Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
dari bentuk awal seperti pengajian di rumah-rumah, mushalla, dan masjid menjadi
Iembaga pendidikan formal sekola seperti bentuk madrasah yang kita kenal saat
ini.
peran amat strategis dalam kerangka peningkatan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas. Peran strategis ini, menurut Hafid Abbas dikarenakan Indonesia
umat Islam terbesar di dunia. Mereka ini imemerlukan Iayanan pendidikan dan
undang ini sebagai respon dan upaya pemerintah untuk menjadikan madrasah
1
Hafid Abbas, "Pengembangan IAIN dan STAIN dalam Memasuki Abad 21: Sebuah
Pemikiran Konseptual”,Lekmr, Seri VIII, I998. h. 31. "
2
sebagai “center of excellence” atau pusat keunggulan dan memiliki nilai plus.
komperatif, yaitu penekanan yang signlfikan pada pendidikan agama dan akhlak
yang dihadapi oleh pendidikan Nasional secara umum. Isu-isu yang paling krusial
2
Dirjen Kelembagaan Agama lslam Direktorat Madrasah dan PAI di Sekolah Umum,
Sejamh Madrasah: Pertumbuhan, Dinamika, dan Perkembangannya di Indonesia,( Departemen
Agama Rl, 2004) h. I65.
3
rendahnya kualitas guru, hal ini ditunjukkan dengan data, sebanyak 303.000 guru
Ml, MTs, dan MA se-Indonesia masuk dalam katagori tidak layak mengajar.3
Melihat kondisi mutu pendidikan madrasah pada umunya seprti di atas,
pemerintah dalam ha! ini Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama membuat
pendidikan madrasah meliputi lima aspek, yaitu: (1) peningkatan mutu kurikulum
dan sistem pembelajaran; (2) peningkatan mutu lulusan; (3) peningkatan tenaga
pendidik dan kependidikan; (4) peningkatan mutu sarana dan prasarana; dan (5)
sebuah system yang baik dan berkualitas. Sistem pendidikan di madrasah terdiri
dari komponen-komponen yang saling terkait satu dengan yang lain untuk
madrasah.5
menjadi perhatian, yaitu siswa, guru, dan kurikuum.6 Siswa merupakan sentral
3
Laporan Tahunan 2008 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI
tahun 2009,hal. 9-16.
4
Ibid, h. 17
5
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru MI Dalam Rangka Manajemen
Mutu Berbasis Madrasah,( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 3-4.
6
Cik Hasan Basri, Agenda Pengembangan Perguruan Tinggi Islam (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1999), h. 1
4
administrai, jumlah buku, jumlah biaya, jumlah dan luas ruang kelas, dan
kualitas individualnya, juga sangat dipengaruhi oleh jumlah guru, yang ukurannya
paling strategis dan sistematik nampaknya adalah unsur guru, bila dibandingkan
Di sini guru memegang peran sentral dan menentukan bagi kualitas hasil
belajar mengajar di sekolah, maka salah satu inovasi pendidikan sebagai upaya
dan sertifikat khusus yang diperoleh dari lembaga pendidikan tenaga keguruan.7
Menurut Adler, bahwa guru merupakan unsur manusiawi yang sangat menentukan
7
Dakir, Perencanaan dan Pengembangcm Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.
57.
5
keberhasilan pendidikan.8 Kinerja guru sebagai bentuk prestasi kerja atau unjuk
kerja guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran mutlak diperlukan untuk
Natawijaya, menekankan penting adanya kinerja terpadu oleh seorang guru dalam
itu tercermin dari adanya integrasi antara penguasaan bahan, penguasaan dalam
hasil pembelajaran.9
tugas dan fungsinya sebagai guru dengan baik tidaklah mudah terjadi begitu saja.
Karena sebenarnya pekerjaan guru tidaklah mudah, tapi cukup kompleks dan
rumit. Maka dari itu menjadi seorang guru tldaklah dapat diemban sembarang
Seorang guru -harus memiliki kemampuan dan motivasi yang balk dalam
8
Adler, J. Mortimer, The Paedeia Proposal: An Educational Manifesto, (New York:
Macmillan Publishing Co. lnc., l992), h. 52.
9
Syafrudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesonal dan lmplementasi
Kurikulum,2002, hal. 80.
6
akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. dan
lunggulah azab (Tuhan), Sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu.10
untuk menjadi manusia yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai yang dianut. Hal
strategis bagi mutu pendidikan di madrasah perlu dikelola secara profesional agar
terwujud keseimbangan antara guru dan tuntutan mutu pendidikan secara dan
sertifikasi guru; dan memberi peluang bagi guru untuk naik pangkat hingga
sampai pada golongan ruang IV/e. kebijakan ini diharapkan dapat memotivasi
memiliki standar tersendiri, yaitu: (1) memiliki ilmu yang diperlolah melalui
oleh klien; (3) ada sankgi dam pengakuan akan keabsahan dan kewenangannya;
(4) memiliki kode etik; dan (5) memilikibudaya profesi yang dinamis dan terus
Prestasi kerja guru juga merupakan hasil yang dicapai guru dalam
melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Prestasi kerja guru erat
hubungannya dengan prestasi anak didik, karena dalam proses belajar mengajar
yang memegang peran sentral keberhasilan proses adalah guru dan anak didik
guru-guru yang berprestasi dan berkinerja baik sehingga mutu madrasah terus
meningkat. Peran dan fungsi kepala sekolah harus terus difungsikan‘ untuk
guru dapat mencapai tujuan yang telah dicanangkan sesuai dengan visi misi
madrasah.
8
Lampung Timur sebagai madrasah percontohan yang hingga saat ini terus
nasional standar internasional di bidang agama maupun di bidang umum. Hal ini
sesuai dengan visinya, yaitu “Menciptakan MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja
MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timu di mana
gurunya. Misalnya dari sisi perencanaan terhadap kinerja guru. Kepala madrasah
guru-guru mulai mengenal dan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam
Selain itu, secara kualifikasi pendidikan guru, guru-guru yang belum sarjana
keahliannya. Begitu juga yang telah sarjana, mereka diberi kesempatn untuk
12
Profil MA Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur tahun 2014
9
Hal ini dapat dilihat dari perkembangan guru-guru yang ada di MA Tri
sarjana, 1 memiliki ijazah magister, dan hanya 1 guru saja yang masih memiliki
ijazah MA pesantren dan termasuk senior dan satu orang dalam tahap
masih cukup menghadapai tantangan. Dari 12 kelas yang tersebar dari kelas X,
XI, dan XII; guru mata pelajaran SKI hanya berjumlah 1 orang, , geografi 1 orang,
. Dari jumlah guru yang ada yaitu 25 guru tersebar untuk mengajar mata pelajaran
kamar, artinya guru mengajar mata pelajaran yang bukan keahliannya dan hanya
mengakibatkan mutu pembelajaran yang kurang baik dan hasil akhir atau prestasi
akademik, misalnya lomba karya ilmiah, bahasa Inggirs, olimpiade, MTQ, dan
10
lain sebagainya, MA Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung
Output siswa yang dilihat dari hasil ujian dan presentasi kelulusan MA Tri
Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur juga cukup
lulus dan hanya l,5% yang tidak lulus. Hal ini menggambarakan MA tersebut
cukup bagus mutunya. Dapat dilihat juga rata-rata nilai murni ujian Negara (UN)
untuk empat tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada tahun ajaran
2007/2008, rata-rata nilai mata pelajaran -matematika dari 6,12 , di tahun ajaran
2008/2009 rata-rata nilai mata pelajaran matematika menjadi naik signifikan, yaitu
8,56. Begitu juga nilai mata pelajaran bahasa Inggirs dari 7,91 naik menjadi 8,58.
Dan dapaf dilihat juga nilai bahasa Asing dari 8,09 selanjutnya menjadi 8,18.
Walaupun prestasinya masih di bawah sekolah umum unggulan, tapi output siswa
MA Tri Bhakti At-taqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timutidak kalah
Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur baik sisi kelemahan dan sisi
keunggulan, sehingga menarik untuk diteliti. Satu sisi kondisi sarana fisik yang
13
Profil MA Tri Bhakti Attaqwa, Ibid.
11
masih cukup memprihatinkan begitu juga kondisi guru belum mampu l00%
Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur tentunya didukung oleh
berbagai faktor, baik faktor interen madrasah maupun faktor eksteren madrasah.
Adapun faktor ekstern yaitu faktor kebijakan pemerintah dan faktor lingkungan
rumah/masyarakat.
Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung
Timur dalam melihat tingkat keberhasilan guru dan siswa diindikasikan dengan
kecerdasan siswa yang sesuai dengan perkembangannya. Secara lebih khusus lagi
indikator dari lulusan tersebut adalah, anak didik yang mampu membaca dan
menulis al- Qur’an dengan benar dan kitab klasik, mampu membaca dan
memahami llteratur asing, dan memiliki clasar life skill.14 Kualifikasi tersebut
dimungkinkan dapat tercapai jika Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama
yang dimiliki guru dan siswa, dan pada saat bersamaan guru selalu berupaya
14
Profil MA Tri Bhakti Attaqwa, Ibid .
12
Kinerja guru di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman
Utara Lampung Timur secara keseluruhan memang cukup baik dengan ditandai
akademik yang diraih para siswa Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja
Rama Puja Raman Utara Lampung Timur, baik dalam kegiatan intra kurikuler
maupun ekstra kurikuler. Dilihat dari kualifikasi pendidikan para gurunya rata-rata
telah sarjana, dan hanya tiga orang guru saja yang belum mendapatkan gelar
sarjana. Walaupun masih ada guru yang tidak linier dalam mengajar atau bukan
prestasi siswa tidak begitu mengecewakan. Tentunya hal ini kinerja guru sangat
suatu keharusan ketika ingin mewujudkan guru yang profesional dan up to date
dengan baik. Kompetensi dan kinerja tersebut akan terwujud dalam bentuk
guru, artinya guru bukan saja harus pintar, tetapi juga pandai mentransfer ilmunya
15
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Srandar Kompetensi
Guru,(Bandarung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 5-6.
13
Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur dalam menghasilkan output
pendidikan yang cukup baik merupakan salah satu andil dari upaya kepala
Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur
dapat memberdayakan guru dengan berbagai upaya yang ditempuh, baik melalui
Dinamika Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara
efektif akan berdampak pada dinamika dan prestasi bagi lembaga yang
Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur.
Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur terhadap guru yaitu
pembagian jam kerja guru, penyesuaian bidang studi, penentuan beban kerja
guru, baik jumlah mata pelajaran maupun jumlah jam mengajar, mengikutkan
berjalan dengan baik, waluapun ada beberapa hal yang masih belum optimal
tercapai secara optimal. Dalam hal ini diperlukan bimbingan kepala madrasah
yang senior. Namun demikian, semangat para guru dapat dimotivasi oleh kepala
proses pembelajaran.
1. Identifikasi Masalah
dalam upaya meningkatan kinerja guru Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa
Rama Puja Raman Utara Lampung Timur”. Dilihat dari berbagai aspeknya
pendidikan di Madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara
baik yang bersifat kuantitatif dalam proses pembelajaran maupun yang bersifat
masukan yang merujuk pada pelaku, yakni guru; proses merujuk pada proses
pencapaian tujuan; dan produk yang berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai.
Dalam tugas bidang pendidikan dan pembelajaran bagi guru akan disebut
permasalahan:
2. Batasan Masalah
Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur. Penelitian ini akan
dan monitoring, serta assesment terhadap guru sebagai upaya untuk menjaga
iklim akademic madrasah Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Lampung Timur
2. Kegunaan Penelitian
Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur.
profesonalisme guru.
Aliyah Tri Bhakti Attaqwa Rama Puja Raman Utara Lampung Timur.
E. Kerangka Pikir
upaya kepala madrasah meningkatkan kinerja guru madrasah Aliyah Tri Bhakti
terbatasnya sumber daya yang kita miliki. Dengan kata lain manajemen
sebagaimana ditulis oleh Bernard Kutner, yang dikutip oleh Evendy M. Siregar
tentang manajerial. Fungsi utama seorang manajer terletak pada jenis khusus
kelompoknya sendiri.
19
lembaga pendidikan.
dituntut untuk menguasai teori manajemen, akan tetapi la harus juga terampil
dalam menerapkan situasi praktis di lapangan kerja dan etos kerja yang tinggi
dalam hal ini adalah Kepala Madrasah sebagai orang yang bertanggung jawab
lainnya. Seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan iklim dan suasana
peningkatan etos kerja guru sebagai unsur sentral dalam peningkatan kualitas
4. Seorang kepala adalah orang besar yang dikagumi dan mempesona dan
yang dipilih melalui seleksi. Oleh sebab itu Kepala Madrasah pada hakekatnya
adalah pejabat formal sebab pengangkatanya melalui proses dan suatu prosedur
program madrasah yang efektif, menciptkan iklim madrasah yang kondusif dan
membangun kinerja guru menjadi lebih baik sesuai tujuan yang telah
secara positif. Karena sumber daya yang ada pada madrasah tersebut tidak
dapat berjalan dengan baik apabila tidak diikuti dengan suatu pengelolaan
pendidikan yang lebih baik pula. Seorang kepala madrasah sebagai top manajer
kinerja guru, karyawan menjadi lebih baik. Menciptakan suatu kerja yang
oleh setiap guru sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
22
Sehingga para guru memiliki kualitas kerja seperti yang diharapkan oleh
kepala sekolah. Hal ini merupakan permaslahan yang sangat penting untuk
dan tidak panting, sehingga setiap guru mata pelajaran dapat mengajar dan
prestasi belajar.
terus menerus.
baik.
kinerja guru dan berprestasi sesuai dengan bidang mata pelajaran masing-
masing, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah dicanangkan sesuai dengan
diri terhadap suasana kerja, dan kepribadian. Untuk mewujudkan kinerja guru
yang ideal dan berprestasi tidaklah mudah, selain dari usaha guru itu sendiri,
mewujudkan guru yang memiliki kinerja dan prestasi kerja yang baik.
Kerangka pikir secara konseptual dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Bagan 1
Kerangka pikir
25