Anda di halaman 1dari 25

buku panduan

rakernas
tahun 2024
RAPAT KERJA NASIONAL KEJAKSAAN TAHUN 2024

S E N T U L , 8 - 1 1 J A N U A R I 2 0 2 4
“MELETAKKAN PONDASI
TRANFORMASI
PENEGAKAN HUKUM
MODERN MENUJU
INDONESIA EMAS 2045”
Bismillahirrohmanirrohiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Shaloom, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastiastu, Namo Budhaya, Salam Kebajikan.

Kita patut berbangga bahwa terhitung sejak akhir tahun 2021, Kejaksaan
Republik Indonesia telah melakukan berbagai perubahan yang responsif
dalam menghadapi dinamika kebijakan pemerintah serta perkembangan
tugas, fungsi dan kewenangan Kejaksaan dengan disahkannya Undang-
Undang RI Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Undang-Undang RI
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia pada tanggal
31 Desember 2021. Berbagai perubahan responsif tersebut niscaya telah
membawa institusi yang kita cintai bersama ini menjadi lebih baik lagi
dan semakin terdepan dalam penegakan hukum dan pelayanan publik yang
terkait dengan tugas dan fungsi Kejaksaan.

Salah satu perubahan responsif tersebut adalah dengan menjadikan rapat


kerja yang sebelumnya sebatas “agenda seremonial akhir tahun”, telah
direvitalisasi menjadi bagian utama yang terintegral dalam siklus
perencanaan dan penganggaran Kejaksaan yang pelaksanaannya
diselaraskan dengan Siklus Perencanaan Pembangunan Nasional vide
Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017
tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Nasional.
Berdasarkan Pedoman Jaksa Agung Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional, Rapat Kerja Daerah, Pra Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Pra Musrenbang), Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang), serta Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Semester I
dan Penyusunan Bahan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, maka
pelaksanaan Rapat Kerja Nasional sebagai bagian dari Rapat Kerja Pola Baru
yang akan menghasilkan 2 (dua) output utama berupa: (1) Laporan Tahunan
Kejaksaan yang menyajikan capaian kinerja Kejaksaan selama 1 (satu) tahun
dengan analisis berdasarkan capaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), Visi dan Misi
Presiden RI dan Wakil Presiden RI, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), serta
pelaksanaan indeksasi, Rencana Aksi Nasional (RAN) dan tugas-tugas direktif
yang diemban Kejaksaan. Output ini penting dalam rangka penyusunan rencana
anggaran dan program kerja sesuai redesain sistem perencanaan dan
penganggaran yang menuntut penganggaran berbasis kinerja dengan
mewujudkan kebijakan money follow program sehingga terwujudnya efisiensi
keuangan negara namun kinerja lebih optimal dengan didukung penuh oleh
anggaran; dan (2) Usulan Kebutuhan Riil sebagai dokumen rencana kebutuhan
anggaran yang disusun secara bottom-up sehingga akan sesuai dengan kondisi
riil dengan memperhitungkan parameter-parameter yang di-cascading dari
TPB/SDGs, Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden RI, RPJMN, RKP dan
Program Strategis Nasional lainnya serta indikator dalam pelaksanaan tugas-
tugas direktif yang diemban Kejaksaan. Bidang/badan sebagai pemilik program
melakukan analisis dan pemetaan secara langsung sehingga akan menghasilkan
rencana kebutuhan anggaran dan program kerja yang sejatinya cerminan dari
kebutuhan bidang/badan dan/atau daerah tersebut yang bersesuaian dengan
kebijakan Pimpinan

Khusus Rakernas tahun ini, karena mengingat makna strategis tahun 2024
yang bertepatan dengan suksesi kepemimpinan nasional, juga merupakan tahun
terakhir dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024, serta dimulainya penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional menuju Indonesia Emas 2045, maka dipandang
perlu untuk secara khusus membahas mengenai posisi dan strategi Kejaksaan
terkait produk legislasi nasional yang berkaitan dengan kelembagaan, tugas dan
fungsi Kejaksaan dan dalam menghadapi isu-isu strategis terkait arah
kebijakan nasional terutama dalam penegakan hukum.
Akhir kata, besar harapan kita semua bahwa dalam Rapat Kerja Nasional
Tahun 2024 ini akan berhasil diletakkan fondasi utama dalam transformasi
Kejaksaan menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Kita menyadari bahwa tahun
2024 ini menjadi tahun yang strategis, baik karena adanya agenda
pemilihan umum dan pemilihan presiden dan wakil presiden maupun secara
nasional akan dilakukan penyusunan keberlanjutan dalam perencanaan
pembangunan nasional, mengingat bahwa Visi dan Misi Presiden dan Wakil
Presiden baru (terpilih) tentunya akan menjadi mewarnai penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Indonesia Tahun 2025-2045
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-
2029. Dari situ, kita semua tentunya sama-sama menyadari bahwa penting
bagi Kejaksaan pada saat seperti ini untuk dapat tampil dan menempatkan
diri pada posisi yang strategis sehingga ke depannya akan dapat lebih
berkiprah dan berkinerja secara optimal dalam mendukung kebijakan
pemerintah dalam pembangunan nasional.
Salam sehat. Semoga Tuhan senantiasa memberikan perlindungan kepada kita
semua.

Jakarta, 18 Desember 2023


Jaksa Agung Muda Intelijen
selaku Ketua Panitia Rapat Kerja Nasional
Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2024

Dr. REDA MANTHOVANI


1. Tema dan Logo Rakernas Kejaksaan Tahun 2024
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
5. Penjelasan Tema
6. Tujuan Kegiatan
7. Teknis Pelaksanaan (Waktu, Metode, Tempat, Peserta)
8. Narasumber
9. Kelompok Kerja (Pokja)
10. Bahan Pemaparan
11. Susunan Acara (Rundown)
12. Lampiran (QR Code): SK Panitia Inti, Panitia
Pendukung, Daftar Peserta, Materi & Pembagian
Pokja, dst.
Sejak tahun 2021, Kejaksaan RI telah menerapkan pola baru dalam
sistem perencanaan dan penganggaran yang diselaraskan dengan siklus
perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional.

Berdasarkan Pedoman Jaksa Agung Nomor 1 Tahun 2022 tentang


Penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional, Rapat Kerja Daerah, Pra
Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Musyawarah Perencanaan
Pembangunan, serta Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Semester I dan
Penyusunan Bahan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, maka
penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional sebagai bagian dari Rapat Kerja
Pola Baru bertujuan untuk mengevaluasi dan menyusun laporan tahunan
Kejaksaan selama 1 (satu) tahun sebelumnya dengan analisis dikaitkan
dengan RPJMN, RKP dan perintah direktif serta program-program
prioritas pembangunan, menyusun capaian kinerja kegiatan yang dibiayai
melalui hibah atau lembaga donor 1 (satu) tahun sebelumnya (T-1),
menyusun kebutuhan riil 1 (satu) tahun ke depan (T+1) dan merumuskan
kebijakan strategis dan usulan output Prioritas Nasional Kejaksaan 2
(dua) tahun ke depan (T+2) berdasarkan dokumen RPJMN dan RKP.

Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun diterapkannya pola baru dalam sistem
perencanaan dan penganggaran tersebut terbukti telah meningkatkan
kualitas dan kuantitas dalam penyusunan rencana dan anggaran
Kejaksaan. Anggaran Kejaksaan meningkat secara signifikan, yaitu pada
Tahun 2021 Kejaksaan mendapatkan anggaran Rp. 9,5 Triliun, Tahun
2022 naik menjadi 10,1 Triliun, Tahun 2023 mencapai Rp. 14 Triliun dan
pada Tahun 2024 anggaran Kejaksaan RI naik menjadi Rp. 17,4 Trilun.
Harus diakui bahwa hal ini tidak terlepas dari penyusunan perencanaan
dan penganggaran Kejaksaan yang dirasakan semakin linier dengan pola
perencanaan pembangunan nasional, serta optimalisasi pelaksanaan tugas
dan fungsi Kejaksaan yang di-cascading dari berbagai sasaran prioritas
pemerintah dalam RPJMN, RKP dan program-program direktif Presiden
yang terlembaga dalam Rencana Aksi Nasional dan kebijakan strategis
lainnya. Selain itu, Kejaksaan terus berupaya berinovasi dan
mengelaborasi potensi pembiayaan dari sumber-sumber lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, antara lain
mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kejaksaan,
mendorong pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan
Kejaksaan, dst.
Selain sebagai agenda tahunan, penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional
Kejaksaan RI Tahun 2024 memiliki makna strategis, mengingat Tahun
2024 bertepatan dengan suksesi kepemimpinan nasional dari hasil
Pemilihan Umum sekaligus tahun terakhir dalam pelaksanaan RPJMN
2020-2024. Konsekuensi logis dari hal tersebut adalah Visi dan Misi
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih serta Rancangan RPJP Nasional
Tahun 2025-2045 dan RPJMN Tahun 20225-2029 nantinya akan menjadi
arah kebijakan pemerintah dan program pembangunan nasional termasuk
arah pembangunan di bidang hukum.

Selama 20 (dua puluh) tahun pelaksanaan pembangunan yang digariskan


dalam RPJP Nasional Tahun 2005-2025 dan khususnya 5 (lima) tahun
pelaksanaan RPJMN Tahun 2020-2024 telah banyak prestasi dan
kontribusi Kejaksaan dalam mendukung pembangunan nasional, yang
antara lain dibuktikan degan semakin meningkatnya kepercayaan publik
terhadap lembaga Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum yang paling
dipercaya oleh masyarakat. Tidaklah berlebihan jika Presiden Joko Widodo
dalam Sambutannya pada Hari Bhakti Adhyaksa ke-61 Tahun 2021
menyatakan bahwa Kejaksaan merupakan wajah penegakan hukum di
tanah air.

Sejalan dengan hal tersebut, selama 5 (lima) Tahun pelaksanaan RPJMN


Tahun 2020-2024, perhatian Pemerintah terhadap perbaikan anggaran
Kejaksaan telah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan,
terlihat pada tahun 2021, Kejaksaan mendapatkan anggaran Rp 9,5
Triliun, Tahun 2022 meningkat menjadi Rp 10,1 Triliun, Tahun 2023
mencapai Rp 14 Triliun dan pada Tahun 2024 anggaran Kejaksaan
semakin meningkat menjadi Rp 17,4 Trilun.

Peningkatan anggaran secara signifikan tersebut menunjukkan semakin


besarnya kepercayaan, harapan dan dukungan Negara cq Pemerintah dan
masyarakat terhadap Kejaksaan, mengingat bahwa pada tahun-tahun
sebelumnya anggaran Kejaksaan hanya berada pada posisi Rp 6 Triliun.
Bagaimanapun juga, pada gilirannya berbagai capaian kinerja dan
peningkatan anggaran tersebut harus dipertanggungjawabkan sebagai
bentuk akuntabilitas kinerja dan keuangan negara yang dipercayakan
kepada Kejaksaan.

Beranjak dari hal tersebut, dan mengingat bahwa pada tahun 2024
menandai dimulainya pembahasan finalisasi dalam penyusunan Rancangan
RPJP Nasional Tahun 2025-2045 dan RPJMN Tahun 2025-2029 yang
akan sangat menentukan dalam peletakkan pondasi Kejaksaan bagi
transformasi penegakan hukum modern menuju Indonesia Emas Tahun
2045. Berkenaan dengan hal tersebut, maka terdapat sejumlah produk
legislasi nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan arah
pembangunan Kejaksaan kedepannya antara lain sebagai berikut:

Momentum pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang


Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan semakin menguatkan peran Kejaksaan dalam rangka
mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan, humanis, akuntabel,
transparan dan modern. Sejumlah kewenangan yang dimandatkan
kepada Kejaksaan antara lain: penerapan Mediasi Penal, Keadilan
Restoratif, Denda Damai, Sita Eksekusi, diskresi penuntutan,
kewenangan Kejaksaan di bidang Intelijen Penegakan Hukum,
pengawasan multimedia, pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme,
penyelenggaraan Pusat Kesehatan Yudisial, posisi Jaksa Agung
sebagai advocaat general dalam memberikan pertimbangan hukum
kepada Presiden dan instansi pemerintah, dst.
Momentum pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana yang akan mulai berlaku efektif pada Tahun 2026 mendatang,
yang antara lain berkaitan dengan tugas dan fungsi Kejaksaan selaku pengawas
pidana bersyarat dan pidana kerja sosial, penerapan penyelesaian perkara pidana
melalui mekanisme keadilan restoratif, pelaksanaan pidana mati, dan pidana mati
bersyarat; serta
Pelaksanaan sejumlah produk legislasi nasional yang berkaitan dengan kelembagaan,
tugas dan fungsi Kejaksaan antara lain Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022
tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, Undang-Undang Nomor 27 tahun 2022
tentang Pelindungan Data Pribadi, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang
Aparatur Sipil Negara, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota
Negara dan lain sebagainya;

Berbagai produk legislasi tersebut pada tataran teknis perlu untuk segera dijabarkan
operasionalisasinya melalui penyusunan perangkat kelembagaan, Key Performance
Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Utama, Target Keluaran (output) yang akan
menentukan kebijakan anggaran ke depan dalam rangka mendukung program-program
kerja Kejaksaan ke depannya antara lain:
1. Tranformasi Intelijen Kejaksaan yang profesional dan modern dalam melaksanakan
kewenangan intelijen penegakan hukum. Pasal 30B Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2021 tentang Perubahan Undang-Undang Kejaksaan RI ditegaskan kembali kedudukan
strategis Intelijen Kejaksaan sebagai bagian dari Intelijen Negara yang melaksanakan
ruang lingkup intelijen penegakan hukum. Kewenangan sebagai Intelijen Penegakan
Hukum tersebut menunjukkan kepercayaan yang besar dari negara kepada intelijen
Kejaksaan untuk berkontribusi optimal melakukan fungsi deteksi dini dan peringatan
dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap
hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan
nasional di bidang penegakan hukum dan ketertiban dan ketertiban umum, dan tidak
hanya terkotak dalam paradigma penyelidikan yang diatur dalam hukum acara pidana
khususnya terbatas pada dugaan tindak pidana korupsi. Kepercayaan tersebut harus
diimbangi dengan pergeseran paradigma Intelijen Kejaksaan yang tidak hanya sebatas
berorientasi inward looking sebagai sebagai mata dan telinga Pimpinan dan supporting
system bagi penyelenggaraan tugas dan fungsi Kejaksaan, melainkan juga outward
looking yaitu mampu menyajikan produk analisa dan kajian intelijen guna mendukung
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan di bidang penegakan hukum sebagai
bagian dari ketahanan nasional.
2. Kontribusi dan Peran Aktif Kejaksaan dalam menyongsong pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Menyikapi
paradigma baru dalam penegakan hukum pidana, maka segenap jajaran Kejaksaan
tidak dapat berdiam diri melainkan harus berperan aktif dalam memberikan
sumbangsih pemikiran, masukan, dan memperluas wawasan mengenai tusi dan
korelasi kewenangan Kejaksaan dalam rangka mendukung proses penyusunan peraturan
pelaksana KUHP 2023 sehingga produk regulasi tersebut dapat benar-benar
diimplementasikan pada tataran teknis penanganan perkara pidana yang menjadi
wewenang Kejaksaan. Selain itu perlu diperhitungkan mengenai kebutuhan lainnya
terkait dukungan kelembagaan, sarana serta anggaran yang memadai terkait hal
tersebut
3. Penerapan Kewenangan Kejaksaan dalam menangani tindak pidana yang
menyebabkan kerugian perekonomian negara dan dapat menggunakan denda damai
dalam tindak pidana ekonomi berdasarkan peraturan perundang-undangan. Bahwa
dalam Pasal 35 ayat 1 huruf k Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 diatur
mengenai Kewenangan Kejaksaan dalam menangani tindak pidana yang menyebabkan
kerugian perekonomian negara dan dapat menggunakan denda damai dalam tindak
pidana ekonomi berdasarkan peraturan perundang-undangan. Penerapan kewenangan
tersebut dalam prakteknya perlu didukung oleh peraturan pelaksana yang memadai
sehingga memberikan batasan dan kesatuan langkah implementasinya di dataran
teknis penanganan perkara. Di lain sisi perlu juga dilakukan sinkronisasi penerapan
kewenangan denda damai oleh Kejaksaan dengan memperhatikan Undang-Undang
terkait yang mengatur tentang tindak pidana ekonomi antara lain di bidang
perpajakan dan kepabeanan, sehingga pelaksanaannya dapat memberikan kepastian
hukum bagi masyarakat dan pencari keadilan.

4.Pelaksanaan kewenangan Jaksa Agung sebagai Advocaat General vide Pasal 18 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan UU Kejaksaan RI.
Kewenangan tersebut memberikan pemaknaan baru terhadap kewenangan Kejaksaan
di bidang perdata dan TUN selaku advocate general yang dapat bertindak karena
kedudukan dan jabatannya sebagai Jaksa Pengacara Negara untuk dan atas nama
negara atau pemerintahan, maupun kepentingan umum di bidang perdata dan tata
usaha negara serta ketatanegaraan di semua lingkungan peradilan baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Pelaksanaan kewenangan ini perlu didukung oleh
perangkat regulasi yang memberikan bentuk nyata penerapannya di dataran teknis
sehingga kedudukan yang diberikan oleh Undang-Undang tersebut benar-benar
dapat berkontribusi mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
termasuk dihubungkan dengan kewenangan Kejaksaan untuk memberikan
pertimbangan dalam bidang hukum kepada Presiden dan instansi pemerintah lainnya.
Sebagai contoh, di berbagai negara dalam melaksanakan fungsi sebagai Pengacara
Negara tersebut Jaksa Agung dibantu oleh seorang Solicitor General yang
mengemban mandat mewakili negara atau kepentingan umum di di bidang
keperdataan, hukum umum serta permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan
umum.
Selain hal-hal tersebut di atas, terdapat juga sejumlah produk legislasi nasional
yang berkaitan dengan kelembagaan, tugas dan fungsi Kejaksaan sehingga perlu
dipertimbangkan dalam menentukan arah pembangunan Kejaksaan antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan
Seksual, yang memberikan kewenangan kepada Kejaksaan untuk mengeluarkan
penetapan pemutusan akses yang terkait dengan tindak pidana kekerasan seksual
(TPKS) serta kewenangan Jaksa Pengacara Negara untuk kepentingan umum
mengajukan permohonan pemutusan akses terkait TPKS ke Pengadilan;
2. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi yang
mengatur tentang Peran Jaksa Pengacara Negara dalam memberikan bantuan
hukum terkait penyelesaian sengketa pelindungan data pribadi dan sita eksekusi
untuk melunasi pidana denda yang tidak dibayar;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara yang berimplikasi
terhadap pengembangan kelembagaan, organisasi dan sumber daya manusia
Kejaksaan;

Selain itu perlu dipertimbangkan terkait berbagai faktor dan kebijakan baik di
tingkat nasional maupun internasional yang akan berdampak pada kebijakan anggaran
Pemerintah sehingga akan mempengaruhi Kejaksaan, antara lain:
1. Penyusunan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih hasil Pemilu
Tahun 2024;
2. Pertumbuhan ekonomi nasional yang pada tahun 2025 diperkirakan 6-7 persen;
3. Fenomena data dan informasi sebagai New Gold (sumber daya baru) antara lain
melalui Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), Sistem Satu Data
Indonesia, Sistem Peradilan Pidana Terpadu Teknologi Informasi (SPPTI-TI);
4. Kondisi ketidakpastian ekonomi dunia yang dipengaruhi Geo politik dan geo
ekonomi global antara lain terkait Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Perang
Rusia – Ukraina, Perang Israel-Palestina, turbulensi Uni Eropa, kondisi
kerawanan pangan dunia dan lain sebagainya;
5. Dengan berakhirnya tahun 2023 maka bertepatan dengan satu dekade
pelaksanaan program jalur sutera One Belt One Road (OBOR) atau Belt and
Road Initiative (BRI) yang dijalankan oleh Republik Rakyat Tionghoa (RRT) dan
telah berkontribusi besar untuk kemajuan negara berkembang. Program BRI ini
bertujuan untuk membangun infrastruktur guna meningkatkan konektivitas di
antara negara-negara BRI, meningkatkan arus perdagangan dan investasi dan
pinjaman dana. Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan yang menjadi target
dari implementasi program ini. Di Indonesia, program BRI telah menghasilkan
sinergitas antara pemerintah Indonesia dengan Pemerinta RRT antara lain dalam
bentuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang didanai dari BRI;
6. Peran Indonesia dalam percaturan masyarakat internasional antara lain melalui
forum G-20, Masyarakat ASEAN, diakuinya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Resmi UNESCO, masuknya Indonesia dalam Financial Action Task Force (FATF);
Bercermin dari beragai lingkungan strategis yang mempengaruhi kebijakan
anggaran ke depan dalam rangka mendukung arah pembangunan dan program-
program kerja Kejaksaan tersebut, maka penyusunan program-program Kejaksaan
pada Tahun 2025 perlu untuk memperhatikan skala prioritas di tengah
ketidakpastian ekonomi global termasuk diiringi dengan sasaran dan hasil
(outcome) yang nyata sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh
masyarakat dan mendukung pembangunan nasional.

Tema penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024 yaitu:


MELETAKKAN PONDASI TRANFORMASI PENEGAKAN HUKUM MODERN MENUJU
INDONESIA EMAS 2045.

Pemilihan tema tersebut dengan mempertimbangkan arah kebijakan pembangunan


hukum dalam draft RPJPN Tahun 2025-2045 dan draft RPJMN Tahun 2025-2029,
serta selaras dengan arah pembangunan Kejaksaan dalam Draft Rencana Strategis
Teknokratik Kejaksaan RI Tahun 2025-2029 dengan penjelasan antara lain sebagai
berikut:
Penegakan Hukum Modern berarti bahwa pelaksanaan kewenangan Kejaksaan di
bidang penegakan hukum yang tidak hanya berorientasi pada aspek penanganan
perkara, melainkan juga mengakomodir tujuan penegakan hukum sesuai dengan
perkembangan zaman, yaitu: (1) Perlindungan Hak Asasi Manusia, (2) Akses
Keadilan, (3) Pemulihan terhadap Hak Korban dan Negara, serta (4) Kemajuan
Teknologi
Tujuan penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024 yaitu:
1. Tersusunnya Laporan Tahunan Kejaksaan RI Tahun 2023 dan hasil evaluasi
capaian kinerja Kejaksaan Tahun 2023 dengan analisis berdasarkan capaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals
(TPB/SDGs), Visi dan Misi Presiden RI dan Wakil Presiden RI, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023;
2. Tersusunnya Laporan capaian Kegiatan yang dibiayai oleh hibah atau Dukungan
Donor Tahun 2023;
3. Tersusunnya Laporan capaian pemenuhan target kinerja Tahun 2023 serta
pelaksanaan indeksasi, Rencana Aksi Nasional (RAN) dan tugas-tugas direktif
yang diemban Kejaksaan;
4. Tersusunnya Dokumen Kebutuhan Riil Kejaksaan RI Tahun 2025;
5. Tersusunnya rumusan kebijakan strategis dan usulan output Prioritas Nasional
Kejaksaan Tahun 2025;

Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024 akan diselenggarakan secara hybrid
dengan metode luring (offline) dan daring (online) selama 4 (empat) hari yang
dimulai pada tanggal 8 sampai dengan 11 Januari 2024 dan bertempat di Hotel
Aston, Sentul-Bogor, Jawa Barat.

Peserta Luring (offline), terdiri dari:


1. Jaksa Agung RI;
2. Wakil Jaksa Agung RI;
3. Para Jaksa Agung Muda dan Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI;
4. Ex-Officio Kepala Badan Pemulihan Aset/Ketua PERSAJA
5. Para Staf Ahli Jaksa Agung RI;
6. Para Pejabat Eselon II pada Kejaksaan Agung (sesuai penugasan);
7. Para Kepala Kejaksaan Tinggi;
8. Para Pejabat Eselon III pada Kejaksaan Tinggi (sesuai penugasan);
9. Pegawai Kejaksaan yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) atau yang
disetarakan pada Kementerian/Lembaga/Instansi/Dinas dan Badan Usaha Milik
Negara/Daerah (BUMN/D);
Peserta daring (online), terdiri dari:
1. Para Pejabat Eselon II, Eselon III dan Eselon IV pada Kejaksaan Agung;
2. Pejabat Kejaksaan yang ditugaskan pada perwakilan Kejaksaan di Luar Negeri.
3. Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi;
4. Para Pejabat Eselon III dan Eselon IV pada Kejaksaan Tinggi;
5. Para Kepala Kejaksaan Negeri dan Jajaran;
6. Para Kepala Cabang Kejaksaan Negeri dan Jajaran;
7. Para Pejabat Fungsional baik di lingkungan Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi,
Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri;
8. Pegawai Kejaksaan yang ditugaskan pada Kementerian/Lembaga/Instansi/Dinas,
Pejabat atau Penjabat Sementara (Pjs) pada Pemerintah Daerah dan Badan
Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D);

Narasumber disesuaikan dengan tema dan topik pembahasan yang diangkat dalam
Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024, yaitu:
1. Arah Pembangunan Hukum dalam RPJP Nasional Tahun 2025-2045 dan RPJMN
Tahun 2025-2029, dengan narasumber: Menteri PPN/Kepala Bappenas Dr.
(H.C) Ir. Suharso Monoarfa (Dalam Konfirmasi);
2. Arah Kebijakan Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara dalam
Mengantisipasi Kondisi Ekonomi Global, dengan narasumber: Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D (Dalam Konfirmasi);
3. Keamanan Siber dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dengan
narasumber: Kepala Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) Letjen TNI (Purn)
Hinsa Siburian (Dalam Konfirmasi);
4. Kondisi Geo Politik Global dan Implikasinya terhadap Arah Pembangunan Hukum
Nasional, dengan narasumber: Guru Besar Hukum Internasional Universitas
Indonesia/Rektor Universitas Ahmad Yani Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M.,
Ph.D (Dalam Konfirmasi);
Kelompok Kerja (POKJA) sebagai organ yang akan melakukan pembahasan terhadap
pokok-pokok pada Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024 terbagi menjadi 5
(lima) Pokja, yaitu Pokja I, Pokja II, Pokja III, Pokja IV dan Pokja V yang masing-
masing memiliki tugas sebagai berikut:
1. Pokja I, membahas dan menyusun Laporan Tahunan Kejaksaan yang berisikan
Capaian dan Evaluasi Kinerja Tahun 2023, serta Tindak Lanjut Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia, serta pokok-pokok Rancangan Pedoman
Jaksa Agung tentang Pola Perencanaan Pembangunan Kejaksaan RI Siklus 5
Tahunan;
2. Pokja II, membahas dan menyusun Dokumen Kebutuhan Riil Kejaksaan Tahun
2025, Penggunaan Rupiah Murni cq Dana Bantuan Pemerintah (Pengajuan
Subsidi Silang APBN yang berkaitan dengan fungsi Kesehatan dan Anak),
implikasi dari penerapan Kebijakan Green Economy, serta Ibu Kota Nusantara
(IKN) dan strategi terkait Personil, Sarana dan Prasarana, Mobil Listrik, dst;
3. Pokja III, membahas dan menyusun langkah-langkah strategis Kejaksaan Pasca
Pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP), meliputi alternatif pemidanaan, Pidana Bersyarat dan
Keadilan Restoratif dan Persiapan kejaksaan atas Rancangan KUHAP;
4. Pokja IV, membahas dan menyusun langkah-langkah strategis Kejaksaan terkait
pokok-pokok dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur
Sipil Negara, implementasinya terkait Badan Layanan Umum (BLU),
Kepegawaian dan Kekhususan Jaksa, serta pengembangan konsep Corporate
University pada Kejaksaan RI;
5. Pokja V, membahas Rancangan Tema, draft Visi dan Misi, menyusun tahapan
Blueprint Arah Pembangunan Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2025-2045,
serta Penetapan Core Value Kejaksaan Tahun 2024 sebagai agenda prioritas
yang harus segera ditindaklanjuti pada Tahun 2024;
Ketentuan Umum POKJA

1. Rapat Pokja dilaksanakan secara Hybrid, baik Luring (offline) maupun


Daring (online);
2. Staf Ahli yang terkait dengan pembahasan Pokja bertindak selaku
Narasumber;
3. Sekretaris Jaksa Agung Muda selaku Pimpinan Rapat Pokja, dengan
didampingi oleh Kepala Kejaksaan Tinggi sebagai Wakil dan
Sekretaris;
4. Koordinator Pokja adalah anggota Tim Perumus dan Asistensi yang
ditugaskan untuk bertanggung jawab atas masing-masing POKJA;
5. Anggota Pokja masing-masing unsur Bidang/Badan dan pimpinan
satuan kerja, yang terdiri dari:
a. Kepala Kejaksaan Tinggi;
b. Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi;
c. Para Pejabat Eselon II, III dan IV di lingkungan Kejaksaan Agung
(sesuai penugasan);
d. Para Asisten di Kejaksaan Tinggi;
e. Para Kepala Kejaksaan Negeri dan Jajaran;
f. Para Kepala Cabjari dan Jajaran;
g. Pejabat Kejaksaan yang ditugaskan di luar negeri;
h. Para Pejabat Fungsional baik di lingkungan Kejaksaan Agung,
Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri;
i. Pegawai Kejaksaan yang ditugaskan pada
Kementerian/Lembaga/Instansi/Dinas, Pejabat atau Penjabat
Sementara (Pjs) pada Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik
Negara/Daerah (BUMN/D);
j. Perwakilan dari Steering Committee (SC)
k. Anggota Tim Perumus dan Asistensi masing-masing POKJA;

Adapun mengenai materi pembahasan, struktur dan lain-lain terkait Pokja


akan diuraikan secara detail dalam Buku Pegangan (handbook) Pokja yang
dapat diunduh dari QR code yang tercantum di bagian depan Buku Panduan.
1. Summary Capaian dan Evaluasi Kinerja sepanjang tahun 2023 yang disusun sesuai
dengan ketentuan dalam Pedoman Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Penyusunan Laporan Tahunan Kejaksaan RI;
2. Usulan Kebutuhan Riil dengan disertai analisis pembiayaan baik APBN/Non
APBN/Dukungan Donor/Hibah/dst;
3. Usulan Prioritas Nasional disertai analisis yang mendukung;
4. Proyeksi kebutuhan strategis Bidang/Badan terkait penguatan Kejaksaan pasca
terbitnya sejumlah regulasi baru (Pelaksanaan UU No. 11/2021 tentang Perubahan
UU Kejaksaan, UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP, UU No. 27 Tahun 2022
tentang Perlindungan Data Pribadi, UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN, UU No.
12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dst.);
5. Masukan terkait penyusunan Rencana Strategis Kejaksaan 2025-2029, dan rencana
tahapan penyusunan Blueprint Arah Pembangunan Kejaksaan RI menuju Indonesia
Emas 2045;
6. Progres dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Rakernas Tahun 2023
yang menjadi ruang lingkup tanggung jawabnya.
7. Hal-hal lain yang dianggap perlu dan relevan.

1. Summary Capaian dan Evaluasi Kinerja sepanjang tahun 2023 yang disusun sesuai
dengan ketentuan dalam Pedoman Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Penyusunan Laporan Tahunan Kejaksaan RI;
2. Usulan Kebutuhan Riil Tahun 2025 dan Usulan Prioritas Nasional;
3. Rencana penerimaan Hibah vide Pedoman Jaksa Agung Nomor 9 Tahun 2022
tentang Hibah;
4. Kebijakan Strategis Daerah dan Masukan terkait penyusunan Rencana Strategis
Kejaksaan 2025-2029, dan rencana tahapan penyusunan Blueprint Arah
Pembangunan Kejaksaan RI menuju Indonesia Emas 2045;
5. Progres dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Rakernas Tahun 2023
yang menjadi ruang lingkup tanggung jawabnya;
SENIN, 8 JANUARI 2024

waktu (WIB) kegiatan keterangan

pembagian kamar dan perlengkapan


peserta rakernas
13.00 - 18.30 check-in peserta
penanggung jawab:
event organizer, organizing committe (oc)

penanggung jawab:
18.30 - 19.00 persiapan jamuan makan malam
event organizer, oc seksi acara

penanggung jawab:
19.00 - selesai jamuan makan malam
event organizer, oc seksi acara, protokol

SELASA, 9 JANUARI 2024

waktu (WIB) kegiatan keterangan

pakaian:
pakaian dinas harian (PDH) sesuai gamjak
07.00 - 08.00 registrasi dan persiapan pembukaan penanggung jawab:
event organizer, oc sekretaria.
seksi acara dan protokol, pusdaskrimti

08.00 - 08.05 pembukaan oleh mc mc: ria, ira

menyanyikan lagu indonesia raya dirigen:


08.05 - 08.15
mars korps adhyaksa

08.15 - 08.20 pembacaan doa pembaca doa:

laporan jaksa agung muda intelijen selaku


ketua umum rapat kerja nasional kejaksaan
08.20 - 08.35 ri tahun 2024, sekaligus memohon jaksa
agung untuk membuka secara resmi rapat penanggung jawab:
kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024 oc seksi acara dan protokol,
event organizer
sambutan dan pengarahan jaksa agung ri
08.35 - 09.15 sekaligus membuka secara resmi rapat kerja
nasional kejaksaan ri tahun 2024
SELASA, 9 JANUARI 2024

waktu (WIB) kegiatan keterangan

foto bersama:
unsur pimpinan (jaksa agung, wakil jaksa penanggung jawab:
agung dan pejabat eselon I) sie acara dan protokol,
09.15 - 09.45 unsur pimpinan dan pejabat eselon ii sie dokumentasi
kejaksaan agung, serta yang disetarakan event organizer
unsur pimpinan dan kepala kejaksaan tinggi,
asisten serta yang disetarakan

penanggung jawab:
09.45 - 10.00 coffee break
sie konsumsi, event organizer

paparan narasumber I
cadangan moderatoR
Dr. (H.C) Ir. Suharso Monoarfa
dr. prima idwan mariza, SH. M.Hum
(Menteri PPN/Kepala Bappenas)
koordinator pada
“Arah Pembangunan Hukum dalam RPJPN Tahun
10.00 - 10.45 jaksa agung muda bidang intelijeN
2025-2045 dan RPJMN Tahun 2025-2029”

Narahubung:
moderator:
topik gunawan, sh. mh.
kepala biro perencanaan*

paparan narasumber II
Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D cadangan moderator:
(Menteri Keuangan) roberthus m. tacoy, sh. mh.
“Kebijakan Anggaran dan keuangan negara koordinator pada
10.45 - 11.30
dalam Mengantisipasi Kondisi Ekonomi Global” jaksa agung muda bidang intelijen

moderator narahubung:
kepala biro keuangan* henry yoseph kindangen, sh. mh.

paparan narasumber III


cadangan moderator:
Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian
setiawan b. cahyono
(Kepala BSSN)
koordinator pada
“Keamanan Siber dalam Sistem Pemerintahan
11.30 - 12.15 jaksa agung muda bidang intelijen
Berbasis Elektrobik (SPBE)”

narahubung:
moderator
denny achmad , sh. mh.
kapusdaskrimti

12.15 - 13.00 ishoma


SELASA, 9 JANUARI 2024

waktu (WIB) kegiatan keterangan

paparan narasumber IV
cadangan moderator:
Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D
sumurung p simare-mare
(Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia/Rektor
koordinator D pada
Universitas Ahmad Yani)
jaksa agung muda bidang
13.00 -13.45 “Kondisi Geo Politik Global dan Implikasinya terhadap Arah
intelijen
Pembangunan Hukum Nasional”

narahubung:
moderator
neneng rahmadini, sh.mh.
kepala biro hukum dan hubungan luar negeri*

13.45 - 14.05 pengarahan wakil jaksa agung

14.05 - 14.20 pengarahan jaksa agung muda pembinaan

14.20 - 14.35 pengarahan jaksa agung muda intelijen

14.35 -14.50 pengarahan jaksa agung muda tindak pidana khusus penanggung jawab:
steering committee
tim sekretariat
14.50 - 15.05 pengarahan jaksa agung muda tindak pidana umum seksi acara dan
protokol
15.05 - 15.20 pengarahan jaksa agung muda perdata & tata usaha negara event organizer

MC: RIA, IRA


15.20 - 15.50 coffee break & sholat ashar

15.50 - 16.05 pengarahan jaksa agung muda pidana militer

16.05 - 16.20 pengarahan jaksa agung muda pengawasan

16.20 - 16.35 pengarahan kepala badan diklat kejaksaan ri

pengarahan ex officio kepala badan pemulihan aset/


16.35 - 16.50
ketua persatuan jaksa indonesia

Penyampaian Tata tertib sesi Pemaparan ketua


16.50 - 16.55
Kepala Kejaksaan Tinggi steering committee

16.55 - 17.05 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi aceh


steering committee
tim sekretariat
17.05 - 17.15 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sumatera utara sie acara dan protokol
event organizer
MC: ira, ria
17.15 - 17.25 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sumatera barat
SELASA, 9 JANUARI 2024

waktu (WIB) kegiatan keterangan

17.25 - 17.35 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi riau


penanggung jawab:
steering committee
17.35 - 17.45 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi jambi tim sekretariat
sie acara dan protokol
17.45 - 17.55 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sumatera selatan event organizer

MC: ria, ira


17.55 - 18.05 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi lampung

sie konsumsi
18.05 - 19.00 ishoma
event organizer

19.00 - 19.10 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi bengkulu

19.10 - 19.20 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi dki jakarta

19.20 - 19.30 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi jawa barat

19.30 - 19.40 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi jawa tengah

19.40 - 19.50 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi jawa timur


penanggung jawab:
steering committee
19.50 - 20.00 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi d.i. yogyakarta tim sekretariat
sie acara dan protokol
20.00 - 20.10 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi kalimantan barat event organizer

mc: ria, ira


20.10 - 20.20 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi kalimantan tengah

20.20 - 20.30 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi kalimantan selatan

20.30 - 20.40 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi kalimantan timur

20.40 - 20.50 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sulawesi utara

20.50 - 21.00 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sulawesi tengah

21.00 penutupan hari pertama mc: RIA, IRA


RABU, 10 JANUARI 2024

waktu (WIB) kegiatan keterangan

07.00 - 07.30 registrasi peserta

07.30 - 07.40 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sulawesi tenggara

07.40 - 07.50 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sulawesi selatan

07.50 - 08.00 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi bali

08.00 - 08.10 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi nusa tenggara barat

08.10 - 08.20 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi nusa tenggara timur

08.20 - 08.30 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi maluku

penanggung jawab:
08.30 - 08.40 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi papua steering committee
tim sekretariat
sie acara dan
08.40 - 08.50 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi maluku utara
protokol
event organizer
08.50 - 09.00 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi banten
MC:
ria, ira.
09.00 - 09.10 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi bangka belitung

09.10 - 09.20 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi gorontalo

09.20 - 09.30 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi kepulauan riau

09.30 - 09.45 coffee break

09.45 - 09.55 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi sulawesi barat

09.55 - 10.05 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi papua barat

persiapan dimulanya pembahasan dalam


10.05 - 10.15
rapat kelompok kerja (pokja)
RABU, 10 JANUARI 2024
rapat kelompok kerja (pokja)
1. POKJA dibagi ke dalam 5 ruang;
2. Ketua SC memberikan pengantar kepada setiap POKJA, yang
berisikan: Latar belakang pembentukan POKJA, tujuan POKJA,
dan Pokok bahasan dalam POKJA;
3. Rapat Dipimpin oleh Ketua POKJA yang didampingi oleh wakil,
10.15 - 12.30 sekretaris dan notulen
4. Hasil pembahasan masing-masing POKJA ditandatangani oleh
Ketua POKJA dan diserahkan kepada Tim Perumus & Asistensi
POKJA
5. Masing-masing POKJA menyiapkan bahan paparan singkat hasil
pembahasan strategis POKJA dalam bentuk power point untuk
dipresentasikan pada Rapat Pleno

12.30 - 13.30 ishoma

rapat paripurna I
13.30 - 14.00 Pemaparan hasil pembahasan POKJA I
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno penanggung jawab:
steering committee
rapat paripurna Ii tim sekretariat
14.00 - 14.30 Pemaparan hasil pembahasan POKJA Ii tim perumus dan
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno asistensi pokja
sie acara dan
protokol
rapat paripurna Iii event organizer
14.30 - 15.00 Pemaparan hasil pembahasan POKJA Iii
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno MC:
ria, ira.
rapat paripurna Iv
15.00 - 15.30 Pemaparan hasil pembahasan POKJA Iv
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno

rapat paripurna v
15.30 - 16.00 Pemaparan hasil pembahasan POKJA v
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno

16.00 - 16.30 coffee break

Penetapan dokumen laporan tahunan Kejaksaan, dokumen usulan


kebutuhan riil tahun 2025 dan kegiatan Prioritas Nasional,
16.30 - 17.00 Corporate Value Kejaksaan RI Tahun 2024 serta penetapan draft
rekomendasi kebijakan strategis kejaksaan oleh steering
committee

17.00 - 19.00 ishoma

19.00 - 22.00 gala dinner dan acara hiburan sie acara


KAMIS, 11 JANUARI 2024

waktu (WIB) kegiatan keterangan

penanggung jawab:
07.00 - 08.00 registrasi peserta
oc sekretariat

Pemberian Penghargaan Adhyaksa Award

penanggung jawab:
Pemberian Penghargaan Kinerja Bidang:
tim sekretariat
Pembinaan
sie acara & protokol
Intelijen
08.00 - 09.00 event organizer
Pidana Umum
Pidana Khusus
pembacaan insja
Perdata dan Tata Usaha Negara
tentang
Pengawasan
rekomendasi
Pidana Militer
rakernas
kejaksaan ri
Laporan Ketua Umum Panitia Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI tahun 2024 oleh
09.00 - 09.15 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan rakernas kejaksaan ri tahun karocana selaku
2024 dan Hasil Rapat Kerja Nasional Kejaksaan Ri Tahun 2024 ketua tim
perumus &
asistensi pokja
Penyerahan Hasil Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024
penanggung
09.15 - 09.20 dari ketua umum panitia rakernas kejaksaan ri tahun 2024
jawab adhyaksa
kepada jaksa agung republik indonesia
award adalah tim
steering
pembacaan naskah instruksi jaksa agung tentang rekomendasi committee
09.20 - 09.25
hasil rapat kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024 dibawah supervisi
wakil jaksa agung
penanggung
penandatanganan instruksi jaksa agung tentang rekomendasi
09.25 - 09.30 jawab
hasil rapat kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024
penghargaan
kinerja bidang
penyerahan instruksi jaksa agung tentang rekomendasi adalah masing-
09.30 - 09.35 hasil rapat kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024 oleh masing ses jam
jaksa agung ri kepada wakil jaksa agung untuk ditindaklanjuti dan
bagsunproglapnil

sambutan oleh wakil jaksa agung sekaligus Mc: ria, ira


09.35 - 09.50
menutup rapat kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024

09.50 - 09.55 pembacaan doa kabag binkes

09.55 - 10.00 menyanyikan lagu padamu negeri Dirigen:

SIE ACARA dan PROTOKOL


10 - selesai penutupan oleh mc
EVENT ORGANIZER

Anda mungkin juga menyukai