga tentang konsep pertunjukan yang akan dilakukan di akhir Unit 2. Buat
situasi yang menyenangkan agar siswa memahami bahwa pertunjukan yang akan dilakukan
tidak hanya bergerak saja, namun seakan-akan memiliki makna yang bisa diingat siswa.
Contohnya, pertunjukan yang bisa digunakan pada Unit 2 adalah dengan membuat
permainan “Tebak Gerak”. Siswa yang menonton harus menebak gerak yang ditampilkan
oleh siswa yang sedang tampil. Informasikan konsep ini kepada siswa secara rinci dan
pastikan siswa memahami. Berikut gambaran alur kegiatannya:
1) Siswa mencari tempat yang paling nyaman untuk bergerak.
2) Siswa mulai mengulang gerak sesuai dengan lembar pengamatannya di pertemuan lalu.
3) Guru berkeliling untuk melihat proses kreatif siswa dan sesekali dapat mengajukan
pertanyaan.
4) Jika melihat siswa yang membutuhkan bantuan, guru dapat membantu dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk membangkitkan proses kreatifnya.
5) Guru memutar musik/lagu pengiring.
6) Guru mengajak siswa untuk mendengarkan lagu yang telah dipersiapkan, kemudian
guru mulai menghitung aba-aba untuk siswa memulai gerakannya.
7) Ulangi kegiatan ini agar siswa hafal dengan gerak dan irama lagunya.
3. Kegiatan Penutup
Akhiri pertemuan ini dengan memberikan tanggapan positif terhadap apa yang dilakukan
siswa dan sebutkan hal-hal yang telah dicapai siswa. Berikan semangat agar siswa bisa
menunjukkan geraknya di Pertemuan 7 dengan percaya diri.
Guru bisa menginstruksikan semua siswa untuk bertepuk tangan, sebagai apresiasi yang
sudah mereka lakukan selama proses kreatif di Pertemuan 6.
Kegiatan Pembelajaran 7 : Pertunjukan (2x35 menit)
Instruksi Pembelajaran
Siswa menampilkan hasil gerak dengan menerapkan unsur utama tari sesuai ide/tema yang
dipilihnya.
A. Persiapan Mengajar
Pertemuan 7 merupakan penilaian akhir dari Unit 2 dan guru dapat melihat hasil proses
pembelajaran siswa secara keseluruhan. Guru menyiapkan panggung pertunjukkan seperti
konsep yang sudah dijelaskan di pertemuan sebelumnya. Jelaskan kembali tujuan Pertemuan
7, yaitu siswa diminta untuk tampil menunjukkan hasil gerak dari tema/objek yang dipilih,
kemudian akan ditebak oleh siswa lain yang berperan sebagai penonton. Disamping itu, siswa
juga mengemukakan alasannya kepada guru tentang pengalaman pribadinya selama proses
pembuatan gerak tersebut. Guru bisa membagi ruang kelas seperti di Unit 1. Ada dua bagian
yaitu, bagian panggung dan bagian penonton.
2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing siswa dalam berlatih
Berikan waktu untuk berlatih terlebih dahulu sekitar 10 menit menggunakan lagu/musik
pengiring, sambil guru mempersiapkan rubrik penilaian siswa. Persiapkan juga urutan
nama-nama yang akan dipanggil, bisa berdasarkan tema yang sama atau mengelompokkan
dengan tema yang berbeda-beda.
b. Guru menjelaskan aturan pelaksanaan pertunjukan
Setelah waktu latihan selesai, instruksikan semua siswa untuk duduk di bagian penonton.
Siswa memiliki dua peran, yaitu sebagai penari dan penonton. Siswa sebagai penari harus
menampilkan gerak sesuai dengan tema/objek yang dipilihnya di depan siswa lain.
Sementara siswa sebagai penonton, harus menonton pertunjukan dengan baik dan
memberikan apresiasi berupa tepuk tangan. Selain itu, penonton pun bertugas untuk
menebak tema/objek dari gerak yang ditunjukkan siswa penari di akhir pertunjukannya.
Tabel 2.6 Tugas Siswa
Siswa sebagai penari Siswa sebagai penonton
• Menampilkan gerak sesuai dengan • Menonton pertunjukkan dengan baik
tema/ objek yang dipilihnya di depan dan memberikan apresiasi berupa
siswa lain. tepuk tangan.
• Menebak tema/ objek dari gerak yang
ditunjukkan siswa penari di akhir
pertunjukannya.
Guru memanggil siswa satu per satu, atau berdua, bahkan berlima, sesuai kondisi kelas.
Siswa yang menjadi penonton bertugas sesuai dengan perannya di Tabel 2. 6. Lakukan
kegiatan ini sampai semua siswa tampil di depan kelas.
3. Kegiatan Penutup
Akhiri kegiatan penilaian dengan memberikan tanggapan positif atas semua capaian siswa.
Ungkapan kembali apa saja yang siswa lakukan dan ucapkan pada pertemuan ini. Ajukan
pertanyaan kepada siswa seperti, “Menurut kalian, berapa ya bintang yang kalian dapatkan
dari pertunjukan tadi?” Pertanyaan tersebut akan dijawab di Pertemuan 8, yang menjadi
pertanyaan stimulus untuk refleksi siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Guru memajang rubrik bintang di papan tulis dan menjelaskannya
Guru membuka kegiatan dengan memberikan penjelasan tentang refleksi yang
akan digunakan karena kegiatan kali ini adalah kegiatan refleksi diri, maka
tunjukkan kembali rubrik bintang yang sudah dibuat di papan tulis. Kemudian
instruksikan siswa untuk mengisi atau membuat lembar refleksi dan menilai diri
sendiri sesuai dengan rubrik bintang tersebut. Guru bisa menggunakan contoh
format refleksi sebagai berikut:
Buatlah format refleksi seperti Gambar 2.16 atau 2. 17 di papan tulis, lalu minta siswa
menuliskannya di kertas atau buku, atau guru bisa menyiapkan lembar refleksi di atas
terlebih dahulu, sehingga siswa hanya tinggal mengisinya dengan menjawab menggunakan
gambar sesuai dengan pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
Akhiri pembelajaran ini dengan menyampaikan konsep-konsep yang telah ditemukan siswa
seperti yang sudah diuraikan di persiapan mengajar yaitu tentang unsur ruang gerak tari.
Berikan juga penilaian positif dari guru sebagai bentuk apresiasi guru terhadap capaian
siswa di unit ini.
G. REFLEKSI GURU
Refleksi guru dapat dijadikan penilaian atas capaian guru terhadap penerapan strategi
pembelajaran kepada siswa dan menjadi bahan kajian untuk memperbaiki kualitas pengajaran
pada pembelajaran selanjutnya. Guru bisa mengisi refleksi ini berdasarkan pertanyaan berikut:
1. Apa kesulitan yang dihadapi guru?
2. Bagaimana cara mengantisipasinya?
3. Apa hal terbaik yang dilakukan guru selama proses pembelajaran ini?
4. Bagaimana jika guru diberikan waktu untuk mengulang lagi pembelajaran ini, apa yang akan
guru perbaiki?
5. Bagaimana jika guru diberikan waktu untuk mengulang lagi pembelajaran ini, apa yang akan
guru tambahkan?
H. PENILAIAN
Penilaian pada pembelajaran Unit 2 menggunakan dua metode yaitu catatan anekdotal dan
rubrik. Catatan anekdotal diperlukan untuk melihat proses yang dilakukan siswa, nilai yang
diberikan pada saat proses pembelajaran ini akan mendukung penilaian akhir yang
dideskripsikan pada rubrik. Catatan anekdotal merupakan teknik pengumpulan data berdasarkan
kejadian di setiap pertemuan dan bisa membantu guru untuk memahami karakter siswa
berdasarkan perilaku dan jawaban siswa.
Dari sisi penggunaannya, catatan anekdotal hanya bersifat mendukung penilaian rubrik,
sehingga guru diberi kebebasan untuk menggunakan model mana saja yang paling sesuai. Bisa
dengan cara membagi tiga level umum penilaian, seperti tingkat ‘kurang’, ‘baik’, dan ‘terbaik’.
Guru bisa mencatat namanama siswa yang berada di tingkat ‘kurang’ dan ‘terbaik’ saja, karena
biasanya tingkat ‘baik’ paling banyak ditemukan, sehingga guru cukup menuliskan siswa
dengan tingkat yang jumlahnya sedikit. Tuliskan juga kejadian luar biasa, seperti perilaku,
jawaban, dan tanggapan yang diberikan siswa pada setiap pertemuan.
Sedangkan rubrik merupakan panduan penilaian berdasarkan kriteria yang diinginkan guru
dalam menilai dan memberi tingkatan terhadap hasil pekerjaan siswa. Rubrik berisi penjelasan
singkat tentang karakteristik yang harus ditunjukkan siswa dalam pekerjaannya dan berisi
tingkatan/skala ukuran yang ditentukan oleh guru. Guru bisa membuat sendiri rubriknya
disesuaikan dengan apa yang terjadi di kelas. Tiga indikator berdasarkan pembelajaran Unit 2,
yaitu:
1. Siswa membedakan unsur ruang gerak tari dengan melakukan pengamatan melalui
rangsangan atau stimulus audio/visual.
2. Siswa menampilkan gerak dengan menerapkan unsur ruang gerak tari yang terinspirasi dari
rangsangan atau stimulus audio/ visual.
3. Siswa menceritakan hasil gerak yang ditampilkan berdasarkan pengalaman pribadi.
Contoh rubrik untuk pembelajaran Unit 2 adalah sebagai berikut:
• Rubrik Pemahaman
Untuk menilai pemahaman siswa terhadap pengamatan unsur utama tari.
Tabel 2.7 Rubrik Pemahaman
Elemen Nilai
50 - 60 61 - 85 85 - 100
<50
Mengalami Menuju Memenuhi Melampaui
Perlu Bantuan
standar Standar Standar
Mengamati Siswa mampu: Siswa mampu: Siswa mampu: Siswa mampu:
perbedaan Mengetahui Membedakan Menunjukkan Menunjukkan
unsur ruang unsur ruang unsur ruang perbedaan perbedaan
gerak tari gerak tari, yaitu gerak tari, unsur ruang unsur ruang
melalui besar dan kecil yaitu besar gerak tari gerak tari
rangsangan dan kecil berdasarkan berdasarkan
rangsangan ke rangsangan ke
dalam gerak dalam gerak
dengan
memberikan
penjelasan
secara rinci
dan relevan
dengan materi
sesuai
pengalaman
pribadi
• Rubrik Praktik
Untuk menilai hasil dari kegiatan mengekspresikan unsur utama tari melalui gambar/cerita.
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
1. Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
2. Jenjang Sekolah : SD
3. Kelas : 1 (Satu)
4. Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (Pertemuan Ke-1)
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, minat, dan
perilakunya.
2. Peserta didik dapat menyebutkan karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada di
rumah dan di sekolah.
3. Peserta didik dapat membedakan identitas dirinya dengan teman- temannya di lingkungan rumah dan
di sekolah.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Beriman, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar, Kritis, Dan Kreatif.
D. SARANA DAN PRASARANA
❖ Alat Pembelajaran : Komputer / laptop, jaringan internet, proyektor / Alat permainan tradisional /
media gambar
❖ Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SD Kelas I Penulis: Elisa Seftriyana & Ratna Sari Dewi
dan Internet), Lembar kerja peserta didik
❖ Lampu ruang kelas yang memadai
❖ Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka, Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ Daring), Pembelajaran
Jarak Jauh Luar Jaringan (PJJ Luring)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Fase A
❖ Elemen: Jati Diri dan Kebinekaan
❖ Tujuan umum yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri dengan Sopan”
peserta didik mengenali dirinya sendiri, sebagai individu, bagian dari masyarakat dan
lingkungannya, sebagai warga negara Indonesia dan warga negara dunia. Ia juga mengenali
dan memahami bahwa bangsa Indonesia itu bineka baik dari segi suku, ras, bahasa, agama dan
kelompok sosial. Tujuan khusus yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri”
antara lain :
• Malalui kegiatan mengenal diri dan lingkungan, peserta didik menunjukkan sikap yang
sesuai nilai Pancasila dalam menerima keberagaman sebagai bentuk rasa syukur
terhadap karunia Tuhan YME.
• Melalui kegiatan mengenal diri dan lingkungan, peserta didi dapat menunjukkan sikap
toleransi terhadap keberagaman.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Contoh cara memperkenalkan identitas diri.
b. Cara menyikapi setiap perbedaan teman
C. PERTANYAAN PEMANTIK
❖ Sudahkah anak-anak saling mengetahui identitas teman lainnya?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran I
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Mengajar
Pada unit kegiatan pembelajaran I, beberapa hal yang harus dipersiapkan guru antara lain:
1) Guru menyiapkan audio lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang dapat didengarkan oleh seluruh peserta didik
dikelas.
2) Guru menyiapkan video tentang contoh peserta didik memperkenalkan diri di depan kelas.
3) Guru dapat menyiapkan papan tulisan “nama”, papan tulisan “tempat dan tanggal lahir, dan papan
tulisan “alamat” sebagai media mengenalkan ejaan/baca tulis.
b. Kegiatan Pengajaran di Kelas
Pada unit kegiatan pembelajaran I, beberapa hal yang dilaksanakan oleh guru antara
lain:
➢ Kegiatan Pembuka (5 Menit)
1) Jika pembelajaran ini dimulai dari jam pertama, maka dalam kegiatan pendahuluan ini diawali
dengan mengucapkan salam dari guru, membaca doa atau meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing (penguatan elemen akhlak
beragama).
2) Guru dapat mengecek kesiapan peserta didik sebelum belajar dengan meminta peserta didik
merapikan pakaian, tempat duduk, dan kemudian mengecek kehadiran peserta didik.
3) Guru memulai kegiatan dengan mengajak peserta didik bermain dan mendengarkan lagu.
➢ Kegiatan Inti (60 Menit)
1) Guru memutar audio lagu Satu Nusa Satu Bangsa 2) Guru meminta peserta didik memegang satu
buah pensil untuk selanjutnya diberikan pada teman yang lain,
3) Guru akan menghentikan putaran audio, ketika audio berhenti maka pensil pun ikut berhenti. Anak
yang memegang pensil terakhir harus. memperkenalkan diri secara lisan di depan kelas (penguatan
elemen regulasi diri).
4) Guru meminta peserta didik memperkenalkan tentang
nama peserta didik, nama kedua orang tua, minat, hobi,
kesukaan dan kebiasaan, warna kulit, suku, dan bahasa
yang digunakan di rumah.
5) Guru membimbing peserta didik memperkenalkan diri
secara lisan dan tulisan tentang nama peserta didik, nama
kedua orang tua, minat, hobi, kesukaan dan kebiasaan,
warna kulit, suku, dan bahasa yang digunakan di rumah
dengan sopan.
6) Guru meminta peserta didik untuk mengisi wacana peserta didik tentang “Perkenalkan Diriku”.
➢ Kegiatan Penutup (5 Menit)
1) Guru memberikan penguatan dengan pertanyaan “Sudahkah anak-anak saling mengetahui identitas
teman lainnya?” Guru meminta beberapa peserta didik untuk menceritakan kembali minat atau hobi
beberapa teman lainnya.
2) Guru mengajak peserta didik untuk menghargai dari setiap perbedaan sebagai keanekaragaman dan
wujud bersyukur pada anugerah Tuhan YME (penguatan elemen kepedulian dan akhlak beragama).
E. REFLEKSI GURU
Berdasarkan unit pembelajaran yang pertama, refleksi yang dapat dilakukan dengan melihat aktivitas
pembelajaran, mulai dari perencanaan guru, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Kegiatan
refleksi pada kegiatan pembelajaran pertama, dapat dilakukan dengan panduan tabel 3.1.
Catatan hasil analisis guru dalam kegiatan refleksi akan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan
aktivitas pembelajaran selanjutnya. Oleh sebab itu guru harus mampu secara jujur mengungkapkan kendala-
kendala apa saja yang dialami pada saat pembelajaran.
F. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dilakukan secara terpadu, sistematis dan komprehensif yang meliputi aspek sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kompetensi kewarganegaraan
(civic knowledge, civic dispositions, dan civic skills) dan dikombinasi dengan indikator profil pelajar
Pancasila. Pada kegiatan pembelajaran pertama ini, prosedur penilaian dilaksanakan selama proses
pembelajaran dan akhir pembelajaran. Pada unit kegiatan pembelajaran I ini terdapat penilaian yang
dilaksanakan melalui wacana peserta didik yang berisi kegiatan memperkenalkan diri dan teman yang ada di
lingkungan secara lisan dan tulisan. Lembar penilaian kegiatan pembelajaran I dapat dilihat pada tabel 3.2.
4 Kemampuan mengenal
lingkungan peserta didik (Civic
knowledge & Civic
Disposition)
Total Skor
Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik
Deskripsi
Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
1. Peserta didik memperhatikan gambar.
2. Peserta didik membaca identitas apa saja yang perlu ditulis
3. Peserta didik menentukan jawaban yang akan dituliskan, dapat bertanya kepada ayah, ibu, atau saudara di
rumah.
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
1. Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
2. Jenjang Sekolah : SD
3. Kelas : 1 (Satu)
4. Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (Pertemuan Ke-2)
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, minat, dan
perilakunya.
2. Peserta didik dapat menyebutkan karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada di
rumah dan di sekolah.
3. Peserta didik dapat membedakan identitas dirinya dengan teman- temannya di lingkungan rumah dan
di sekolah.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Beriman, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar, Kritis, Dan Kreatif.
D. SARANA DAN PRASARANA
❖ Alat Pembelajaran : Komputer / laptop, jaringan internet, proyektor / Alat permainan tradisional /
media gambar
❖ Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SD Kelas I Penulis: Elisa Seftriyana & Ratna Sari Dewi
dan Internet), Lembar kerja peserta didik
❖ Lampu ruang kelas yang memadai
❖ Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka, Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ Daring), Pembelajaran
Jarak Jauh Luar Jaringan (PJJ Luring)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Fase A
❖ Elemen: Jati Diri dan Kebinekaan
❖ Tujuan umum yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri dengan Sopan”
peserta didik mengenali dirinya sendiri, sebagai individu, bagian dari masyarakat dan
lingkungannya, sebagai warga negara Indonesia dan warga negara dunia. Ia juga mengenali
dan memahami bahwa bangsa Indonesia itu bineka baik dari segi suku, ras, bahasa, agama dan
kelompok sosial. Tujuan khusus yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri”
antara lain :
• Melalui kegiatan menuliskan identitas diri, peserta didik dapat menyebutkan identitas
dirinya.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Contoh cara mendeskripsikan karakteristik identitas teman.
b. Mengenalkan sikap menghargai setiap perbedaan yang dimiliki.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
❖ Bagaimana anak-anak, dapatkah kalian mengenali karakteristik masing-masing teman kalian?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran II
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Mengajar
Pada unit kegiatan pembelajaran II, beberapa hal yang harus dipersiapkan guru antara
lain antara lain:
1) Guru menyiapkan foto seluruh peserta didik yang dicetak atau dapat ditampilkan dalam PPT.
2) Guru menyiapkan video tentang contoh peserta didik memperkenalkan teman di depan kelas.
Catatan hasil analisis guru dalam kegiatan refleksi akan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan
aktivitas pembelajaran selanjutnya. Oleh sebab itu guru harus mampu secara jujur mengungkapkan kendala-
kendala apa saja yang dialami pada saat pembelajaran.
F. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dilakukan secara terpadu, sistematis dan komprehensif yang meliputi aspek sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kompetensi
kewarganegaraan (civic knowledge, civic dispositions, dan civic skills) dan dikombinasi dengan indikator
Profil Pelajar Pancasila. Pada kegiatan pembelajaran kedua ini, prosedur penilaian dilaksanakan selama
proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran II ini terdapat penilaian yang
dilaksanakan melalui wacana peserta didik yang berisi kegiatan memperkenalkan dan mendeskripsikan
identitas teman yang ada di lingkungan secara lisan dan tulisan. Berikut lembar penilaian kegiatan
pembelajaran II. Format tabel penilaian sikap spiritual dan sikap sosial mengacu pada kegiatan
pembelajaran I.
Tabel 3.8 Lembar Penilaian Pengetahuan Pembelajaran II
Deskripsi
Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik
Kegiatan remedial :
Kepada peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan pengulangan materi
dengan pendekatan individual dan memberikan tugas tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik
yang bersangkutan.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
1. Peserta didik memperhatikan gambar.
2. Peserta didik menentukan identitas teman yang akan dituliskan.
3. Peserta didik bertanya kepada tim tentang identitas mereka.
4. Peserta didik mulai menuliskan identitas teman pada LKPD dengan benar.
Nilai Paraf Orang Tua
MODUL AJAR Pendidikan Pancasila SD
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
1. Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
2. Jenjang Sekolah : SD
3. Kelas : 1 (Satu)
4. Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (Pertemuan Ke-3)
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, minat, dan
perilakunya.
2. Peserta didik dapat menyebutkan karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada di
rumah dan di sekolah.
3. Peserta didik dapat membedakan identitas dirinya dengan teman- temannya di lingkungan rumah dan
di sekolah.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Beriman, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar, Kritis, Dan Kreatif.
D. SARANA DAN PRASARANA
❖ Alat Pembelajaran : Komputer / laptop, jaringan internet, proyektor / Alat permainan tradisional /
media gambar
❖ Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SD Kelas I Penulis: Elisa Seftriyana & Ratna Sari Dewi
dan Internet), Lembar kerja peserta didik
❖ Lampu ruang kelas yang memadai
❖ Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka, Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ Daring), Pembelajaran
Jarak Jauh Luar Jaringan (PJJ Luring)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Fase A
❖ Elemen: Jati Diri dan Kebinekaan
❖ Tujuan umum yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri dengan Sopan”
peserta didik mengenali dirinya sendiri, sebagai individu, bagian dari masyarakat dan
lingkungannya, sebagai warga negara Indonesia dan warga negara dunia. Ia juga mengenali
dan memahami bahwa bangsa Indonesia itu bineka baik dari segi suku, ras, bahasa, agama dan
kelompok sosial. Tujuan khusus yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri”
antara lain :
• Melalui kegiatan games siapa aku, peserta didik dapat menyebutkan karakteristik fisik
dan non-fisik orang.
• Melalui kegiatan mengamati keberagaman wajah, peserta didik dapat membedakan
identitas dirinya dan karakteristik fisik dengan teman- temannya.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Contoh perbedaan bentuk wajah
b. Mengenalkan karakteristik bentuk-bentuk wajah
c. Keberagaman bentuk wajah diilustrasikan dengan Wayang Wajah.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
❖ Anak-anak apakah kalian suka jika kita terlahir sama, dengan bentuk wajah sama, bentuk rambut
sama, warna kulit sama?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran III
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Mengajar
Pada unit kegiatan pembelajaran III, beberapa hal yang harus dipersiapkan guru antara
lain antara lain:
1) Jika sarana dan prasarana memadai, guru dapat menyiapkan audio lagu Dari Sabang Sampai Merauke
yang dapat didengarkan oleh seluruh peserta didik di kelas.
2) Guru menyiapkan video tentang contoh berbagai macam wajah berdasarkan ras yang ada di Indonesia.
3) Guru dapat menyiapkan papan “wajah” peserta didik.
4) Guru menyiapkan gambar besar/banner/poster foto-foto peserta didik.
E. REFLEKSI GURU
Berdasarkan unit pembelajaran yang ketiga, refleksi yang dapat dilakukan dengan melihat aktivitas
pembelajaran, mulai dari perencanaan guru, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Kegiatan
refleksi pada unit pembelajaran III, dapat dilakukan dengan panduan tabel 3.11 berikut ini.
Catatan hasil analisis guru dalam kegiatan refleksi akan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan
aktivitas pembelajaran selanjutnya. Oleh sebab itu guru harus mampu secara jujur mengungkapkan kendala-
kendala apa saja yang dialami pada saat pembelajaran.
F. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dilakukan secara terpadu, sistematis dan komprehensif yang meliputi aspek sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kompetensi
kewarganegaraan (civic knowledge, civic dispositions, dan civic skills) dan dikombinasi dengan indikator
Profil Pelajar Pancasila. Pada kegiatan pembelajaran ketiga ini, prosedur penilaian dilaksanakan selama
proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran III ini terdapat penilaian yang
dilaksanakan melalui wacana peserta didik yang berisi kegiatan memperkenalkan dan mendeskripsikan
identitas teman yang ada di lingkungan secara lisan dan tulisan. Berikut lembar penilaian kegiatan
pembelajaran III. Format tabel penilaian sikap spiritual dan sikap sosial mengacu pada kegiatan
pembelajaran I.
Kemampuan mengenal
1 berbagai macam perbedaan
(Civic Skills)
Kemampuan mencocokan
2 berbagai perbedaan wajah
(Civic knowledge)
Kemampuan menerima
3 perbedaan peserta didik dan
lingkungan (Civic Disposition)
Kemampuan mengenal
perbedaan bentuk wajah
4
berdasarkan ras (Civic
knowledge & Civic Disposition
Total Skor
Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik
Deskripsi
Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik
Kegiatan remedial :
Kepada peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan pengulangan materi
dengan pendekatan individual dan memberikan tugas tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik
yang bersangkutan.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
1. Peserta didik memperhatikan gambar.
2. Peserat didik menentukan angka yang cocok dengan gambar.
3. Peserta didik mulai menuliskan angka pada gambar sesuai dengan pasangan angka yang benar.
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
1. Penyusun : Setia Sari Utami, S. Pd
Instansi : SD Negeri 34 Lubuklinggau
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
2. Jenjang Sekolah : SD
3. Kelas : 1 (Satu)
4. Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (Pertemuan Ke-4)
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, minat, dan
perilakunya.
2. Peserta didik dapat menyebutkan karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada di
rumah dan di sekolah.
3. Peserta didik dapat membedakan identitas dirinya dengan teman- temannya di lingkungan rumah dan
di sekolah.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Beriman, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar, Kritis, Dan Kreatif.
D. SARANA DAN PRASARANA
❖ Alat Pembelajaran : Komputer / laptop, jaringan internet, proyektor / Alat permainan tradisional /
media gambar
❖ Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SD Kelas I Penulis: Elisa Seftriyana & Ratna Sari Dewi
dan Internet), Lembar kerja peserta didik
❖ Lampu ruang kelas yang memadai
❖ Ruang kelas yang cukup luas
E. TARGET PESERTA DIDIK
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka, Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ Daring), Pembelajaran
Jarak Jauh Luar Jaringan (PJJ Luring)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Fase A
❖ Elemen: Jati Diri dan Kebinekaan
❖ Tujuan umum yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri dengan Sopan”
peserta didik mengenali dirinya sendiri, sebagai individu, bagian dari masyarakat dan
lingkungannya, sebagai warga negara Indonesia dan warga negara dunia. Ia juga mengenali
dan memahami bahwa bangsa Indonesia itu bineka baik dari segi suku, ras, bahasa, agama dan
kelompok sosial. Tujuan khusus yang diharapkan pada unit III “Ayo Memperkenalkan Diri”
antara lain :
• Melalui kegiatan mengamati berbagai perbedaan spesial, peserta didik dapat
mencocokkan sikap positif atas perbedaan spesial.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Mengenalkan konsep perbedaan spesial.
b. BContoh sikap positif atas perbedaan spesial.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
❖ Sudahkan anak-anak memahami tentang hal positif atas perbedaan spesial ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran IV
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Mengajar
Pada unit kegiatan pembelajaran IV, beberapa hal yang harus dipersiapkan guru antara
lain antara lain:
1) Jika sarana dan prasarana memadai, guru dapat menyiapkan audio lagu Dari Sabang Sampai Merauke
yang dapat didengarkan oleh seluruh peserta didik di kelas.
2) Jika sarana prasarana memadai, guru dapat menyiapkan gambar/poster tentang perbedaan spesial atau
poster/gambar tentang perbedaan spesial.
Kemampuan mengenal
1 berbagai macam perbedaan
(Civic Skills)
Kemampuan mencocokkan
2 berbagai perbedaan wajah
(Civic knowledge)
Kemampuan menerima
3 perbedaan peserta didik dan
lingkungan (Civic Disposition)
Kemampuan mengenal
perbedaan bentuk keterbatasan
4
fisik (Civic knowledge & Civic
Disposition)
Total Skor
Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik
Deskripsi
Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik
Skor : skor yang diperolah X 100
skor maksimal
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Kegiatan Pengayaan Pembelajaran IV
Pada kegiatan pembelajaran keempat, aktivitas pembelajaran menekankan pada kegiatan mengamati dan
mencocokkan sikap positif atas perbedaan spesial. Peserta didik akan melaksanakan aktivitas bernyanyi,
mengamati, mendengarkan, bermain, dan mencocokkan sikap positif atas perbedaan spesial. Pembelajaran
akan dilaksanakan untuk mengenal kebinekaan bangsa Indonesia melalui keberagaman ras yang ada di
sekitar peserta didik, dengan perbedaan bentuk wajah, warna kulit, bentuk rambut, dan juga perbedaan
spesial, yang dimaksud perbedaan spesial pada unit ini merupakan keterbatasan bentuk fisik yang ada di
sekitar lingkungan peserta didik. Keseluruhan aktivitas peserta didik diharapkan memahami bahwa
keberagaman merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dan perbedaan merupakan keunikan yang harus
diterima dan dihargai, termasuk pada keterbatasan fisik atau keterbatasan kondisi mental yang mungkin
dimiliki oleh orang-orang disekitar lingkungan peserta didik Adapun kegiatan pengayaan yang akan
dilaksanakan pada unit ini ialah bertujuan untuk memberikan penguatan dalam memahami capaian
pembelajaran. Berikut matriks aktivitas pengayaan pada kegiatan pembelajaran ketiga, dapat dideskripsikan
dalam tabel 3.18.
Kegiatan remedial :
Kepada peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan pengulangan materi
dengan pendekatan individual dan memberikan tugas tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik
yang bersangkutan.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
Petunjuk!
1. Peserta didik memperhatikan gambar.
2. Peserta didik menentukan pasangan yang cocok.
3. Peserta didik menarik garis dari lingkaran pada gambar sebelumnya ke lingkaran pada gambar tindakan
positif sesuai dengan pasangannya.
4. Peserta didik dapat menceritakan tindakan yang dilakukan.
Nilai Paraf Orang Tua
C. GLOSARIUM
Observasi : Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian
Abiotik : Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak
hidup (benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan komponen penyusun
ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup.
Biotik : Biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya
makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya
golongan manusia, hewan dan tumbuhan
Physical Environment : Physical environment (Lingkungan fisik) lingkungan fisik adalah segala sesuatu di
sekitar makhluk hidup yang berbentuk benda mati seperti, rumah, kendaraan,
gunung, udara, sinar matahari, dan lain-lain semacamnya.
Gotong Royong : Gotong royong merupakan istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari kata bahasa Jawa
gotong yang berarti “mengangkat” dan royong yang berarti “bersama”. Bersama
dengan musyawarah, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, serta kekeluargaan, gotong
royong menjadi dasar filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen
Hak : Wewenang yang dimiliki individu atau kelompok untuk menuntut sesuatu yang
dikehendakinya sesuai dengankebenaran menurut hukum yang sah
Kewajiban : Sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksankan, keharusan, sesuatu yang
harus dilaksanakan, atau juga tugas, dan hak tugas menurut hukum.
Multikulturalisme : Gejala pada seseorang atau suatu masyarakat yang ditandai oleh kebiasaan
menggunakan lebih dari satu kebudayaan
Kebinekaan : Keberagaman
Toleransi : Sifat atau sikap toleran
Bhinneka Tunggal Ika : Semboyan negara Republik Indonesia (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua)
Ras : Golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
Semboyan : Kata atau perkataan rahasia yang dipakai sebagai alamat untuk mengetahui
(mengenal) kawan sendiri
D. DAFTAR PUSTAKA
Afandi, R. (2011). Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. PEDAGOGIA:
Jurnal Pendidikan, 1(1), 85-98.
Budiarto, Rosyid. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas I. Surakarta: CV Ar-Rahman.
(Hal 31-39).
Djumhur dan Moh. Surya,.1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, CV. Ilmu,Bandung
Fauzi, F. Y., Arianto, I., & Solihatin, E. (2013). Peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dalam upaya pembentukan karakter peserta didik. J. PPKN UNJ Online,(Online), 1(2).
Hanifah, N. (2019). Pengembangan instrumen penilaian Higher Order Thinking Skill (HOTS) di sekolah
dasar. In Current Research in Education: Conference Series Journal (Vol. 1, No. 1, p. 005).
Hadiana, D. (2015). Penilaian Hasil Belajar Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 21(1), 15-26.
Iskandar, R. (2017). Menigkatkan Hasil Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Melalui
Metode Role Playing di Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(02).
Judiani, S. (2010). Implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar melalui penguatan pelaksanaan
kurikulum. Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 16(9), 280-289.
KBBI Online
Kurniawan, M. I. (2015). Tri pusat pendidikan sebagai sarana pendidikan karakter anak sekolah dasar.
PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 4(1), 41-49.
Latifah, U. (2017). Aspek perkembangan pada anak Sekolah Dasar: Masalah dan perkembangannya.
Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 185-196.
Mahfud, C. (2009) Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Materi Capaian Pembelajaran
PPKn dari Puskurbuk -Kemendikbud
Nugrahani, R. (2007). Media pembelajaran berbasis visual berbentuk permainan ular tangga untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah dasar. Lembaran Ilmu Kependidikan, 36(1).
Richard I. Arends. 2013. Belajar Untuk Mengajar, Penerjemah: Made Frida Yulia, (Jakarta: Salemba
Humainika,, h. 134-135
Setijo, P. (2006). Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa: Dilengkapi dengan Undang-
Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen. Grasindo.
Srijanti, dkk. 2007. Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Salemba Empat.
Setiawan, A. R. (2020). Desain Pembelajaran untuk Membimbing Siswa Sekolah Dasar dalam Memperoleh
Literasi Saintifik.
Suparna, Nana. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas I. Jakarta: (Hal 113-122).
Sutono, A. (2015). Meneguhkan Pancasila sebagai filsafat pendidikan nasional. CIVIS, 5(1/Januari).
Winarno, D. (2006). Paradigma baru pendidikan kewarganegaraan: panduan kuliah di perguruan tinggi.
Bumi Aksara.
Winataputra, U. S. (2016). Posisi akademik pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan muatan/mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam konteks sistem pendidikan nasional. Jurnal
Moral Kemasyarakatan, 1(1), 15-36.
Sumber Gambar
https://www.freepik.com/free-vector/working-office-design_904377.htm