Bab Iii

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL DAN


HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu realitas yang dapat
dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar
variabel (variabel yang diteliti atau yang tidak diteliti) sehingga kerangka konsep
akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori
(Nursalam, 2016). Variabel independen merupakan variabel bebas, risiko atau sebab.
Variabel independent pada penelitian adalah: Usia, Jenis kelamin, dan lama terpasang
kateter. Variabel dependent adalah variabel terikat, akibat, efek atau variabel yang
dipengaruhi (Notoatmodjo, 2012). Variabel dependen pada penelitian ini adalah: ISK
akibat terpasang kateter..

Variabel Bebas Variabel Terikat


Faktor resiko kejadian ISK akibat terpasang kateter.
ISK:

Usia, Jenis kelamin dan lama


terpasang kateter.

Skema 3.1 Kerangka Konsep


B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah variabel yang didefinisikan secara operasional


berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2013). Definisi operasional pada penelitian ini diuraikan dalam
tabel berikut ini: Menurut Dharma (2011) penelitian pada dasarnya mengukur atau
menilai variable penelitian kemudian memberikan gambaran pada variable tersebut
dan menghubungkannya. Tujuan dari mendefinisikan variabel secara operasional
adalah untuk membuat variabel menjadi lebih konkrit dan dapat diukur sehingga
mempermudah peneliti dalam mengembangkan instrument penelitian serta
menentukan bagaimana metode pengumpulan data dan jenis data pengukurannya

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Alat Ukur
No Variabel Definisi Operasional Dan Hasil Ukur Skala Ukur
Cara Ukur
Variabel bebas
Faktor Resiko
kejadian ISK:
1 Usia Usia adalah jumlah Dokumentasi 0. > 40 th Ordinal
hari, bulan, tahun 1. ≤40 th
yang telah dilalui
sejak lahir sampai
dengan waktu
tertentu
2 Jenis Kelamin Jenis kelamin Dokumentasi 1: Laki-laki Nominal
responden yang 0: Perempua
dibagi
menjadi dua yaitu
perempuan dan
laki-laki.

3 Lama terpasang Lama hari Dokumentasi 0. ≥ 6 hari Ordinal


kateter pemasangan kateter 1. <6 hari
dari mulai hari
pertama pasang
sampai di lepas nya
kateter.
Variabel terikat
1 ISK akibat Adanya invasi Melalui 0. ISK Ordinal
terpasang kateter mikroorganisme penilaian dari 1. Tidak ISK
pada saluran kemih formulir
pada pasien surveilans
terpasang kateter ISK, dengan
urin menetap memenuhi
setelah 2x24 jam kriteria
pemasangan atau diagnosis
pada pasien pasca ISK.
pemakaian kateter
urine menetap.
C. Hipotesis

Menurut La Biondo-Wood & Habel dalam Nursalam (2016) hipotesis ialah suatu
pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan
dapat menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian sedangkan Notoatmodjo (2012)
mengatakan hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian infeksi saluran kemih pada
pasien yang terpasang kateter menetap di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
DIKPUSDIKKES KODIKLAT TNI AD Jakarta.
2. Ada hubungan antara Usia dengan kejadian infeksi saluran kemih pada pasien
yang terpasang kateter menetap di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
DIKPUSDIKKES KODIKLAT TNI AD Jakarta.
3. Ada hubungan antara Lama terpasang kateter dengan kejadian infeksi saluran
kemih pada pasien yang terpasang kateter menetap di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit DIKPUSDIKKES KODIKLAT TNI AD Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai