Anda di halaman 1dari 11

ANGGARAN PEN1UALAN

A.Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan.


Sebelum menyusun anggaran penjualan (sales budget), biasanya dibuat ramalan penjualan
(sales Iorecast). Selain ramalan penjualan, juga terdapat Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran penjualan.
a. Faktor pemasaran
Yang perlu dipertimbangkan seperti :
uas pasar, apakah bersiIat lokal, regional, nasional
eadaan persaingan, apakah bersiIat monopoli, oligopoli, bebas
eadaan konsumen, bagaimana selera konsumen tingkat daya beli onsumen, apakah
konsumen akhir atau konsumen industri.
b. Faktor keuangan
Apakah modal kerja perusahaan mampu mendukung pencapaian target penjualan yang
dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi,
produk dll.
c. Faktor ekonomis
Apakah dengan meningkatnya penjualan akan meningkatkan laba atau sebaliknya.
d. Faktor teknis
Apakah kapasitas terpasang, seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan
yang dianggarkan. Apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
e. Faktor lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah. Apakah kebijaksanaan
pemerintah tidak berubah. Sampai berapa lama anggaran yang disusun masih dapat
dipertahankan.

.Menghitung Ramalan Penjualan dengan Analisis Trend, Standar Kesalahan
Peramalan, dan Analisis Korelasi.
Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju ke suatu
arah, menaik atau menurun. Analisis trend yang dapat dipergunakan seperti :
1. Metode least Square (Metode uadrat Terkecil)
2. Metode Momen
3. Metode uadrat (Trend garis lengkung)

a. Analisis Trend Garis urus
Analisis trend garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen yang
dapat diuraikan sebagai berikut :


Metode Kuadrat Terkecil.
#amalan penjualan dengan metode kuadrat terkecil (least square) dapat dihitung dengan
rumus :


Y a Bx et : Y Variabel terikat a Nilai konstan
b
n _X- _X _
n _x
2
- ( _X)2
X Variabel Bebas b oeIisien arah regresi
n Jumlah data
a
_
n
- b
_X
n

Mis :
b
5 x 1.620 -10 x 760
5 x 30-( 10 )2

8.100-7600
150-100
10
a
760
5
- 10
10
5
152 20 132
N Tahun Penjualan ( Y ) X X
2
XY
1 2001 130 0 0 0
2 2002 145 1 1 145
3 2003 150 2 4 300
4 2004 165 3 9 495
5 2005 170 4 16 680


760 10 30 1.620

!ersamaan trend garis lurus Y a bX
#amalan penjualan tahun 2006 132 10 (5)
182 unit
Metode kuadrat terkecil juga dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a
_
n
b
_X
_x
2
Syarat : _X =
a
760
5
152 b
100
10
10



n Tahun Penjualan ( Y ) X XY X
2

1 2001 130 0 0 0
2 2002 145 1 1 145
3 2003 150 2 4 300
4 2004 165 3 9 495
5 2005 170 4 16 680


760 10 30 1.620

!ersamaan trend garis lurus Y a Bx
#amalan penjualan tahun 2006 152 10 (3)
182 unit
Metode Momen
#umus yang digunakan : Y a Bx
_ n a b _X
_X a _X b _
2


N Tahun Penjualan ( Y ) X X
2
XY
1 2001 130 0 0 0
2 2002 145 1 1 145
3 2003 150 2 4 300
4 2004 165 3 9 495
5 2005 170 4 16 680


760 10 30 1.620

Cara Eliminasi :
760 5 a b 10 ........x 3
1.620 10 a b 30

2.280 15 a b 30 1.520 10 a b 20

1.620 10 a b 30 1.620 10 a b 30
660 5 a 100 b 10
a
660
5
132 b
100
10
10



Cara Substitusi :
1.620 10 a b 30 5a b 10 760
10 a b 30 1.620 5a 10 ( 54 0 , 3333a ) 760
b 30 1.620 10 a 5a 540 0 , 3333a 760
b
1.620-10 u
30
5a 0 , 3333a 760 - 540
b 54 0 , 3333a 1.667a 220
b 54 0 , 3333 x 132 a
220
1,667
132
b 10

!ersamaan trend garis lurus Y a b X
#amalan penjualan tahun 2006 132 10 (5) 182 unit

b. Analisis trend garis lengkung ( metode kuadrat )
persamaannya : Y a b X c ( X )
2

#umus metode kuadrat adalah penjualan produk bukan permintaan turunan . Dikatakan
penjualan produk bukan permintaan turunan apabila produk yang dijual tersebuut tidak
dipengaruhi oleh penjualan produk yang lainnya yang memerlukan bahan baku dari produk
tersebut .
Contoh : !enjualan susu !T . Imma bukan merupakan permintaan turunan tetapi produk ,
sehingga dalam metode kuadrat dapat ditulis sebagai berikut :
n Tahun Penjualan ( Y ) X XY X
2
X
2
Y X
1

1 2001 130 -2 -260 4 520 16
2 2002 145 - 1 -145 1 145 1
3 2003 150 0 0 0 0 0
4 2004 165 1 165 1 165 1
5 2005 170 2 340 4 680 16


760 0 100 0 1.510 34

#umus yang digunakan sebagai berikut :
Y na c _
2
_
2
a_
2
c_X
4

760 5a 10c.........x 2 (1) 1.510 10a 34c (2)

Syarat : _X 0 1.520 10a 20c (1)
1.520 10a 34c (2)
10 - 34c
c
10
- 14
- 0 , 71
_X b _
2

100 10b
b
100
10
10
760 5a 10c...........x 3,4
2.584 17a 34c !ersamaan trend garis lengkung Y a b X c (X)
2

1.510 10a 34c 153 , 43 10 X 0,71
(X)
2

1.074 7a #amalan penjualan Tahun 2006 153 , 43 10(3) 0,71
(3)
2

a
1.074
7
153 , 43 177 , 04 unit


Standar Kesalahan Peramalan ( SKP )
Dalam analisis trend ada dua metode yang dapat digunakan dalam ramalan penjualan , yakni :
1. Metode trend garis lurus
2. Metode trend garis lengkung ,
untuk menentukan metode mana yang paling sesuai maka digunakanlah Standar esalahan
!eramalan (S!) yang rumusnya sebagai berikut:
S! _( X - )
2
n ET : X !enjualan nyata
n Jumlah data yang dianalisis

Contoh :
Menurut metode kuadrat terkecil, persamaan trend garis lurusnya adalah :
Y a bX
Y 132 10X

Tahun X a bX #amalan !enjualan (Y)
2001 0 132 0 132 0 132
2002 1 132 10 132 10 142
2003 2 132 20 132 20 152
2004 3 132 30 132 30 162
2005 4 132 40 132 40 172

!erhitungan S! penjualan susu dengan metode kuadrat terkecil ( metode trend garis lurus )
adalah sebagai berikut :
Tahun !enjualan Nyata
( X )
#amalan !enjualan
( Y )
( X Y ) ( X Y )
2

2001 130 132 -2 4
2002 145 142 3 9
2003 150 152 -2 4
2004 165 162 3 9
2005 170 172 -2 4

30

S! _( X - )
2
n
V 1 , 4
Menurut metode kuadrat, ( metode trend garis lengkung) persamaannya adalah sebagai
berikut :
Y a b X c (X)
2
Y 153 ,43 10X 0,71 (X)
2

Tahun X a b X C X
2
#amalan !enjualan (Y)
2001 -2 153,43 -20 -2,84 153,43 - 20 -2,84 130 , 59
2002 -1 153,43 -10 -0,71 153,43 10 -0,71 142 , 72
2003 0 153,43 0 0 153,43 0 0 153 , 43
2004 1 153,43 10 -0,71 153,43 10 -0,71 162 , 72
2005 2 153,43 20 -2,84 153,43 20 -2,84 170 , 59

!erhitungan S! !enjualan susu dengan metode kuadrat ( trend garis lengkung ) sebagai berikut:
Tahun !enjualan Nyata
( X )
#amalan !enjualan
( Y )
( X Y ) ( X Y )
2

2001 130 130 , 59 -0,59 0,3481
2002 145 142 , 72 2,28 5,1984
2003 150 153 , 43 -3,43 11,7649
2004 165 162 , 72 2,28 5,1984
2005 170 170 , 59 -0,59 0,3481

22,8579

S! _( X - )
2
n
,89 2 , 14
Jadi , dengan menggunakan metode trend garis lurus nilai S! yang didapat adalah 2,45 lebih
besar daripada dengan metode trend garis lengkung yang mempunyai nilai S! 2,14 . Oleh
karena itu, Metode trend garis lengkung lebih sesuai digunakan untuk ramalan penjualan susu
!T . Imma

Menghitung #amalan !enjualan dengan Analisis orelasi
Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi:




n jumlah data yang dianalisis
a jumlah observasi
b koeIisien regresi

C.Menyusun Anggaran Penjualan.
Sebagai contoh digunakan data !erusahaan ecap Asli yang mempunyai data penjualan
kecap selama 5 tahun yang ditampilkan pada tabel berikut :




n
X b Y
a
X X n
Y X XY n
b
bX a Y


2 2
.

!erusahaan ecap Asli
!enjualan
Tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2005
(dalam botol)
Tahun
Triwulan
Setahun
I II III IV
2001 28 32 36 34 130
2002 32 35 38 40 145
2003 36 37 38 39 150
2004 40 40 42 43 165
2005 44 41 41 44 170
Jumlah 180 185 195 200 760
#ata rata 36 37 39 40
23,68 24,34 25,66 26, 32 100

Daerah penjualan yaitu Banjarmasin dan Martapura dengan perbandingan 2 :1. Adapun harga
jual per botol kecap sebagai berikut :

Banjarmasin Martapura
ecap sedang #p 500 #p 600
ecap manis #p 600 #p 750
ecap asin #p 500 #p 600
Distribusi penjualan tiap jenis produk (barang) ditaksir, untuk kecap sedang 50, kecap
manis 30, dan kecap asin 20.
Dari data tersebut dibuatlah ramalan penjualan tahun 2006. Apabila ramalan penjualan
menggunakan metode kuadrat terkecil dihitung sebagai berikut :
n Tahun Jalan (Y) X X
2
XY
1 2001 130 0 0 0
2 2002 145 1 1 145
3 2003 150 2 4 300
4 2004 165 3 9 495
5 2005 170 4 16 680
_ 760 10 30 1.620

b
5 x 1620-10 x 760
5 x 30-10
10 a
760
5
- 10 x
10
5
132
!ersamaan trend garis lurus Y a bX
Y 132 10x
#amalan penjualan tahun 2006 132 10(5) 182
#amalan penjualan kecap tahun 2006 sebanyak 182 botol untuk daerah Banjarmasin dan
Martapura dengan perbandingan 2 :1.
Banjarmasin : 2/3 x 182 121 botol
Martapura : 1/3 x 182 61 botol
Jumlah 182 botol
Banjarmasin :
ecap sedang : 50 x 121 61 botol
ecap manis : 30 x 121 36 botol
ecap asin : 20 x 121 24 botol
Jumlah 121 botol
Martapura :
ecap sedang : 50 x 61 31 botol
ecap manis : 30 x 61 18 botol
ecap asin : 20 x 61 12 botol
Jumlah 61 botol
Total 182 botol
anjarmasin :
Triwulan I :
ecap sedang : (23,68 x 61 14 botol ) x #p 500 #p 7.000
ecap manis : (23,68 x 36 9 botol ) x #p 600 #p 5.400
ecap asin : (23,69 x 24 6 botol ) x #p 500 #p 3.000
Jumlah 29 botol #p 15.400
Triwulan II :
ecap sedang : (24,34 x 61 15 botol ) x #p 500 #p 7.500
ecap manis : (24,34 x 36 9 botol ) x #p 600 #p 5.400
ecap asin : (24,34 x 24 6 botol ) x #p 500 #p 3.000
Jumlah 30 botol #p 15.900
Triwulan III :
ecap sedang : (25,66 x 61 16 botol ) x #p 500 #p 8.000
ecap manis : (25,66 x 36 9 botol ) x #p 600 #p 5.400
ecap asin : (25,66 x 24 6 botol ) x #p 500 #p 3.000
Jumlah 31 botol #p 16.400
Triwulan IV :
ecap sedang : (26,32 x 61 16 botol ) x #p 500 #p 8.000
ecap manis : (26,32 x 36 9 botol ) x #p 600 #p 5.400
ecap asin : (26,32 x 24 6 botol ) x #p 500 #p 3.000
Jumlah 31 botol #p 16.400
Total triwulan I II III IV 121 botol #p 64.100
Martapura :
Triwulan I :
ecap sedang : (23,68 x 31 7 botol ) x #p 600 #p 4.200
ecap manis : (23,68 x 18 4 botol ) x #p 750 #p 3.000
ecap asin : (23,68 x 12 3 botol ) x #p 600 #p 1.800
Jumlah 14 botol #p 9.000
Triwulan II :
ecap sedang : (24,34 x 31 8 botol ) x #p 600 #p 4.800
ecap manis : (24,34 x 18 4 botol ) x #p 750 #p 3.000
ecap asin : (24,34 x 12 3 botol ) x #p 600 #p 1.800
Jumlah 15 botol #p 9.600
Triwulan III :
ecap sedang : (25,66 x 31 8 botol ) x #p 600 #p 4.800
ecap manis : (25,66 x 18 5 botol ) x #p 750 #p 3.750
ecap asin : (25,66 x 12 3 botol ) x #p 600 #p 1.800
Jumlah 16 botol #p 10.350
Triwulan IV :
ecap sedang : (26,32 x 31 8 botol ) x #p 600 #p 4.800
ecap manis : (26,32 x 18 5 botol ) x #p 750 #p 3.750
ecap asin : (26,325 x 12 3 botol ) x #p 600 #p 1.800
Jumlah 16 botol #p 10.350
Total triwulan I II III IV 61 botol #p 39.300

Setelah membuat perhitungan penjualan masing masing daerah dan tiap jenis produk untuk
tiap triwulan seprti di atas, kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran
penjualan sebagai berikut :
Daerah
!enjualan
dan jenis
ecap
Triwulan
Setahun
I II III IV
Bt #p Bt #p Bt #p Bt #p Bt #p
anjarmasi
n

ecap
sedang
14 7.000 15 7.500 16 8.000 16 8.000 61 30.500
ecap manis 9 5.400 9 5.400 9 5.400 9 5.400 36 21.600
ecap asin 6 3.000 6 3.000 6 3.000 6 3.000 24 12.000
Total I 29 15.400 30 15.900 31 16.400 31 16.400 121 64.100
Martapura
ecap
sedang
7 4.200 8 4.800 8 4.800 8 4.800 31 18.600
ecap manis 4 3.000 4 3.000 5 3.750 5 3.750 18 13.500
ecap asin 3 1.800 3 1.800 3 1.800 3 1.800 12 7.200
Total II 14 9.000 15 9.600 16 10.350 16 10.350 61 39.300
Total I + II 43 24.400 45 25.500 47 26.750 47 26.750 182 103.400

Anda mungkin juga menyukai