Analisis Risiko Tanah Longsor

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Risiko Bencana

Kajian risiko bencana adalah mekanisme terpadu untuk memberikan gambaran menyeluruh
terhadap risiko bencana suatu daerah dengan menganalisis tingkta ancaman, tingkat kerugian dan
kapasitas daerah (Aminatun, 2017). Kajian risiko bencana longsor didasarkan pada tiga
parameter. Hal tersebut sesuai dengan formula dalam Hyogo Framework for Action yaitu:

H
R= XV
C

Dengan, R : Risk (Risiko)

H : Hazard (Ancaman)

C : Capacity (Kapasitas)

V : Vulnerability (Kerentanan)

Di dalam menganalisis risiko bencana tanah longsor tidak hanya berdasarkan pertimbangan
ilmiah semata namun juga harus mempertimbangkan pola pastisipatif yang dapat melibatkan
masyarakat sebagai salah satu subjek sekaligus objek kajian. Selain hal tersebut, masyarakat
dapat juga berperan sebagai pemangku kepentingan ditingkat Desa dan Kabupaten. Hal tersebut
bertujuan untuk dalam melakukan kajian risiko bencana tidak hanya bersifat parsial namun juga
dilakukan secara holistic(menyeluruh) sebagai bentuk pembelajaran bersama.

Upaya pengkajian risiko bencana pada dasarnya adalah menentukan besaran 3 komponen risiko
tersebut dan menyajikannya dalam bentuk spasial maupun non spasial agar mudah dimengerti.
Pengkajian risiko bencana digunakan sebagai landasan penyelenggaraan penanggulangan
bencana disuatu kawasan. Penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko bencana
(BNBP, 2012). Upaya pengurangan risiko bencana berupa:

1. Memperkecil ancaman kawasan;


2. Mengurangi kerentanan kawasan yang terancam;
3. Meningkatkan kapasitas kawasan yang terancam.

Pengkajian risiko bencana memiliki ciri khas yang menjadi prinsip pengkajian. Oleh karenanya
pengkajian dilaksanakan berdasarkan:
1. data dan segala bentuk rekaman kejadian yang ada;
2. integrasi analisis probabilitas kejadian ancaman dari para ahli dengan kearifan lokal
masyarakat;
3. kemampuan untuk menghitung potensi jumlah jiwa terpapar, kerugian harta benda dan
kerusakan lingkungan;
4. kemampuan untuk diterjemahkan menjadi kebijakan pengurangan risiko bencana

Pembobotan Parameter Ancaman

Penilaian dari pembobotan parameter pengaruh tanah longsor dilakukan dengan Weighted
Method. Weighted method merupakan dengan memperhitungkan jumlah nilai maksimal
pembobotan dikurangi dengan jumlah nilai minimal pembobotan. Hasil pengurangan tersebut
dibagi dengan jumlah kelas yang diinginkan yang dalam hal ini, dapat dibagi menjadi 3 kelas.
kemudian dihasilkan interval skor kriteria bahaya sebagai berikut:

Skor maks−Skor min 45−15


Interval = = = 10
3 3
Pembobotan Parameter Kerentanan

Skor maks−Skor min 25−9


Interval = = = 5,33 = 5
3 3

Pembobotan Parameter Kapasitas

Dengan menggunakan Weighted Method didapat interval skor kriteria risiko, dengan
perhitungan sebagai berikut:

Skor maks−Skor min 18−6


Interval = = =4
3 3
Pembobotan Risiko Bencana

Dengan menggunakan Weighted Method didapat interval skor kriteria risiko, dengan
perhitungan sebagai berikut:

Skor maks−Skor min 33 ,6−11, 4


Interval = = = 7,4
3 3
DAFTAR PUSTAKA

Aminatun, S. 2017. Kajian analisis risiko bencana tanah longsor sebagai dasar. Jurnal Teknisia.
XXII(2):372–382.

BNBP. 2012. Kepala badan nasional penanggulangan bencana tentang daftar isi kepala badan
nasional penanggulangan bencana tahun 2012 tentang pedoman umum pengkajian risiko 2 .
lampiran peraturan

Anda mungkin juga menyukai