Buku Panduan Rakernas 2023 - Final
Buku Panduan Rakernas 2023 - Final
rakernas
tahun 2024
RAPAT KERJA NASIONAL KEJAKSAAN TAHUN 2024
S E N T U L , 8 - 1 1 J A N U A R I 2 0 2 4
“MELETAKKAN PONDASI
TRANFORMASI
PENEGAKAN HUKUM
MODERN MENUJU
INDONESIA EMAS 2045”
Bismillahirrohmanirrohiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Shaloom, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastiastu, Namo Budhaya, Salam Kebajikan.
Kita patut berbangga bahwa terhitung sejak akhir tahun 2021, Kejaksaan
Republik Indonesia telah melakukan berbagai perubahan yang responsif
dalam menghadapi dinamika kebijakan pemerintah serta perkembangan
tugas, fungsi dan kewenangan Kejaksaan dengan disahkannya Undang-
Undang RI Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Undang-Undang RI
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia pada tanggal
31 Desember 2021. Berbagai perubahan responsif tersebut niscaya telah
membawa institusi yang kita cintai bersama ini menjadi lebih baik lagi
dan semakin terdepan dalam penegakan hukum dan pelayanan publik yang
terkait dengan tugas dan fungsi Kejaksaan.
Khusus Rakernas tahun ini, karena mengingat makna strategis tahun 2024
yang bertepatan dengan suksesi kepemimpinan nasional, juga merupakan tahun
terakhir dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024, serta dimulainya penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional menuju Indonesia Emas 2045, maka dipandang
perlu untuk secara khusus membahas mengenai posisi dan strategi Kejaksaan
terkait produk legislasi nasional yang berkaitan dengan kelembagaan, tugas dan
fungsi Kejaksaan dan dalam menghadapi isu-isu strategis terkait arah
kebijakan nasional terutama dalam penegakan hukum.
Akhir kata, besar harapan kita semua bahwa dalam Rapat Kerja Nasional
Tahun 2024 ini akan berhasil diletakkan fondasi utama dalam transformasi
Kejaksaan menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Kita menyadari bahwa tahun
2024 ini menjadi tahun yang strategis, baik karena adanya agenda
pemilihan umum dan pemilihan presiden dan wakil presiden maupun secara
nasional akan dilakukan penyusunan keberlanjutan dalam perencanaan
pembangunan nasional, mengingat bahwa Visi dan Misi Presiden dan Wakil
Presiden baru (terpilih) tentunya akan menjadi mewarnai penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Indonesia Tahun 2025-2045
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-
2029. Dari situ, kita semua tentunya sama-sama menyadari bahwa penting
bagi Kejaksaan pada saat seperti ini untuk dapat tampil dan menempatkan
diri pada posisi yang strategis sehingga ke depannya akan dapat lebih
berkiprah dan berkinerja secara optimal dalam mendukung kebijakan
pemerintah dalam pembangunan nasional.
Salam sehat. Semoga Tuhan senantiasa memberikan perlindungan kepada kita
semua.
Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun diterapkannya pola baru dalam sistem
perencanaan dan penganggaran tersebut terbukti telah meningkatkan
kualitas dan kuantitas dalam penyusunan rencana dan anggaran
Kejaksaan. Anggaran Kejaksaan meningkat secara signifikan, yaitu pada
Tahun 2021 Kejaksaan mendapatkan anggaran Rp. 9,5 Triliun, Tahun
2022 naik menjadi 10,1 Triliun, Tahun 2023 mencapai Rp. 14 Triliun dan
pada Tahun 2024 anggaran Kejaksaan RI naik menjadi Rp. 17,4 Trilun.
Harus diakui bahwa hal ini tidak terlepas dari penyusunan perencanaan
dan penganggaran Kejaksaan yang dirasakan semakin linier dengan pola
perencanaan pembangunan nasional, serta optimalisasi pelaksanaan tugas
dan fungsi Kejaksaan yang di-cascading dari berbagai sasaran prioritas
pemerintah dalam RPJMN, RKP dan program-program direktif Presiden
yang terlembaga dalam Rencana Aksi Nasional dan kebijakan strategis
lainnya. Selain itu, Kejaksaan terus berupaya berinovasi dan
mengelaborasi potensi pembiayaan dari sumber-sumber lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, antara lain
mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kejaksaan,
mendorong pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan
Kejaksaan, dst.
Selain sebagai agenda tahunan, penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional
Kejaksaan RI Tahun 2024 memiliki makna strategis, mengingat Tahun
2024 bertepatan dengan suksesi kepemimpinan nasional dari hasil
Pemilihan Umum sekaligus tahun terakhir dalam pelaksanaan RPJMN
2020-2024. Konsekuensi logis dari hal tersebut adalah Visi dan Misi
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih serta Rancangan RPJP Nasional
Tahun 2025-2045 dan RPJMN Tahun 20225-2029 nantinya akan menjadi
arah kebijakan pemerintah dan program pembangunan nasional termasuk
arah pembangunan di bidang hukum.
Beranjak dari hal tersebut, dan mengingat bahwa pada tahun 2024
menandai dimulainya pembahasan finalisasi dalam penyusunan Rancangan
RPJP Nasional Tahun 2025-2045 dan RPJMN Tahun 2025-2029 yang
akan sangat menentukan dalam peletakkan pondasi Kejaksaan bagi
transformasi penegakan hukum modern menuju Indonesia Emas Tahun
2045. Berkenaan dengan hal tersebut, maka terdapat sejumlah produk
legislasi nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan arah
pembangunan Kejaksaan kedepannya antara lain sebagai berikut:
Berbagai produk legislasi tersebut pada tataran teknis perlu untuk segera dijabarkan
operasionalisasinya melalui penyusunan perangkat kelembagaan, Key Performance
Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Utama, Target Keluaran (output) yang akan
menentukan kebijakan anggaran ke depan dalam rangka mendukung program-program
kerja Kejaksaan ke depannya antara lain:
1. Tranformasi Intelijen Kejaksaan yang profesional dan modern dalam melaksanakan
kewenangan intelijen penegakan hukum. Pasal 30B Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2021 tentang Perubahan Undang-Undang Kejaksaan RI ditegaskan kembali kedudukan
strategis Intelijen Kejaksaan sebagai bagian dari Intelijen Negara yang melaksanakan
ruang lingkup intelijen penegakan hukum. Kewenangan sebagai Intelijen Penegakan
Hukum tersebut menunjukkan kepercayaan yang besar dari negara kepada intelijen
Kejaksaan untuk berkontribusi optimal melakukan fungsi deteksi dini dan peringatan
dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap
hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan
nasional di bidang penegakan hukum dan ketertiban dan ketertiban umum, dan tidak
hanya terkotak dalam paradigma penyelidikan yang diatur dalam hukum acara pidana
khususnya terbatas pada dugaan tindak pidana korupsi. Kepercayaan tersebut harus
diimbangi dengan pergeseran paradigma Intelijen Kejaksaan yang tidak hanya sebatas
berorientasi inward looking sebagai sebagai mata dan telinga Pimpinan dan supporting
system bagi penyelenggaraan tugas dan fungsi Kejaksaan, melainkan juga outward
looking yaitu mampu menyajikan produk analisa dan kajian intelijen guna mendukung
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan di bidang penegakan hukum sebagai
bagian dari ketahanan nasional.
2. Kontribusi dan Peran Aktif Kejaksaan dalam menyongsong pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Menyikapi
paradigma baru dalam penegakan hukum pidana, maka segenap jajaran Kejaksaan
tidak dapat berdiam diri melainkan harus berperan aktif dalam memberikan
sumbangsih pemikiran, masukan, dan memperluas wawasan mengenai tusi dan
korelasi kewenangan Kejaksaan dalam rangka mendukung proses penyusunan peraturan
pelaksana KUHP 2023 sehingga produk regulasi tersebut dapat benar-benar
diimplementasikan pada tataran teknis penanganan perkara pidana yang menjadi
wewenang Kejaksaan. Selain itu perlu diperhitungkan mengenai kebutuhan lainnya
terkait dukungan kelembagaan, sarana serta anggaran yang memadai terkait hal
tersebut
3. Penerapan Kewenangan Kejaksaan dalam menangani tindak pidana yang
menyebabkan kerugian perekonomian negara dan dapat menggunakan denda damai
dalam tindak pidana ekonomi berdasarkan peraturan perundang-undangan. Bahwa
dalam Pasal 35 ayat 1 huruf k Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 diatur
mengenai Kewenangan Kejaksaan dalam menangani tindak pidana yang menyebabkan
kerugian perekonomian negara dan dapat menggunakan denda damai dalam tindak
pidana ekonomi berdasarkan peraturan perundang-undangan. Penerapan kewenangan
tersebut dalam prakteknya perlu didukung oleh peraturan pelaksana yang memadai
sehingga memberikan batasan dan kesatuan langkah implementasinya di dataran
teknis penanganan perkara. Di lain sisi perlu juga dilakukan sinkronisasi penerapan
kewenangan denda damai oleh Kejaksaan dengan memperhatikan Undang-Undang
terkait yang mengatur tentang tindak pidana ekonomi antara lain di bidang
perpajakan dan kepabeanan, sehingga pelaksanaannya dapat memberikan kepastian
hukum bagi masyarakat dan pencari keadilan.
4.Pelaksanaan kewenangan Jaksa Agung sebagai Advocaat General vide Pasal 18 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan UU Kejaksaan RI.
Kewenangan tersebut memberikan pemaknaan baru terhadap kewenangan Kejaksaan
di bidang perdata dan TUN selaku advocate general yang dapat bertindak karena
kedudukan dan jabatannya sebagai Jaksa Pengacara Negara untuk dan atas nama
negara atau pemerintahan, maupun kepentingan umum di bidang perdata dan tata
usaha negara serta ketatanegaraan di semua lingkungan peradilan baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Pelaksanaan kewenangan ini perlu didukung oleh
perangkat regulasi yang memberikan bentuk nyata penerapannya di dataran teknis
sehingga kedudukan yang diberikan oleh Undang-Undang tersebut benar-benar
dapat berkontribusi mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
termasuk dihubungkan dengan kewenangan Kejaksaan untuk memberikan
pertimbangan dalam bidang hukum kepada Presiden dan instansi pemerintah lainnya.
Sebagai contoh, di berbagai negara dalam melaksanakan fungsi sebagai Pengacara
Negara tersebut Jaksa Agung dibantu oleh seorang Solicitor General yang
mengemban mandat mewakili negara atau kepentingan umum di di bidang
keperdataan, hukum umum serta permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan
umum.
Selain hal-hal tersebut di atas, terdapat juga sejumlah produk legislasi nasional
yang berkaitan dengan kelembagaan, tugas dan fungsi Kejaksaan sehingga perlu
dipertimbangkan dalam menentukan arah pembangunan Kejaksaan antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan
Seksual, yang memberikan kewenangan kepada Kejaksaan untuk mengeluarkan
penetapan pemutusan akses yang terkait dengan tindak pidana kekerasan seksual
(TPKS) serta kewenangan Jaksa Pengacara Negara untuk kepentingan umum
mengajukan permohonan pemutusan akses terkait TPKS ke Pengadilan;
2. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi yang
mengatur tentang Peran Jaksa Pengacara Negara dalam memberikan bantuan
hukum terkait penyelesaian sengketa pelindungan data pribadi dan sita eksekusi
untuk melunasi pidana denda yang tidak dibayar;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara yang berimplikasi
terhadap pengembangan kelembagaan, organisasi dan sumber daya manusia
Kejaksaan;
Selain itu perlu dipertimbangkan terkait berbagai faktor dan kebijakan baik di
tingkat nasional maupun internasional yang akan berdampak pada kebijakan anggaran
Pemerintah sehingga akan mempengaruhi Kejaksaan, antara lain:
1. Penyusunan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih hasil Pemilu
Tahun 2024;
2. Pertumbuhan ekonomi nasional yang pada tahun 2025 diperkirakan 6-7 persen;
3. Fenomena data dan informasi sebagai New Gold (sumber daya baru) antara lain
melalui Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), Sistem Satu Data
Indonesia, Sistem Peradilan Pidana Terpadu Teknologi Informasi (SPPTI-TI);
4. Kondisi ketidakpastian ekonomi dunia yang dipengaruhi Geo politik dan geo
ekonomi global antara lain terkait Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Perang
Rusia – Ukraina, Perang Israel-Palestina, turbulensi Uni Eropa, kondisi
kerawanan pangan dunia dan lain sebagainya;
5. Dengan berakhirnya tahun 2023 maka bertepatan dengan satu dekade
pelaksanaan program jalur sutera One Belt One Road (OBOR) atau Belt and
Road Initiative (BRI) yang dijalankan oleh Republik Rakyat Tionghoa (RRT) dan
telah berkontribusi besar untuk kemajuan negara berkembang. Program BRI ini
bertujuan untuk membangun infrastruktur guna meningkatkan konektivitas di
antara negara-negara BRI, meningkatkan arus perdagangan dan investasi dan
pinjaman dana. Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan yang menjadi target
dari implementasi program ini. Di Indonesia, program BRI telah menghasilkan
sinergitas antara pemerintah Indonesia dengan Pemerinta RRT antara lain dalam
bentuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang didanai dari BRI;
6. Peran Indonesia dalam percaturan masyarakat internasional antara lain melalui
forum G-20, Masyarakat ASEAN, diakuinya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Resmi UNESCO, masuknya Indonesia dalam Financial Action Task Force (FATF);
Bercermin dari beragai lingkungan strategis yang mempengaruhi kebijakan
anggaran ke depan dalam rangka mendukung arah pembangunan dan program-
program kerja Kejaksaan tersebut, maka penyusunan program-program Kejaksaan
pada Tahun 2025 perlu untuk memperhatikan skala prioritas di tengah
ketidakpastian ekonomi global termasuk diiringi dengan sasaran dan hasil
(outcome) yang nyata sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh
masyarakat dan mendukung pembangunan nasional.
Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024 akan diselenggarakan secara hybrid
dengan metode luring (offline) dan daring (online) selama 4 (empat) hari yang
dimulai pada tanggal 8 sampai dengan 11 Januari 2024 dan bertempat di Hotel
Aston, Sentul-Bogor, Jawa Barat.
Narasumber disesuaikan dengan tema dan topik pembahasan yang diangkat dalam
Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024, yaitu:
1. Arah Pembangunan Hukum dalam RPJP Nasional Tahun 2025-2045 dan RPJMN
Tahun 2025-2029, dengan narasumber: Menteri PPN/Kepala Bappenas Dr.
(H.C) Ir. Suharso Monoarfa (Dalam Konfirmasi);
2. Arah Kebijakan Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara dalam
Mengantisipasi Kondisi Ekonomi Global, dengan narasumber: Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D (Dalam Konfirmasi);
3. Keamanan Siber dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dengan
narasumber: Kepala Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) Letjen TNI (Purn)
Hinsa Siburian (Dalam Konfirmasi);
4. Kondisi Geo Politik Global dan Implikasinya terhadap Arah Pembangunan Hukum
Nasional, dengan narasumber: Guru Besar Hukum Internasional Universitas
Indonesia/Rektor Universitas Ahmad Yani Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M.,
Ph.D (Dalam Konfirmasi);
Kelompok Kerja (POKJA) sebagai organ yang akan melakukan pembahasan terhadap
pokok-pokok pada Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024 terbagi menjadi 5
(lima) Pokja, yaitu Pokja I, Pokja II, Pokja III, Pokja IV dan Pokja V yang masing-
masing memiliki tugas sebagai berikut:
1. Pokja I, membahas dan menyusun Laporan Tahunan Kejaksaan yang berisikan
Capaian dan Evaluasi Kinerja Tahun 2023, serta Tindak Lanjut Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia, serta pokok-pokok Rancangan Pedoman
Jaksa Agung tentang Pola Perencanaan Pembangunan Kejaksaan RI Siklus 5
Tahunan;
2. Pokja II, membahas dan menyusun Dokumen Kebutuhan Riil Kejaksaan Tahun
2025, Penggunaan Rupiah Murni cq Dana Bantuan Pemerintah (Pengajuan
Subsidi Silang APBN yang berkaitan dengan fungsi Kesehatan dan Anak),
implikasi dari penerapan Kebijakan Green Economy, serta Ibu Kota Nusantara
(IKN) dan strategi terkait Personil, Sarana dan Prasarana, Mobil Listrik, dst;
3. Pokja III, membahas dan menyusun langkah-langkah strategis Kejaksaan Pasca
Pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP), meliputi alternatif pemidanaan, Pidana Bersyarat dan
Keadilan Restoratif dan Persiapan kejaksaan atas Rancangan KUHAP;
4. Pokja IV, membahas dan menyusun langkah-langkah strategis Kejaksaan terkait
pokok-pokok dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur
Sipil Negara, implementasinya terkait Badan Layanan Umum (BLU),
Kepegawaian dan Kekhususan Jaksa, serta pengembangan konsep Corporate
University pada Kejaksaan RI;
5. Pokja V, membahas Rancangan Tema, draft Visi dan Misi, menyusun tahapan
Blueprint Arah Pembangunan Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2025-2045,
serta Penetapan Core Value Kejaksaan Tahun 2024 sebagai agenda prioritas
yang harus segera ditindaklanjuti pada Tahun 2024;
Ketentuan Umum POKJA
1. Summary Capaian dan Evaluasi Kinerja sepanjang tahun 2023 yang disusun sesuai
dengan ketentuan dalam Pedoman Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Penyusunan Laporan Tahunan Kejaksaan RI;
2. Usulan Kebutuhan Riil Tahun 2025 dan Usulan Prioritas Nasional;
3. Rencana penerimaan Hibah vide Pedoman Jaksa Agung Nomor 9 Tahun 2022
tentang Hibah;
4. Kebijakan Strategis Daerah dan Masukan terkait penyusunan Rencana Strategis
Kejaksaan 2025-2029, dan rencana tahapan penyusunan Blueprint Arah
Pembangunan Kejaksaan RI menuju Indonesia Emas 2045;
5. Progres dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Rakernas Tahun 2023
yang menjadi ruang lingkup tanggung jawabnya;
SENIN, 8 JANUARI 2024
penanggung jawab:
18.30 - 19.00 persiapan jamuan makan malam
event organizer, oc seksi acara
penanggung jawab:
19.00 - selesai jamuan makan malam
event organizer, oc seksi acara, protokol
pakaian:
pakaian dinas harian (PDH) sesuai gamjak
07.00 - 08.00 registrasi dan persiapan pembukaan penanggung jawab:
event organizer, oc sekretaria.
seksi acara dan protokol, pusdaskrimti
foto bersama:
unsur pimpinan (jaksa agung, wakil jaksa penanggung jawab:
agung dan pejabat eselon I) sie acara dan protokol,
09.15 - 09.45 unsur pimpinan dan pejabat eselon ii sie dokumentasi
kejaksaan agung, serta yang disetarakan event organizer
unsur pimpinan dan kepala kejaksaan tinggi,
asisten serta yang disetarakan
penanggung jawab:
09.45 - 10.00 coffee break
sie konsumsi, event organizer
paparan narasumber I
cadangan moderatoR
Dr. (H.C) Ir. Suharso Monoarfa
dr. prima idwan mariza, SH. M.Hum
(Menteri PPN/Kepala Bappenas)
koordinator pada
“Arah Pembangunan Hukum dalam RPJPN Tahun
10.00 - 10.45 jaksa agung muda bidang intelijeN
2025-2045 dan RPJMN Tahun 2025-2029”
Narahubung:
moderator:
topik gunawan, sh. mh.
kepala biro perencanaan*
paparan narasumber II
Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D cadangan moderator:
(Menteri Keuangan) roberthus m. tacoy, sh. mh.
“Kebijakan Anggaran dan keuangan negara koordinator pada
10.45 - 11.30
dalam Mengantisipasi Kondisi Ekonomi Global” jaksa agung muda bidang intelijen
moderator narahubung:
kepala biro keuangan* henry yoseph kindangen, sh. mh.
narahubung:
moderator
denny achmad , sh. mh.
kapusdaskrimti
paparan narasumber IV
cadangan moderator:
Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D
sumurung p simare-mare
(Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia/Rektor
koordinator D pada
Universitas Ahmad Yani)
jaksa agung muda bidang
13.00 -13.45 “Kondisi Geo Politik Global dan Implikasinya terhadap Arah
intelijen
Pembangunan Hukum Nasional”
narahubung:
moderator
neneng rahmadini, sh.mh.
kepala biro hukum dan hubungan luar negeri*
14.35 -14.50 pengarahan jaksa agung muda tindak pidana khusus penanggung jawab:
steering committee
tim sekretariat
14.50 - 15.05 pengarahan jaksa agung muda tindak pidana umum seksi acara dan
protokol
15.05 - 15.20 pengarahan jaksa agung muda perdata & tata usaha negara event organizer
sie konsumsi
18.05 - 19.00 ishoma
event organizer
08.00 - 08.10 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi nusa tenggara barat
08.10 - 08.20 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi nusa tenggara timur
penanggung jawab:
08.30 - 08.40 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi papua steering committee
tim sekretariat
sie acara dan
08.40 - 08.50 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi maluku utara
protokol
event organizer
08.50 - 09.00 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi banten
MC:
ria, ira.
09.00 - 09.10 pemaparan oleh kepala kejaksaan tinggi bangka belitung
rapat paripurna I
13.30 - 14.00 Pemaparan hasil pembahasan POKJA I
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno penanggung jawab:
steering committee
rapat paripurna Ii tim sekretariat
14.00 - 14.30 Pemaparan hasil pembahasan POKJA Ii tim perumus dan
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno asistensi pokja
sie acara dan
protokol
rapat paripurna Iii event organizer
14.30 - 15.00 Pemaparan hasil pembahasan POKJA Iii
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno MC:
ria, ira.
rapat paripurna Iv
15.00 - 15.30 Pemaparan hasil pembahasan POKJA Iv
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno
rapat paripurna v
15.30 - 16.00 Pemaparan hasil pembahasan POKJA v
Pendalaman/Penyempurnaan dalam Rapat Pleno
penanggung jawab:
07.00 - 08.00 registrasi peserta
oc sekretariat
penanggung jawab:
Pemberian Penghargaan Kinerja Bidang:
tim sekretariat
Pembinaan
sie acara & protokol
Intelijen
08.00 - 09.00 event organizer
Pidana Umum
Pidana Khusus
pembacaan insja
Perdata dan Tata Usaha Negara
tentang
Pengawasan
rekomendasi
Pidana Militer
rakernas
kejaksaan ri
Laporan Ketua Umum Panitia Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI tahun 2024 oleh
09.00 - 09.15 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan rakernas kejaksaan ri tahun karocana selaku
2024 dan Hasil Rapat Kerja Nasional Kejaksaan Ri Tahun 2024 ketua tim
perumus &
asistensi pokja
Penyerahan Hasil Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI Tahun 2024
penanggung
09.15 - 09.20 dari ketua umum panitia rakernas kejaksaan ri tahun 2024
jawab adhyaksa
kepada jaksa agung republik indonesia
award adalah tim
steering
pembacaan naskah instruksi jaksa agung tentang rekomendasi committee
09.20 - 09.25
hasil rapat kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024 dibawah supervisi
wakil jaksa agung
penanggung
penandatanganan instruksi jaksa agung tentang rekomendasi
09.25 - 09.30 jawab
hasil rapat kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024
penghargaan
kinerja bidang
penyerahan instruksi jaksa agung tentang rekomendasi adalah masing-
09.30 - 09.35 hasil rapat kerja nasional kejaksaan ri tahun 2024 oleh masing ses jam
jaksa agung ri kepada wakil jaksa agung untuk ditindaklanjuti dan
bagsunproglapnil