Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
FILSAFAT ILMU
Filsafat adalah cabang ilmu yang membicarakan sejarah perkembangan ilmu dengan tiga tujuan.Tujuan
pertama adalah bahwa filsafat adalah upaya untuk merenungkan,menguji,dan mengkritik ide-ide dan
medote ilmiah,sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.Tujuan kedua adalah bahwa filsafat
memberikan dasar logis untuk metode ilmiah,yang berarti bahwa setiap metode ilmiah yang
dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis.Tujuan filsafat ilmu dapat dikembangkan
berdasarkan tujuan yang dikemukakan oleh Rizal Mustansyir dan Misnal Munir:mengkaji dan mencari
fakta-fakta terhadap pemikiran secara ilmiah dan rasional.
Pendekatan dalam disiplin ilmu yang disebut filsafat ilmu akan lebih mudah di pahami arti pengertian bila
diajukan pandangan tentang pokok masalah,yaitu tentang permasalahan filsafat yang berarti hubungan
antara filsafat dan ilmu.Pendekatannya antara lain:
1. Pendekatan Deduktif
Pendekatan induktif dan deduktif sering dibandingkan.Pendekatan deduktif adalah suatu proses
yang dimulai dengan suatu peristiwa umum yang telah diketahui atau diyakini kebenarannya dan
berakhir dengan sampai pada kesimpulan atau pengetahuan baru yang lebih khusus.Dari
perspektif bahasa,istilah "deduktif" atau "deduksi" berasal dari bahasa Inggris,yang berarti
"menemukan yang khusus dari yang umum" atau menarik kesimpulan dari situasi umum.
Pendekatan deduktif juga dapat didefinisikan sebagai cara berpikir di mana kesimpulan khusus
ditarik dari pernyataan umum.Dalam pendekatan deduktif,penarikan kesimpulan biasanya
menggunakan pola pikir silogisme,yang terdiri dari dua pernyataan (premis mayor dan premis
minor) dan sebuah kesimpulan.
2. Pendekatan Induktif
Metode induktif merupakan metode berpikir yang berangkat dari hal yang khusus menuju hal
yang umum.Hukum yang disimpulkan dari fenomena yang dipelajari berlaku untuk fenomena
serupa yang belum dipelajari.Berpikir induktif merupakan suatu bentuk dari apa yang disebut
generalisasi.Induksi merupakan suatu cara mempelajari sesuatu yang dimulai dari hal yang
khusus sampai menentukan kaidah atau hal yang bersifat umum.Berpikir induktif adalah cara
berpikir yang melibatkan penarikan kesimpulan umum dari banyak kasus individual yang
berbeda.Dengan demikian,penalaran induktif dimulai dengan menyajikan kalimat-kalimat dengan
ruang yang spesifik dan terbatas guna menyusun argumen yang diakhiri dengan kalimat umum.
3. Pendekatan Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang mengutamakan proporsi. Pemahaman ini beranggapan bahwa
prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan berasal dari nalar manusia,sehingga pengalaman empiris
bergantung pada prinsip-prinsip nalar.Karena hubungan itu ada pada subjek (orang), maka kita
harus mencari sumber ilmunya pada subjek tersebut.Proporsi dipikirkan. Berpikir itulah yang
membentuk pengetahuan.Karena hanya manusia yang tahu cara berpikir,hanya manusia yang
mempunyai pengetahuan.Dengan pengetahuan inilah manusia bertindak dan memutuskan
tindakannya.Beda ilmu,beda amalan dan tindakan.Rasionalisme juga dapat dipahami sebagai
doktrin filosofis yang berpendapat bahwa kebenaran harus ditentukan oleh bukti,logika,dan
analisis berdasarkan fakta,bukan berdasarkan keyakinan,dogma,atau ajaran agama.
4. Pendekatan Empirisme
Empirisme adalah paham yang mengutamakan pengalaman.Secara harafiah istilah empirisme
berasal dari bahasa Yunani,tepatnya kata emperia yang berarti pengalaman.Pendekatan empiris
memandang bahwa pengalaman,baik eksternal maupun internal,merupakan sumber utama
pengakuan.Empirisme adalah aliran filosofis yang menegaskan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia.Empirisme menolak gagasan bahwa manusia pada dasarnya
mempunyai pengetahuan sejak lahir.